KNLBSI 2018
2
AGENDA SIDANG
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
No Kegiatan
1 Sidang Pleno I
A. Pembukaan
B. Pembahasan Agenda Sidang
C. Pembahasan Tata Tertib Sidang
D. Pemilihan Presidium Sidang Tetap
E. Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia
2 Sidang Pleno II
A. Penyampaian, Pembahasan, dan Penetapan Laporan Aktivitas Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia (DPSI)
B. Memberhentikan Pengurus Pusat Sylva Indonesia secara tidak hormat
3 Sidang Pleno III
A. Pembahasan Anggaran Dasar (AD)
B. Anggaran Rumah Tangga (ART)
C. Garis Besar Haluan Kerja (GBHK)
D. Peraturan Organisasi (PO)
E. Rekomendasi Sylva Indonesia
4 Sidang Pleno IV
A. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
B. Pemilihan dan Penetapan Dewan Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018
– 2020
C. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Sekertaris
Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
D. Pemilihan dan Penetapan Sekertaris Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 –
2020
E. Pemilihan Koordinator Regional
F. Penutup
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 001/ KNLBSI / 2018
TENTANG
AGENDA SIDANG
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
Menimbang : Bahwa untuk berjalannya kegiatan sesuai dengan urutan agenda dan
kelancaran persidangan oleh karenanya dipandang perlu menetapkan
agenda persidangan.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Sylva Indonesia.
2. Anggaran Rumah Tangga Sylva Indoensia.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Kendari
Pada Tanggal : 29/05/2018
Waktu : 13:38 WITA
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
No Kegiatan
1 Sidang Pleno I
A. Pembukaan
B. Pembahasan Agenda Sidang
C. Pembahasan Tata Tertib Sidang
D. Pemilihan Presidium Sidang Tetap
E. Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia
2 Sidang Pleno II
A. Penyampaian, Pembahasan, dan Penetapan Laporan Aktivitas Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia (DPSI)
B. Memberhentikan Pengurus Pusat Sylva Indonesia secara tidak hormat
3 Sidang Pleno III
A. Pembahasan Anggaran Dasar (AD)
B. Anggaran Rumah Tangga (ART)
C. Pengukuhan Pengurus Cabang Persiapan Sylva Indonesia
D. Garis Besar Haluan Kerja (GBHK)
E. Peraturan Organisasi (PO)
F. Rekomendasi Sylva Indonesia
4 Sidang Pleno IV
A. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
B. Pemilihan dan Penetapan Dewan Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018
– 2020
C. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Sekertaris
Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
D. Pemilihan dan Penetapan Sekertaris Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 –
2020
E. Pemilihan Koordinator Regional
F. Penutup
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 011/ KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI AGENDA SIDANG
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
Menimbang : Bahwa untuk berjalannya kegiatan sesuai dengan urutan agenda dan
kelancaran persidangan oleh karenanya dipandang perlu menetapkan
agenda persidangan.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Sylva Indonesia.
2. Anggaran Rumah Tangga Sylva Indoensia.
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
No Kegiatan
1 Sidang Pleno I
A. Pembukaan
B. Pembahasan Agenda Sidang
C. Pembahasan Tata Tertib Sidang
D. Pemilihan Presidium Sidang Tetap
E. Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia
2 Sidang Pleno II
A. Penyampaian, Pembahasan, dan Penetapan Laporan Aktivitas Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia (DPSI)
B. Memberhentikan Pengurus Pusat Sylva Indonesia secara tidak hormat
3 Sidang Pleno III
A. Pembahasan Anggaran Dasar (AD)
B. Anggaran Rumah Tangga (ART)
C. Pengukuhan Pengurus Cabang Persiapan Sylva Indonesia
D. Garis Besar Haluan Kerja (GBHK)
E. Peraturan Organisasi (PO)
F. Pembahasan Aturan Lain
G. Rekomendasi Sylva Indonesia
4 Sidang Pleno IV
A. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
B. Pemilihan dan Penetapan Dewan Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018
– 2020
C. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Sekertaris
Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
D. Pemilihan dan Penetapan Sekertaris Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 –
2020
E. Pemilihan Koordinator Regional
F. Penutup
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 015/ KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI AGENDA SIDANG
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
Menimbang : Bahwa untuk berjalannya kegiatan sesuai dengan urutan agenda dan
kelancaran persidangan oleh karenanya dipandang perlu menetapkan
agenda persidangan.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Sylva Indonesia.
2. Anggaran Rumah Tangga Sylva Indoensia.
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
No Kegiatan
1 Sidang Pleno I
A. Pembukaan
B. Pembahasan Agenda Sidang
C. Pembahasan Tata Tertib Sidang
D. Pemilihan Presidium Sidang Tetap
E. Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia
2 Sidang Pleno II
A. Penyampaian, Pembahasan, dan Penetapan Laporan Aktivitas Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia (DPSI)
B. Memberhentikan Pengurus Pusat Sylva Indonesia secara tidak hormat
3 Sidang Pleno III
A. Pembahasan Anggaran Dasar (AD)
B. Anggaran Rumah Tangga (ART)
C. Pengukuhan Pengurus Cabang Persiapan Sylva Indonesia
D. Garis Besar Haluan Kerja (GBHK)
E. Peraturan Organisasi (PO)
F. Pembahasan aturan lain
G. Rekomendasi Sylva Indonesia
4 Sidang Pleno IV
A. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
B. Pemilihan dan Penetapan Dewan Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018
– 2020
C. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Sekertaris
Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
D. Pemilihan dan Penetapan Sekertaris Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 –
2020
E. Penutup
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 024/ KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI AGENDA SIDANG
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
Menimbang : Bahwa untuk berjalannya kegiatan sesuai dengan urutan agenda dan
kelancaran persidangan oleh karenanya dipandang perlu menetapkan
agenda persidangan.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Sylva Indonesia.
2. Anggaran Rumah Tangga Sylva Indoensia.
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
No Kegiatan
1 Sidang Pleno I
A. Pembukaan
B. Pembahasan Agenda Sidang
C. Pembahasan Tata Tertib Sidang
D. Pemilihan Presidium Sidang Tetap
E. Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia
2 Sidang Pleno II
A. Penyampaian, Pembahasan, dan Penetapan Laporan Aktivitas Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia (DPSI)
B. Memberhentikan Pengurus Pusat Sylva Indonesia secara tidak hormat
3 Sidang Pleno III
A. Pembahasan Anggaran Dasar (AD)
B. Anggaran Rumah Tangga (ART)
C. Pengukuhan Pengurus Cabang Persiapan Sylva Indonesia
D. Garis Besar Haluan Kerja (GBHK)
E. Peraturan Organisasi (PO)
F. Pembahasan Aturan Lain
G. Rekomendasi Sylva Indonesia
4 Sidang Pleno IV
A. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Dewan
Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
B. Pemilihan dan Penetapan Dewan Perwakilan Sylva Indonesia Periode 2018
– 2020
C. Pembahasan dan Penetapan Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Sekertaris
Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 – 2020
D. Pemilihan dan Penetapan Sekertaris Jendral Sylva Indonesia Periode 2018 –
2020
E. Pemilihan Koordinator Regional
F. Penutup
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 025/ KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI AGENDA SIDANG
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
Menimbang : Bahwa untuk berjalannya kegiatan sesuai dengan urutan agenda dan
kelancaran persidangan oleh karenanya dipandang perlu menetapkan
agenda persidangan.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Sylva Indonesia.
