0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi dan pelayanan obat di apotek, termasuk pengelolaan buku-buku administrasi seperti buku barang habis, surat pesanan, buku penerimaan barang, kartu stok, dan laporan-laporan. Juga dijelaskan tentang perhitungan harga jual obat bebas, non-resep, dan resep beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi dan pelayanan obat di apotek, termasuk pengelolaan buku-buku administrasi seperti buku barang habis, surat pesanan, buku penerimaan barang, kartu stok, dan laporan-laporan. Juga dijelaskan tentang perhitungan harga jual obat bebas, non-resep, dan resep beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi dan pelayanan obat di apotek, termasuk pengelolaan buku-buku administrasi seperti buku barang habis, surat pesanan, buku penerimaan barang, kartu stok, dan laporan-laporan. Juga dijelaskan tentang perhitungan harga jual obat bebas, non-resep, dan resep beserta contoh perhitungannya.
Pengelolaan administrasi di Apotek dilakukan oleh bagian administrasi
yang meliputi: • Buku Barang Habis (defacta) Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat atau obat baru serta jumlah yang harus segera dipesan untuk memenuhi kebutuhan persediaan dan stockdi apotek. • Blanko Surat Pesanan (SP) Buku ini berisi lembaran-lembaran surat pesanan yang ditandatangani oleh apoteker sebagai penanggungjawabnya. Surat pesanan dibuat rangkap dua dengan perincian lembaran asli diserahkan ke PBF,tembusannya digunakan sebagai arsip. Obat golongan narkotika, psikotropika dan prekusor dipesan dengan menggunakan surat pesanan tersendiri yang ditujukan ke PBF Kimia Farma dengan menyerahkan lembar asli dari surat pemesanan. • Buku Penerimaan Barang Buku ini digunakan untuk mencatat penerimaan barang yang dilakukan setiap hari berdasarkan faktur dan tanda terima barang. Dalam buku ini tercantum nama PBF,nama barang, jumlah barang, tanggalf aktur,tanggal jatuh tempo, harga obat satuan, total harga. • Kartu Stock Kartu stock merupakan kartu yang berfungsi untuk mengetahui jumlah barangyang masuk dan keluar,baik berupa obat maupun komoditi lainnya. • Kartu Stelling Fungsi kartu ini hampir sama dengan kartu stock yaitu untuk mengetahui jumlah barang yang ada diruang racik, kartu ini diletakkan didalam dos obat yang tersedia di ruang racik, dan setiap kali menambah atau mengurangi jumlah barang harus mencatat tanggal, jumlah masuk, jumlah keluar, dan sisa stock. Dari kartu stelling dapat dibaca kecepatan jual barang termasuk fast moving atau slowmoving. • Buku Penjualan Obat dengan Resep Buku ini digunakan untuk mencatat tanggal resep, nomor urut resep, nama pasien, nama dokter, harga, discount, jumlah tuslah, harga tuslah, total harga. • Laporan Penggunaan Narkotika Laporan penggunaan narkotika dibuat satu bulan sekali dan ditanda tangani oleh APA dan dilaporkan kepada Kepala Dinas KesehatanKota setempat dengan dilengkapi surat pengantar dan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Balai Besar POM propinsi, serta untuk arsip apotek. • Laporan Penggunaan Psikotropika Laporan penggunaan psikotropika dibuat satu tahun sekali ditanda tangani oleh APA, dilaporkan ke Kepala Dinas Kesehatan Kota setempat dengan dengan dilengkapi surat pengantar dan tembusan kepada Kepala Balai Besar POM serta arsip apotek. Untuk pelaporan narkotika dan psikotropika pada tahun 2013 sudah menggunakan aplikasi Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika (SIPNAP) yang dikembangkan dan dikelola oleh Direktorat Bina Produksi dan Distribusi kefarmasian, Ditjen Binfar dan Alkes dan Kementrian kesehatan Republik Indonesia. • Laporan Obat-Obat Generik Berlogo Laporan obat generik berlogo dibuat setiap tigabulan sekali,dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota dengan dilengkapi surat pengantar dan ditandatangani oleh APA. • Laporan Daftar Tenaga Kerja Laporan daftar tenaga kerja memuat daftar tenaga kerja diapotek (Apoteker,TTK, dan tenaga lain). Laporan ini ditandatangani oleh APA, dibuat setiap tiga bulan sekali, dilengkapi surat pengantar, ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota. • Buku Inkaso Buku inkaso digunakan untuk mencatat faktur yang telah dibayar pihak apotek kepada PBF. Faktur asli yang disertai faktur pajak setelah pembayaran faktur dicatat dalam buku kas dengan menuliskan nomor, tanggal penulisan faktur, tanggal penerimaan barang, nama PBF, nomor faktur dan jumlah tagihan. Total pengeluaran pembayaran dijumlahkan per hari.
