Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PENGAIRAN PADA

BUDIDAYA SAWAH
Penerapan Teknologi Pengairan
memperkuat perakaran padi
Aplikasi siklus
penghematan air
basah/kering dan
pengaturan jarak tanam
Pengaturan jarak tanam 30 cm

Membantu fiksasi nitrogen

Element utama dalam sistem adalah perubahan kebiasaan pengelolaan air dan penimbunan jerami padi ke
dalam tanah untuk memperkaya sifat tanah daripada membakarnya
Perbandingan antara weekend holiday farmers dengan
convensional

Practice/ Weekend holiday farmers Conventional


component
Periode kering Dilakukan pada stage anakan Tidak dilakukan pembedaan antar
(membantu pemanjangan) dan stage anakan dan pematangan, sawah
tahap pematangan dikeringkan pada fase pematangan
sampai panen.
Penanaman Berjarak tanam 30 cm Penyemaian langsung
Pemupukan Penggunaan pupuk organik Penggunaan pupuk bahan kimia
lebih banyak daripada kimia lebih banyak daripada pupuk organik
Perbedaan pengontrolan hama dan gulma

Practice/ Weekend holiday farmers Conventional


component
Pestisida
Pengontrolan Sesuai kebutuhan tanaman dan Sesuai jadwal dengan dosis jarang
insect dan gulma penggunaan biopestisida sesuai
Pengontrolan Menggunakan bahan alami Menggunakan pestisida kimia atau
keong aplikasi drainase sesudah/sebelum
penanaman
Bebek Kadang bebek dimasukkan Jarang dimasukkan
Cacing tanah Bisa Aktif karena racun di Tidak aktif karena lingkungan sudah
dan azolla lingkungan rendah mengandung racun
Praktek Budidaya Padi

Pada masa anakan hinggaawal masa vegetatif dan


menjelang akhir masa generatif awal pematangan lahan
dikeringkan

Biasanya lahan dikeringkan pada akhir masa generatif


atau awal masa pematangan
Tinggi Genangan

Tinggi genangan air dari kedalaman hingga permukaan adalah 25


cm dan lahan dikeringkan sedalam 15 cm dari permukaan tanah
pada masa pengeringan
Prinsip Teknik Budidaya

1. Bibit padi ditanam pada umur 15 hingga 20 hari semaian


2. Ditanam 5-10 bibit dengan jarak tanam 30 cm
3. Pengeringan dilakukan 2 kali yaitu pada tahap perbanyakan dan pada tahap pematangan
4. Memanfaatkan agen biocontrol untuk membasmi serangga yang tidak diinginkan
seperti jamur
5. Sebelum bibit ditanam, Azolla atau pakis ditebarkan pada lahan untuk memperbaiki
gas nitrogen (N2)
6. Dalam pengendalian gulma memanfaatkan keong dan bebek
7. Alat pencabut rumput liar manual digunakan secara berkala kecuali gulma
diantara baris tanaman.
8. Setelah pemanenan, jerami padi dimasukkan ke dalam tanah sebelum musim padi
selanjutnya
Penambahan Azolla atau pakis sebelum bibit ditanam

Azolla menutupi
permukaan
Azolla memperbaiki Nitrogen hingga lebih
dari 100 kg/ha

Azolla
terdekomposisi pada
permukaan tanah Dapat meningkatkan
produksi beras mencapai
hasil 6 ton/ha.
Choosai et al., menyatakan bahwa cacing tanah dapat
bekerja dengan tanah mengandung bakteri yang membantu cacing tanah muncul kembali
proses oksidasi racun methan (CH4) untuk menurunkan sesudah sistem diadopsi.
racun karbon dioksida (CO2).
Kelebihan Sistem Pengeringan Lahan Pada 2 Fase
Input produksi dapat diminimalkan
(1) Efisiensi penanaman benih
(2) Penanaman benih diatur pada jarak tanam 30 cm
(3) Efisiensi irigasi dengan 2 kali pengeringan pada tahap perbanyakan dan 1
kali pengeringan pada tahap pematangan
(4) Penggunaan pupuk organik
(5) Pestisida diaplikasikan sesuai kebutuhan
(6) Penghematan waktu/tenaga kerja.

Biasanya pada sistem konvensional, air tanah di pompa untuk mengairi sawah secara terus menerus.
Dengan sistem baru jumlah kebutuhan air irigasi berkurang sehingga menurunkan biaya elektrik dan pompa
hingga 30% dan petani dapat mudah bekerja dilahan karena kondisi sawah kering.
Pengurangan pupuk kimia dan penggunaan pestisida sesuai kondisi sehingga cukup menguntungkan dari segi
biaya dan waktu.
Mekanisme Stress Kontrol oleh PGPR

Anda mungkin juga menyukai