2. Anggaran Rumah Tangga Sylva Indoensia.
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
TATA TERTIB
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA 2018
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Forum ini dinamakan Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia yang selanjutnya
disebut KNLBSI
Pasal 2
Waktu
KNLBSI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 02 Juni 2018
Pasal 3
Tempat
KNLBSI dilaksanakan di Sulawesi Tenggara
Pasal 4
Kedudukan
KNLBSI adalah forum tertinggi yang berwenang menyebarluaskan keputusan, ketetapan dan
memiliki kekuatan hukum tertinggi dalam organisasi Sylva Indonesia
BAB II
KRITERIA, HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5
Kriteria Peserta
1. Peserta KNLBSI terdiri atas peserta penuh dan peserta peninjau
2. Peserta penuh adalah delegasi dari Pengurus Cabang Sylva Indonesia
3. Peserta peninjau adalah mereka yang diundang oleh forum
Pasal 6
Hak Peserta
1. Ada dua hak peserta KNLBSI yaitu
A. Hak bicara, yaitu hak untuk memberikan usul, pendapat, mengajukan dan atau
untuk menjawab pertanyaan.
B. Hak suara, yaitu hak untuk memilih dan dipilih pada pemungutan suara.
2. Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara dengan ketentuan satu PC memiliki
satu hak suara.
3. Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara dengan izin presidium sidang.
Pasal 7
Kewajiban Peserta
1. Mantaati tata tertib KNLBSI.
2. Mengikuti seluruh rangkaian acara KNLBSI.
3. Meminta persetujuan Pimpinan Sidang apabila hendak meninggalkan ruang sidang.
4. Hadir 5 menit sebelum sidang di mulai di aula persidangan
5. Berpakaian rapi dan sopan dalam persidangan.
6. Keterlambatan maksimal 10 menit setelah sidang dimulai.
BAB III
PERSIDANGAN
Pasal 8
1. Persidangan KNLBSI terdiri dari Sidang Pleno.
2. Sidang Pleno adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang.
BAB IV
SANKSI-SANKSI PERSIDANGAN
Pasal 9
1. Sanksi-sanksi diberikan kepada yang melanggar tata tertib.
2. Sanksi dapat berupa peringatan yang hanya dikeluarkan presidium sidang.
3. Peserta sidang pleno dikeluarkan oleh presidium sidang jika tetap melanggar tata
tertib setelah mendapat dua kali peringatan.
4. Peserta sidang yang dikeluarkan tidak boleh mengikuti sidang tanpa izin presidium
sidang.
BAB V
QUORUM
Pasal 10
1. Sidang Pleno KNLBSI dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 pengurus cabang Sylva
Indonesia yang merupakan peserta penuh yang hadir dalam presensi awal.
2. Apabila ketentuan pada ayat 1 tidak dipenuhi, maka sidang ditunda selama 2 x 5
menit.
3. Apabila ketentuan pada ayat 2 tidak terpenuhi maka sidang dapat dilanjutkan atas
persetujuan peserta sidang.
BAB VI
INTERUPSI
Pasal 11
Interupsi ini dilakukan untuk meluruskan jalannya sidang.
Pasal 12
Setiap peserta dapat mengajukan interupsi setelah dipersilahkan oleh pimpinan sidang.
BAB VII
PUTUSAN KNLBSI
Pasal 13
1. Bentuk-bentuk putusan KNLBSI adalah:
A. Keputusan KNLBSI
B. Ketetapan KNLBSI
2. Keputusan KNLBSI mempunyai kekuatan hukum yang mengikat kedalam.
3. Ketetapan KNLBSI adalah putusan KNLBSI yang mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat kedalam dan keluar.
Pasal 14
1. Putusan diambil dengan jalan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila ketentuan pada ayat 1 tidak dapat dipenuhi maka diadakan lobi selama 2 x 10
menit.
3. Apabila ketentuan pada ayat 2 tidak dipenuhi maka putusan diambil dengan cara
pemungutan suara.
4. Apabila ketentuan pada ayat 3 tidak dipenuhi, maka mekanisme putusan diserahkan
kepada presidium sidang.
BAB VIII
PIMPINAN SIDANG
Pasal 15
Sidang Pleno
1. Pimpinan sidang tetap dipilih dari dan oleh peserta KNLBSI.
2. Sidang pleno dipimpin oleh tiga orang pimpinan sidang dalam bentuk presidium
3. Sebelum presidium sidang tetap tepilih sidang dipimpin Dewan Perwakilan Sylva
Indonesia (DPSI).
4. Apabila presidium sidang tidak bisa memimpin sidang, maka dapat diganti oleh
pimpinan sidang lainnya.
BAB IX
MEKANISME PEMILIHAN PRESIDIUM TETAP
Pasal 16
Pemilihan Presidium Sidang Tetap
1. Setiap FOREG mengajukan 1 nama calon presidium sidang dari peserta KNLBSI.
2. Calon-calon presidium sidang menyatakan kesediaannya secara lisan untuk menjadi
presidium sidang tetap.
3. Presidium sidang tetap dipilih berdasarkan suara terbanyak.
4. Presidium sidang tetap adalah tiga calon yang mendapat suara terbanyak.
BAB X
KETENTUAN LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 002 / KNLBSI / 2018
TENTANG
TATA TERTIB KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Tata tertib Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia tahun
2018 sebagaimana terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan
ditinjau ulang jika terdapat kekeliruan didalam penetapannya.