PELAYANAN OBAT DI APOTIK Pelayanan Bebas dan Non Resep Apotek melayani penjualan obat bebas, bebas terbatas dan OWA. Obat bebas dan bebas terbatas adalah obat-obat yang boleh diberikan kepada pasien tanpa resep dokter. Obat Wajib Apotek (OWA) menurut Permenkes RINo.347/MenKes/SK/VII/1990 adalah obat keras yang dapat diberikan dalam jumlah tertentu oleh apoteker kepada pasien tanpa resep dokter, dengan disertai pemberian konseling, informasi, dan edukasi terkait obat yang diserahkan. Perhitungan harga jual obat bebas dan non resep pada umumnya adalah sebagai berikut : Obat bebas : HJA = {( HNA +PPn)+ 10%} Non Resep : HJA = {( HNA +PPn)+ 15%} Obat Resep : HJA = {( HNA +PPn)+ 25%} Keterangan: HJA : Harga Jual Apotek HNA : Harga Netto Apotek Pelayanan Resep Apotek juga menerima resep dari dokter baik dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dokter hewan. Resep yang masuk harus melalui proses screening dan mendapat persetujuan dari apoteker sebelum resep disiapkan oleh reseptir maupun oleh apoteker sendiri. Kegiatan pelayanan resep harus senantiasa memperhatikan Standard Operating Procedure(SOP) pelayanan resep yang ada diapotek untuk menjamin mutu pelayanan yang diterima pasien. SOP merupakan panduan petugas dalam melakukan Pengambilan obat sesuai permintaan pasien (lakukan diagnosis sederhana, berikan informasi serta alternatif pilihan obat jika diminta atau diperlukan dengan pengarahan apoteker). Kasir melakukan kalkulasi dan informasi harga obat kepada pasien masing-masing tahap pekerjaan. Perhitungan harga jual obat dengan resep menggunakan rumus: HJA = {( HNA +PPn)+ 25%}+ E + T Keterangan: HJA : HargaJual Apotek HNA :HargaNetto Apotek E :Embalase(harga barang yang tidak termasuk obat, misalnya plastik, kertas puyer,kapsul kosong) T :Tuslah •CONTOH MENGHITUNG HARGA JUAL OBAT •Harga jual obat (harga di faktur include PPN) • Berapakah harga Neurodex per tablet jika apotek menghendaki keuntungan 25%? Jawab: Harga neurodex per tablet (HNA+PPN 10%)= ,- Keuntungan 25% =Rp. 275 x1,25 =Rp. 343,75,- Jadi hargaNeurodex per tablet adalah Rp. 343,75,
2. Harga jual obat (harga di faktur belum termasuk PPN) • Berapakah hargaVometa per tablet jika apotek menghendaki keuntungan 25%? Jawab: • Harga Vometa per tablet = ,- HNA+PPN 10%
=Rp. 3.600 x1,1 =Rp. 3960,-
• Keuntungan 25% =Rp. 3960 x1,25 =Rp.4.950,- Jadi harga Vometa per tablet adalah Rp. 4.950,-
R/ Paracetamol tb ½ Antacida tb ½ Ambroxol tb ½ m.f Pulv dtd No XII S 3 dd 1 Pulv Pro: Amar (15Th) Penimbangan Bahan Paracetamol ½ x 12 = 6 tab Antacida ½ x 12 = 6 tab Ambroxol ½ x 12 = 6 tab Harga Obat (Resep Racikan) Paracetamol 6 tab x Rp 550 = RP 3300 Antacida 6 tab x Rp 89 = Rp 534 Ambroxol 6 tab x Rp 261= Rp1566 Kertas Puyer 6 x Rp 100 = Rp 600 Embalase Rp1000 Biaya RacikRp1500 Tuslah Rp1500 + Total Harga Rp 10000