Anda di halaman 1dari 18

ALKALOID

KELOMPOK 7
ANGGOTA :

1. Diky Riadi Kobandaha (821419034)


2
PENGERTIAN ALKALOID
Alkaloid adalah senyawa dasar yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen dan biasanya sistem siklik. Alkaloid mengandung atom
karbon, hidrogen, dan nitrogen dan umumnya mengandung oksigen
dalam kimia analitik yang disebut sebagai senyawa dengan gugus C,
HO, dan N. Alkaloid terutama ditemukan di akar, biji, kayu dan daun
tanaman dan bahkan hewan. 
Alkaloid pada umumnya sangat mudah ditemukan dan juga diperoleh
dari tumbuh-tumbuhan, salah satunya terdiri dari tumbuhan yang
termasuk dalam metabolit sekunder dan alkaloid alami.
 
SIFAT ALKALOID
1. Mengandung atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino dan golongan
heterogen.
2. Umumnya berupa Kristal atau serbuk amorf.
3. Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, nikotin dan spartein.
4. Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida atau dalam bentuk
garamnya.
5. Umumnya mempunyai rasa yang pahit.
6. Sering beracun.
7. Bersifat optis aktif dan berupa sistim siklik
8. Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kloroform, eter dan
pelarut organik lainnya yang bersifat relative nonpolar.
9. Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air.
10. Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas pada atom N-nya.
11. Biasanya banyak digunakan dibidang farmasi.
SIFAT FISIKA ALKALOID
Umumnya mempunyai 1 atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih
dari 1 atom N seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N. Atom N ini dapat
berupa amin primer, sekunder maupun tersier yang semuanya bersifat basa
(tingkat kebasaannya tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya)
Kebanyakan alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan kristal tidak larut
dengan titik lebur yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Sedikit
alkaloid yang berbentuk amorf dan beberapa seperti; nikotin dan koniin
berupa cairan. Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa
senyawa yang kompleks, species aromatik berwarna (contoh berberin
berwarna kuning dan betanin berwarna merah). Pada umumnya, basa bebas
alkaloid hanya larut dalam pelarut organik, meskipun beberapa
pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam air. Garam alkaloid dan alkaloid
quartener sangat larut dalam air.
SIFAT KIMIA ALKALOID
Kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya
pasangan elektron pada nitrogen. Jika gugus fungsional yang
berdekatan dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron, sebagai
contoh; gugus alkil, maka ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan
senyawa lebih bersifat basa. Hingga trietilamin lebih basa daripada
dietilamin dan senyawa dietilamin lebih basa daripada etilamin.
Sebaliknya, bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik
elektron (contoh; gugus karbonil), maka ketersediaan pasangan elektron
berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral
atau bahkan sedikit asam. Contoh ; senyawa yang mengandung
gugus amida
FUNGSI ALKALOID
1. Pada Alkaloid ini dapat berguna sebagai suatu hasil dari proses pembuangan
gas nitrogen, misalnya seperti asam urat dan juga urea.

2. Bisa untuk dijadikan sebagai sebuah tempat menyimpan gas nitrogen,


walaupun begitu masih sering dapat difungsikan sebagai metabolisme.

3. Kerap digunakan sebagai pelindung serta menjaga tumbuhan atas berbagai


jenis serangan parasit, misalnya seperti hama, bahkan bisa juga melindungi dari
pemangsa lainnya.

