Anda di halaman 1dari 75

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Timor Leste merupakan satu Negara Republik Demokrat yang dilaksanakan
hari kemerdekaannya pada tanggal 20 Mei 2002, Bertempat di Tacitolu (kota Dili).
Menjadikan Timor Leste sebagai Negara pertama yang lahir dari kebebasannya, dan
diakui oleh seluruh dunia dan termasuk Indonesia. Timor Leste pun mendapatkan
nama resmi dengan nama Democratic Republic oI East Timor ( RDTL).
Sehubungan dengan kemerdekaan itu Timor Leste mulai melakukan
hubungan bilateral antara Timor Leste dengan Indonesia pada hari kemerdekaan
Negara Timor Leste. Dalam hubungan bilateral Timor Leste dan Indonesia menjalin
kerjasama yang erat di bidang baik didalam bidang Politik, Ekonomi, Budaya,
Pertahanan dan Keamanan, juga Pendidikan sebagai Iaktor utama dalam jalinan
kerjasama antara kedua Negara dimana hubungan diplomatik dilakukan di Jakarta
dan di Dili, maka mulailah jalinan kerjasama dalam hubungan internasional resmi ini.
Seperti yang dikemukakan oleh pasal 2 konvensi wina tahun 1961 bahwa
'Pembukaan hubungan diplomatik antara Negara-negara dan pembukaan
perwakilan tetap diplomatik dilakukan atas dasar kesepakatan`
Kesepakatan ini biasanya di umumkan dalam bentuk resmi seperti komunike
bersama, kesepakatan bersama.perjanjian persahabatan atau kunci dari dari pasal 2 ini
adalah kesepakatan bersama.
2

Mengacu pada tujuan-tujuan yang telah disepakati terbentuk Perwakilan
Diplomatik yang di namakan sebagai Kedutaan. Kedutaan Besar berpusat di ibu kota
Negara Indonesia yaitu di Jakarta pusat, dan juga didirikan mendirikan Konsulat yang
berada di Propinsi Bali dan di propinsi NTT ( kupang ). Misi Perwakilan Diplomatik
di luar negeri meliputi semua kepentingan Negara dan wilayah kerjanya meliputi
seluruh Negara penerima.
Kedutaan Besar adalah tempat kedudukan resmi suatu Negara di Negara lain
guna sebagai penhubung antara dua Negara dalam melakukan hubungan diplomatik.
Kantor kedutaan Besar di pimpin oleh seorang Duta Besar. Kantor Kedutaan Besar
berIungsi sebagai perwakilan resmi suatu Negara dalam melakukan tugas-tugasnya
selama berada di luar negeri. Kedutaan Besar bertugas membantu melakukan
pengawasan penuh terhadap warganya dan melindungi warga negaranya yang tinggal
dan memiliki urusan dengan Negara itu. Kantor Diplomatik atau kantor Kedutaan
mempunyai kantor suatu negara yang ditempatkan secara permanen di ibu kota
negara lain.
Kedutaan adalah tempat bahwa pemerintah negara-negara yang berbeda telah
di negara lain yang membantu warga mereka di luar negeri. Dalam hal ini Kedutaan
sering bisa menjadi titik kontak saat warganya berada dalam kesulitan tetapi juga
bertindak sebagai suara untuk negara dalam hal-hal lain.
Kedutaan utama di negara tersebut akan dipimpin oleh Duta Besar dan
mewakili kepentingan negara. Kedutaan membantu dalam berurusan dengan
3

menciptakan hubungan yang lebih baik dan membantu negaranya yang di dunia.
Kedutaan yang ada di luar negeri menpunyai tugas langsung dari Departemen Luar
Negeri yang mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan
sebagian urusan pemerintah di bidang politik dan hubungan luar negeri. Dalam
menjalankan tugasnya, Departemen Luar Negeri dibantu oleh badan-badan di
bawahnya yang berada di luar negeri di negara-negara penerima atau pada organisasi-
organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam menjalankan tugas yang diberikan Negara kepada Perwakilan
Diplomatik (Kedutaan, Konsulat) Setiap negara yang menjalin hubungan dengan
negara lain ditandai dengan dilakukannya pertukaran perwakilan diplomatik antara
negara yang dilakukan dengan cara menempatkan pejabat di negara penerima.
Pejabat Perwakilan Diplomatik disebut Diplomat. Perwakilan Diplomatik Timor
Leste di Luar Negeri (Di Negara Republik Indonesia ) merupakan perwakilan
pemerintah Timor Leste yang kegiatannya meliputi semua kepentingan Negara Timor
Leste selama di Indonesia dan wilayah kerjanya meliputi seluruh negara penerima.
Kedutaan Besar di luar negeri memiliki hak-hak istimewa yang di tetapkan dalam
konvensi wina 1961.
Kedutaan adalah bagian dari satu Negara bagi masyarakatnya yang berada di
kawasan Luar Negeri (di Negara Republik Indonesia) karena kedutaan berperan
sangat penting untuk menjaga dan melindungi warga masyarakatnya yang berada di
kawasan luar negeri tergantung dimana kedutaan itu ditempatkan.
4

Dalam Perwakilan Diplomatik mempunyai tugas-tugas yang sudah di atur
untuk manjalankannya, para diplomat dengan diberikan harapan bahwa tugas yang
dijalankan berjalan sesuai dengan keinginan dari pemerintah, dan tugas-tugas itu
sudah tertera Seperti yang telah di tulis berdasarkan pada pasal 3 Konvensi Wina
1961, tugas seorang Perwakilan Diplomatik meliputi :
1. Mewakili negara pengirim di negara penerima. (Representasi)
Menurut Gerhard von Glahn, yang dimaksud dengan representasi adalah tidak
terbatas pada tugas seremonial saja, akan tetapi juga meliputi hak untuk meminta
kejelasan (baik protes, meminta penjelasan dan melakukan penyelidikan) pada
pemerintah negara setempat sebab ia mewakili kebijakan politik dari negara yang
mengirimnya.
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan kepentingan warga negaranya di
negara penerima dalam batas-batas yang diperkenankan oleh hukum
internasional. (Proteksi)
Semua negara harus melaksanakan kewajiban-kewajiban internasional masing-
masing dengan menaati ketentuan konvensi termasuk peningkatannya. Perlunya
peningkatan tindakan-tindakan khusus guna melindungi individu-individu dan
perwakilan karena ada kesenjangan-kesenjangan yang ada dalam aturan konvensi
yang kini diserahkan kepada negara itu sendiri untuk menaIsirkan dan
melaksanakna tindakan khusus tentang proteksi melalui sistem perundangan
nasional masing-masing negara.
3

3. Melakukan perundingan dengan pemerintah negara penerima. (Negosiasi)
Yang dapat melakukan sebuah perundingan pada umumnya adalah negara-negara
yang berdaulat dan berkepentingan. Akan tetapi dapat diberlakukan satu
pengecualian dimana apabila diizinkan oleh negara, maka kedutaan mempunyai
hak penuh dalam perundingan atau Negosiasi, karena Seringkali perundingan itu
dilakuka oleh utusan khusus, terutama untuk masalah-masalah yang siIatnya
teknis.
4. Memperoleh kepastian dengan semua cara yang sah tentang keadaan dan
perkembangan negara penerima dan melaporkannya kepada negara pengirim.
5. Meningkatkan hubungan persahabatan antara dua negara serta mengembangkan
hubungan ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Dalam perlindungan itu juga telah lama sebelum berlakunya kedua konvensi yang
dianut oleh banyak Negara sebagai hukum kebiasaan internasional. Hak perlindungan
itu merupakan atribut yang paling mulia dan suci (The most sacred and noble
attribution) dari perwakilan suatu Negara. Hal itu sangat penting bagi perwakilan
Timor Leste dan Indonesia, Karena selama warga masyarakat Timor Leste yang
barada di Indonesia dibawah pengawasan dan perlindungan dari Kedutaan Besar
Timor Leste selagi dalam kawasan wilayah Republik Indonesia dengan tergantung
juga pada pembatasan-pembatasan tertentu yang telah diatur dalam hubungan
bilateral yang telah disepakati.
6

Dengan demikian kedutaan Timor Leste di Indonesia berperan penting dalam
melakukan pengawasan terhadap masyarakatnya yang ada di Indonesia terlebih-lebih
kepada mahasiswa Timor Leste yang berada di Negara Republik Indonesia. Karena
pada dasarnya pendidikan adalah salah satu hak yang harus diperoleh setiap warga
Negara, maka pemerintah atau Negara mempunyai kewajiban untuk menciptakan
mekanisme yang baik kepada semua warga Negaranya untuk bisa mengakses dunia
pendidikan.untuk itu tempat yang dijadikan penopang bagi pelajar Timor Leste untuk
melaksanakan pendidikan diluar negeri yaitu Negara Indonesia. Karena pemerintah
Timor Leste memberikan peluang pada para pelajar untuk melanjutkan studi di
perguruan tinggi di Indonesia seperti di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Karena pada dasarnya sudah tertera jelas pada Konstitusi RDTL(Undang-Undang
RDTL) pasal 59 ayat 3 bahwa
'Negara akan mengakui dan mengawasi pendidikan swasta dan pedidikan
bersama`
leh karena itu kedutaan sangat berperan penting dalam mengawasi para
mahasiswa yang berada di Luar Negeri khususnya di kawasan atau wilayah Republik
Indonesia (RI).
Upaya untuk melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap warga
masyarakat Timor Leste di Indonesia perwakilan diplomatik atau kedutaan Timor
Leste bekerjasama dengan perwakilan Mahasiswa yang berada di Yogyakarta yang
dinamakan sebagai Asosiaco dos Estudante de Timor Leste ( AETIL ) dan juga
7

bekerja sama dengan Negara Republik Indonesia dengan melalui instansi atau badan
yang terkait dengan pengawasan orang asing. Dalam hal ini pihak kedutaan
berkoordinir dengan pihak Direktorat Pendidikan Nasional (DIKTI) guna dapat
memperlancar mahasiswa agar dapat belajar di wilayah Republik Indonesia.
Pengawasan kedutaan Besar menjamin agar para pelajar yang memegang
paspor dengan visa belajar yang berada di kawasan Indonesia khususnya di Daerah
Istimewa Yogyakarta dapat melakukan proses studi dengan baik dan tidak terjadi
pelanggaran dan penyelewengan yang dapat berakibat pada pengusiran secara paksa,
deportasi atau di kenai denda sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku di
Negara Republik Indonesia. Instansi atau badan terkait dalam penanganan terhadap
orang asing di Indonesia adalah Direktorat jenderal Imigrasi yang berada di bawah
Kementerian Hukum dan Hak asasi Manusia R.I.
Berdasarkan surat edaran dengan No.ReIerensi ETL/Educ/I/9/001 tahun
2009 No 7 pihak Kedutaan Besar Timor Leste di Indonesia memberikan wewenang
dan tanggung jawab kepada perwakilan mahasiswa Timor Leste (AETIL) guna
mengurus dan mengkoordinir seluruh mahasiswa yang berada di wilayah Yogyakarta,
maka berdasarkan sumber yang didapat dari perwakilan mahasiwa Timor Leste di
Yogyakarta (AETIL) bahwa pada dasarnya pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
pada mahasiswa Timor Leste di Indonesia khususnya di Yogyakarta dengan kasus-
kasus pelanggaran yang terjadi yaitu :
8

Pada tahun 2010 dengan jumlah mahasiswa Timor Leste yang memegang
paspor dengan visa belajar kurang lebih dari 1200 orang dengan pelanggaran yang
terjadi sebagai berikut :
1. Pelanggaran terhadap batas kunjungan visa belajar yang ditentukan oleh pihak
Imigrasi sehingga jumlah pelanggaran yang terjadi sampai dengan 125 mahasiswa
dikarenakan keterlambatan proses ijin belajar
2. Pelanggaran terhadap penyalahgunaan ijin tinggal dengan jumlah mahasiswa
sampai dengan 10 orang sehingga dikenai denda berdasarkan hukum
Keimigrasian yang berlaku.
3. Pelanggaran dengan tidak mentaati perundang-undangan dengan jumlah sampai
dengan 10 mahasiswa Timor Leste sehingga harus di pulangkan atau dikenai
denda berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Dan Pada tahun 2011 dengan jumlah mahasiswa kurang lebih dari 1500
mahasiswa Timor Leste dengan pelanggaran yang terjadi sebagai berikut :
1. Pelanggaran terhadap batas kunjungan visa belajar yang ditentukan oleh pihak
Imigrasi sehingga jumlah pelanggaran yang terjadi sampai dengan 59 mahasiswa
dikarenakan keterlambatan proses ijin belajar
2. Pelanggaran terhadap penyalahgunaan ijin tinggal dengan jumlah mahasiswa
sampai dengan 5 orang yang melakukan pelanggaran sehingga dikenai denda
berdasarkan hukum Keimigrasian yang berlaku.
9

3. Pelanggaran dengan Tidak mentaati perundang-undangan dengan jumlah sampai
dengan 2 orang sehingga harus di pulangkan atau meninggalkan wilayah
Republik Indonesia dengan berdasarkan undang-undang yang berlaku di
Indonesia.
Dengan demikian masalah yang terkait dengan masalah mahasiswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kasus yang sering terjadi pada mahasiswa selama ini di
Yogyakarta adalah adanya pelanggaran terhadap batas kunjungan, penyalahgunaan
ijin tinggal dan tidak mentaati peraturan perundang-undangan.
Pengawasan mahasiswa Timor Leste, dalam pelaksanaanya dilakukan oleh
kedutaan besar Timor Leste dan berkoordinasi dengan berbagai instansi pemerintah
Indonesia yang dibidang tugasnya yang menyangkut orang asing dengan mekanisme
operasi antar instansi terkait berdasarkan tugas dan wewenangnya masing-masing
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Yang di maksud adalah
penanganan pengawasan terhadap mahasiswa yang memegang paspor dengan visa
belajar yang memasuki wilayah Indonesia. Dan dalam surat edaran dengan
No.ReIerensi ETL/Educ/I/9/001 tahun 2009 diberitahukan bahwa Pelaksanaan
pengawasan selama ini yang lakukan kedutaan beserta dengan instansi atau badan
pemerintah di Indonesia yakni Direktorat Pendidikan Nasional (DIKTI) tentang :
a. Pengurusan ijin belajar baru dan memperpanjang ijin belajar mahasiswa
b. Pengurusan Alih Status
10

ungsi pengawasan Kedutaan Besar sangatlah penting guna menjamin
kemanIaatan dalam memelihara stabilitas kepentingan nasional, kedaulatan negara
dan menjaga ketertiban antar Negara agar jalinan antar dua Negara berjalan dengan
baik. Sehingga pengawasan perlu dilakukan karena semua ini menyangkut dengan
kepentingan Negara masing-masing. leh karena itu setiap kedutaan yang berada di
luar negeri wajib untuk menjamin dan menjaga warga masyarakatnya yang berada di
luar negeri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diajukan dalam pokok
masalah-masalah yang dilakukan oleh kedutaan Besar adalah:
Bagaimana Iungsi pengawasan kedutaan Timor Leste di Indonesia terhadap
Mahasiswa Timor Leste yang berada di Negara Republik Indonesia terutama yang
berada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mangkaji tentang Iungsi pengawasan kedutaan terhadap warga
masyarakat Timor Leste di Negara Republik Indonesia khususnya kepada
Mahasiswa Timor Leste di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.


11

D. Manfaat Penelitian
a. ManIaat Teoritis
Dalam manIaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai ungsi pengawasan Kedutaan
terhadap warga masyarakat Timor Leste yang tinggal di kawasan Republik
Indonesia khususnya di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. ManIaat Praktis
Secara umum dalam ManIaat penelitian ini di harapkan dapat bermanIaat bagi:
a) Masyarakat
Memberikan InIormasi kepada masyarakat agar dapat mengetahui
permasalahan tentang ungsi pengawasan Kedutaan terhadap Mahasiswa
Timor Leste yang berada di Indonesia khususnya di propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
b) Kedutaan Timor Leste di Indonesia
Hasil dari penelitian diharapkan dapat sebagai bahan
pertimbangan terhadap masalah-masalah Kedutaan khususnya pada
ungsi pengawasan terhadap warga masyarakat Timor Leste yang ada di
Indonesia.



12

E. Landasan Teori
1. Tinjauan umum kedutaan
Secara umum maksud dan pengertian kedutaan yang di artikan dalam teori-
teori yang ada mangatakan bahwa kedutaan adalah suatu perwakilan diplomatik yang
berada di luar negeri dengan menjalankan misi resmi di luar negeri. Dan lebih
detailnya dapat dikatahui melalui WordNet (r) 2,0 (internet, dictionary 3.0 ,2010)
Arti dan deIinisi sebuah kedutaan adalah:
1)Sebuah Gedung Diplomatik dimana duta besar tingal atau bekerja
2)Seorang Duta Besar atau rombongan kelektiI yang menpunyai misi
resmi diluar negeri
3)Seorang Duta Besar dan staInya atau dia seorang Duta Besar dan
staInya
4)Setiap misi penting atau resmi, tugas, atau pesan terkait masih
berlangsung misi penting yang akan ditujukan ke luar negeri.
Menurut Kamus Ensiklopedi (Internet, dictionary 3.0.com 2010)
Kedutaan adalah perwakilan diplomatik yang berada di luar Negeri dalam
hubungan diplomatik Internasional Yang ada di Negara lain untuk mewakili Negara
mengirim / rganisasi di Negara Penerima. Dalam prakteknya, sebuah misi
diplomatik biasanya menunjukkan misi permanen, yaitu kantor Perwakilan
Diplomatik suatu negara di ibukota negara lain. Sebuah misi diplomatik tetap
biasanya dikenal sebagai kedutaan besar, dan orang yang bertanggung jawab atas
13

misi ini dikenal sebagai duta besar dan rang Yang bertanggung jawab tetap
Permanen dikenal sebagai Duta Besar. Kedutaan dalam istilah ini sering digunakan
untuk merujuk ke gedung atau perumahan kompleks kantor seorang Duta Besar dan
staI. Dalam hal ini kedutaan Secara teknis, mengacu pada delegasi diplomatik itu
sendiri, sedangkan bangunan kantor di mana bekerja dikenal sebagai suatu tempat
kanselir.
Kantor Diplomatik atau Kantor Kedutaan merupakan tempat kegiatan-
kegiatan perwakilan pemerintah. Sehingga di dalam kantor Kedutaan Besar terdapat
hukum-hukum yang telah diatur dalam penetapan-penetapan konvensi wina tahun
1961 dan di sepakati oleh kedua Negara yakni antara Timor Leste dengan Indonesia
guna menjalin hubungan yang erat dalam hubungan bilateral.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa istilah kedutaan yang
dipakai oleh setiap Negara adalah kedutaan sangat penting untuk ditempatkan di luar
negeri karena Kedutaan berIungsi sebagai cara untuk mengunjungi bangsa dan negara
tuan rumah untuk bekerja pada tempat atau posisi yang ditunjuk oleh negara . Melalui
metode ini kedua negara dapat berkomunikasi masalah mulai dari segala aspek yang
sudah disepakati dalam jalinan kerjasama. Kedutaan mempunyai satu devisi
administrasi untuk menangani masalah visa dan lainnya pengunjung bepergian ke
negara yang diinginkan. Dalam hal ini pengunjung dari waktu istirahat mengunjungi
bangsa hukum maka kedutaan dapat campur tangan dan membantu memecahkan
masalah. Seorang duta besar adalah kepala ditempatkan di tempat yang dituju dan
14

bekerja sama dengan bangsa lain. Duta Besar pada umumnya diangkat oleh negara
untuk menjadi Duta Besar. Dengan upaya untuk mengetahui bagaimana menangani
situasi dengan cara melakukan hubungan diplomatik. rang-orang bekerja di
membangun memiliki kekebalan hukum dari Negara penerima, Sehingga sangat
penting untuk mematuhi hukum-hukum yang ada atau ditetapkan didalam konvensi
wina tersebut, sehingga tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
Pentingnya Kedutaan besar di luar negeri adalah tempat dimana bahwa
pemerintah setiap negara-negara yang berbeda berada di negara lain guna membantu
warga masyarakatnya yang berada di luar negeri. kedutaan sering bisa menjadi titik
kontak saat anda berada dalam kesulitan tetapi mereka juga bertindak sebagai suara
untuk negara dalam hal-hal lain.
Kedutaan di negara tersebut dipimpin oleh Duta Besar dan mewakili
kepentingan negara di mana melakukan hubungan baik antar dua negara. kedutaan
membantu dalam berurusan dengan menciptakan hubungan bilateral maupun
hubungan multilateral yang lebih baik dan hal lain yang membantu negara mereka di
dunia.
Kedutaan adalah perwakilan diplomatik yang yang ditetapkan dalam konvensi
Wina tahun 1961 yang berbicara Perwakilan Diplomat yang berada di luar negeri
dengan didasari :


13

1. Tugas pokok Kedutaan (Perwakilan Diplomatik ) diluar negeri yaitu:
a. Menyelengarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala
negara dengan pemerintah lain
b. Mangadakan perundingan tentang masalah yang dihadapi kedua negara dan
berusaha untuk menyelesaikannya
c. Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya yang berada di negara
dimana kedutaan itu berada.
d. Apabila di anggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencacatan sipil,
pemberian paspor, dan sebagai.
2. ungsi kedutaan ( Perwakilan Diplomatik ) di luar negeri
a. Mewakili negara pengirim kedalam negara yang menerima hubungan
diplomatik
b. Melindungi kepentingan negara dan warganya yang barada di wilayah
kawasan negara penerima di dalam batas-batas yang diizinkan dalam
perjanjian hukum internasional
c. Mengadakan persetujuan-persetujuan yang penting dengan negara penerima
d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima,
sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara.
e. Memelihara hubungan persahabatan yang baik dan erat antara kedua negara.


16


3. Peranan Kedutaan ( Perwakilan Diplomatik) di luar negeri
a. Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya upaya dan tenaga
dalam mencapai tujuan tersebut.
b. Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai
dengan tenaga dan daya yang ada.
c. Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan
negara lain.
d. Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dan sebaik-baiknya dalam
menjalankan tugas diplomatiknya.
4. Tujuan diadakannya Hubungan Diplomatik
a. Melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di luar negeri
( Negara penerima)
b. Menerima pengaduan-pengaduan untuk di teruskan kepada negara penerima.
c. Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima, sehingga terjadi
sesuatu maka kedua Negara tentu akan mengambil langkah-langkah untuk
menyelesaikannya.
Seperti yang telah diungkapkan diatas tentang Perwakilan Diplomatik atau
dengan kata lain yaitu Kedutaan Besar yang bertempat pada suatu Negara guna
menjalankan tugas Negara di luar negeri.

17

2. Pengawasan
a. Pengertian pengawasan
Istilah pengawasan dalam bahasa Inggris disebut .ontrolling, yang oleh Dale
(dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa:
'The modern .on.ept of .ontrol provides a histori.al re.ord of what has
happened and provides date the enable the exe.utive to take .orre.tive steps .
Hal ini berarti bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan
melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki
dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang
direncanakan.
Menurut More (dalam Winardi, 2000:226) menyatakan bahwa:
'Theres many a slip between giving works, assignments to men and .arrying
them out. Get reports of what is being done, .ompare it with what ought to be
done, and do something about it if the two arent the same.
Dengan demikian pengawasan pada hakekatnya merupakan tindakan
membandingkan antara hasil dalam kenyataan (dasein) dengan hasil yang diinginkan
(das sollen). Hal ini disebabkan karena antara kedua hal tersebut sering terjadi
penyimpangan, maka tugas pengawasan adalah melakukan koreksi atas
penyimpangan tersebut. Pengawasan merupakan Iungsi manajerial yang keempat
setelah perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai salah satu Iungsi
18

manajemen, mekanisme pengawasan di dalam suatu organisasi memang mutlak
diperlukan. Pelaksanaan suatu rencana atau program tanpa diiringi dengan suatu
sistem pengawasan yang baik dan berkesinambungan, jelas akan mengakibatkan
lambatnya atau bahkan tidak tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Winardi (2000: 585) Pengawasan adalah semua aktivitas yang
dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai
dengan hasil yang direncanakan.
Pengertian tentang pengawasan sangat beragam dan banyak sekali pendapat
para ahli yang mengemukakannya, namun demikian pada prinsipnya kesemua
pendapat yang dikemukan oleh para ahli adalah sama, yaitu merupakan tindakan
membandingkan antara hasil dalam kenyataan (dassein) dengan hasil yang diinginkan
(das sollen), yang dilakukan dalam rangka melakukan koreksi atas penyimpangan
yang terjadi dalam kegiatan manajemen.
Terry (dalam Winardi, 1986:395) juga berpendapat tentang pengertian
pengawasan bahwa:
Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektiI
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Jadi pengawasan dapat dianggap
sebagai aktivitas untuk menemukan dan mengoreksi penyimpangan penting dalam
hasil yang dicapai dari aktivitas yang direncanakan.
19

