T
Laporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi C-1"
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi MRER
a. Visi
Menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi yang unggul dengan
mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih, baik, transparan, dan terbuka.
b. Misi
profersi
k. Pembinaan kelompok jabatan funsional pusat.
Pengolaan ketatausahaan, administrasi keuangan dan kepegawaian serta rumah
tangga pusat.
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut diatas, maka Kelompok Profeso
Pengolahan Migas dalam mengemban tugas Sumber Daya Manusia yang berbasis
-Laboratorium Bahasa
Aula
Klinik
ot NA
Laporan Praktik
Neraca Massa dan NeracaKerja lapangan
Panas Fraksinasi C-1"
Pusat
Pengcmbangan
Sumber Daya Manusia
Minyak dan (ias Bum1
SOMBER O
32
Ruang Kelas yang dilengkapi Multimedia & Jaringan, PC
AC
Notcbook, LCID,
Disamping itu di semua fasilitas dan sarana, PPSDM Migas Cepu didukung oleh
tenaga pengajar yang ahli dan berpengalaman di bidangnya.
1.2.4. Lokasi PPSDM MIGAS
PPSDM Miges Cepu
l. Sorogo No.1
Kelurahan Karangboyo
Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora 1embepor
PropinsiJawa Tengah l p an
Luas area: 120 ha We dynö
mbuk
npekolongan
Don and
alono mban
u ang Ou Toden an Tnung
Adgvuie naulan. 5emare
a4 ngk alan
Gojmegoro
750 km dari Jakarta, A wglor Cpu oradneg urabayy
F aliga d Pad TombiNredoYmayan
120 km dari Sole, Sukaame. Raaeg,nh a
ungra ambungres
160 km dard Semarang, Sraye ndund t
145 km dai Surabaya. INDONESIA AdanWtaro mbano
SuraKarto Gyo9 iov Odun bek Pandan
udugurqangan
Uruann
Ktaten ngran agungag, kir Moeto
r a n gbolong
Weneon 0dnd 6alamyudet andangan voree
t eprána otora wwLivang
S toPonoro0o ngi
Malan WendV
Calep oGYAKAN purenyi .drapat aneungansAn ango,
sNu
gpungA
kidu le AndsaMA Tibet ausoak
6:loiM
bunng
4OLO°
Laporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi
C-I
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia
4LANO
Minyak dan Gas Bumi UMAGR O
Kabupaten Blora
Provinsi JawaTengah
Luasareal pertambangan :445.460 x 106 m
Tepatnya berada di jalan Sorogo No. 1 Cepu
Lokasi tersebut sangat strategis karena adanya beberapa faktor yang mendukung, antara
lain
a. Bahan baku
Sumber bahan baku berasal dari lEawengan, Ledok, dan Semanggi yang dioperasikan
oleh PT. PERTAMINA, Persero serta Wonocolo yang merupakan pertambangan
c. Transportasi
Letak kilang tidak begitu jauh dari jalan kereta api maupun jalan-jalan raya yang
d. Tenaga kerja
Karena letaknya tidak jauh dari kota-kota pendidikan, sehingga mudah untuk
e. Fasilitas pendidikan
Fasilitas untuk pendidikan cukup memadai meskipun peralatan sarananya sudah tua,
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Olch karena pori-pori batu
kapur bersifat kapiler maka dengan prinsip kapilaritas minyak bunii yang terbentuk
perlahan lahan bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang
tidak berpori maka terjadilah penumpukan minyak bumi dalam batuan tersebut.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan
dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama
jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad
organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung
sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang
sangat lama. Itulah sebalbnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan
pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang
berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat
dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan
lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan
lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian
tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua.
Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena
11
Laporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinas1 C
Pisat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi
tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalan
di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alaini akan mengenai batuan
terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat
batuan lumpur mendidih, minyak dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat
yang
encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alan. Gas alam ini
Proses pencarian (eksplorasi) minyak dari perut bumi dilakukan oleh ahli geologis.