Ditetapkan : Kendari
Pada Tanggal : 29/05/ 2018
Waktu : 16: 53WITA
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 008 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI TATA TERTIB KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA
SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 003 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PRESIDIUM SIDANG
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Kendari
Pada Tanggal : 29/05/2018
Waktu : 22:08 WITA
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 018 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI PRESIDIUM SIDANG
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 004 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENGUKUHAN PENGURUS CABANG SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Kendari
Pada Tanggal : 29/05/2018
Waktu : 23:17 WITA
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 012 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENGUKUHAN PENGURUS CABANG PERSIAPAN SYLVA INDONESIA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 005 / KNLBSI / 2018
TENTANG
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DEWAN PERWAKILAN SYLVA INDONESIA
PERIODE 2017 - 2019
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Kendari
Pada Tanggal : 30/5/2018
Waktu : 12:54 WITA
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 006 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PEMBERHENTIAN SECARA TIDAK HORMAT
PENGURUS PUSAT SYLVA INDONESIA
PERIODE 2017 - 2019
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
Menimbang : Bahwa demi kelancaran proses demokrasi dan tidak adanya tindak
lanjut dari Pengurus Pusat Sylva Indonesia atas semua teguran DPSI
oleh sebab itu perlu dibuatkan surat keputusan.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Kendari
Pada Tanggal : 30/5/2018
Waktu : 14:51 WITA
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
MUKADIMAH
Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa sesungguhnya generasi muda mempunyai
hak dan kewajiban sebagai penerus cita-cita bangsa dan negara. Rimbawan muda Indonesia,
sebagai bagian dari generasi muda bangsa menyadari sepenuhnya akan Darma Bhakti
Rimbawan untuk bersama-sama bangsa dan rakyat Indonesia mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa hutan merupakan suatu bagian dari negeri ini
yang mempengaruhi perjalanan kehidupan bangsa Indonesia khususnya dan dunia pada
umumnya. Karena itu, kami bertekad untuk bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia
mewujudkan suatu pengelolaan sumber daya hutan yang lestari, adil, dan demokratis demi
tercapainya kelestarian hutan Indonesia serta masyarakat yang adil dan makmur.
Dalam menunaikan darma bhakti di tengah masyarakat, kami menyadari bahwa :
1. Mahasiswa Kehutanan lahir dan dibesarkan oleh rakyat Indonesia, dan oleh karena itu
harus bahu-membahu bersama rakyat untuk mewujudkan tercapainya cita-cita bangsa
Indonesia.
2. Persatuan jiwa, pikiran dan tenaga korps rimbawan diperlukan dalam mencapai cita-
cita bangsa.
3. Persatuan dan kerjasama disertai rasa kekeluargaan yang kuat diperlukan untuk
mewujudkan semangat dan gairah kerja rimbawan.
4. Kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan merupakan suatu hal yang harus
dimiliki oleh mahasiswa kehutanan.
Hal-hal tersebut di atas dapat dicapai dengan usaha-usaha yang teratur dan
berkesinambungan dengan penuh hikmat kebijaksanaan, maka mahasiswa kehutanan
Indonesia yang tergabung dalam Sylva Indonesia yang merupakan ikatan mahasiswa
kehutanan menyusun anggaran dasar organisasi.
BAB I
NAMA, BENTUK, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Ikatan Mahasiswa Kehutanan Indonesia ini bernama Sylva Indonesia
Pasal 2
Bentuk
Sylva Indonesia berbentuk ikatan yang menghimpun Mahasiswa Kehutanan Indonesia yang
ada di tiap-tiap fakultas, jurusan, atau program studi kehutanan dan atau disesuaikan dengan
kondisi perguruan tinggi masing-masing.
Pasal 3
Waktu
Sylva Indonesia didirikan pada tanggal 30 Januari 1959 di Yogyakarta untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.
Pasal 4
Tempat Kedudukan
1. Sylva Indonesia bertempat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Sekretariat Pengurus Pusat Sylva Indonesia berkedudukan dimana daerah sekretaris
jendral berada.
BAB II
ASAS DAN SIFAT
Pasal 5
Asas
Sylva Indonesia berasaskan Pancasila.
Pasal 6
Sifat
Sylva Indonesia bersifat antar kampus, merupakan ikatan mahasiswa kehutanan nirlaba yang
independen.
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN
Pasal 7
Visi
Visi Sylva Indonesia adalah mewujudkan Sylva Indonesia sebagai “Youth Center of
Excellence” dengan memaksimalkan potensi Sumberdaya Mahasiswa Kehutanan Indonesia
dalam pengelolaan sumber daya hutan yang lestari, adil, dan demokratis.
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
Universitas Halu Oleo Kendari
25
Pasal 8
Misi
Misi Sylva Indonesia adalah :
1. Membangun jaringan dengan berbagai stake holders yang terkait dengan visi Sylva
Indonesia.
2. Melakukan pengkaderan kepada mahasiswa kehutanan dengan menanamkan korsa
rimbawan dan 9 nilai dasar rimbawan.
3. Berperan aktif dalam menanggapi isu-isu kehutanan baik tataran lokal, regional, nasional
maupun internasional.
Pasal 9
Tujuan
1. Meningkatkan persatuan dan kerjasama mahasiswa kehutanan Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa kehutanan sebagai rimbawan yang akan
berkecimpung dalam usaha pengelolaan sumber daya hutan yang lestari.
3. Mempertegas peran mahasiswa kehutanan sebagai kontrol sosial dan agen pengubah
dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya hutan secara
lestari.
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha – usaha pengelolaan sumberdaya hutan
untuk kesejahteraan masyarakat.
BAB IV
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 10
Lambang
Sylva Indonesia mempunyai lambang yang berlaku secara nasional yang ditetapkan dalam
Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
Pasal 11
Atribut
Atribut Sylva Indonesia wajib menyertakan lambang.
BAB V
KEKUASAAN
Pasal 12
1. Kekuasaan tertinggi Sylva Indonesia ada pada Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
2. Kekuasaan eksekutif di tingkat pusat dijalankan oleh Pengurus pusat.
3. Kekuasaan legislatif dan yudikatif di tingkat pusat dijalankan oleh Dewan Perwakilan.
BAB VI
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 13
Kelengkapan organisasi Sylva Indonesia terdiri atas Konferensi Nasional Sylva Indonesia
atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia, Dewan Perwakilan, Pengurus Pusat,
Forum Regional, dan Pengurus Cabang.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 14
Anggota
Sylva Indonesia beranggotakan mahasiswa kehutanan Indonesia yang memiliki pengurus
cabang Sylva Indonesia di perguruan tinggi masing-masing
Pasal 15
Penetapan Anggota
1. Penetapan keanggotaan Sylva Indonesia dilaksanakan oleh Pengurus Cabang.
2. Prosedur penetapan anggota sepenuhnya merupakan kewenangan tiap-tiap Pengurus
Cabang.
Pasal 16
Penetapan Cabang dan Cabang Persiapan
1. Penetapan cabang dan cabang persiapan dilakukan dalam Konferensi Nasional Sylva
Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
2. Perguruan tinggi dapat ditetapkan menjadi cabang Sylva Indonesia jika telah
berpartisipasi dalam kegiatan sylva indonesia minimal 2 kali dalam satu kali periode
kepengurusan dan menyerahkan laporan pertanggung jawaban pada saat Konferensi
Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
Penjelasan detail diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
3. Perguruan tinggi dapat ditetapkan menjadi pengurus cabang persiapan jika telah
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
BAB IX
DEWAN PERWAKILAN
Pasal 17
Dewan Perwakilan
Dewan perwakilan adalah suatu lembaga legislatif dan yudikatif Sylva Indonesia mengawasi
jalannya roda organisasi yang dijalankan oleh Pengurus Pusat.
