Anda di halaman 1dari 53

HYMNE PENCINTA ALAM

BUKU PEGANGAN PadaMu Tuhan Yang Maha Esa

MATERI DASAR PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN Bakti kusembahkan

PENCINTA ALAM BANJARNEGARA Untukmu Indonesia

(untuk kalangan sendiri) Dharma kubaktikan

Kami Pencinta Alam Indonesia

Alam kulestarikan.

Sekretariat Bersama Pencinta Alam Banjarnegara

2014

1
KODE ETIK PENCINTA ALAM INDONESIA KEPENCINTAALAMAN
 Pencinta alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah I. LATAR BELAKANG
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Bumi adalah salah satu dari sekian banyak bagian nyata/riil yang
 Pencinta alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat indonesia
diciptakan oleh Sang Pencipta, juga seluruh isi bumi tersebut ( hewan,
sadar akan tanggung jawab kami kepada tuhan, bangsa dan tanah air.
tumbuhan, air dsb ).
 Pencinta alam Indonesia sadar bahwa pencinta alam adalah sebagai
Kita sebagai salah satu makhluk hidup ciptaan-Nya harus bangga
mahluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Esa.
bahwasanya telah diciptakan sebagai makhluk yang berakal budi tinggi,
Sesuai dengan hakekat di atas kami dengan kesadaran menyatakan : karenanya harus benar-benar memahami keberadaannya secara
keseluruhan.
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kenyataan tersebut diatas sangatlah jelas artinya bahwa manusia
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam hidup tidak sendiri dan saling bergantung satu sama lainnya, baik secara
sesuai dengan kebutuhannya. alami maupun manusianya atau dengan kata lain manusia mempunyai
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air. hak dan kewajiban dalam merealisasikan kehidupannya.
4. Menghormati Tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat Bila kita melihat dari fisiknya, alam terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
sekitarnya serta menghargai manusia sesuai martabatnya. darat, laut dan udara. Masing-masing bagian memiliki spesies/makhluk
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pencinta Alam sesuai hidup sendiri-sendiri. Karena keagungan-Nya, walaupun berlainan namun
dengan Azas Pencinta Alam. untuk mempertahankan kehidupannya mereka bergantung satu dengan
6. Berusaha saling membantu serta saling menghargai dalam yang lain sesuai tingkatannya, sebagai contoh : Manusia sebagai makhluk
pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air. hidup dengan tingkatan paling atas/tinggi dapat mempertahankan
7. Selesai. hidupnya dengan makan ikan, daging dan tumbuhan yang ada
disekitarnya.
Tetapi harus di ingat bahwa manusia untuk mandapatkan haknya
Disahkan bersama dalam dalam mempertahankan hidupnya haruslah berkewajiban
mempertahankan sekaligus melestarikan segalanya yang menjadikan
GLADIAN IV 1974 di Ujung Pandang sumber kelangsungan hidupnya.

II. URAIAN
A. KEPENCINTAALAMAN
Adalah salah satu bidang teori yang harus dipahami oleh manusia
sebagai dasar dari kesadarannya bahwa kewajiban manusia adalah
mempertahankan sekaligus memperhatikan dan melestarikan alam

2 3
beserta isinya sesuai kodratnya yaitu menusia sebagai makhluk DASAR-DASAR BERKEMAH
individu dan makhluk sosial.
Maksud dan tujuan hidup di Alam Terbuka
B. PENCINTA ALAM  Mendekatkan diri kepada Tuhan pencipta alam semesta.
Adalah subyek dari alam itu sendiri yaitu manusianya, dalam  Mengagumi keindahan alam
arti lain adalah manusia yang sadar akan kewajibannya untuk  Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri, tidak terlampau
mempertahankan sekaligus melestarikan alam beserta isinya. bergantung pada orang lain
 Mempertebal keakraban persaudaraan
C. MAKSUD PENCINTA ALAM  Melatih ketajaman panca indera
Mengklasifikasikan kreatifitas serta keinginan dari manusia  Mempertebal ketabahan diri dan ulet dalam mengahadapi setiap
yang sepaham atas kelestarian alam beserta isinya berdasarkan tantangan.
kesadaran dari hak dan kewajibannya.  Memupuk cinta kasih, kesanggupan, dan kecakapan ketrampilan.
 Mengukuhkan kerja sama.
D. TUJUAN PENCINTA ALAM  Bertindak dengan disiplin dan berani.
Merealisasikan kesadaran akan arti dari pentingnya
melestarikan serta mempertahankan keberadaan isi alam secara Hal yang harus diperhatikan dalam memilih tempat berkemah.
keseluruhan.  Lokasi
- Pantai, Padang, Belantara, Gunung, Bukit, dsb.
E. KESIMPULAN
 Keadaan Alam
Maksud dan tujuan dari adanya Pencinta Alam adalah
- Kemiringan Dan Pengeringan
dengan kesadaran yang tinggi akan pentingnya mempertahankan
Tempat berkemah harus merupakan tanah tinggi yang berbentuk
sekaligus melestarikan isi alam secara utuh dan benar diharapkan
miring.
akan lahir kreatifitas berdasarkan keinginan yang sepaham untuk
mempertahankan juga meneruskan kehidupan yang telah ada - Peneduh Dan Pelindung
atau dengan kata lain menjadikan manusia yang peduli akan Dengan pelindung buatan
lingkungan dalam arti yang sebenarnya.
- Keamanan
III. PENUTUP. Janganlah berkemah dipinggir jurang, ngarai sungai yang dalam

Dengan adanya keterbatasan bahwa manusia diciptakan sebagai - Lapang


makhluk individu dan makhluk sosial, juga potensi dan akal/budi yang Harus ada jarak antara satu tenda dengan tenda yang lainnya
berbeda, maka manusia belum bisa dikatakan secara bersamaan bahwa
dirinya sudah menjadi Pencinta Alam.

4 5
- Jenis Tanah - Serangga tidak mudah masuk
Tanah liat tidak baik, karena lembab, mengakibatkan genangan air, - Bahan yang untuk membuat tenda perlu diuji
dan lumpur. Tanah ringan atau berpasir berkerikil sangat baik untuk - Tahan air dan tidak tampias saat hujan
dipilih sebagai tempat berkemah. - Ringan dan mudah dilipat
 Alat masak dan peralatan makan
- Daerah Tersendiri
Alat-alat memasak dan makan sebaiknya yang dibuat dari Allumunium
Jangan berkemah di lapangan terbuka yang dijadikan juga tempat
dan plastik yang baik karena tidak berkarat. Semua perlatan hendaknya
menggembala ternak.
diusahakan untuk senantiasa bersih bila tidak digunakan dan harus
- Mudah Dicapai diperhatikan kebersihannya.
- Air Bersih Dan Kayu Bakar
 Lampu penerangan
Lampu untuk perkemahan yang baik disebut ‘lampu badai’ lampu yang
Perencanaan Letak Situasi Perkemahan tahan angin kencang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
 Dapur
- Letak dapur harus dekat dengan pusat persediaan air. Dapur perkemahan bermacam-macam terserah kepada para pekemah
- Tenda tidur diatur membelakangi arah angin bertiup tetapi terbuka seperti :
menerima sinar matahari.
- Dapur gantung
- Tenda perbekalan didirikan ditempat teduh
- Dapur di tanah
- Fasilitas mandi cuci kakus
- Dapur galian
Perlengkapan yang perlu dibawa - Kompor

Tenda
Tiga Kategori tipe utama :
- Tenda lonceng (Bell Tent)
- Tenda Dinding (Wall Tent)
- Tenda Kubah (Dome)
Dari masing-masing bentuk terdapat berbagai variasi. Dalam memilih
bentuk dan ukuran hendaknya disesuaikan dengan keperluan. Dari
konstruksinya perlu diperhitungkan :
- Tidak sobek bila angin bertiup
- Atapnya cukup miring sehingga air hujan mudah mengalir
- Dalamnya lapang untuk berbaring dan duduk
- Ventilasi cukup untuk pergantian udara
6 7
 Api unggun PERLENGKAPAN PERJALANAN
Api unggun dinyalakan dengan tujuan :
- Berdiang, menghilangkan rasa dingin Perlengkapan Perjalanan adalah segala perlengkapan yang harus dibawa oleh
- Menjauhkan binatang buas atau berbisa agar tidak mengganggu setiap petualang, yang sekiranya alat atau perlengkapan itu perlu dan
- Untuk menerangi lingkungan sekitar tempat berkemah. diperlukan dalam perjalanan itu. Tentunya perlengkapan perjalanan itu
disesuaikan dengan tempat tujuan dan lamanya waktu perjalanan.

Beberapa hal pokok yang perlu di perhatikan:


- Apakah tidak menyulitkan diri-sendiri karena beratnya.
- Susah mengaturnya di dalam ransel karena perlu banyak tempat.
- Merepotkan saat pemeriksaan karena lupa
- Sebaiknya semua barang perlengkapan dimasukan ke dalam ransel
yang kedap air atau di bungkus dengan kantong plastik, sebelum
dimasukkan kedalam ransel.

Perlengkapan Pribadi
- Selimut tipis/ Kantong tidur untuk daerah dingin
- Jas hujan, Ponco
- Jaket / sweeter
- Pakaian ganti 1 stel
- Baju dalam
- Kaus kaki
- Sepatu dan sandal
- Peralatan mandi
- Peralatan masak dan makan
- Logistik (Makanan)
- Alat penerangan: senter, lilin, korek api, dll.
- Tali, pisau/ golok
- Survival Kit
- Tempat air (Veldflesh)

8 9
Perlengkapan Regu  Kekurangannya barang yang cukup panjang tidak dapat masuk.
- Tenda, tali, pasak - Rangka
- Alas tenda, plastik  Tanpa rangka untuk perjalanan pendek.
- Lentera, / lampu badai  Rangka luar dan dalam terbuat dari allmunium Alloy. Rangka
- Tempat air, jerigen dalam ada yang dapat dibentuk sesuai dengan bentuk tubuh.
- Kompor, bahan bakar - Tali penutup ruangan.
- PPPK - Harus cukup penjang untuk menyelipkan barang.
- Signal mirror, kompas, peta, altimeter.
Cara mengepak Barang (Packing)
Membawa beban dan Pengepakan barang.  Barang yang menyerap air dibungkus dengan plastik.
Beban yang dianggap seimbang dengan kemampuan adalah sepertiga dari  Letak barang yang berat di bagian atas
berat tubuh. Beban diusahakan untuk menekan tegak lurus searah tulang  Bagilah barang seimbang, kiri dan kanan.
punggung dan bukan membebani tulang punggung belakang.  Letakan barang menurut urutan keperluannya, yang diperlukan lebih dulu
di perjalanan di atas dan yang diperlukan kemudian di bawahnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membawa Ransel/ Ruck Sack/
 Manfaatkan ruang seefisien mungkin.
Carrier
 Jika membawa tenda letakan di atas.
 Sabuk penggendong (Shoulder sling)
- Lebih besar/lebar lebih baik, minimum ± 5 cm.
- Dilapisi busa/ bahan lembut lainnya.
 Sabuk pinggang
- Bila dikenakan di pinggang, bila perlu dimodifikasi.
 Bahan
- Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, dan tahan air.
 Ruang tempat barang
- 1 ruang :
 Kelebihannya dapat memasukan barang yang relatif panjang
 Kekurangannya, untuk mengambil barang yang terletak di bawah
harus membongkar yang diatas.
 Dapat dibuka lebar ke bawah dengan resluiting sehingga tidak
perlu membongkar barang yang diatas bila akan mengambil
barang yang dibawah.
- 2 ruang :
 Kelebihannya mengambil barang lebih mudah, baik diatas
maupun di bawah.

10 11
MOUNTAINEERING  Jangan sombong/takabur!
 Jangan buang air di sembarang tempat!
MOUNTAINEERING atau mendaki gunung adalah suatu olahraga yang keras,  Jangan mengatakan hal-hal yang tabu atau dianggap tabu di tempat
penuh petualangan, membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan dan tersebut!
daya juang yang tinggi. Keberhasilan suatu pendakian berarti suatu
Perencanaan Perjalanan/Pendakian
keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan
 Kenalilah kemampuan diri sendiri dan juga kemampuan anggota tim lainnya.
melawan dirinya sendiri.
 Pelajari medan yang akan ditempuh, yaitu: cara pencapaian medan,
Persiapan-persiapan dalam suatu pendakian, antara lain : kemiringan, jenis batuan, tinggi, dan sebagainya.
 Rencanakan route pendakian seteliti mungkin, antara lain:
Sikap mental - Perkirakan waktu dan tempat untuk beristirahat;
 Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai - Cek medan yang akan kita lalui;
tantangan di alam terbuka. - Persiapkan peralatan dan segala perlengkapan pengamanan yang
 Tidak mudah putus asa, dan berani. Berani dalam arti sanggup menghadapi akan digunakan pada perjalanan atau pendakian sesuai rute
tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga mengakui keterbatasan
pendakian.
kamampuan yang dimilikinya.
 Rencanakan Logistik dengan tepat.
Pengetahuan dan Keterampilan - Perhitungkan kalori yang dipilih untuk anggota tim selama pendakian.
Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seorang pendaki meliputi Komposisi makanan standar yang memenuhi syarat untuk pendakian,
pengetahuan tentang cuaca, medan, teknik pendakian, pengetahuan tentang adalah :
alat pendakian, pengetahuan tentang navigasi, survival dan sebagainya.  makanan yang mengandung kalori cukup dan memadai, serta
merupakan makanan yang tidak asing atau biasa kita makan.
Kondisi Fisik yang Memadai  Ringan dan mudah didapat.
Etika  Terlindung dari kerusakan dan tahan lama serta sederhana dalam
Etika atau tata krama atau bagaimana cara kita bersikap sangatlah diperlukan pengolahannya.
di dalam suatu pendakian atau petualangan. Etika yang harus diperhatikan  Sedapat mungkin siap saji (instant), tidak perlu dimasak. Bila
adakah bagaimana cara kita bagaimana kita berniat, bagaimana kita berkata, perlu dimasak, tidak memerlukan waktu lama dan irit bahan
bagaimana kita berbuat dan bagaimana kita bersikap. bakar.
Jadi, Jagalah Etika.  Kebiasaan makan nasi dihilangkan untuk sementara.
- Jika logistik terbatas, tentukan poin-poin mana yang memerlukan
Etika Gunung / Hutan : kalori lebih.
 Janganlah berkata-kata kotor atau kurang sopan!  Perkirakan waktu yang digunakan untuk melakukan pendakian.
 Jangan mengeluh!  Periksa dan persiapkan perlengkapan untuk pendakian, misalnya :
 Jangan membuang sampah sembarangan! peralatan panjat tebing, pengaman, dan lain-lain.
 Jangan merusak lingkungan!
12 13
 Perkirakan bisa atau tidak (thrust your insting). banyak cacat batuan atau rekahan maupun tonjolan sehingga
 Sudah siapkah anda mendaki? pemanjat dapat dengan teknik mendaki yang dia miliki.
 Jangan lupa berdoa.
- Artificial Climbing,
Penggolongan MOUNTAINEERING pendakian yang hampir sepenuhnya memerlukan bantuan alat-
Menurut arti luas, MOUNTAINEERING terbagi menjadi 4 golongan besar alat khusus pendakian.
menurut tingkat kesukarannya, yaitu : Pendakian ini biasanya dilakukan pada tebing yang sulit dan
Hill Walking jarang mempunyai tempat berpegang atau pijakan.
adalah kegiatan di alam bebas yang menurut arti kata adalah berjalan di
bukit atau di gunung tanpa memerlukan peralatan teknis pendakian. Jadi Snow/Ice Climbing,
jelas sebagian besar dilakukan dengan berjalan. pendakian yang melalui jalur bersalju atau es.

