Anda di halaman 1dari 16

5

IDENTIFIKASI DAN
PANDUAN MEMILIH
TOPIK PENELITIAN

Dr. Abd. Qadim HS, M.Si


Identifikasi Masalah
 Peneliti harus mengungkapkan sebab-
sebab dilakukannya penelitian

 Alasan pentingnya penelitian dilakukan

 Memotret kondisi sekarang dan


menunjukkan adanya kesenjangan
Panduan memilih topik (1)
Dipilih oleh peneliti sendiri
Termasuk minat peneliti
Termasuk spesialisasi peneliti
Termasuk kompetensi peneliti untuk
menanganinya
Dalam kemampuan peneliti untuk
membiayainya
Panduan memilih topik (2)
Dapat diteliti dan dapat dikelola (data tersedia
dan dapat diakses; data harus memenuhi standar
kecermatan, objektivitas, dan dapat diverifikasi;
hipotesis yang dibangun dapat diuji; peralatan
tersedia dan memberi data yang sahih dan dapat
dipercaya)
Dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu

Penting dan relevan pada saat dan situasi


sekarang dan menjadi minat umum
Panduan memilih topik (3)
Hasilnya bersifat praktis dan dapat
dilaksanakan

Memerlukan pemikiran orisinil, kritis, dan


serius untuk memecahkannya

Harus bermanfaat bagi perbaikan mutu


kehidupan manusia
Panduan memilih topik (4)
Harus memberi ganjaran kepada peneliti jika
laporan penelitian telah selesai: uang, kenaikan
pangkat, jabatan; meningkatkan spesialisasi,
kompetensi, keterampilan dalam kerja profesional;
Meningkatkan prestise dan reputasi; kepuasan
intelektual dan minat
Ada pertimbangan bahaya, baik fisik, sosial, atau
hukum
Panduan menulis judul
Biasanya, judul dirumuskan sebelum penelitian
dimulai; dapat direvisi kemudian jika perlu
Judul mesti mengandung materi studi, lokal,
populasi, periode
Harus cukup luas untuk mencakup semua segi
materi yang dikaji; jadi, judul mencerminkan apa
yang diharapkan akan ditemukan dalam laporan
Harus singkat dan jelas
Hindari penggunaan “analisis”, “studi”, “kajian”,
dsb
Panduan dalam Merumuskan Masalah
Umum dan Masalah Spesifik (1)
Harus dirumuskan sebelum melakukan penelitian

Dapat menyatakan dalam bentuk pertanyaan

Hanya mengandung satu makna

Jawaban atas setiap pertanyaan spesifik dapat


dicari tanpa mempertimbangkan pertanyaan lain
Setiap pertanyaan spesifik harus didasarkan pada
fakta dan gejala
Panduan dalam Merumuskan Masalah
Umum dan Masalah Spesifik (2)
Jawaban untuk setiap pertanyaan dapat
ditafsirkan sendiri dan tidak bergantung pada
jawaban pertanyaan spesifik lainnya
Jawaban setiap pertanyaan spesifik harus
berkontribusi pada pengembangan masalah
penelitian secara keseluruhan
Gabungan semua jawaban dari pertanyaan
spesifik akan memberi gambaran keseluruhan
kajian
Panduan dalam Menggunakan Asumsi Dasar
Anda tidak dapat mengasumsikan pentingnya penelitian
Anda  argumen harus ditulis dalam bagian “pentingnya
penelitian”
Anda tidak dapat mengasumsikan reliabilitas instrumen
yang Anda usulkan  alasan harus ditulis dalam bagian
“metode”
Anda tidak dapat mengasumsikan kesahihan data dasar 
kesahihan ditetapkan dalam “metode”
Anda tidak dapat mengasumsikan populasi Anda khas 
tuliskan dalam “metode”
Asumsi tidak diuji atau dibantah
Hipotesis
Hipotesis: Kesimpulan tentatif atas pertanyaan
spesifik

Bentuk hipotesis:
 Bentuk operasional = pernyataan
afirmatif = perbedaan di antara dua gejala

 Bentuk nol = pernyataan negatif =


kesamaan di antara dua gejala
Suatu konklusi penelaahan teoritik terhadap
permasalahan penelitian

Hipotesis dianggap sebagai kebenaran pada level


teoritik

Hipotesis merupakan “a conjectural statement of


the relation between two or more variabels”

Secara statistik hipotesis dipandang sebagai


keadaan parameter yang akan diuji berdasarkan
keadaan statistik sampel
Panduan dalam Merumuskan
Hipotesis Eksplisit
Dalam penelitian eksperimental (mis. kajian
pembandingan dan korelasi), hipotesis harus
dinyatakan
Dalam penelitian deskripstif dan historis, jarang
atau tak pernah dinyatakan; pernyataan spesifik
berfungsi sebagai hipotesis
Hipotesis harus diuji lewat pengumpulan data
Hipotesis dirumuskan dari pertanyaan spesifik
yang mendasarinya
Dua Bentuk Hipotesis
Hipotesis nol atau hipotesis nihil (statistical
hypothesis) : merupakan hipotesis tentang tidak
adanya hubungan antara x dan y, atau hipotesis
tentang tidak adanya perbedaan sampel lainnya

Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja : biasanya


dirumuskan dalam bentuk ada perbedaan antara
dua x dan y, atau ada perbedaan keadaan antara
dua sampel atau lebih
Contoh hipotesis
Mis. pertanyaan: Apakah ada perbedaan nyata
tingkat kecemaran di sungai A dan sungai B?

Hipotesis operasional:
Ada perbedaan nyata antara ... dan ...

Hipotesis nol:
Tidak ada perbedaan nyata antara ... dan ...
Pentingnya Hipotesis atau
Pertanyaan Spesifik
Membantu peneliti merancang penelitian: metode
apa, instrumen, penarikan sampel, pengolahan
statistik, data yang harus dicari, dll.
Sebagai dasar untuk menentukan asumsi
Sebagai dasar untuk menentukan relevansi data
Sebagai dasar untuk menjelaskan atau membahas
data yang dikumpulkan
Membantu mengkonsolidasikan temuan dan
merumuskan simpulan

Anda mungkin juga menyukai