Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peralatan Pencegah Semburan Liar (Blowout Preventer Equipment/BOP)
merupakan bagian yang penting dari peralatan rig dan harus diperhatikan. Dalam
pemboran tekanan hidrostastik kolom lumpur di dalam lubang selalu dijaga lebih
besar dari pada tekanan formasi, akan tetapi adakalanya kondisi tidak normal
terjadi dimana tekanan formasi lebih besar dari tekanan hidrostatik lumpur yang
akan menyebabkan terjadinya aliran fluida formasi masuk kedalam lubang bor.
Untuk mencegah terjadinya semburan liar (blowout) maka sumur hams segera
ditutup sehingga aliran fluida bisa dikendalikan dan selanjutnya dilakukan
sirkulasi untuk mematikan kick. Untuk keperluan inilah peralatan pencegah
semburan liar diperlukan.
Berdasarkan hal diatas maka ada baiknya kita mengenal dan mempelajani
lebih lanjut mengenai peralatan pencegah semburan liar terutama mengenai
fungsi, pninsip kerja dan konstruksi susunannya, agar apabila terjadi
permasalahan atau trouble kita bisa mengidentifikasi dan mengatasi dengan baik
dan benar.
1.2. Maksud Dan Tujuan
1.2.1. Maksud
a. Laporan Seminar ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Teknik Perminyakan pada Fakultas Teknik, di
Universitas Díli (UNDIL), Timor-Leste.
b. Menambah pengetahuan serta memahami lebih dalam mengenai pemboran
khususnya peralatan sistem pencegahan semburan liar.
1.2.2. Tujuan
 Adapun tujuan dan penulisan laporan seminar ini adalah:
a. Mengetahui paramer-parameter atau komponen yang mempengaruhi
kinerja BOP.
b. Mengetahui proses instalasi BOP yang baik dan benar.
c. Mengetahui proses dan alat dalam pengujian BOP.
d. Mengetahui permasalahan yang sering terjadi di instalasi BOP dan
pemecahan masalah.

1.3. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kerja praktek lapangan ialah sebagai berikut
a. Serta meningkatkan pemahaman mengenai sistem kerja dari sub-
komponen sistem Bop.
b. Sebagai salah satu syatrat untuk mendapatkan Gelar Diploma III pada
program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas
Palembang.
c. Serta meningkatkan pemahaman mengenai instalasi sistem kerja dari sub-
komponen sistem Bop.
1.4. Ruang Lingkup

Pada pembahasan Laporan Seminar ini penulis membatasi masalah mengenai


Instalasi BOP system, cara pengujian BOP dan permasalahan yang sering terjadi
pada saat instalasi dan pengujian BOP yang di lakukan di Sumur 035 Lapangan Y
di Onshore Driling.
1.5. Sistematik Penulisan

Untuk memudahkan memahami Laporan Tugas Akhir ini maka penulis


membuat sistematika penulisan laporan sebagai berikut:

BAB I: Merupakan Bab pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang,


batasan masalah, maksud dan tujuan, metode pendekatan dan sistematika
penulisan.
BAB II : Merupakan Bab dasar teori mengenai perawatan dan instalasi BOP
System.
BAB III:  Merupakan Studi penitlian, dan teknik pengumpulan data.
BAB IV: Mempakan Bab pembahasan dengan pokok penulisan mengenai studi
kasus Perawatan dan Instablasi BOP System.
BAB V: Merupakan Bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Sistem Pencegahan Semburan liar

Blow Out Preventer (BOP) adalah komponen utama unit drilling rig yang
fungsi utamanya adalah untuk mengendalikan suatu bahaya semburan liar (blow
out), dimana terdiri dari beberapa unit katup-katup, BOP ditempatkan diatas
kepala sumur (wellhead), dimana BOP in ibis ditutup untuk alasan keselamatan
pada saat pekerjaan pengeboran dilakukan.

Semburan liar adalah suatu aliran cairan atau gas dari formasi yang tidak
dikendalikan menuju ke permukaan tanah yang dimulai sebagai suatu kick. Kick
merupakan aliran cairan atau gas dari suatu formasi bertekanan tinggi dibawah
permukaan tanah kedalam lubang sumur.

Blowout biasanya diawali dengan adanya “kick” yang merupakan intrusi


fluida bertekanan tinggi kedalam lubang bor. Intrusi ini dapat berkembang
menjadi blow out bila tidak segera diatasi. Blowout prevention system terdiri dari
tiga sub komponen utama, yaitu:
a. BOP Stack
b. Accumulator

Gambar: 2.2. Annular Preventer


(Charley, 1903)
2.1.1. Bop Stack

Fungsi utama dari blow out prevention system (BOP) digunakan untuk
menutup lubang bor ketika terjadi kick. Blow out merupakan suatu aliran fluida
formasi yang tak terkendalikan sampai ke permukaan. BOP Stack meliputi
peralatan berikut :

a. Annular preventer
b. Ram preventer
c. Drilling Spool
d. Casing head
2.1.2. Peralatan Pada Sistem Pencegahan Dari luar   
2.1.2.1. Annular Preventer

Ditempatkan paling atas dari susunan BOP Stack. Annular preventer berisi
rubber packing elemen yang berfungsi menutup lubang annulus baik dalam
keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor.

Gambar: 2.2. Annular Preventer


(Charley, 1903)

2.1.2.2. Rubber Packing

Packing element yang dibuat dari karet yang dimana pada kondisi terbuk
a atau tidak mendapat tutup packing element memiliki lubang ditengah untuk
melalui pipa sebesar maksimum diameter lubang  Bop. Berfungsi sebagai bagian
(berbentuk karet) yang ada di dalam annular preventer, yang dapat menutup
lubang bor saat terjadi kick. Mekanisme kerja dari rubber packing ini menutup
lubang pada annular preventer jika terjadi tekanan yang tingi dari dalam lubang
sumur.
Gammbara: 3.15. Rubber Packing Element
(Charley, 1903)

2.1.2.3. Ram Preventer

Ram preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa
tertentu, atau pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang. Ram preventer hanya
dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa tertentu, atau pada keadaan
tidak ada pipa bor dalam lubang. Ram preventer meliputi:

Pipe rams : digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian
pipa bor barada dalam lubang. 

Blind or Blank rams : digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor tidak berada dalam lubang bor. 

Shear rams : digunakan untuk memotong drill pipe dan seal sehingga
lubang bor kosong (open hole), terutama pad offshore floating rigs.

Gambar: 2.3. Ram Preventer


(Charley, 1903)

2.1.2.4. Pipe Ram Preventer

Untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada dalam
lubang bor dan rangkaian pipa bor tidak berada dalam luban bor. Ram ini dapat
menutup disekeliling drill pipe, tubing, drill colar, Kelly atau casing tergantung
dari ukuran ram yang dipilih.

Gambar: 2.4. Pipipe Ram Preventer


(Charley, 1903)
2.1.2.5. Blind Ram Preventer

Menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada dalam
lubang bor. Blind ram hampir mirip dengan pipe ram, kecuali packer diganti
dengan packer tanpa cutouts (lengkungan pipa). Ram ini didesain untuk menutup
dan mengisolasi lubang bor pada saat drill string atau casing tidak berada dalam
lubang bor.

Gambar: 2.5. Pipipe Ram Preventer


(Charley, 1903)
2.1.2.6. Shear Ram

Bagian dari Ram BOP untuk menutup lubang bor. Memotong drill pipe
dan seal pada kedaan darurat.

Gambar: 2.6. Pipipe Ram Preventer


(Charley, 1903)
2.1.3. Drilling Spool

Drilling spools adalah terletak diantara preventer. Drilling  spools


berfungsi sebagai tempat pemasangan choke line (yang mensirkulasikan “kick”
keluar dari lubang bor) dan kill line (yang  memompakan lumpur berat).  Drilling
spool, choke line dan kill line diperlukan pada pemasangan unit pencegahan
semburan liar (blowout preventer).

Drilling Spool berfungsi sebagai saluran pengendali saat proses menutup


sumur dan sirkulasi mematikan kick. Mekanisme kerja sistem penyambungnya
choke line dan kill line harus mempunyai tekanan kerja sama atau lebih besar dari
blowout preventer yang terpasang.
Gambar:  2.7.  Drilling spool
(Charley, 1903)

2.1.4. Casing Head

Berfungsi sebagai pondasi Bop Stack. Casing head ini dengan Kata lain


berfungsi sebagai  kedudukan Bop stack pada saat operasi pemborang
berlangsung serta pada saat produksi berfungsi sebagai kedudukan Xmas tree.

Gambar: 2.8. Casing head


(Charley, 1903)
2.1.5. Diverter

Diverter  biasa digunakan pada awal trayek pemboran. Diverter tidak des
ain untuk menghentikan aliran akan tetapi sebagai jalur bagi aliran dan dalam
sumur untuk mengalir menjauhi rig. Alat ini digunakan untuk melindungi alat-alat
pemboran dengan jalan mengerakan aliran dan dalam sumur. Berfungsi Alat ini
digunakan untuk melindungi kru dan alat-alat pemboran dengan jalan
mengarahkan aliran daridalam sumur ke jalur yang aman.

Gambar: 2.9. Ram Preventer


(Charley, 1903)
2.1.6. Sistem Pencegahan Dari Dalam Pipa
2.1.6.1. Upper Kelly cock

Biasa disebut juga dengan upper kelly valve atau kelly cock, dipasang


diantara kelly joint dan swivel yang memiliki ulir kiri. Upper kelly cock
merupakan peralatan BOP yang penting karena bisa jadi alat pengaman terakhir
terhadap blowout yang melewati drill pipe, terutama pada saat kelly berada
didalam rotary table. Alat ini berfungsi untuk mengisolasi lumpur dari drill strem
dengan swivel, rotary house dan stand pipe bila terjadi kebocoran dan untuk
mencegah pecahnya peralatan tersebut karena tekanan dari sumur yang tinggi.

Gambar: 2.10. Upper Kelly Cock


(Charley, 1903)

2.1.6.2. Lower Kelly Cock

Alat ini termasuk jenis ball valve dan biasa disebut juga kelly valve atau
mud savety valve, dipasang diantara bagian bawah kelly dengan top
joint dan drill pipe dan adalainya dipakai untuk mencegah lumpur dan kelly
berjatuhan saat melepasnya. Lower kelly cock ini bisa dioperasikan saat kelly
diatas rig floor.
2.1.6.3. Lower Kelly cock

Alat ini termasuk jenis ball valve dan biasa disebut juga kelly valve atau
mud savety valve, dipasang diantara bagian bawah kelly dengan top
joint dan drill pipe dan adalainya dipakai untuk mencegah lumpur dan kelly
berjatuhan saat melepasnya.

Gambar: 2.11. Lower Kelly Cook


(Charley 1903)

2.1.6.4. Drill Pipe Float Valve

Katup Apung (Drill Pipe Float Valve) sering disebut juga bit float


valve terletak di ujung drill stem diatas pahat. Alat ini berfungsi sebagai
mencegah aliran balik lumpur selama operasi pemboran dan mencegah kick
akibat swab effect saat mencabut rangkaian. Bit  float valve ini dapat aus akibat
aliran lumpur selama sirkulasi sehingga tidak dapat berfungsi sempurna. Oleh
karena itu meskipun telah terpasang bit float valve masih diperlukan alat BOP dan
dalam string yang lain untuk pencegahan

Berfungsi untuk menahan aliaran fluida mengakir dengan arah yang


berbeda (mengalir fluida hanya satu arah saja), yang dipasang pada berapa meter
di atas drill pipa.Prinsip kerja float valve ini untuk menutup kembali valve yang
fluida pemborang melewati.
Gamabar: 2.12. Drill Pipe Float Valve
(Charley, 1903)

2.1.6.5. Full Opening Safety Valve

Safety valve termasuk jenis ball valve, alat ini harus selalu siap di lantai
bor di tempat yang mudah dijangkau oleh kru dalam keadaan valve posisi terbuka
dan memiliki connection atau sambungan yang sesuai dengan yang dipergunakan
di drill string untuk itu perlu juga disiapkan cross over yang sesuai. Safety
valve atau juga biasa disebut stabbing valve haruslah ringan sehingga mudah
diangkat oleh kru, selain itu kunci penutupnya harus siap ditempat yang mudah
dijangkau didekat safely valve.

