Anda di halaman 1dari 25

OLCOo

T
Laporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi C-1"
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi MRER

.2.2. Visi dan Misi PPSDM Migas

a. Visi

Menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi yang unggul dengan
mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih, baik, transparan, dan terbuka.
b. Misi

Meningkatkan kapasitas aparatur negara dan PPSDM Migas untuk mewujudkan


tata kepemerintahan yang baik.
2. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja sub sektor untuk
migas berkompetensi
melalui mekanisme ekonomi pasar
3. Meningkatkan kemampuan perusahaan minyak dan gas bumi menjadi lebih

kompetitif melalui pengembangan Sumber Daya Manusia.


1.2.3. Tugas Pokok dan Fungsi PPSDM Migas
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Nomor 13 tahun 2016, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas
Bumi (PPSDM Migas) memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
5
Tugas pokok
"Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak
dan gas bumi"
2. Fungsi

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusi1a


di bidang minyak dan gas bumi.
b. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja, dan evaluasi serta pengolahan
informasi pengembangan sumber daya manusia dibidang minyak dan gas
bumi.

c Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya


manusia dibidang minyak dan gas bumi.
d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dibidang minyak dan
gas bumi.
e. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi
pengembangan
sumber daya manusia dibidang minyak dan gas bumi.
f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
pendidikan dan
pelatihan dibidang minyak dan gas bumi.
Laporan Praktik Kerja lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinas1 C-
Manusta
Pusat Pengembanpan Sumber Daya
ALAR Minyak dan Gas Bum OMBER

dan Pclatihan minyak dan gas


Pelaksana.in administrasi pusat Pendidikan
g
bumi
kritria
h. Perumusan dan pelaksanaan standard, pedoman, norma, prosedur,
pendidikan dan pelatihan
i Penyiapan akreditasi
dan
Program lembaga pendidikan dan pelatihan lainya, serta penyelenggara
ujian kompetcnsi tenaga khusus dan tcknis kepcrluan lembaga scrtifikasi

profersi
k. Pembinaan kelompok jabatan funsional pusat.
Pengolaan ketatausahaan, administrasi keuangan dan kepegawaian serta rumah

tangga pusat.
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut diatas, maka Kelompok Profeso
Pengolahan Migas dalam mengemban tugas Sumber Daya Manusia yang berbasis

kompetensi telah menyiapkan sarana yang lengkap seperti


Lembaga Sertifikasi Personel/Profesi (KAN BSN/BNSP), ISO 17024-2012
Laboratorium Pengujian (Chemistry, Oil, Environment &Production),
ISO 17025 -2005

Laboratorium Kalibrasi (Tekanan, Temperatur, Massa, Volume, Kelistrikan),


ISO17025-2008
Inspeksi Migas, ISO 17020-1999
Well Control, IADC, Well CAP USA
-Las, IS0 9606 IW
Intergrated Management System, ISO 9001 2008, ISO 14001 2004, and
OHSAS 18001 -2007
Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar, PPSDM Migas menyediakan
berbagai macam sarana penunjang dan fasilitas seperti:

Kilang Pengolah Minyak


Pembangkit Tenaga Listrik
- Unit Pengolah Air Bersih

-Laboratorium Bahasa
Aula
Klinik
ot NA
Laporan Praktik
Neraca Massa dan NeracaKerja lapangan
Panas Fraksinasi C-1"
Pusat
Pengcmbangan
Sumber Daya Manusia
Minyak dan (ias Bum1
SOMBER O
32
Ruang Kelas yang dilengkapi Multimedia & Jaringan, PC
AC
Notcbook, LCID,

Penginapan / asrama & Akomodasi


Sarana Olah
Raga & Rekrcasi (Kolam
Renang, Pusat Kebugaran, Lapangan Voli,
Basket dan Bulu
Tangkis, Lapangan Golf, Lapangan Tenis dan Atletik).
aboratonum Geologi dan
FEksplorasi
Laboratonium Pemboran
Pemadam Kebakaran
Laboratorium Produksi
Laboratorium Proses & Pengolahan
Laboratorium Pengujian
Laboratonium iListrik
Laboratorium Mekanik
Laboratonium Instrumentasi
Bengkel Las dan Inspeksi
Basic Sea Survival

Disamping itu di semua fasilitas dan sarana, PPSDM Migas Cepu didukung oleh
tenaga pengajar yang ahli dan berpengalaman di bidangnya.
1.2.4. Lokasi PPSDM MIGAS
PPSDM Miges Cepu
l. Sorogo No.1
Kelurahan Karangboyo
Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora 1embepor
PropinsiJawa Tengah l p an
Luas area: 120 ha We dynö
mbuk
npekolongan
Don and
alono mban
u ang Ou Toden an Tnung
Adgvuie naulan. 5emare
a4 ngk alan
Gojmegoro
750 km dari Jakarta, A wglor Cpu oradneg urabayy
F aliga d Pad TombiNredoYmayan
120 km dari Sole, Sukaame. Raaeg,nh a
ungra ambungres
160 km dard Semarang, Sraye ndund t
145 km dai Surabaya. INDONESIA AdanWtaro mbano
SuraKarto Gyo9 iov Odun bek Pandan
udugurqangan
Uruann
Ktaten ngran agungag, kir Moeto
r a n gbolong
Weneon 0dnd 6alamyudet andangan voree
t eprána otora wwLivang
S toPonoro0o ngi
Malan WendV
Calep oGYAKAN purenyi .drapat aneungansAn ango,
sNu
gpungA
kidu le AndsaMA Tibet ausoak
6:loiM
bunng
4OLO°
Laporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi
C-I
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia
4LANO
Minyak dan Gas Bumi UMAGR O

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perininyakan dan Gas Bumi berlokasi di :


