Anda di halaman 1dari 12

e.

Perjuangan Pembebasan Irian Barat


• Perjuangan pembebasan Irian Barat menjadi pekerjaan rumah setiap kabinet yang
memerintah pada masa Demokrasi Parlementer,mulai dari Kabinet Natsir sampai
dengan Kabinet Djuanda
• Adapun usaha yang dilakukan adalah :
1. Diplomasi Politik,misalnya :
1.1.Menjadi program setiap Kabinet yang memerintah
1.2.Mengadakan perundingan dengan pemerintah Belanda
1.3.Membawa permasalahan ini ke sidang umum PBB
• 2.Konfrontasi Ekonomi
Karena upaya diplomasi politik tidak berhasil maka dilakukan
konfrontasi ekonomi dengan :
2.1.Aksi mogok para buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan
Belanda di Indonesia
2.2.Pengambilalihan perusahaan-perusahaan milik Belanda di
Indonesia
2.3. Larangan mendarat bagi pesawat Belanda di Indonesia
• 3.Konfrontasi Militer
Setelah konfrontasi ekonomi juga kurang berhasil,pemerintah
memutuskan melakukan Konfrontasi Militer dengan didahului oleh Presiden
Soekarno mengumumkan TRIKORA 19 Desember 1969.
• Setelah Trikora diumumkan lalu Konfrontasi Militer dalam rangka
pembebasan Irian Barat dilakukan dalam 3 tahap,yaitu :
3.1. Tahap Infiltrasi
3.2. Tahap Eksploitasi
3.3. Tahap Konsolidasi
Persetujuan New York
• Pada saat operasi militer/pertempuran pembebasan Irian Barat terjadi,di PBB
dicapai persetujuan antara Republik Indonesia dan Belanda yang kemudian disebut
Persetujuan New York.
• Isinya :
1. Belanda menyerahkan irian barat kepada UNTEA,1 okt.1962
2. 1 okt.1962 bendera belanda masih berkibar berdampingan dengan
bendera PBB
3. 31 des.1962 merah putih berkibar berdampingan bendera PBB dan
bendera Belanda diturunkan
4. 1 mei 1963 secara resmi PBB menyerahkan irian barat kepada RI
5. Paling lambat akhir 1969 dilaksanakan pepera dan berakhirlah
masalah Irian Barat
BERBAGAI KEBIJAKAN POLITIK LUAR
NEGERI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
1. Pada tahun 1960, Indonesia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian dunia
dari Indonesia yakni kontingen Garuda II mewakili United Nations Operation for
Congo(UNOC) Persatuan Bangsa –Bangsa (PBB) ke negara Kongo.
2. Pada tahun 1961 Indonesia mengadakan operasi TRIKORA untuk merebut
IrianBarat dari Belanda yang dilakukan melalui Komando Mandala dibawah
pimpinan Mayor Jendral Soeharto yang berakhir dengan Persetujuan New York
dimana Belanda menyerahkan kekuasaannya atas Irian Barat kepada Indonesia.
3. Pemerintah Indonesia membagi kekuatan politik dunia menjadi dua kubu yakni New
Emerging Forces (NEFO) dan Old Established Forces (OLDEFO).
4. Pembagian kekuatan politik dunia menjadi New Emerging Forces (NEFO)dan Old
Established Forces (OLDEFO)ini kemudian dilanjutkan pemerintah dengan
mengadakan olahraga negara – negara anggota Games of New Emerging Forces
(GANEFO)pada tahun 1963.
5. Indonesia mengadakan konferensi negara negara anggota Conference of New
Emerging Forces (CONEFO) seperti Indonesia, Cina, Rusia Korea Utara, dan Vietnam
Utara pada tahun 1965 di Jakarta.
6. Indonesia melakukan konfrontasi dengan Malaysia dengan alasan bahwa
Federasi Malaysia merupakan boneka Inggris untuk melakukan penjajahan yang
membahayakan revolusi Indonesia pada tahun 1964.
7. Penarikan diri Indonesia dari keanggotaan PBB pada tahun 1965 dengan
alasan diterimanya Malaysia sebagai anggota dewan keamanan tidak tetap PBB.
8. Indonesia membentuk poros Jakarta – Beijing pada tahun 1964 sehingga
membuat Indonesia cenderung pro komunis dalam situasi perang dingin antara
Amerika dan Rusia.
• 9. Indonesia melaksanakan politik mercusuar/suatu politik yang
mengagungkan kebesaran Indonesia di mata dunia pergaulan internasional
dengan membangun Stadion Senayan (Gelora Bung Karno), Televisi
Republik Indonesia (TVRI), Hotel Indonesia, dsb.

Anda mungkin juga menyukai