stroke non-hemoragik”
“
Disusun oleh :
Ase Nurul Hidayah
Dean Fathia Rahmi
Sheila Mustafida R
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI- STROKE NON HEMORAGIC
Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada
berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran darah
terjadi dapat menyebabkan penurunan kesadaran.
Gangguan:
gangguan mototik (hemiparese)
sensorik (anestesia, hiperestesia
parastesia/geringgingan
gerakan yang canggung serta simpang siur
gangguan nervus kranial, saraf otonom (gangguan miksi, defeksi, salvias)
fungsi luhur (bahasa, orientasi, memori, emosi) yang merupakan sifat khas manusia, dan gangguan
koordinasi (sidrom serebelar)
TINJAUAN RADIOLOGI
CT SCAN MRI
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. N
Usia : 60 tahun
Gender : Laki-laki
Alamat : Genuksari 05/09
Agama : Islam
Identitas Pekerjaan : Pensiunan
Pasien Pendidikan : SMA
No CM : 013851xx
Ruang rawat : Darul Muqomah
DPJP : dr. Muktasim Billah, Sp. S
19
RPS
pasien dibawa ke rs dengan keluhan pelo, perot dan tangan dan kaki kiri lemah. keluhan timbul
mendadak/tiba-tiba saat pasien sedang berbaring. pasien dapat memahami yang disampaikan
orang lain, namun pasien kesulitan dalam menyampaikan sesuatu. lengan kiri pasien lemah
hingga pasien sulit menggerakkan lengannya. keluhan tersebut menyebabkan pasien tidak
dapat melakukan aktivitas sendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain seperti makan,
mandi. ± 2 jam smrs setelah makan siang, pasien hendak berbaring di kamar tidur, tiba-tiba
pasien pelo, langsung tidak bisa bicara dan lemah anggota gerak sebelah kiri. saat kejadian,
pasien tetap sadar, tidak mengeluhkan adanya nyeri kepala, mual, muntah ataupun kejang.
pasien kemudian langsung dibawa ke rsi sultan agung semarang. keluhan disertai dengan
nyeri kepala. keluhan demam, penurunan kesadaran, mual, muntah, kejang, kesemutan
disangkal. bab dan bak dalam batas normal.
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat stroke : disangkal
Anamnesis Riwayat hipertensi : disangkal
(RPD) Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal.
Riwayat stroke : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Anamnesis Riwayat diabetes mellitus : disangkal
(RPK) Riwayat penyakit jantung : disangkal
22
Anamnesis Saat ini pasien tinggal dengan istri dan
(RPSosEk) anaknya. Biaya pengobatan ditanggung BPJS.
23
Keadaan umum : cukup
Kesadaran :
composmentis Antropometri
Tanda-tanda vital : BB : 66 kg
Pemeriksaan Tekanan darah : 150/90 TB : 169 cm
mmHg
Fisik Nadi : 84 kali/menit
BMI: 23,15 kg/m²
(normoweight)
Laju pernapasan : 20 Lingkar perut : 85 cm
kali/menit
Suhu : 37,0 ºC
Interpretasi : hipertensi
24
Kepala : mesocephal
Rambut : distribusi rambut rata, warna hitam, dan tidak mudah
dicabut
Wajah : simetris, edema (-)
conjungtiva anemis (-/-); sclera ikterik (-/-); reflek cahaya (+/+); pupil
isokor Ø 3mm/3mm; eksoftalmus (-/-); lagoftalmus (-/-); ptosis (-/-)
Status
Internus Hidung : bentuk normal, deviasi septum (-), pernapasan cuping
hidung (-), sekret (-/-)
Telinga : bentuk normal, nyeri tarik auricular (-/-), nyeri tekan
tragus (-/-), sekret (-/-)
Mulut : bibir tidak kering, gusi tidak berdarah, lidah tidak kotor,
tonsil tidak membesar, faring tidak hiperemis, mukosa bibir tidak
sianosis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Interpretasi : normal
INSPEKSI ANTERIOR POSTERIOR
RR : 20 x/min,
Hyperpigmentasi (-), tumor Hiperpigmentasi (-), tumor
(-), inflammation (-), spider (-), inflammation (-), spider
Statis
nevi (-), Hemithorax D=S, nevi (-), Hemithorax D=S,
ICS Normal, Diameter AP < Diameter AP < LL
LL
PF pulmo Dinamik
Pergerakan Hemithorax kanan Pergerakan hemithorax kanan
= kiri = kiri
Nyeri tekan (-), tumor (-), ICS Nyeri tekan (-), tumor (-),
Palpasi normal, enlargement of ICS ICS normal, Sterm fremitus
(-), Stem fremitus D=S D=S
26
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Redup
Batas atas jantung : ICS II lineasternalis sinistra
Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
PF Jantung Perkusi
Kanan jantung: ICS V linea sternalis dextra
Kiri jantung : ICS V linea midcalvicula sinistra 2 cm
ke arah medial
28
EKSTREMITAS Superior Inferior
Interpretasi : normal
29
Kepala
Bentuk : mesocephal Leher
Status Nyeri tekan : - Sikap : lurus
30
31 Hasil Pemeriksaan
Saraf
Kanan Kiri
N. Olfaktori
Subjektif Tidak dapat dinilai Tidak dapat
dinilai
Dengan bahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.Optikus
Tajam >1/60 >1/60
pengelihatan
Lapang pandang normal normal
Interpretasi :
normal
32 N. Okulomotorius
Strabismus - -
nistagmus - -
eksoftalmus - -