Scrambling
Kegiatan pendakian gunung dengan adanya medan-medan yang cukup Expedition / Ekspedisi
sulit dilalui sehingga kadang-kadang diperlukan pertolongan alat, atau tali Adalah perjalanan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan karena
untuk melaluinya. memakan waktu yang lama dan memerlukan pengorganisasian tertentu dengan
Perlengkapan yan diperlukan untuk scambling sama dengan hillwalking, berbagai variasi medan yang harus dilalui.
hanya diperlukan berupa ikat pinggang pengaman (waist belt) dan
Pengelompokan MOUNTAINEERING berdasarkan waktu
karabiner yang sewaktu-waktu digunakan untuk melintasi medan yang
 Tingkat I, waktu pendakian ditempuh kurang dari 1 hari
sulit.  Tingkat II , waktu pendakian ditempuh selama 1 hari
 Tingkat III, waktu pendakian ditempuh selama 2 hari
Climbing
 Tingkat IV, waktu pendakian ditempuh selama 3 hari
kegiatan pendakian yang memerlukan penguasaan teknik mendaki dan
 Tingkat V, waktu pendakian ditempuh selama 4 - 5 hari
juga peralatan teknis pendakian untuk pengaman.  Tingkat VI, waktu pendakian ditempuh selama 6 hari atau lebih.
Climbing terbagi 2, yaitu :

Rock Climbing,
pendakian gunung yang melalui tebing batu dengan kemiringan lebih dari 70
derajat.
Rock climbing terbagi lagi menjadi 2 macam spesifikasi :

- Free Climbing,
pendakian bebas tanpa bantuan alat-alat khusus pendakian, kecuali
pengaman. Biasa dilakukan pada tebing vertikal yang mempunyai

14 15
PENYAKIT GUNUNG
Hipotermia
Menurunnya suhu tubuh (Kehilangan panas badan)
Penyebabnya :
- Penderita basah terkena hujan.
- Daya tahan tubuh yang buruk
- Perlengkapan kurang
- Angin / aliran udara akan menghilangkan lapisan tipis udara panas
Carabiner Figur of 8 di atas kulit
Kernmantle Penderita hipotermia kehilangan kesadaran akan menyebabkan Paradoxical
Feeling Of Warmth, Penderita justru merasakan rasa panas, sehingga melepas
pakaiannya di udara yang dingin.

Gejala-gejala Hipotermia :
Suhu Tubuh Gejala

36oC – 35oC Menggigil sampai bulu roma berdiri, tetapi masih


terkendali gerakan menjadi lamban. Koordinasi tubuh
mulai terganggu.
Piton 350C Menggigil tidak terkendali
Seat Harness 35oC-33oC Pengambilan koordinasi tubuh kabur, berbicara kasar.
Full Body Harness 33oC Semakin menggigil, denyut ndi dan tekanan darah mulai
menurun.
32oC – 29oC Menggigil berhenti, kebingungan meningkat, berbicara
ngacau, ingatan hilang, gerakan tersentak-sentak, biji mata
mulai membesar.
29oC – 28oC Otot menjadi kaku, biji mata membesar denyut nadi
melemah, warna kulit kebiru-biruan, tingkah laku kacau,
menuju kearah tidak sadar.
27oC Pingsan, biji mata tidak lagi menjawab gerakan cahaya
(pandangan kosong) kehilangan gerakan spontan, tampak
seperti telah meninggal.
26oC Koma suhu tubuh mulai menurun dengan cepat sekali.
Hanger Friend 20oC Denyut jantung berhenti.

16 17
Penanggulangan / Penyembuhan Hipotermia oksigen. Semakin besar pengerahan tenaga di ketinggian yang tipis oksigen,
- Jangan biarkan si penderita tertidur semakin berkembang edema paru.
- Berikan minuman hangat dan manis kepada si penderita
Gejala-gejala Edema Paru :
- Ganti bajunya dengan yang lebih hangat/ kering
- Nafas terputus-putus
- Usahakan cari tempat yang terlindung dari hembusan angin
- Mual
- Jangan baringkan penderita ke tanah, pakailah alas yang kering dan
hangat. - Tidak nafsu makan
- Masukkan penderita ke dalam kantung tidur. Usahakan satu kantong - Batuk kering yang dilanjutkan dengan batuk berlendir
tidur untuk bersama orang yang sehat. - Dahak berdarah
- Letakkan botol air penuh air hangat kedalam kantung tidur untuk - Denyut ndi sangat cepat (120 – 160 per menit)
membantu memanaskan kantung tidur. - Nafas terdengar ribut (Suaru bergelembung dari dada)
- Buatlah api di kedua sisi penderita, jaga jarak api dengan kantung tidur. - Kuku, Muka, Bibir kebiru-biruan (Sianosis)

Mountain Sickness / Hipoksia Kalau penanggulangan tidak segera dilakukan, sipenderita akan kehilangan
kesadaran dan mungkin disertai dengan gelembung busa putih atau merah
Penyebab : jambu dimulut dan dihidung. Ini adalah tahap akhir yang bisa menyebabkan
- Ketinggian suatu daerah kematian. Edema paru mirip dengan tahap akhir Hipotermia, sehingga sering
- Tipisnya kadar Oxygen disalah-tafsirkan.

Penanggulangan Edema Paru


Gejala-gejala Hipoksia
- Apabila gejala-gejala sudah kelihatan, segera turunkan si penderita ke
Penanggulangan / Penyembuhan Hipoksia tempat yang lebih rendah.
- Turunkan si penderita dari ketinggian dimana penderita mulai terkena - Pusing - Badan terasa lemas
hipoksia. - Sesak nafas - Perasaan malas
- Turun ke daerah lebih rendah minimal 600m dari ketinggian semula si - Tidak nafsu makan - Jantung berdenyut lebih cepat
penderita berada. - Mual - Penderita tidak bisa tidur
- Istirahat selama 24 – 48 jam (aklimatisasi) - Muntah - Muka pucat
- Pertolongan dengan tabung Oksigen merupakan pertolongan terbaik. - Kedinginan - Kuku dan bibir kebiru-biruan

Edema Paru - Untuk mencegah penyakit ini, pendaki gunung hendaknya berjalan
Edema Paru adalah kebocoran plasma darah ke dalam jaringan paru-paru dengan perlahan/ teratur.
menyebabkan kantung-kantung udara (Alveoli) tidak efektif lagi untuk - Di atas ketinggian 3300 m dianjurkan untuk beristirahat (Aklimatisasi)
pertukaran oxygen dengan karbon dioksida. Edema paru bisa muncul setelah sedikitnya satu hari.
kira-kira ketinggian 3000m, yaitu 12 – 36 jam setelah si penderita kekurangan
18 19
Kepanasan (Heat Exhaustion) NAVIGASI DARAT
Rasa panas yang berlebihan dapat dialami oleh seorang karena keadaan alam
yang panas atau karena fisik yang lemah. Keadaan ini menyebabkan urat Navigasi darat adalah suatu dasar pengetahuan yang memberikan cara untuk
darah di bawah kulit mengembang, sehingga aliran darah ke otak dan organ mengetahui keadaan medan dan menunjukan arah dalam perjalanan darat,
penting lainnya akan berkurang. Aklimatisasi yang kurang terhadap panas, dari titik pemberangkatan menuju titik tujuan, dalam segala macam keadaan,
terjadinya dehidrasi atau kekurangan garam/cairan dalam tubuh, membuat dengan seaman-amannya dan seefesien mungkin di darat.
seseorang peka sekali terhadap rasa panas. Terik matahari dapat membuat
rasa panas yang luar biasa. Tujuan
 Mengetahui keadaan medan yang akan kita hadapi
Gejala-gejala sengatan panas (Heat Stroke)  Menentukan arah dan tujuan perjalanan
- Muka merah dan panas  Mengetahui keadaan/ posisi kita di medan sesungguhnya
- Denyut urat nadi cepat
- Sakit kepala Alat Yang Digunakan
- Lemah malas  Peta (Topografi)
Hal ini disebabkan karena kegagalan tubuh dalam proses berkeringat dan
mekanisme pengaturan panas badan.

Penanggulangan Heat Exhaustion


- Tempatkan / Istirahatkan si penderita di tempat yang sejuk/ teduh.
- Beri minuman air dingin yang diberi garam atau tablet garam
- Kompres bagian kening dengan air dingin.
- Minumlah air dingin sebanyak-banyaknya hingga suhu badan normal
kembali.

 Kompas, Altimeter,curvemeter, GPS

20 21
 Protractor, Busur derajat, Penggaris, Alat tulis Di Indonesia, utara magnetis bergeser kesebelah timur dari utara
peta, Untuk perhitungan azimuth peta ke kompas, maka azimuth di peta
dikurangi deklinasi sebaliknya untuk perhitungan azimuth kompas ke
peta, maka azimuth kompas ditambah hasil perhitungan deklinasi.
Sebagai contoh bila azimuth di peta 35° dan deklinasi 2°, maka azimuth
kompas adalah 35° – 2° = 33° sebaliknya bila azimuth kompas 35° dan
deklinasi 2° maka azimuth peta adalah 35° + 2° = 37°.

b. Penggunaan Kompas

Kompas Silva
PENGETAHUAN DASAR NAVIGASI meliputi : Kompas silva dibuat pertama kali di Swedia pada tahun 1930 oleh
a. Pembacaan Peta Kjellstrom bersaudara didisain untuk olahraga orienteering, namun
demikian sekarang dibuat banyak model dan digunakan untuk berbagai
Orientasi peta adalah bagaimana menempatkan dan menggunakan
keperluan. Kompas silva dapat digunakan untuk ploting, menghitung arah
peta secara baik dan benar, hal ini merupakan langkah awal sebelum
dengan cepat dan tepat diatas peta tanpa menggunakan busur karena
melakukan kegiatan navigasi darat. Tahapan dalam melakukan orientasi
memang merupakan kombinasi dari keduanya
peta agar memperoleh pandangan muka bumi yang sesuai dengan
gambaran peta adalah : Cara penggunaan Kompas Silva

- Tempatkan Sumbu vertikal peta sejajar atau berimpit dengan arah Menentukan Garis arah
utara di lapangan. Cocokan gambar dipeta dengan keadan lapangan, Tempatkan sisi garis yang panjang kompas, berhimpit dengan arah
pada daerah yang dikenal tidak akan menemui kesukaran tapi bila garis yakinkan anak panah berada pada titik sasaran atau perjalanan yang
daerah baru atau pada saat cuaca kurang menguntungkan untuk dikehendaki.Putar rumah skala seterusnya meridien line sejajar dengan
melakukan orientasi seperti berkabut, kompas dapat membantu sumbu vertikal. Baca arah lintasan yang berada dalam rumah skala
mengenali atau paling tidak dapat merencakan perjalanan mendatar digaris penunjuk derajat.
selanjutnya di daerah tersebut. Sepanjang perjalanan sudut magnetik sebaiknya sudah diset dengan
- Sebelum menentukan arah perjalanan atau mencari posisi, terlebih memutar rumahan hingga arah yang dikehendaki tepat dengan garis
dahulu menghitung deklinasi magnetis yang telah dibahas bagian penunjuk. Pegang alat kompas di telapak tangan, putar hingga tanda
terdahulu. Tentukan arah tujuan pada peta dan hitung azimuthnya. merah pada jarum kompas menunjuk arah utara magnet, pada rumahan
Setelah disesuaikan dengan perhitungan deklinasi magnetis, yaitu kompas Arah yang dituju adalah yang ditunjuk sudut magnet.
dengan mengubah azimuth di peta dengan azimuth magnetis, maka
azimuth di kompas menjadi patokan arah perjalanan.

22 23
Menentukan sudut magnet Menentukan arah dan sudut kompas, pegang kompas seperti cara
Pegang kompas arahkan titik yang dikehendaki pada obyek. Putar diatas, pandangan mata ke lensa/prisma dan putar kompas sampai garis
rumahan kompas hingga jarum merah, meridien line berada di bawah rambut me motong sudut yang dikehendaki pada plat
jarum merah (Utara) jarum kompas berhenti. skala.Menggunakan kompas tanpa prisma, merupakan salah satu cara
Baca sudut magnetik pada rumahan persis di garis penunjuk ( Index Line ). penggunaan meskipun ketelitiannya kurang. Untuk menentukan arah
caranya adalah dengan membuka kompas mendatar dan garis pada lidah
Kompas Bidik kompas lurus dengan objek, baca putaran arah pada kompas yang
Kompas bidik digunakan untuk membidik mengetahui azimuth suatu ditunjukan oleh garis penunjuk lubber line seperti pada gambar dibawah
objek, yang termasuk kompas ini antara lain : Kompas prisma, kompas ini.
lensa, kompas cermin, kompas optis, kompas digital (ada juga yang
tergabung dengan GPS). Kompas Lensa dilengkapi lensa pembesar yang
memungkinkan dapat membaca angka pada piring plat secara tepat,
pada bak kompas terisi dengan cairan yang memudahkan untuk
pergerakan piringan untuk dapat berputar berhenti dengan cepat.

Kalibrasi Kompas
Mengingat setiap kompas mempunyai karakteristik tersendiri yang
memungkinkan adanya kompas yang agak melenceng, untuk itu kompas
perlu dikalibrasi diantaranya dengan cara :
Cara Penggunaan Kompas lensa dan Prisma Siang hari
Menentukan nilai arah, pegang kompas dengan dua tangan, ibu jari
- Diperbaiki di pabrik.
masuk kedalam ring kompas, pandang celah dekat lensa/prisma lurus
- Mencocokan semua kompas dengan ada 1 kompas patokan.
dengan garis rambut yang ada pada tutup kompas searah dengan obyek
Sehingga yang lainnya dapat menyesuaikan dengan menambah
yang dikehendaki, baca skala mendatar pada plat skala dari celah lensa
atau mengurang.
pembesar, angka yang terdapat pada pivot point adalah nilai arah.
- Dengan mengecek memakai dua trianggulasi yang terdapat
dilapangan dan dipeta, tentukan sudut petanya lalu bidik
dengan kompas catat hasilnya, konversi arahnya dengan
memperhitungkan variasi peta magnetik. Selisih sudut
keduanya merupakan nilai kalibrasi yang harus diperhitungkan.