Berfungsi untuk menutup pipa bor pada saat terjadi kick. Mekanisme


Kerja Saat terjadi kick pada pekerja diatas lanatai bor berusaha menutup pipa
dengan bor full opening safety valve. dengan cara memasang di ulir, Full opning
Valve dalam keadaan terbuka dan tertutup abila tersebut sudah kuat terpasang
dengan cara memutar bola di dalam valve dengan mengunakan valve ini.
Gambar: 2.12. Full opening Safety Valve
(Charley. 1903)

2.1.7. Drop In valve

Drop in check valve atau pump down check valve berfungsi untuk


mencegah aliran balik dalam pipa. Drop in check valve ini memerlukan sub
khusus yaitu landing sub yang dipasang di cross over drill colar. Pemasangan
check valve dapat dilakukan dengan menjatuhkan check valve ke dalam string
setelah kelly dilepas. Setelah kelly disambung kembali check valve dipompakan
ke landing sub.

Berfungsi untuk mengalir fluida hanya arah saja yang dipasang berapa
meter dibawah Bop stack. Mekanisme kerja pada katup ini yang  menutup setelah
setelah aliran dari satu arah lewati.

Gamabar: 2.13. Katup Drop “In”


(Charley, 1903)
2.2. Accumulator
Accumulator dihidupkan pada saat keadaan darurat yaitu untuk menutup
Bop Stack. Accumulator Unit ini dapat dihidupkan dari remote panel yang terletak
pada lantai bor atau dari accumulator panel pada unit ini terdiri dalam keadaan
crew harus meninggalkan lantai bor. Untuk lebih detail tentang accumulator,
seperti;

a) Berfungsi sebagai untuk menutup Bop stack pada keadaan darurat.


Mekanisme kerja dari Accumulator ini untuk dihidupkan dari remote
panel, bekerja pada Bop dengan high pressure hydrolics.
b) Sistem pengoperasiang Acccumulator
Pada saat terjai “kick” crew dapat dengan cepat menutup blowout
preventer dengan menhidupkan control pada accumulator.

2.2.1. Komponen - Komponen Utama Dari Accumulator Unit


a. Botol-botol accumulator, berisi cairan hidrolik yang disimpan dalam
keadaan bertekanan tinggi bersama gas nitrogen terkompresi sehingga
cairan hidrolik dapat cepat mengalir untuk dipergunakan.
b. Pompa bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan hydraulic pressure
switch otomatis, sehingga pompa dapat mengisi accumulator setiap saat
apabila hidrolik di accumulator turun dan dikembalikan sampai sebesar
tekanan kerja accumulator.
c. Control manifold yang terdiri dari valve-valve, pressure regulator
mengatur tekanan dan aliran dari cairan hidrolik menuju ke Bop Stack.
d. Bejana penampung cairan hidrolik dengan tekanan udara luar.
e. Cairan hidrolik yang dipergunakan harus mempunyai kekentalan rendah,
tidak mudah terbakar, tidak dapat menyebabkan karat dan memiliki sifat
melumasi yang baik dan khusus untuk di laut tidak boleh menyebabkan
matinya makhluk laut.
f. Pipe Line 1”, berupa pipa tahan bertekanan tinggi untuk mengalirkan
cairan tenaga hidrolik ke PSL dan aliran kembalinya cairan dari PSL ke
bak penampung.
g. Remote control, merupakan unit panel yang digunakan untuk mematikan
dan menghidupkan accumulator.

Gambar: 2.14. Acumulator


(Charley, 1903)

2.2.2. Supporting System (Sistem penunjang)


Supporting sistem peralatan yang terpasang rankaian pada sistem
pencegahan semburan liar (Bop System) meliputi choke manifold dan kill line.

