Anda di halaman 1dari 22

MANAGEMEN POSKO

BPBD

BPBD KABUPATEN TEGAL


Sabtu, 27 April 2019
PENGERTIAN

 Management  Pengelolaan

 Posko  suatu tempat sebagai pusat kegiatan yang


dilaksanakan bisa bersifat tetap atau sementara

 Manajemen POSKO adalah pengelolaan suatu


tempat sebagai pusat kegiatan yang sedang
berlangsung.
MACAM DAN SIFAT POSKO
 1.   Pos Komando (POSKO) Kesiapsiagaan
POSKO kesiapsiagaan adalah salah satu jenis POSKO yang diaktifkan guna
mengantisipasi kejadian bencana. POSKO kesiapsiagaan bisa dibentuk di tingkat
Desa/kelurahan, Kecamatan, bahkan ditingkat kabupaten atau propinsi.
 a) POSKO kesiapsiagaan tingkat Desa/kelurahan berfungsi sebagai POSKO
yang berperan aktif dalam persiapan kemungkinan adanya bencana yang akan
menimpa wilayah tersebut, sehingga segala kegiatan yang ada selalu terkait
langsung dengan kemungkinan bahaya yang akan menimpa wilayah tersebut.
 b) POSKO kesiapsiagaan yang berada di tingkat Kecamatan atau Kabupaten
lebih berfungsi sebagai pusat informasi,koordinasi dan kemungkinan bantuan
bila diperlukan.
 c) POSKO kesiapsiagaan di tingkat Propinsi berfungsi sebagai pusat informasi
dan koordinasi.

 Posko kesiapsiagaan diaktifkan pada siklus kesiapsiagaan


2.   POSKO Kesiapsiagaan di tingkat Desa/Kelurahan
POSKO di tingkat Desa/Kelurahan mempunyai nilai dan
fungsi strategis di garis paling depan yang akan
menghadapi langsung bahaya akibat bencana yang
diperkirakan akan terjadi, sehingga POSKO di tingkat ini
harus memiliki fungsi dan peran utama terkait dengan
keselamatan masyarakat di wilayah tersebut
PEMILIHAN LOKASI SEBAGAI POSKO
KESIAPSIAGAAN
 Pilih lokasi yang paling aman dari kemungkinan bahaya
bencana yang diperkirakan akan terjadi.
 Lokasi yang mudah di jangkau oleh kendaraan, baik
sepeda motor atau mobil.
 Pilih lokasi yang mudah dikenali, misal Balai Desa.

 Lokasi masih berada di wilayah desa yang bersangkutan.


FASILITAS STANDARD POSKO
KESIAPSIAGAAN
a. Fasilitas Umum
 ruang yang cukup luas untuk tempat koordinasi dan rapat

 aliran listrik sebagai penerangan dan tenaga penggerak


alat komunikasi
 fasilitas kamar mandi dan WC

 Bila perlu, ada fasilitas dapur untuk menyiapkan logistik


petugas
 Tersedia ruang untuk menyimpan dengan aman
perlengkapan, data dan arsip secara aman apabila
POSKO ditutup
b. Fasilitas Sumber Daya Manusia
 Petugas POSKO

 Struktur organisasi dan penjadwalan petugas POSKO

 Penanggung jawab POSKO


c. Fasilitas Administrasi
 Buku tamu

 Buku jurnal kegiatan

 Buku catatan komunikasi

 Catatan – catatan lain


d. Fasilitas Publikasi, Data dan Operasi
 Peta wilayah rawan bencana daerah yang bersangkutan

 Peta situasi

 Peta topografi atau peta rupa bumi sesuai wilayah kerja

 Papan papan pengumuman

 Papan tulis

 Daftar instansi, lembaga, dinas dan organisasi terkait


beserta alamat, nomor telepon, frekuensi kerja (bila
memiliki fasilitas radio komunikasi)
 Data – data yang diperlukan
e. Fasilitas Komunikasi
 Ada perangkat komunikasi yang berupa radio
komunikasi beserta kelengkapannya, telepon, radio biasa
yang bisa digunakan sebagai sumber informasi tambahan
 Alat komunikasi alternatif yang bisa digunakan sebagai
alat peringatan dini dan tanda bahaya lokal, misalnya
kentongan
f. Fasilitas Transportasi
 Perlu adanya kendaraan siaga yang sewaktu – waktu
dapat digunakan untuk berbagai kegiatan POSKO
 Atur dan kelola fasilitas transport yang tersedia di
wilayah tersebut untuk disiagakan

g. Fasilitas Logistik
 Fasilitas logistik sangat penting, karena logistik adalah
faktor pendukung utama dalam kegiatan, sehingga
pengadan logistik tidak bisa diabaikan
h. Fasilitas Pendukung
 Peralatan navigasi

 Peralatan pertolongan pertama (P3K)

 Peralatan penerangan jinjing (senter) dan


kelengkapannya
POSKO OPERASI
 POSKO Operasi merupakan alih fungsi dari POSKO
kesiapsiagaan, bukan mendirikan POSKO baru sehingga
terdapat dua POSKO. POSKO operasi diaktifkan pada saat
kejadian bencana dan wilayah bersangkutan dilanda bahaya
dari bencana yang terjadi.