BAB X
KEPENGURUSAN
Pasal 18
Pengurus Pusat
1. Pengurus Pusat adalah lembaga eksekutif yang berfungsi menjalankan roda organisasi
Sylva Indonesia di tingkat Nasional (pusat) sesuai dengan mandat Konferensi Nasional
Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
2. Pengurus Pusat terdiri atas Sekretaris Jenderal dan pengurus-pengurus lainnya, yang
ditentukan dan diangkat oleh Sekretaris Jenderal.
3. Sekretaris Jenderal dipilih dan ditetapkan pada Konferensi Nasonal Sylva Indonesia atau
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
4. Pengurus Pusat tidak dapat menjabat lebih dari satu periode kepengurusan secara
berturut- turut.
Pasal 19
Pengurus Cabang
Pengurus Cabang merupakan lembaga mahasiswa kehutanan di perguruan tinggi atau
Fakultas, Jurusan, program studi kehutanan pada institusi yang telah menjadi Cabang Sylva
Indonesia disesuaikan dengan kondisi perguruan tinggi masing-masing.
Pasal 20
Periode Kepengurusan
1. Periode Kepengurusan Pengurus Pusat dan Dewan Perwakilan adalah dua tahun, atau
sejak Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva
Indonesia dimana ia ditetapkan sampai Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia berikutnya.
2. Periode kepengurusan Pengurus Cabang sepenuhnya menjadi wewenang cabang yang
bersangkutan.
BAB X
KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA
Pasal 21
1. Konferensi Nasional Sylva Indonesia adalah forum yang memegang kekuasaan tertinggi
yang berwenang mengeluarkan ketetapan yang memiliki kekuatan hukum tertinggi dalam
organisasi Sylva Indonesia.
2. Konferensi Nasional Sylva Indonesia diadakan sekali dalam dua tahun di tempat
Sekertaris Jendral berada.
3. Apabila Konferensi Nasional Sylva Indonesia dilaksanakan dalam kondisi khusus
dinamakan Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dengan pertimbangan yang
matang.
BAB XI
FORUM REGIONAL
Pasal 22
1. Forum Regional adalah wadah kegiatan antar Pengurus Cabang dalam region tertentu.
2. Regional Sylva Indonesia dan keangotaanya ditetapkan dalam Konferensi Nasional Sylva
Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
3. Forum Regional dikoordinir oleh koordinator dari salah satu Pengurus Cabang dalam
region tertentu sesuai dengan kesepakatan antara masing-masing Pengurus Cabang dalam
Region yang bersangkutan.
BAB XII
PENDANAAN
Pasal 23
Dana Sylva Indonesia diperoleh dari iuran wajib anggota, sumbangan, kerjasama dan usaha
lain yang halal dan tidak mengikat.
BAB XIII
PENINJAUAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 24
Peninjauan
Peninjauan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Konferensi Nasional Sylva
Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia yang disetujui sekurang-
sekurangnya 2/3 dari Pengurus Cabang yang hadir.
Pasal 25
Perubahan
Perubahan Anggaran Dasar dilakukan setelah melalui peninjauan terhadap hal-hal tertentu di
dalam Anggaran Dasar yang disepakati untuk ditinjau kembali dengan didasari oleh
pertimbangan tertentu dan disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari pengurus cabang yang hadir
dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva
Indonesia.
BAB XIV
PEMBUBARAN SYLVA INDONESIA
Pasal 26
Pembubaran Sylva Indonesia
Pembubaran Sylva Indonesia hanya dapat dilakukan dalam Konferensi Nasional Sylva
Indonesia atau Konferensi Nasional Luar biasa Sylva Indonesia yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya ¾ dari jumlah cabang Sylva Indonesia dan disetujui dengan suara bulat.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 27
Ketentuan Lain-Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar akan diatur dan ditentukan kemudian dalam
anggaran rumah tangga Sylva Indonesia yang kesemuanya tidak boleh bertentangan dengan
anggaran dasar ini.
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 007 / KNLBSI / 2018
TENTANG
ANGGARAN DASAR SYLVA INDONESIA SERTA PENJELASANNYA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Kendari
Pada Tanggal : 31/05/2018
Waktu : 03:14 WITA
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 009 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI ANGGARAN DASAR SYLVA INDONESIA SERTA
PENJELASANNYA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Kewajiban Anggota
1. Menjaga nama baik Organisasi Sylva Indonesia
2. Melaksanakan Anggaran dasar / anggaran rumah tangga
3. Aktif dalam kegiatan Sylva Indonesia
Pasal 2
Hak Anggota
1. Anggota Sylva Indonesia memiliki hak bicara dan hak suara dalam forum-forum Sylva
Indonesia yang disalurkan dalam delegasi cabang Sylva Indonesia.
2. Anggota Sylva Indonesia memiliki hak untuk duduk dalam kepengurusan Sylva
Indonesia.
3. Anggota Sylva Indonesia berhak mengikuti seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh
Sylva Indonesia.
Pasal 3
Masa Keanggotaan
Masa anggota Sylva Indonesia dapat berakhir apabila :
1. Meninggal dunia.
2. Menyelesaikan studinya di fakultas, jurusan atau program studi kehutanan.
3. Mengundurkan diri dari Sylva Indonesia
4. Diberhentikan atau dicabut keanggotaannya oleh Pengurus Cabang.
BAB II
DEWAN PERWAKILAN
Pasal 4
Kewajiban Dewan Perwakilan
Dewan Perwakilan berkewajiban :
1. Melakukan sidang sedikitnya satu kali dalam satu tahun yang dihadiri seluruh anggota
dewan perwakilan.
2. Memberikan teguran secara tertulis kepada Sekretaris Jenderal jika secara nyata telah
melanggar konstitusi.
3. Mengadakan Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia, jika Sekretaris Jenderal
tidak mengindahkan teguran berupa surat resmi sebanyak 2 kali dengan persetujuan lebih
dari setengah Pengurus Cabang dan Dewan Perwakilan.
4. Memberikan laporan pertanggung jawaban dan evaluasi yang telah dilakukan kepada
Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva
Indonesia.
Pasal 5
Hak Dewan Perwakilan
Dewan Perwakilan berhak :
1. Memberikan saran pertimbangan kepada Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia baik diminta
maupun tidak.
2. Memberikan peringatan kepada Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia.
3. Meminta Laporan Kerja Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia secara periodik setiap tiga
bulan sekali.
Pasal 6
Keanggotaan Dewan Perwakilan
1. Utusan cabang yang duduk di Dewan Perwakilan diserahkan sepenuhnya dalam
Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva
Indonesia.
2. Ketua Dewan Perwakilan dipilih dari dan oleh anggota Dewan Perwakilan dalam
Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva
Indonesia.