Desa Karangboyo
Kecamatan : Cepu

Kabupaten Blora
Provinsi JawaTengah
Luasareal pertambangan :445.460 x 106 m
Tepatnya berada di jalan Sorogo No. 1 Cepu
Lokasi tersebut sangat strategis karena adanya beberapa faktor yang mendukung, antara

lain

a. Bahan baku

Sumber bahan baku berasal dari lEawengan, Ledok, dan Semanggi yang dioperasikan
oleh PT. PERTAMINA, Persero serta Wonocolo yang merupakan pertambangan

rakyat yang dikelola oleh KUD Bogosasono di bawah pengawasan PT


PERTAMINA, Persero.
b. Air
Suber air berasal dari Bengawan Solo yang dekat dengan kilang, sehingga kebutuhan
air untuk proses pengolahan atau untuk air minum lebih mudah terpenuhi.

c. Transportasi
Letak kilang tidak begitu jauh dari jalan kereta api maupun jalan-jalan raya yang

menghubungkan kot-kota besar, sehingga dapat memperlancar distribusi hasil


produksi.

d. Tenaga kerja
Karena letaknya tidak jauh dari kota-kota pendidikan, sehingga mudah untuk

memperoleh tenaga-tenaga terdidik dan terampil.

e. Fasilitas pendidikan
Fasilitas untuk pendidikan cukup memadai meskipun peralatan sarananya sudah tua,

misalnya: Kilang, Laboratorium, Bengkel, dsb.


KMOLO Laporan Praktik Kerja lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi (C-T|
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
ALA Minyak dan (ias Bumi SuMnER

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembentukan Minyak Bumi dan Gas secara umum

Keberadaan minyak bumi di alam merupakan hasil pelapukan fosil fosil


tumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan tahun yang silam. Organisme

organisme tersebut kemudian dibusukan olch mikroorganisme dan kemudian terkubur


dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan suhu yang tinggi, maka
setelah jutaan tahun lamanya material tersebut berubah menjadi minyak yang

terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Olch karena pori-pori batu
kapur bersifat kapiler maka dengan prinsip kapilaritas minyak bunii yang terbentuk
perlahan lahan bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang
tidak berpori maka terjadilah penumpukan minyak bumi dalam batuan tersebut.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan
dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama

jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad
organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung
sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang
sangat lama. Itulah sebalbnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan

pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang
berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat
dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan
lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan
lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian
tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua.
Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena

11
Laporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinas1 C
Pisat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi

tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalan
di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alaini akan mengenai batuan

umpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di


dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan

terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat

batuan lumpur mendidih, minyak dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat
yang
encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alan. Gas alam ini

sebagian besar berupa metana.


Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di
berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam
pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di
perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak
bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh
batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam
batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum
berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya
minyak.(Trisnowati, 2019).
2.2. Proses Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi

Proses pencarian (eksplorasi) minyak dari perut bumi dilakukan oleh ahli geologis.
Cara modern yang digunakan oleh geologis dalam mencari
minyak bumi dengan
menggunakan pencitraan satelit dan menganalisa permukaan bebatuan. Setelah geologis
meiakukan serangkain analisa dan menyatakan bahwa dilokasi tersebut ada minyak maka
tugas selanjutnya diambil alih oleh Ahli geofisika. Para ahli geofisika mempelajari sifat-
sifat fisik dari lapisan tanah. Berbagai metode digunakan dalam tahapan ini untuk
mendukung hasil yang telah didapat oleh ahli geologis.
Ada beberapa cara untuk melakukan pencarian minyak bumi, antara lain adalah:
1. Seismologi
Peralatan ini biasanya dipakai untuk menetakan cadangan
minyak yang ada di laut dan di
daratan. Terdiri dari penerima sinyal dan pemicu
getaran. Pemicu getaran terdiri dari

12
aporan Praktik keria
Neraca Massa dan Neraca Panaslapangan
Psat fraksnas -11
Pengembangan Sumber Iava Manus2
Mimyak dan (ias Bum

beberapa jenis ter gantung dimana di


pakainva. seperti humper truk (ntuk mencari
minyak di daratan). ompressed ain
gun (untuk mencari minyak d1 laut), dan
hahan peledak menggunakan
Drillmg and well comstruction
PTOses ini disebut juga
prosespengeboran ninyak Biasanya menggunakan rig untuk
melakukan pengeboran Berfungsi untuk membuat ubang di
ada tempatyang dudent1fikas1
kemungkinan sumber minyak/gas di tempat
ada kemungkinan
tersebut. Perlu di ketahui dalam proses ini

terjadinya blow out ( tekanan pada alat tidak bisa di


control, lansung
menuju kepermukaan). jadi harus ada
pengendalian pressure dari daiam tanah. Pressure
downhole dalam tanah lebih besar dari
pressure atmosferik, untuk
biasanya menggunakan mud atau lumpur dengan spesific gravity (berat mengimbang1nya
jenis) tertentu Mud
ini akan menciptakan HydrostatIc pressure yang bisa menahan
pressure dari dalam. Setelah
proses selesai, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/ gas nya
3 Well Logging
Proses in1 termasuk pengeboran yang paling mahal. Karena harus tahan pressure dan
emperature yang tinggi. Dapat juga di
gunakan untuk memetakan lapisan tanah Ketika
melakukan proses pengeboran, akan di
dapatkan data tentang kandungan minyak. gas. dan
air. Dengan
begitu dapat diketahui tempat mana yang
mungkin terdapat sumber minyak
4. Well Test1ng

Proses ini adalah proses dimana


lapisan yang diperkirakan mengandung oil gas ditembak.
dengan explosif. Setelah itu minyak yang
terkandung diantara pori-por1 batuan akan
mengalir menuju tenpat yang pressure nya lebih kecil (ke atmosferik atau
ke permukaau
tanah). Untuk mengontrol pergerakan ni, sumur dusi
dengan hquid tertentu untuk menjaga
under balance, contoh liquid: Brine,
diesel, atau air saja. Gas, minyak, air,
ataupun berbagai
macam zat yang keluar akan dicar1
nilai nya. Untuk
minyak berapa bopcd (barrell oil per
day) yang bisa dihasilkan. Untuk gas, berapa
mmscfmm d (million metric standart cubic
Jeet per day) yang bisa dihasilkan sumur tersebut. Proses
testing ini juga mengambil contoh
liquid maupun gas, dan juga data-dala tentang tekanan, tenmperatre,
specilie gratity, dan

13
aporan Praktik Kerja l apangan
Neaca Massa dan Neraca Panas
Pusat
Fraksinas1 -11
Pengembangan Sumber Daya Manus1a
Minyak dan Gas Bumi

lain-lain ntuk selanutnya diolah olch reservor engineer. Data in1 akan menunjukan
seberapa besar dan
seberapa lama kemampuan berproduksi dari reservoir sumur tersebut
5 Well ompletion

Memasang berbagai peralatan dan


perlengkapan pada sumur minyak bum1 yang siap
melakukan produksi, berguna
scbagai penyaring matcrial pasir yang ikut terambil ketika
proses well testing. Pasir yang di
dapat sangat berbahaya bagi line produksi karena
kecepatan bergeraknya akibat adanya tekanan. Pasir akan
mengikis pipa produksi sehingga
dapat pecah. Dari sinilah Well
Completion berfungsi menangkap pasir yang masuk
sehingga tidak membahayakan pipa.;
6. Production

Hasi! pengeboran pada sumur produksi akan di


suling menjadi beberapa produk olahan.
Pengolahan itu akan menghasilkan bahan energy
penggerak, seperti bensin, kerosin,
minyak tanah, LPG, solar, dan sebagainya (Hartono,
2016).
2.3. Uraian Proses
Pengolahan Minyak dan Gas Bumi Secara Umum
Minyak bumi atau petroleum merupakan bahan galian
(tambang) yang teradapat pada
lapisan minyak bumi dengan kedalaman
berpuluh-puluh sampai beribu-ribu meter. Minyak
bumi merupakan
campuran yang sangat komplek dari
senyawa-senyawa hidrokarbon dan
unsur lain dalam
jumlah kecil
seperti: S, 0, N, logam, air, dan garam. Bahan dukan
hidrokarbon biasa dianggap sebagai kotoran
sehingga memberi gangguan dalam
pengolahan minyak bumi dikilang. Baik senyawa hidrokarbon bukan akan
maupun
berpengaruh dalam menentukan cara pengolahan yang dilakukan dalam
kilang minyak.
Secara umum proses pengolahan minyak adalah sebagai berikut
1. Proses Destilasi

Tahap pertama adalah destilasi. Destilasi adalah proses


pemisahan fraksi-fraksi yang
ada di minyak bumi, dimana
peniisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik
didih. Pada proses ini biasanya dilak ukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap
terhadap udara. Awalnya minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan
kemudian dipanaskan dalam tekanan I atmosfer
pada suhu 370 derajat Celcius.

14
Laporan Praktik
Neraca Massa dan Kerja Lapangan
Neraca Panas Fraksinas1
Pusat
Pengembangan Sumber Daya ManusiaC-1
Minyak dan Gas Bumi

Selanjutnya hasil dari


fraksi-fraksi tersebut nantinya
memliki titik didih terendah dipisahkan, dimana fraks1 yang
akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi
memiliki titik didih yang
tinggi akan menempati bagian dasar
ini antara lain tabung. Hasil dari proses dcstilasi
adalah gas, bensin,
minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Dimana semua
hasil tersebut belum
menjadi bahan siap pakai karena belum melewati
selanjutnya. tahap-tahapan
2. Proses Cracking

Tahap kedua adalah cracking.


Cracking adalah proses pengolahan
b:tujuan untuk menguraikan minyak bumi yang
molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon
molekul hidrokarbon
yang lebih kecil. Proses
menjadi
crakcing ini
sering disebut sebagai
refinery. Secara umum proses
proses cracking ini dapat dilakukan dengan 3 cara,
Thermal yaitu:
Cracking Thermal cracking adalah
-

proses pemecahan rantai


hidrokarbon yang memiliki rantai senyawa
panjang menjadi senyawa hidrokarbon
rantai yang lebih kecil
melalui proses katalis/ dengan
pemanasan. Adapun suhu yang dapat
digunakan yaitu 800 derajat Celcius dan dalam tekanan 700 kpa.
ini adalah untuk Tujuan dari proses
mendapatkan fraksi minyak bumi dengan cara
lebih rendah dari boiling range yang
umpannya.
Catalytic Cracking -

Catalytic cracking adalah proses cracking


menggunakan suhu yang
tinggi dengan tekanan yang rendah. Proses ini
katalis sebagai media untuk menggunakan
mempercepat laju reaksi fraksi. Pada
proses umumnya reaksi
perengkahan katalis ini menggunakan mekanisme perengkahan ion
karbonium, dimana pada mulanya katalis
yang bersifat asam akan
proton ke dalam molekul olevin menambahkan
ataupun menarik ion hidrida dari
sehingga hal ini senyawa alkana
menyebabkan
terbentuknya ion karbonium.
.Hidrocracking Hidrocracking adalah kombinasi dari
-

proses thermal cracking dan


catalytic cracking yang menghasilkan senyawa jenuh. Proses
dilakukan dalam tekanan yang hidrocracking ini
tinggi, beberapa hasil dari proses
antara lain bensin dan
bahan bakar jet. Kelebihan dari hidrocracking ini
ini
kandungan sulfur yang terdapat pada fraksi, dimana proses adalah memiliki
sulfurnya akan diubah menjadi
15
Laporan Praktik Kerja Iapangan
Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi C-T
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bui SUMATR

senyawa hidrogen sulfida schingga proscs pclepasan sulfur akan menjadi lcbih
mudah
Sctelah melalui proses cracking maka selanjutnya adalah proses reforming. Proscs

reforming adalah proses merubalh struktur pada molckul fraksi yang mutunya buruk

menjadi molekul fraksi yang mutunya lebih baik. Pada proses reforming ini dapat
dilakukan dengan menggunakan katalis atau proses pemanasan. Karena proses reforming

ini bertujuan untuk merubah struktur pada molekul fraksi maka proses reforming ini dapat

disebut juga sebagai proses isomerasi.


3. Proses Polimerasi dan Alkilasi

Proses selanjutnya setelah perbaikan perubahan struktur molekul fraksi adalah

proses polimerasi dan alkilasi. Proses alkilasi adalah proses penambahan jumlah atom pada
suatu fraksi sehingga molekul sebuah fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang.
Pada proses alkilasi ini menggunakan bahan tambahan katalis asam yang kuat seperti

H2S04, HCL atau AlCI3 (asam Lewis).

Sedangkan proses polimerasi adalah proses penggabungan antara molekul-molekul


kecil menjadi molekul yang lebih besar dalain sebuah fiaksi sehingga mutu dari produk

akhir menjadi meningkat. Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi

terlebih dahulu lalu kemudian melalui tahap polimerasi sehingga membentuk sebuah

molekul fraksi yang panjang dimana molekul fraksi tersebut mutunya sudah meningkat.
4. Proses Treating

Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-
bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan. Bahan-bahan yang dihilangkan
dalam proses treating ini antara lain bau tidak sedap yang dihilangkan melalui proses
copper sweetening and doctor trealing, parafin yang dihilangkan melalui proses solvent
dewaxing, lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid treatment, aspal yang
dihilangkan melalui proses deasphalting dan terakhir belerang melalui proses desulfurizing
Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu dalam
proses pengolahan minyak mentaBh ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan
bertambah.

16
1ERMOLe

Laporan Praktik kerja 1.apangan


Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksimasi C-T
Pusat
P'enyembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi

5. Proses Blending

Tahapan terakhir dalam proses pengolahan


minyak bumi adalah blending. Blending
adalah proscs yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan cara
menambahkan bahan-bahan aditif kc dalam
fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif
yang digunakan adalah TEL (tetra
cthyl lead). TEL ini merupakan bahan aditif yang
digunakan untuk menaikkan
bilangan oktan bensin. Sctelah melalui proses ini maka has1l
darn pengolahan minyak bumi mutunya
menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap
pakai.
Senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi
dibagi menjadi 3 golngan yaitu: se?1yawa
hidrokarbon parafin, naften, dan aromatis.
Minyak mentah yang diperoleh PPSDM Migas
Cepu merupakan camnpuran dari 2 jenis
minyak yang diambil dari sumur minyak milik
Pertamina, yaitu.
1. HPPO( High Pour Point Oil)
Minyak ini bersifat
parafinis yang diambil dari sumur minyak yang berasal
dari Kawengan yang mengandung banyak fraksi berat berupa parafin
wax/batik lilin)
2 LPPO (Low Pour Point Oil)
Minyak ini bersifat
napftenis yang diambii dari sumur minyak di Kawasan
Ledok dan sekitarnya.
Minyak ini bila diproses lebih lanjut residunya
dapat
menghasilkan aspal.
2.4. Bahan Baku

2.4.1. Bahan Utama


Bahan baku yang digunakan pada pabrik pengolahan minyak bumi
berupa crude oil
yang merupakan campuran berbagai persenyawaan kimia dari suatu
serta golongan hidrokarbon
senyawa-senyawa lain yang mengadung O2, N2, S,
jumlah sedikit. Crude oil atau dalam Bahasa Indonesia logam-logam dan air dalam
disebut minyak mentah atau
merupakan cairan kental, berwarma coklat gelap, atau minyak bumi
di lapisan atas dari
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada
beberapa area di kerak bumi. Penyusun utama
crude oil adalah
hidrokarbon. Di samping ada juga unsur komponen
nonhidrokarbon lain dalam kadar yang sedikit
seperti
17
dan
Pusat
Sa Neraca P'anas Fraks1nas1 C-
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan (ias Bum
Senvawa hidrok arbon olefin
Senvawa hidrokarbon
olefin mempnya molekul C2n dan
rumus
senv awa tdak jenuh merupak an
dengan ikatan tangkap dua Olefin tidak
mentah, tetap1 terbentuk dalam terdapat dalam minyak
distilasi minyak mentah dan
banyak terbentuk dalam proses
perengkahan Senyawa ini sangat reaktif dan
merupakan bahan dasar utama dalam industry
petrok imia, misalnya etilen (C,H) dan
propilen (C L)
Senyawa hidrokarbon diolefin
Senyawa hidrokarbon diolefin
thdak
mempunyai rumus C,E2nn dan merupakan senyawa
jenuh den;;an dua buah ikatan
rangkap dua. Seperti halnya dengan
senyawa initidak stabil dan mudah senyawa olefin.
2019)
terpolimerisasi dan membentuk damar (Christian.

2.4.1.2. Klasifikasi
minyak bumi
Karena setiap
ladang minyak menghasilkan miyak mentah
yang berbeda-beda, maka
diperlukan suatu cara untuk menentukan
tipe minyak mentah sehingga
suatu gambaran dapat diperoleh
mengenai produk-produk minyak mentah
yang dapat dihasilkan dari setiap
minyak mentah.
Berikut ini klasifikasi dalam
minyak bumi mentah:
d.
Klasifikasi berdasarkan API
Grafity
Merupakan klasifikasi yang paling sederhana. Jika API
inggi maka minyak tersebut Grafity minyak mentah itu
mengandung fraksi ringan dalam jumlah besar. Jadi
mentah dengan API minyak
Grafity tinggi lebih berharga daripada
Grafity rendah, karena minyak mminyak mentah dengan AP
dengan API Grafity tinggi mengandung fraksi
(bensin, kerosin) lebih banyak dari fraksi berat ringan
(residu) lebih sedikit.
Tabel 2.1. Klarifikasi
minyak berdasarkan API Grafity
Jenis minyak mentah
API Grafity
Ringan
Spesifikasi grafity
39,0
0,830
Ringan sedang 39,0-35,0
Berat sedang 0,830-0,850
35,0-32,1 0,850-0,865

19
T

JG

ERAL
Laporan Praktik Kerja
TKMOLO

Neraca Massa dan Neraca Panaslapangan


Fraksinasi C-I|
Pusat Pengembangan Sumber
Daya ManuSia
Minyak dan Gas Bumi SUMOER 0

hujan turun maka air akan meresap secara perlahan ke dalam aspal dan
nantinya akan
diteruskan kesungai. Akan
tetapi hal terscbut mcmbuat jalanan menjadi cepat rusak
schingga dalam jangka waktu tertentu aspal yang ada di
jalan perlu diperbaiki ulang.
8. Parafin

Parafin merupakan nama umum dari hidrokarbon alkan. Bentuk padat dari parafin
adalah lilin parafin. Parafin ini
sering digunakan diberbagai industri sebagai bahan utama
seperti dalam furnitur yang menggunakan
palpis berbahan dasar parafin sebagai cat dan
tinta. Parafin ini juga
dapat digunakan sebagai bahan dasar malam untuk
itu parafin juga dapat
membatik, selain
digunakan sebagai balhan kecantikar: Parafin yang
bahan kecantikan digunakan sebagai
perlu diolah terlebih dahulu agar ketika
diolah
aman
digunakan, apabila tidak
secara khusus maka yang
terjadi nantinya akan menimbulkan efek yang buruk
wajah. bagi
2.6. Kesehatan dan Kesela
matan kerja
Pengertian dari keselamatan kerja adalah segala
daya upaya atau pemikiran yang
ditunjukkan untuk menjamin kebutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja khususnya dan manusia
pada umumnya. Hasil karya dan
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja menuju budayanya, untuk
makmur masyarakat adil dan
Keselamatan kerja merupakan
tanggung jawab setiap pekerja yang
pengertian usaha mengubah kondisi kerja yang semula tidak mengandung
aman menjadi aman, sehingga
para pekerja dalam melaksanakan
tugasnya dapat terhindar dari bahaya-bahaya
keselamatan kerja.
Peraturan-peraturan yang berkenaan dengan keselamatan kerja
yang ada di PPSDM
Migas Cepu berdasarkan pada:
a. PP. No. 11 tahun 1979
pasal 36
b. UU No. 1
tahun 1970 Bab Ill pasal 3 dan 4
Adapun tujuan dari keselamatan kerja adalah
1. Menjamin
sebagai berikut
setiap pekerja atas hak dan
untuk kesejahteraan
keselamatannya dalam melaksanakan tugas
hidupnya, sehingga dapat meningkatkan hasil
produksi.

25
L.aporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca P'anas Fraksinasi
Pusat P'engembangan Sumber
C-|
Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi

MCjamin agar proses produksi dapat berjalan secara efektif dan cfisien tanpa
adanya hambatan.
3 Menjamin agar sumber produksi dapat
terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan secara efisien.
4. Menjamin keselamatan orang yang berada dalam lokasi kerja.
2.5.1.Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak kita
harapkan, yang dapat
menimbulkan kerugian dimana
kerugian tersebut dapat menimpa manusianya atau
peralatan kerja dan bangunan. Kecelakaan kerja tersebut
dapat mengganggu jalannya
proses produksi.
A. Kecelakan Kerja Menurut
Kejadiannya
1. Kecelakaan Biasa

Merupakan kejadian yang menimpa manusia dilingkunan


masyarakat umum,
dimana dari segi biaya akibat kecelakaan
ditanggung oleh masing-masing
individu.
2 Kecelakaan Industri
2.1. Kecelakaan
kompensasi, yaitu kecelakaan yang terjadi diluar jam kerja,
namun kerugian akibat kecelakaan tersebut ditanggung oleh
2.2.
perusahaan
Kecelakaan perusalhaan, yaitu kecelakaan yang
terjadi pada waktu jam kerja
dan kerugian karenanya adalah
tangung jawab perusahaan.
B. Kecela kaan Kerja Menurut PP. No. 11 tahun 1979
1. Kecelakaan ringan, adalah kecelakaan
yang tidak meninbulkan hilangnya hari
kerja.
2. Kecelakaan sedang, adalah kecelakaan yang menimbulkan
cedera atau sakit,
sehingga mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun tidak menyebabkan cacat
jasmani atau rohani.
3. Kecelakaan berat, adalah kecelakaan yang menimbulkan
cacat serta dapat
mengakibatkan hilangnya jam kerja, sehingga dapat menerima santunan atau
asuransi sesuai cacat yang diterima.

26
TEKA

aporan Praktik Kerja lapangan


"Neraca Massa dan Neraca
Panas Fraksinasi C-
usat
P'enpembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bun

4Kecelakaan yang menimbulkan


kematian, memperoleh santunan atau asuransi
C. Hal-hal Yang Dapat Menimbulkan Kecelakan
Kerja
Faktor Manusia
a.
Bekerja tanpa adanya rencana yang
baik
b. Bekerja dengan cara yang ceroboh.
c.
Bekerja dalam kecepatan yang salah
(misalnya putaran mesin tidak sesuai dengan
kebutuhannya).
d. Bekerja tanpa menggunakan alat pelindung keselamatan
kerja.
e.
Bekerja sambil bergurau.
2 Faktor Tempat Pekerjaan
a.
Ruang kerja yang terlalu sempit dan tidak bisa
digunakan untuk bergerak bebas.
b. Penerangan yang kurang memadai sehingga penglihatan
dapat terganggu.
C.
Ruangan yang ventilasinya tidak memenuhi syarat telah
yang ditentukan.
d. Peralatan yang tidak
memungkinkan lagi untuk digunakan.
e.
Ruangan kerja yang terlalu ramai sehingga dapat menggangu konsentrasi dari
pekerja.
f. Kebersihan dan ruangan kerja yang
terbengkalai.
D. Pencegahan Kecelakaan Kerja
Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk
pemeliharaan kerja secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya kecelakaan terhadap peralatan operasi
yang digunakan.
2. Mencegah cederanya karyawan yang ada sangkut pautnya dengan suatu
tertentu.
pekerjaan
PPSDM MIGAS Cepu memusatkan
kegiatan pada hal-hal:
1. Mengadakan pengecekan terhadap peralatan yang sifatnya berbahaya pada setiap
tempat.
2 Immusing Safety Rule, yaitu menentukan
langkah-langkah dalam pengoperasisan
unit atau peralatan
yang mana diperhitungkan pada factor-faktor
keselamatan
pekerja maupun alatnya.

27
Taporan Praktik
Neraca Massa dan NeracaKerja lapangan C
Panas Fraksinasi
P'hisat
LA
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bum
4 Kecelakaan yang menimbulkan
kematian, memperoleh santunan atau asuransi
. Ha-hal Yang Dapat Menimbulkan
Kecelakan Kerja
Faktor Manusia
a. Bekerja tanpa adanya rencana
yang baik.
b.Bekerja dengan cara yang ceroboh.
c.
Bekerja dalam kecepatan yang salah
(misalnya putaran mesin tidak sesual dengan
kebutuhannya)
d. Bekerja tanpa menggunakan alat pelindung keselamatan
kerja.
c.Bekerja sambil bergurau.
Faktor Tempat Pekerjaan
a. Ruang kerja yang terlalu sempit dan tidak bisa
digunakan untuk bergerak bebas.
b. Penerangan yang kurang memadai sehingga penglihatan dapat
terganggu.
c.
Ruangan yang ventilasinya tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.
d. Peralatan yang tidak memungkinkan lagi untuk
digunakan.
e.
Ruangan kerja yang terlalu ramai sehingga dapat menggangu konsentrasi dari
pekerja.
f. Kebersihan dan ruangan kerja yang
terbengkalai.
D. Pencegahan Kecelakaan Kerja
Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk
pemeliharaan kerja secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya kecelakaan terhadap peralatan operasi yang
digunakan.
2. Mencegah cederanya karyawan yang ada sangkut pautnya dengan suatu
pekerjaan
tertentu.

PPSDM MIGAS Cepu memusatkan kegiatan pada hal-hal:


1. Mengadakan pengecekan terhadap peralatan yang sifatnya berbahaya pada setiap
tempat.
2. Immusing Safety Rule, yaitu menentukan langkah-langkah dalam
unit
pengoperasisan
atau
peralatan yang mana
diperhitungkan pada factor-faktor keselamatan
pekerja maupun alatnya.

27
Laporan Praktik Kerja lapangan
Neraca Massa dan
Pusat
Neraca Panas Fraksinasi C-I
Pengembangan Sumber Daya Manusla
Minyak dan Gas Bumi
3 (iood House
Kepmg, yaitu menciptakan
dan aman, tempat atau lingkungan kerja yang
sehingga dapat dihindari Ders
E. Pemadam Api dan terjadinya kecelakaan dan
kebakaran
Kesclamatan Kerja (DMC, PF)
Seksi ini
mempunyai tugas sebagai berikut:
1.
Menyusun rencana pencegahan, antara
lain menyusun
prosedur dan meningkatkan peraturan, interuksi, petunjuk atau
2. keterampilan.
Mengadakan penyelidikan
terhadap keselamatan kerja dan
(lindungan lingkungan) penanggulangannya
Kelompok ini dibagi menjadi
beberapa unit yang masing-masing urit
umum yaitu: memiliki tugas-tugas
. Unit
Operasi Fire / Pemadam Api
Tugas-tugas dari Sub Seksi ini adalah:(DMC.PF.01)
1.
Menanggulangi segala macam bentuk
keselamatan kerja dan masalah bahaya-bahaya kebakaran, peledakan,
2. pencemaran.
Melaksanakan tugas-tugas non
rutin, yaitu
Api (PA) terhadap crew-crew mengadakan latihan-latihan Pemadaman
3. pemadaman api.
Melaksanakan tugas darurat
yang mendadak seperti kebakaran,
kerja dan lain-lainnya. peledakan kecelakaan
4. Maintanace bertugas melaksanakan
yang
terhadap peralatan-peralatan perawatanm pemeliharaan dan
kerja dari Pemadaman perbaikan
kerusakan. Api (PA) yang mengalami
5.
Pengolahan gudang dan
pengadaan barang-barang
pemadam kebakaran. yang diperlukan untuk opersi
6. Mendata setiap 6 bulan sekali
untuk
memeriksa APAR (Alat
7. Memeriksa jaringan hydrant Pemadam Api Ringan).
diseluruh lokasi rawan
Cepu. kebakaran di PPSDM
Migas

28
*MOLO,
Laporan Praktik Kerja lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi
P'usat Pengembangan Sumber Daya Manusia
C-1
Minyak dan Gas Bumi SUMBER

b. Unit Pendidikan dan Latihan Fire and


Safety (DMC.PF.02)
Tugas umum dari unit ini adalah melaksanakan pendidikan dan latihan bagi

karyawan-karyawan dilingkungan PPSDM Migas Ccpu dan instansi-instansi yang


sedang melaksanakan pelatihan dan pendidikan di PPSDM Migas Cepu.
C. Unit Lindungan Lingkungan (DMC.PF.03)
1. Memantau kondisi
lingkungan agar tetap aman.
2. Memantau kondisi dari limbah sehingga prosentase minyak yang terkandung

didalamnya kecil dan layak untuk dibuang kelingkungan.


d. Unit Keselamatan Kerja i
Tugas-tugas umum dari unit ini adalalh:
1. Menjamin keselamatan kerja yang ada di lokasi kerja
2. Mendata masalah kecelakaan kerja yang terjadi sebagai laporan ke DEPNAKER

dan DIRJEN MIGAS di Jakarta.


