KEPERAWATAN PADA
PASIEN VSD
DISUSUN OLEH:
HAYUNING RACHMITA KURNIANTI
NIM:
1834028
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
■ Vertikel septal defek adalah kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum
interventrikuler, lubang tersebut hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan
fungsi septum interventrikuler sesama janin dalam kandungan. Sehingga darah bisa
menggalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya (Nanda NIC-NOC, 2015).
■ VSD adalah kelainan jantung bawaan berupa tidak sempurnanya penutupan dinding
pemisah antar ventrikel. Kelainan ini paling sering ditemukan pada anak-anak dan bayi
dan dapat terjadi secara congenital dan traumatic (I wadyan Sudarta, 2013: 32).
■ Defek Septum Ventrikel (DSV) adalah lesi kongenital pada jantung berupa lubang pada
septum yang memisahkan ventrikel sehingga terdapat hubungan antara antar rongga
ventrikel (Ramaswamy,et al. 2009).
■ Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa VSD merupakan penyakit
kelainan jantung bawaan berupa tidak sempurnanya penutupan dinding pemisah antar
ventrikel kelainan ini sering ditemukan pada anak dan bayi.
Klasifikasi
3. Monitor tanda-tanda CHF ( gelisah, takikardi, tacipnea, 2. Warna kulit tidak pucat/sianosis
sesak, periorbotal edema, oliguri dan hepatomegali ) 3. Kulit terasa hangat
4. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker Intervensi:
dan obat sesuai insikasi (kolaborasi)
1. Kaji pucat, sianosis, clubbing finger, dan catat kekuatan
nadi perifer
Dx 2 (Ketidakefektifan Pola nafas berhubungan dengan 2. Kaji keadaan kulit (lembab/tidak,hangat/dingin)
peningkatan kerja jantung, hipertensi pulmonal)
Tujuan & KH:
Dx 4 (Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan jam diharapkan kondisi pasien stabil saat aktivitas
memasukkan atau mencerna makanan ditandai dengan dengan kriteria hasil :
kurangnya nafsu makan, tidak ada peningkatan BB dan
TB yang signifikan) 1. Saturasi O2 saat aktivitas dalam batas normal (95-
100%)
Tujuan & KH:
2. Nadi saat aktivitas dalam batas normal (60-
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 100x/menit)
jam pola nutrisi klien tercukupi kriteria hasil:
3. RR saat aktivitas dalam batas normal (12-24/menit)
1. BB mengalami peningkatan
4. Tekanan darah systole saat aktivitas dalam batas
2. Nafsu makan meningkat normal(60-80mmHg)
3. Nutrisi terpenuhi 5. Tidak nampak kelelahan,pucat,lesu dan tidak ada
penurunan nafsu makan.
Intervensi:
Intervensi:
4. Monitor intake output klien
1. Bantu pasien memilih aktivitas yang sesuai dengan
5. Monitor BB dan TB klien secara berkala kondisi.
2. Bantu pasien untuk melakukan aktivitas/latihan fisik
Dx 5 (Intoleransi aktifitas berhubungan gengan secara teratur
kelemahan otot dan kelelahan) 3.Anjurkan pasien untuk membatasi aktivitas yang
Tujuan & KH: cukup berat seperti berjalan jauh, berlari dan
mengangkat beban berat.
4. Monitor intake nutrisi yang adekuat sebagai sumber
N. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tindakan mandiri berdasarkan ilmiah, masuk akal dalam melaksanakan
yang bermanfaat bagi klien yang diantisipasi berhubungan dengan diagnosa keperawatan dan
tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Tindakan keperawatan yang dilakukan
pada anak dapat berupa tindakan mandiri maupun tindakan kolaborasi. Dalam pelaksanaan
tindakan langkah langkah yang dilakukan adalah mengkaji kembali keadaan klien, Validasi
rencana keperawatan, menentukan kebutuhan dan bantuan yang diberikan serta menetapkan
strategi tindakan yang dilakukan pada klien dan respon klien pada setiap tindakan keperawatan
didokumentasikan dalam catatan keperawatan.
O. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang mengukur sejauh mana tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 April 2020 sampai 26 April 2020 pada by Ny. A Masuk
perawatan tanggal 22 April 2020.
1. Identitas Klien
Nama klien by Ny. A, jenis kelamin laki laki, tanggal masuk 22 April 2020, Nama ibu Ny. A
nama bapak Tn. B, umur ibu 34 tahun, umur bapak 37 tahun. Agama Islam, Pendidikan terakhir
orang tua SMA, By Ny. A dengan diagnosa VSD.