Pasal 7
Periode Kepengurusan Dewan Perwakilan
Periode Kepengurusan Dewan Perwakilan yaitu sejak Konferensi Nasional Sylva Indonesia
atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dimana ia ditetapkan sampai dengan
Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konfrensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
berikutnya dan sesudahnya tidak dapat dipilih kembali.
Pasal 8
Berhentinya Dewan Perwakilan dan Keanggotaan Dewan Perwakilan
1. Keanggotaan Dewan Perwakilan dapat berhenti karena :
a. Diberhentikan dalam Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
b. Meninggal dunia.
c. Mengundurkan diri dan disetujui 2/3 anggota Dewan Perwakilan.
d. Permintaan pengurus cabang yang disetujui oleh 2/3 anggota dewan
perwakilan.
2. Ketua Dewan Perwakilan dapat diganti atau dipilih kembali dari dan oleh anggota
Dewan Perwakilan dengan melalui sidang istimewa internal dan hasilnya disampaikan
kepada seluruh Pengurus Cabang.
BAB III
PENGURUS PUSAT
Pasal 9
Sekretaris Jenderal
1. Sekretaris Jenderal adalah pimpinan tertinggi dalam kepengurusan pusat Sylva Indonesia.
2. Sekretaris Jenderal dipilih dari dan oleh peserta Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dengan suara terbanyak.
Pasal 10
Kewajiban
1. Sekretaris Jenderal berkewajiban melaksanakan hasil Konferensi Nasional Sylva
Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
2. Sekretaris Jenderal berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban kepada
Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva
Indonesia
Pasal 11
Hak
1. Sekretaris Jenderal berhak mengangkat dan memberhentikan pengurus-pengurus pusat
jika dianggap perlu.
2. Dalam keadaan mendesak Sekretaris Jenderal dapat mendelegasikan wewenangnya
kepada pengurus pusat lain.
3. Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugas berhak mengambil keputusan yang tidak
bertentangan dengan hasil Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi
Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
Pasal 12
Kewajiban Pengurus Pusat
Pengurus Pusat berkewajiban :
1. Melaksanakan hasil Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar
Biasa Sylva Indonesia.
2. Mengkoordinir dan mengarahkan agar kegiatan pengurus cabang dan forum regional
tidak menyimpang dari hasil Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi
Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
3. Memperhatikan pertimbangan dan teguran Dewan Perwakilan.
4. Memberikan laporan kerja secara tertulis kepada ketua Dewan Perwakilan minimal tiga
bulan sekali.
5. Memberikan penjelasan ketika diminta Dewan Perwakilan.
6. Menegur pengurus cabang dan Forum Regional yang tidak melaksanakan kewajibannya.
Pasal 13
Hak Pengurus Pusat
Pengurus Pusat berhak :
1. Mengetahui perkembangan Pengurus Cabang dan Forum Regional.
2. Mengetahui, memonitor, mengkoordinir, dan menerima atau menolak kegiatan Sylva
Indonesia yang tidak sesuai dengan konstitusi.
Pasal 14
Berhentinya Pengurus Pusat
Sekretaris Jenderal dapat diberhentikan karena :
1. Mengundurkan diri dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Berakhirnya masa kepengurusan pengurus pusat pada Konferensi Nasional Sylva
Indonesia.
3. Diberhentikan oleh Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
Pasal 15
Mekanisme Pengunduran Diri Sekretaris Jenderal
1. Sekretaris Jenderal mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis kepada
Dewan Perwakilan dan atau Pengurus Cabang Sylva Indonesia.
2. Pengunduran diri Sekretaris Jenderal hanya dapat dilakukan jika disetujui dan dihadiri
sekurang-kurangnya 2/3 pengurus cabang dan Dewan Perwakilan.
BAB IV
FORUM REGIONAL
Pasal 16
Forum Regional
1. Forum Regional berhak :
a. Menentukan koordinator Forum Regional.
b. Menyelenggarakan kegiatan tingkat region, yang pelaksanaannya oleh salah satu
cabang atau lebih dalam region tersebut.
c. Meminta pertimbangan dan saran dari Pengurus Pusat.
2. Forum Regional berkewajiban
a. Mengadakan pertemuan sedikitnya 1 kali dalam 6 bulan
b. Mengkoordinasikan program kerja yang akan dilaksanakan ke dalam Forum Regional
lain.
c. Memberikan informasi perkembangan Forum Regional kepada Pengurus Pusat.
BAB V
PENGURUS CABANG
Pasal 17
Kewajiban dan Hak
1. Pengurus Cabang Berkewajiban :
a. Mengikuti Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa
Sylva Indonesia dan Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia.
b. Mengetahui ketetapan Konferensi Nasional Sylva Indonesia dan kesepakatan Rapat
Kerja Nasional Sylva Indonesia.
c. Melaporkan rancangan program kerja kepada Pengurus Pusat.
d. Garis Besar Haluan Kerja yang digunakan Pengurus Cabang mengacu kepada Garis
Besar Haluan Kerja Sylva Indonesia.
e. Menginformasikan perkembangan Pengurus Cabang kepada Pengurus Pusat.
2. Pengurus Cabang berhak :
a. Mengurus rumah tangga sendiri.
b. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus pusat dan forum regional.
c. Menyelenggarakan kegiatan nasional sebagai Unit Pelaksana Teknis.
d. Dalam hal menjadi Unit Pelaksana Teknis Pengurus Cabang berhak meminta bantuan
kepada Pengurus Pusat.
e. Menerima surat ketetapan yang menyatakan bahwa pengurus cabang tersebut
bergabung dalam Sylva Indonesia.
f. Memberikan rekomendasi tentang isu-isu kehutanan kepada Pengurus Pusat melalu
Koordinator Regional.
Pasal 18
Hilangnya Keanggotaan Pengurus Cabang
1. Mengundurkan diri
2. Mencemarkan nama baik Sylva Indonesia
3. Tidak mengikuti dua kali Konferensi Nasional Sylva Indonesia dan Rapat Kerja Nasional
berturut-turut tanpa alasan tepat.
4. Melanggar konstitusi.
BAB VI
PENGURUS CABANG PERSIAPAN
Pasal 19
Penetapan Pengurus Cabang Persiapan
Pengurus Cabang Persiapan di tetapkan dalam KNSI dan KNLBSI
Pasal 20
Syarat Pengurus Cabang Persiapan
1. Mengirimkan surat permohonan pendaftaran sebagai PCP kepada pengurus pusat Sylva
Indonesia.
2. Melampirkan SK kepengurusan organisasi untuk menjadi PCP sekurang- kurangnya 1
bulan sebelum masa pengukuhan.
BAB VII
KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA DAN KONFERENSI NASIONAL
LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
Pasal 21
Fungsi dan wewenang
Konferensi Nasional Sylva Indonesia berfungsi dan berwenang:
1. Meminta, mengevaluasi dan menetapkan laporan pertanggungjawaban Dewan
Perwakilan.
