Anda di halaman 1dari 15

SISTEM ENDOKRIN

(HORMON)
Kelompok 3
Dhea Indah Sasmita
Putri Harahap
Ruby Melinia Hutami
Reyhan Mulia
T.M.Imam Atthoriq
Pengertian
• Hormon berasal dari kata hormacin yang artinya memacu
atau menggiatkan. Hormon adalah getah yang dihasilkan
oleh suatu kelenjar dan diedarkan oleh darah. Kelenjar
yang menghasilkan hormon tidak mempunyai saluran
khusus atau saluran keluar sehingga disebut kelenjar
buntu atau kelenjar endokrin.
Fungsi Hormon:
• Merangsang atau menghambat pertumnbuhan
• Bertanggung jawab dalam perubahan suasana hati
• Mangatur metabolisme
• Mengontrol aktivitas siklus reproduksi
• Mempersiapkan tubuh untuk modus baru, seperti
pubertas, dewasa dan menopause
Macam-Macam Kelenjar Endokrin Penghasil Hormon
A. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
Merupakan kelenjar endokrin terbesar yang berhubungan
dengan hipotalamus. Terletak di bagian belakang otak.
1. Lobus Anterior (Depan)
• Hormon Somatotrof
Hormon pertumbuhan, berfungsi mengatur
pertumbuhan tubuh.
• Hormon Prolaktin
Hormon yang merangsang kelenjar susu, sehingga
mensekresikan air susu untuk bayi yang dilahirkan.
• Hormon Tirotrofin
Hormon pada kelenjar tiroid,untuk mengontrol kegiatan
kelenjar tiroid (gondok) dalam mensekresikan
hormonnya.
• Hormon Kortikotrofin
Hormon pada korteks kelenjar adrenal, untuk merangsang
dan mengendalikan sekresi koreteks adrenal.
• Hormon Gonadotrofin
Hormon pada gonad, ada 2 jenis hormmon ini:
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Pada laki-laki: untuk mempengaruhi proses
spermatogenesis
Pada wanita: untuk merangsang pertumbuhan sel-sel
folikel di dalam ovarium
LH (Luteinizing Hormone)
Pada laki-laki: untuk merangsang sel interstitial Leydig di
dalam testis supaya menghasilkan testosteron
Pada wanita: untuk merangsang ovulasi atau pematangan
sel telur (ovum).
2. Lobus Intermediat (Tengah)
Kelenjar ini menghasilkan melanocyte-stimulating hormone
(MSH) yang berperan dalam mengatur pigmentasi (perubahan
warna kulit) dalam mengatur penyuburan pigmen melanin.

3. Lobus Posterior (Belakang)


•Hormon Oksitosin
Merangsang kontraksi otot polos pada dinding uterus
selama prosesmelahirkan
•Hormon Vasopresin atau ADH
Menurunkan volume urine dan menigkatkan darahdengan
cara menyempitkan pembuluhndarah.
B. Kelenjar Tiroid (Gondok)
Terletak di kanan dan kiri trakea daerah
faring, berbentuk seperti perisai. Untuk
membuat hormon ini, diperlukan yodium
yang diperoleh dari air atau makanan.
Kekurangan yodium menyebabkan terjadinya
pembesaran pada kelenjar tiroid, yaitu
penyakit gondok.
Kelenjar Tiroid menghasilkan hormon:
• Tirodontironin : mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan sistem saraf.
• Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium dalamdarah
dengan cara mempercepat absorbsi kalsium oleh tulang.
• Tiroksin: mengatur metabolisme dalam tubuh
sertamempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tubuh.
C. Kelenjar Paratiroid (Anak Gondok)
Terletak di belakang kelenjar tiroid. Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar ini disebut Hormon Paratiroid
atau Parathormon.
Hormon ini berfungsi untuk merangsang pengeluaran
kalsium dari dalam tulang dan mengaturkadar kalsium
dalam darah.
Kelebihan hormon ini menyebabkan kalsium dalam
darah meningkat, sehingga berakibat terjadinya endapan
kalsium pada ginjal disebut batu ginjal. Jika kekurangan,
akan menyebabkan penyakit tetani, yaitu sering
timbulnya kontraksi otot sampai kejang-kejang oleh
rangsangan yang sangat lemah.
D. Kelenjar Epifis
Terletak di dekat otak, tepatnyasi atas otak kecil
(cerebellum). Kelenjar inisangat kecil sebesar
biji kacang ercis. Kelenjar ini menghasilkan
Hormon Melatonin yang berfungsi dalam
pengaturan suhu tubuh dengan tidur.