Adapun pengertian pengawasan yang artikan oleh Sudibyo Triatmodjo, bahan
diklat Adum (2000:5) pengawasan adalah suatu bentuk pengamatan yang pada
umumnya dilakukan secara menyeluruh, dengan jalan mengadakan perbandingan
antara kenyataan yang dilaksanakan dengan yang seharusnya dilaksanakan atau
terjadi.
Pendapat lain yang di kemukakan oleh Siagian (1990:107) menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah:
'Proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Ciri terpenting dari konsep yang dikemukakan oleh Siagian ini adalah bahwa
pengawasan hanya dapat diterapkan bagi pekerjaan yang sedang berjalan dan tidak
dapat diterapkan untuk pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan.
Lebih lanjut menurut Komaruddin (1994:104) Pengawasan adalah
berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal untuk
langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti.
Sementara Sarwoto ( Dalam ebriani,2005:12 ) mengatakan bahwa :
'Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan
terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki.
Dari pendapat Sarwoto ini secara implisit dapat terlihat tujuan dari pengawasan yaitu
mengusahakan agar pekerjaan - pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana. Seluruh
20

pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan dan
bukan pekerjaan-pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
Ada pula pengertian pengawasan yang dikemukakan oleh Soekarno (dalam
Situmorang dan Juhir, 1994:20) menyatakan bahwa Pengawasan adalah suatu proses
yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan,agar apa yang dikerjakan sejalan
dengan rencana.
Maman Ukas (2004:337) menyatakan bahwa Pengawasan adalah suatu
proses kegiatan yang dilakukan untuk memantau, mengukur dan bila perlu
melakukan perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan sehingga apa yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Hal senada dikemukakan oleh Manullang (1977:136) bahwa Pengawasan
adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan rencana semula. Pada hakekatnya, pandangan Manullang di atas juga
menekankan bahwa pengawasan merupakan suatu proses dimana pekerjaan itu telah
dilaksanakan kemudian diadakan penilaian apakah sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan ataukah terjadi penyimpangan, dan tidak hanya sampai pada penemuan
penyimpangan tetapi juga bagaimana mengambil langkah-langkah perubahan dan
perbaikan sehingga organisasi tetap dalam kondisi yang sehat.
Bertitik tolak dari pengertian para ahli tentang pengawasan sebagai mana
diungkapkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
21

pengawasan adalah sebagai suatu proses kegiatan pimpinan yang sistematis untuk
membandingkan (memastikan dan menjamin) bahwa tujuan dan sasaran serta
tugas.yang akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan standard, rencana,
kebijakan, instruksi, dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku,
serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan, guna pemanIaatan
manusia dan sumber daya lain yang paling eIektiI dan eIisien dalam mencapai suatu
tujuan.
Maksud dari pengawasan antara lain di kemukakan oleh Rachman (dalam
Situmorang dan Juhir, 1994:22) tentang maksud pengawasan, yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan
2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan
instruksi serta prinsip-prinsip yang telah ditetapkan
3. Untuk mengetahui apakah kelemahan-kelemahan, kesulitan-kesulitan dan
kegagalan-kegagalannya, sehingga dapat diadakan perubahan untuk
memperbaiki serta mencegah pengulangan kegiatan-kegiatan yang salah.
4. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan eIisien dan apakah dapat
diadakan perbaikan-perbaikan lebih lanjut, sehingga mendapat eIisiensi yang
lebih benar.
Maksud pengawasan diatas adalah untuk mengetahui pelaksanaan kerja, hasil
kerja, dan segala sesuatunya apakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak,
22

serta mengukur tingkat kesalahan yang terjadi sehingga mampu diperbaiki ke arah
yang lebih baik.
b. Tujuan pengawasan
Menurut Situmorang dan Juhir (1994:26) mengatakan bahwa tujuan
pengawasan adalah :
1.Agar terciptanya aparat yang bersih dan berwibawa yang didukung oleh suatu
sistem manajemen pemerintah yang berdaya guna (dan berhasil guna serta
ditunjang oleh partisipasi masyarakat yang konstruksi dan terkendali dalam
wujud pengawasan masyarakat (kontrol sosial) yang obyektiI, sehat dan
bertanggung jawab.
2.Agar terselenggaranya tertib administrasi di lingkungan aparat pemerintah,
tumbuhnya disiplin kerja yang sehat.
3.Agar adanya keluasan dalam melaksanakan tugas, Iungsi atau kegiatan,
tumbuhnya budaya malu dalam diri masing-masing aparat, rasa bersalah dan
rasa berdosa yang lebih mendalam untuk berbuat hal-hal yang tercela terhadap
masyarakat dan ajaran agama.
Lebih lanjut Situmorang dan Juhir (1994:26) mengemukakan bahwa secara
langsung tujuan pengawasan adalah untuk:
1.Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan
perintah.
2.Menertibkan koordinasi kegiatan
23

3.Mencegah pemborosan dan penyelewengan
4.Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang atau jasa yang
dihasilkan
5.Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi.
Sementara tujuan pengawasan menurut Soekarno (dalam SaIrudin, 1965:36)
adalah Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana, yang
digariskan, mengetahui apakah sesuatu dilaksanakan sesuai dengan instruksi serta
asas yang ditentukan, mengetahui kesulitan-kesulitan dan kelemahan-kelemahan
dalam bekerja, mengetahui apakah sesuatu berjalan eIisien atau tidak, dan mencari
jalan keluar jika ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan, atau
kegagalan ke arah perbaikan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diketahui bahwa pada pokoknya
tujuan pengawasan adalah:
a. Membandingkan antara pelaksanaan dengan rencana serta instruksi-
instruksi yang telah dibuat.
b. Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan-kesulitan, kelemahan-
kelemahan atau kegagalan-kegagalan serta eIisiensi dan eIektivitas kerja.
c. Untuk mencari jalan keluar apabila ada kesulitan, kelemahan dan
kegagalan, atau dengan kata lain disebut tindakan korektiI.
Menurut Manullang (2002:173) tujuan utama dari pengawasan adalah
mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk
24

mengalokasikan tujuan tersebut maka pengawasan diperlukan suatu pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan dan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan,kesulitankesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaannya
berdasarkan tujuan pengawasan tersebut. Maka dapat di perbaiki pada waktu yang
ditentukan atau direncanakan.
Tujuan Pengawasan akan tercapai apabila hasil-hasil pengawasan maupun
memperluas dasar untuk pengambilan keputusan setiap pimpinan. Hasil pengawasan
juga dapat digunakan sebagai dasar untuk penyempurnaan rencana kegiatan rutin dan
rencana berikutnya.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
pengawasan bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi nantinya
dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan guna mencapai
sasaran yang optimal.
Selanjutnya pengawasan itu secara langsung juga bertujuan untuk:
1. Menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai dengan rencana, kebijakan dan
peringkat.
2. Menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan.
3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan.
4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas jasa yang dihasilkan.
5. Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi.

23


c. Fungsi Pengawasan
Melihat dari tujuan dan Iungsi pengawasan di atas, maka pengawasan ini
mempunyai berbagai Iungsi pokok diantaranya sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau kesalahan-kesalahan, artinya
bahwa pengawasan yang baik adalah suatu pengawasan yang dapat mencegah
kemungkinan terjadinya berbagai bentuk penyimpangan, kesalahan ataupun
penyelewengan.
2. Untuk memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi,
artinya dengan adanya pengawasan haruslah dapat diusahakan cara-cara
tindakan perbaikan terhadap penyimpangan atau kesalahan yang terjadi, agar
tidak berlarut-larut yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan.
3. Untuk mendinamisir suatu kegiatan kerja serta segenap kegiatan manajemen
lainnya, yakni dengan adanya pengawasan diharapkan sedini mungkin dapat
dicegah terjadinya penyimpangan. Sehingga setiap bagian yang ada dalam
organisasi selalu dalam keadaan yang siap` dan selalu berusaha jangan sampai
terjadi kesalahan pada bagiannya atau dengan kata lain bahwa setiap bagian
yang ada selalu dalam kondisi yang dinamis namun juga terarah dengan sistem
manajemen yang mantap pula, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
26

4. Untuk mempertebal rasa tanggung jawab, dengan memperhatikan no. 1-no. 3 di
atas, adanya pengawasan yang rutin mengakibatkan setiap bagian berikut
bahwa akan selalu bertanggung jawab terhadap semua tugas yang dilaksanakan.
Sehingga tidak akan muncul tindakan saling menyalahkan dalam pelaksanaan
tugas. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab, dapat pula ditempuh suatu
cara yakni apabila memang tidak dapat dihindarkan adanya penyimpangan,
maka kepada setiap pihak diwajibkan untuk membuat suatu laporan secara
tertulis mengenai penyimpangan tersebut (Djati Julistriarsa dan John
Suprihanto (1998:102-103)).
Sedangkan menurut Soewarno Handayaningrat (1997:144) Iungsi dari
pengawasan diantaranya yaitu:
1. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Mendidik para pejabat agar melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan.
3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan, agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
4. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan.
Menurut Sukanto Reksohadiprodjo (1999:64) Iungsi pengawasan adalah :
1. Perubahan yang selalu terjadi baik di luar maupun di dalam organisasi.
27

2. Kekomplekan organisasi
3. Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan oleh anggota
organisasi.
Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa pengawasan perlu untuk
dilakukan karena dengan pengawasan akan membantu dalam menghadapi berbagai
perubahan yang terjadi baik di luar maupun di dalam organisasi itu sendiri. Jika
berbagi perubahan tersebut tidak disertai dengan pengawasan akan tertinggal dan
tujuan tidak dapat atau kurang dapat dicapai secara maksimal. Pengawasan sangat
diperlukan karena dalam pelaksanaan kegiatan terkadang terjadi kesalahan sehingga
dengan pengawasan dimaksudkan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan yang kemudian akan dilakukan tindakan perbaikan.
ungsi Pengawasan yang dilakukan adalah bermaksud untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga dapat terwujud dengan baik dan eIisien
dan tepat guna sesuai rencana dan sejalan dengan itu, untuk mencegah secara dini
kesalahan - kesalahan dalam proses pelaksanaan pengawasan.
d. Proses Pengawasan
Pengawasan adalah sebagai suatu proses untuk mengetahui pekerjaan yang
telah dilaksanakan dengan baik dan eIisien, kemudian dikoreksi pelaksanaan
pekerjaan tersebut agar sesuai dengan yang semestinya atau yang telah ditetapkan.
28

ungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik dan eIisien, maka tidak boleh
lepas dari urut-urutan atau proses pengawasan itu sendiri.
Menurut remant E. Kast dan James E. Rosenzweig (2002: 736) proses
pengawasan meliputi:
1. Menentukan tujuan dan program-program yang direncanakan
2. Sumber daya dialokasikan
3. Melaksanakan pekerjaan
4. Membandingkan pekerjaan dengan rencana
5. Perbaikan terhadap hasil yang tidak sesuai dengan rencana
Menurut Hamdan Mansoer (1989: 154) bahwa proses pengawasan terdiri
atas 3 tahap, yaitu:
1. Mengukur pelaksanaan tugas sesungguhnya
2. Membandingkan pelaksanaan tugas riil dengan standar
3. Mengambil tindakan manajerial untuk mengadakan koreksi terhadap
penyimpangan atau yang tidak sesuai dengan standar.
Menurut Kusdiyanto dan Edi Priyono (2002: 88) bahwa tahap-tahap proses
pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Penentuan pelaksanaan kegiatan
29

4. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan
penyimpangan.
5. Pengambilan tindakan korektiI bila diperlukan
Dari pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa proses pengawasan meliputi
tahap-tahap sebagai berikut:
Menentukan standar atau membuat perencanaan, menentukan pengukuran
hasil pekerjaan, melaksanakan pekerjaan, membandingkan hasil dengan standar dan
selanjutnya melakukan tindakan perbaikan apabila memang diperlukan.
Menurut Mahduh M. HanaIi (1997: 448) proses pengawasan meliputi:
1. Menetapkan standar dan metode pengukuran prestasi
2. Melakukan pengukuran prestasi
3. Membandingkan apakah prestasi yang dicapai sesuai dengan standarnya.
4. Melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
F. Definisi Konsep
DeIinisi konsep merupakan pengertian dari sebuah kelompok atau gejala yang
menjadi pokok perubahan. Dalam DeIinisi Konsep ini dapat di maksudkan sebagai
suatu gambaran yang menhindari kesalahpahaman terhadap pengertian tentang istilah
yang ada pada pokok permasalahan. Maka Iungsi Pengawasan diartikan adalah suatu
kegiatan yang sesuai dengan yang ditelah di rencanakan, memperbaiki jika ada
kesalahan serta menjaga kesalahan tidak terulang lagi.
30

G. Definisi Operasional
DeIinisi oprasional menurut Moch Nazir (2003:126 ) adalah deIinisi yang di
berikan kepada suatu variable tersebut dengan konstrak dan cara memberikan arti
atau menspediIikasikan kegiatan atau memberikan operasional yang diperlukan untuk
mengukur konstrak atau variable tersebut.
Salah satu unsur yang sangat membantu komunikasi antara peneliti adalah
deIinisi oprasiaonal, yang merupakan sebagai sebagai petunjuk tentang suatu
variable, sehingga dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. ( Masri
singrimbun dan SoIyan EIIendi,1987;46)
Dalam deIinisi operasional ini sangat penting memberikan inIormasi
penelitian tentang bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel atau semacam
petunjuk pelaksanaan suatu variabel yang dapat diukur. Dalam hal ini deIinisi
operasional tentang ungsi pengawasan kedutaan Timor Leste Di Indonesia terhadap
Mahasiswa Timor Leste di Propinsi Daerah istimewa Yogyakarta yaitu:
ungsi Pengawasan kedutaan besar, diukur dengan indikator-indikator :
a. Mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan, agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
b. Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan.

31

H. Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses rangkaian langkah - langkah secara
terencana dan sistematis untuk memperoleh pemecahan permasalahan atau mendapat
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sebagaimana telah dirumuskan dalam perumusan
masalah, langkah-langkah yang dilakukan tersebut harus sesuai dan saling
mendukung antara satu dengan yang lain sehingga penelitian yang dilakukan
mempunyai kadar ilmiah yang cukup memadai dan dapat memberikan kesimpulan-
kesimpulan yang tidak meragukan.
Langkah-langkah utama dalam melakukan penelitian adalah pengunaan metode-
metode penelitian guna memperoleh data yang lengkap dan dapat di pertanggung
jawaban kebenarannya, oleh karena itu guna mendapatkan hasil yang dihasilkan yang
diharapkan serta memenuhi persyaratan penulisan ilmiah. Peneliti mengunakan
beberapa metode sebagai berikut :
1. 1enis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptiI yaitu
untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia keadaan atau gejala
lainya. Metode deksriptiI ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang baik,
jelas dan dapat memberikan data seteliti mungkin tentang obyek yang diteliti. Dalam
hal ini untuk mendekripsikan Iungsi pengawasan kedutaan Timor Leste di Indonesia
terhadap mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta.
32

2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan di laksanakan di Kedutaan Besar Timor Leste di
Indonesia yang berpusat di kota Jakarta.
3. Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam
setiap bentuk penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:174) pengumpulan data adalah
prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu
ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang
ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan
data.
Berdasarkan sumber yang dipergunakan ini, maka dalam melakukan
pengumpulan data dipergunakan dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengambilan data dengan cara
melakukan Tanya jawab langsung untuk mendapat inIormasi yang lebih detail
atau labih jelas. Teknik ini digunakan sebagai pelengkap dalam memperoleh
data.
Dengan Key InIorman:
1)Atase Pendidikan dan kebudayaan di kedutaan besar Timor Leste yang
barada di Jakarta Pusat
33

2)Perwakilan Mahasiswa Timor Leste ( AETIL) di Daerah Istimewa
Yogyakarta (RepresentatiI)
a) Ketua perwakilan mahasiswa Timor leste ( AETIL)
b) Keimigrasian
c) Mahasiswa Timor Leste
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui peninggalan tertulis,
berbagai arsip maupun dokumen dari pihak terkait yang berupa buku ilmiah
jurnal atau dokumen yang berhubungan dengan yang diamati.
4. 1enis Data
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung
pada obyek yang diteliti.
b. Data Sekunder
Sumber Data Sekunder di peroleh dari Studi Pustaka yang berasal dari
membaca, menelaah dan mengklasiIikasi dokumen atau sumber-sumber tertulis lain
yang mendukung dan tidak tertutup kemungkinan, sumber data sekunder adalah para
inIorman yang terkait atau ada hubungannya dengan penelitian ini.
5. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan Sampel yang pakai untuk peneliti adalah yang digunakan
non random yaitu setiap individu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
34

sabagai sampel. Adapun cara yang dapat dipakai adalah purposive sampling yaitu
salah satu cara yang digunakan peneliti dalam perimbangan-perimbangan sampel
berdasarkan tujuan penelitian yang mempunyai kaitan erat dalam hal ini adalah
ungsi pengawasan Kedutaan Timor Leste di Indonesia terhadap Mahasiswa Timor
Leste di Yogyakarta.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data yang merupakan kegiatan pengklariIikasian data yang telah
masuk ke dalam pola, kategori dan satuan uraian, sehingga dapat ditemukan kerangka
pemikiran yang dapat mendukung suatu dikaji. Analisa yang digunakan untuk
menganalisis dan mengolah data yang telah terkumpul menggunakan analisis
kualitatiI, yaitu analisis terhadap data deskriptiI yang berupa katakata tertulis atau
pemikiran maupun perilaku dari kegiatan yang diamati. Dari data tersebut dapat
diinterpretasikan hubungan kausal dari suatu Ienomena historis yang ada kehidupan
masyarakat pada cakupan dan tempat tertentu. Dengan kata lain data yang diperoleh
secara kualitatiI sehingga menghasilkan penelitian yang bersiIat deskriptiI analisis.






33

BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tentang Kedutaan Besar Timor Leste
Untuk menunjang pemahaman, akan di uraikan beberapa inIormasi yaitu
penjelasan sejarah singkat dan istilah yang di gunakan pada Kedutaan Besar Timor
Leste di Indonesia tesebut.
Periode di awali dengan ditetapkan undang-undang penetapan tentang
pembukaan perwakilan diplomatik di setiap Negara dalam menjalin hubungan antar
Negara-negara maka Negara Timor Leste yang merdeka pada tahun 2002 membuka
sebuah perwakilan diplomatik atau kedutaan besar yang di Negara Republik
Indonesia dengan merupakan tonggak dasar hubungan antar dua Negara.
Peraturan-peraturan kedutaan berdasarkan pada konvensi wina 1961 yang
berlaku untuk setiap Negara yang ingin melakukan hubungan bilateral maupun
multilateral dan juga terhadap masing-masing penetapan undang-undang yang
berlaku pada setiap Negara guna menjalin kerjasama dengan didirikan perwakilan
atau kedutaan dinegara penerima maupun menerima agar dapat melakukan
komunikasi melalui perwakilan tersebut.
Tentu di maklumi bahwa Negara yang baru merdeka seperti Timor Leste
masih dalam tahap pembelajaran dalam menjalin hubungan-hubungan internasional
36

dengan di penuhi oleh undang-undang Timor Leste yang ditetapkan pada pasal 8 no 4
tentang hubungan internasional bahwa :
'Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) menfalin ikatan persahabatan
dan kerfasama khusus dengan negara-negara tetangga dan negara-negara
dalam kawasan regional.
Maka Negara Indonesia adalah tempat dimana perwakilan diplomatik atau
kedutaan Timor Leste yang dirikan pada hari kemerdekaan Timor Leste dengan
menjalin hubungan diplomatik guna menjaga stabilitas Negara karena Negara
Republik Indonesia dan Negara Republik Democratik Timor Leste mempunyai
wilayah batas sehingga jalinan hubungan ini sangat penting untuk kedua Negara.
Kantor Kedutaan Besar dirikan pada tanggal 20 mei 2002 dan di resmikan
oleh kedua Negara pada 07 ebruari tahun 2003 yang pada waktu itu yang
menduduki Duta Besar Sr. Arlindo Marcal dan Kedutaan Besar beralamat di Gedung
Surya 11th loor, Jl. M.H.Thamrin Kav. 9 dan kedutaan Besar Timor Leste yang
sekarang ini pada tahun 2011 dipimpin oleh Duta Besar yang bernama Sr. Manuel
surrano dan hingga sekarang alamat kedutaan tetap berada di kawasan itu.
Kantor kedutaan Besar Timor Leste berpusat di Jakarta dan mempunyai dua
konsulat di Indonesia yakni di Bali dan di Kupang. pengawasan yang di berikan
Kedutaan Besar Timor Leste selama ini kepada masyarakat warga Negara Timor
Leste yakni seperti yang di ketahui bahwa dalam setiap kedutaan akan menjamin dan
37

mangawasi warga masyarakatnya yang berada di luar negeri seperti yang telah di
tentukan dalam konvensi wina dan mempunyai tugas-tugas yang atau misi-misi tak
lain yaitu melakukan hubungan kerjasama antar dua Negara dan melaksanakan
tujuan-tujuan perwakilan diplomatik di luar negeri seperti yang telah di utarakan
dalam konvensi wina.
Tentu dimaklumi bahwa setiap kedutaan atau perwakilan diplomatik di luar
negeri mempunyai kebijakan-kebijakan dalam mengambil suatu keputusan
dikarenakan dalam perjanjian internasional telah dikatakan tentang kesepakatan
pembukaan sebuah kedutaan di luar negeri dan apalagi seperti Negara Timor Leste
yang baru merdeka. peraturan-peraturan yang berlaku pada kedutaan di dasari oleh
undang-undang setiap Negara dan perwakilan mempunyai hak istimewa dan hak
kekebalan yang telah di tentukan dan konvensi wina 1961 dan hak-hak keistimewaan
dan kekebalannya dengan rincian-rinciannya sebagai berikut :
1. Keistimewaan Perwakilan Diplomatik
Keistimewaan Perwakilan Diplomatik sebagaimana diatur dalam Konvensi
Wina 1961 mencakup :
a. Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, yaitu antara lain pajak
penghasilan, kekayaan, kendaraan bermotor, radio, televisi, bumi dan
bangunan, rumah tangga, dan sebagainya.
38

b. Pembebasan dari kewajiban pabean, yaitu antara lain bea masuk, bea
keluar, bea cukai terhadap barang-barang keperluan dinas, misi perwakilan,
barang keperluan sendiri, keperluan rumah tangga, dan sebagainya.
2. Kekebalan Perwakilan Diplomatik
Kekebalan diplomatik (immunity) bersiIat involability (tidak dapat diganggu gugat)
antara lain mencakup :
a. Pribadi Pejabat Diplomatik, yaitu mencakup kekebalan terhadap alat
kekuasaan negara penerima, hak mendapat perlindungan terhadap
gangguan dari serangan atas kebebasan dan kehormatannya, dan
kekebalan dari kewajiban menjadi saksi.
b. Kantor perwakilan (rumah kediaman), yaitu mencakup kekebalan gedung
kedutaan,halaman, rumah kediaman yang ditandai dengan lambang
bendera atau daerah ekstrateritorial. Bila ada penjahat atau pencari suaka
politik masuk ke dalam kedutaan, maka ia dapat diserahkan atas
permintaan pemerintah karena para diplomat tidak memiliki hak asylum,
hak untuk memberi kesempatan kepada suatu negara untuk memberi
kesempatan kepada warga negara asing untuk melarikan diri.
c. Korespodensi diplomatik, kekebalan yang mencakup dokumen, arsip,
surat
39

menyurat, termasuk kantor diplomatik dan sebagainya kebal dari
pemeriksaan.
a) Hak Immunitas.
Hak immunitas adalah hak yang menyangkut diri pribadi seorang diplomat
serta gedung perwakilannya.dengan hak ini para diplomat mendapat hak istimewa
atas keselamatan pribadi serta harta bendanya, mereka juga tidak tunduk kepada
yuridiksi di dalam negara tempat mereka bertugas baik dalam perkara perdata
maupun pidana.
b)Hak Ekstrateritorial.
Hak ekstrateritorial adalah hak kebebasan diplomat terhadap daerah
perwakilannya termasuk halaman bangunan serta perlengkapannya seperti
bendera,lambang negara,surat-surat dan dokumen bebas sensor,dalam hal ini polisi
dan aparat keamanan tidak boleh masuk tanpa ada ijin pihak perwakilan yang
bersangkutan.
Maka sistem dan kebijakan perwakilan diplomatik atau kedutaan besar di luar
negeri merupakan suatu yang mencerminkan kedaulatan pada Negara dan
kepentingan Negara atau kepentingan nasional.


40

B. Struktur organisasi dan Gambaran tugas personil
Setiap instansi atau badan tidak lepas dari sistem organisasi, hal ini terjadi
karena masalah merupakan bagian yang sangat penting dari suatu instansi.suatu
organisasi sangat di butuhkan dalam mencapai tujuan instansi karena dalam instansi
dibutuhkan hubungan kerja, maka perlu adanya suatu struktur organisasi yang teratur
dan terkoordinir secara baik. Adapun struktur yang ada pada Kedutaan Besar Timor
Leste di Indonesia selama ini adalah pada gambar sebagai berikut:
Gambar 1
Struktur organisasi yang di pergunakan oleh Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta
pusat









uuLa 8esar 1lmor LesLe
kepala cosuller
ALase pendldlkan
dan kebudayaan
kepala ALase Lkonoml kepala ALase
perdagangan
41

Berdasarkan hasil penelitian melalui dokumentasi diperoleh data mengenai jumlah
dalam setiap struktur kedutaan besar yang ada di atas sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Struktur organisasi di Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta pusat tahun 2011

No Uraian Jumlah
1 Duta Besar Timor Leste 1 orang
2 consuler 1 orang
3 Atase Ekonomi 1 orang
4 Atase Pendidikan dan Kebudayaan 1 orang
5 Atase perdagangan 1 orang
Jumlah 5 orang

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing personil yang ada pada
kantor atau instansi Kedutaan besar Timor Leste di Jakarta pusat sebagai berikut:
1. Kepala Duta Besar
a) Untuk mewakili Negara dan membawa misi Negara dan juga
mempromosikankan Negaranya di Negara penerima.
b) Menkoordinasikan pelaksanaan tugas baik secara teknis maupun non
teknis
c) Membuat rencana kerja
d) Melakukan koordinasi dengan instansi tekait
2. Kepala Consuler
a) Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga pengirim
dan visa atau dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara
pengirim;
42

b) Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan
Iungsi administratiI lainnya
c) Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur
pengadilan atau badan lain di negara penerima.
d) Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.
e) Melaksanakan urusan tata usaha,kepegawaian, keuangan, perlengkapan
dan urusan rumah tangga perwakilan diplomatik.
3. Atase Ekonomi
a) Membantu Kepala Perwakilan dalam upaya meningkatkan hubungan
dan kerja sama ekonomi antara Timor Leste dan Indonesia
b) Mempunyai tugas meningkatkan hubungan dan kerjasama ekonomi
antara organisasi Internasional serta lembaga-lembaga resmi lainnya.
4. Atase Perdagangan
a) Membantu Kepala Perwakilan untuk meningkatkan hubungan dan
kerjasama di bidang perdagangan.
b) Berkewajiban untuk meningkatkan volume perdagangan antara Timor
Leste dan Republik Indonesia dari waktu ke waktu serta melakukan
kegiatan riset perdagangan untuk kepentingan Negara Timor Leste.
5. Kepala Atase Pendidikan dan Kebudayaan
a) Untuk melakukan rencana kerja dengan instansi tekait guna
mejalankan pelaksanaan kerja
43

b) Memberikan bantuan dan asistensi kepada mahasiswa yang berada di
wilayah Indonesia
c) Menerima berkas-berkas permohonan izin belajar dari selruh
mahasiswa di Indonesia dan di tujukan ke kementerian pendidikan
Nasional
d) Memberikan inIormasi dan memberitahukan kepada mahasiswa
tentang prosedur-prosedur yang berlaku di Negara republik Indonesia
e) Menkoordinasikan penyelesaian masalah yang menyangkut dengan
domisili mahasiswa Timor Leste di setiap wilayah yang berada di
Indonesia melalui koordinator-koordinator wilayah.
C. Tujuan instansi Kedutaan Besar Timor Leste
Perwakilan diplomatik atau bisa dikatakan Kedutaan Besar Timor Leste di
Indonesia yang berpusat di Jakarta dalam menjalankan aktivitas menetapkan tujuan,
sebagimana yang diketahui bahwa setiap perwakilan diplomatik atau Kedutaan Besar
yang berada di luar negeri mempunyai suatu tujuan yang akan di capai dan tujuan ini
adalah harus berusaha untuk menjaga dan menjamin mempertahankan volume
pengawasan kepada warga masyarakatnya yang berada di suatu wilayah. Selain itu
juga harus meningkatkan kualitas kerja untuk mendapatkan hasil yang maksimal
sesuai dengan rencana yang telah di atur dalam sistem yang ada.

44

D. Tenaga kerja
1. Jumlah tenaga kerja
Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta hanya memiliki tenaga kerja yang
berjumlah 5 orang yang di utus langsung oleh departamen luar negeri untuk menjalan
tugas di luar negeri yakni 1 orang sebagai Duta Besar untuk Indonesia dan 4 orang
masing mempunyai tugasnya guna menjalankan tugasnya , dan juga di tambah
beberapa 7 pegawai lokal yang masing-masing bekerja sesuai dengan devisi di
Kedutaan Besar dan dari 7 orang hanya dua orang yang bekerja di bagian consuler
dan yang lainnya sebagai asisten di tiap-tiap bagian yang ada di kedutaan Besar ,dan
satu orang tenaga kerja sebagai security atau dinamakan satpam .
2. Hari dan jam kerja
Hari kerja pada Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta mulai hari senin
sampai dengan jumat, hari senin sampai dengan jumat mulai jam 08:00-16.00 wib
sedangkan hari sabtu libur yang merupakan kebijakan dari pihak Kedutaan Timor
Leste di Jakarta.
3. System pengajian
Mengenai sistem upah atau pengajian pada pihak kedutaan berdasarkan gaji
yang telah ditentukan oleh pemerintah Timor Leste dan mengenai tenaga kerja bagi
pegawai lokal dengan sistem pembayaran gaji masing-masing berdasarkan peraturan-
peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
43

BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Fungsi Pengawasan kedutaan terhadap Mahasiswa Timor Leste
1. Mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan, agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan
Langkah-langkah yang diambil oleh kedutaan dalam menjamin mahasiswa
yang berada di Indonesia khususnya yang berada di wilayah Propinsi Yogyakarta.
Seperti yang diketahui bahwa Iungsi pengawasan Kedutaan Besar Timor Leste
untuk menjamin dan menjaga dan juga mewakili Negara di luar negeri dalam
menjalankan tugas-tugasnya sebagai perwakilan diplomatik. dan berdasarkan
wawancara peneliti pada pihak kedutaan lebih jelasnya Kepala Atase Pendidikan
Sr. Paul Hendrique Rebeiro,beliau mengatakan bahwa:
'Beberapa kali terfadi hal-hal yang melibatkan sebagian dari mahasiswa
warga Negara Timor Leste khususnya dikalangan mahasiswa seperti satu
tahun yang lalu bahkan beberapa kali terfadi di Yogyakarta dan sebagai
perwakilan Negara kedutaan mempunyai wewenang untuk meningfau dengan
melihat langsung tapi melalui prosedur-prosedur yang berlaku.`
( Wawan.ara, tanggal 19 september tahun 2011)

Berdasarkan hasil wawancara di atas yang menjadi bukti dokumentasi yang


ada bahwa pihak kedutaan betul-betul menjamin dapat dilihat pada mahasiswa
yang telah melakukan pelanggaran pada tahun 2010 yang sehingga ditahan oleh
pihak kepolisian dan pelanggaran yang dilakukan mahasiswa tentang tidak taat
pada perundang-undangan di wilayah Republik Indonesia sehingga mendapat
pengusiran secara paksa, atau bisa juga dikenai denda berdasarkan hukum yang
46

berlaku tapi dengan bantuan yang berikan oleh pihak kedutaan melalui jaminan
yang diberikan mahasiswa yang melakukan pelanggaran dan mahasiswanya
adalah sebagai berikut :
Nama : Joao Bosco Maria Aparicio Guterres
Universitas : Universitas Proklamasi 45
Jurusan : Teknik Perminyakan
Warga Negara : Timor Leste
No paspor : C0001356
Mahasiswa bersangkutan telah melanggar undang-undang yang berlaku di
Indonesia dengan membawa senjata tajam (sangkur) di muka umum atau publik.
Dengan surat yang diajukan oleh pihak kedutaan yang ditujukan ke pihak
kepolisian guna melakukan pertimbangan-pertimbangan terhadap mahasiswa
yang melakukan pelanggaran sehingga di tahan oleh pihak kepolisian agar
memberikan penanguhan terhadap mahasiswa bersangkutan.
Dengan adanya setiap pelanggaran yang di lakukan oleh mahasiswa di
wilayah Yogyakarta maka pada tanggal 08 Agustus tahun 2011 pihak pun
menegaskan dengan menyebarkan surat edaran dengan no reIerensi
ETL/EA/VIII/123 agar mahasiswa dapat dapat mengikuti dan mentaati apa yang
telah di beritahukan melalui surat edaran tersebut.
maka dengan menyampaikan inIormasi kepada mahasiswa dengan
persyaratan-persyaratan sebagai berkut:
47

1) Setiap pelanggaran tehadap peraturan keimigrasian oleh warga negara asing
akan berakibat pada pengusiran secara paksa, deportasi dan hukuman
kurungan dan atau denda sesuai dengan peraturan kemigrasian Indonesia.
2) Pengajuan permohonan Ijin Belajar ke Kementerian Pendidikan Nasional
Republik Indonesia di Jakarta Selambat-lambatnya 3 (Tiga) Bulan sebelum
berakhir masa berlakunya Visa dan Kitas.
3) Perlu kami inIormasikan dengan tegas bahwa proses pengurusan ijin belajar
pada Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta membutuhkan waktu 2
(dua) bulan. leh karena itu para mahasiswa dan mahasiswi sekalian diminta
segera mengajukan prmohonan ijin belajar paling lambat 3 bulan sebelum
Visa atau Kitas berakhir masa berlakunya.
4) Terhitung mulai bulan agustus dan seterusnya, Kementrian Pendidikan
Nasional Republik Indonesia di Jakarta tidak menerima surat penangguhan
yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi, untuk menjustiIikasi keterlambatan
pengurus ijin belajar baru maupun perpanjangan.
5) Pengajuan permohonan ijin belajar kurang dari 3 ( tiga ) bulan dengan alasan
apapun tidak dapat dilayani.
6) Untuk mempermudah proses pengiriman dan penerimaan dokumen pengurus
ijin belajar maupun Kitas, sebaiknya dikoordinir oleh rganisasi mahasiswa
di setiap wilayah secara kolektiI.pengurus atau seksi yang menangani tugas
48

tersebut pada organisasi dapat melakukan pengecekan kelengkapan dokumen
mahasiswa sebelum dikirim ke kedutaan Besar RDTL di Jakarta.
7) Semua dokumen pengurus Ijin Belajar dan Kitas harus di kirim melalui
Kedutaan Besar RDTL di Jakarta. Atase Pendidikan di Jakarta selanjutnya
akan memverikasi dan mengeluarkan rekomendasi untuk di tujukan pada
Direktorat terkait pada Kementerian Pendidikan Nasional dan Direktorat
Jenderal Imigrasi Republik Indonesia di Jakarta.
8) Mahasiswa tidak boleh mengirim secara langsung ke instansi pemerintah
Indonesia seperti tesebut di atas, dokumen pengurusan ijin belajar maupun
Kitas yang di Kirim langsung kepada instansi pemerintah Indonesia tidak
menjadi tanggung jawab Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta.
9) Dihimbau kepada seluruh mahasiswa dan pelajar Timor Leste di seluruh
Indonesia untuk segera melapor kepada kepolisian daerah setempat selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sesudah memperoleh kitas dari Kantor
Imigrasi.
Berdasarkan surat edaran di atas ditegaskan kepada mahasiswa agar dapat
mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada dalam surat edaran yang ada dan pada
tahun 2011 pun surat edaran ditetap sama yang berdasarkan rencana yang di
tentukan oleh kedutaan Besar Timor Leste pada tahun 2009. Dalam penjelasan
diatas juga dikuatkan oleh kepala Atase pendidikan dan kebudayaan Sr. Paul
49

Hendrique Rebeiro bahwa dalam wanwancara yang dilakukan oleh peneliti
kepada Sr. Paul mengatakan bahwa:
'Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku pada hukum tata
perintahan Indonesia. Dan Kedutaan Timor Leste memberikan wewenang
kepada kepala Atase Pendidikan dan kebudayaan untuk menyebarkan
informasi yang ada melalui surat edaran agar setiap mahasiswa yang berada
di seluruh Indonesia agar dapat mengikuti persyaratan-persyaratan yang
yang telah di tentukan terutama pada aturan hukum keimigrasian yang
berlaku.` ( Wawan.ara, tanggal 19 september tahun 2011)
Dengan hasil wawancara yang diambil oleh peneliti bahwa setiap pelanggaran
yang terjadi selalu dapat diselesaikan oleh pihak kedutaan jika masalah
pelanggaran menyangkut dengan masalah yang berkaitan dengan domisili
mahasiswa di luar negeri.
Sesuai dengan Iungsi pengawasan Kedutaan Besar Timor Leste di Indonesia
terhadap mahasiswa Timor Leste sebagai bukti bahwa rasa tanggung jawab pejabat
yang di serahi tugas dalam melaksanakan setiap tugasnya, maka pengawasan yang
lakukan oleh Kedutaan Besar terhadap mahasiswa Timor Leste yang berada di
wilayah Republik Indonesia yang mempunyai tanggung jawab dan tugas yang di
berikan oleh pemerintah Timor Leste begitulah penting dalam menjalankan peran
dan Iungsinya sebagaimana yang dilakukan:
1) Memberikan jaminan dan perlindungan terhadap mahasiswa yang berada
di Indonesia seperti yang berada di wilayah Yogyakarta yakni menjamin
mahasiswa agar dapat memperpanjang visa Studi contohnya seperti di
Universitas Sekolah Tinggi Adisucipto (STTA) tidak memberikan
30

jaminan dan sponsor kepada mahasiswa asing,oleh karena itu kedutaan
mempunyai wewenang dan tanggung jawab memberikan jaminan dan
sponsor kepada mahasiswa yang kuliah di STTA.
2) Tidak mempersulit dengan memberikan perhatian khusus kepada
mahasiswa karena sudah tertera pada undang-undang yang berlaku pada
konstitusi Timor Leste pasal 59 ayat 3 bahwa :
'Negara akan mengakui dan mengawasi pendidikan swasta dan
pedidikan bersama`
maka dengan itu kedutaan memberikan perhatian kepada mahasiswa.
3) Dengan memberikan wewenang kepada perwakilan mahasiswa sebagai
koordinator wilayah mahasiswa bisa mendapatkan inIormasi atau data-
data melalui koordinator mahasiswa apabila dalam pengurusan tentang
izin belajar maupun pengurusan alih status.
4) Mengadakan sosialisasi tata cara pengisian dan prosedur pengurusan izin
belajar dan memperpanjang izin belajar dan pula pengurusan alih status
guna mendapatkan kartu izin tinggal sementara.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan inIorman kunci yaitu kepala
Atase Pendidikan dan kebudayaan yaitu Sr. Paul Hendrique Rebeiro, beliau
mengatakan bahwa:
Kedutaan Besar Timor Leste mempunyai wewenang untuk memberikan
asistensi atau bantuan kepada mahasiswa Timor Leste di Indonesia,dan
mempunyai tanggung fawab untuk melindungi dan menfaga masyarakatnya
yang berada di luar negeri, karena kedutaan Timor Leste sebagai perwakilan
31

pemerintah Timor Leste yang mempunyai fungsi dan peranan untuk
memberikan proteksi dan pula memberikan bantuan kepada masyarakat yang
berada di kawasan wilayah masyarakat berada`
( Wawan.ara, tanggal 19 september tahun 2011)

Dalam peningkatan pengawasan, juga mencakup beberapa aspek yang telah


di jelaskan yaitu, pengawasan yang dilakukan tidak berbelit-belit,sosialisasi terhadap
mahasiswa serta meningkatkan eIektivitas-eIektivitas kerja yang disesuaikan dengan
kewenangan dan tangung jawab yang diberikan kepada setiap perwakilan mahasiswa
atau koordinator Mahasiswa Timor Leste yang berada di wilayah kawasan Republik
Indonesia pada dasarnya. Dan juga kepala Atase pendidikan dan kebudayaan juga
mengatakan bahwa:
'Masalah yang menyangkut dengan mahasiswa itu adalah tanggung fawab
dari pihak Atase pendidikan dan Kebudayaan`
( Wawan.ara,tanggal 19 september tahun 2011 )
Setiap tugas dan wewenang yang diberikan oleh pihak kedutaan guna
menjaga dan menjamin masyarakatnya diluar negeri atau lebih jelas mewakili Negara
di luar negeri guna sebagai jembatan antara dua Negara dan mejalankan tugas dan
Iungsinya di luar negeri. Maka disesuaikan dengan surat edaran yang berlaku pada
tahun 2009 no 07 bahwa kedutaan mempercayakan soal pengurusan izin belajar dan
yang menyangkut dengan mahasiswa dikoordinir oleh perwakilan Mahasiswa Timor
Leste yang berada di wilayah masing-masing.
Kedutaan Besar mempunyai tugas dan tanggung jawab yang penting dalam
proses pelaksanaan kerja selama ini dengan menerapkan program yang telah di
rencanakan oleh Negara dan kepentingan Negara guna menjaga dan menjamin
32

masyarakatnya yang berada di kawasan wilayah Republik Indonesia dan maka lebih
detailnya data yang diambil oleh peneliti yakni tentang Beberapa mahasiswa Timor
Leste di Daerah Propinsi Yogyakarta yang dijamin oleh kedutaan Besar Timor Leste
di Indonesia guna dapat melaksanakan proses studi di wilayah Republik Indonesia
untuk diajukan ke pihak imigrasi sebagai pelengkap pada persyaratan yang di berikan
pihak imigrasi untuk memperpanjang visa belajar dan untuk mendapatkan pula Izin
belajar dari Kementerian pendidikan Nasional. Dan beberapa mahasiswa yang di
bantu atau di jamin pada tahun 2011 sebagai berikut:
Dalam upaya mendukung dan meyakinkan apa telah oleh penulis dengan judul
yang telah di ambil dalam menyajikan sekilas analisis kasus yang terjadi pada
mahasiswa selama berada di wilayah Yogyakarta dengan melaksanakan Iungsi
pengawasan kedutaan dalam menjamin dan mengontrol para mahasiswa dalam
kaitannya uraian kasusnya adalah:
Table 1.2
Beberapa mahasiswa yang dijamin oleh pihak kedutaan guna bisa memperpanjang
visa belajar

No Nama No paspor Alamat Jurusan Universitas
1 Setorio de jesus C.0026010 Jln. Babarsari
TB 3
Teknik
Penerbangan
STTA
2 Gregorio
R. Pereira
C 0003357 Jln. Babarsari
TB 17/20
Teknik
Perminyakan
UNPR 45
3 Benvindo C. J.
da costa
C 0045376 Jln. Babarsari
TB No 8
Teknik
Penerbangan
STTA
4 Joao Paulo
Guterres
C 0015194 Jln.Pugeran No
4
Maguwoharjo,Sl
eman
Teknik
Penerbangan
STTA
5 EpiIanio Santos
Monis
C 0022975 Jln. Janti Gg.
Waringin
Teknik
Penerbangan
STTA
33



Dari apa yang dilihat dari tabel diatas dapat simpulkan bahwa kewajiban
kedutaan Timor Leste yang berada di Indonesia begitulah penting bagi
masyarakatnya dan yang menjadi landasan pada mahasiswa berada di luar negeri
jikalau memerlukan bantuan dari kedutaan.
Setiap pengurusan masalah yang terjadi pada mahasiswa yang berada di Indonesia
menjadi suatu masalah yang dapat menimbulkan hubungan antar Negara karena
mahasiswa Timor Leste termasuk adalah mahasiswa asing yang memegang paspor.
2. Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan
Berdasarkan Iungsi pangawasan kedutaan dalam memberikan
perlindunganan dan menjaga setiap mahasiswa secara umum dengan tugas yang
diberikan pemerintah kepada kedutaan maka data yang diambil oleh peneliti dari
kantor Kedutaan Besar Timor Leste di Indonesia: Gedung Surya 11th loor, Jl.
M.H.Thamrin Kav. 9, yang di kuatkan dengan hasil wawancara dengan kepala atase
pendidikan dan kebudayaan yaitu Sr. Paul Hendrique Rebeiro bahwa :
'Sebagai warga asing di luar negeri atau yang berdomisili di negara lain
kita harus wafib untuk mengikuti hukum-hukum yang berlaku di Negara itu
atau lebih felasnya sebagai mahasiswa asing berkewafiban untuk mentaati
dan tunduk kepada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.` ( Wawan.ara, tanggal 19 september tahun 2011)

34

Instansi pada Kantor Kedutaan Besar Timor Leste di Indonesia yang
berIungsi memberikan jaminanan dan menyelesaikan masalah-masalah yang terkait
dengan warga masyarakat yang memegang paspor Timor Leste (RDTL). Selama ada
pemberitahuan dari pihak instasi yang berada di luar negeri maka kedutaan akan
mengambil solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah dan peyelewengan-
peyelewengan yang ada pada mahasiswa, lebih jelasnya mesalah atau pelanggaran
yang dibuat oleh para pelajar yang berada di Indonesia atau berdomisili di wilayah
Republik Indonesia dalam hal dikuatkan oleh wawancara langsung dengan Kepala
Atase Pendidikan dan kebudayaan yakni Sr. Paul Hendrique Rebeiro mengatakan
bahwa:
'Beberapa kali terfadi hal yang melibatkan sebagian dari warga
Negara Timor Leste khususnya dikalangan mahasiswa terfadi pelanggaran-
pelanggaran yang tidak diinginkan sehingga kedutaan harus mengambil
langkah untuk menyelesaikan dengan .ara memgambil langkah meninfau
kelakosi yaitu se.ara langsung maupun tidak se.e.ara langsung fika ada
laporan dari mahasiswa yang bersangkutan,dan laporan fuga harus berasal
dari pihak instansi terkait seperti pihak keimigrasian atau pihak kepolisian`
( Wawan.ara, tanggal 19 september tahun 2011)

Sebagai bahan pertimbangan di atas maka peneliti juga melakukan wawancara
terhadap perwakilan mahasiswa Timor Leste atau lebih jelasnya di namakan sebagai
Asosiasi Estudante Timor Leste (AETIL). Dalam wawancara dengan perwakilan
AETIL mengatakan bahwa :
'Setiap masalah yang ada pada mahasiswa selalu diselesaikan dengan
dukungan yang di berikan oleh keketentuan-ketenteuan yang berlaku
diwilayah Indonesia sebagai orang asing,dan fika masalah yang terfadi pada
mahasiswa dengan membuat pelanggaran yang tidak dapat di selesaikan oleh
pihak perwakilan Mahasiswa maka akan di beritahukan kepada pihak
kedutaan agar dapat menyelesaikan masalah yang pada mahasiswa.
33

( Wawan.ara, tanggal 22 september tahun 2011)

Adapula sebagai bahan pertimbangan maka peneliti juga mewawancarai


mahasiswa Timor Leste yang bernama Benvindo Coutinho de Jesus da Costa yang
berada di wilayah propinsi Yogyakarta, dari wawanwara tersebut mengatakan bahwa:
'Fungsi pengawasan yang dilakukan kedutaan selama ini selalu bedasarkan
pada prosedur yang ada yaitu harus melalui AITEL dulu untuk
menyelesaikannya baru fika tidak bisa di tangani oleh pihak perwakilan
mahasiswa pihak kedutaan baru turun tangan untuk menyelesaikannya.`
( Wawan.ara, tanggal 27 september tahun 2011).

Untuk mangatasi masalah yang terjadi pada mahasiswa seperti yang telah di
utarakan di atas dengan barbasis pada proses perpanjangan visa di Imigrasi dengan
sambil menunggu untuk mendapatkan alih status yang sehingga terjadi pelanggaran
terhadap batas kunjungan,dan mengatasi masalah yang terjadi tentang
penyalahgunaan izin tinggal terbatas dan pula terhadap mahasiswa yang tidak
mentaati undang-undang, perlu diketahui bahwa peran kedutaan di luar negeri
bertujuan memberikan proteksi dan menjaga warga masyarakatnya di luar negeri
termasuk mahasiswa Timor Leste. Maka dengan itu,guna memperbaiki semua
kesalahan-kasalahan yang ada dengan langkah yang diambil oleh pihak kedutaan
seperti yang telah dikatakan bahwa semua yang menyangkut dengan aktivitas
mahasiswa di koordinir oleh pihak AETIL di wilayahnya masing-masing dan di
awasi oleh pihak kedutaan dengan mengetahui semua aktivitas mahasiswa melalui
perwakilan mahasiswa Timor Leste .
36

Dengan menhindari hambatan dan pemborosan Iungsi pengawasan kedutaan
terhadap mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta dengan melaksanakan peran dan
Iungsi kedutaan guna menjaga dan menjamin dan pula memberikan perlindungan
berdasarkan pada undang-undang yang berlaku, dan didasari pada ketentuan-
ketentuan yang diberikan antar dua Negara yakni pemerintah Timor Leste and
Republik Indonesia.
Upaya-upaya untuk menhindari dari kesalahan dan penyelewengan agar dapat
menhindari semua hambatan yang pada proses pelaksanaan kerja yang telah di
rencanakan oleh kedutaan Besar Timor Leste di luar negeri maka hasil wanwacara
yang dilakukan peneliti ke kedutaan Besar dengan wawancara terhadap kepala Atase
Pendidikan dan Kebudayaan manjelaskan bahwa:
'Berbi.ara tentang kesalahan dan penyelewengan, agar tidak mengalami
hambatan atau pemborosan saya rasa kami ada beberapa hal agar tidak
mengalaminya antara lain.
1) Kedutaaan Timor Leste berpedoman pada perfanfian-perfanfian yang
telah di sepakati oleh antar dua Negara dalam membina hubungan
baik dan dalam didalam kedutaan sendiri masing-masing sudah
menpunyai peran dan fungsi yang telah ditetapkan dalam program-
program yang telah ditentukan dan harus difalaninya karena ini
semua demi kepentingan Negara masing-masing.
2)Dukungan yang diberikan oleh kementerian luar negeri Indonesia
guna menfaga dan menfamin warga masyarakat yang berada di
kawasan wilayah Indonesia. Maka pihak kedutaan dapat melakukan
koordinasi dengan pimpinan daerah tentang masalah domisili
mahasiswa atau tentang proses masalah orang asing.
)Kedutaan dapat mengontrol dan mengetahui keberadaan mahasiswa
melalui setiap perwakilan mahasiswa di semua wilayah.( Wawan.ara,
tanggal 19 september tahun 2011)

37

Dengan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap Atase pendidikan di atas
dapat diketahui bahwa setiap langkah yang dilakukan oleh kedutaan berbasis pada
perjanjian yang telah ditentukan atau disepakati. Teori yang mendasari wawancara
yang dilakukan oleh peneliti adalah konvensi wina 1961 tentang hubungan
diplomatik yang berbicara mengenai Iungsi perwakilan diplomatik diluar Negeri
antara lain:
2. Mewakili negara pengirim kedalam negara yang menerima hubungan
diplomatik
3. Melindungi kepentingan negara dan warganya yang barada di wilayah
kawasan negara penerima di dalam batas-batas yang diizinkan dalam
perjanjian hukum internasional
4. Mengadakan persetujuan-persetujuan yang penting dengan negara
penerima
5. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara
penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada
pemerintah negara.
6. Memelihara hubungan persahabatan yang baik dan erat antara kedua
negara.
Degan hasil yang didapat di atas semuanya didasari pada Prosedur-prosedur
yang telah ditentukan antara dua Negara sangat begitu penting bagi kedua Negara
maka keterbatasan-keterbatasan pihak kedutaan dalam melaksanakan pelaksanaan
38

kerja yang ada di wilayah Negara penerima membutuhkan waktu dalam menangani
suatu masalah yang terjadi termasuk bagi mahasiswa Timor Leste yang berada di
wilayah Indonesia.
Dalam beberapa proses pelaksanaan kerja yang dilakukan oleh kedutaan
terhadap mahasiswa Timor Leste dengan melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban-
kewajiban selama berada di wilayah Indonesia dengan bertanggung jawab dalam
melindungi dan menjaga mahasiswa selama berada di wilayah Indonesia dengan
beberapa yang dilakukan oleh kedutaan besar selama berada diwilayah republik
Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Pemberian Wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan
Pemberian wewenang yang diberikan oleh Negara kepada Kedutaan Besar untuk
melaksanakan pekerjaannya di luar negeri dengan didasari oleh undang-undang yang
berlaku pada ketentuan-ketentuan yang berlaku pada negaranya.
Dalam kedutaan mempunyai setiap unit atau devisi yang melaksanakan tugas-
tugasnya masing-masing.maka tugas yang di berikan kedutaan terhadap Atase
Pendidikan dan kebudayaan guna menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
terhadap seluruh mahasiswa yang berada di kawasan wilayah Republik Indonesia.
leh karena itu, yang menguatkan hasil ini maka peneliti melakukan wawancara
dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan yakni Sr. Paul Hendrique Rebeiro
mengatakan bahwa:
39

'Sesuai dengan tugas yang diberikan Duta Besar kepada Atase pendidikan
dan kebudayaan guna menfalankan peran dan dan fungsi khusus untuk
memberikan asistensi and bantuan dan pula menfamin dan menfaga
mahasiswa Timor Leste yang berada di wilayah Indonesia se.ara
keseluruhan dan termasuk di wilayah propinsi Yogyakarta`
( Wawan.ara, tanggal 19 september tahun 2011)

Peran dan ungsi Atase pendidikan dalam melaksanakan tugasnya dengan
bekerjasama dengan beberapa instansi terkait di Indonesia seperti Kementerian
Pendidikan Nasional RI guna mengurus surat-surat yang menyangkut dengan
Mahasiswa Timor Leste yang berada di Luar negeri agar dapat melaksanakan proses
perkuliahan.dan juga bekerjasama dengan pihak perwakilan mahasiswa Timor leste
yang berada di seluruh Wilayah Indonesia untuk mengetahui keberadaan setiap
mahasiswa dan mengontrol mahasiswa melalui perwakilan mahasiswa Timor Leste di
Indonesia.
Sebagai bahan pertimbangan peneliti malakukan wawancara dengan ketua
perwakilan mahasiswa Timor Leste yang bernama Sdr. Joninho Dilson Soares Da
Silva mangatakan bahwa:
' wewenang dan tanggung fawab perkumpulan mahasiswa Timor Leste Di
Yogyakarta untuk menkoornir mahasiswa mengontrol mahasiswa dan fuga
mengurus surat-surat mahasiswa yang ditufukan ke Kedutaan Besar Timor
Leste seperti pengurusan I:in belafar dan memperpanfang I:in melafar dan
sebagainya dan setiap surat ada harus melalui dulu dari pihak perwakilan
mahasiswa Timor Leste baru ditufukan ke Kedutaan Besar` ( Wawan.ara,
tanggal 22 september tahun 2011)

Jika dilihat pada tugas dan peran atase pendidikan dan kebudayaan secara
keseluruhan mempunyai peran dan tugas untuk mengontrol dan terorgainisir maka
60

yang di kemukakan oleh Manullang (2002:173) dalam bukunya Dasar-dasar
Management mengatakan bahwa :
'Tufuan utama dari pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang
diren.anakan menfadi kenyataan`.
Untuk mengalokasikan tujuan tersebut maka pengawasan diperlukan suatu
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan dan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan,kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
pelaksanaannya berdasarkan tujuan pengawasan tersebut maka dapat diperbaiki pada
waktu yang ditentukan atau direncanakan.
Kegiatan atau proses pelaksanaan kerja yang dilakukan oleh pihak kedutaan begitulah
eIektiktiI sehingga dapat menyelesaikan semua masalah yang ada yaitu secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Proses pelaksanaan kerja kedutaan Besar Timor Leste terhadap
Pengurusan Izin Belajar dan memperpanjang izin belajar
Sesuai dengan hasil wawancara dan dokumentasi yang diperoleh peneliti dalam
proses pelaksanaan pengawasan yang di lakukan oleh kedutaan Timor Leste di
Indonesia dapat dijabarkan dengan uraian sebagai berikut:
a. Mekanisme prosedur proses pembuatan ijin belajar
Langkah-langkah dalam proses pelaksanaan kedutaan melalui pembuatan Izin
belajar dengan memenuhi persyaratan dengan ketentuan-ketentuan yang didasari pada
surat edaran tahun 2009 dengan no reIerensi ETL/Educ./I/09/001 di no 8 bagian A
61

pada yang pada dasarnya berbicara mengenai persyaratan-persyaratan tentang izin
belajar sebagai berikut:
1) Surat Permohonan dari Sekolah atau Universitas asli dan photocopy 2 (dua)
rangkap.
2) Surat Rekomendasi dari Kedutaan Besar Timor-Leste di Jakarta, asli dan
photocopy 2 (dua) rangkap.
3) Pas photo berwarna ukuran 3x4, sebanyak 3 lembar.
4) Photocopy Paspor RDTL yang masih berlaku paling kurang 1 (tahun), 6
(enam) bulan, sebanyak 2 rangkap.
5) Surat Keterangan Dokter, asli dan photocopy 2 (dua) lembar,
6) Photocopy Ijazah atau transkrip akademik atau KHS, sebanyak 2 lembar,
7) Surat pernyataan (asli bermeterai Rp. 6000 dan photocopy 2 (dua) rangkap),
a) mematuhi peraturan perundangan di Indonesia
b) surat pernyataan mematuhi peraturan & tata tertib di Universitas
c) surat pernyataan bersedia tidak bekerja dan meminta beasiswa
kepada pemerintah RI,
8) Surat pernyataan pembiayaan (sumber biaya) pendidikan selama belajar di
Indonesia, asli dan photocopy 2 (dua) rangkap,
9) DaItar Riwayat Hidup (CV), asli dan photocopy 2 (dua) rangkap.


62

b. Persyaratan memperpanjang izin belajar
Upaya untuk memenuhi kembali alih status para mahasiswa mempunyai
kewajiban untuk melakukan kembali pembuatan perpanjangan izin belajar yang harus
memenuhi persyaratan dengan ketentuan-ketentuan yang didasari pada Surat Edaran
tahun 2009 dengan No ReIerensi ETL/Educ./I/09/001 di no 8 bagian B pada dasarnya
berbicara mengenai persyaratan-persyaratan tentang perpanjangan izin belajar
sebagai berikut:
1) Surat Permohonan (rekomendasi) dari Universitas atau Sekolah
Tinggi atau Institut atau pula Akademi, asli dan photocopy 1 (satu) rangkap,
2) Photocopy Surat Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi (ALIH STATUS
KUNJUNGAN MENJADI IZIN TINGGAL TERBATAS) yang dikeluarkan
oleh Kantor Imigrasi Pusat, Jakarta,
3) Surat Rekomendasi dari Kedutaan Besar Timor-Leste di Jakarta, asli dan
photocopy 1 (satu) rangkap,
4) Photocopy KHS terbaru (ditandatangani dan Cap Stemplel) Kampus,
sebanyak 2(dua) rangkap,
5) Photocopy Paspor RDTL yang masih berlaku paling kurang 6 (enam)
bulan,sebanyak 2 (dua) rangkap,
6) Photocopy KITAS, sebanyak 2 (dua) rangkap,
63

7) Photocopy Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD) dari Kepolisian setempat
sebanyak 3 (tiga) rangkap, (TANDA TERIMA SKLD tidak berlaku untuk
pengurusan Ijin Belajar)
8) Photocopy Ijin Belajar yang lama, sebanyak 2 (dua) rangkap,
9) DaItar Riwayat Hidup (CV), asli dan photocopy 1 (satu) lembar.
3. Proses pelaksanaan Kedutaan dalam pengurusan Alih status
Pembuatan Alih Status terlebih dahulu atau sebelumnya permohonan izin belajar
yang dikirim ke kedutaan dan ditujukan ke Pendidikan Nasional agar di proses dan
setelah itu akan di berikan persetujuan izin belajar dengan ketentuan-ketentuan yang
sesuai dengan surat Direktur kelembagaan dan Kerjasama, Direkrktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional.dalam hal ini sebagai
landasannya data wawancara yang dilakukan peneliti terhadap pihak kedutaan yakni
terhadap Atase pendidikan dan kebudayaan yaitu Sr, Paul Hendrique Rebeiro
mengatakan bahwa:
'Sebelum mahasiswa mendapat alih status di wilayah Indonesia selama 5
tahun dengan tiap tahun baru bisa memperpanfang kembali alih status maka
terlebih dahulu mengurus i:in belafar setelah itu baru bisa mengurus alih
status`( Wawan.ara, tanggal 19 september tahun 2011)
Ada pula peneliti melakukan wawancara terhadap pihak perwakilan AETIL
yang mempunyai tugas sebagai sekretaris yakni Sdr. Domingos da Costa mengatakan
bahwa:
`Para mahasiswa yang telah mendapatkan i:in belafar maka dapat mengurus
kembali alih status guna mendapatkan kartu i:in tinggal sementara yang telah di
64

tentukan yakni bisa satu tahun fuga bisa dua tahun tapi batasnya hanya sampai
dengan lima tahun safa berada dikawasan wilayah Indonesia seperti yang telah
ditentukan oleh undang-undang yang berlaku di Indonesia` ( Wawan.ara, tanggal
22 september tahun 2011)
Maka ketentuan-ketentuan izin belajar yang telah diberikan kepada mahasiswa
sebagai berikut:
a) Mereka diwajibkan mengikuti pendidikan dan mematuhi peraturan
Universitas tempat belajar,
b) Seluruh biaya selama belajar di Indonesia sepenuhnya ditanggung
oleh mereka
c) Selama mengitu pendidikan di Indonesia mereka tidak
diperkenankan meminta beasiswa kepada pemerintah RI atau
bekerja,dan
d) Segi sekuritis dan keimigrasian mereka terlebih dahulu di selesaikan
dengan instansi yang berwenang.
Setelah mengikuti persyaratan diatas maka mahasiswa akan memberikan ke pihak
imigrasi untuk di berikan kembali sebuah surat yang dinamakan sebagai ITK ke ITAS
yang ditujukan ke Kehakiman untuk memberikan persetujuan guna mendapatkan
kartu izin tinggal sementara atau lebih singkatnya (KITAS). Setelah itu baru
dikirimkan kembali ke Kedutaan Besar Timor Leste untuk diteliti kembali dan setelah
mengamati semuanya dengan secara teliti.
63

Langkah-langkah dan upaya-upaya yang diambil kedutaan selama ini dalam
pelaksanaan pengawasan melalui pengurusan izin belajar sebagai bukti bahwa apa
yang kedutaan lakukan sudah mengawasi para mahasiswa dengan mengontrol melalui
dari pengurusan izin belajar karena melalui penggurusan izin belajar pihak kedutaan
dapat mengetahui dimana para mahasiswa berada dan dapat juga mengamati
mahasiswa melalui mengurusan izin belajar tersebut dan pula mahasiswa dapat bisa
melakukan kontak dengan pihak kedutaan walau melalui prosedur-prosedur yang ada.
Dalam hal ini dapat dilihat pada contoh surat izin belajar dikirimkan ke perwakilan
mahasiswa yang megirim adalah Kedutaan Besar Timor Leste setelah menerima surat
izin belajar dari pihak instansi dari Kementerian Pendidikan Nasional. Contoh-contoh
beberapa nama mahasiswa yang telah menerima surat ijin belajar dan memperpanjang
izin belajar yang berada pada satu universitas maka akan di buatkan sebuah tabel
sebagai berikut:








66

Table 1.3
Para mahasiswa yang telah menerima persetujuan Izin belajar dari
Kementerian Pendidikan Nasional.

No Nama Tempat/Tgl
Lahir
No Paspor Universitas Jurusan
1 Maria G
Soares
Maliana,26/05/
1990
C0011305 Sekolah Tinggi
Teknologi
Nasional
Pertambangan
2 Anito
Jeronimo
Baurua,28/09/
1985
C0018841 Sekolah Tinggi
Teknologi
Nasional
Teknik Geologi
3 Eligio G
onseca
ssu,13/02/19
85
C0020519 Sekolah Tinggi
Teknologi
Nasional
Sda
4 Antonio .C.
Ximenes
Laleia,08/04/1
988
C0014340 Sekolah Tinggi
Teknologi
Nasional
Teknik Mesin
5 Joana .C. Pinto Baguia,19/09/
1983
C0062578 Universitas
Proklamasi 45
Ilmu Hukum
6 rancisco Dos
.S. Gustavo
Liquica,08/02/
1987
C0003491 Universitas
Widya Mataram
Teknik
Arsitektur
7 Grinaldo .S.
Dos Reis
Baucau,12/08/
1982
C0002667 Universitas
Proklamasi 45
Ekonomi
Akuntansi





















67


Tabel 1.4
Para mahasiswa yang telah memperpanjang izin belajar Kementerian Pendidikan
Nasional.

Berdasarkan Surat persetujuan izin belajar dan memperpanjang izin belajar
yang telah dikeluarkan oleh pihak Kementerian pendidikan Nasional dan
Departemen Pendidikan Nasional kepada mahasiswa dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1) Mereka diwajibkan mengikuti pendidikan dan mematuhi peraturan
universitas tempat belajar,
2) Seluruh biaya selama belajar di Indonesia sepenuhnya ditanggung oleh
mereka
No Nama Tempat/Tgl Lahir No Paspor Universitas Jurusan
1 rlando atima
Da Costa E Silva
Ermera,13/05/
1988
C0027043 UPN Teknik
Kimia
2 Etervina Juvania
Cannossa Amaral
Dili, 24/11/1989 C0046396 UPN Teknik
Lingkungan
3 Cesario Vicente
Reinaldo Dos
Reis
Baucau,30/08/
1987
C0035829 UPN SDA
4 Candida Rosena
Sequeira Soares
ecusse,20/7/
1980
C0043258 UPN Teknik
InIormatika
5 Adelina Do Rego
Soares
LeteIoho,27/03/
1986
C0040220 UPN Teknik
Lingkungan
6 Dominggas
Pereira
Manumera,10/08/
1980
C0044825 UPN Ilmu
komunikasi
7 Deliu Manuel Lospalos,12/12/
1988
C0047818 AKPRIND Teknik
Geologi
8 Andre ernandes UatuCarbao,05/04
/1983
C0047957 AKPRIND SDA
9 Joao Mateus
Sequeira AIonso
Dili,05/02/1987 C0034590 AKPRIND Teknik
InIormatika
68

3) Selama mengikuti pendidikan di Indonesia mereka tidak diperkenankan
meminta beasiswa kepada pemerintah RI atau bekerja,dan
4) Segi sekuritis dan keimigrasian mereka terlebih dahulu di selesaikan
dengan instansi yang berwenang.
Dalam surat di atas mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti apa yang telah
diberikan ketentuan-ketentuan yang telah diberikan oleh pihak Kementerian
Pendidikan Nasional.
Dan pula wawancara yang dilakukan langsung oleh peneliti kepada para
mahasiswa yang telah menerima surat persetujuan izin belajar dan memperpanjang
izin belajar diantaranya hanya 6 orang yang dapat dilakukan wawancara yakni:
1. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap mahasiswa yang bernama
Benvindo Coutinho Jesus da Costa mengatakan bahwa :
'Dengan adanya .ontrol dari perwakilan mahasiswa Timor Leste di
Yogyakarta dapat mengatasi setiap masalah yang terfadi pada
mahasiswa fika ada keterlambatan i:in belafar maka pihak AETIL dapat
mengatasinya dengan melaporkan atau melakukan pemberitahuan
kepada pihak imigrasi untuk dapat memberikan waktu atau tempo
kepada mahasiswa tersebut`.
( Wawan.ara, tanggal 27 september tahun 2011)
2. Dalam wawancara peneliti dengan mahasiswi yang bernama Joana Cristina
Pinto mengatakan bahwa :
'Proses pembuatan i:in belafar yang dilakukan oleh pihak kedutaan
sedikit lama yaitu kadang bisa sampai dua atau tiga bulan sehingga para
mahasiswa harus menunggu`
( Wawan.ara, tanggal 05 Oktober tahun 2011)

3. Wawancara peneliti dengan mahasiswa yang bernama rancisco Dos Santos
Gustavo mengatakan bahwa :
69

'Menurut saya dalam pengurusan i:in belafar tahun lalu dan tahun
ini sudah semakin baik karena para mahasiswa hanya tinggal menunggu
karena semua surat yang datang dari DIKTI untuk mahasiswa tinggal
disampaikan oleh pihak AETIL kepada mahasiswa melalui telepon atau
koordinator wilayah dimana para mahasiswa berada`.
( Wawan.ara, tanggal 05 Oktober 2011)

4. Wawancara yang dilakukan dengan mahasiswa yang bernama Grinaldo
Saturnino Dos Reis Mengatakan bahwa:
'Selama ini surat i:in belafar kepada mahasiswa yang dikirimkan
oleh pihak kedutaan selalu berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang
berlaku seperti yang telah diedarkan dalam surat edaran yang
diumumkan oleh pihak kedutaan maupun perwakilan mahasiswa yang
berada di Yogyakarta`. ( Wawan.ara, tanggal 06 Oktober tahun 2011)

5. Peneliti melakukan wawancara dengan Antonia Cecilio Ximenes mengatakan
bahwa:
'Dengan setiap syarat-syarat yang diberikan oleh pihak kedutaan
terhadap AETIL mahasiswa mengurus surat-surat seperti i:in belafar
dengan mudah dan teliti dalam mengurus surat i:in belafar`. (
Wawan.ara, tanggal 05 Oktober tahun 2011)
6. Peneliti melakukan wawancara dengan mahasiswa yang bernama Gregorio R.
Pereira mengatakan bahwa :
'Proses pengurusan i:in belafar sekarang ini semakin baik
dibandingkan dengan tahun lalu pada tahun ini proses hanya pada waktu
dua bulan mahasiswa sudah bisa mendapatkan i:in belafar dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya bisa sampai dengan tiga bulan atau
bisa lebih` ( Wawan.ara, tanggal 05 Oktober tahun 2011)

Dari semua yang telah di jelaskan di atas maka dapat simpulkan bahwa kedutaan
mempunyai tangung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya guna menjaga dan
melindungi masyarakatnya yang berada di luar negeri yang berpegang paspor Timor
Leste atau lebih jelasnya yang berdomilsili warga negara Timor Leste.
70

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Iungsi pengawasan Kedutaan Besar Timor Leste terhadap
mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta. Dari hasil penelitian yang telah di peroleh,
maka mahasiswa dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
ungsi pengawasan kedutaan Besar di Indonesia yang berpusat di Jakarta
terhadap mahasiswa Timor Leste antara lain:
1. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pihak Kedutaan Besar, seperti
memberikan rasa tanggung jawab yang besar guna melaksanakan wewenang
dan tanggung jawab kepada setiap mahasiswa yang berada di wilayah
Republik Indonesia dengan memberikan jaminan dan perlindungan terhadap
mahasiswa,dan dengan meningkatkan eIektivitas kerja yang disesuaikan
dengan diberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada setiap perwakilan
mahasiswa yang berada di seluruh Indonesia.
2. Dengan menerapkan proses pelaksanaan yang telah di rencanakan oleh
Negara maka Kedutaan Besar mempunyai kewajiban untuk menjaga dan
mengawasi setiap mahasiswa yang berpegang paspor RDTL agar tidak terajdi
masalah bagi mahasiswa dalam pengurusan surat-surat yang menyangkut
71

dengan pengurusan izin belajar dan memperpanjang Izin belajar maupun
pengurusan terhadap alih status mahasiswa. dan berkewajiban membantu
mahasiswa jika memerlukan bantuan dari Kedutaan Besar.
3. Mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang melalui pemberitahuan-
pembaritahuan kepada mahasiswa dengan menyebarkan surat edaran atau
manyampaikan inIormasi kepada mahasiswa dengan melalui perwakilan
mahasiswa dengan memberikan ketentuan-ketentuan yang berlaku di
Indonesia.
4. Dengan memberikan wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan kerja
oleh pihak kedutaan dapat melaksanakan setiap tugas yang ada dengan di
dasari pada undang-undang yang berlaku pada ketentuan-ketentuan yang
berlaku antar dua Negara. pemberian wewenang kedutaan diberikan kepada
pihak Atase Pendidikan dan Kebudayaan guna menjalankan tugas dan
Iungsinya dengan beberapa instansi terkait di Indonesia untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang menyangkut mahasiswa Timor Leste.intinya tugas dan
Iungsi atase pendidikan tentang penanganan terhadap mahasiswa Timor Leste
di kawasan wilayah Indonesia.
5. Kedutaan Besar juga telah menjamin kebanyakan mahasiswa guna
memberikan sponsor agar mahasiswa dapat menjalani proses studi di wilayah
Indonesia. Dengan memberikan jaminan dan sponsor mahasiswa dapat
melakukan pengurusan terhadap izin belajar. karerna dengan jaminan dan
72

sponsor pada mahasiswa baru mahasiswa bisa mendapatkan izin belajar
maupun menperpanjang ini belajar dan pula pengurusan terhadap alih status.
jadi pelaksanaan kerja kedutaan selama ini tidaklah sia-sia karena telah
menjalan tugas-tugas yang telah di berikan oleh Negara kepada kedutaan guna
melaksanakan tugas dan Iungsinya selama berada di kawasan wilayah di
perwakilan diplomatik atau kedutaan Besar berada.
b. Saran-saran
Saran-saran untuk kedutaan di Indonesia yaitu:
1. Hendaknya,kedutaan besar selalu lebih aktiI dalam memberikan pengawasan
terhadap mahasiswa Timor Leste yang berada di kawasan wilayah Republik
indonesia khususnya di wilayah Daerah propinsi yogyakarta melalui
pengurusan izin belajar dan menperpanjang izin belajar dan juga terhadap
pengurusan Alih status,agar bisa memuaskan masyarakat dan juga mahasiswa
Timor Leste di yogyakarta dan pula kepada negara yakni negara Demokratik
Timor Leste.
2. Saran untuk perwakilan mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta
Perwakilan mahasiswa Timor Leste ( AETIL) guna membangun meningkatkan
tugasnya yang diberikan oleh pihak Kedutan Besar Timor Leste dalam
mengkoordinir mahasiswa dan mengontrol mahasiswa.cobalah selalu mendukung
berbagai program yang diterapkan oleh kantor Kedutaan Timor Leste. Dan
73

berpartisipasi dalam mensosialisasikan kepada para mahasiswa agar dapat
mengetahui prosedur-prosedur yang diberikan oleh pihak Kedutaan.



















74

DAFTAR PUSTAKA
Djati Julistriarsa dan John S. 1998. Management Umum Sebuah Pengantar.
Yogyakarta: BPE.
Hamdan Mansoer. 1989. Pengantar Menefemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Koontz, Harold & Cyril `Donnel & Heinz Weihrich. 1986. Manafemen. Jilid 2.
Terjemahan: Gunawan Hutauruk. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kusdiyanto dan Edi Priyono. 2002. Menefemen Pengantar. Surakarta: E UMS.
Mahduh M. HanaIi. 1997. Manafemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Maman Ukas. 2004. Manafemen. Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung : Penerbit
Agnini.
Masri Singrimbun dan SoIyan EIIendi,1987. Metode Penelitian Survei. Jakarta
LPE3ES
Moh.Nazir, 3003. Metode Penelitian. Jakarta.Gholia indonesia
M. Manullang, 1977. Dasar-dasar Manafemen. Medan: Monara.
Manullang M. 2002. Dasar-dasar Management. Yogyakarta: UGM Press
M. Situmorang, Viktor dan JusuI Juhir. 1994. Aspek Hukum Pengawasan Melekat
dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
SaIrudin, Ateng. 1965. Pemerintah Daerah dan Pembangunan. Bandung: Sumur
Soewarno Handayaningrat. 1997. Studi Administrasi dan Management.Jakarta:
Gunug agung
Sudibyo Triatmojo. 2000. Sistem Pengawasan. Jakarta: LAN.
73

Sukanto Reksohadiprodjo. 1999. Dasar-dasar Manafemen. Yogyakarta: BPE.
Winardi, 2000, Manafer dan Manafemen. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Konvensi wina 1961 Tentang Hubungan diplomatik
Undang-undang RDTL pasal 59 ayat 3 tentang Pendidikan
Undang-undang RDTL pasal pasal 8 ayat tentang 4 tentang hubungan internasional
Internet
dictionary 3.0 , 2010,
http://translate.google.co.id/translate?hlid&slen&tlid&uhttp3A22www
.dictionary30.com2meaning2embassy
http://www.dictionary30.com/meaning/embassy
dictionary 3.0 , 2010
LLp//LranslaLegooglecold/LranslaLe?lldslenLllduLLp3A2l2lwwwdlcLlon
ary30com2lmeanlng2lembassy
LLp//wwwdlcLlonary30com/meanlng/embassy

Anda mungkin juga menyukai