Cara modern yang digunakan oleh geologis dalam mencari
minyak bumi dengan
menggunakan pencitraan satelit dan menganalisa permukaan bebatuan. Setelah geologis
meiakukan serangkain analisa dan menyatakan bahwa dilokasi tersebut ada minyak maka
tugas selanjutnya diambil alih oleh Ahli geofisika. Para ahli geofisika mempelajari sifat-
sifat fisik dari lapisan tanah. Berbagai metode digunakan dalam tahapan ini untuk
mendukung hasil yang telah didapat oleh ahli geologis.
Ada beberapa cara untuk melakukan pencarian minyak bumi, antara lain adalah:
1. Seismologi
Peralatan ini biasanya dipakai untuk menetakan cadangan
minyak yang ada di laut dan di
daratan. Terdiri dari penerima sinyal dan pemicu
getaran. Pemicu getaran terdiri dari
12
aporan Praktik keria
Neraca Massa dan Neraca Panaslapangan
Psat fraksnas -11
Pengembangan Sumber Iava Manus2
Mimyak dan (ias Bum
13
aporan Praktik Kerja l apangan
Neaca Massa dan Neraca Panas
Pusat
Fraksinas1 -11
Pengembangan Sumber Daya Manus1a
Minyak dan Gas Bumi
lain-lain ntuk selanutnya diolah olch reservor engineer. Data in1 akan menunjukan
seberapa besar dan
seberapa lama kemampuan berproduksi dari reservoir sumur tersebut
5 Well ompletion
14
Laporan Praktik
Neraca Massa dan Kerja Lapangan
Neraca Panas Fraksinas1
Pusat
Pengembangan Sumber Daya ManusiaC-1
Minyak dan Gas Bumi
senyawa hidrogen sulfida schingga proscs pclepasan sulfur akan menjadi lcbih
mudah
Sctelah melalui proses cracking maka selanjutnya adalah proses reforming. Proscs
reforming adalah proses merubalh struktur pada molckul fraksi yang mutunya buruk
menjadi molekul fraksi yang mutunya lebih baik. Pada proses reforming ini dapat
dilakukan dengan menggunakan katalis atau proses pemanasan. Karena proses reforming
ini bertujuan untuk merubah struktur pada molekul fraksi maka proses reforming ini dapat
proses polimerasi dan alkilasi. Proses alkilasi adalah proses penambahan jumlah atom pada
suatu fraksi sehingga molekul sebuah fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang.
Pada proses alkilasi ini menggunakan bahan tambahan katalis asam yang kuat seperti
akhir menjadi meningkat. Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi
terlebih dahulu lalu kemudian melalui tahap polimerasi sehingga membentuk sebuah
molekul fraksi yang panjang dimana molekul fraksi tersebut mutunya sudah meningkat.
4. Proses Treating
Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-
bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan. Bahan-bahan yang dihilangkan
dalam proses treating ini antara lain bau tidak sedap yang dihilangkan melalui proses
copper sweetening and doctor trealing, parafin yang dihilangkan melalui proses solvent
dewaxing, lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid treatment, aspal yang
dihilangkan melalui proses deasphalting dan terakhir belerang melalui proses desulfurizing
Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu dalam
proses pengolahan minyak mentaBh ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan
bertambah.
16
1ERMOLe
5. Proses Blending
2.4.1.2. Klasifikasi
minyak bumi
Karena setiap
ladang minyak menghasilkan miyak mentah
yang berbeda-beda, maka
diperlukan suatu cara untuk menentukan
tipe minyak mentah sehingga
suatu gambaran dapat diperoleh
mengenai produk-produk minyak mentah
yang dapat dihasilkan dari setiap
minyak mentah.
Berikut ini klasifikasi dalam
minyak bumi mentah:
d.
Klasifikasi berdasarkan API
Grafity
Merupakan klasifikasi yang paling sederhana. Jika API
inggi maka minyak tersebut Grafity minyak mentah itu
mengandung fraksi ringan dalam jumlah besar. Jadi
mentah dengan API minyak
Grafity tinggi lebih berharga daripada
Grafity rendah, karena minyak mminyak mentah dengan AP
dengan API Grafity tinggi mengandung fraksi
(bensin, kerosin) lebih banyak dari fraksi berat ringan
(residu) lebih sedikit.