24 25
Gangguan magnet lokal Pada malam hari, bulan dapat digunakan sebagai pedoman caranya
Kompas dapat terpengaruh gangguan magnet lokal bila berdekatan adalah dengan memperhatikan permukaan bulan. Pada saat bulan
dengan bahan logam, instrumen kompas yang kecil sangat peka terhadap purnama, permukaan bulan yang memperlihatkan bayangan kehitaman
bahan yang mempengaruhi arah magnet kompas. Berikut jarak aman dari dan berkumpul pada satu sisi, tempat berkumpulnya bayangan tersebut
pengaruh gangguan magnet lokal dalam menggunakan kompas : menunjukan arah utara.
Pada saat bulan tidak utuh maka perhatikan bagian yang terang,
 Kawat tegangan tinggi > 80 m perhatikan pula waktu bulan pertama kali muncul, apabila muncul pada
 Alat berat ( Tractor, Dumpturck dll ) > 75 m saat matahari belum tenggelam maka bagian yang terang menunjukan
 Mobil > 60 m arah barat, jika bulan muncul saat lewat tengah malam, maka bagian
 Pagar kawat / beton > 10 m bulan yang terang menunjukan arah timur.
 Kapak / sekop > 3 m
Menggunakan Bayangan matahari
Untuk memastikan gangguan magnet, caranya adalah dengan Arah mata angin dapat ditentukan dengan menggunakan bayangan
menentukan dua titik yang berjarak ± 100 meter, misalnya titik A dan matahari. Caranya dengan menancapkan batang kayu lurus pada tanah
Titik B. Ambil sudut kompas dari titik A ke titik B, catat angka yang yang relatif datar dan terbuka terbebas dari naungan. Tandai bayangan
didapat, kemudian bidik balik dari titik B ke titik A. Bila selisih pembidikan ujung batang (titik A) lalu tunggu sekitar setengah jam bayangan ujung
pertama dan kedua tidak sama dengan 180° berarti ada gangguan magnet batang akan bergeser lalu tandai sekali lagi (titik B). Tarik garis diantara
lokal. kedua titik, garis tersebut menunjukan arah barat – timur, arah utara –
selatan adalah garis tegak lurus arah barat – timur

c. Penggunaan tanda-tanda alam yang membantu kita dalam menentukan Penggunaan Rasi Bintang
arah Pada malam hari rasi bintang gubuk penceng atau layang -layang
menunjukan arah selatan dan rasi bintang tujuh atau perahu menunjuk
Adakalanya dalam suatu perjalanan mendapat kesulitan menentukan arah utara.
arah mata angin karena tidak ada kompas atau kompas hilang atau rusak,
untuk itu perlu mengetahui cara menentukannya. Menentukan arah Membuat Kompas sendiri
tanpa kompas biasanya bersifat global, tidak terlalu akurat dan tanpa nilai Menggunakan jarum atau silet bermagnet yang diletakan diatas
sudut. permukaan air. Untuk membuatnya terapung dapat digunakan pelamung
seperti kertas atau gabus, berdasarkan arah yang ditunjukan jarum dapat
Dengan Perbintangan
diketahui arah utara – selatan, apabila jarum tidak bermagnet dapat
- Melihat terbit / tenggelamnya matahari / bulan
dibuat dengan menggosokannya ke kain secara searah.
- Melihat posisi bulan

26 27
Tanda Medan PENGETAHUAN PETA
Penentuan arah juga dapat dilakukan dengan memperhatikan indikasi
Peta adalah gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi di atas
pada lumut yang menempel pada batang pohon, batang pohon yang
bidang datar, dalam ukuran yang diperkecil dan bersifat selektif.
berlumut tebal biasanya menunjukan arah timur. Selain lumut pangkal
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan posisi horizontal dan
liana pada tumbuhan biasanya tumbuh mengarah ke timur.
vertikal dari permukaan bumi dan benda tidak bergerak diatasnya, yang
Selain tanda – tanda alami dapat juga menggunakan tanda buatan,
secara visual dan matematis dapat dipertanggungjawabkan..
seperti bangunan Rumah ibadah Islam yang selalu menunjuk arah kiblat (
Untuk di Indonesia menunjuk arah barat laut ) dan Kuburan Islam selalu Peta topografi sistematis adalah peta topografi yang memberikan informasi
menunjuk arah utara. yang tepat mengenai :
- keadaan relief (tinggi rendah bumi), contoh : gunung bukit, lembah ...
Menggunakan Jarum Jam
- perairan, contoh : sungai, danau
Dengan Jarum jam atau Arloji, di daerah sebelah utara dari
- tumbuhan, contoh : hutan, semak, alang-alang, bambu.
kedudukan garis edar matahari, jarum pendek arahkan ke matahari dan
- Benda budaya manusia, contoh : jalan raya, jalan KA, Pelabuhan, sawah,
garis pembagi sudut antara angka jam 12 dengan jarum pendek adalah
perkampungan, jembatan, dll.
arah selatan. Di daerah sebelah selatan dari kedudukan garis edar
matahari, caranya sama dengan diatas tapi yang didapat adalah arah Dalam menggunakan peta topografi harus diperhatikan kelengkapan petanya,
utara. yaitu:
1. Judul Peta
Adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerah atau
identitas lain yang menonjol.
2. Keterangan Pembuatan
Merupakan informasi mengenai pembuatan dan instansi pembuat.
Dicantumkan di bagian kiri bawah dari peta.
3. Nomor Peta (Indeks Peta)
Adalah angka yang menunjukkan nomor peta. Dicantumkan di bagian
kanan atas.
4. Pembagian Lembar Peta
Adalah penjelasan nomor-nomor peta lain yang tergambar di sekitar peta
yang digunakan, bertujuan untuk memudahkan penggolongan peta bila
memerlukan interpretasi suatu daerah yang lebih luas.

28 29
5. Sistem Koordinat
Adalah perpotongan antara dua garis sumbu koordinat. Macam koordinat
adalah: 2. Skala Perbandingan atau pecahan
Contoh :
a. Koordinat Geografis
1
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (BB dan BT), yang 1 : 50.000 atau
50.000
berpotongan dengan garis lintang (LU dan LS) atau koordinat yang
Artinya 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm di medan
penyebutannya menggunakan garis lintang dan bujur. Koordinatnya
sesunggunya.
menggunakan derajat, menit dan detik. Misal Co 120° 32' 12" BT 5°
17' 14" LS. 3. Skala Grafik/ Garis Skala
Contoh :
b. Koordinat Grid
Perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinal (y) pada
koordinat grid. Kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak
(meter), sebelah selatan ke utara dan barat ke timur dari titik acuan.  1 = 5 km2

c. Koordinat Lokal Artinya : 1 kotak pada peta menggambarkan 5 km2 pada medan
Untuk memudahkan membaca koordinat pada peta yang tidak ada yang sesungguhnya.
gridnya, dapat dibuat garis-garis faring seperti grid pada peta.
Rumus Skala Peta :
(Skala bilangan dari sistem koordinat geografis dan grid terletak pada JP JP
SP   JM   JP  JM  SP
tepi peta. Kedua sistern koordinat ini adalah sistem yang berlaku secara JM SP
internasional. Namun dalam pembacaan sering membingungkan, Keterangan :
karenanya pembacaan koordinat dibuat sederhana atau tidak dibaca
seluruhnya. Misal: 72100 mE dibaca 21, 9° 9700 mN dibaca 97, dan SP = Skala Peta JM = Jarak di Medan JP =
lain-lain. ) Jarak di Peta

6. Skala Peta Dari berbagai bentuk skala peta maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
Adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak horisontal sebenarnya di
 semakin besar angka pembagi skala (medan sebenarnya) maka
medan atau lapangan. Rumus jarak datar di peta dapat di tuliskan berupa
semakin kecil skala, makin kecil angka pembagi skala makan semakin
:
besar skalanya.
1. Perkataan, artinya skala ditentukan dengan sebuah perkataan atau Contoh : Skala 1 : 100.000 < skala 1 : 50.000
kalimat, contohnya : Skala 1 : 25.000 > skala 1 : 50.000
1 cm sama dengan 500 meter, artinya 1 cm di peta sama dengan
500 meter di mean sesungguhnya.
30 31
 peta skala besar memiliki jangkauan luas medan sesungguhnya yang Macam-macam Garis Ketinggian/Kontour.
lebih kecil daripada peta berskala kecil.
1. Garis ketinggian biasa,
 peta skala besar akan memberikan informasi keadaan medan yang
Bernilai 1 x interval kontur
lebih lengkap dan lebih teliti daripada peta berskala kecil.
2. Garis ketinggian pembantu digambar dengan garis terputus
7. Orientasi Arah Utara Bernilai ½ dari garis ketinggian biasa.
Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan
sebelum menggunakan peta dan kompas, karena tiga arah utara tersebut 3. Garis ketinggian ke-sepuluh digambar dengan garis tebal
tidak berada padasatu garis. Tiga arah utara tersebut adalah : Bernilai 10 x garis ketinggian biasa
 Utara Sebenarnya/ True North (TN)
Sifat Garis Ketinggian / Kontour
Tanda ini tepat mengarah pada kutub
utara, dan sesungguhnya 1. Garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian
menggambarkan garis lintang bola dunia. sama dari permukaan air laut.
Diberi simbol dengan tanda *
2. Garis kontur tidak akan berpotongan antar satu dengan lainnya.
(bintang)
3. Garis ketinggian yang rendah selalu mengelilingi garis kontur yang
 Utara Peta/ Grid North (GN) lebih tinggi, kecuali di kawah gunung.
Utara ini digambarkan sebagai garis vertikal
pada lembar peta (topografi). 4. Garis ketinggian yang menjorok ke dalam daln berbentuk runcing
menunjukkan lembah, yaitu bagian yang rendah. Biasanya terdapat
 Utara Magnetis/ Magnetic North (MN) sungai.
Utara ini adalah arah yang ditunjuk oleh jarum kompas, tidak tepat di
5. Garis ketinggian yang melengkung keluar dan melebar merupakan
kutub utara. Utara magnetis setiap tahunnya selalu berubah.
punggung gunung/bukit.
8. Garis Kontur atau Garis Ketinggian 6. Garis ketinggian yang satu dengan yang lainnya tidak akan saling
Garis-garis dalam peta (topografi) yang menghubungkan tempat yang berpotongan, kecuali pada tebing yang sangat curam, dimana
mempunyai nilai-nilai ketinggian yang sama, yang diukur dari 0 meter biasanya terdapat air terjun atau pada gua.
diatas permukaan laut. Garis ini digunakan sebagai salah satu cara untuk
7. Garis ketinggian yang rapat berarti lereng terjal, dan garis ketinggian
menggambarkan relief muka bumi.
yang landai berarti lereng landai.
Maksud dari Garis Ketinggian

1. Untuk mengetahui tinggi suatu titik/tempat pada peta topografi Rumus Interval Kontour
2. Untuk membayangkan bentuk permukaan bumi sebenarnya di atas
peta. Perbedaan tinggi antara dua garis ketinggian selalu sama.

32 33
Pada peta skala 1 : 50.000 dicantumkan interval konturnya 25 meter. 9. Titik Triangulasi
Untuk mencari interval kontur berlaku rumus : Selain dari garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggi suatu tempat
1 dengan pertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik triangulasi Titik
 Skala Peta
2000 Triangulasi adalah suatu titik atau benda yang merupakan pilar atau
Tapi rumus ini tidak berlaku untuk semua peta, pada peta GUNUNG tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan
MERAPI/1408-244/JICA TOKYO-1977/1:25.000, tertera dalam legenda laut. Macam-macam titik triangulasi :
peta interval konturnya 10 meter sehingga berlaku rumus : a. Titik Primer, I'. 14 , titik ketinggian gol.l, No. 14, tinggi 3120 mdpl.
1 3120
 Skala Peta b. Titik Sekunder, S.45 , titik ketinggian gol.II, No.45, tinggi 2340 mdpl.
2500
2340
Jadi untuk penentuan interval kontur belum ada rumus yang baku, namun
c. Titik Tersier, 7: 15 , titik ketinggian gol.III No. 15, tinggi 975 mdpl 975
dapat dicari dengan:
d. Titik Kuarter, Q.20 , titik ketinggian gol.IV, No.20, tinggi 875 mdpl. 875
1. Cari dua titik ketinggian yang berbeda atau berdekatan. Misal titik A e. Titik Antara, TP.23 , titik ketinggian Antara, No.23, tinggi 670 mdpl.
dan B. 670
2. Hitung selisih ketinggiannya (antara A dan B). f. Titik Kedaster, K.131 , titik ketinggian Kedaster, No.l 31, tg 1202 mdpl.
3. Hitung jumlah kontour antara A dan B. 7202
4. Bagilah selisih ketinggian antara A - B dengan jumlah kontur antara A g. Titik Kedaster Kuarter, K.Q 1212, titik ketinggian Kedaster Kuarter, No.
- B, hasilnya adalah Interval Kontur. 1212, tinggi 1993 mdpl. 1993

10. Legenda Peta


Adalah informasi tambahan untuk memudahkan interpretasi peta, berupa
unsur yang dibuat oleh manusia maupun oleh alam. Legenda peta yang
penting untuk dipahami antara lain:
a. Titik ketinggian
b. Jalan setapak
c. Garis batas wilayah
d. Jalan raya
e. Pemukiman
f. Air
g. Kuburan
h. Dan Lain-Lain

34 35
MENGENAL TANDA MEDAN arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan arah
Selain tanda pengenal yang terdapat pada legenda peta, untuk keperluan perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arah
orientasi harus juga digunakan bentuk-bentuk bentang alam yang mencolok lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan.
di lapangan dan mudah dikenal di peta, disebut Tanda Medan. Beberapa
tanda medan yang dapat dibaca pada peta sebelum berangkat ke lapangan, Pengertian :
yaitu: Azimuth adalah sudut yang terbentuk dari arah titik bidikan/sararan dan
1. Lembah antara dua puncak arah utara.
2. Lembah yang curam Azimuth Peta adalah sudut yang terbentuk dari arah sudut bidikan di peta
dengan Utara Peta.
3. Persimpangan jalan atau Ujung desa
4. Perpotongan sungai dengan jalan setapak Azimuth Magnetis adalah sudut yang terbentuk dari arah sudut bidikan
5. Percabangan dan kelokan sungai, air terjun, dan lain-lain. pada medan sebenarnya dengan arah utara magnetis. Disebut juga sudut
kompas
Sistem penghitungan sudut dibagi menjadi dua, berdasar sudut
Untuk daerah yang datar dapat digunakan:
kompasnya :
1. Persimpangan jalan Azimuth : Sudut Kompas
2. Percabangan sungai, jembatan, dan lain-lain. Back Azimuth :
Bila sudut kompas > 180° maka sudut kompas dikurangi 180°.
Bila sudut kompas < 180o maka sudut kompas ditambah 180°.
UTARA PETA

Setiap kali menghadapi peta topografi, pertama-tama carilah arah utara IKHTILAF
peta tersebut. Selanjutnya lihat Judul Peta (judul peta selalu berada pada Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara Peta (UP),
bagian utara, bagian atas dari peta). Atau lihat tulisan nama gunung atau desa Utara Magnetik (UM) terhadap arah Utara Sebenarnya (US).
di kolom peta, utara peta adalah bagian atas dari tulisan tersebut. a. Ikhtilaf Peta (Ikh US – UP)
Ikhtilaf Peta adalah besarnya sudut penyimpangan UP terhadap US.
Dengan sumbu pokok adalah US. Dalam membuat diagram ikhtilaf maka
SUDUT PETA UP digambar sebagai garis tegak. Disebut juga Konvergensi Merimion.
US UP UP US
Contoh :
Sudut peta dihitung dari utara peta ke arah garis sasaran searah jarum jam. * 30 *
30o
o
Sistem pembacaan sudut dipakai Sistem Azimuth (0° - 360°).