2. Meminta, menilai dan menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Sekretaris
Jenderal Sylva Indonesia.
3. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia.
4. Menetapkan Garis Besar Haluan Kerja Sylva Indonesia.
5. Menetapkan Peraturan Organisasi.
6. Memiilih, mengangkat dan menetapkan Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jenderal Sylva
Indonesia.
7. Memilih koordinator Forum Regional.
8. Fungsi lain diputuskan dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia itu sendiri.
Pasal 22
Penyelenggaraan Konferensi Nasional Sylva
1. Konferensi Nasional Sylva Indonesia diadakan satu kali dalam dua tahun, yang
ditetapkan pada Konferensi Nasional Sylva Indonesia sebelumnya atau Konferensi
Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia sebelumnya.
2. Penanggungjawab Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar
Biasa Sylva Indonesia adalah Dewan Perwakilan Syilva Indonesia.
Pasal 23
Keabsahan Konferensi Nasional Sylva Indonesia
1. Konferensi Nasional Sylva Indonesia dianggap sah jika dihadiri sekurang-kurangnya 2/3
jumlah Pengurus Cabang Sylva Indonesia, Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jenderal
Sylva Indonesia.
2. Apabila ayat (1) tidak dipenuhi, maka konferensi Nasional Sylva Indonesia ditunda
paling lama 1 x 24 jam dan setelah itu dinyatakan sah jika dihadiri 2/3 Pengurus Cabang
sylva Indonesia, Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia.
3. Apabila ayat (2) tidak terpenuhi maka status Konferensi Nasional Sylva Indonesia
berubah menjadi Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
BAB VIII
PROGRAM KERJA
Pasal 24
Rapat Kerja Nasional
1. Rapat Kerja Nasional diadakan untuk membahas program-program kerja nasional dan
hal-hal lain yang dianggap perlu.
2. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan oleh Pengurus Pusat sekurang-kurangnya satu kali
selama periode kepengurusan.
3. Rapat Kerja Nasional diadakan selambat-lambatnya 3 bulan setelah Konferensi Nasional
Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
Pasal 25
Program Kerja Nasional
1. Program kerja Nasional Sylva Indonesia merupakan program-program kerja yang
diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Sylva Indonesia.
2. Program kerja Nasional Sylva Indonesia disusun oleh Pengurus Pusat, atas inisiatif
Pengurus-pengurus Cabang dalam Rapat Kerja Nasional.
3. Program kerja Nasional dapat dilaksanakan oleh Pegurus Pusat dan atau pengurus cabang
sebagai Unit Pelaksana Teknis.
4. Penentuan Cabang sebagai Unit Pelaksana Teknis dilakukan dengan kesepakatan dalam
Rapat Kerja Nasional, kecuali pada program yang telah mempunyai mekanisme
tersendiri.
Pasal 26
Program Forum Regional
1. Program kerja Forum Regional adalah program kerja yang direncanakan dan
dilaksanakan oleh Forum Regional.
2. Mekanisme perencanaan dan pelaksanaan program sepenuhnya menjadi wewenang
Forum Regional.
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
Universitas Halu Oleo Kendari
39
Pasal 27
Program Kerja Cabang
1. Program kerja cabang adalah program kerja yang direncanakan dan dilaksanakan oleh
Pengurus Cabang.
2. Mekanisme perencanaan dan pelaksanaan program sepenuhnya menjadi wewenang
Pengurus cabang.
BAB IX
PENDANAAN
Pasal 28
1. Dana Pengurus Pusat diperoleh dari :
a. Iuran wajib dari pengurus Cabang yang besarnya ditetapkan pada Konferensi Nasional
Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
b. Donatur/ sumbangan lain yang syah serta tidak mengikat.
c. Melakukan kerjasama dengan pihak tertentu yang sejalan dengan visi Sylva
Indonesia.
d. Usaha-usaha lain yang halal tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Dana Dewan Perwakilan diperoleh dari Pengurus Pusat Sylva Indonesia selain dana
program yang pembagiannya diatur dalam aturan lain organisasi.
3. Dana Pengurus Cabang diperoleh dari sumber yang tidak bertentangan dengan AD-ART
dan Aturan-aturan Lain Sylva Indonesia.
BAB X
PENUTUP
Pasal 29
Ketentuan Lain-Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur kemudian dalam
Peraturan Organisasi yang ditetapkan dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia, atau ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal
dengan persetujuan Dewan Perwakilan selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 010 / KNLBSI / 2018
TENTANG
ANGGARAN RUMAH TANGGA SYLVA INDONESIA SERTA PENJELASANNYA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 019 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI ANGGARAN RUMAH TANGGA SYLVA INDONESIA
SERTA PENJELASANNYA
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Sylva Indonesia sebagai wadah Mahasiswa Kehutanan Indonesia yang memiliki kewajiban
untuk turut serta mensukseskan pembangunan hutan dan kehutanan. Wadah ini merupakan
organisasi yang memiliki visi, misi dan tujuan organisasi demi terwujudnya hutan yang
lestari untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya keselarasan arah yang dapat dijadikan pedoman
dalam mengemban tanggung jawab. Pedoman tersebut dituangkan dalam Garis-garis Besar
Haluan Kerja (GBHK).
BAB II
HALUAN ORGANISASI
A. Organisasi
Menciptakan iklim organisasi yang profesional, ilmiah, konservasionis, serasi serta
harmonis, untuk mewujudkan hutan yang lestari dan masyarakat sejahtera.
B. Peran dibidang kehutanan
1. Sebagai lembaga independent
2. Peningkatan sumber daya manusia
3. Mendorong terciptanya kebijakan yang adaptif dengan pengelolaan hutan.
4. Menjalin hubungan dengan stakeholder lain.
Capaian Strategis
1. Tingginya jiwa korsa rimbawan.
2. Berjalannya mekanisme organisasi yang aspiratif
3. Berjalannya program Sylva Indonesia yang terbangun dari (setiap) pengurus cabang.
4. Bertambahnya jaringan Sylva Indonesia baik Nasional maupun Internasional dengan
melihat berbagai aspek posisi dari Sylva Indonesia.
5. Jelasnya peran dan posisi Sylva Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam pengelolaan
hutan Indonesia.
Bidang Kerja
1. Bidang Pengkaderan dan Penguatan Organisasi
Tujuan : Menciptakan kader untuk memantapkan eksistensi dan meningkatkan
peran aktif Sylva Indonesia.
Sasaran : a. Terwujudnya organisasi yang aktif dan efisien secara
berkesinambungan
b. Terwujudnya peran aktif Pengurus Cabang dalam pengkaderan dan
pengembangan organisasi
c. Terwujudnya organisasi yang mendapatkan legitimasi secara luas
BAB III
PENUTUP
Demikian Garis-Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) ini disusun sebagai pedoman kerja agar
dapat dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab serta dapat dipertanggungjawabkan pada
Konferensi Nasional Sylva Indonesia yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
selalu memberikan petunjuknya sehingga Garis-Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) ini dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 013 / KNLBSI / 2018
TENTANG
GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA SYLVA INDONESIA
PERIODE 2018 - 2020
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 3. Garis-garis Besar Haluan Kerja Sylva Indonesia periode 2018 – 2020
sebagaimana terlampir dalam surat keterangan ini.
4. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau
ulang jika terdapat kekeliruan didalam penetapannya.
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
BAB I
Laporan
Pasal 1
Jenis
1. Jenis laporan terdiri dari :
a. Laporan pertanggungjawaban yang dibuat Dewan Perwakilan
b. Laporan pertanggungjawaban yang dibuat sekretaris jendral
c. Laporan kegiatan yang dibuat oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan dibantu pengurus
pusat kemudian dilaporkan
d. Laporan periodik yang dibuat secra priodik dari Pengurus Pusat Sylva Indonesia dan
disosialisasikan ke pengurus cabang oleh dewan perwakilan.
Pasal 2
Waktu
1. Laporan Pertanggungjawaban dilaporkan oleh Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jendral
dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva
Indonesia.
2. Laporan kegiatan dibuat selambat-lambanya 30 hari setelah kegiatan.
3. Laporan periodik dibuat 3 bulan sekali dan disosialisasikan selambat-lambatnya 30 hari
setelah laporan diterima.
Pasal 3
Format
1. Sistematika Penulisan Laporan Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jenderal memuat :
a. Sampul
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. Pendahuluan
e. Rencana Kerja
f. Realisasi
g. Evaluasi
h. Rekomendasi
i. Penutup
j. Lampiran
Apabila terdapat hal yang mengenai keuangan maka diwajibkan melampirkan nota
keuangan maupun arsip-arsip yang berkaitan dengan hal tersebut.
2. Sistematika penulisan laporan kegiatan memuat
- Sampul
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
- Isi Laporan
a. Judul dan Tema Kegiatan
b. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
c. Peserta Kegiatan
d. Susunan Panitia
e. Anggaran
f. Pelaksanaan Kegiatan
- Penutup
- Lampiran
BAB II
Konferensi, persidangan dan rapat-rapat
Pasal 4
Konferensi
1. Konferensi Nasional Sylva Indonesia
a. Konferensi Nasional Sylva Indonesia dilaksanakan pada saat 2 tahun (satu periode)
sejak KNSI sebelumnya
b. Kesiapan penyelenggaraan Konferensi Nasional Sylva Indonesia disampaikan
Pengurus Pusat kepada Dewan Perwakilan dan Pengurus Cabang selambat-lambatnya
3 bulan sebelum masa kepengurusan berakhir.
2. Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
a. Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dilaksanakan dalam kondisi- kondisi
khusus yaitu :
i. Apabila Konferensi Nasional Sylva Indonesia tidak dapat terlaksana dalam waktu 3
bulan setelah masa kepengurusan berakhir.
ii. Sekretaris Jenderal meninggal dunia
iii. Jika Sekretaris Jenderal tidak mengindahkan teguran berupa surat resmi sebanyak 2
kali dengan persetujuan lebih dari setengah Pengurus Cabang dan Dewan
Perwakilan.
iv. Apabila 2/3 anggota Dewan Perwakilan tidak aktif
b. Berdasarkan kondisi khusus maka Dewan Perwakilan :
i. Meminta persetujuan 2/3 Pengurus Cabang Sylva Indonesia
ii. Memberikan mandat kepada Pengurus Cabang yang bersedia menjadi UPT
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
Pasal 5
Persidangan
Jenis Persidangan sebagai berikut :
a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
c. Sidang Istimewa
Pasal 6
Rapat
Rapat Sylva Indonesia terdiri dari :
a. Rapat Kerja Nasional.
b. Rapat Koordinasi Forum Regional.
c. Rapat-rapat lain yang ditentukan dalam Rakernas, Rapat Dewan Perwakilan, Rapat
koordinasi Foreg sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan organisasi.
Pasal 7
Mekanisme Sidang dan Rapat
1. Sidang Istimewa Dewan Perwakilan (DP) dilaksanakan apabila :
a. Ketua atau salah satu anggota DP mengundurkan diri.
b. Anggota DP tidak aktif.
2. Rapat Dewan Perwakilan (DP) yaitu :
a. Rapat Dewan Perwakilan dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun
b. Rapat Dewan Perwakilan dipimpin oleh ketua Dewan Perwakilan atau anggota Dewan
Perwakilan dengan kesepakatan anggota Dewan Perwakilan yang hadir.
c. Rapat Dewan Perwakilan Membahas :
i. Program kerja Dewan Perwakilan.
ii. Hasil program kerja Pengurus Pusat yang tertuang dalam laporan periodik pengurus
pusat.
iii. Hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan konstitusi
iv. Hasil Sidang Dewan Perwakilan dilaporkan kepada Pengurus Pusat dan
disosialisaikan kepada pengurus cabang.
3. Rapat koordinasi Forum Regional yaitu :
a. Rapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali sesuai dengan kebutuhan
regional
b. Rapat Forum Regional membahas :
BAB III
Pelanggaran dan sanksi
Pasal 8
Klasifikasi dan mekanisme pelanggaran dan sanksi akan diatur dalam aturan lainya
BAB IV
Bagan organisasi Sylva Indonesia
Pasal 9
Hirarki ketetapan dan keputusan.
Hirarki ketetapan dan keputusan diatur dengan bagan yang menggambarkan kekuatan sebagai
berikut :
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
Universitas Halu Oleo Kendari
49
Pasal 10
Kebijakan-kebijakan
KETERANGAN
A. Garis Instruksi ( )
B. Garis Koordinasi ( )
BAB V
Mekanisme Kerja
Pasal 11
Dewan Perwakilan
1. Mengawasi kinerja Pengurus Pusat dengan meminta laporan secara periodik
2. Melakukan rapat Dewan Perwakilan tiga bulan sekali untuk mengevaluasi kinerja
Pengurus Pusat secara periodik
3. Mengadakan komunikasi aktif dengan Pengurus Pusat.
4. Mensosialisasikan hasil evaluasi kinerja Pengurus Pusat secara periodik kepada pengurus
cabang
Pasal 12
Pengurus Pusat
1. Melaksanakan hasil rekomendasi Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi
Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
2. Melaksanakan hasil Rapat Kerja Nasional
3. Melaksanakan rapat internal pengurus pusat, sekurang-kurangnya dua kali dalam enam
bulan
4. Memberikan laporan periodik kepada Dewan Perwakilan
5. Mengadakan komunikasiaktif dengan Dewan Perwakilan
6. Melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis kegiatan
7. Meminta informasi mengenai perkembangan Pengurus Cabang sedikitnya tiga bulan sekali
8. Membuat laporan pertanggungjawaban di Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.
Pasal 13
Koordinator Forum Regional
1. Melaksanakan rapat koordinasi dengan Pengurus Cabang yang ada di regionnya.
2. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan bersama yang akan dilaksanakan.