Tabel 2.1. Klarifikasi
minyak berdasarkan API Grafity
Jenis minyak mentah
API Grafity
Ringan
Spesifikasi grafity
39,0
0,830
Ringan sedang 39,0-35,0
Berat sedang 0,830-0,850
35,0-32,1 0,850-0,865
19
T
JG
ERAL
Laporan Praktik Kerja
TKMOLO
hujan turun maka air akan meresap secara perlahan ke dalam aspal dan
nantinya akan
diteruskan kesungai. Akan
tetapi hal terscbut mcmbuat jalanan menjadi cepat rusak
schingga dalam jangka waktu tertentu aspal yang ada di
jalan perlu diperbaiki ulang.
8. Parafin
Parafin merupakan nama umum dari hidrokarbon alkan. Bentuk padat dari parafin
adalah lilin parafin. Parafin ini
sering digunakan diberbagai industri sebagai bahan utama
seperti dalam furnitur yang menggunakan
palpis berbahan dasar parafin sebagai cat dan
tinta. Parafin ini juga
dapat digunakan sebagai bahan dasar malam untuk
itu parafin juga dapat
membatik, selain
digunakan sebagai balhan kecantikar: Parafin yang
bahan kecantikan digunakan sebagai
perlu diolah terlebih dahulu agar ketika
diolah
aman
digunakan, apabila tidak
secara khusus maka yang
terjadi nantinya akan menimbulkan efek yang buruk
wajah. bagi
2.6. Kesehatan dan Kesela
matan kerja
Pengertian dari keselamatan kerja adalah segala
daya upaya atau pemikiran yang
ditunjukkan untuk menjamin kebutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja khususnya dan manusia
pada umumnya. Hasil karya dan
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja menuju budayanya, untuk
makmur masyarakat adil dan
Keselamatan kerja merupakan
tanggung jawab setiap pekerja yang
pengertian usaha mengubah kondisi kerja yang semula tidak mengandung
aman menjadi aman, sehingga
para pekerja dalam melaksanakan
tugasnya dapat terhindar dari bahaya-bahaya
keselamatan kerja.
Peraturan-peraturan yang berkenaan dengan keselamatan kerja
yang ada di PPSDM
Migas Cepu berdasarkan pada:
a. PP. No. 11 tahun 1979
pasal 36
b. UU No. 1
tahun 1970 Bab Ill pasal 3 dan 4
Adapun tujuan dari keselamatan kerja adalah
1. Menjamin
sebagai berikut
setiap pekerja atas hak dan
untuk kesejahteraan
keselamatannya dalam melaksanakan tugas
hidupnya, sehingga dapat meningkatkan hasil
produksi.
25
L.aporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca P'anas Fraksinasi
Pusat P'engembangan Sumber
C-|
Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi
MCjamin agar proses produksi dapat berjalan secara efektif dan cfisien tanpa
adanya hambatan.
3 Menjamin agar sumber produksi dapat
terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan secara efisien.
4. Menjamin keselamatan orang yang berada dalam lokasi kerja.
2.5.1.Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak kita
harapkan, yang dapat
menimbulkan kerugian dimana
kerugian tersebut dapat menimpa manusianya atau
peralatan kerja dan bangunan. Kecelakaan kerja tersebut
dapat mengganggu jalannya
proses produksi.
A. Kecelakan Kerja Menurut
Kejadiannya
1. Kecelakaan Biasa
26
TEKA
27
Taporan Praktik
Neraca Massa dan NeracaKerja lapangan C
Panas Fraksinasi
P'hisat
LA
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bum
4 Kecelakaan yang menimbulkan
kematian, memperoleh santunan atau asuransi
. Ha-hal Yang Dapat Menimbulkan
Kecelakan Kerja
Faktor Manusia
a. Bekerja tanpa adanya rencana
yang baik.
b.Bekerja dengan cara yang ceroboh.
c.
Bekerja dalam kecepatan yang salah
(misalnya putaran mesin tidak sesual dengan
kebutuhannya)
d. Bekerja tanpa menggunakan alat pelindung keselamatan
kerja.
c.Bekerja sambil bergurau.