4. Kerap digunakan sebagai pengontrol dan pengatur proses berkembangnya


tumbuhan, sebab dengan berdasarkan dari segi strukturnya pada alkaloid ini
dianggap mempunyai kemampuan dalam merangsang percabangan dan juga
apabila terjadi melambatnya proses perkembangan pada berbagai tumbuhan.
FUNGSI ALKALOID DALAM BIDANG FARMAKOLOGI
Nama alkaloid Fungsi
Kafein Penenang saraf, Penghambat rasa kantuk
Nikotin Menstimulasi kerja saraf-otonom
Morfin Pereda rasa sakit (analgesik)
Kodein Pereda nyeri, obat batuk
Atropin Obat tetesan mata
Kokain Peredah rasa sakit
Piperin Bioinsektisida
Quinin Obat penyakit malaria
Saponin Antibakteri
Vinblastin Obat kanker
Vinkristin Obat kanker
Ergotamin Analgesik pada migrain
Mitraginin Analgesik dan antitusif
Reserpin Obat disfungsi ereksi
Epedrin Mempengaruhi konstriksi pembuluh darah
Nikotin Bahan aktif dalam rokok
Meskalin Berefek halusinogen
Psilosibin Berefek halusinogen
Strikhnin Racun yang sangat kuat
KLASIFIKASI ALKALOID
Klasifikasi alkaloid, diantaranya yaitu berdasarkan lokasi atom nitrogen di dalam struktur
alkaloid dan berdasarkan asal mula kejadiannya (biosintesis) dan hubungannya dengan
asam amino. Berdasarkan asal mulanya (biogenesis) dan hubungannya dengan asam
amino, alkaloid dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
1.       True alkaloid
            Alkaloid jenis ini memiliki ciri-ciri; toksik, perbedaan keaktifan fisiologis yang besar, basa,
biasanya mengandung atom nitrogen di dalam cincin heterosiklis, turunan asam amino, distribusinya
terbatas dan biasanya terbentuk di dalam tumbuhan sebagai garam dari asam organik. Tetapi ada beberapa
alkaloid ini yang tidak bersifat basa, tidak mempunyai cincin heterosiklis dan termasuk alkaloid kuartener
yang lebih condong bersifat asam. Contoh dari alkaloid ini adalah koridin dan serotonin.
2.       Proto alkaloid
            Alkaloid jenis ini memiliki ciri-ciri; mempunyai struktur amina yang sederhana, di mana atom
nitrogen dari asam aminonya tidak berada di dalam cincin heterosiklis, biosintesis berasal dari asam amino
dan basa, istilah biologycal amine sering digunakan untuk alkaloid ini. Contoh dari alkaloid ini adalah
meskalina dan efedrina.
3.       Pseudo alkaloid
            Alkaloid jenis ini memiliki ciri-ciri; tidak diturunkan dari asam amino dan umumnya bersifat basa. 
Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
Dimana atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya. Yang termasuk pada golongan ini adalah :  
1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon, mengandung 1 atom nitrogen. Yang termasuk
dalam kelas ini adalah : Conium maculatum dari famili Apiaceae dan Nicotiana
tabacum dari famili Solanaceae.

2. Alkaloid Tropan
Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini dapat mempengaruhi
sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sun-sum tulang belakang. Yang termasuk dalam
kelas ini adalah Atropa belladona yang digunakan sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil mata, berasal
dari famili Solanaceae, Hyoscyamus niger, Dubuisia hopwoodii, Datura dan Brugmansia spp, Mandragora
officinarum, Alkaloid Kokain dari Erythroxylum coca (Famili Erythroxylaceae)

3. Alkaloid Quinolin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen. Yang termasuk disini adalah ; Cinchona
ledgeriana dari famili Rubiaceae, alkaloid quinin yang toxic terhadap Plasmodium vivax.
4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Banyak ditemukan pada famili Fabaceae
termasuk Lupines (Lupinus spp), Spartium junceum, Cytisus scoparius dan Sophora secondiflora
 
5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol . Ditemukan pada alkaloid ergine dan psilocybin,
alkaloid reserpin dari Rauvolfia serpentine, alkaloid vinblastin dan vinkristin dari Catharanthus roseus
famili Apocynaceae yang sangat efektif pada pengobatan kemoterapy untuk penyakit Leukimia dan
Hodgkin‟s.
 
6. Alkaloid Imidazol
Berupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen. Alkaloid ini ditemukan pada famili Rutaceae.
Contohnya; Jaborandi paragua.

7. Alkaloid Lupinan
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N, alkaloid ini ditemukan pada Lunpinus luteus (fam :
Leguminocaea).
8. Alkaloid Steroid
Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang mengandung 4 cincin
karbon. Banyak ditemukan pada famili Solanaceae, Zigadenus venenosus.
 