3. Memsosialisasikan kegiatan bersama pada Pengurus Pusat dan Region lainnya.
Pasal 14
Pengurus Cabang
1. Memberikan informasi kehutanan di daerahnya.
2. Membangun mitra kerjasama dengan stakeholder di daerah masing-masing
3. Mengkoordinasikan permasalahan ditingkat Cabang kepada Dewan Perwakilan
4. Mengkoordinasikan hasil riset di tingkat pengurus cabang kepada Pengurus Pusat
5. Melaksanakan pengkaderan ditingktat Pengurus Cabang
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 014 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI SYLVA INDONESIA
PERIODE 2018 – 2020
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
BAB I
Janji Anggota Sylva Indonesia
Kami anggota Sylva Indonesia berjanji :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik organisasi
3. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia
4. Berperan aktif untuk memajukan organisasi
5. Berjuang untuk keadilan, kelestarian dan kesejahteraan rakyat
6. Menjunjung tinggi persaudaraan.
BAB II
Distribusi dan Nilai Nominal
BAB III
Atribut dan Pengertian Lambang
Atribut Lain
Atribut wajib Sylva Indonesia adalah :
1. Bendera Sylva Indonesia dengan lambang Sylva Indonesia dan warna dasar abu-abu.
2. Bendera dan Lambang pengurus cabang harus mengikuti lambang sylva Indonesia.
BAB IV
Pembagian Forum Regional Sylva Indonesia
Periode 2018 – 2020
FORUM REGIONAL IX
1. PCSI STIP LABUHA
2. PCSI UNIVERSITAS HALMAHERA
3. PCSI UNIVERSITAS KHAIRUN
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 016 / KNLBSI / 2018
TENTANG
ATURAN-ATURAN LAIN ORGANISASI
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
Mekanisme Pemilihan
Calon Dewan Perwakilan
Periode tahun 2018-2020
1. Setiap Forum Regional mencalonkan dan memilih satu orang calon Dewan Perwakilan
melalui cara musyawarah dan mufakat di setiap Forum Regional.
2. Setiap calon Dewan Perwakilan yang diusung oleh masing–masing FOREG melakukan uji
kriteria.
3. Semua Dewan Perwakilan yang terpilih di semua FOREG akan mengadakan musyawarah
untuk menentukan ketua Dewan Perwakilan
4. Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan ditetapkan dengan surat ketetapan KNLBSI
5. Administrasi kelengkapan anggota DP yang belum lengkap di serahkan kepada anggota
DP yang terpilih ditempat paling lambat satu minggu setelah KNLBSI berakhir.
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 017 / KNLBSI / 2018
TENTANG
KRITERIA DAN MEKANISME PEMILIHAN DEWAN PERWAKILAN SYLVA
INDONESIA
PERIODE 2018 - 2020
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 020 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENINJAUAN KEMBALI KRITERIA DAN MEKANISME PEMILIHAN DEWAN
PERWAKILAN SYLVA INDONESIA
PERIODE 2018 - 2020
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
cKonferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 021 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENETAPAN DEWAN PERWAKILAN SYLVA INDONESIA
PERIODE 2018 – 2020
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
Menimbang : Bahwa demi kelancaran Dewan Perwakilan Sylva Indonesia maka perlu
ditetapkan surat keputusan penetapan Dewan Perwakilan Sylva Indonesia.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Ketua dan anggota Dewan Perwakilan Sylva Indonesia periode 2018 –
2020 sebagai berikut:
a. Agus Firmansyah (Ketua)
b. Abdul Reza
c. Aris Atmaja P.Bangun
d. Demus Tahe
e. Sitti Djaliah Sanusi
f. Mega Aulia Rahmayati
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3. Apabila terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
1. Setiap pengurus cabang yang mengikuti KNLBSI berhak mengajukan satu nama Bakal
calon Sekretaris Jenderal secara tertutup atau rahasia
2. Setiap bakal calon menyatakan ketersediaannya untuk dipilih yang disampaikan secaa
lisan kepada peserta sidang.
3. Jika pada poin b tidak ada calon yang bersedia maka diulangi kembali dengan tidak
mengikutkan nama calon pada tahap pertama.
4. Setiap calon diberi kesempatan selama maksimal 10 menit untuk menyampaikan visi dan
misi
5. Calon Sekretaris Jendral melakukan uji kriteria
6. Sekretaris Jenderal dipilih berdasarkan suara terbanyak pada KNLBSI.
7. Pemilihan Sekretaris Jenderal dilakukan dengan pengisian surat suara oleh tiap PC.
8. Sekretaris Jenderal ditetapkan melalui surat ketetapan KNLBSI
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 022 / KNLBSI / 2018
TENTANG
KRITERIA DAN MEKANISME PEMILIHAN SEKRETARIS JENDRAL SYLVA
INDONESIA
PERIODE 2018 - 2020
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 023 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENETAPAN SEKRETARIS JENDERAL SYLVA INDONESIA
PERIODE 2018 – 2020
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
Menimbang : Bahwa demi kelancaran Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia maka perlu
ditetapkan surat keputusan penetapan Sekretaris Jenderal Sylva
Indonesia.
MEMUTUSKAN
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
KETETAPAN
KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA
NOMOR : 026 / KNLBSI / 2018
TENTANG
PENETAPAN KOORDINATOR FORUM REGIONAL SYLVA INDONESIA
PERIODE 2018 – 2020
Dengan ini senantiasa mengharap rahmat dan ridho Tuhan YME, Presidium Sidang Rapat
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia setelah :
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Koordinator Forum Regional Sylva Indonesia periode 2018 – 2020 yaitu:
I. Rois Simajuntak (PCSI USU)
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII. Andi Idmal (PCSI UNISMUH Makassar)
VIII. Almendo Ergor (PCSI UNIPA)
IX. M. Gilang Andika (PCSI UNKHAIR)
2. koordinator forum regional yang belum ditetapkan dalam KNLBSI akan
ditetapkan melalui surat keputusan Pengurus Pusat Sylva Indonesia.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan ditinjau ulang
jika terdapat kekeliruan didalam penetapannya.
Ditetapkan : Sulawesi Tenggara
Pada Tanggal : 02/06/2018
Waktu : 16:18 WITA
Presidium Sidang
Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia
LAMPIRAN
I. PENGUKUHAN PC
No. PCP Surat Permohonan Bukti Autentik
1. PCP. POLITANI ADA Belum
Kupang
FORUM REGIONAL IX
1. PCSI STIP LABUHA
2. PCSI UNIVERSITAS HALMAHERA
3. PCSI UNIVERSITAS KHAIRUN