Anda di halaman 1dari 36

MEMAHAMI KONSEP GENDER

DALAM KESEHATAN REPRODUKSI


PEREMPUAN
Rery Kurniawati

D
D
D
D
D
MENGAPA HARUS
MEMAHAMI GENDER? GEND
E R??

GENDE
R??
E R ??
E N D
G
E R ??
G END
GENDE
R??
R ??
DE
GEN
GENDER??
BANYAK MASALAH KESEHATAN
KARENA KETIDAKADILAN GENDER
Lemah dalam
Eksploitasi seksual Pengambilan keputusan
- Model iklan sensual
- Umbrela girl Kebiasaan tradisional yang
- Perdagangan perempuan merugikan kesehatan
- Nyanda
- Pingit
- Extrim sirkumsisi

Keterlambatan layanan
kesehatan Diskriminasi
- Lambat mengambil - Pekerjaan
keputusan - Pendidikan
- Lambat dibawa ke - Sumberdaya
layanan kesehatan
Kesehatan Reproduksi
adalah Hak Dasar
Manusia

Di berbagai lingkungan budaya terdapat lingkungan


Mengapa budaya berlangsung diskriminasi berbasis gender 
terjadi menyebabkan pembedaan antara anak/dewasa
permasalahan wanita dengan anak/dewasa laki2
akibat
perbedaan
gender? Dominannya nilai patriarki dalam masyarakat yang
menempatkan perempuan mempunyai status
inferior terhadap laki-laki, demikian jg sebaliknya.
Bagaimana Seharusnya Dengan
Hak Kesehatan Perempuan
• Hak kesehatan perempuan merupakan kelanjutan dari status
kesehatan anak-anak
• Pertemuan ICPD Kairo
perlu ada prosedur yang jelas agar sunat perempuan bisa
dilakukan dengan aman
Agar semua negara menentang & menghapus pola-pola
diskriminasi dalam keluarga
• Pelayanan kesehatan masyarakat (primary health care) sebaiknya
melalui pendekatan life cycle approach
• Pendidikan ibu berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan bayi
dan anak
• Setiap perempuan mempunyai hak untuk hamil, jumlah anak, jenis
kontrasepsi yang dipakai
• Seks/jenis kelamin biologis: terbawa sejak lahir, berlaku
SEKSUALITAS umum, bersifat tetap/tidak dapat berubah, berlaku
dimana saja , sepanjang masa, dibentuk dan diciptakan
oleh tuhan
• Laki punya penis,buah pelir
• Perempuan punya sel telur, rahim, vagina

Pembedaan laki-laki dan perempuan berdasarkan jenis


kelamin,yang dibentuk oleh budaya/masyarakat,
GENDER

lingkungan,politik/ekonomi, tempat, waktu dan bersifat


tidak tetap

Bisa berubah, tergantung musim, budaya, berbeda antara


satu kelas dng kelas lainnya
Peran gender
Perempuan
dapat berubah Perempuan jd
tokoh adat
Seksualitas Perempuan
Perempuan
Tetap/tdk berubah pencari nafkah
2013 2025
Perempuan
Perempuan terjun
di peran publik 2016
Perempuan
Perempuan bekerja
2020
Perempuan
Perempuan
memasak 2005
BUDAYA YANG BERPENGARUH TERHADAP GENDER

JAWA
Pepatah “Suargo Nunut, Neroko
Katut”
SUNDA
tugas perempuan di Dapur,
Sumur, Kasur

PADANG
Ibu/perempuan adalah pewaris
utama dan pengambil
keputusan
BALI
Perempuan bekerja mencari nafkah,
laki-laki melaksanakan peran adat

PAPUA
Perempuan bertani, merawat babi,
mengasuh anak, laki-laki melaksanakan
peran adat.
DISKRIMINASI GENDER
PEMINGGIRAN/MARJINALISASI

PENOMORDUAAN/SUBORDINASI

PELABELAN/STEREOTYPE

BEBAN GANDA/DOUBLE BURDEN

TINDAK KEKERASAN/VIOLENCE
• Perempuan sering mjd korban
pertama PHK
• Kemajuan teknologi meminggirkan
peran perempuan
• Pembatasan kesempatan di bidang
pekerjaan tertentu bagi perempuan
• Ijin usaha harus diketahui ayah/suami

PEMINGGIRAN/MARJINALISASI
• Perempuan dibayar sebagai pekerja lajang
atau dikeluarkan karena menikah/hamil
• Bbrp pasal hukum tidak menganggap
perempuan setara dengan laki-laki (pendirian
usaha, pengelolaan harta)
• Masih sedikit perempuan di dunia politik

