ALAM BANJIR
4
Bencana karena Faktor Alam diakibatkan peristiwa
alam (antara lain gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor)
Bencana Non Alam: diakibatkan peristiwa nonalam
(antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit).
Faktor Manusia: diakibatkan peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia (konflik sosial antar kelompok
atau antar komunitas masyarakat, dan teror).
Issu Strategis
1. Minimnya Anggaran / APBD dalam penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana, baik ditingkat Provinsi &
Kab/Kota sehingga kinerja masih perlu ditingkatkan,
sementara sumber dana dari non pemerintah / asing relatif
cukup banyak.
2. Terbatasnya kapasitas Sumberdaya Manusia yg handal,
terlatih & tangguh masih perlu ditingkatkan, termasuk
pendataan/inventarisasi relawan di daerah sesuai dengan
kapasitas sumber daya & lokasi tempat tinggal
3. Minimnya dukungan Sarana & Prasarana perlenggkapan
& mobilitas PB baik ditingkat Provinsi & Kab/Kota .
KEBIJAKAN
UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
Pasal 5 - UU 24 / 2007 :
“ Pemerintah & Pemerintah Daerah menjadi penanggungjawab
dlm penyelenggaraan Penanggulangan Bencana ”.
Pasal 8 - UU 24 / 2007 :
Tanggungjawab Pemerintah Daerah dlm penyelenggaraan
penanggulangan bencana, meliputi:
Pasal 29 - UU 24 / 2007 :
1. Lembaga Usaha menyesuaikan kegiatannya dengan kebijakan
penyelenggaraan penanggulangan bencana
2. Lembaga Usaha berkewajiban menyampaikan laporan kepada
Pemerintah dan / atau Badan yg diberi tugas melakukan
penanggulangan bencana serta menginformasikannya kepada
publik secara transparan
3. Lembaga Usaha berkewajiban mengindahkan prinsip
kemanusiaan dlm melaksanakan fungsi ekonominya dalam
penanggulangan bencana
13
1. Cepat & tepat
2. Prioritas
3. Koordinasi & Keterpaduan
4. Berdaya guna & Berhasil guna
5. Transparansi & Akuntabilitas
6. Kemitraan
7. Pemberdayaan
8. Non Diskriminatif
9. Non Proletisi
Pasal 3 ( 2 ) UU No 24 / 2007
14
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman
bencana
2. Menyelaraskan peraturan per UU an yang sudah ada
3. Menjamin terselenggaranya Penanggulangan Bencana secara
terencana, terpadu, terkoordinasi & menyeluruh
4. Menghargai budaya lokal
5. Membangun partisipasi & kemitraan publik serta swasta
6. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan &
kedermawanan
7. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa & bernegara
Pasal 4 UU No 24 / 2007
15
PEMBANGUNAN & BENCANA
( UU No.24/2007 )
PEMBANGUNAN Ps.36- 47
Ps. 39-42 Pencegahan,
RENBANG Mitigasi,
Kesiapsiagaan
Pembangunan Pembangunan
menimbulkan mengurangi
- Bencana risiko Bencana +
Ps. 48-56 Bencana Bencana
Tanggap
merusak hasil membuka Ps.57-59
pembangunan peluang Pemulihan:
darurat pembangunan Rehabilitasi,
Rekonstruksi
BENCANA
ARAHAN PRESIDEN RI
ttg. Penanggulangan Bencana
1. Pemda Kabupaten / Kota menjadi penanggung jawab utama
penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayahnya.
2. Pemda Provinsi segera merapat ke daerah bencana untuk
memberikan dukungan dengan mengerahkan seluruh sumberdaya
yang ada di tingkat Provinsi jika diperlukan.
3. Pemerintah memberi bantuan sumberdaya yang secara ekstrim
tidak tertangani daerah.
4. Libatkan TNI dan POLRI.
5. Laksanakan penanganan secara dini
Dampak Bencana Terhadap Pembangunan
Nasional/Daerah:
Hilangnya sumberdaya
Ganggguan terhadap Program-program
Pengaruh terhadap iklim investasi
Pengaruh terhadap sektor non formal
Destabilisasi politik
Masyarakat:
1. Kerusakan pada pola kehidupan normal
2. Merugikan manusia : mati, luka berat,sengsara, sakit, wabah
penyakit,dll
3. Kerusakan struktur sosial : kerusakan bangunan, tempat
rekreasi, listrik, tempat ibadah,dll
4. Munculnya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal atau
penampungan, makan dan minum, pakaian, kesehatan,dll
BELAJAR DARI PENGALAMAN
Pra Bencana :
kurang diperhatikan,
kesiapsiagaan kurang, Bencana terjadi pada waktu kita tidak siap
Pada saat kondisi darurat :
Panik berkepanjangan
Tidak tahu apa yang harus diperbuat
Koordinasi kacau, kewenangan tidak jelas
Stress (diri, famili/Keluarga, tetangga menjadi korban)
Distribusi bantuan kacau
Ketidakpercayaan pada pemerintah
Tekanan Media
Isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggungjawab
Semua ingin membantu tapi tidak banyak yang bisa diperbuat
Keamanan terganggu
Kondisi Pasca Bencana:
Pemulihan Fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan berjalan lambat, dan tidak menyeluruh
Bantuan hanya sebatas pada masa tanggap darurat
Bantuan tidak merata
Psikososial tidak tertangani secara tuntas, menyisakan depresi yang mendalam
SIKLUS PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA
BENCANA
Tanggap
Darurat
Kesiapsiagaan
Pencegahan
dan Mitigasi Rehabilitasi
Kajian Cepat
Penyeleng Status Keadaan Darurat
garaan Saat Tanggap Penyelamatan & Evakuasi
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Darurat Perlindungan
Pemulihan
21
Paradigma Lama
Penanggulangan Bencana
Mengapa ???