3. Melaksanakan tugas rutin, yaitu utukmengawasi pekerja yang ada di lingkungan
PPSDM Migas Cepu. Adapun pekerjaan yang ditangani adalah masaleh listrik,
sipil, nekanik dan sebagainya.
4. Mengadakan pengarahan dan bimbingan kepada para praktikan, mahasiswa
AKAMIGAS, maupun perguruan tinggi lainnya.
5. Mengadakan inspeksi kerja diseluruh lokasi PPSDM Migas Cepu (listrik,
mekanik, sipil dan lain sebagainya).
6. Mengadakan penpengarahan kepada pekerja akan melakukan atau melaksanakan
pekerjaan di daerah-daerah rawan atau bahaya. Biasanya menggunakan
rekomendasi surat panas bila pekerja menggunakan panas dan surat dingin bila
tidak menggunakan panas dalam melakukan pekerjaanya.
Fasilitas dan
Penunjang di Unit Fire and Safety
PPSDM Migas Cepu telah menyediakan fasilitas-fasilitas
yang dapat menunjang
pelaksanaan pemadaman api dan keselamatan kerja. Adapun fasilitas-fasilitas
yang dimiliki
unit pemadan api dan keselamatan
kerja (Fire and Safety) adalah sebagai berikut:
1. Tiga buah mobil
pemadam kebakaran.
29
.aporan Praktik Kerja Lapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinasi C-I
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Marisia
Minyak dan Gas Bumi SUMOER

2. Jaringan hydrant di semua


lingkungan PPSDM Migas Cepu (60 buah hydrant).
3. Tiga unit fasilitas jaringan pompa
hydrant (2 listrik, I diesel).
4 Mesin pompa air merk Godiva scbanyak 3 buah.
5. Mesin
kompresor pengisi tabung Briting Apertus.
6. Mobil
penembak busa.
7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Sedangkan sarana-sarana penunjangnya adalah sebagai
berikut
1. Alat komunikasi (misalnya radio telepon).
2. Mobil pengangkut crew (peralatan safety).
3. Rumah sakit, diperlukan bila terjadi kecelakaan kerja, kebakaran dan lain
sebagainya.

30
OLO Laporan Praktik Kerja Iapangan
Fraksinasi C-1
"Neraca Massa dan Neraca Panas
Manusia
Pusat Pengembangan Sumber Daya
SUMOER OP
ALAHO Minyak dan Gas Bumi

BAB III
MANA.JEMEN PRODUKSI

3.1. Pengertian Manajemen Produksi


manajemen yang
Manajemen produksi adalah salah satu bagian dari bidang
untuk mencapai tujuan.
mempunyai peran dalam mengoordinasikan
berbagai kegiatan
dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu
dihasilkan sesuai
dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang
menyangkut
dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi
produksi untuk mencapai
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses

tujuan organisas1 atau perusahaan.

3.2. Aspek-Aspek Manajemen Produksi

Aspek-aspek manajemen produksi meliputi:


a. Perencanaan Produksi
akan
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang
dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
Jenis barang yang diproduksi
Kualitas barang
Jumlah barang
Bahan baku

Pengendalian produksi
b. Pengendalian Produksi

Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin.

Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain


Menyusun perencanaan
Membuat penjadwalan kerja
Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan
c. Pengawasan Produksi

Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan


Kegiatanya meliputi :
Menetapkan kualitas

31
aporan Praktik Kerja Iapangan
"Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinas1 C-|
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
ALA Minyak dan ias Bumi UMBER

Menetapkan standar barang


Pelaksanaan produksi yang tepat waktu
3.3. Sistem Manajemen
Kebijakan sistem managemen PPSDM Migas Cepu meliputi ISO 9001, SO

14001, ISO/IEC 17024 dan 1SO/IEC 17020.


ISO 9001 adalah standar di bidang sistem manajemen mutu yang digunakan untuk

mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam mewujudkan visi, misi dan

sasarannya dengan mengutamakan mutu, khususnya peningkatan berkelanjutan dan

kepuasan dari pelanggan. Pendekatan proses diperlukan pada saat menyusun dan

menerapkan ISO 9001. Hal tersebut menuntut setiap departemen untuk memiliki ViSI

terhadap kepuasan pelanggan dan bukan hanya pada kepuasan departemen itu sendiri.

ISO 14001 adalah standar yang menunjukkan komitmen organisasi terhadap

pematuhan peraturan lingkungan, perlindungan, pencegahan pencemaran, penghematan


sumber daya serta meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan, pesaing,

pemerintah dan masyarakat.


