• Toksisitas merupakan derajat atau potensi kerusakan akibat
suatu zat/senyawa asing yang dipejani ke dalam organisme. • Terdapat berbagai macam tingkatan toksisitas suatu senyawa antara lain: • toksisitas akut (terjadi dalam waktu cepat), • subakut (terjadi dalam waktu sedang), • kronik (terjadi dalam waktu lama) • letal (terjadi pada konsentrasi yang dapat menimbulkan kematian secara langsung) • dan subletal (terjadi di bawah konsentrasi yang menyebabkan kematian secara langsung) • Pengukuran dari toksisitas sangat kompleks, karena tingkat keparahannya dapat bervariasi dari satu organ ke organ lain, juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, genetika, jenis kelamin, diet, kondisi fisiologis, dan status kesehatan • Efek toksik karena suatu senyawa asing (xenobiotik) dapat memberi akibat/dampak variatif pada makhluk hidup, tergantung target organ, mekanisme aksi, serta besarnya dosis. Efek toksik dapat berupa lokal maupun sistemik. Efek toksik lokal adalah akibat kontak pertama kali dengan bagian tubuh, misalnya pada saluran pencernaan, bahan korosif pada kulit, serta iritasi gas atau uap pada saluran napas. Sedangkan, efek toksik sistemik adalah apabila xenobiotik terabsorpsi dan masuk ke sirkulasi sistemik kemudian terdistribusi ke target organ sasaran dan akan menimbulkan efek • Efek toksik tersebut tergantung pada beberapa hal berikut diantaranya, sifat fisik dan kimia bahan toksik, situasi paparan, kerentanan sistem biologis, frekuensi pemejanan, jalur masuknya ke dalam tubuh, Mekanisme Toksik • Mekanisme toksik pada umumnya dikelompokkan ke dalam tiga fase yaitu: fase eksposisi, fase toksokinetik dan fase toksodinamik • Fase Eksposisi Dalam fase ini terjadi kotak atau paparan antara xenobiotika dengan organisme. Paparan ini dapat terjadi melalui kulit, saluran pernafasan (inhalasi) ataupun oral Fase Toksokinetik • xenobiotika siap untuk diabsorpsi menuju aliran darah atau pembuluh limfa, maka xenobiotika tersebut akan bersama aliran darah atau limfa didistribusikan ke seluruh tubuh dan ke tempat kerja toksik (resepto Fase Toksodinamik • Fase Toksodinamik Fase ini merupakan interaksi antara xenobiotik dengan reseptor (tempat mekanisme spesifik) sehingga terjadi proses-proses terkait dimana pada akhirnya muncul efek toksik. Konsentrasi xenobiotik akan menentukan kekuatan efek biologi yang ditimbulkan. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat kimia toksik cukup tinggi dalam hepar (hati) dan ren (ginjal) karena pada kedua organ tersebut zat toksik dimetabolisme dan diekskresi Bioakumulasi • Bioakumulasi didefinisikan sebagai suatu proses dimana terjadi akumulasi (penumpukan) senyawa kimia asing (xenobiotik) di dalam suatu organisme baik secara langsung dari lingkungan abiotik (air, udara, tanah) ataupun dari sumber bahan makanan (transfer trofik). Paparan secara terus menerus xenobiotik terhadap makhluk hidup dapat mengakibatkan peningkatan konsentrasi penumpukan dalam tubuh