Faktor Tempat Pekerjaan
a. Ruang kerja yang terlalu sempit dan tidak bisa
digunakan untuk bergerak bebas.
b. Penerangan yang kurang memadai sehingga penglihatan dapat
terganggu.
c.
Ruangan yang ventilasinya tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.
d. Peralatan yang tidak memungkinkan lagi untuk
digunakan.
e.
Ruangan kerja yang terlalu ramai sehingga dapat menggangu konsentrasi dari
pekerja.
f. Kebersihan dan ruangan kerja yang
terbengkalai.
D. Pencegahan Kecelakaan Kerja
Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk
pemeliharaan kerja secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya kecelakaan terhadap peralatan operasi yang
digunakan.
2. Mencegah cederanya karyawan yang ada sangkut pautnya dengan suatu
pekerjaan
tertentu.
27
Laporan Praktik Kerja lapangan
Neraca Massa dan
Pusat
Neraca Panas Fraksinasi C-I
Pengembangan Sumber Daya Manusla
Minyak dan Gas Bumi
3 (iood House
Kepmg, yaitu menciptakan
dan aman, tempat atau lingkungan kerja yang
sehingga dapat dihindari Ders
E. Pemadam Api dan terjadinya kecelakaan dan
kebakaran
Kesclamatan Kerja (DMC, PF)
Seksi ini
mempunyai tugas sebagai berikut:
1.
Menyusun rencana pencegahan, antara
lain menyusun
prosedur dan meningkatkan peraturan, interuksi, petunjuk atau
2. keterampilan.
Mengadakan penyelidikan
terhadap keselamatan kerja dan
(lindungan lingkungan) penanggulangannya
Kelompok ini dibagi menjadi
beberapa unit yang masing-masing urit
umum yaitu: memiliki tugas-tugas
. Unit
Operasi Fire / Pemadam Api
Tugas-tugas dari Sub Seksi ini adalah:(DMC.PF.01)
1.
Menanggulangi segala macam bentuk
keselamatan kerja dan masalah bahaya-bahaya kebakaran, peledakan,
2. pencemaran.
Melaksanakan tugas-tugas non
rutin, yaitu
Api (PA) terhadap crew-crew mengadakan latihan-latihan Pemadaman
3. pemadaman api.
Melaksanakan tugas darurat
yang mendadak seperti kebakaran,
kerja dan lain-lainnya. peledakan kecelakaan
4. Maintanace bertugas melaksanakan
yang
terhadap peralatan-peralatan perawatanm pemeliharaan dan
kerja dari Pemadaman perbaikan
kerusakan. Api (PA) yang mengalami
5.
Pengolahan gudang dan
pengadaan barang-barang
pemadam kebakaran. yang diperlukan untuk opersi
6. Mendata setiap 6 bulan sekali
untuk
memeriksa APAR (Alat
7. Memeriksa jaringan hydrant Pemadam Api Ringan).
diseluruh lokasi rawan
Cepu. kebakaran di PPSDM
Migas
28
*MOLO,
Laporan Praktik Kerja lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi
P'usat Pengembangan Sumber Daya Manusia
C-1
Minyak dan Gas Bumi SUMBER
30
OLO Laporan Praktik Kerja Iapangan
Fraksinasi C-1
"Neraca Massa dan Neraca Panas
Manusia
Pusat Pengembangan Sumber Daya
SUMOER OP
ALAHO Minyak dan Gas Bumi
BAB III
MANA.JEMEN PRODUKSI
Pengendalian produksi
b. Pengendalian Produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin.
31
aporan Praktik Kerja Iapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinas1 C-|
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
ALA Minyak dan ias Bumi UMBER
kepuasan dari pelanggan. Pendekatan proses diperlukan pada saat menyusun dan
menerapkan ISO 9001. Hal tersebut menuntut setiap departemen untuk memiliki ViSI
terhadap kepuasan pelanggan dan bukan hanya pada kepuasan departemen itu sendiri.