Sistem Azimuth adalah sistem yang menggunakan sudut-sudut mendatar


yang besarnya dihitung atau diukur sesuai dengan arah jalannya jarum jam
dari suatu garis yang tetap (arah utara). Bertujuan untuk menentukan
Ikhtilaf Peta 30’ Barat Ikhtilaf Peta 30’ Timur
36 37
b. Ikhtilaf Magnetis (Ikh US – UM) Cara menghitung :
Ikhtilaf Magnetis adalah besarnya sudut penyimpangan arah UM
terhadap US. Dengan sumbu utama adalah US. Disebut juga deklinasi 1) Bila Ikhtilaf UP – UM Timur :
 Kompas =  Peta – Ikhtilaf UP – UM

US US
 Peta =  Kompas + Ikhtilaf UP – UM
Contoh : UM * * UM
30o 30o 2) Bila Ikhtilaf UP – UM Barat :
 Kompas =  Peta + Ikhtilaf UP – UM

 Peta =  Kompas – Ikhtilaf UP – UM

Perhitungan Deklinasi Peta


Seperti kita telah ketahui bahwa Utara Magnetis pada setiap tahunnya selalu
Ikhtilaf Magnetis 30’ Barat Ikhtilaf Magnetis 30’ Timur
berubah, dan perubahan itu disebut dengan variasi magnetis. Untuk daerah
c. Ikhtilaf Peta – Magnetis (Ikh. UP – UM) yang berada pada sebelah timur meridian maka perubahan itu akan
Ikhtilaf UP – UM adalah besarnya sudut penyimpangan arah UM terhadap menambah deklinasi atau disebut juga increase, tapi untuk daerah barat
UP. Dengan sumbu pokok adalah UP. Disebut juga deviasi. meridian akan mengurangi deklinasi.
UP UP
y y
Utara magnetis pada setiap tahun pada satu buah peta topografi akan selalu
UM UM berubah, untuk itu setiap perubahan UM yang terjadi perlu diperhitungan.
Contoh : 30o 30o
Contoh :
Merubah  Kompas menjadi  Peta
Diketahui :
- bacaan kompas = 45
- diagram ikhtilaf menunjukkan deklinasi 2 48′ T
Ikhtilaf UP – UM 30’ Barat Ikhtilaf UP – UM 30’ Timur - variasi magnetis per tahun = 0 3’ T ;
- Pembuatan Peta tahun 1980 ;
Hubungan Sudut Kompas dengan Sudut Peta - US – UP = 1 T
Ditanyakan : Sudut Peta ke sasaran pada tahun 1984;
a. Sudut Kompas adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis yang ditarik dari Jawab :
satu titik, masing-masing ke UM dan ke sasaran. a. Hitung Ikht US – UM 1984
b. Sudut Peta adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis yang ditarik = 2 48′ T + ((84-80) x 0 3’ T)
darisatu titik, masing-masing ke UP dan ke sasaran. = 2 48′ T + 0 12′ T
= 3 T
38 39
b. Hitung Ikhtilaf UP – UM - Panjang lintasan sebenarnya dapat dibuat dengan cara, pada peta dibuat
= (Ikht. US – UM) - (Ikht. US – UP) lintasan dengan jalan membuat garis (skala vertikal dan horisontal) yang
= 3 T - 1 T disesuaikan dengan skala peta. Gambar garis lintasan tersebut (pada
= 2 T peta) memperlihatkan kemiringan lintasan juga penampang dan bentuk
c. Karena ikht UP – UM = Timur sebesar 2 peta. Panjang lintasan diukur dengan mengalikannya dengan skala peta,
Maka sudut Peta adalah Sudut Kompas + Ikht UP – UM maka akan didapatkan panjang lintasan sebenarnya.
= 45 + 2
= 47 MEMAHAMI CARA PLOTTING DI PETA
Plotting adalah menggambar atau membuat titik, membuat garis dan tanda-
tanda tertentu di peta. Plotting berguna bagi kita dalam membaca peta.
MENGGUNAKAN PETA Misalnya Tim Bravo berada pada koordinat titik A (3986 : 6360) + 1400 m dpl.
Pada perencanaan perjalanan dengan menggunakan peta topografi, sudah SMC memerintahkan Tim Bravo agar menuju koordinat titik T (4020 : 6268) +
tentu titik awal dan titik akhir akan diplot di peta. Sebelurn berjalan catatlah: 1301 mdpl. Maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
a. Plotting koordinat T di peta dengan menggunakan konektor. Pembacaan
1. Koordinat titik awal (A)
dimulai dari sumbu X dulu, kemudian sumbu Y, didapat (X:Y).
2. Koordinat titik tujuan (B)
b. Plotting sudut peta dari A ke T, dengan cara tarik garis dari A ke T,
3. Sudut peta antara A - B
kemudian dengan busur derajat/kompas orientasi ukur besar sudut A - T
4. Tanda medan apa saja yang akan dijumpai sepanjang lintasan A - B
dari titik A ke arah garis AT. Pembacaan sudut menggunakan Sistem
5. Berapa panjang lintasan antara A - B dan berapa kira-kira waktu
Azimuth (0" -360°) searah putaran jarum Jain. Sudut ini berguna untuk
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lintasan A -B.
mengorientasi arah dari A ke T.
c. Interprestasi peta untuk menentukan lintasan yang efisien dari A menuju
Yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu operasi adalah
T. Interprestasi ini dapat berupa garis lurus ataupun berkelok-kelok
- Kita harus tahu titik awal keberangkatan kita, baik di medan maupun di
mengikuti jalan setapak, sungai ataupun punggungan. Harus dipaharni
peta.
betul bentuk garis garis kontur.
- Gunakan tanda medan yang jelas baik di medan dan di peta.
- Gunakan kompas untuk melihat arah perjalanan kita, apakah sudah sesuai
Plotting lintasan dan memperkirakan waktu tempuhnya. Faktor-faktor yang
dengan tanda medan yang kita gunakan sebagai patokan, atau belum.
mempengaruhi waktu tempuh :
- Perkirakan berapa jarak lintasan. Misal medan datar 5 krn ditempuh
selama 60 menit dan medan mendaki ditempuh selama 10 menit. - Kemiringan lereng + Panjang lintasan
- Lakukan orientasi dan resection, bila keadaannya memungkinkan. - Keadaan dan kondisi medan (misal hutan lebat, semak berduri atau gurun
- Perhatikan dan selalu waspada terhadap adanya perubahan kondisi pasir).
medan dan perubahan arah perjalanan. Misalnya dari punggungan curam - Keadaan cuaca rata-rata.
menjadi punggungan landai, berpindah punggungan, menyeberangi - Waktu pelaksanaan (yaitu pagi slang atau malam).
sungai, ujung lembah dan lain-lainnya. - Kondisi fisik dan mental serta perlengkapan yang dibawa.
40 41
RESECTION / SILANG KE BELAKANG 2. Dengan tidak menggunakan kompas.
Resection adalah menentukan tempat dimana kita berada pada peta dengan - Pilih 3 titik tanda yang yang dikenal baik di medan maupun di peta.
pertolongan dua titik atau lebih yang dikenal di peta dan di medan. (misalnya titik A, B, dan C)
- Gunakan kertas bening sebesar atau plastik mika, letakkanlah pada
Caranya :
bidang datar (buku yang tebal atau papan).
1. Dengan menggunakan kompas
- Tusukkan sebuah jarum pada tengah-tengah kertas bening atau
- Pilih 2 titik atau lebih yang dikenal di medan dan di peta. Usahakan
plastik mika,
sudut yang dibentuk dari 2 titik tersebut membentuk sudut antara
- Bidik titik A, B dan C dengan pangkal bidikan dari jarum yang kita
30o – 150o agar persilangannya jelas. {kita sebut saja misalnya sudut A
tusukkan di kertas atau mika. Kemudian tarik garis lurus dari titik
dan B }
bidikan kita tadi. (untuk memudahkannya kita bisa menusukkan
- Bidikkan kompas ke arah sudut A dan B, kemudian catat atau sudut
jarum pada titik yang kita bidik tersebut, baru kita buat garis ke
kompasnya (azimuthnya).
pangkal jarum yang pertama baru kemudian kita tari garis lurus).
- Ubah sudut kompas tersebut menjadi sudut peta (dengan
Ingat !!! Selama membuat garis tersebut, jangan sampai kertas
menggunakan perhitungan ikhtilaf UP-UM)
tersebut bergeser.
- Hitung azimuth belakang (back azimuth) ke arah titik A dan B.
- Dari ketiga garis yang ditarik dari titik A, B, dan C maka akan muncul
Jika Azimuth < 180o maka back azimuth + 180o
perpotongan garis tersebut.
Azimuth > 180o maka back azimuth - 180o
- Kertas bening atau mika yang telah dilukis garis tersebut kita ambil
- Lukiskan back azimuth tersebut dari titik A dan dari titik B.
dan kemudian kita letakkan pada peta. Geser-geserkan sedemikian
- Perpotongan dari kedua sudut tersebut adalah posisi kita di peta. rupa sehingga garis yang kita buat itu berada sedemikian rupa pada
- Tunjukkan titik tempat kita berada di peta dengan koordinat. Amati titik A, B, dan C.
tanda yang ada di sekitar titik tersebut, kemudian cocokan dengan - Garis perpotongan antara A, B, dan C itu adalah posisi kita di peta.
tanda medan sebenarnya di medan.
- Setelah itu tunjukkan titik di peta tersebut dengan koordinat. Amati
tanda peta yang ada di sekitar titik tersebut, kemudian cocokkan
A RESECTION
B dengan tanda di medan sebenarnya.

42 43
INTERSECTION / SILANG KE MUKA 2. Tanpa menggunakan kompas
Intersection adalah menentukan letak suatu tempat di peta yang terletak di - Pilih dua titik tanda seperti yang dilakukan pada intersection dengan
luar tempat kita berada dari dua titik tempat kita berada yang dikenal baik di kompas, misalnya A dan B. Syaratnya : Dari titik A kita bisa melihat
peta maupun di medan. titik C dan B, dari titik B kita bisa melihat titik C dan titik A.
- Gelarkan peta pada bidang datar. Peta diorientasi. Sesudah
Caranya :
diorientasi peta tidak boleh bergeser lagi.
1. Dengan menggunakan kompas - Letakkan kertas bening atau mika di atas peta sedemikian rupa
- Pilih dua titik yang nantinya kan kita tempati yang dikenal baik di peta sehingga dapat diperkirakan titik yang akan kita tentukan masuk pada
dan di medan, misalnya A dan B. Dari titik A dan B tersebut kita dapat lembara kertas bening.
melihat tempat yang akan ditentukan tempatnya di peta. Usahakan - Tarik garis antara A dan B di peta pada kertas bening/ mika.
titik tanda tadi membentuk sudut 30o – 150o untuk mempertegas - Tusukkan jarum pada titik A pada kertas bening atau mika beserta
sudut (kita misalkan titik yang akan kita tentukan dengan C). petanya.
- Di titik A kita membidik C. Baca dan catat sudut kompasnya, - Bidik dan tarik garis melalui jarum di titik A ke arah titik C di medan
kemudian rubah sudut kompasnya menjadi sudut peta (ingat ikhtilaf dengan pertolonan garisan.
UP – UM). Lukis sudut dari titik A tersebut di peta. - Pindah ke titik B. Peta diorientasi. Atur letak kertas bening / mika
- Pindah ke titik B. Kita bidik titik C. Baca dan catat sudut kompasnya, sehingga titik A dan B pada kertas bening / mika berimpit dengan titik
kemudian ubah sudut kompasnya menjadi sudut peta. Lukis sudut A dan B di peta.
tersebut di peta. - Tusukkan jarum di titik B pada kertas bening beserta petanya.
- Perpotongan antara garis A dan B adalah titik C di peta. Perhatikan garis B – A di kertas bening / mika dan peta harus sejajar/
- Kemudian kita catat koordinatnya. berimpit dengan garis khayal B – A di lapangan. Dalam posisi
demikian peta beserta kertas bening tidak boleh bergeser
- Bidik dan tarik garis melalui jarum di titik B ke arah C di medan
dengan menggunakan pertolongan garisan.
- Titik silang antara garis yang dibuat dari titik A dan dari titik B adalah
tempat yang kita tentukan letaknya di peta.
- Tunjukkan tempat yang ditentukan letaknya di peta itu dengan
koordinat.

44 45
SURVIVAL Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar
Survival berasal dari kata survive yang artinya mengatasi. Survival itu sendiri dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
merupakan kemampuan untuk mempertahankan diri dari suatu keadaan
 Keadaan alam (cuaca dan medan)
tertentu, dalam hal ini mengatasi keadaan darurat di alam bebas.
 Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Orang yang melakukan survival disebut survivor.  Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan
Faktor yang menyebabkan seseorang harus melakukan survival : kita sendiri.
1. Tersesat
2. Kecelakaan Hal yang harus dimiliki oleh seorang survivor
3. Kehabisan Bekal Ketika kita dihadapkan dalam keadaan survival. Kita harus mempunyai :

Prinsip Survival 1. Sikap mental yang tinggi


S : Sadarilah sungguh-sungguh situasimu  Semangat untuk tetap hidup
U : Untung malang tergantung ketenanganmu  Kepercayaan diri
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan  Akal sehat
V : Vakum, kekosongan hilangkanlah  Disiplin dan rencana matang
I : Ingat dimana kau berada, ingat kepada Tuhan  Kemampuan belajar dari pengalaman
V : Viva, kehidupan hargailah 2. Pengetahuan dan keterampilan
A : Adat istiadat setempat, patuhilah  Cara membuat bivak
L : Latihlah diri dan belajarlah selalu  Cara memperoleh air
 Cara mendapatkan makanan
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini,  Cara membuat api
agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan tindakan yang perlu  Pengetahuan orientasi medan
ditekankan jika anda tersesat yaitu "STOP" yang artinya :  Cara mengatasi gangguan binatang
 Cara mencari pertolongan
S : Stop / Seating / berhenti dan duduklah  Pengetahuan mengidentifikasikan tanaman
T : Thinking / berpikirlah  Cara membuat trap/jerat, dll
O : Observe / amati keadaan sekitar 3. Kemauan belajar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang akan 4. Peralatan
dilakukan.  Kotak survival /Survival Kit
 Pisau jungle , dll.

46 47
Langkah yang harus ditempuh bila Anda atau kelompok anda tersesat :  Heat Exhaustion
 Mengkoordinasi anggota Pingsan karena panas. Hal ini dapat terjadi karena temperatur
 Melakukan pertolongan pertama, apabila ada yang terluka. udara yang tinggi dan lembab, sehingga menimbulkan dehidrasi
 Melihat kemampuan anggota dimana badan akan menjadi lemah dan biasanya kejang-kejang.
 Mengadakan orientasi medan
 Heat Cramp
 Mengadakan penjatahan makanan
Kejang karena panas. Biasanya menyerang pada otot yang
 Membuat rencana dan pembagian tugas
bekerja terus-menerus.
 Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
 Membuat jejak dan perhatian  Conbustion
Hangus terkena sinar matahari secara langsung, serta kerusakan
Permasalahan yang timbul dalam survival
jaringan tubuh karena protein dalam tubuh kita menggumpal.
Kondisi Alam
c. Dehidrasi
Masalah yang timbul disebabkan kondisi alam akan berpengaruh pada
Suatu kondisi yang disebabkan berkurangnya cairan dalam sel-sel
kondisi tubuh kita, diantaranya :
tubuh dan dapat menyebabkan kematian.
a. Penurunan suhu tubuh
d. Kekurangan Oksigen
Suhu yang dingin, dimana temperatur yang ada di sekitar kita lebih
Hal ini biasanya terjadi kita melakukan pendakian. Semakin tinggi kita
rendah dari pada suhu tubuh kita. Keadaan seperti ini dapat
mendaki, semakin tipis oksigen yang dapat kita hirup.
menimbulkan penyakit yang disebut Hypotermia.
e. Gas beracun
b. Peningkatan suhu tubuh
Ciri-ciri adanya gas beracun pada daerah tertentu adalah :
Beberapa penyakit yang disebabkan meningkatnya suhu tubuh,
antara lain : - banyak terdapat bangkai binatang
- Jika kita meyalakan api, seketika api padam.
 Sun Burn
Terjadi di tempat tinggi, dimana lapisan udara tipis dan sinar Mahluk hidup
matahari yang mengandung sinar ultra violet membakar sel-sel a. Tumbuhan / Hewan
kulit. b. Orang asing / Suku terasing

 Sun Blind Diri sendiri


Kebutaan yang disebabkan oleh pantulan sinar matahari, biasa a. Fisik
terjadi pada padang salju dan es. b. Mental
c. Pengetahuan dan Keterampilan

48 49
Teknik Survival Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat, memelihara dan
menguasai api adalah :
Membuat Bivak (shelter)
Bivak adalah tempat berlindung dalam keadaan darurat untuk melindungi - Gunakan bahan yang mudah terbakar
diri dari faktor alam dan lingkungan dimana survivor berada. Sifatnya - Gunakan pohon kayu mati atau dahan dan ranting yang kering untuk
hanyalah sebagai tempat berlindung untuk sementara. bahan bakar.
- Jangan membuat api terlalu besar.
Jenis-jenis bivak
- Lindungi api dari terpaan angin.
 Bivak asli dari alam, berupa gua, ataupun pohon
 Bivak buatan dari alam, berupa daun-daunan dan ranting yang Cara membuat api tanpa Korek Api
disusun menjadi bivak, digunakan sebagai tempat perlindungan - Menggunakan lensa
 Bivak buatan, berupa ponco, plastik, dll.

