MANAJEMEN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN MUHAMMAD ADIB KURNIAWAN, S.Pd., M.T
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN Selasa, 06 Oktober 2020 PROYEKSI
Pengertian Gambar Proyeksi
a. Gambar Proyeksi adalah gambar dari suatu benda nyata atau khayalan, yang dilukiskan menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang datar (bidang gambar). b. Pengertian lain mengatakan bahwa gambar proyeksi merupakan penyajian gambar dari suatu objek pada suatu bidang datar, sebagaimana terlihatnya objek tersebut.
Ada beberapa cara menggambar proyeksi, berikut akan
dikelompokkan menjadi 2 bagian, yang pertama Proyeksi Piktorial dan yang kedua Proyeksi Ortogonal. Berikut bagan alirnya. PROYEKSI
PROYEKSI
PROYEKSI PROYEKSI PIKTORIAL ORTOGONAL
P. Aksonometri P. Miring P. Perspektif P. Eropa P. Amerika
P. Isometri
P. Dimetri
P. Trimetri A. PROYEKSI PIKTORIAL
Proyeksi piktorial atau biasa disebut proyeksi pandangan tunggal
adalah suatu cara menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal. Gambar ini juga sering disebut gambar ilustrasi teknik dikarenakan sering digunakan sebagai gambar ilustrasi apda buku – buku keteknikan atau pada katalok produk industri. Namun tidak semua gambar piktorial merupakan gambar ilustrasi, yang membedakan adalah gambar piktorial berupa gambar wujud benda hanya dengan goresan garis – garis sedangkan gambar ilustrasi teknik meliputi aneka ragam gambar, baik hasil seni grafis ataupun fotografis. A. PROYEKSI PIKTORIAL A. PROYEKSI PIKTORIAL
Berdasarkan cara menggambarnya proyeksi piktorial dibagi menjadi
tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi , maka tiga muka benda tersebut akan terlihat serentak dan memperlihatkan bentuk benda seperti sebenarnya. Namun jika proyeksi hanya terlihat satu muka saja maka ini dinamakan proyeksi ortogonal.
Proyeksi aksonometri dibagi menjadi tiga
cara (isometri, dimetri & trimetri). 1. Proyeksi Aksonometri 1. Proyeksi Aksonometri Harga sudut – sudut proyeksi dan skala perpendekan dalam proyeksi aksonometri.
Sudut Skala Perpendekan
Proyeksi Cara Proyeksi (𝛂)o (𝛃)o Sumb Sumb Sumb u -x u-y u-z Proyeksi Isometri 30 30 1 1 1 35 35 1 3/4 1 Proyeksi Dimetri 15 15 3/4 1 3/4 7 42 1 1 1/2 20 30 7/8 1 3/4 Proyeksi Trimetri 10 20 7/8 1 2/3 2. Proyeksi Miring (Oblique) Jika garis – garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring), maka proyeksi ini disebut proyeksi miring dan gambarnya disebut gambar miring (oblique). Permukaan depan benda diletakkan dengan bidang proyeksi, sehingga bentuk permukaan tergambar seperti sebenarnya. Sudut yang menggambarkan kedalaman benda biasanya 30o, 45o atau 60o terhadap horizontal. Sedangkan untuk panjang kedalamannya dapat sembarang. Jika panjangnya sama dengan panjang sebenarnya disebut caviler dan jika diperpendek cabinet (3/4; 1/2; 1/3). 2. Proyeksi Miring (Oblique) 3. Proyeksi Perspektif Pada proyeksi perspektif garis – garis pandangan pengamat (garis proyeksi) dipusatkan pada satu titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Perspektif yang biasa digunakan ada tiga jenis, yaitu satu titik hilang, dua titik hialang dan tiga titik hilang. 3. Proyeksi Perspektif B. PROYEKSI ORTOGONAL Biasa disebut proyeksi pandangan jamak, karena menampilkan benda secara tiga dimensi dengan beberapa pandangan. Pada proyeksi ortogonal garis –garis proyeksinya sejajar satu sama lain dan tegak lurus pada bidang proyeksi. Proyeksi Ortogonal dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Proyeksi Eropa 2. Proyeksi Amerika B. PROYEKSI ORTOGONAL 1. Proyeksi Eropa 2. Proyeksi Amerika TUGAS Keterangan: a. Ukuran Kertas A4; b. Garis tepi luar 5 mm; c. Garis tepi dalam 10 mm; TERIMAKA SIH