Contoh : 1. y = 3 + 2x 2. y = 8 -2x
X 0 1 2 3 4 X 0 1 2 3 4
(b > 0) (b < 0)
y 3 5 7 9 11 y 8 6 4 2 0
Penggambaran fungsi non-
linear
Penggambaran fungsi non-lineartidak semudah fungsi linear.
Untuk penggambaran fungsi non-linear kurvanya tidak akan linear,
sehingga relatif sulit untuk dilukiskan. Masing-masing fungsi non-
linear mempunyai bentuk khas mengenai kurvanya, sehingga harus
diamati kasus demi kasus.
2
X 0 1 2 3 4
𝑦=8 − 4 𝑥 + 𝑥 y 8 5 4 5 8
2. Fungsi kuadrat parabolik
𝑥=8
− 2 𝑦 + 𝑦2
y X
-4 0
-3 5
-2 8
-1 9
0 8
1 5
2 0
3. Fungsi kubik
2 3
𝑦=− 2+4 𝑥 + 𝑥
Y X
-1 3
0 -2
1 1
2 6
3 7
4 -2
Penggal
penggal sebuah kurva adalah titik-tik potong kurva tersebut pada
sumbu-sumbu koordinat. Penggal pada sumbu x dapat dicari dengan
memisalkan y = 0 dalam persamaan yang bersangkutan, sehingga nilai x
dapat dihitung.
Contoh:
𝑦=16 − 8 𝑥 + 𝑥 2
penyelesaian untuk x: x =
berapapun nilai y, bilangan dibawah tanda akar akan selalu
positif sehingga x akan selalu berupa bilangan nyata. Berarti
perpanjangan kurva searah sumbu y tidak terbatas
penyelesaian untuk y: y =
jika x < 5 atau x > 5, bilangan dibawah tanda akar akan
negatif dan y akan menadi bilangan khayal atau maya. Berarti
perpanjangan kurva searah sumbu x terbatas hanya sampai x
= ± 5.
Jadi, dalam kasus ini tidak terdapat batas perpanjangan bagi kurva
untuk variabel x (searah sumbu y), tetapi terdapat batas
perpanjangan untuk variabel y (serah sumbu x).
Asimtot
Asimtot suatu kurva adalah sebuah garis lurus yang jaraknya semakin dan
semakin dekat dengan salah satu ujung kurva tersebut. Jarak itu sendiri tidak
akan menjadi nol, atau garis lurus dan kurva tadi tidak sampai berpotongan.
Suatu kurva dikatakan asimtotik terhadap sebuah garis lurus tertentu apabila
salah satu ujung kurva semakin dan semakin mendekati garis yang
bersangkutan.
secara umum, garis y = a + bx merupakan asimtot kurva y= f (x) jika f
(x) senantiasa lebih kecil atau senantiasa lebih besar dari a + bx dan semakin
mendekati a + bx apabila x dan y diperpanjang tanpa batas. Dengan notasi
limit, hal ini dituliskan sebagai f (x) a + bx apabila x,y ~
Asimtot- asimtot yang sejajar atau berimpit dengan sumbu-sumbu koordinat
biasanya mendapat perhatian lebih khusus. Asimtot-asimtot horizontal dan
vertikal ini didefinisikan sebagai berikut :
• Garis x = k (k adalah konstanta) merupakan asimtot vertikal dari kurva y
= f (x) jika karena y ~ maka x k dan x < k atau x > k untuk setiap
nilai x
• Garis y = k ( k adalah konstanta ) merupakan asimtot horizontal dari
kurva y = f (x) jika karena x ~ maka y k dan y < k atau y > k untuk
setiap nilai y.
Faktorisasi
Yaitu menguraikan ruas utama fungsi tersebut menjadi
bentuk perkalian ruas-ruas utama dari dua fungsi yang lebih
kecil. Sebagai contoh, faktorisasi sebuah fungsi yang
memiliki persamaan f(x,y) =0 berarti membentuk
sedemikian rupa sehingga diperoleh f(x,y) = g(x,y) . h(x,y)
contoh :
Gambarlah kurva dari persamaan 2x2 - xy - y2 = 0
Faktorisasi di atas menghasilkan :
(x – y)(2x + y) = 0 sehingga gambar dari 2x2 - xy - y2 = 0
terdiri atas garis-garis lurus x – y = 0 dan 2x + y = 0