Pedoman Pembuatan Bivak


 Hindari daerah aliran air
 Jangan membuat bivak di tepi tebing
 Jangan membuat bivak dibawah pohon yang rapuh/mati
 Bila tidak aman di atas tanah maka bisa membuat bivak di atas
pohon yang besar dan kuat.
 Apabila keadaan hujan, sebaiknya jangan membuat bivak di atas Perlengkapan yang diperlukan adalah lensa kompas, lensa kamera
pohon, untuk menghindari jika pohon tersebut tersambar petir. atau teropong. Caranya dengan memfokuskan sinar matahari pada
 Cari tempat yang bukan merupakan sarang nyamuk / serangga. bahan yang mudah terbakar sehingga dapat menyala.
 Cari tempat berlindung berupa gua, jika merupakan sarang
- Menggunakan batu api / gesekan kayu
binatang, maka usirlah dengan membuat api unggun.
Caranya dengan menggesekkan 2 buah batu sehingga terjadi percikan
 Sesuaikan bivak anda dengan bahan yang dimiliki dan keperluan.
api. Atau dengan menggesekkan 2 buah kayu yang keras dimana kayu
 Buatlah bivak yang kuat, tetapi jangan terlalu merusak alam yang keras digesekkan pada kayu yang lunak sehingga akan panas dan
sekitar. menimbulkan api
Membuat Api .
Dalam survival, api mutlak sangat diperlukan untuk pemanasan,
pengeringan, isyarat, memasak dan perlindungan dari binatang.
Sedemikian pentingnya api sehingga survivor dituntut untuk dapat
membuat api dalam keadaan dan cuaca apapun tanpa menggunakan
korek api.

50 51
- Menggunakan peralatan busur dan gurdi. - buah dengan warna yang mencolok
- Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
- adanya getah pada batang atau buah yang berwarna putih, kehitam-
hitaman, kemerah-merahan, bisa menyebabkan gatal bahkan
kematian
- tumbuhan dengan permukaan daun atau batangnya yang berbulu.
- Tumbuhan yang rasanya pahit dan panas.
Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :

Akar / Umbi : kentang, umbi-umbian dan beberapa jenis talas.

Daun : selada air, kenci, antanan, dll.

Caranya : dengan memutar-mutar gurdi dengan menggunakan busur Batang : Palem hutan, humut kelapa, trenggilungan, dll.
secara terus menerus. Di bawah digunakan bahan yang mudah
Buah : Rambutan hutan, arbei, dll.
terbakar, seperti lumut kering atau daun kering yang mudah terbakar.
Untuk lebih mudahnya dapat digunakan bubuk mesiu. Mencari Air
Air merupakan hal yang sangat penting dalam keadaan survival. Karena
tanpa air manusia tidak akan bisa hidup. Seseorang dalam keadaan
Mencari Makanan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 sampai 30 hari tanpa makan,
Survivor harus berbesar hati untuk tidak terlalu mengharapkan tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
mendapatkan makanan yang cukup dan berkualitas dari hutan. Makanan
Pada survival, air dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
makanan yang dapat kita makan di hutan terdiri dari bahan hewani dan
nabati, yaitu hewan dan tumbuhan. 1. Air yang tidak perlu dimurnikan
a. Air Hujan
Jenis hewan yang dapat dimanfaatkan survivor dan mudah didapat
b. Air dari Akar pohon, rotan ataupun bambu
adalah:
c. Air yang terdapat dari bunga kantong semar ataupun lumut
- Jenis Vertebrata, terdiri dari, kadal, biawak, kura-kura, katak, ikan,
burung, ayam hutan, tikus, dll.
2. Air yang harus dimurnikan
- Jenis Avertebrata, terdiri dari : laron, larva, cacing, belalang siput,
a. Air dari sungai besar
keong, udang, dll.
b. Air yang tergenang
Untuk jenis tumbuhan yang ada di daerah tropis umumnya dapat
c. Air yang didapat dari menggali pasir di pantai
dimanfaatkan dalam survival, kecuali yang mempunyai ciri-ciri sebagai d. Air dari batang pohon pisang
berikut:
52 53
Membuat Perangkap/Jerat (Trap) Membaca Jejak
Macam-macam jerat :
Jenis :
- Perangkap model menggantung - Jejak buatan : dibuat oleh manusia
- Perangkap tali sederhana - Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
- Perangkap lubang jerat
- Perangkap menimpa Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
- Dll. - Jenis binatang yang lewat
- Arah gerak binatang
- Besar kecilnya binatang
Bahan :
- Cepat lambatnya gerak binatang
- tali/kawat
- Umpan Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
- Batang kayu - Kotoran yang tersisa
- Cabang pohon - Pohon atau ranting yang patah
- Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

Survival kit

Survival Kit adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam
perjalanan :
- Perlengkapan memancing
- Pisau
- Tali kecil
- Senter
- Cermin suryakanta (luv), cermin kecil
- Peluit
- Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
- Tablet garam, norit
- Obat-obatan pribadi
- Jarum + benang + peniti
- dll

54 55
TALI – TEMALI Kernmantel (Mantel Rope)
Tali jenis ini lebih populer dari pada Hawserlaid akhir-akhir ini. Dikarenakan
Tali merupakan salah satu peralatan yang cukup vital di dalam kegiatan kita lebih praktis dan lebih baik di dalam penggunaan, sebab permukaan tali lebih
sehari-hari. Dimana tali dapat digunakan sebagai pengikat (mempersatukan) rata sehingga mengurangi gesekan pada tangan atau benda lainnya.
benda-benda atau lainnya dan juga dapat sebagai penghubung dari satu
Tali jenis ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :
tempat ke tempat lainnya. Jadi tali adalah alat bantu yang penting bagi kita
dalam melakukan aktifitas sehari-hari. 1. Bagian dalam ini (kern) yang terdiri dari serat-serat berwarna putih.
2. Bagian luar (mantel) yang merupakan anyaman yang melindungi bagian
Di dalam kegiatan kepencintaalaman, khususnya kegiatan Mountainering,
inti.
caving, Rock Climbing, tali merupakan suatu peralatan yang sangat penting.
Oleh karena itu diperlukan tali yang kuat dan tahan terhadap beban berat.
Berdasarkan konstruksi dan Penggunaannya, Kernmantel dibagi menjadi 3
Banyak macam dan jenis tali tetapi tidak semuanya dapat digunakan dalam
Jenis :
kegiatan tersebut. Kita harus dapat memilih tali yang baik. Biasanya sintetis
nilon adalah merupakan tali yang baik digunakan, karena kuat, elastis, dan Kernmantel Dinamis
tidak mudah rapuh bila terkena air. Kernmantel yang dipakai untuk rock climbing. Bagian intinya dianyam dan
daya lenturnya tinggi (25 – 30%). Lapisan luar terdiri dari anyaman yang tidak
Secara umum ada Dua Jenis Tali, yaitu:
terlalu rapat. Biasa disebut dengan Kernmantel Dinamis.
Hawserlaid (Laid Rope)
Kernmantel Statis
Tali yang terdiri dari serat halus terbuat dari nylon, yang dipilin menjadi 3
Kernmantel yang digunakan untuk caving (Speleo Rope) bagian dalamnya
bagian.
tidak dianyam sehingga daya lenturnya rendah (10%). Sedangkan lapisan
Kelebihan hawserlaid luarnya dianyam rapat sekali sehingga air lumpur tidak mudah masuk. Daya
- Tahan terhadap abrasi lentur yang rendah dimaksudkan untuk menghindari Vovo Effeck yang
- Mempunyai daya lentur yang tinggi ( sampai 40%) membahayakan untuk menelusuri gua vertikal.
- Konstruksinya sedemikian rupa sehingga memudahkan pengamatan kerusakan yang
terjadi pada tali. Kernmantel Semi Statis
Kernmantel yang digunakan untuk penyelamatan (Rescue Rope). Bagian
Kekurangan hawserlaid :
luarnya tidak dianyam dengan rapat sama seperti yang digunakan dalam rock
a. Cenderung menjadi kaku bila sudah sering dipakai, sehingga agak sukar
climbing tetapi bagian dalamnya lurus dan sama seperti kontruksi pada
membuat simpul, dalam hal membuat simpul harus diperiksa benar-
speleo rope sehingga daya lenturnya rendah (10%). Tali itu dapat meredam
benar apakah simpul sudah terjalin rapih, apa belum demi keamanan.
Vovo effeck dan mudah dibuat simpul.
b. Bentuknya yang demikian rupa cenderung melintir bila dipakai untuk
Untuk Abseiling atau Ascending (naik melalui tali) tali yang baik dipakai adalah
abseiling (turun melalui tali).
yang mempunyai diameter 11 atau 12 mm. Diameter sebesar itu dianggap
56 57
cukup tahan terhadap gesekan, tidak terlalu berat dibawa dan sesuai dengan a. Suatu percobaan yang pernah dilakukan telah menunjukan
besarnya alat-alat yang digunakan untuk abseiling maupun ascending, bahwa kecepatan turun 0,5 m/detik dalam 100 dapat
umumnya kernmantel sebesar ini mempunyai daya menahan beban sebesar menyebabkan descender yang terbuat dari metal mencapai
ini mempunyai daya menahan beban sebesar 2000 kg. Kemampuan ini adalah panas 100o C, sedangkan kecepatan 2 m/detik menghasilkan
yang diuji di pabrik (UIAA = Union Internationalate des Assosications d’ panas 150o C. kecepatan turun yang ideal dan aman adalah
Alpinisme) akan tetapi hal ini tidak berarti tidak dapat memakai dengan 12m/26detik
seenaknya. Di medan sesungguhnya kekuatan tali dapat berkurang karena
4. Untuk menghindari gesekan, lapisan tebing yang dilaui oleh tali dilapisi
berbagai hal misalnya :
dengan karung atau lainnya untuk menutupi bagian yang tajam.
 Gesekan dengan tebing
 Simpul yang dibuat pada tali tersebut 5. Hindari turun dengan cara meloncat dan menghentak tali karena hal ini
 Gesekan dengan alat turun dapat mengurangi daya tahan tali secara perlahan-lahan.
 Hentekan yang dihasilkan oleh gerakan abseling 6. Hindari tali dari zat-zat kimia apapun agar tdak hancur seperti air accu,
 Panas Matahari oli, asam batre, dsb.
 Lumpur yang menempel pada tali
7. Jangan menduduki, tali menginjak, kerena tanah dapat menyelinap
msuk diantara serat-serat tali dan mempercepat kerusakan tali tanpa,
Perawatan Tali diketahui, lebih-lebih pada tali kernmantel.
Tali nylon, baik kernmantel maupun hawserlaid, memang mempunyai banyak 8. Jangan menggantung tali dengan beban dalam waktu lama.
kelebihan, tetapi ada juga kekurangannya. Oleh karena itu harus tahu
bagaimana merawat tali tersebut, agar dapat dipakai dengan aman. Merawat 9. Lepaskan segala jenis simpul setelah memakai tali.
tali berarti memperpanjang umur tali tersebut di dalam pemakaiannya.
10. Hindari gesekan tali nilon dengna tali nilon lainnya, kerna dalam waktu
Beberapa hal yang patut diperhatikan : singkat tali akan meleleh karena panas, yang ditimbulkan.

1. Untuk mencegah memberodolnya ujung tali, maka ujung tali harus 11. Jangan sekali-kali menggunkan tali untuk menarik mobil dan benda
dirapatkan dengan cara membakarnya atau dipanaskan. lainnya.

2. Tali kernmantel harus dicuci terlebih dahulu, agar sisi minyak dari pabrik 12. Cucilah tali setelah dipakai untuk eksplorasi /latihan. Jangan
dapat hilang, dan lapisan luar dan dalam dapat bersatu. menggunakan air panas, semakin dingin air yang digunakan semakin
baik karena dapat menghindari kari kerusakan, meskipun ada beberapa
3. Hindari tali dari panas matahari, karena tali nilon akan meleleh pada tali yang dapat dicuci dengan menggunakan sabun tetapi lebih baik
suhu 215o - 220o C. untuk menghindari tali dari kerusakan karena panas hindari pencucian dengan penggunaan sabun, untuk mencegah
itu, ketika melakukan abseiling jangan terlalu cepat. kerusakan tali cucilah dengan air bersih.

58 59
13. Lakukanlah pemeriksaan terhadap tali sebelum dipakai. Untuk Simpul - simpul Dasar
mengecek tali apakah masih dalam keadaan baik, rabalah tali dan
Simpul Untuk Menyambung Tali
telusuri tali tersebut jengkal demi jengkal. Bila ada bagian dalam yang
 Simpul Mati (Reef Knot)
putus akan terasa dari perbedaan diameter tali tersebut.
Simpul ini berguna untuk
14. Catatlah riwayat pemakaian tali untuk mengetahui batas kekuatannya. menyambung dua buah tali
yang sama besar dan tidak
15. Merawat tali berarti memperpanjang umur tali tersebut.dalam basah.
penggunaan tali dalam kegiatan pecinta alam misalnya: Mountainering,
Rock Climbing, Caving, Rescue dsb dikenal beberapa simpul, dimana  Simpul Anyam dan Anyam Berganda (Sheet Bend / Double Sheet Bend)
simpul-simpul tersebut sangat penting sekali dalam penggunaan tali Simpul ini berguna untuk
tesebut.simpul-simpul tsbt haruslah sederhana dan mudah dibuat,tidak menyambung dua buah tali
mudah lepas dengan sendirinya ,mudah dibuka sipulnya bila yang tidak sama besar
dikehendaki, kuat, aman, serta nyaman dipergunakan.

 Simpul Nelayan (Fisherman Knot)

 Simpul Pita (Ring Bend / Over Bend)

60 61
Simpul Untuk Mengikat/Menambatkan/Menjerat  Simpul Bowline / Simpul Kambing (Bowline Knot)
 Simpul Pangkal (Clove Hitch)

 Simpul Delapan (Figure of Eight)

 Timber Hitch

Simpul Lainnya
 Simpul Erat (Sheepshank)
Simpul ini digunakan untuk memendekkan tali.
 Simpul Jangkar (Girth Hitch)

62 63
 Simpul Prusik (Prusik Knot) SEARCH AND RESCUE ( SAR )
Simpul ini Digunakan untuk naik pada tali utama bila digunakan sebagai
alat naik tali yang bulat dan lebih kecil dari tali utama. Search and rescue (SAR) adalah suatu pekerjaan dari personil dan fasilitas
yang dapat digunakan untuk menolong jiwa manusia ataupun barang yang
berharga, secara efektif dan efisien, yang ada dalam keadaan
mengkhawatirkan.

Sistem SAR
Sistem pendekatan
Keseluruhan sistem pendekatan adalah untuk mengatasi problem SAR. Hal ini
 Hedde Knots memungkinkan bentuk gambaran SAR secara menyeluruh dapat :
Digunakan untuk naik pada tali utama bila yang digunakan sebagai alat
- Segera dimengerti oleh seseorang yang masih awam dalam bidang SAR.
naik dengan tali pipih (pita).
- Secara logis dapat dilaksanakan oleh pasukan operasi selama dituntut
adanya misi SAR.

Komponen SAR

a. Organisasi Misi SAR


Terdiri dari :
- SC : SAR Coordinator
- SMC : SAR Mission Coordinator
“Menyia-nyiakan tali ... - OSC : On Scene Commander
- SRU : Search and Rescue Unit
sama saja membunuh diri secara perlahan !!!
Suatu operasi SAR minimum terdiri dari :
SC – SMC – SRU
Suatu operasi SAR umumnya terdiri dari :
SC – SMC – OSC – SRU

b. Fasilitas
Menyediakan personil, perlengkapan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk
64 melaksanakan tahapan-tahapan di dalam SAR.

65
c. Komunikasi b. Initial Action Stage (Tahapan Kesiagaan)
Menyediakan semua media komunikasi yang dengan itu didapatkan Aksi persiapan diambil untuk menyediakan fasilitas SAR dan
pendeteksian awal, penyiagaan kontrol, dukungan dan pemeliharaan mendapatkan informasi yang lebih jelas, termasuk di dalamnya :
koordinasi di seluruh bagian sistem SAR. - Mengevaluasi dan mengklarifikasi informasi.
- Menyediakan fasilitas SAR.
d. Perawatan Gawat Darurat - Pencarian awal dengan komunikasi (Preliminary Communication
Memberikan perawatan gawat darurat semaksimal mungkin kepada Check /PREXCOM).
korban yang cidera, penerapan PPPK dan dukungan moril untuk tetap - Perluasan pencarian dengan komunikasi (Extended Communication
hidup. Check / EXCOM).
e. Dokumentasi - Pada kasus yang gawat dilaksanakan aksi secepatnya, setelah
Memberikan koleksi data-data dan analisa dari informasi dari tahap awal tahapan tersebut.
sampai pembebasan akhir yang berhubungan dengan misi SAR.
c. Planning Stage (Tahap Perencanaan)
Suatu pengembangan perencanaan yang efektif termasuk didalamnya :
Organisasi SAR - Menentukan posisi paling mungkin (Most Probable Position / MPP)
Komponen organisasi SAR mendukung sistem SAR total, dan ini dicakup dari korban yang dalam keadaan darurat itu, sekaligus menentukan :
dalam empat elemen pokok, yaitu : - Luas daerah pencarian
1. Sejumlah besar organisasi SAR yang berdiri bebas. - Tehnik pencarian
2. Pembagian secara geografis dari suatu daerah tanggung jawab SAR. - Batas-batas pencarian
3. Pusat koordinasi rescue di dalam suatu daerah yang ditentukan batas- - Personil pencari
batasnya. - Jadwal operasi
4. Organisasi Misi SAR. - Perlengkapan portable
- Menentukan titik pembebasan yang paling aman (Delivery point).
Pusat tertinggi segala kegiatan SAR di Indonesia wewenangnya ada pada
Badan SAR Nasional (BASARNAS). d. Operation Stage (Tahap Operasi)
SRU diberangkatkan ke lokasi yang sudah ditentukan sesuai rencana
operasi SMC, sampai menemukan korban sampai dipanggil /diganti, atau
Tahapan SAR misi SAR dinyatakan selesai, setelah sebelumnya di-briefing.
Untuk mempermudah problem operasi SAR, suatu kegiatan operasional SAR 1. Briefing SAR
dibagi dalam kelompok-kelompok tahapan, yaitu : Setiap pengiriman SRU sebaiknya dibekali dengan briefing oleh SMC
a. Awareness Stage (Tahapan Kekhawatiran) untuk efektifitas dan efisiensi operasi.
Kekhawatiran bahwa suatu keadaan darurat mungkin akan timbul, Sebagai patokan briefing darat meliputi :
termasuk di dalamnya penerimaan informasi dari seseorang atau - Situasi operasi
organisasi. - Cuaca
66 67
- Pola pencarian
- Penunjukan tugas pencarian 7. Penggantian di tempat
- Teknik pengawas/mengawasi SMC bertanggungjawab memberikan briefing kepada SRU pengganti
- Frekuensi komunikasi atau SMC pengganti. Setelah SRU dihentikan ia berada di bawah
- Intruksis Koordinasi operasi kesatuan induknya.
2. SRU tiba di daerah operasi, OSC segera memberikan briefing awal, 8. Penggarapan Korban
antara lain : Secara umum penggarapan korban meliputi :
- Situasi terakhir - Mulai dari identifikasi korban, bila perlu korban dilengkapi
- Penambahan daerah operasi dengan label, catatlah semua usaha penyelamatan.
- Pola pencarian, dll. - Lakukan pertolongan darurat sebatas kemampuan.
3. Pencarian di tempat, sesuai tugasnya setelah sampai di tempat - Laporkan jumlah korban, status korban kepada OSC.
kejadian SRU mengadakan operasi dan melaporkan keadaan kepada - Lakukan langkah-langkah evakuasi apabila belum dilakukan.
OSC. - Periksa harta milik korban dan amankan.
4. Laporan Unit SAR 9. Emosi Korban
OSC akan selau mengirimkan laporan berkalanya kepada SMC SRU seyogyanya sadar akan kondisi psikologi korban bagi korban yang
darisaat pertama tiba dan setiap 4 jam. hidup, ada 4 hal yang perlu ditanyakan :
Isi laporan : - Pengobatan sendiri yang sudah dilakukan.
- Situasi kejadian, hal-hal yang kemungkinan alan mempengaruhi - Ada tidaknya korban yang lain.
serta keterangan yang mungkin berguna untuk penanggulangan - Pengalaman untuk survival.
masalahnya. - Sebab dan/atau pencegahan kecelakaan.
- Rencana operasi mendatang, termasuk saran-saran dan 10. Pemindahan korban
permintaan bantuan apabila diperlukan. Pemindahan korban yang selamat untuk mendapatkan perawatan
5. Waktu melihat sasaran medis perlu segera dilakukan, sebaiknya dikonsultasikan kepada
Prosedur bila melihat korban yang masih hidup, hal-hal yang harus dokter.
dilakukan : - Persiapkan tandu untuk pengangkutan korban
- Tentukan posisi korban, laporkan kepada OSC. - Bila ada pertimbangan dokter, korban dalam keadaan kritis,
- Melakukan pertolongan bila memungkinkan. dilakukan evakuasi lewat udara.
- Usahakan korban mengetahui bahwa ia telah ditemukan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan evakuasi
- Tetap berada di lokasi korban selama logistic masih cukup atau lewat jalan darat :
sampai digantikan oleh OSC. - Kondisi korban
6. Laporan telah menemukan korban, kepada OSC, atau kepada SMC, isi - Kemungkinan evakuasi lewat udara (SRU menyiapkan Heliped)
laporannya adalah : - Kemampuan merawat selama perjalanan
- Posisi korban, identitas, keadaan fisik, cuaca, jenis peralatan - Kondisi tim penolong
darurat yang diperlukan dan yang tersedia. - Metode dan kemampuan komunikasi SRU kepada SMC
68 69
- Rute yang aman, mudah dan dekat. pertemuan sungai, dll. Team dilengkapi peralatan yang dapat
11. Penyerahan Korban memancing perhatian korban ke arah pos yang digunakan.
Petugas yang mengawal korban, pada waktu menyerahkan korban Ditekankan kepada team ini untuk memeriksa daerah sekitar.
agar melegkapi keterangan pada saat serah terima, meliputi :
- Jenis cedera 2. Lock Outs
- Perawatan yang sudah diberikan Penempatan team sama dengan camp in. Disini team dilengkapi
- Saat memberikan torniket, pembalutan, dll. teropong dan beberapa bentuk peralatan, variasi lain tetap
menempatkan beberapa anggota SRU, sementara anggota yang lain
12. Penghentian Pencarian memeriksa daerah sekitar.
Pencarian dihentikan karena beberapa hal :
- Korban sudah ditemukan semua 3. Track Trap
- Waktu pencarian sudah terlewati Semacam Camp In yang tidak ditempatkan personil yang mungkin
- Daya tahan korban pada saat itu sewaktu-waktu berguna. Perlu diperhatikan tentang lokasinya,
- Sudah sampai tingkat mana usaha pencarian. dimana korban sewaktu-waktu bergerak, sebarkan debu-debu secra
meluas periksa secara berkala untuk melihat jejak.

e. Tahap Selesai Penugasan (Mission Conclusion Stage) 4. Trail Blocks


Gerakan dari seluruh fasilitas SAR yang dgunakan dari suatu titik Team kecil memblokir jalan setapak yang menuju search area,
pembebasan yang aman ke lokasi semula suatu titik pembebasan yang mencatat nama dan data setiap orang yang keluar masuk search area.
aman ke lokasi semula (Regular Location). Termasuk didalamnya : Setidaknya tetap menempatkan seseorang anggota SRU untuk
- Kembali ke base camp berjaga.
- Pemeriksaan peralatan dan perlengkapan yang digunakan, sedapat 5. Road Blocks
mungkin diadakan penggantian pada yang rusak atau hilang. Dasarnya sama dengan Trail Bloks, kadang tenaga sukarelawan yang
- Briefing pada seluruh crew dan unit SAR yang terlibat. Membuat sudah tua/penggemar offroad diminta untuk berfungsi disini, sebagai
dokumentasi misi SAR. pencari di jalan-jalan tanah yang buruk. Bila search area dinyatakan
- Kembali ke pangkalan masing-masing. tertutup untuk umum, maka yang bertugas disana sebaiknya petugas
hukum.

Teknik Pencarian 6. String Lines


Lock Outs, Cam-In akan efektif di daerah terbuka, dimana luas
a. Teknik Pasif (Confinement Mode)
pandang baik. Di daerah yang berpohon bertundung (canopy) atau
1. Camp In
yang bersemak lebat, String Lines akan lebih berguna. Tags atau
Team kecil ditempatkan untuk menunggu orang yang hilang.
tanda-tanda pada String Lines akan menarik perhatian korban, untuk
Menempati daerah strategis, seperti : persimpangan jalan,
mengikuti bentangan tali, keluar ke tempat umum.
70 71
b. Teknik Aktif (Detection Mode) - Lebih efektif digunakan pada malam hari, karena dimungkinkan
1. Mencari (Terburu-buru) korban sedang istirahat.
Pemeriksaan tidak resmi yang segera dilakukan terhadap daerah yang
dianggap paling memungkinkan. Pencarian Malam Hari.
2. Pencarian Cepat Kejar Pencarian malam hari seringkali diperlukan, efektifitas pencarian malam
Control Line, Team mencari di tepian sungai kecil atau jalan setapak. hari bervariasi, di dalam kondisi hutang bersemak dan berpohon lebat
3. Pencarian Secara Grid tentunya akan lebih lambat dan kurang efektif daripada pencarian di siang
- Uni Team, pola ini menggunakan 3 orang pencari, sebagai team hari. Adalah bijaksana apabila setiap beberapa menit berteriak mencari orang
pengamat, salah satunya bertugas meluruskan (compassman). yang hilang. Biarkan keadaan sepi untuk mendengarkan kemungkinan adanya
- Stagered Single Line / Garis tunggal bertahap, pola ini membantu jawaban, gunakan lampu/senter agar orang yang hilang dapat melihat kita.
pengaturan pada pola pencarian garis tunggal (single line).
Pemberangkatan team dilakukan secara bertahap.
Pendukung Operasi SAR
- Overlapping sweep/penyapuan saling melewati, sangat efektif
Pendukung operasi SAR diperlukan pangkalan SAR. Dilihat dari macamnya,
karena jarak pencarian dekat, tetapi apabila dua team pencari
terdiri dari :
bertemu (head on) berhadap-hadapan maka tingkat efektifnya
berkurang. 1. Portable Camp
- Multiple Pass / Persilangan berganda, Daerah pencarian dijelajah Pangkalan SAR yang bersifat sementara, karena digunakan dalam waktu
secara dua arah, kemungkinan menemukan sasaran cukup besar. yang pendek.
Diusahakan agar team bersilangan tegak lurus. 2. Base Camp
- Perimeter Cut, adalah pencarian tegak lurus, pada arah Pangkalan yang digunakan lebih lama sebagai pendukung SAR.
perjalanan yang dilakukan secara pemotongan dan penerobosan 3. Spike Camp
terus menerus. Pangkalan SAR yang sifatnya lebih sementara tapi bisa digunakan lebih
lama dibandingkan dengan portable camp.
c. Teknik kombinasi (Campuran)
4. Staging Area
Demi mencapai hasil yang maksimal sering pula ditempuh dengan
Tempat tertentu, masih di lingkungan Base Camp yang berfungsi khusus
cara penggabungan dua macam teknik atau lebih, bahkan dengan
sebagai tempat logistik, administrasi, serta transportasi.
bantuan hewan, yaitu anjing. Dengan catatan :
- Jejak belum lama ditinggalkan korban, maksimal 4 hari, dan suhu di
daerah tersebut berkisar antara 7o C – 28o C. Sebab suhu diatas 28oC Fungsi Pangkalan
bau tubuh korban akan hilang. - Sebagai PUSKODAL (Pusat Komando Pengendalian) SAR.
- Lokasi jalur belum terusik oleh hilir mudiknya team pencari. - Pusat Komunikasi, logistic operasional, layanan perorangan, tempat
- Sewaktu anjing berhenti, segera diadakan pencarian tanda-tanda di tidur, makan dan kesehatan.
sekitarnya. - Pusat koordinasi komunikasi antar unsur-unsur SAR dalam operasi
maupun komunikasi terhadap masyarakat.
72 73
Pemilihan Suatu Pangkalan SAR didasarkan kepada : PERTOLONGAN PERTAMA
1. Letak strategis
2. Ada jalan ke tempat itu sehingga lalulintas ked an dari pangkalan bukan
suatu kendala. Kegiatan pencinta alam seperti : Pemanjatan tebing, caving,
3. Medan cukup aman. penjelajahan rimba, maupun arung jeram tidak jarang mengalami kecelakaan.
4. Fasilitas cukup memadai. Oleh karena itu sangat diperlukan bagi seorang pencinta alam untuk
mempelajari dan menguasai PP. Pengertian PP, ialah memberikan
pertolongan , perawatan dan (atau) pengobatan yang sifatnya darurat dan
Aspek Hukum SAR
dilaksanakan secara tepat dan cepat.
1. Petugas SAR dibenarkan untuk memasuki tanah milik pribadi/perusahaan
dalam tugasnya bilamana diperlukan, namun sedapat mungkin minta ijin Tindakan yang diambil dalam PP tidalah dimaksudkan untuk
pada pemiliknya. memberikan pertolongan itu hingga selesai. Hal-hal yang diberikan yang
2. Semua barang milik pribadi korban yang ditemukan oleh petugas SAR terselesaikan di tempat kejadian, harus diberikan pada dokter di rumah
supaya dikumpulkan, disimpan dan menjadi tanggung jawab SMC.
3. Pemindahan jenazah di darat, dilakukan atas persetujuan dokter atau sakit.
pejabat berwenang, harus pula disertai dengan surat resmi. A. TUJUAN PP :
4. SMC / Team SAR tidak memberikan keterangan mengenai kematian 1. Menyelamatkan jiwa korban
korban, SMC/ Team SAR hanya memberikan keterangan mengenai apa 2. Meringankan penderitaan korban serta mencegah agar cedera tidak
yang sudah dan yang sedang dikerjakan. Yang boleh memberikan semakin parah.
keterangan hanyalah instansi yang berwenang. 3. Memeprtahankan daya tahan korban hingga pertolongan yang lebih
pasti dapat diberikan.

B. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh si penolong :


- Usahakan tetap tenang
- Perhatikan pernafasan dan Perdarahan si korban
- Perhatikan keadaan sekitar korban
- Jangan terburu-buru memindahkan si korban
- Usahakan agar korban tidak putus asa
Jadi dalam hal ini si penolong harus benar-benar menguasai
tehnik PP dengan baik dan benar karena apabila penolong kurang
menguasai tehnik PP maka akan berakibat fatal bagi si korban.

74 75
C. Gangguan Umum d. Kulit penderita dingin, lembab dan pucat.
Gangguan umum adalah : terganggunya fungsi tubuh akibat suatu e. Nafas dangkal dan kadang-kadang tidak teratur.
kecelakaan. f. Mata penderita nampak hampa, tidak bercahaya dan pupilnya
melebar.
Macam-macam Gangguan Umum : g.
1. Lena atau Collapse Pertolongan pada umumnya adalah sebagai berikut :
Terjadi akibat kurangnya darah yang mengalir ke otak gejala- - Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah dengan bagian
gejala yang timbul : tubuh lainnya, kecuali jika ternyata karena gegar otak atau patah
a. Gejala Subyektif tulang kepala.
Penderita mengalami pusing, mual, mata berkunang-kunang. - Tariklah lidah keluar dan bersihkan mulut dan hidungnya dari
sumbatan.
b. Gejala Obyektif - Selimuti tubuhnya
Penderita kelihatan pucat, mengeluarkan keringat dingin, denyut - Hentikan Perdarahan (Bila ada)
nadi lemah, nafas tidak teratur. - Apabila ada tulang yang patah, pasanglah bidai sebelum di bawa
ke rumah sakit.
Cara pertolongan
Untuk menghindari kekeliruan dalam pertolongan kit aharus
- Baringkan penderita dengna kepala lebih rendahdari bagian menyesuaikan cara pertolongan dengan penyevav shock tersebut.
tubuh lainnya.
Macam-macam penyebab Shock:
- Longgarkan segala yang menahan tubuhnya, untuk
memudahkan pernafasaan (misalnya pakaian, dasi, ikat - Ketakutan
pinggang) - Keracunan Obat
- Usahakan agar penderita mendapat udara segar - Perdarahan
2. Shock - Serangan jantung
Shock adalah suatu keadaan yang timbul dimana sisitim - Alergi dll.
peredaran darah terganggu sehingga tidak dapat berfungsi. Alat-alat
tubuh akan kehilangan cairan dan zat-zat yang diperlukan.akibatnya 3. Pingsan
fungsi alat-alat itupun terganggu. Terjadi akibat terganggunya fungsi otak sehingga korban tak
sadarkan diri. Dapat di sebabkan oleh berbagai hal, misalnya kerena
Tanda-tandanya :
keracunan, sengatan matahari, pendarhan otak, kesakitan,
a. Kesadaran penderita menurun kehilangan banyak darah dll.
b. Nadi berdenyut lebih cepat, kemudian melemah dan melemah.
c. Penderita merasa mual (mau muntah)

76 77
Untuk pertolongan sama dengna lena dan shock, di tambah Cara memasang penasat:
dengna rangsangan bau-bauan yang harum untuk menyadarkan
penderita. 1. Penasat di pasang antara luka dan jantung
2. Penasat di kendorkan tap 20 menit selama 30 detik maksudnya
4. Mati Suri untuk memberikan makanan pada jaringan di bawahnya.
Yaitu keadaan dimana penderita antara mati dan pingsan. Jug 3. Penasat di kendorkan di rumah sakit
adapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Gejala-gejalanya :
muka pucat kebiru-biruan, biji mata melebar dan tidak menyempit 3. Perdarahan yang umumnya terjadi pada ketinggian lebih dari 2000
dila di sinari, denyut nadi tidak teraba, pernafasan dada tidak meter.
nampak. Tidak banyak pertolongan yang dapat di berikan jika korban a. Perdarahan hidung (mimisan)
sudah dalam keadaan seperti ini. Usahakan korban di bawa ke rumah Di sebabkan karena tipisnya kadar zam asam (O2). Gejala : Mual-
sakit secepatnya. mual dan terjadi influenza kemudian keluar darah dari hidung
(mimisan)
D. PERDARAHAN
Ialah suatu keadaan dari pembuluh darah yang terluka. Cara pertolongannya :

Macam-macamnya : - Suruh penderita duduk dengna kepala agak menunduk. Hal


ini untuk mencegah agar darah tidak terhisap ke paru-paru.
1. Perdarahan luar - Masukan segulung kain kasa steril ke dalam hidung kalau ada,
- Perdarahan pembuluh nadi : darah keluar memancar dan basahi kasa tersebut dengan larutan hidrogen peroksida
warnanya merah muda kerena banyak mengandung O2 terlebih dahulu.
- Perdarahan pembuluh balik : darah yang keluar mengalir dan - Dengan menekan (memijit) hidung penderita.
berwarna merah tua.
- Perdarahan pembuluh kapiler : darah yang keluar sedikit seperti b. Perdarahan pada telinga
embun.
Cara pertolongannya sama dengan hidung

c. Perdarahan pada kuku


2. Perdarahan dalam
Cara pertolongannya sama dengan hidung
Tidak ada luka terbuka yang mengakibatkan Perdarahan biasanya
hanya memar atau bengkak. d. Perdarahan pada rongga perut
Tanda-tandanya:
Pertolongannya :
- Perut terasa perih
- Menekan dengan jari tangan - Di jaringan kulit ada bercak merah
- Dengan pembalut tekan.
- Dengan penasat darah
78 79
Cara pertolongan: 3. Gigitan Ular
Pada umumnya ular menggigit pada saat ia sangat aktif yaitu
- Balut dengan mitela pada saat senja hari atau fajar. Ular yang sedang bersembunyi di balik
- Jangan beri makanan batu akan menggigit apabila merasa terganggu.

E. BAHAYA GIGITAN BINATANG Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat menunjukan
1. Gigitan Lipan akan jenis ularnya. Gigitan ular berbisa meninggalkan bekas taring
Ciri-ciri bekas gigitan Lipan (Kelabang) yang nyata. Tetapi identifikasi yang lebih pasti, lebih baik apabila
ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk mengenali bisa
- Ada sepasang luka bekas gigitannya
yang telah dimasukan bersama gigitan.
- Sekitar luka bengkak
- Sekitar luka kemerahan dan nyeri Cara penanganan gigitan ular di lokasi kejadian ;
- Rasa terbakar, peal dan sakit biasanya akan hilang dengan - Jika anda di lokasi bersama korban gigitan dan melihat ular
sendirinya setelah 4-5 jam kemudian. upayakan untuk memastikan bahwa ular tersebut berbisa
Cara pertolongannya : atau bukan.Caranya lihat bentuk kepala ular tersebut apakah
berbentuk segitiga atau oval.Jika bentuk segitiga
- Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan anti septik kemungkinan besar adalah ular beracun.Kesalahan kita malah
- Kalau ada, cuci luka dengan larutan pekat garam Inggris membunuh dan membuang ular tersebut sehingga sulit di
- Berikan obat pelawan rasa sakit.
identifikasi atau di kenali.
- Apabila penderita gelisah bawa ke dokter
2. Gigitan Lintah (Pacet) - Melihat dengan jelas daerah luka bekas gigitan. Jika di jumpai
Ludah lintah mengandung zat anti pembekuan darah. Sehingga adanya dua buah luka bekas gigitan yang besar dan beberapa
darah akan terus mengalir keluar masuk ke perut lintah. Pada orang luka kecil lainnya maka kemungkinan besar itu adalah ular
yang peka terhadap zat tersebut, gigitan lintah akan mengakibatkan yang bertaring dan berbisa. Jka tidak ada 2 luka besar
reaksi yang berupa pembengkakan, gatal dan kemerahan. melainkan hanya ada luka kecil-kecil maka kemungkinan itu
Cara pertolongannya ; adalah ular yang tidak beracun.
Bisa ular yang bersifat merusak dinding pembuluh darah
- Lepaskan lintah dengan bantuan air garam/ air tembakau (ular pohon) dan ada yang bersifat merusak saraf (ular cobra,
- Apabila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, cukup digosok Ular laut).
dengan obat atau salep anti gatal biasa.
- Oleskan minyak tanah sebelum memasuki daerah rawan a. tidak berbisa tanpa bekas taring
pacet. b. berbisa dengan taring di belakang
c. berbisa dengan taring di depan (cobra, ular laut)
d. berbisa dengan taring di depan agak kesamping (ular
pohon)
80 81
- Tenangkan penderita dan segera minta bantuan untuk
membawa ke igd rumah sakit atau ke dokter terdekat
sesegera mungkin. Sebab penderita tersebut harus segera
mendapatkan suntikan SABU atau serum anti bisa ular.Anti
tetanus , anti allergi , pengurang nyeri yang kuat dan
pemberian anti biotik yang sesuai standar.

- Perlu juga di ketahui bahwa racun bisa ular ada bermacam-


macam dan bekerja pada target organ yang berbeda pula .
Jadi ada racun ular yang menyerang sell darah merah
A: Ular tidak berbisa B: Ular berbisa sehingga akan membekukan seluruh sel darah dalam
pembuluh darah hanya dalam beberapa jam saja.Ada racun
- Jika kuat dugaan beracun segera ikat daerah pangkal tempat yang menyerang syaraf sehingga penderita mengalami syok
luka sesegera mungkin dengan tali , kain dan alat pengikat neurogenic . Ada juga racun yang hanya merusak jaringan
lainnya .Upayakan aliran darah terbendung sesegera sekitar sehingga bengkak , nyeri dan makin lama akan
mungkin.Lalu perbesar daerah luka gigitan.Keluarkan darah membusuk dan menghitam.
sebanyak mungkin dari luka yang terjadi.Boleh penolong
menghisap darah dan membuangnya segera dengan syarat
tidak ada luka di bagian mulut penolong. F. Resusitasi/ Pernafasan Buatan
- Jika kuat dugaan beracun segera ikat daerah pangkal tempat
luka sesegera mungkin dengan tali , kain dan alat pengikat Yang perlu diperhatikan dimana saja kapan saja bila terjadi kecelakaan
lainnya .Upayakan aliran darah terbendung sesegera adalah ABC-nya yaitu: A: airway (jalan napas), B: breathing (pernapasan),
mungkin.Lalu perbesar daerah luka gigitan.Keluarkan darah dan C :circulation(sirkulasi).
sebanyak mungkin dari luka yang terjadi. Boleh penolong Yang dimaksud jalan napas disini adalah apakah jalan nafas tersumbat
menghisap darah dan membuangnya segera dengan syarat atau bebas, sedangkan pernapasan adalah apakah pernapasan ada atau
tidak ada luka di bagian mulut penolong. tidak dan sirkulasi adalah melihat apakah sirkulasi darah stabil atau tidak
hal ini dapat dinilai dengan memegaang denyut nadi dileher, apakah
masih ada atau tidak .

Tindakan yang harus dilakukan sesuai juga dengan urutan di atas, yaitu
ABC. Tindakan ini dinamakan juga resusitasi, sebelum melakukan
resusitasi ada tiga langkah tindakan yaitu :

82 83
1. Penentuan kesadaran: penderita dipanggil. B (Breathing) Ventilasi Paru (napas buatan)
Jika tidak ada jawaban, diketok atau dicubit.
2. Usahakan ambulans, polisi dan pertolongan Setelah melakukan tindakan A, lakukan kembali penilaian pernafasan.
lain. Seperti pada A penilaian pernafasan dilakukan dengan meraba keluarnya
3. Terlentangkan penderita agar siap udara dari mulut dan atau hidung, dan dengan memperhatikan gerakan
diresusitasi. pernafasan dada atau perut yang teratur. Jika tidak ada pernafasan
Perhatikan tulang belakang dan leher. setelah jalan nafas bebas (A) tindakan B segera dimulai. Dengan posisi
Posisi penyelamat di sisi kanan penderita. penderita yang sama seperti A lakukan nafas buatan.
4. Lihat gambar disamping. Sambil menutup hidung (tangan kiri) dan menahan rahang bawah di
depan, hembuskan udara dengan cukup kuat ke dalam jalan napas
penderita.
I. Tindakan Resusitasi
Perhatikan bahwa dada harus mengembang naik dan dada turun sebagai
A (Airway) Membebaskan jalan napas tanda ekspirasi (keluarnya udara) pasif.
Bila penderita tidak bernafas bebaskan jalan nafas. Ada tidaknya nafas
terbukti dengan tidak adanya hembusan nafas dari hidung dan mulut.

- Jalan nafas tertutup oleh lidah dan mungkin oleh pangkal


tenggorokan karena lidah jatuh ke belakang.
- Extensi (dongakan) kepala ke arah belakang sehingga lidah terdorong
ke depan. Hindari posisi leher penderita yang tertekuk. Dengan
menghindari posisi leher yang tertekuk biasanya napas bisa kembali
Napas buatan gagal bila tidak terdapat tanda ekspirasi pasif. Bila terlihat
normal.
benda asing di tenggorokkan, maka tindakan berikutnya adalah
membersihkan dan membebaskan jalan napas dari benda asing, karena
salah satu tanda adanya benda asing adalah gagalnya ekspirasi pasif. Cara
mengeluarkan benda asing lihat tulisan “Bila benda asing masuk ke dalam
tubuh” pada bagian “Kritis benda asing masuk ke dalam saluran
pernafasan. Setelah mengeluarkan benda asing lakukan tindakan
berikutnya.
- Letak rahang (posisi kepala) dipertahankan selama penderita belum
sadar.
Perhatikan: bila dicurgai kemungkinan cedera tulang jangan
lakukan (hiper)extensikepala.
84 85
C (Circulation) : Peredaran darah

Setelah dilakukan tindakan A dan B atau mengeluarkan benda asing yang Tempat dan sikap penolong: Lengan tegak lurus dengan sendi siku tetap
masuk kembali periksa pernapasan penderita atau menetukan dalam ekstensi (kepala terdongak). Perlu diperhatikan kempaan dada
terhentinya jantung atau tidak. tidak mungkin, jika alas baring tidak keras.

Penentuan henti jantung dilihat dari tanda-tanda: penderita tidak sadar,


tidak ada pernapasan dan tidak ada denyut nadi di leher. Jika diagnosis
Bila penderita tetap tidak bernafas dan tidak ada denyut nadi di leher,
henti jantung ditegakkan, masase jantung melalui kempaan dada harus
lakukan gabungan B dan C.
segera dimulai (Tindakan C). Tindakan ini jika dilakukan dengan cara yang
salah akan menimbulkan penylit-penyulit sebagai berikut : Patah tulang
iga, patah tulang dada, hubungan tulang dada dan tulang iga terlepas,
pendarahan rongga dada cedera paru dan cedera hati . Sehingga untuk Gabungan B dan C :
melakukan tindakan resusitasi ini sebaiknya dengan mengikuti kursus
Gabungan antara B dan C dinamakan juga resusitasi jantung paru.
resusitasi.

Cara melakukan resusitasi:

Letak dan sikap kedua tangan: di tulang dada bagian sepertiga bawah
dengan jari mengarah ke kiri. Jari tidak boleh menekan dada

Jika ada dua penyelamat buka jalan napas. Napas buatan dilakukan oleh
penyelamat pertama, sedangkan masase jantung dilakukan oleh orang

86 87
kedua. Berturut-turut lakukan lima kempaan dada dan satu napas buatan Seorang penolong harus dibekali dengan beberapa keahlian dasar :
dengan irama kempaan 60-807/menit.
- Keselamatan di air. Meliputi kemampuan mengenal potensi bahaya dan
Jika hanya ada satu penyelamat, lakukan berturut-turut 10 kempaan dan bagaimana mengatasinya
dua napas buatan. Irama kempaan 60-80/menit dan napas buatan dalam - Memahami teknik pertolongan. Mulai dari yang paling aman sampai yang
waktu 3 detik. beresiko tinggi.
II. Posisi Sisi Mantap - Renang. Kemampuan renang sangat dibutuhkan jika contact rescue
adalah pilihan satu-satunya
Setelah penderita kembali siuman, letakkan penderita dalam posisi sisi - Resusitasi Jantung Paru (RJP / CPR). Keahlian ini akan sangat dibutuhkan
mantap seperti dalam gambar berikut ini: mengatasi kasus henti napas dan jantung yang sering terjadi pada korban
tenggelam
- Pertolongan Pertama / First Aid. Terutama untuk cidera-cidera yang
sering terjadi di perairan
- Apa yang harus kita lakukan bila melihat kecelakaan di air ?
- Pastikan keselamatan anda terlebih dahulu. Abaikan orang lain jika anda
sendiri sedang dalam posisi yang membahayakan diri anda
- Pastikan keselamatan orang-orang di sekitar anda
- Perhatikan potensi bahaya susulan yang mungkin bisa menimpa anda
atau orang-orang di sekitar anda
1. Tekuk siku ke arah dalam.
- Kenali karakteristik korban yang akan anda tolong
2. Balikan tubuh penderita ke samping, tekuk lengan penderita sebelah
- Lakukan pertolongan menggunakan teknik pertolongan yang paling aman
luar supaya posisinya tetap stabil.
dan efektif .
3. Angkat kepala penderita ke arah belakang dengan cara memegang
- Jika terjadi terdapat banyak korban, tolonglah yang terdekat dan
kening dan dagunya.
termudah terlebih dahulu
4. Letakkan tangan penderita di bawah pipi untuk menjaga posisi ini.
- Setelah korban di tepi, lakukan pertolongan sesuai dengan cidera yang
Usahakan posisi mulut tetap terbuka.
terjadi
- Selimuti korban untuk mencegah hipothermia
G. Pertolongan di air - Segera bawa korban ke pelayanan medis terdekat. Penanganan lebih
lanjut mungkin saja diperlukan.
Ketrampilan pertolongan di air merupakan bagian dari keselamatan di air.
Artinya jika anda ingin mempelajari pertolongan di air, anda wajib I. Penanganan Kram Saat Renang
memahami terlebih dahulu keselamatan di air. Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi
bila kita sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita.