1. Lebih Murah
2. Meminimalis Dampak Kegiatan
3. Lain-lain ??? PRB ???
SIAPA SAJA YANG WAJIB
MELAKSANAKAN ???
Menurut UU RI No. 24 2007
Tanggung
Jawab &
Wewenang
Pemerintah Pengurangan
Resiko
Bencana(PRB)
Kewajiban
seluruh
Lapisan
Masyarakat
Bagaimana caranya ???
Pemerintah Pusat sdh mengeluarkan
peraturan untuk penanggulangan bencana
:UU no.24 2007 beserta aturan 2 pelengkap
Pemerintah Provinsi Jateng: Perda no.11 tahun
2008
Pemerintah Kabupaten Tegal : Perda No.
11/2009
Pemerintah Desa : Perdes ???
PERLINDUNGAN WARGA NEGARA
UUD
UUD1945
1945: :
Tugas/Tujuan
Tugas/TujuanNegara
Negaraa.l.
a.l. : :
“melindungi
“melindungisegenap
segenapbangsa
bangsaIndonesia
Indonesiadan dan
seluruh tumpah darah Indonesia serta
seluruh tumpah darah Indonesia serta
memajukan
memajukan kesejahteraan
kesejahteraanumum”.
umum”.
UU 24 / 2007
tentang
Penanggulangan
Bencana
Setiap
Setiap WN
WN berhak
berhak mendapatkan
mendapatkan perlindungan
perlindungan
dan
dan hak-hak
hak-hak dasar,
dasar, termasuk
termasuk perlindungan
perlindungan dan
dan
hak-hak
hak-hak untuk
untuk bebas
bebas dari
dari rasa
rasa takut,
takut,
ancaman/risiko/dampak bencana.
ancaman/risiko/dampak bencana.
Pemerintah/PEMDA
Masyarakat
Sektor Swasta
Landasan Hukum
1. UU no. 24 Tahun 2007 tentang
”Penanggulangan Bencana”
2. UU no. 26 Tahun 2007 tentang
”Penataan Ruang”
Setelah
Kejadian
Sebelum
Kejadian
KEJADIAN BENCANA
PEMICU
BAHAYA/ANCAMAN
RISIKO
BENCANA BENCANA
KERENTANAN
ANCAMAN
Ancaman bencana adalah suatu
kejadian atau peristiwa yang bisa
(berpotensi) menimbulkan bencana
(pasal 1 ayat 13 uu pb) misalnya Gempa
Bumi,Banjir,Tanah Longsor,Angin Ribut
dll.
Ancaman Jika tidak terjadi, maka tidak
bisa disebut sbg bencana;
Ancaman yg terjadi tetapi tidak
menimbulkan kerugian atau
mengganggu kehidupan masyarakat,
maka tidak bisa disebut sbg bencana;
misalnya dalam kawasan terjadi angin
ribut, tetapi sama sekali tidak
menyebabkan kerusakan apapun, maka
angin ribut ini tidak bisa disebut
bencana.
29
KAPASITAS DAN KERENTANAN
KAPASITAS suatu gabungan semua
sumberdaya, cara, kekuatan yang
tersedia di masyarakat dan organisasi
yang memungkinkan masyarakat
memiliki daya tangkal dan daya tahan
untuk mengurangi tingkat risiko atau
akibat dari bencana
KERENTANAN suatu kumpulan maupun
rentetan keadaan yang melekat pada
masyarakat yang mengarah dan
menimbulkan konsekuensi (fisik, sosial,
ekonomi dan perilaku) pada menurunnya
daya tangkal dan daya tahan masyarakat
sehingga berpengaruh buruk terhadap
upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.
FAKTOR-FAKTOR KERENTANAN
FISIK
KEBIJAKAN EKONOMI SOSIAL LINGKUNGAN
(Infrastruktur)
Adanya
Adanya
kebijakan Prasarana
kebijakan Prasarana Kemiskinan, tanah,ai
pembangun dasar, Kemiskinan, Pendidikan,ke tanah,ai
pembangun dasar, penghasilan, Pendidikan,ke r,
an yang konstruksi, penghasilan, sehatan, r,
an yang nutrisi sehatan, tanama
tidak konstruksi,
kepadatan nutrisi politik, tanama
n,
tidak
mempertim kepadatan politik,
hukum,
bangunan hutan,n,
mempertim
bangkan hukum,
kelembagaan,
bangunan kelembagaan,
hutan,
lautan
bangkan
PRB, tidak kepadatan lautan
PRB,
adatidak kepadatan
penduduk,
ada
kebijakan penduduk,
persentase
kebijakan
PRB persentase
penduduk
PRB penduduk
usia tua-
usia tua-
balita,
balita,
penduduk
penduduk
wanita .
wanita.