PENOMORDUAAN/ SUBORDINASI
• Perempuan tidak rasional, emosional
• Perempuan tidak bisa membuat keputusan
penting
• Perempuan dianggap penggoda dan
disalahkan jika ada kekerasan seksual

PELABELAN/STEREOTYPE
• Perempuan berperan baik pd peran
reproduktif, produktif maupun
kemasyarakatan
• Pekerjaan domestik sebagian besar dikerjakan
perempuan

BEBAN GANDA/DOUBLE BURDEN


• Perendahan martabat laki-laki/perempuan
semata-mata sebagai objek seks dalam iklan
• Serangan terhadap fisik maupun mental
seseorang. Ex: pemukulan, perkosaan,
ancaman, hinaan, dll
• Pemaksaan atau pengabaian penggunaan
kontrasepsi

TINDAK KEKERASAN/VIOLENCE
MELIBATKAN PEREMPUAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Perempuan berhak memutuskan kesehatan
reproduksinya sendiri.
Peran bidan dalam melibatkan perempuan dalam pengambilan
keputusan adalah:
1. Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya tentang
permasalahan yang sesuai kebutuhan
2. Memberikan pandangan-pandangan tentang akibat dari
keputusan apapun yang akan diambilnya
3. Meyakinkan ibu untuk bertanggunggjawab terhadap
keputusan yang akan diambilnya
4. Pastikan bahwa keputusan yang diambil ibu adalah yang
terbaik
5. Memberi dukungan pada ibu atas keputusan yang diambilnya
Memilih kontrasepsi suntik/IUD?
Beri informasi yang
selengkap-
lengkapnya tentang 01 Beri pandangan-
pandangan tentang
akibat dari setiap
02 keputusan
Yakinkan ibu untuk
bertanggunggjawab Pastikan bahwa
terhadap keputusan keputusan yang
yang akan diambil 03 diambil ibu adalah
yang terbaik
beri dukungan pada
ibu atas keputusan 04
yang diambil 05
Isu Gender Dlm Kesehatan Reproduksi
• KIA: Keluarga yang lebih mengutamakan
makanan utk anak laki-laki
• KB: Perempuan tidak mempunyai kekuatan
untuk memutuskan metoda kontrasepsi yang
digunakan
• Kespro Remaja: Remaja perempuan
menanggung akibat (putus sekolah,
dipermalukan)
• IMS: Perempuan objek pemberantasan IMS.
• Kespro usia lanjut
• Violence terhadap perempuan
Analisis Gender
Proses analisa data dan informasi secara
sistematis, tentang laki-laki dan
perempuan untuk mengidentifikasi
kedudukan, fungsi, peran, dan
tanggungjawab laki-laki dan perempuan
serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Kesehatan bagi sebagian perempuan adalah
barang “mewah”

Gambaran perempuan dg pendidikan rendah


dan gizi kurang, melahirkan anak2 dg warisan
pengetahuan yg minim dan gizi kurang
Transgender:
Bagaimana
peran
gendernya??

Apakah ini bentuk


keadilan
gender???
Kebijakan pemerintah tentang kespro
• Safe motherhood → 1994
• Making pregnancy safer → > 2015 SDG’s
2000
• MDGs → 2000 target
2015????

Indonesia sudah menetapkan UU No 7/84 lebih dari 20 th


yang lalu

Permasalahan belum teratasi


Safe motherhood
WHO mengembangkan konsep “Four Pillars of
Safe  Motherhood” untuk menggambarkan
ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi.
1. KB
2. Asuhan antenatal
3. Persalinan bersih dan aman
4. Pelayanan obstetri esensial
4 Pilar Safe Motherhood

Safe
Motherhood
Keluarga Asuhan Persalinan Pelayanan
Berencana antenatal Bersih dan Obstetri
Aman Esensial

Pelayanan Kebidanan
Dasar
Pelayanan Kesehatan Primer

Pemberdayaan Wanita

23
Making pregnancy safer
Penyebab mendasar kematian ibu disebabkan karena
faktor non medis yaitu bias gender yang terjadi di
keluarga dan masyarakat diantaranya:

Bias gender (dalam keluarga dan masyarakat yang tidak


memberikan perhatian pada kesehatan ibu hamil dan
bersalin menyebabkan 3 Terlambat yaitu Terlambat
mengambil keputusan, Terlambat mencapai tempat
pelayanan kesehatan dan Terlambat mendapat
pertolongan tindakan segera)
MDGs
• Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
menjadi “Tujuan Pembangunan
Milenium”, adalah sebuah paradigma
pembangunan global yang
 dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi
Milenium oleh 189 negara anggota
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New
York pada bulan September 2000
MDGs
Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai
sebuah paket arah pembangunan global yang dirumuskan
dalam beberapa tujuan yaitu:
1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,
2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,
3. Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan
Perempuan,
4. Menurunkan Angka Kematian Anak,
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu,
6. Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular
Lainnya,
7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan
8. Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.
Pencapaian MDGs
Pemerintah Indonesia menyebutkan delapan target MDGs
hampir semuanya tercapai (laporan Bappenas 2010)
• Di antaranya pemerintah berhasil menurunkan angka
kemiskinan penduduk yang berpendapatan 1 dolar per hari
(standar Bank Dunia), dari 20,6 persen tahun 1990 menjadi
5,8 persen tahun 2008.
• Namun, klaim keberhasilan itu dibantah oleh sejumlah
organisasi massa (IPA) menilai pencapaian MDGs gagal. Ini
seiring meningkatnya kemiskinan, tidak adanya akses
masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan dasar, ketahanan
pangan, dan kerusakan lingkungan serta konflik agraria.
Pencapaian MDGs
• AKI di Indonesia masih cukup tinggi. Tahun 1990:
390 /100.000 KH, Tahun 2007: 228/100.000 KH.
Angka ini masih jauh dari target tahun 2015 yaitu
102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
• Sedangkan, jumlah kumulatif kasus AIDS justru
terus meningkat. Tahun 2006 tercatat ada 8.194
kasus HIV/AIDS dan pada tahun 2009 jumlahnya
telah meningkat dua kali lipat menjadi 19.973
kasus
SDGs
Kata kuncinya: Sustainable!
merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin
dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi
kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169
Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030
Indikator status kesehatan wanita

Pendidikan
Angka kematian
ibu
Penghasilan
Tingkat kesuburan
Usia harapan
hidup
Pendidikan
Perempuan yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah
mendapatkan pekerjaan dan mampu berprilaku hidup sehat bila
dibandingkan perempuan yang memiliki pendidikan rendah

• Angka melek huruf:
2004: persentase angka melek huruf pada laki-laki sebesar 92,3%
dan pada perempuan sebesar 83.5%.
• Rata-rata lama sekolah:
Tahun efektif bersekolah pada umur 15 tahun dimana pada laki-laki
7,62% dan perempuan 6,57%. Rata-rata pendidikan penduduk
mencapai jenjang pendidikan kelas I SLTP.
• Jenjang pendidikan yang telah ditamatkan:
2003: penduduk usia lebih dari 10 tahun yang tamat SLTP pada laki-
laki sebesar 39.87% dan pada perempuan 32.57%.
Penghasilan
• Penghasilan berkaitan dengan status sosial
ekonomi , dimana sering kali status ekonomi
menjadi penyebab terjadinya masalah
kesehatan. Misalnya banyak kejadian anemia
defisiensi fe pada wanita usia subur yang sering
kali disebabkan kurangnya asupan makanan
yang bergizi seimbang.
• Perempuan mempunyai beban ganda di peran
produktif dan reproduktif → jika miskin
semakin terbebani
Usia harapan hidup
• Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan
lama hidup manusia di dunia. UHH perempuan lebih
tinggi dibandingkan laki-laki. UHH penduduk Indonesia
mengalami peningkatan jumlah dan proporsi sejak 1980.
UHH perempuan adalah 54 tahun pada 1980, kemudian
64,7 tahun pada 1990, dan 70 tahun pada 2000.
• Meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia
membawa implikasi bertambahnya jumlah lansia
sebagai akibat bertambahnya populasi penduduk usia
lanjut dan tingginya usia harapan hidup diiringi
membaiknya derajat kesehatan masyarakat.
Angka kematian ibu
• AKI di Indonesia masih cukup tinggi. AKI tahun
1990 adalah 390 kematian per 100.000
kelahiran hidup sedangkan AKI tahun 2007
adalah 228 kematian per 100.000 kelahiran
hidup. Walau menunjukkan penurunan, angka
ini masih jauh dari target tahun 2015 yaitu 102
kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Tingkat kesuburan
• Fertilitas, dari bahasa Latin, adalah istilah ke
dokteran yang berarti adalah kadar kesuburan
wanita. Yaitu peluang bisa tidaknya dan
berapa banyaknya bisa mengandung dan
mempunyai anak.
• Perempuan dengan berbagai masalah dalam
fertilitas: infertil, gangguan menstruasi,
kanker, dll.
Tetap
Sehat
Tetap
Semangat

Anda mungkin juga menyukai