2. Data masuk perawatan
Tanggal Pengkajian 23 April 2020 tempat dan tanggal lahir 26 Agustus 2019 di RSPAD
GATOT SOEBROTO pukul 20.45. Jenis persalinan SC a/1 BSC 1x. Berat badan lahir 3,2 kg.
berat badan sekarang 3,6 kg. Panjang badan 57 cm, Panjang badan sekarang 65cm, Denyut
jantung 128x/mnt pernafasan 42x/mnt, suhu badan 35,3°c, Diagnosa medik VSD.
3. Resume
Bayi mengalami sesak sudah beberapa hari, sesak terlihat saat bayi melakukan aktifitas ringan
seperti bermain, posisi tengkurap, dan diberi minum susu, sering menolak ketika diberi minum
susu, sesak disertai menangis terus, dan berat badan dan tinggi badan tidak mengalami
peningkatan yang signifikan sejak client dilahirkan.
4. Riwayat kesehatan lalu
Sejak 2 minggu SMRS klien mengalami sesak napas tanpa demam, dibawa berobat ke dokter
anak di diagnose infeksi pada paru. Pemeriksaan lanjutan mengatakan bahwa klien mengalami
kebocoran jantung. Dan satu hari SMRS klien mengalami sesak yang dirasakan semakin berat,
keluhan tidak disertai mengi, mengorok, kebiruan sekitar mulut, ujung jari.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga ada, yakni paman klien, riwayat batuk dari ayah klien,
sedangkan nenek klien mengalami Diabetes Melitus sejak lama
6. Riwayat kehamilan
Klien mengaku jarang kontrol ke pelayanan kesehatan pada saat hamil. Pada usia kehamilan 1-5
bulan klien hanya kontrol 1 kali, baru kontrol rutin pada saat usia kehamilan 6 bulan. Selama
hamil klien sering mengkonsumsi Redoxon.
7. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Ubun-ubun besar cekung, mata normal, Telinga normal, mulut normal, hidup normal, pergerakan leher normal, tanda
lahir tidak ada, wajah tampak pucat.
b. Tubuh
Warna kulit kemarahan, Pergerakan aktif, dada simetris, up domain beratraksi epigastrium, bising usus menurun,
kerabat lembut dan datar, Tidak ada ascites.
c. Tungkai
Jari tangan lengkap, akral teraba hangat, jari kaki lengkap, akral teraba hangat, pergerakan aktif, tidak ada tremor, posisi
kaki normal.
d. Punggung
Simetris normal tidak ada kelainan lubang Anus ada, berada di posisi yang sesuai tidak ada kelainan.
e. Genetalia
Jenis kelamin laki laki, testis normal, BAK dan BAB pertama tanngal 26 Agustus 2019. Jenis makanan susu formula.
f. Reflek
Menghisap kuat, Menggenggam tangan kuat, menangis kuat.
8. Pengkajian psikososial
Support system: Keluarga klien mendukung semua pengobatan yang dijalani klien dan selalu memberi support pada
klien.
9. Aktivitas Sehari-hari (Activity Daily Living)
a. Pola makan
Terpasang NGT hanya untuk pemberian obat. Klien mengkonsumsi susu formula, pemberian susu
formula sudah diperbolehkan lewat mulut sebanyak +/- 65 cc untuk satu kali pemberian, diberikan
setiap 3 jam sekali
b. Toileting
Tidak terpasang kateter, BAK dalam jumlah normal, menggunakan pampers
c. Pola aktivitas
Klien sering menangis, sulit tidur dalam waktu yang lama, terbangun untuk mengkonsumsi susu
dan bermain dengan nenek
d. Pola Tidur
Gelisah, sulit tidur
10. Penatalaksanaan
• O2 lembab 1 liter/m/nasal canule
• Pasang NGT
• Ampicilin Sulbaktam 4x200 mg IV
• Gentamicin 1x30 mg IV
• Captopril pulvus 3x2 mg per sonde
• Furosemid pulvus 2x2 mg per sonde
• Parasetamol syrup 2x ½ cth apabila terjadi demam
• Diet 400 kkal (ASI 8X 65 cc per sonde)
• Vitamin A 100.000 IV hari 1,2,14
• Vitamin B komplek 1x1 tab p.o
• Vitamin C 1x1 tab p.o
• Asam folat tab 5 mg selanjutnya 1x1 mg p.o