Pupil
Besar 3 mm 3 mm
Bentuk bundar bundar
N. Trochlearis
Pergerakan mata (ke + +
bawah ke dalam)
Mengunyah -
Menggigit -
N. Abducen
Pergerakan mata (ke + +
lateral)
Interpretasi : Normal
N. Facialis
34
Mengerutkan dahi + +
Menutup mata + +
Memperlihatkan gigi - +
Bersiul -
Pengecapan 2/3 anterior Tidak Tidak dilakukan
lidah dilakukan
N. Vestibulocochlear
Detik arloji + +
Suara berbisik + +
Tes weber Tidak Tidak dilakukan
dilakukan
Tes rinne Tidak Tidak dilakukan
dilakukan
N. Glossofaringeus
Pengecapan 1/3 Tidak Tidak dilakukan
posterior lidah dilakukan
Sensibilitas faring Tidak Tidak dilakukan
dilakukan
Reflek muntah Tidak Tidak dilakukan
dilakukan
N. Vagus
Arcus faring simetris simetris
Berbicara Kesulitan/tidak jelas
Menelan +
Interpretasi : normal Nadi 84 kali/menit
36 Nervi craniales
N. Asesorius
Mengangkat bahu + +
Memalingkan kepala + +
N. Hipoglossus
Interpretasi : normal
Anggota Gerak Atas
Hasil
Pemeriksaan
Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan Bebas Terbatas
Kekuatan 5 2
Tonus Normal Meningkat
Trofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas
Taktil + +
Nyeri + +
Thermal Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Diskriminasi + +
Lokasi + +
Reflek
Bisep Normal meningkat
Trisep Normal meningkat
Radius Normal meningkat
Ulna Normal meningkat
Tromner-Hoffman - + 37
Anggota Gerak Bawah
Hasil
Pemeriksaan
Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan Bebas Terbatas
Kekuatan 5 3
Tonus Normal Meningkat
Trofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas
Taktil + +
Nyeri + +
Thermal Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Diskriminasi + +
Lokasi + +
Reflek
Patella Normal meningkat
Achilles Normal meningkat
Babinsky - +
Chaddock - +
Rossolimo - +
Mendel bechtrew - +
Schneffer - +
Oppenheim - +
Klonus paha - -
Klonus kaki - +
38
39
Interpretasi :
Sulci, fissure dan cisterna tak sempit
Tampak lesi hipodens lacunar di kapsula interna kanan crus anterior et
posterior.
Tampak lesi hipodens dilobus frontalis kanan dan centrum semi ovale
Interpretasi kanan.
Sistem ventrikel tak sempit.
Tak tampak deviasi garis tengah.
Batang otak dan serebelum tak jelas kelainan.
40
Infark lacunar di kapsula interna kanan crus
anterior et posterior.
Infark di lobus frontalis kanan dan centrum
41
RBD – infark serebri
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 29 Oktober 2019, Tn. N dibawa ke RS dengan keluhan pelo, perot dan tangan dan kaki kiri lemah.
Keluhan timbul mendadak/tiba-tiba saat pasien sedang berbaring. Pasien dapat memahami yang disampaikan
orang lain, namun pasien kesulitan dalam menyampaikan sesuatu. Lengan kiri pasien lemah hingga pasien sulit
menggerakkan lengannya. Keluhan tersebut menyebabkan pasien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri
sehingga memerlukan bantuan orang lain seperti makan, mandi. ± 2 jam SMRS setelah makan siang, pasien
hendak berbaring di kamar tidur, tiba-tiba pasien pelo, langsung tidak bisa bicara dan lemah anggota gerak
sebelah kiri. Saat kejadian, pasien tetap sadar, tidak mengeluhkan adanya nyeri kepala, mual, muntah ataupun
kejang. Pasien kemudian langsung dibawa ke RSI Sultan Agung Semarang. Keluhan disertai dengan nyeri kepala.
Keluhan demam, penurunan kesadaran, mual, muntah, kejang, kesemutan disangkal. BAB dan BAK dalam batas
normal.
Pada pemeriksaan radiologi CT-Scan Brain Non Contras pada tanggal 29 Oktober 2019 didapatkan :
Interpretasi :
Sulci, fissure dan cisterna tak sempit
Tampak lesi hipodens lacunar di kapsula interna kanan crus anterior et posterior.
Tampak lesi hipodens dilobus frontalis kanan dan centrum semi ovale kanan.
Sistem ventrikel tak sempit.
Tak tampak deviasi garis tengah.
Batang otak dan serebelum tak jelas kelainan.
Kesan :
Infark lacunar di kapsula interna kanan crus anterior et posterior.
Infark di lobus frontalis kanan dan centrum semiovale kanan.
Tak tampak perdarahan serebri.
Tak tampak tanda tanda peningkatan tekanan intracranial.
RBD – infark serebri
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Stroke didefinisikan sebagai gangguan suplai darah pada otak yang biasanya karena pecahnya pembuluh darah atau
sumbatan oleh gumpalan darah. Stroke terbagi menjadi stroke hemoragik dan stroke non hemoragik (American Heart
Association, 2013).
Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya
gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi.
Secara umum, apabila aliran darah ke jaringan otak terputus 15 sampai 20 menit, akan terjadi infark atau kematian jaringan.
Pada pemeriksaan CTScan kepala pasien dengan stroke nonhemoragik didapatkan lesi hipodens.