ISO/IEC 17024 adalah standart yang digunakan untuk Penilaian Kesesuaian
Persyaratan Umum bagi Badan/Lembaga Sertifikasi Personel. PPSDM Migas melalui
Lembaga Sertifikasi Personel (LSP PPT Migas) mewajibkan, sebagaimana tertuang
dalam Prosedur Kualifikasi Personel LSP PPT Migas, agar seluruh personelnya
memahami dan mengikuti pelatihan, salah satunya adalah pelatihan ISO/IEC
17024:2012.
ISO/IEC 17020 adalah standar yang digunakan untuk Penilaian Kesesuaian
Persyaratan pengoperasian berbagai tipe lembaga inspeksi. Versi baru ISO/ IEC 17020:
2012 diterbitkan oleh ISO pada tanggal 27 Februari 2012. Salah satu perubahan penting
ISO 17020 adalah lembaga inspeksi disyaratkan harus mengidentifikasi dan mengelola
resiko-resiko terkait imparsialitas secara terus menerus. Perubahan penting lainnya
adalah persyaratan bahwa staf lembaga inspeksi harus memiliki pengetahuan mengenai
vatue chain" dari barang yang diinspeksi dan penunjukan secara resmi staf yang
terlibat dalam kegiatan inspeksi.
aporan Praktik
"Neraca Massa dan NeracaKerja Lapangan
Panas Fraksinasi C-
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi MOER O

3.4. Pemasaran

PPSDM Migas Cepu mengolah minvak mentah dari sumber sumur minyak di
dacrah Kawengan dan Ledok. Minyak mentah dari dua daerah tersebut ditampung oleh
Pertamina EP Cepu untuk penghilangan zat atau senyawa pengotor yang ada pada
minyak mentah tersebut.
Minyak mentah diolah di PPSDM Migas Cepu menghasilkan
fraksi produk yaitu Pertasol CA,
Pertasol CB, Solar dan Residu. Residu yang dihasilkan
dikirim ke Pertamina
Cilacap
untuk diolah kembali. Pertasol CA, CB
dipasarkan oleh
Pertamina Persero Pusat. Dan Solar
didistribusikan oleh PBN Pertamina sendiri.
BABIV
PROSES PRODUKSI, LABORATORIUM
DAN QUALITY CONTROL
Proses pengolahan minyak bumi di PPSDM Migas Cepu terdiri dari dua unit
utama yaitu Crude Destilation Unit (°DU) dan Wux Plunt (sekarang sudah tidak
beroperasi lag1). Pengolahan minyak bumi di PPSDM Migas Cepu menggunakan unit
distilasi atmosferik. Unit distilasi atmosferik adalah suatu unit yang bertugas
melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan peimisahan minyak mentah oil menjadi fraksi-
fraksinya berdasarkan trayek titik didihnya pada tekanan I atm sehingga diperoleh
produk minyak yang diinginkan.
Proses pemisahan crude oil menjadi fraksi-fraksinya tejadi karena perbedaan
titik didih. Dalam hal ini, terjadi pemisahan akibat kontak antara fase uap dan fase cair.
Proses pemisahan dilakukan setelah kedua fase berada dalam keadaan setimbang.
Proses pemisahan secara distilasi atmosferik terjadi menurut tiga tahap operasi,
yaitu proses pemanasan pada Heal Exchanger dan urnace, proses pemisahan pada
kolom distillasi, dan proses pendinginan yang terjadi pada Condenser dan (C'ooler.
4.1. Uraian Proses
4.1.1 Tahap Persiapan
a. Persiapan Bahan Baku
Penyiapan bahan baku dimaksudkan untuk mengurangi kadar air yang terikut
dalam crude oil, dimana kadar maksimal air yang dijinkan O,5% volume. Minyak
mentah yang baru saja ditambang pada dasarnya masih mengandung kotoran.Oleh
karena itu, perlu dilakukan penghilangan kotoran tersebut, terutama kandungan
airnya, yaitu dengan eara sedimentasi atau pengendapan. Minyak mentah
dimasukkan ke dalam tangki penampungan sementara dan didiamkan selama 24
jam.
Bahan baku yang digunakan adalah campuran minyak mentah Kawengan
(HPPO High Pour Point Oil) yang bersifat parafinis dan minyak mentah Ledok
(LPPO Low Pour Point Oil) yang bersifat aspaltis.
aporan Praktik Kerja Lapangan
Neraca Massa dan Neraca Panas Fraksinas1
Pusat
C-
Pengembangan Sumber Daya Manusta
Minyak dan Gas Bumi UMOER

Tahap persiapan berikutnya adalah


Memeriksa tangki produk, tangki feed dan kolom fraksinas1.
Memeriksa air pendingin,
steam, listrik dan fuel gas.
Menyiapkan solar untuk proses sirkulasi
Melakukan sirkulasi
dingin dimana fecd yang digunakan adalah solar.
b. Sirkulasi Dingin

Sirkulasi dingin bertujuan untuk mengetahui kebocoran


yang terjadi, sehingga
dapat diatasi sebelum operasi
berjalan. Pada sirkulasi dingin, solar dialirkan ke
dalam alat-alat utama
pada temperatur kamar. Langkah-langkah sirkulasi ding1n
adalah sebagai berikut:
Solar
dipompakan menuju Heat ixchanger menggunakan
pompa feed melalui
sistem perpipaan feed. Setelah itu
dialirkan ke furnace, kemudian ke
evaporator
selanjutnya ke Residu Stripper dan kembali ke Heat
Exchanger. Solar yang telah
digunakan untuk sirkulasi dingin dialirkan dalam cooler dan
ditampung dalam
tangki penyimpan solar.
c. Sirkulasi Panas

Sirkulasi panas
bertujuan
untuk memeriksa kebocoran
dengan menggunakan
temperatur yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan sirkulasi dingin serta
memberikan pemanasan
pendahuluan secara perlahan-lahan sehingga tidak
mengalami pemanasan mendadak.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Menjalankan air pendingin pada cooler dan kondensor.
Melakukan flashing steam dalam ruang
pembakaran di F'urnace selama 4 jam
dan api dinyalakan dengan
gas perlahan-lahan.
Menyalakan temperatur furnace secara perlahan-lahan
(5-10°C per 2 jam) dan
ditahan untuk sementara, kemudian
diperiksa lagi kebocoran yang
terjadi. Suhu ditahan 100C selama 2
+
mungkin
jam.
Bila tidak ada
gangguan, suhu furnace dinaikkan
mencapai suhu normal 250 °C selama t 3 jam
perlahan-lahan hingga
dengan menambah bahan bakar
residu yang diatomizing
dengan steam sampai suhu + 330°C. Jika suhu
dalam

Anda mungkin juga menyukai