Anda di halaman 1dari 12

KOMPRESSOR

JUNDI IHSAN T ( 40040117640015 )


• Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat yang digunakan untuk
menghasilkan udara bertekanan(meningkatkan tekanan udara dari atmosfir ke tekanan
yang dibutuhkan) untuk kebutuhan industry maupun domestik. Kompresor bisa kita
temukan pada transportasi material, control gate dan valve, pembersihan material,
penanganan komponen, spray material.
JENIS KOMPRESSOR

• Kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan prinsip
perpindahan positif (positive displacement principle) dimana udara dikompres dengan
aksi mekanis, lalu pada saat yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian
tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik. Tekanan yang tinggi inilah yang
digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan peruntukkan kompresor tadi.
Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam reciprocating compressor
dan rotari.
• kompresor model dinamik, merupakan mesin continuous-flow dimana elemen
berputarnya dengan cepat mengalirkan udara, mengubah tekanan. Menarik udara di
satu sisi dan mengompresnya dengan percepatan massal yang meningkatkan energi
kinetik sehingga berubah menjadi tekanan tinggi. Kenaikan tekanan udara terjadi
dengan konversi energi dari kecepatan udara menjadi tekanan volume ruangnya tetap
tapi udara yang ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat
yang sama kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena
udara pada ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor yang
menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo axial flow.
TEORI KOMPRESI

Hubungan antara tekanan dan volume gas tadi dapat diuraikan sebagai berikut. Jika
selama kompresi temperatur gas tetap dijaga (tidak bertambah panas) maka pengecilan
volume menjadi ½ kali akan menaikan tekanan menjadi 2 kali lipatnya begitu juga jika
¼ kali akan menjadi 4 kali lipat pula. Artinya “jika gas dikompresikan pada temperatur
tetap maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan volume”
MACAM-MACAM KOMPRESI

• Kompresi Isothermal
Jika satu gas dikompresikan, maka ada energi mekanik yang diberikan dari luar kepada
gas. Energi ini pun berubah menjadi panas dan temperaturnya naik jika tekanan semakin
tinggi. Namun jika dibarengi dengan pendinginan temperatur dapat dijaga tetap. Ini
disebut dengan kompresi isothermal (temperatur tetap).
• Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung
tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk ke dalam gas. Proses semacam ini
disebut adiabatik. Dalam praktek, proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna
karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna. Namun proses adiabatik
sering dipakai dalam pengkajian teoritis proses kompresi.
Hubungan antara tekanan dan volume dalam proses adiabatik dapat dinyatakan dalam
persamaan PVk = C, dimana k = Cp/Cv.
• Di mana k = Cp/Cv, dengan Cp= 1,005 kJ/(Kg°C) dan Cv=0,712 kJ/(Kg°C) Jika
dibandingkan dengan proses isothermal dapat dilihat bahwa untuk pengecilan volume
yang sama, proses adiabatik akan menghasilkan tekanan yang Lebih tinggi. Contohnya
berdasarkan rumus yang telah ada, jika volume diperkecil menjadi ½, maka kompresi
adiabatik menjadi 2,64 kali lipat sedangkan kompresi isothermal hanya 2 kali lipat.
• Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotermal,
karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik karena ada panas
yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya, ada diantara
keduanya dan disebut kompresi politropik. Hubungan antara P dan V pada proses
politropik ini dapat dirumuskan sebagai PVn = C.
Di sini n disebut indeks politropik dan harganya terletak antara 1 (proses isotermal) dan
k (proses adiabatik). Jadi 1<n<k. Untuk kompresor biasa, n = 1,25 – 1,35.
ANALISIS KUALITATIF KOMPRESSOR
• ANALISA KUALITATIF KOMPRESSOR SERI

Dua unit kompresor atau lebih di pasang seri dengan maksud untuk menaikan tekanan gas dari Ps (tekanan sumber) hingga
memenuhi tekanan yang diinginkan user. Penggunaan 1 unit kompressor dengan kapasitas besar tidak akan memperoleh tekanan
yang dikehendaki user, hal ini disebabkan kecepatan kompressor akan melebihi batas maksimum. Gas keluaran dari masing-masing
kompresor temperaturnya akan naik. Kenaikan ini terjadi karena adanya energi mekanik dari turbin. Energi mekanik ini diubah
menjadi energi panas (sesuai hukum kekekalan energi) sehingga temperatur gas akan naik seiring dengan kenaikan tekanan.
Sehingga diperlukan cooler untuk menjaga pada kondisi temperatur konstan (kompresi isothermal). Disamping itu pada setiap
kompresor dilengkapi dengan separator untuk menampung dan memisahkan gas dari cairan. Cairan dikembalikan ke separator
sebelumnya untuk mengubah cairan menjadi gas. Fenomena ini dapat dijelaskan dengan adanya cairan jenuh dalam separator pada
tekanan tinggi dialirkan ke separator bertekanan rendah. Sehingga mengakibatkan perubahan fase dari cair ke gas (panas latent).
Disisi lain juga dapat memberikan kontribusi peningkatan aliran umpan. Adanya Cairan dalam gas menuju kompresor tidak
diinginkan, hal ini akan mengakibatkan terjadinya liquid carryover. Liquid carryover ini mengakibatkan kerusakan pada kompresor
yaitu terjadi erosi dan pitting.
• ANALISA KUALITATIF KOMPRESSOR PARALEL
Dua unit kompresor atau lebih dipasang paralel masing-masing dilengkapi dengan cooler. Jika kompresor
sentrifugal beroperasi secara paralel masalah dari pembagian beban secara proporsional selalu ada.
Kesulitan akan timbul ketika kompresor memiliki karakteristik yang berbeda. Tetapi bila karakteristik
kompresor itu identik, maka cara yang harus dilakukan adalah distribusi beban harus sama untuk tiap-tiap
kompresor. Pemasangan kompresor secara paralel dimaksudkan untuk mencapai kapasitas yang diinginkan.
Jika efisiensi berbeda karena perbedaan karakteristik (kecepatan putaran kompresor), maka kompresor yang
efisiensinya rendah akan memiliki laju alir masuk rendah demikian juga sebalikya. Hal ini bertujuan untuk
mencapai kondisi (T, P, dan flow ACF) yang diinginkan. Disisi lain bila perbedaan kecepatan putaran dari
kompresor cukup besar (laju alir suction turun) akan mengakibatkan surging.
KESIMPULAN

• Pemasangan kompresor secara seri dapat meningkatkan tekanan.


• Pemasangan kompresor secara paralel untuk menaikkan kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai