PENDAHULUAN
1
lapangan Exploitasi Poduksi Menggung, dimana para saya melakukan pengamatan
secara langsung, untuk mengetahui fungsi dari peralatan separator test dan cara
menguji minyak mentah yang berfase Campuran Minyak, Gas dan Air menjadi
Fluida murni yang terpisah secara sendiri-sendiri. Minyak dialirkan ke tangki
pengumpul (Storage Tank), kemudian dikirim ke pusat penimbungan minyak dan
akhirnya ke proses Refinary. Gas dari separator akan dialirkan ke scrubber, dari
Scrubber gas akan dialirkan ke konsumen, apabila terjadi tekanan gas sangat tinggi
sisa gas akan dibuang dan selanjutnya dibakar (Flare) sampai tekanan gas menjadi
kecil. Sedangkan air ditampung pada tempat pembuangan air, selanjutnya dilakukan
proses water treatment untuk mengurangi kadar pencemaran minyak.
2
Manfaat yang diperoleh dari kerja praktek lapangan;
3
Laporan kerja praktek ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagian pendahuluan
, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian pendahuluan berisi halaman judul, halaman
pengesahan, prakata, daftar isi, dan daftar gambar,daftar Tabel dan Intisari. Bagian
isi terdiri dari 5 bab yaitu:
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan praktek, manfaat praktek,
ruang lingkup, metodologi penelitian, serta sistematik laporan praktek.
4
Bab II Profil Perusahan
Menjelaskan tentang sejarah perusahan, visi dan misi, Struktur organisasi, dan Letak
Geografis yang dimiliki oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak
dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS, CEPU).
Bab III Teori Dasar
Berisi tentang bentuk dan posisinya separator, bagian-bagian dan peralatan Separator
yang ada di dalam dan luar.
Bab IV Pembahasan
Berisi tentang hasil praktek yang didapat, yaitu fungsi dan cara kerja peralatan
Separator.
Bab V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari apa yang telah dilakukan pada
waktu Kerja Praktek Industri di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak
dan Gas Bumi (PPSDM Migas, CEPU). Pada bagian akhir terdiri dari lampiran-
lampirannya, yang berisi antara lain tugas khusus, dan bagian-bagian untuk
kelengkapan laporan kerja praktek ini, dan lain-lain.
5
BAB II
TINJAUAN UMUM LAPANGAN
6
Versteegh. Kemudian beliau mengontrakkannya ke perusahaan DPM (Dordtsche
Petroleum Maarschappij) di Surabaya dengan membayar ganti rugi sebesar F.
10000 dan F. 0.1 untuk tiap peti (37,5 liter minyak tanah dari hasil
pengilangan). Penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok oleh Mr.
Adrian Stoop.
Januari 1893, ia menyusuri Bengawan Solo dengan rakit dari Ngawi menuju
Ngareng Cepu dan akhirnya memilih Ngareng sebagai tempat pabrik
penyulingan minyak dan sumurnya dibor pada Juli 1893. Daerah tersebut
kemudian dikenal dengan nama Kilang Cepu. Selanjutnya, berdasarkan akta No.
56 tanggal 17 Maret 1923 DPM diambil alih oleh BPM (Bataafsche Petroleum
Maarschapij) yaitu perusahaan minyak milik Belanda.
7
3. Periode Zaman Kemerdekaan ( Tahun 1945 )
Zaman kemerdekaan, Kilang minyak di Cepu mengalami beberapa perkemba
ngan sebagai berikut:
8
d. Periode 1957 – 1961
Pada tahun 1957, PTMRI diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo, CA.
9
h. Periode 1984 – 2001
Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 0177/1987 tanggal 05
Desember 1987, dimana wilayah PPT Migas yang dimanfaatkan Diklat
Operasional/Laboratorium Lapangan Produksi diserahkan ke PERTAMINA EP
ASSET 4 Cepu, sehingga Kilang Cepu mengoperasikan pengolahan crude oil
milik PERTAMINA.
Kedudukan PPT Migas dibawah Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi,
Departemen Pertambangan dan Energi yang merupakan pelaksana teknis migas di
bidang pengembangan tenaga perminyakan dan gas bumi.
Keberadaan PPT Migas ditetapkan berdasarkan Kepres No. 15/1984 tanggal 18
Maret 1984, dan struktur organisasinya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi No.1092 tanggal 05 November 1984.
10
2.2.1. Visi
Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi yang unggul
dengan mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih, baik, transparan dan
terbuka.
2.2.2. Misi
- Meningkatkan kapasitas aparatur Negara dan pusdiklat migas untuk
mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
- Meningkatkan kompetensi tenaga kerja sub sector migas untuk
berkompetensi melalui mekanisme ekonomi pasar.
- Meningkatkan kemampuan perusahaan minyak dan gas bumi menjadi lebih
kompetitif melalui pengembangan sumber daya manusia.
11
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak
dan Gas Bumi Cepu (PPSDM MIGAS CEPU)
12
Gambar: 2.2 Kondisi Geologi Kabupaten Blora
1. Formasi Tawun terdiri atas batu lempung pasiran bersisipan batu pasir
dan batu gamping.
2. Formasi Ngarayong terdiri atas perselingan batupasir dan batu lempung
pasiran dengan sisipan batu lempung karbonatan dan batu gamping.
3. Formasi Bulu disusun oleh kalkarenit (batu gamping klastik).
4. Formasi Wonocolo disusun oleh napal bersisipan kalkarenit dan batu
lempung.
5. Formasi Ledok terdiri atas perselingan kalkarenit dan batu lempung
6. Formas iKalibeng terdiri atas napal (lempung karbonatan) dengan
setempat bersisipan batu pasir tufan, tuf dan kalkarenit.
7. Formasi Paciran disusun oleh terumbu koral.
8. Formasi Mundu disusun oleh napal.
13
9. Formasi Selorejo terdiri atas batu gamping, batu lempung
pasiran/gampingan.
10. Formasi Kerek terdiri atas perselingan batu pasir, batu lempung, tuf,
napal dan batu gamping.
11. Formasi Tambakromo disusun oleh batu lempung, napal dan batu
gamping.
12. Formasi lidah disusun oleh batu lempung dengan setempat sisipan
batupasir dan batu gamping.
13. Endapan undak terdiri atas batu pasir dan konglomerat.
14. Aluvium terdiri atas lempung, lanau, pasir dan kerikil.
Kondisi geologi suatu wilayah diartikan memiliki potensi positif apabila dari
padanya menghasilkan sumberdaya yang bermanfaat bagi kebutuhan
manusia.Terdapat beberapa formasi batuan sedimen di wilayah Kabupaten
Blora yang berpotensi positif menghasilkan sum berdaya geologi dan
geowisata, di antaranya :
Formasi Bulu, Wonocolo dan Ledok merupakan tiga formasi yang berpotensi
mengandung sum berdaya minyak dan gas bumi; serupa dengan formasi-
formasi batuan sedimen mengandung bahan galian dimaksud yang
ditemukan di Blok Cepu.Dari 648 sumur minyak dan gas bumi tertinggal
hasil eksplorasi oleh BPM pada tahun 1890, sejumlah 112 sumur masih
diproduksi secara tradisional oleh masyarakat setempat. Daerah ini telah
dimanfaatkan juga sebagai obyek geowisata.
14
Beberapa formasi batuan sedimen berpotensi mengandun gsum berdaya bahan
galian industri (Gambar 2.Peta Potensi Sumber Daya Non Logam di
Kabupaten Blora).
Sementara geologi suatu wilayah disebut berpotensi negatif apa bila dari
kondisi geologi ter sebut dapat menimbulkan bencana bagi kehidupan
manusia. Proses perlipatan dan pensesaran terhadap formasi-formasi batuan
dalam periode waktu panjang biasanya dapat membentuk bentangalam yang
berpotensi menimbulkan bencana geologi. Tergantung kepada sifat fisik
batuan, iklim dan proses-proses yang mempengaruhinya (pelapukan dan
erosi), maka potensi bencana yang ditimbulkannya akan berbeda di setiap
daerah.
areal sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan seluas area 120 hektar. Di
15
tinjau dari segi geografis dan ekonomis, lokasi tersebut cukup strategis karena
didukung oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Lokasi Praktek
Lokasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Cepu (PPSDM MIGAS CEPU) berdekatan dengan lapangan minyak milik
Pertamina, Exxon Mobil Cepu Limited, Petrochina, tambang rakyat
Wonocolo serta singkapan-singkapan geologi, sehingga memudahkan peserta
diklat untuk melakukan field study.
1. Sarana Transportasi
Kota Cepu dilewati oleh jalur kereta api yang Surabaya–Jakarta dan jalan
raya yang menghubungkan kota–kota besar di sekitarnya, sehingga
memudahkan untuk bepergian.
16
Gambar: 2.2. Peta Lokasi Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Cepu (PPSDM MIGAS CEPU)
BAB III
ORIENTASI UMUM
3.1. Tata Tertib PPSDM Migas
1. Peserta PKL/Penelitian harap hadir sesuai waktu yg ditentukan, misalnya
mengisi absen hadir,menjaga ketertiban.
2. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Cepu
(PPSDM Migas), tidak menyediakan Fasilitas, Akomodasi, Transportasi,
Makan, Kesehatan dan biaya lain.
3. Selama Praktek/Penelitian wajib mengenakan Almamater.
4. Peserta PKL wajib Bio Data dan menyerahkan pas foto uk 3X4 cm.
5. Pesera PKL/Penelitian diwajibkan sopan, dan mampu bergaul dengan
Dosen/Rekan/Instruktur/Pembimbing.
6. Peserta PKL/Penelitian wajib menjauhkan dari perbuatan tercela al.
Pencurian barang, mengancam dosen/pembimbing.
17
7. PKL/Penelitian dilarang membuat keributan/berkelehi dng siapapun selama
diruang lingkup PKL.
3.2. Humas PPSDM Migas
Keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk membangun
dan menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan
stakeholder dan masyarakat umum, dengan tujuan menyangkut tiga hal yaitu
reputasi, citra dan komunikasi mutual benefit relationship.
Untuk berkomunikasi dengan publik, Humas PPSDM Migas
menyediakan layanan informasi berupa Call Center yang diperuntukkan bagi
stakeholder ataupun masyarakat umum yang ingin menyampaikan keluhan
dan pertanyaannya di bidang layanan organisasi. Call Center PPSDM Migas
dapat dihubungi melalui nomor 081390107701 telpon (jam kerja), sms atau
WA. Humas PPSDM Migas juga menyediakan informasi mengenai
perkembangan organisasi terkini melalui Buletin Patra yang terbit setiap 3
bulan sekali.
18
digunakan secara efisien dan produksi dapat berjalan lancar tanpa adanya
hambatan yang berarti.Unit K3LL PPSDM Migas Cepu mempunyai tugas
yang meliputi :
1. Tugas rutin
a. Menyusun rencana pencegahan terhadap kecelakaan kerja.
b. Melakukan inspeksi secara berkala atau khusus.
c. Melakukan pemeriksaan alat - alat pemadam kebakaran.
d. Mengadakan safety trainning baik kepada personil pemadam api maupun
pegawai biasa.
2. Tugas Non Rutin
a. Melaksanakan pelayanan pemadam api dan keselamatan kerjadiluar
PPSDM Migas Cepu.
b. Melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan kerja yang sama.
c. Menanamkan kesadaran kepada semua pegawai akan pentingnya
pencegahan kebakaran dan keselamatan kerja.
d. Melakukan kampanye keselamatan kerja kepada para pegawai.
3. Tugas Darurat
a. Memberikan pertolongan dan penanggulangan terhadap terjadinya
kecelakaan kerja.
b. Memadamkan api jika terjadi kebakaran baik dilingkungan Pusdiklat
Migas Cepu maupun diluar.
3.5. Unit Kilang dan Laboratorium Kilang PPSDM Migas
Proses pengolahan minyak bumi di PPSDM Migas Cepu terdiri dari
dua unit utama yaitu Crude Destilation Unit(CDU) dan Wax Plant (tidak
beroperasi lagi). Proses Pengolahan di Unit Kilang antara lain :
19
Pengolahan Minyak Mentah (crude oil) di PPSDM Migas Cepu
dilaksanakan dengan sistem pemisahan yang terjadi pada CDU. Proses ini
terjadi di Distilasi Atmosferik. Unit distilasi atmosferik adalah suatu unit
yang bertugas melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan pemisahan minyak
mentah (crude oil) menjadi produk-produk minyak bumi berdasarkan trayek
titik didihnya pada tekanan satu atm.
1. Bahan Baku
Sumber bahan baku (yakni campuran minyak mentah) berasal dari
lapangan Kawengan dan Ledok yang diambil dari sumur milik PT.
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Adapun karakteristik minyak mentah dari
sumur-sumur minyak tersebut yaitu :
a. Lapangan Kawengan
Minyak Mentah dari lapangan Kawengan merupakan minyak HPPO
(High Pour Point Oil) bersifat parafinis, yaitu mengandung lilin, alkana
rantai lurus dan nilai oktan rendah.
b. Lapangan Ledok
Minyak Mentah bersifat aspaltis, yaitu mengandung Aspal, struktur
rantai tertutup, nilai oktan tinggi. Minyak mentah Ledok sering disebut
minyak LPPO (Light Pour Point Oil).
Seiring dengan Meningkatnya produksi sumur minyak maka untuk
bahan baku crude oil yang digunakan adalah merupakan crude oil campuran
antara Kawengan dan Ledok. Oleh karena itu untuk spesifikasi dari crude oil
ini dapat kita lakukan uji densitiy, pour point dan uji distilasiASTM D – 86,
untuk mengetahui sifat volatility dari crude oil.
2. Proses Pengolahan
Proses pengolahan minyak mentah yang dilakukan di unit CDU
PPSDM Migas Cepu meliputi 2 proses yaitu:
20
Pengolahan minyak di PPSDM Migas Cepu menggunakan metode
distilasi atmosferik, antara lain:
1. Pemanasan Awal dalam HE (Heat Exchanger)
2. Pemanasan pada Furnace
3. Pemisahan atau Penguapan dalam Evaporator
4. Distilasi dalam Kolom Fraksinasi dan Stripper
5. Pengembunan dan Pendinginan pada Condensor dan Cooler
b) Proses Treating
a) Pertasol CA
Pertasol ini merupakan campuran hidrokarbon cair yang merupakan
trayek didih 30 – 200 0C. Pertasol atau gasoline merupakan produk yang
terpenting karena digunakan sebagai solvent/pelarut, pembersih dan lain-
21
lain. Spesifikasi pertasol CA yang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil
rapat pada tanggal 06 Februari 2012 dapat dilihat pada tabel 3.1.
Kegunaan Pertasol CA yaitu:
1. Industri cat, lacquers dan varnish
2. Untuk tinta cetak sebagai pelarut dan diluen.
3. Industri cleaning dan degreasing
Satu ASTM CA
Lain Baru
No Parameter Uji a Min Mak
n s
.
o
1 Density at 15 C Kg/m D-1298 720 735
2
Distilasi : D-86
O
2 IBP C 45
O
End Point C 150
3 Warna sybolt : D-156 +25
4 Korosi bilah
Tembaga D-130 No 1
2hrs/100 OC
5 Doctor Test D-4952 Negative
6 Aromatic content %
v
o
l D-1319 20
u
m
e
b) Pertasol CB
22
Spesifikasi pertasol CByang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil
rapat pada tanggal 06 Februari 2012 terdapat dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2. Tabel Petrasol CB
c) Pertasol CC
Produk pertasol CC, Kilang PPSDM Migas Cepu memproduksi
dalam waktu-waktu tertentu dalam arti hanya memproduksinya secara on
demand. Pertasol CC memiliki spesifikasi yang ditetapkan oleh Pertamina
dalam hasil rapat tanggal 06 Februri 2012 terdapat dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3. Tabel Petrasol CC
23
s
.
o 2
1 Density at 15 C Kg/m D-1298 782 796
Distilasi : D-86
O
2 IBP C 124
O
End Point C 250
3 Warna sybolt D-156 +16
4 Korosi bilah
Tembaga D-130 No 1
2hrs/100 OC
5 Doctor Test D-4952 Negative
6 Aromatic content %
vol D-1319 25
ume
Batuan Metode
Saatu Min Mak
Karakteristik AS
an s
TM
Bilangan Cetana : - - - -
Angka Cetana - 48 - D-613-95
1 Indeks Cetana D-4737-
- 45 -
96A
Berat Jenis (pada Suhu D-
o
15 C) 1298
2 Kg/m3 815 870
/405
2
Viskositas (Pada Suhu 40 D-445-97
3 o
mm2/s 2 -
C)
24
Kandungan Sulfur D-2622-
4 % m/m - 0,35
98
Distilasi : - - - -
5 o
T95 c - 370 -
Titik nyala o
D-93-
6 c 60 -
99C
o
7 Titik Tuang c - 18 D-97
Residu D-4530-
8 %m/m - 0,1
93
Kandungan Air D-1744-
9 mg/kg - 500
92
10 Biologikal Growth - - Nihil -
11 Kandungan Fame % v/v - 10 -
Kandungan Metanol & Tak D-4815
12 Etanol % v/v Terdetek
si
Korosi Bilah Tembaga Kelas D-130-94
13 Menit -
1
14 Kandungan Abu % m/m - 0,01 D-482-95
15 Kandungan Sedimen % m/m - 0,01 D-473
Bilangan Asam Kuat Mg D-664
K
16 O - 0
H/
g
Bilangan Asam Total Mg D-664
K
17 O - 0,6
H/
g
Partikulat D-2278-
18 Mg/1 - -
99
Penampilan Visual Jernih & -
19 -
Terang
20 Warna No.AS - 3 D-1500
T
25
M
e) Residu
Residu merupakan fraksi berat dari minyak bumi yang mempunyai titik
didih paling tinggi yaitu 350 0C dan merupakan hasil bawah dari residue stripper.
Residu biasanya digunakan sebagai bahan bakar dalam pabrik karena
mempunyai heating value yang tinggi.
Produk residu di Kilang PPSDM Migas Cepu dikenal dengan nama
Minyak Bakar Cepu (MBC). MBC memiliki spesifikasi yang telah diuji pada
tanggal 08 Mei 2015 dengan sampel dari T. 138 terdapat dalam tabel 3.5.
26
7 Kandungan Air % vol ASTM D 95 0,15
27
3.7. Laboratorium Dasar
PPSDM Migas Cepu memiliki Laboratorium dasar atau yang biasa
disebut dengan laboratorium pengujian.Laboratorium yang tersedia adalah :
1. Laboratorium Kimia
2. Laboratorium Migas
3. Laboratorium Sipil
4. Laboratorium Geologi
5. Laboratorium Lindungan Lingkungan
28
3.9. Power Plant PPSDM Migas
Power plant adalah unit di PPSDM Migas Cepu yang menangani
penyediaan tenaga listrik menggunakan tenaga diesel. Bahkan bahan bakar
untuk ini menggunakan solar yang disediakan oleh PPSDM Migas Cepu
sendiri, dengan demikian tidak bergantung dengan PLN (Perusahaan Listrik
Nasional) disamping tenaga listrik yang dihasilkan oleh unit ini cukup besar.
PLTD (Perusahaan Listrik Tenaga Diesel) di PPSDM Migas Cepu mulai
didirikan pada tahun 1973.
29
c. Laporan penggunaaan laboratorium bahasa untuk mahasiswa Akamigas,
pegawai, dosen, instruksi, peserta khusus dan lain-lain.
d. Layanan audio visual pemutaran film dan kaset video ilmiah untuk mahasiswa
Akamigas, pegawai, dosen, instruksi, peserta khusus dan lain-lain.
Layanan kerjasama antara perpustakaan dan jaringan informasi nasional.
30
BAB IV
DASAR TEORI
Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terpadA dengan
kegiatan-kegiatan lainnya dalam industri perminyakan.
31
Blowout biasanya diawali dengan adanya “kick” yang merupakan
intrusi fluida bertekanan tinggi kedalam lubang bor. Intrusi ini dapat
berkembang menjadi blow out bila tidak segera diatasi.
Blowout prevention system terdiri dari tiga sub komponen utama,
yaitu :
1. BOP Stack
2. Accumulator
3. Supporting System
1. Bop Stack
32
Annular preventer
Ram preventer
Pipe rams
Blind or Blank rams
Shear rams
Drilling Spool
33
Gambar 5.2. Annular Type BOP
34
Gambar 5.4. Ram Type BOP
a. Pipe Ram
Untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada
dalam lubang bor. Pipe ram didesain untuk menutu annulus disekeliling
peralatan-peralatan yang berupa drillpipe, tubing atau casing. Ram ini dapat
menutup disekeliling drillpipe, tubing, drill colar, kelly atau casing
tergantung dari ukuran ram yang dipilih.
b. Blind Ram
Menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada dalam
lubang bor. Blind ram hampir mirip dengan pipe ram, kecuali packer diganti
dengan packer tanpa cutouts (lengkungan pipa). Ram ini didesain untuk
menutup dan mengisolasi lubang bor pada saat drill string atau casing tidak
berada dalam lubang pemboran.
35
Pipe
ram
Blind
ram
c. Shear Ram
Bagian dari Ram BOP untuk menutup lubang bor. Memotong drill pipe dan seal
sehingga lubang bor kosong, biasanya terdapat pada pemboran lepas pantai.
.
a. Upper Kelly cock
36
Biasa disebut juga dengan upper kelly valve atau kelly cock, dipasang
diantara kelly joint dan swivel & memiliki ulir kiri. Upper kelly cock
merupakan peralatan BOP yang penting karena bisa jadi alat pengaman
terakhir terhadap blowout yang melewati drill pipe,terutama pada saat kelly
berada didalam rotary table. Alat ini berfungsi untuk mengisolasi lumpur
dari drill strem dengan swivel, rotary hose dan stand pipe bila terjadi
kebocoran dan untuk mencegah pecahnya peralatan tersebut karena tekanan
dari sumur yang tinggi.
37
Gambar: 5.7. lower Kelly cock
c. Safety valve
Safety valve termasuk jenis ball valve, alat ini harus selalu siap di
lantai bor di tempat yang mudah dijangkau oleh kru dalam keadaan valve
posisi terbuka dan memiliki connection atau sambungan yang sesuai dengan
yang dipergunakan di drill strem untuk itu perlu juga disiapkan crossover
yang sesuai. Safety valve atau juga biasa disebut stabbing valve haruslah
ringan sehingga mudah diangkat oleh kru, selain itu kunci penutupnya harus
siap ditempat yang mudah dijangkau didekat safely valve.
38
Gambar : 5.8 Safety valve
d. Inside BOP
Inside BOP merupakan tipe float, dimana ia memiliki
mekanisme check valve (valve insert), sehingga tetap memiliki hambatan
untuk mengalirnya semburan meskipun dalam posisi terbuka, oleh karena itu
inside BOP lebih susah dipasang pada string yang sudah menyembur. Inside
BOP atau disebut juga Gray valve dapat dilalui fluida untuk mensirkulasi
sumur akan tetapi dapat mencegah tekanan atau aliran dari dalam lubang
yang mengalir keluar melalui string. Untuk memudahkan pemasangan inside
BOP pada kondisi ada semburan maka perlu dipasang safety valve terlebih
dahulu.
39
Gambar: 5.9. Inside BOP
40
Gambar: 5.10. Drop in Check Valve
41
4.1.5. Saluran Pengendali
a. Drilling Spools
Drilling spools adalah terletak diantara preventer. Drilling spools berfungsi
sebagai tempat pemasangan choke line (yang mensirkulasikan “kick” keluar dari
lubang bor) dan kill line (yang memompakan lumpur berat). Ram preventer pada
sisa-sisanya mempunyai “cutlets” yang digunakan untuk maksud yang sama.
b. Kill Line
Kill Line bekerja pada BOP Stack biasanya berlawanan berlangsung dengan
choke manifold (dan choke line). Lumpur berat dipompakan melalui kill line
kedalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi tekanan
formasi.
42
Kill
L
43
Choke
Fl
ow
44
Gambar: 5.15. Choke Manifold
45
bertekanan tinggi). Pada saat terjadi “kick” Crew dapat dengan cepat menutup
blowout preventer dengan menghidupkan kontrol pada accumulator atau pada
remote panel yang terletak pada lantai bor.
Unit accumulator dihidupkan pada keadaan darurat yaitu untuk menutup
BOP Stack. Unit ini dapat dihidupkan dari remote panel yang terletak pada lantai bor
atau dari accumulator panel pada unit ini terdiri dalam keadaan crew harus
meninggalkan lantai bor.
BAB V
46
PEMBAHASAN
1) BOP Sistem
Fungsi utama dari sistem pencegahan semburan liar (BOP Sistem)
adalah untuk menutup lubang bor ketika terjadi “kick”. Blow out terjadi
karena masuknya aliran fluida formasi yang tak terkendalikan ke permukaan.
Blow out biasanya diawali dengan adanya “kick” yang merupakan suatu
intrusi fluida formasi bertekanan tinggi kedalam lubang bor. Intrusi ini dapat
berkembang menjadi blowout bila tidak segera diatasi.
5.1.1. Rangkaian peralatan (BOP System)
Rangkaian peralatan system pencegahan semburan liar (BOP system) terdiri dari
tiga sub komponen utama yaitu : Rangkaian BOP Stack.Acculator,dan
System penunjang
47
Upper Kelly cock
Lower Kelly cock
Safety valve/full safety valve
Inside BOP
Drop in check valve
Bit Float Valve
Fungsi:Untuk menutup lubang annulus baik terdapat pipa atau tidak ada pipa
bor.
Mekanisme kerja: Terdapat pada kepala sumur dibawah rotary table dan
terdiri dari sejumlah valve (prevention) yang dapat menutup lubang bor
secara otamatis setelah control pada accumulator dihidupkan.
48
Gambar: 5.13.Annular Preventer.
Spesifikasi
Model FH 18/21
Api Size deseription 7 1/16 inch
Rated Working Pressure 3000 psi
Temperature Rating T20
Product Description Code 200210
Linsence No. XK 14 – 209 – 000013
Rate Operation 3000 psi
Operation Pressure 1200 – 1500 psi
49
Serial Number 1002012
Fungsi: Bagian (berbentuk karet) yang ada di dalam annular preventer, yang
dapat menutup lubang bor saat terjadi kick.
Mekanisme kerja: Menutup lubang pada annular preventer jika terjadi
tekanan yang tingi dari dalam lubang sumur.
b.Rubber Packer
50
Gambar: 5.1.3.Rubber Packing
Spesifikasi.
Tekanan
Working
hidrolis
pressure
penutup
(wp) tidak lebih dari 1500 psi
C.Ram preventer
51
Gambar: 5.1.4. Ram preventer
Spesifikasi
Tabel: 5.1.4. Spesifikasi Ram Preventer
52
Serial Number 1002013
Fungsi: untuk menutup lubang bor saat rangkaian pipa bor berada pada
lubang.
Mekanisme Kerja: Ketika terjadi kick’ Bind ram akan menutup lubang
sumur.Sehingga instrusi fluida formasi tidak dapat keluar ke permukaan.
Pipe Ram dapat digunakan untuk melakukan stripping (selama stripping
pengerakan pipa 80 psi.Hal ini dimasukkan untuk mengurangi kerusakan /
keausan pada element packer dari ram.
Tekanan hidrolik penuntupan ram tipe BOP umumnya hampir sama yait 1500
psi
53
a. Pipe Ram
Spesifikasi
Size 3 ½ inch
Working Pressure 300 0 Psi
54
Fungsi: Menutup luban bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada
dalam luban bor.
Mekanisme kerja: ketika terjadi kick ,blind ram akan menutup lubang
sumur. Sehingga instrusi fluida formasi tidak dapat keluar ke permukaan.
Blind Ram digunakan menutup rapat lubang yang tidak ada pipa pipa.
Setiap PSL tipe ram dilengkapi dengan mekanisme pengunci (locking
mecanish),untuk mengunci ram pada saat posisi tertutup.Sehingga ram tidak
dapat bergerak membuka meskipun tekanan hidrolis dibuang.
55
Spesifikasi
56
e. Accumulator Unit
57
Gambar: 5.19.Accumulator Unit.
58
Spesifikasi
Tabel: 5.2.1. Spesifikasi Accumulator
Weigth 6400 kg
59
Fungsi: sebagai tempat tekanan untuk menoperasikan bop dengan system
hidrolik.
Mekanisme kerja: ketika cairan dipompakan kedalaman botol chamber,gas
dimampatkan menghasilkan tekanan untuk mengerakan cairan hidrolik untuk
bila bias menggoperasikan system bop.
Fungsi: untuk membantu dan menjaga back pressure dalam lubang bor,dan
untuk mencegah terjadinya intrusi fluida formasi.Lumpur bor dapat dialirkan
dari bop stack kesejumlah valve (yang membatasi aliran dan langsung ke
resaeve pits),mud gas ,separator,atau conditioning area back pressure dijaga
lubang bor dapat dikontrol kembali.
Mekanisme kerja: Choke manifold bekerja pada bop stack dengan high
pressure line.Apabiala dihidupkan choke manifold membantu menjaga back
pressure di dalam lubang bor.
g.Choke Manifold
60
Gambar: 5.2.3. Choke Manifold.
Spesifikasi
61
Gambar: 5.2.4.choke line
g. Drilling Spools.
62
Gambar: 5.2.5. Drilling Spools
Fungsi: merupakan salah satu bagian dari spesial tool (IBOP) untuk
mencegah blowout. Tool ini terletak pada rangkaian pipa.
Mekanisme kerjanya :adalah ketika terjadi kick, maka system BOP akan
mulai bekerja sehingga annular preventer akan menutup. Pada saat itu valve-
valve akan menutup juga secara otomatis.
63
I. Gate Valve.
BAB VI
64
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di
PPSDM Migas Penulis menyimpulkan bahwa :
1. Dalam Operasi Pemboran diperlukan Lima system, terdiri dari :
a. Hoisting System
b. Rotating System
c. Circulating System
d. BOP System
e. Power System
2. Hoisting System: adalah system yang mempunyai kapasitas untuk
menurunkan dan menaikan Drill String.
3. Rotating System : Untuk memutar rangkaian pipa bor
4. Circulating System: Untuk mensirkulasikan Lumpur ke dalam
Lubang bot.
5. BOP System : Untuk mencegah, menahan dan mengontrol tekanan
dari dasar sumur.
6. Power Sistem: Untuk memberikan Tenaga Otomatis pada system
lainnya tapi tidak termasuk BOP System.
7. BOP adalah alat yang digunakan untuk menutup/menahan semburan
liar atau mengalirnya fluida formasi ke dalam lubang bor secara tak
terkendali (Menghentikan laju kick dan mencegah terjadinya Blow
Out)
8. Annular Type BOP berisi Rubber Packing Element yang dapat
menutup lubang annulus baik lubang dalam keadaan kosong ataupun
rangkaian pipa bor.
9. Ram type BOP hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran
pipa tertentu atau pada keadaan tidak ada pipa dalam lubang.
65
10. Pipe Ram digunakan untuk mrenutup lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor berada dalam lubang bor.
11. Blind ram digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor tidak berada di dalam lubang bor.
12. Shear ram digunakan untuk memotong pipa sehingga lubang bor
kosong.
13. Accumulator adalah botol tekanan atau pressure Bottle yang
berfungsi menutup Blow Out Preventer dengan menghidupkan
control pada remote control panel.
14. Choke Line berfungsi membuang lumpur atau gas pada sumur
pemboran ke flare dan biasanya berukuran lebig besar ketimbang kill
line.
6.2. Saran
Dengan melihat kondisi yang ada di Rig R-600 selama praktek maka penulis
dapat menyarankan bahwa:
1. Untuk Universitas Dili (Undil) :
Membuat lapangan simulasi drilling dan produksi agar bisa
meningkatkan kemampuan mahasiswa/i Universitas Dili di bidang
perminyakan.
Menjaga kedisiplinaan dan efisiensi kerja yang selama ini telah
dilaksanakan antara Universitas Dili(Undil) dengan PPSDM Migas
Cepu Indonesia.
2. Untuk PPSDM Migas Cepu Indonesia:
Sebaiknya peralatan yang mulai rusak segera di perbaiki atau di ganti
untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah.
66
DAFTAR PUSTAKA
1. Applied drilling Engineering, Adam T. Bourgoyne Jr. Keith
K. Millhein, Martin E. Chenevert, F.S Young Jr. First Printing Society of
Petroleum Engineers, Richardson, TX, 1986
2. Chevron Drilling Reference Series, volume Eleven, well control
.and Blowout Prevention
3. Drilling Engineering Note Book, Shell International petroleum
Masatschappij B.V, Training Divition Drilling Engineering.
4. Drilling Engineering; Dipl.-Ing. Wolfgang F. Prassl; Curtin
University Technology
5. Drilling Engineering a well completion Palning Approach, Neal J. Adams,
Tommie Charrier, Research Associate, Penn Well Books, Penn Well
Publishing Companya, TulsaL, Oklahoma, copy Right@1985
6. Rig Induction, Schlumberger, April 2004
67
7. Oil &Gas well drilling & Servicing eTool, U.S.Departament of Labour,
Occupational Safety & Health Administration.
8. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-angkat-hoisting-
system.html
9. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-putar-rotating-
system.html
10. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-sirkulasi-circulating-
system.html
11. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-pencegah-semburan-
liar-blow-out.html
12. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-tenaga-power-
system.html
13. https://ngelmumigas.wordpress.com/2013/08/13/5-sistem-pengendalian-
semburan-liar-bop-system/
68