88 89
Penyebab utama tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah II. Penanganan Kram
kegagalan dalam mencegah terjadinya panik. Dalam olah raga renang, sering kita mengalami kejang otot atau
yang sering kita sebut kram (cramp). Oleh sebab itu pengetahuan tentang
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung prinsip penanganan kram adalah wajib bagi seorang perenang, karena
berusaha ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju masih sering kita jumpai kesalahan dalam penanganannya.
renangnya pun lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa
sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke Apakah itu kram ?
tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila open Kram adalah kejang (spasm) otot yang bersifat mendadak dan terasa
water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi yang baik. sangat sakit. Kram dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain :
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip - Otot yang kelelahan
yang sama yaitu lakukan peregangan . Langkah-langkah yang harus dilakukan - Penggunaan otot yang berlebihan
saat terjadi kram adalah : - Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat
- Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi - Penumpukan asam laktat ( hasil metabolisme di otot)
- Tarik napas dalam dan tahan - Terganggunya oksigenisasi jaringan otot
- Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram - Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot
- Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun badan kita - Pada perenang kram sering terjadi di :
tenggelam)  Otot tungkai bawah bagian belakang (otot betis)
- Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi  Otot punggung kaki –> biasanya terjadi karena gerakan yang
- Ulangi sampai nyerinya reda tidak sempurna saat renang menggunakan fin (sepatu katak)
- Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot  Otot tungkai atas (paha) bagian depan maupun belakang.
yang tadi kram
- Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman Penanganan
- Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot di Prinsip dasar penanganan kram adalah meregangkan otot berlawanan
ekstremitas bawah), yaitu : dengan arah kejang. Ditambah dengan pijatan pada otot yang kram untuk
 Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki membantu pelemasan otot sehingga sirkulasi oksigen, elektrolit dan zat
ke arah punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot metabolik menjadi lancar.
betis dan otot paha bagian belakang Peregangan otot yang kram dilakukan secara perlahan, jika sakit jangan di
 Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan kendurkan tapi pertahankan posisi. Jika nyeri hilang tambah lagi
punggung kaki ke arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram peregangannya. Lakukan sampai nyeri hilang.
pada otot punggung kaki dan otot paha bagian depan Contoh posisi penanganan :
 Latihlah teknik penanganan kram di air ini, karena pada saat terjadi - Otot betis : luruskan lutut , tekan telapak kaki ke arah punggung kaki.
kram yang kita butuhkan adalah gerakan spontan tanpa berfikir, Lakukan pemijatan pada otot betis
sehingga dapat terhindar dari panik.

90 91
- Otot punggung kaki : tekan punggung kaki dan jari kaki ke arah 3. Jangan olesi sembarangan pada luka
telapak kaki (sehingga seperti penari balet). Lakukan pemijatan pada Jangan oelskan krem, minyak atau sembarang salep dan jangan
otot punggung kaki pergunakan kapas pada permukaan luka karena dapat menempel
- Otot Paha belakang : luruskan lutut, angkat tungkai bawah dan 4. Hindari infeksi
lakukan pemijatan Untuk menghindari infeksi pada luka bakar Anda dapat
- Otot paha depan : tekuk lutut dan lakukan pemijatan mengoleskan salep atau krem khusus: desinfizierende
Wundgele salep desinfektan khusus luka bakar. Tersedia di apotik
Pencegahan 5. Biarkan luka terbuka
- Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum memulai olah raga Bila luka bakar atau kulit yang melepuh kecil usahakan luka tetap
- Tidur cukup terbuka agar mudah kering. Namun hal dilakukan bila memang
- Cukup minum sebelum, saat dan setelah olah raga, jika perlu yang infeksi relatif kecil terjadi.
mengandung elektrolit (mis. oralit)
Bila luka bakar atau melepuh seluas atau lebih luas dari dua kali telapak
tangan Anda perlu segera penanganan dokter. Dalam hal ini pertolongan
H. Luka Bakar
pertama saja tidaklah mencukupi.
Melepuh terjadi bila sebagian kecil kulit terkena air mendidih atau
sesuatu yang panas. Untuk hal ini biasanya pertolongan pertama sudah
mencukupi. Pertolongan pertama pada luka bakar yang ringan atau I. PATAH TULANG & DISLOKASI
melepuh adalah sbb.: Kita mungkin pernah mengalami pengalaman yang buruk (patah tulang)
1. Dinginkan luka dengan air mengalir selama kurang lebih 20 menit. saat kita beraktivitas di alam terbuka, baik menimpa diri kita maupun orang
Pendinginan yang konstan dapat menghindari penyebaran panas lain. Jika kejadian itu terjadi pada diri kita sendiri atau orang lain disekitar
pada permukaan kulit. kita, bagaimana dan apa yang yang sebaiknya kita lakukan untuk
penanggulannya? Karena banyak sekali terjadi hal-hal yang justru
memnyebabkan kerusakan bertambah parah karena salah penanganannya.
Melalui materi ini penulis coba membagi pengetahuan dasar dalam
pengenalan patah tulang dan penanganan dasar yang terbaik yang dapat kita
lakukan di lapangan.

PENYEBAB TERJADINYA
Penyebab patah tulang tersering adalah kecelakaan lalu lintas terutama di
perkotaan sedangkan penyebab terjadi patah tulang untuk para penggiat
2. Bila cara di atas tidak memungkinkan. alam terbuka bisa akibat trauma langsung, maupun tidak langsung seperti
Misal Anda dalam perjalanan Anda dapat terjatuh dari ketinggian, tersandung, terpeleset, terantuk batu saat terseret
menggunakan Brandwundenspray yaitu spray untuk luka bakar arus deras kelebihan beban dan masih banyak lagi penyebab lainnya.
yang tersedia di apotik.
92 93
Pada orang yang sudah tua kekurangan salah satu zat yang diperlukan Pembagian berdasarkan garis patah:
oleh tulang dalam mempertahankan kekuatannya seperti calcium, vit D 1. Simple Fracture (terdapt satu garis patah)
mempermudah terjadinya patah tulang, patah tulang ini diakibatkan 2. Commutative Fracture ( terdapat lebih dari satu garis patah dan saling
keroposan(patah tulang patologik). berhubungan)
3. Segmental Fracture (biola garis patah lebih dari satu dan tidak saling
JENIS-JENIS TULANG berhubungan meskipun terjadi pada tulang yang sama)
Dengan mengetahui jenis atau macam bentuk anatomis dan fungsional
tulang dan penanganannya. Jenis yang terbanyak adalah tulang panjang, Masih banyak jenis pembagian patah tulang, tetapi dasar patah tulang
contoh: tulang lengan bawah, tulang lengan atas, tulang paha, tulang kaki, saat di lapangan, dua pembagian ini harus benar-benar mengerti.
tulang dada. Patah tulang panjang ini sering terjadi patah tulang terbuka. Selain itu pengumpulan data awal tentang mekanisme terjadi kecelakaan
Jenis tulang pipih, contoh: tulang bokong, tulang bahu, tulang tulang kepala, tersebut sangat membantu untuk memperkirakan seberapa parah terjadinya
pada jenis ini jarang terjadi patah yang terbuka. Jenis tulang kubus, contoh:
cedera, lokasi cedera, dan kemungkinan-kemungkinan lainnya.
tulang pada tangan dan pada kaki. Beberapa kejadian yang terjadi di lapangan baik yang pernah dilihat oleh
penulis maupun berdasarkan literatur-literatur yang ada, bahwa kita
PATAH TULANG penolong kadang memperburuk keadaan korban karena ketidaktahuan kita
Pengertian patah tulang adalah terputusnya continuitas tulang dan atau
dalam pertolongan pertama dan saat pengevakuasian.
tulang rawan akibat trauma langsung atau tidak. Penngenalan dasar tentang
jenis-jenis patah tulang sangat penting karena berkaitan erat dengan cara PENANGANAN
penanganannya. Pada saat terjadi kecelakaan/ musibah, pertamma jangan panik. Dekati
Pembagian yang sederhana adalah: korban lalu kita menilai keadaan umum dari penderita, apakah penderita
1. Open Fracture adalah patah tulang terbuka, dimana terdapat hubungan sadar?Bernapas?Jika ada tanda-tanda gagap napas, segera lakukan langkah
antara tulang dengan dunia luar, disebabkan terdapatnya perlukaan RJPO, disertai pemeriksaan tubuh yang lainnya. Setelah semua keadaan
kulit. darurat dapat teratasi(stabil), tindakan kita selanjutnya adalah memeriksa
2. Close Fracture adalah patah tulang tertutup, dimana tidak terdapat apakah terjadi patah tulang, dimana lokasi patah tersebut, seberapa
hubungan antara tulang dengan dunia luar. parahkah, dan kemungkinan lain harus segera kita pikirkan dan melakukan
segala tindakan yang tepat dengan segera (RIGHT DECISION).
Tanda-tanda terjadinya patah tulang dapat kita ketahui dengan:
1. Melihat (LOOK) dengan cara membandingkan dengan anggota tubuh
yang kiri dengan yang kanan (adakah kemungkinan bentuk, memar,
bengkak, Perdarahan).
2. Rasakan (FEEL) dengan perabaan pada lokasi pesangkaan patah
tulang, krepitasi.
3. Pergerakan yang terbatas (RANGE of MOTION).
4. Rasa nyeri (PAIN) yang sangat jika korban masih sadar tentunya.
94 95
Setelah kita yakin terjadi patah tulang, dan lokasi dapat kita tentukan, PENGOBATAN
serta keadaan darurat pasien dapat teratasi (stabil), maka kita lakukan Berikan obat penghilang rasa sakit yang anda ketahui contoh antalgin, jika
penanganan dasar terhadap patah tersebut. Penanganan dasar patah tulang korban sadar berikan minum untuk mengatasi kehilangan cairan akibat
yang paling dasar adalah pembetulan ke posisi semula (REPOSISI), Perdarahan. Yang terpenting adalah buat korban merasa tenang.
pembidaran (IMMOBILISASI). Tetapi melakukan hanya mungkin dilakukan
oleh orang yang tata letak anatomis, dan dilakukan setelah pemeriksaan
patahan tulang yang diteliti. Pembidaian dapat dilakukan dengan segera PERHATIAN
untuk mengurangi pergerakan dari patahan tulang tersebut, dan ini harus
dilakukan tanpa terlalu banyak melakukan maneuver gerakan yang 1. Jangan lakukan pemindahan korban (survivor) sebelum kita memeriksa
berlebihan. dengan cermat.
Pada open fracture yang mungkin terjadi adalah syok akibat Perdarahan 2. Jangan lakukan manipulasi gerakan yang tidak perlu.
3. Lakukan bantuan / pertolongan dengan sangat hati-hati jika lokasi
dan infeksi, oleh karenanya atasi Perdarahan dengan pembebatan dengan
kassa/kain yang kita yakin bersih, dan lakukan pembidaian/immobilisasi. patahan terdapat pada leher, kepala, dan dada.
(hati-hati jangan terlalu banyak manpulasi gerakan untuk mengurangi 4. Pada penderita yang tidak sadar segera pemeriksaan tanda vital, napas,
pemburukan keadaan). nadi, dan segera lakukan teknik resusitasi.
Pada yang close fracture hanya dapat dilakukan reposisi (pembetulan 5. Berlatih dan berlatih.
letak) oleh orang yang mengerti dan terlatih, jika tidak, jangan lakukan karena
mungkin menyebabkan bertambah parah, segera lakukan pembidaian untuk
J. KERACUNAN
persiapan avakuasi. Penyebab Keracunan dapat disebabkan oleh ikan, udang, kepiting,
PEMBIDAIAN jamur, singkong, dan makanan atau minuman lain.
Prinsip dasar pembidaian adalah mencegah terjadinya gerakan pada Bagi orang yang keracunan selain dibuatkan jamu,diusahakan agar
lokasi patah tulang, hal ini dilakukan dengan mengunci 2 bagian sendi dari dapat muntah.Untuk itu tidurkan telungkap dan pijit-pijit leher pada
tulang yang patah, persendian sebelah atas patahan dan persendian sebelah dekat leher belakang dan diurut-urut dengan minyak serai atau minyak
bawah patahan, dengan bantuan 2-3 spalk (kayu yang telah diberikan kayu putih.
bantalan yang lunak). Evakuasi secepatnya ke RS yang terdekat. Bila anak kecil,goroklah mulutnya dengan ujung jari sampai
Lokasi patah yang perlu mendapat perhatian khusus adalah patah tulang tenggorokan agar dapat muntah.
leher dan patah tulang dada (COSTA). Pada tulang leher perlu hati-hati dalam
penanganannya, sebaiknya dilakukan manuver (gerakan) setelah kita yakin Pengobatan untuk orang keracunan antara lain :
dengan tanda-tanda vital survivor dalam keadaan stabil. - Air kelapa hijau diminumkan pada penderita,agar dapat muntah.
- Air masak yang telah diberi bubukan arang ,(kalau yang berupa tablet
dinamakan norit) diminumkan(karena arang kayu dapat menghisap
racun dalam perut).

96 97
- Bawang putih diparut untuk diambil airnya ,sehingga mendapatkan 2 Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
sendok makan ditambah dengan jinten halus.Semua bahan tersebut - Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan)
dicampur jadi satu diaduk rata dan ditambahkan madu secukupnya
untuk melindungi luka selama didesinfeksi.
diminum habis.
- Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat
- Umbi widoro upas direbus.Airnya diminum 3 kali secara berturut-
antiseptik.
turut agar racunnya dapa dinetralkan.
- Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril
- Kunyit diparut lalu diperas,airnya dicampur dengan telur ayam dan
diminumkan.Sesudah itu dijaga agar perut selalu bersih dan jangan untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat di
makan ikan yang amis-amis,misalnya kepiting ,udang ,teri,dan dalamnya.
sebagainya.Selanjutnya makanlah buah-buahan segar .Makan nasi - Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih
yang halus/lunak/bubur,atau jenang tepung beras. dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
- Supaya dapat muntah makanlah daun kelor secukupnya. - Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa.
Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan
lembut.
K. PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN - Kemudian berikan balutan yang menekan.
Prosedur Pembalutan : - Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat
Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut dengan dilakukan dengan cara:
menjawab pertanyaan ini: - Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau
Bagian dari tubuh yang mana? (untuk menentukan macam pembalut sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.
yang digunakan dan ukuran pembalut bila menggunakan pita) - Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka.
Luka terbuka atau tidak? (untuk perawatan luka dan menghentikan Penekanan paling lama 15 menit.
perdarahan)
Bagaimana luas luka? (untuk menentukan macam pembalut) Pengikatan dengan tourniquet.
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? (untuk Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
menentukan perlu dibidai/tidak?) Pilih jenis pembalut yang akan Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di
digunakan. Dapat satu atau kombinasi. lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau Caranya dengan melilitkan torniket di tempat yang dikehendaki,
dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi sebelumnya dialasi dengan kain atau kasa untuk mencegah lecet di kulit
disposisi/dislokasi perlu direposisi. yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu dikencangkan dengan
sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya
denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.

98 99
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka Prosedur Pembidaian
ditekan dengan kasa steril. Siapkan alat-alat selengkapnya
Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan
Elevasi bagian yang terluka dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan
Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan: membalutnya.
- Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum
perlu difiksasi dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat.
- Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai
- Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan
penderita. jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada
- Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
yang paling bawah letaknya di sebelah distal. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dan
- Tidak mudah kendor atau lepas sebagainya) dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak
boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada
permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
Prinsip dan Prosedur Pembidaian : Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup
jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak
Prinsip Pembidaian bergerak.
Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah
(korban jangan dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan dibidai. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat setelah dilakukan
tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak
perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan
fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan
yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.

100 101
102 103
104 105

Anda mungkin juga menyukai