 POSKO operasi diaktifkan apabila musibah yang diperkirakan


betul-betul terjadi dan menimpa wilayah bersangkutan.

 Fungsi POSKO juga beralih dari POSKO kesiapsiagaan yang


bersifat koordinasi dan kesiapsiagaan menjadi POSKO operasi
yang bersifat aktif
FUNGSI PETUGAS DALAM POSKO
KESIAPSIAGAAN
a. Koordinator POSKO
 Bertugas mengendalikan, membuat jadwal piket rutin 24
jam yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sumberdaya
manusia yang tersedia.
 Berkoordinasi dengan unsure Pemerintahan Desa setempat.

 Membuat laporan berkala, bias harian atau mingguan


kepada Pemerintah Desa.
 Mempersiapkan kelengkapan POSKO, termasuk logistic
petugas POSKO bila dianggap perlu.
b. Petugas Piket
 Petugas piket terdiri dari unsure masyarakat setempat yang
ditugaskan secara bergilir untuk pemantauan perkembangan
bencana yang diperkirakan akan terjadi.
 Piket POSKO dilaksanakan secara bergilir selama 24 jam
dalam 1 hari, sehingga selama 24 jam tersebut POSKO
selalu dijaga oleh petugas yang ditentukan, terutama pada
malam hari.
 Petugas piket menyusun dan melaporkan kegiatan piket dan
situasi selama giliran piketnya kepada koordinator POSKO.
c. Fungsi Petugas Posko Operasi
- Petugas POSKO OPERASI tidak sesederhana petugas POSKO
Kesiapsiagaan. Ada penambahan fungsi posko, sehingga POSKO
OPERASI merupakan manajemen yang lebih kompleks.

 Koordinator POSKO
 Koordinator POSKO merupakan pengendali dan penanggung jawab
penuh fungsi POSKO. Biasanya Koordinator POSKO dijabat oleh
Perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa setempat.
 Berkonsultasi kepada pemerintah Desa tentang bentuk dan kegiatan
POSKO
 Menyusun dan melaporkan kegiatan POSKO kepada Pemerintah
Desa
d. Sekretaris
 Bertugas mengumpulkan dan mencatat semua kegiatan
POSKO.
 Melaksanakan fungsi surat menyurat baik yang bersifat
intern maupun ekstern.
 Mewakili Koordinator POSKO bila Koordinator POSKO
berhalangan.
 Mewakili Koordinator untuk berhubungan dengan pihak
lain.
 Menyusun laporan kegiatan dan dilaporkan kepada
coordinator
e. Bendahara
 Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan pendanaan dan
keuangan.
 Merencanakan anggaran kegiatan.

 Berkonsultasi dengan coordinator terkait dengan


pengeluaran dana diluar rencana yang telah dibuat.
 Membuat laporan keuangan kepada Koordinator.
f. Bidang Operasi
 Berkonsultasi dengan coordinator terkait rencana
kegiatan operasi.
 Mengatur system pengungsiap, bila dirasa perlu
diadakan pengungsian ke tempat yang lebih aman.
 Mengkoordinir operasi pencarian dan pertolongan
(Rescue atau SAR) bila terjadi kasus warga yang hilang
atau mengalami musibah terkait bencana yang terjadi.
 Mengkoordinir tenaga bantuan yang ada sesuai dengan
fungsi bantuannya.
 Membuat laporan kegiatan kepada coordinator.
g. Bidang Logistik
 Berkoordinasi dengan coordinator untuk membuat
perencanaan logistic.
 Menyediakan fasilitas d an kelengkapan POSKO,
termasuk makan dan minum petugas POSKO.
 Menyiapkan dan mengatur transportasi setempat untuk
pengungsian.
 Membuat laporan kepada coordinator terkait dengan
kegiatan bidang logistic.
h. Bidang Humas
 Bertugas sebagai penghubung antara wilayah dimana
POSKO berada dengan pihak luar. Bidang ini bertugas
antara lain :
 Menyediakan data terkini terkait dengan bencana yang
terjadi kepada masyarakat, wartawan maupun pihak-
pihak lain termasuk pemerintah.
 Mengumumkan atau memasyarakatkan kebijakan
pemerintah desa terkait dengan bencana yang terjadi.
 Menyusun dan melaporkan kegiatan bidang humas
kepada coordinator.
i. Bidang Bntuan
 Menerima dan mencatat semua bantuan yang ada, baik
berupa barang, uang maupun tenaga.
 Bersama-sama dengan coordinator merencanakan
distribusi (pembagian) bantuan untuk masyarakat
setempat.
 Mendistribusikan (membagi) bantuan sesuai rencana
yang dibuat.
 Menyusun dan melaporkan pendistribusian (pembagian)
bantuan yang dilakukan kepada coordinator.

Anda mungkin juga menyukai