E. Kelenjar Timus (Kacangan)


Terletak di dalam rongga dada yang melekat di
belakang tulang dada. Kelenjar ini
menghasilkan Hormon Thymosin yang
berfungsi sebagai perangsang perkembangan
dari limfosit T untukmenghasilkan kekebalan
tubuh. Fungsi lainnya yaitu menghasilkan
hormon yang mendorong pertumbuhan dan
pematangan.
F. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)
Terletak pada ujung atas setiap ginjal. Kelenjar ini
terbagi atas 2 bagian:
• Korteks:
Kortikoid, untuk menyerap Na dari darah dan
mengatur penyerapan air di dalam ginjal.
Glukokortikoid, untuk menaikkan kadar guladarah.
Androgen, untuk menetukan sifat kelamin sekunder.
• Medula:
Epinefrin dan Nonepinefrin, untuk mengatur denyut
jantung,laju, kontraksi otot jantung, tekanan darah,
dan kadar gula darah bernapas.
G. Kelenjar Langerhans (Pankreas)
Terletak di pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau-pulau Langerhans.
Kelenjar ini menghasilkan hormon
insulin dan glukagon.
Kedua hormon ini bekerja sama untuk
mengatur kadar glukosa dalam darah.
Bila kadar glukosa dalam darah tinggi,
insulin disekresikan sehingga glukosa
diubah menjadi glikogen. Sebaliknya, jika
kadar glukosa dalam darah menurun,
glukagon disekresikan yang akan
mengubah glikogen menjadi glukosa.
H. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar yang menghasilkan hormon adalah
kelenjar endokrin usus dan kelenjar lambung.
• Kelenjar Endokrin Usus menghasilkan:
Hormon Sekretin: merangsang pankreas
mengeluarkan ion bikarbonat untuk
menetralkan asam.
Hormon Kolesistokinin: merangsang
pengeluaran enzim pankreas ke usus halus.
• Kelenjar Lambung menghasilkan:
Hormon Gastrin: mengatur pencernaan
sebagai perangsang sekresi terus-menerus
getah lambung.
I. Kelenjar Kelamin
Hormon yang mempengaruhi kedewasaan pria dan wanita.
• Kelenjar Kelamin Pria (Testis)
Mengandung sel-sel Leydig yang menghasilkan hormon
tosteron yang memengaruhi proses spermatogenesis.
• Kelenjar Kelamin Wanita (Ovum)
Ovum menghasilkan:
Hormon Estrogen: Memengaruhi perkembangan
karakter wanita dan pematangan selkelamin
Hormon Progesteron: Mempertebal dinding sel rahim
agar sel telur yang telah dibuahi (zigot) dapat tertanam
dan tumbuh, serta berkembang di dalam dinding rahim
tersebut.
HUBUNGAN SISTEM SARAF DAN HORMON
Sistem saraf  bersama sistem endokrin mengkoordinasikan
seluruh sistem di dalam tubuh. Sistem saraf dan sistem endokrin
ini merupakan suatu sistem yang saling berhubungan sehingga
dinamakan sistem neuroendokrin. Hormon bekerja atas
perintah dari sistem sarafdan sistem yang mengatur kerjasama
antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus.
Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf
endokrin (neuroendocrine control). 
Kedua sistem ini mempunyai hubungan yang sangat erat.
Walaupun sistem endokrin/sistem hormon diatur oleh master of
glands/kelenjar hipofisis tetapi hal tersebut tidaklah mutlak
atau bersifat otonom. Hal ini karena kerja dari kelenjar hipofisis
tersebut dipengaruhi oleh hypothalamus.
Contoh : pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam
darah, dan kerja jantung
Terima Kasih
Pertanyaan
• Sri : Kenapa air susu itu di hasilkan setelah
melahirkan?
• Arini : mengapa kekurangan yodium dapat
menyebabkan leher membengkak?
• Ica
Kenapa kelenjar hormon tidak memiliki
saluran khusus?

Anda mungkin juga menyukai