3.4. Pemasaran
PPSDM Migas Cepu mengolah minvak mentah dari sumber sumur minyak di
dacrah Kawengan dan Ledok. Minyak mentah dari dua daerah tersebut ditampung oleh
Pertamina EP Cepu untuk penghilangan zat atau senyawa pengotor yang ada pada
minyak mentah tersebut.
Minyak mentah diolah di PPSDM Migas Cepu menghasilkan
fraksi produk yaitu Pertasol CA,
Pertasol CB, Solar dan Residu. Residu yang dihasilkan
dikirim ke Pertamina
Cilacap
untuk diolah kembali. Pertasol CA, CB
dipasarkan oleh
Pertamina Persero Pusat. Dan Solar
didistribusikan oleh PBN Pertamina sendiri.
BABIV
PROSES PRODUKSI, LABORATORIUM
DAN QUALITY CONTROL
Proses pengolahan minyak bumi di PPSDM Migas Cepu terdiri dari dua unit
utama yaitu Crude Destilation Unit (°DU) dan Wux Plunt (sekarang sudah tidak
beroperasi lag1). Pengolahan minyak bumi di PPSDM Migas Cepu menggunakan unit
distilasi atmosferik. Unit distilasi atmosferik adalah suatu unit yang bertugas
melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan peimisahan minyak mentah oil menjadi fraksi-
fraksinya berdasarkan trayek titik didihnya pada tekanan I atm sehingga diperoleh
produk minyak yang diinginkan.
Proses pemisahan crude oil menjadi fraksi-fraksinya tejadi karena perbedaan
titik didih. Dalam hal ini, terjadi pemisahan akibat kontak antara fase uap dan fase cair.
Proses pemisahan dilakukan setelah kedua fase berada dalam keadaan setimbang.
Proses pemisahan secara distilasi atmosferik terjadi menurut tiga tahap operasi,
yaitu proses pemanasan pada Heal Exchanger dan urnace, proses pemisahan pada
kolom distillasi, dan proses pendinginan yang terjadi pada Condenser dan (C'ooler.
4.1. Uraian Proses
4.1.1 Tahap Persiapan
a. Persiapan Bahan Baku
Penyiapan bahan baku dimaksudkan untuk mengurangi kadar air yang terikut
dalam crude oil, dimana kadar maksimal air yang dijinkan O,5% volume. Minyak
mentah yang baru saja ditambang pada dasarnya masih mengandung kotoran.Oleh
karena itu, perlu dilakukan penghilangan kotoran tersebut, terutama kandungan
airnya, yaitu dengan eara sedimentasi atau pengendapan. Minyak mentah
dimasukkan ke dalam tangki penampungan sementara dan didiamkan selama 24
jam.
Bahan baku yang digunakan adalah campuran minyak mentah Kawengan
(HPPO High Pour Point Oil) yang bersifat parafinis dan minyak mentah Ledok
(LPPO Low Pour Point Oil) yang bersifat aspaltis.
aporan Praktik Kerja Lapangan
Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinas1
Pusat
C-
Pengembangan Sumber Daya Manusta
Minyak dan Gas Bumi UMOER
Sirkulasi panas
bertujuan
untuk memeriksa kebocoran
dengan menggunakan
temperatur yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan sirkulasi dingin serta
memberikan pemanasan
pendahuluan secara perlahan-lahan sehingga tidak
mengalami pemanasan mendadak.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Menjalankan air pendingin pada cooler dan kondensor.
Melakukan flashing steam dalam ruang
pembakaran di F'urnace selama 4 jam
dan api dinyalakan dengan
gas perlahan-lahan.
Menyalakan temperatur furnace secara perlahan-lahan
(5-10°C per 2 jam) dan
ditahan untuk sementara, kemudian
diperiksa lagi kebocoran yang
terjadi. Suhu ditahan 100C selama 2
+
mungkin
jam.
Bila tidak ada
gangguan, suhu furnace dinaikkan
mencapai suhu normal 250 °C selama t 3 jam
perlahan-lahan hingga
dengan menambah bahan bakar
residu yang diatomizing
dengan steam sampai suhu + 330°C. Jika suhu
dalam