9. Alkaloid Amina
Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan tutrunan sederhana dari
feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino fenilalanin atau tirosin, alkaloid ini
ditemukan
Pada tumbuhan Ephedra sinica (famili Gnetaceae).

10. Alkaloid Purin


Mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen. Banyak ditemukan pada kopi (Coffea arabica) famili
Rubiaceae, dan Teh (Camellia sinensis) dari famili Theaceae, Ilex paraguaricasis dari famili Aquifoliaceae,
Paullunia cupana dari famili Sapindaceae, Cola nitida dari famili Sterculiaceae dan Theobroma cacao.
Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosilik
Dimana, atom nitrogen tidak terletak pada cincin karbon tetapi pada salah satu atom karbon pada rantai
samping.
 
1. Alkaloid Efedrin (alkaloid amine)
Mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan atom Nitrogen pada salah satu atom karbon pada rantai
samping. Termasuk Mescalin dari Lophophora williamsii, Trichocereus pachanoi, Sophora secundiflora,
Agave americana, Agave atrovirens, Ephedra sinica, Cholchicum autumnale.
 
2. Alkaloid Capsaicin
Dari Chile peppers, genus Capsicum. Yaitu ; Capsicum pubescens, Capsicum baccatum, Capsicum
annuum, Capsicum frutescens, Capsicum chinense.
 
TATA NAMA SENYAWA ALKALOID
Diberi akhiran -ina
Tata Nama berdasarkan nama Generik
Diambil dari nama Genus
Contoh : Nicotina tabaccum : Nicotina
Atropa belladona : Atropina
Tata Nama berdasarkan nama Spesifik
Diambil dari nama spesies
Contoh : Erythroxylon coca : Kokaina
Tata Nama berdasarkan nama Penemu
Contoh : Punica granatum : Peletierina
Tata Nama berdasarkan nama Aktivitas
Contoh : Cephaelis ipecacuanha (emetikum) : Emetina
TANAMAN PENGHASIL ALKALOID

1. Pada buah anggur terdapat senyawa alkaloid yang disebut Viticine.


2. Pada umbi, contohnya kentang terdapat zat aktif alkaloid disebut dengan
Salanin.
3. Pada kulit buah kopi dapat ditemui senyawa alkaloid yaitu Coffeine
4. Pada daun pepaya dapat ditemukan zat alkaloid disebut Papaine.
5. Pada bagian kulit buah tomat dapat ditemukan senyawa alkaloid disebut
Lycopersine.
6. Pada bagian kulit batang kina ada senyawa alkaloid Kinine.
7. Pada daun tembakau ada senyawa disebut Nicotine.
8. Pada kulit buah coklat ada zat aktif alkaloid Theobromine.
9. Bunga papaver ada zat alkaloid Papaverine atau disebut Morphinet.
UJI FITOKIMIA SENYAWA ALKALOID
Uji fitokimia merupakan pengujian kandungan senyawa-senyawa didalam
tumbuhan (Lenny, 2006).Uji fitokimia senyawa alkaloid dapat dilakukan dengan
uji Dragendorff dan Mayer.

Prinsip dasar dari pengujian


Prinsip dasar dari pengujian reagen Dragendorff
Senyawa alkaloid dapat mengalami kompleks logam dengan ditandai
terbentuknya endapan jingga karena bereaksi dngan tetraiodobismut. Pereaksi
Dragendorf jika disemprotkan pada plat KLT yang mengandung senyawa
alkaloid maka akan terbentuk warna jingga pada plat dan berwarna kuning
orange jika dideteksi dibawah lampu UV pada panjang gelombang 366 nm
(Widodo, 2007).

Prinsip kerja dari uji Mayer


Senyawa alkaloid dapat mengalami kompleks logam dengan ditandai
adanya endapan putih kekuningan karena bereaksi dengan tetraiodomerkurat
(Robinson, 1995).
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai