Anda di halaman 1dari 7

HUKUM BISNIS

HUKUM SURAT BERHARGA (COMMERCIAL


PAPER)
Pengertian :
a. sebagai alat pembayaran, yang kedudukannya menggantikan uang.
b. Pasal 1 angka 10 UU Perbankan menyatakan Surat Berharga
adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit,
atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari
penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal
dan pasar uang.
c. Abdulkadir Muhammad : Surat berharga adalah surat yang oleh
penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu
prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang.
Fungsi Surat Berharga ;
1. Sebagai alat pembayaran (alat tukar uang)
2. Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih (diperjualbelikan
dengan mudah atau sederhana)
3. Sebagai surat bukti hak tagih (surat legitimasi)
Pengaturan Surat berharga :
KUHD, Pengaturan dalam KUHD yang terdapat dalam buku I titel 6 dan
titel 7 KUHD tentang wesel, surat sanggup, cek, kwitansi dan promes
atas tunjuk.
SK. Direksi BI No. 21/48/KEP/DIR/, dan Surat Edaran BI No.
21/27/UPG, tanggal 27 oktober 1988 tentang Sertifikat Deposito
SKBI No. 21/52/KEP/ DIR/ dan SEBI No.21/30/UPG, tanggal 27 oktober
1988 tentang Penerbitan dan Perdagangan sertfikat bank Indonesia
(SBI)
- SKBI No.22/27/UPG/ tanggal 16 September 1989 tentang Lelang SBI
dan Surat Berharga Pasar Uang.
- SK Direktur BI No. 28/52/KEP/DIR/ dan SEBI No. 28/49/UPG, tanggal
11 Agustus 1995 tentang Persyaratan Penerbitan dan Perdagangan Surat
berharga Komersial.(saham, Obligasi, Bonds)
- SKBI No. 28/32/KEP/DIR/1995, tanggal 14 juliu 1995 tentang Bilyet
Giro
Dasar tertikatnya debitur dengan kreditur surat berharga
1. Teori kreasi
Terikat karena tanda tangannya dalam SSB
2. Teori perjanjian
Kesepakatan kedua belah pihak yang menyebabkan
penghutang untuk membayar
3. Teori Kepantasan
teori kreasi + subjek pembawa dokumen, maka
barulah sah.
4. Teori penunjukan
Orang-orang tersebut terikat membayar kepada
penghutang, disebut dengan nilai jatuh tempo atau
hari bayar
Bentuk-Bentuk Surat Berharga
Surat berharga yang diatur dalam KUHD meliputi :
- Surat Wesel : adalah surat yang memuat kata-kata wesel di dalamnya, ditanggali dan ditandatangani di suatu
tempat, penerbit memberi perintah tanpa syarat kepada tersangkut untuk pada hari bayar membayar sejumlah
uang kepada orang (penerima) yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya di suatu tempat tertentu.
- Surat Sanggup : adalah surat berharga yang memuat kata aksep atau promes, penerbit menyanggupi untuk
membayar sejumlah uang kepada orang yang disebutkan dalam surat saanggup itu atau pengantinya atau
pembawanya pada hari bayar.
- Surat Cek adalah surat berharga yang memuat kata cek, penerbitnya memerintahkan kepada bank tertentu
untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek, pengantinya atau pembawanya
pada saat diunjukkan.
- Carter partai adalah surat berharga yang memuat kata charter partai, yang membuktikan tentang adanya
perjanjian pencarteran kapal, dalam mana si penandatangan mengikatkan diri untuk menyerahkan sebagian atau
seluruh ruangan kapal kepada pencarter untuk dioperasikan, sedangkan pencarter mengikatkan diri untuk
membayar uang carter.
- Konosemen, adalah surat berharga yang memuat kata konosemen atau bill of lading, yang merupakan tanda
bukti penerima barang dari pengirim, ditandatangani pleh pengangkut dan yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menuntut penyerahan barang-barang yang disebutkan dalam konosemen itu.
- Delivery-order adalah surat berharga yang mencantumkan kata delivery-order (d/o) di dalamnya dan
merupakan surat perintah dari pemegang konosemen kepada pengangkut agar kepada pemegang d/o diserahkan
barang-barang sebagai yang disebut dalam d/o, yang diambil dari konosemennya.
- Surat Saham
- Promes atas unjuk atau promes pembawa adalah surat berharga yang ditanggali dimana penandatangannya
sendiri berjanji akan membayar sejumlah uang yang ditentukan di dalamnya kepada tertunjuk, pada waktu
diperlihatkan pada suatu waktu tertentu
SYARAT-SYARAT SURAT
BERHARGA
a. Syarat Umum
- Nama Surat berharga seperti : Wesel, Cek, dll
- Perintah/ janji tak bersyarat
- Nama orang yang harus membayar
- Penunjukan hari gugur
- Penunjukan tempat, dimana pembayaran
harus dilakukan
- Nama orang, kepada siapa atau kepada
pengantinya pembayaran itu harus dilakukan
- Penyebutan tanggal, tempat surat berharga
diterbitkan
- Tanda tangan penerbit
SYARAT KHUSUS

Dapat dilihat dari ciri khas yang dimiliki setiap surat berharga
Dapat kita ketahui dari setiap surat berharga adalah “Nomor seri”.
Setiap surat berharga apapun bentuknya memiliki nomor seri
penerbitan sendiri. Adanya nomor seri pada surat berharga adalah
untuk alat kontrol baik bagi penerbit maupun tersangkut.

Anda mungkin juga menyukai