2.2.3. Choke Manifold

Choke manifold merupakan suatu kumpulan fitting dengan berberapa


outlet yang dikendalikan secara manual atau otomatis. Bekerja pada bop stack
dengan “high pressure line” disebut “choke line”. Bila choke manifold di-start
akan membantu menjaga back pressure dalam lubang bor untuk mencegah
terjadinya intrusi fluida formansi. Lumpur bor dapat dialirkan dari  Bop Stack ke
jumlah valve (yang membatasi aliran danlangsung ke reserve pits)”, mud gas
separator atau mud condition area backpressure dijaga hingga lubang bor dapat
dikontrol kembali.

Berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan lumpur dari lubang


bor. Mekanisme kerja Choke manifold bekerja pada bop stack dengan high
pressure line apabila dihidupkan choke manifold menahan back pressure di dalam
lubang bor.
Gambar: 2.15. Choke Manifold/
Choke Line (Charley, 1903)

2.2.4. Kill line

Kill line bekerja pada Bop stack biasanya berlawanan berlangsung


dengan choke manifold dan (Choke line). Dan lumpur berat dipompakan melaui
kill line kedalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat
mengimbangi tekanan formasi.

Berfungsi untuk sebagai saluran untuk memompakan lumpur berat ke


dalam lubang bor.Danmekanisme kerja darikill line bekerja pada Bop stack
biasanya berlawanan dengan choke manifold (Choke line). Dan dipompakan
lumpur berat melalui kill line sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat
mengimbangi tekanan formasi.
Gambar: 2.16. Kill line
(Charley, 1903)

2.3. Kick
Kick adalah proses merembesnya fluida formasi (minyak, gas, atau air) dan
dalam tanah masuk ke lubang yang sedang dibor tanpa disengaja. Hal ini dapat
terjadi ketika tekanan di dalam lubang lebih kecil dari tekanan formasi yang
ditembus, yang seharusnya justru tekanan hidrostatis lumpur lebih besar dari
formasi yang sedang ditembus pahat pemboran.
a. Definisi Kick: Kick adalah masuknya fluida formasi kedalam lubang bor
yang masih dapat dikendalikan /dikontrol.
b. mekanisme terjadinya kick.
2.3.1. Prosedur Saat Menghadapi Kick
1. Beri tanda/signal klakson panjang selama 10 detik
2.  Stop putaran meja, angkat string sampai tool joint diatas rotary table
kemudian matikan pompa
3. heck kalau ada flow dan apabila ada semburan buka HCR kemudian
tutup BOP pada anular.
4. Assistant driller dan floorman bersiap di BPM menunggu perintah
5. Floorman melaporkan kejadian kepada company man dan rig Supt
6.  Derickman I di rig floor membantu toolpusher dan driller
7.  Derickman II dan mud boy I dan cuttingman di tanki lumpur
membantu mud enginer
8. Floorman dan raustabout siapkan alat menyala di flare pit
9. Mud boy II siap di sekitar hopper bersama well cheker
10. Welder, motoris, materialman siapkan alat pemadam kebakaran
11. Chief mekanik, mekanik dan electric siapkan accumulator
12. Semua operator alat berat siap ditempatnya masing-masing
13. Petugas yang bertugas diatas siap siaga dan tunggu perintah
2.3.2. Prosedur Penutupan Sumur Saat terjadi Kick
1. Kick pada saat pahat berada di dasar (sedang bor)
a. Hentikan putaran meja
b. Angkat kelly sampai tool joint diatas meja bor
c. Matikan pompa dan periksa aliran padaflowline
d. Buka choke line
e. lump anular preventer
f. Tutup choke
g. Lapor Company man
2. Kick pada saat pahat tidak berada di dasar lubang
a. Pasang safety valve dan tutup valve
b. Pasang inside BOP
c. Buka choke line
d. Tutup anular preventer
e. Tutup choke
f.  Lapor Company man
g. Turunkan kembali pahat sampai dasar bila mungkin
3.  Kick pada saat tidak ada pipa bor di dalam lubang
a. Buka choke line
b. Tutup Blind ram
c. Tutup choke
Gambar: 2.17 Diagram pengendalian kick

Anda mungkin juga menyukai