PROFORMA
BAB 11
PENGANTAR BAB 11
Bab sebelumnya menganalisis kondisi
keuangan perusahaan masa lalu dan masa
sekarang
Analis ingin juga melihat kondisi
keuangan perusahaan di masa mendatang
Bab ini membicarakan tehnik-tehnik
memproyeksikan kondisi keuangan
perusahaan di masa mendatang, melalui
laporan keuangan proforma
PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN PROFORMA
Memerlukan asumsi-asumsi, misal: tingkat
pertumbuhan penjualan, perilaku biaya dari
sejumlah pos rekening, tingkat investasi pada
modal kerja dan aktiva tetap
Analis bisa merubah-rubah asumsi tersebut,
untuk melihat sensitivitas proyeksi keuangan
terhadap perubahan asumsi tersebut
PROSEDUR PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
PROFORMA
(1) Memproyeksikan penjualan untuk sejumlah periode pada
masa mendatang.
(2) Memproyeksikan biaya operasional (harga pokok
penjualan, biaya penjualan dan administrasi, biaya pajak di
luar bunga) dan kemudian menurunkan proyeksi pendapatan
operasional.
(3) Memproyeksikan total aset, hutang, dan modal saham yang
diperlukan untuk mendukung tingkat operasi yang
diproyeksikan pada (1) dan (2).
(4) Menentukan biaya pendanaan (financing cost) dari hutang
pada (3) dan kemudian menurunkan dari pendapatan
operasional untuk memperoleh laba bersih proyeksi.
(5) Menurunkan laporan aliran kas dari laporan keuangan yang
diproyeksikan (laporan rugi‑laba dan neraca).
MEMPROYEKSIKAN LAPORAN
LABA-RUGI
Pertama: Memproyeksi penjualan, yang akan
digunakan menurunkan angka-angka di
laporan keuangan proforma
Bisa menggunakan rata-rata tingkat
pertumbuhan masa lalu
Perlu diperhatikan stabilitas, musiman, atau
siklus dari penjualan, dan penyesuaian yang
diperlukan
MEMPROYEKSIKAN
BIAYA OPERASIONAL
Tergantung asumsi perilaku biaya, apakah
variabel atau tetap
Jika variabel, bisa menggunakan common-size
terhadap penjualan
Jika biaya tetap tinggi, maka perubahan akan
lebih melambat, tidak sepenuhnya proporsional
Bisa menggunakan tingkat pertumbuhan item
individual
MEMPROYEKSIKAN
NERACA
Cara yang paling mudah adalah memproyeksikan
sisi kiri neraca (sisi aktiva) terlebih dulu, baru
kemudian menyusun komposisi yang diinginkan
untuk sisi kanan (pasiva atau pendanaan) neraca
Ada dua pendekatan:
Memproyeksi total aset lebih dulu, kemudian
setiap item dihitung dengan tehnik common-size
Memproyeksi item aset secara individual,
kemudian dijumlahkan, dan memperoleh total aset
MEMPROYEKSIKAN
NERACA
Untuk memproyeksikan aset (baik total
maupun individual), ada dua cara yang bisa
dilakukan, yaitu:
(1) Memproyeksi aset dengan menggunakan
tingkat pertumbuhan.
(2) Memproyeksi aset dengan menganggap
perputaran aktiva konstan (tetap) untuk
masa mendatang.
RINGKASAN METODE
PROYEKSI ASET
Memproyeksi Memproyeksi
Total Aset Aset Individual
Menggunakan x x
tingkat pertumbuhan
historis
Menggunakan x x
Perputaran aset
untuk proyeksi aset
MEMPROYEKSIKAN HUTANG
DAN MODAL SAHAM
Cara yang paling mudah untuk menyusun
komposisi passiva adalah dengan
menggunakan common‑size sisi kanan
Asumsi: pola stabil
Jika ada kejadian tertentu yang merubah pola,
misal restrukturisasi, pendekatang
common‑size barangkali tidak bisa dipakai
untuk memproyeksikan sisi kanan neraca
untuk tahun‑tahun mendatang
MEMPROYEKSIKAN BIAYA
PENDANAAN
Asumsi: struktur modal dan tingkat bunga
tidak berubah
Lihat contoh perhitungan proyeksi beban
bunga di teks
MEMPROYEKSIKAN LAPORAN
ALIRAN KAS
Langkah terakhir adalah memproyeksikan
aliran kas.
Proyeksi aliran kas diturunkan dari proyeksi
neraca dan proyeksi laporan rugi‑laba.
Proyeksi dilakukan untuk tiga komponen:
investasi, pendanaan, dan operasi
RASIO KEUANGAN PROFORMA
Setelah laporan keuangan proforma selesai,
analis bisa menghitung rasio-rasio keuangan
berdasarkan laporan keuangan proforma
rasio keuangan proforma
Proforma rasio keuangan sangat dipengaruhi
oleh asumsi yang digunakan