2. Penanaman modal swasta asing secara langsung maupun tidak langsung 3. Bantuan resmi atau pinjaman
Definisi bantuan luar negeri menurut para ekonom
harus memenuhi dua kriteria pokok : 1. Tujuan si pemilik dana dalam memberikannya tidak bersifat komersial 2. Mengandung syarat-syarat konsesional yakni suku bunga dan periode pengembaliannya harus lebih lunak (bunganya lebih rendah dan masa pengembaliannya lebih lama daripada pinjaman komersial pada umumnya. Sekurang-kurangnya ada 3 masalah pokok dalam pengukuran besarnya jumlah bantuan luar negeri tersebut yaitu: 1. Kita tidak dapat begitu saja menjumlahkan nilai dolar dari hibah dan pinjaman tersebut, mengingat masing2 mempunyai arti maupun konsekuensi yang berbeda bagi negara donor maupun bagi negara penerimanya. 2. Bantuan itu ada yang bersifat terikat.
3. Kita harus senantiasa cermat untuk membedakan
antara nilai nominal dan nilai riil bantuan luar negeri terutama pada saat inflasi cukup tinggi. Jumlah dan Alokasi : BANTUAN PUBLIK Tabel : Penyaluran Bantuan Resmi Negara Pembangunan 2001 2002 Donor US$ Milliar % GNP US $ Milliar % GNP
Kanada 1,6 0,49 1,8 0,32
Denmark NA NA 1,8 1,04 Perancis 4,0 0,78 7,5 0,48 Jerman 2,9 0,47 7,6 0,33 Italia 1,1 0,26 2,4 0,20 Jepang 3,8 0,29 9,4 0,20 Belanda 1,1 0,91 3,2 0,81 Swedia NA NA 2,0 0,84 Inggris 1,5 0,33 3,2 0,27 Amerika 9,4 0,24 9,4 0,12 Serikat Total (21 29,4 0,35 55,5 0,25 Alasan Pihak Donor Memberikan Bantuan yaitu : 1. Karena hal tersebut bisa dipakai sebagai alat untuk mengejar kepentingan-kepentingan politik. 2. Strategis
3. Kepentingan ekonomi.
Secara garis besar motif bantuan luar negeri
dari negara2 donor tersebut ke dalam dua kategori yaitu : 1. Bantuan luar negeri yang bermotifkan politik
2. Bantuan luar negeri yang bermotifkan ekonomi
Mengapa Negara2 Berkembang Bersedia Menerima Bantuan? 1. Alasan ekonomis