Mana yang lebih rentan?
Orang Dewasa atau Anak-anak
Orang Muda atau Lanjut Usia
Laki-laki atau Perempuan
Orang Normal atau Orang Cacat
Orang Sehat atau Orang Sakit
Orang Kaya atau Orang Miskin
Orang Berpengetahuan atau Orang
Tidak Berpengetahuan
Contoh Perilaku yang rentan
Penduduk yang tinggal :
• ditepi sungai
• dikaki bukit
• dilereng gunung api
• dipinggir pantai
Kapasitas Bahaya
Kerentanan
Bahaya x Kerentanan
Risiko =
Kapasitas
• Pengurangan Risiko Bencana adalah upaya untuk
melindungi penghidupan (livelihood) dan asset
individu dan masyarakat dari dampak bencana
melalui kegiatan :
– Pelibatan seluruh stakeholder
– Melakukan penanggulangan bencana sesuai
siklus bencana
– Melakukan Manajemen Risiko Bencana
– Membuat strategi dalam pengurangan risiko
bencana
Pencegahan (Prevention)
Gn. Api Slamet Gempa Angin Puting Beliung Tebing Longsor Banjir
41
PENGELOMPOKAN JENIS ANCAMAN
44
45
KARAKTERISTIK
Jenis : Banjir genangan banjir bandang
Penyebab:
• Kerusakan lingkungan (rusaknya hutan/alih fungsi hutan shg daerah resapan air
berkurang, pembangunan pemukiman didaerah bantaran sungai, pembuangan
sampah di saluran sungai shg menyumbat dan menghambat aliran sungai)
• intensitas curah hujan tinggi
• Drainase / kapasitas aliran rendah : penyempitan, pendangkalan
• Topografi
• Pasang laut
• Kebijakan yang tidak tepat dalam pengelolaan DAS
Parameter:
• Luas , kedalaman, durasi genangan
48
Peningkatan kewaspadaan dan Kesiapsiagaan melalui
pemahaman peta Kerentanan Tanah longsor:
• Lebih bijak dalam penggunaan lahan, dengan tidak membangun
rumah di bantaran sungai akan tetapi lebih pada tindakan
memperkuat sisi sungai dengan mempertahankan vegetasi yang
ada pada bantaran sungai atau bahkan menambah vegetasi
diatasnya.
• Membatasai perkembangan permukiman agar tidak semakin
bertambah ke arah badan sungai. Menurut keputusan Menteri PU
No. 53 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, bahwa
sempadan untuk sungai kecil (lebar < 30m) adalah sejauh 15 m dari
bibir sungai kanan maupun kiri, sehingga sangat diperlukan
pengawasan yang ketat dalam hal pendirian bangunan.
49
TSUNAMI
BENCANA GEOLOGI
PENYEBAB TSUNAMI
Gempabumi, letusan gunungapi (Krakatau 1883), longsoran bawah
laut dan meteor jatuh ke laut
Parameter tsunami
• Dinyatakan dalam intensitas I – XII, berdasarkan ketinggian gelombang pasang.
Karakteristik
• Energi gelombang sangat besar
• Tinggi gelombang semakin tinggi didaerah dangkal
• Terjadi secara berulang
• Tsunami di Indonesia termasuk jenis lokal tsunami
51
REKOMENDASI TEKNIS
52
REKOMENDASI TEKNIS
SIMELUE
KEKERINGAN
KARAKTERISTIK
Jenis Penyebab :
• Alam (pengaruh iklim)/Kekeringan Alamiah (Dampak El Nino/ENSO El-Nino Southern
Oscillation)
• Ulah Manusia (lebih sering terjadi)/ Antropogenik : ketidaktaatan aturan
Dampak
• Parameter bencana :
• Curah hujan turun terhadap curah hujan normal
• Debit air sungai berkurang
• Prosentase daun kering pada tanaman
• Gagal panen, kelapara, wabah penyakit, korba manusia (meninggal)
Upaya Penanganan
• Penataan air (water management) : embung dan waduk
• Perbaikan lingkungan
• Pemetaan daerah rawan dan perencanaan penanganan yang komprehensif
• Pemanfaatan TMC
KEBAKARAN RUMAH
HIDROMETEROLOGI
FAKTOR PENYEBAB
5. Maribaya Banjir
6. Munjungagung Banjir
4 Di KUMISIK dan Kec. Margasari 1. Prupuk Selatan Banjir
PAMALI
2. Prupuk Utara Banjir
3. Kaligayam Banjir
4. Pakulaut Banjir
5. Jatilaba Longsor