Anda di halaman 1dari 14

MEDIA MENGAJAR

ADMINISTRASI PAJAK
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Perbankan dan Keuangan Mikro
UNTUK SMK/MAK KELAS XI
BAB 3

Bentuk Surat dalam Perpajakan

Sumber: pixabay.com
PETA KONSEP

Surat Pemberitahuan Pajak

Surat Setoran Pajak


Bentuk Surat dalam
Perpajakan
Surat Ketetapan Pajak

Surat Tagihan Pajak


A. Surat Pemberitahuan Pajak
Surat Pemberitahuan Pajak adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau
pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.

1. Fungsi SPT
Bagi Wajib Pajak
• Sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang terutang.

Bagi Pengusaha Kena Pajak


• Sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang sebenarnya terutang

Bagi Pemotong
• sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut serta
disetorkannya.
A. Surat Pemberitahuan Pajak

2. Jenis SPT

Surat Pemberitahuan Pajak Masa


• Surat Pemberitahuan Pajak yang digunakan untuk melakukan pelaporan atas
pembayaran pajak bulanan

Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan


• Surat Pemberitahuan Pajak yang digunakan untuk pelaporan tahunan
A. Surat Pemberitahuan Pajak

3. Tata Cara Penyelesaian SPT

Pihak yang memiliki


Mengikuti Prosedur
kewajiban mengisi Surat
Administrasi SPT
Pemberitahuan Pajak

Langkah-langkah administrasi SPT dapat Anda


pelajari dengan rinci pada halaman 70.
A. Surat Pemberitahuan Pajak

4. Batas Waktu Penyampaian SPT


Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak disesuaikan dengan Tahun Pajak
yang digunakan oleh Wajib Pajak. Jika batas waktu tersebut bertepatan dengan hari libur,
termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak
dimajukan satu hari kerja.

5. Perpanjangan Penyampaian SPT

Perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT dibatasi paling lama 2 bulan sejak batas
waktu penyampaian surat pemberitahuan pajak tahunan. Perpanjangan surat
pemberitahuan pajak tahunan disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak sebelum batas
waktu penyampaian SPT tahunan berakhir.
B. Surat Setoran Pajak (SSP)

1. Sarana Pembayaran Pajak


Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh Wajib
Pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau
penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui
kantor pos dan/atau bank badan usaha milik negara
atau bank badan usaha milik daerah atau tempat
pembayaran lain yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan.
Surat Setoran Pajak berfungsi sebagai pengganti
bukti potong/bukti pungut antara lain pembayaran
PPN Impor, PPN Bendaharawan, PPh Pasal 22 Impor, Sumber: klikpajak.id

PPh Pasal 22 Bendaharawan.


B. Surat Setoran Pajak (SSP)

2. Batas Waktu Pembayaran Pajak


Wajib Pajak dapat membayar pajak yang terutang di
Kas Negara melalui kantor pos atau bank Badan Usaha
Milik Negara atau bank Badan Usaha Milik Daerah,
setoran pajak online 24 jam, atau tempat pembayaran
lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pembayaran pajak dilakukan dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP) yang dapat diambil di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau KP4 terdekat, atau
dengan cara lain melalui pembayaran pajak secara
elektronik (e-payment). Sumber: freepik.com
C. Surat Ketetapan Pajak

1. Fungsi Surat Ketetapan Pajak


Surat Ketetapan Pajak adalah surat
ketetapan yang meliputi surat ketetapan
pajak kurang bayar, surat ketetapan kurang
bayar tambahan, surat ketetapan bayar
nihil atau surat ketetapan lebih bayar.

Surat Ketetapan pajak merupakan hasil dari


proses pemeriksaan pajak yang dilaksanakan
oleh petugas fungsional pemeriksa pajak
maupun penyidik pajak atau hasil penelitian
Sumber: freepik.com
dari petugas pengawasan dan konsultasi pajak.
C. Surat Ketetapan Pajak

2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan
pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang masih
harus dibayar.

3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan


Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. Direktur Jenderal Pajak
dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun
Pajak, atau Tahun Pajak .
C. Surat Ketetapan Pajak

4. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar


Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah
kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak terutang.

5. Surat Ketetapan Pajak Nihil


Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok
pajak sama besarnya jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit
pajak. Surat Ketetapan Pajak Nihil diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan
adanya jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang
terutang, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran
pajak.
D. Surat Tagihan Pajak

1. Penertiban Surat Tagihan Pajak


Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk
melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda.

2. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak


Kesalahan dalam ketetapan pajak yang dapat
dibetulkan. Ruang lingkup pembetulan
ketetapan pajak, terbatas pada kesalahan dari
kesalahan tulis nama, alamat, NPWP, nomor
Surat Ketetapan Pajak, Masa atau Tahun Pajak Sumber: tirto.id

dan tanggal jatuh tempo.


D. Surat Tagihan Pajak

3. Tata Cara Pembayaran Kelebihan Pajak


Setelah diadakan penghitungan jumlah pajak terutang sebenarnya dengan jumlah kredit
pajak menunjukkan jumlah selisih lebih (jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah
pajak yang terutang) atau telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak
terutang, Wajib Pajak berhak meminta kembali kelebihan pembayaran pajak, dengan
catatan Wajib Pajak tersebut tidak mempunyai utang pajak.
Apabila Wajib Pajak masih mempunyai utang pajak yang meliputi semua jenis pajak baik
dipusat maupun cabang-cabangnya, kelebihan pembayaran tersebut harus diperhitungkan
lebih dahulu dengan utang pajak tersebut dan jika masih terdapat sisa lebih, dikembalikan
kepada Wajib Pajak.

Anda mungkin juga menyukai