Anda di halaman 1dari 6

Nama : Josef Crisna Listha Araditha

Npm : 140215407

Kajian tentang kampung ramah lingkungan

Lingkungan merupakan sumberdaya yang bisa dikonsumsi pada tingkat yang paling
tinggi. Tetapi sumberdaya ini tidak dapat diperbaharui. Hal ini menyebabkan banyak masalah
lingkungan dan isu-isu yang erlu ditangani. Masalah globalisasi saat ini penuh dengan
kekeringan banjir, bencana alam dan pencemaran lingkungan. Semakin hari pencemaran dan
bencana semakin meningkat yang dikarenakan oleh ulah manusia itu sendiri. Saat ini saya
akan mengkaji sebagian kecil upaya sekelompok warga yang ingin melestarikan dan
mengurangi pencemaran terhadap lingkungan. Kampung yang ramah lingkungan bisa
diartikan sebagai kampung yang memiliki gaya hidup yang mencoba untuk mengurangi
penggunaan sumber daya alam dan melakukan program-program yang sifatnya melestarikan
lingkungan.

Terkait dengan masalah sampah yang semakin hari semakin banyak jumlahnya maka
warga kampung Metes kecamatan sedayu kabupaten bantu ini ikut berpartisipasi dalam
mengurangi sampah yang ada di lingkungan sekitar. Cara warga masyarakat agar sampah
yang mereka miliki daya jual lagi lantas warga mendirikan suatu organisasi yaitu bank sampah.
Bank sampah hanyalah salah satu kegiatan yang terkait dalam kegiatan pengelolaan sampah.
Kegiatan pengelolaan sampah mandiri ini sebetulnya ada 2 kegiatan utama, yang pertama
kegiatan pengurangan sampah dan yang ke dua kegiatan penanganan sampah. Kegiatan
pengurangan sampah meliputi implementasi dalam kegiatan dalam 3R (reduce, reuse,recycle)
semua itu bagai mana bisa mengurangi bagaimana bisa memanfaatkan dan bagai mana bisa
mendaur ulang. Sedangkan kegiatan untuk penanganan sampah itu meliputi
pengumpulan,pengangkutan,pemilahan,penglahan sampah dan pemprosesan akhir.

Terkait dengan bank sampah ini merupakan tahapan yang pertama yaitu penanganan
sampah. Kegatan mendaur ulang sampah berarti merubah bentuk sampah itu sendiri,
mendajikan sampah yang dulunya tidak memiliki nilai fungsi dan nilai jual menjadikan sampah
tersebut meiliki fungsi dan nilai jual lagi. Namun kegiatan untuk menjadikan sampah tersebut
memiliki nilai jual lagi membutuhkan suatu skill / kemampuan dalam diri seseorang. Tetapi
kegiatan dalam penanganan sampah ini harus melibatkan semua lapisan masyarakat,
terkadang ada diantara mereka tidak memiliki kemampuan yang dimaksud. Untuk
masyarakat yang tidak memiliki kemampuan tersebut nanti pihak dari bank sampah akan
mengadakan pelatihan bagi masyarakat yang ingin belajar.

Bank sampah ini mendapatkan supplay sampah dari para warga masyarakat. Warga
yang menyetor ke bank sampah ini mereka mendapatkan suatu hasil, dalam bank sampah ini
memberikan hasil dalam bentuk tabungan dan “sodaqoh”. Untuk masyarakat yang memilih
dalam bentuk tabungan pada saat masyarakat mengumpulkan sampah, berapa nominal uang
yang masyarakat setor akan dicatat.

Biasanya masyarakat bisa mengambil tabungan tersebut pada saat semua sampah
sudah terkumpul dan terjual. Untuk hasil yang berupa “sodaqoh”, masyarakat yang memilih
hasil jenis ini pada saat masyarakat mengumpulkan sampah, nominal rupiah akan dicatat dan
hasil dari tabungan tersebut akan digunakan untuk menyumbang warga yang kurang mampu
dan untuk pembangunan lingkungan sekitar

Untuk alurnya kerjanya bank sampah itu sendiri pertama dari wara sekitar terutama
rumah tangga. Yang dilakukan warga di rumah yaitu kegiatan memilah sampah. Sampah-
sampah apa saja yang bisa disetorkan ke bank sampah. Untuk jenis sampahnya sendiri bank
sampah ini hanya baru bisa mengolah sampah non organik. Untuk sampah organik bank
sampah hanya baru bisa membuat kompos. Setelah warga melakukan pemilahan di rumah
lalu sampah yang sudah terpilah disetorkan ke bank sampah. Setelah sampai di bank sampah
dilakukan pencatatan dan penimbangan oleh petugas. Setelah sampah-sampah terkumpul
dari warga masyarakat nanti akan dijual. Setelah dijual nanti hasilnya tergantung dari
programnya lingkungan, untuk tabungan pribadi atau “sodaqoh” .

Untuk kendala dalam mengumpulkan sampah banyak. Pada saat awal bank sampah
didirikan masyarakat kurang tau bagaimana sistem pengelolaannya. Tetapi semakin kedepan
masyarakat semakin mengerti dan semakin semangat dalam mengumpulkan sampah. Edukasi
yang kami berikan diantaranya lewat arisan Rt, ibu-ibu dan kami juga mengadakan pelatihan.
Kendala utama dalam pengelolaan sampah sebetulnya kebiasaan warga asyarakat yang
membuang sampah sembarangan.

Sebetulnya kegiatan merecycle ini bisa juga menimbulkan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar. Untuk kegiatan me re-cycle itu sendiri sampah non organik yang di
gunakan kebanyakan dari plastik, bungkus makanan, koran dan kaleng minuman. Contoh
kantong plastik bisa di buat menjadi tas yang memiliki nilai jual lebih tinggi dari pada aslinya.
Memang semua harga yang di jual di bank sampah ini hasil dari re-cycle warga yang mengikuti
pelatihan, tergantung dari bahan sampah yang digunakan.

Tas berbahan dari plastik bekas harganya bisa mencapai 200 ribu rupiah. Untuk
distribusi atau cara menjual barang-barang yang di hasilkan dari bank sampah sendiri
sebetulnya sudah ada yang menampung hasil kerajinan dari bank sampah di sini. Contohnya
di mirota batik, mirota jalan kaliurang, Joglo Monjali, Telogo Putri, Ken jalan wates, Hotel
Green House. Tidak hanya di toko-toko namun bank sampah ini juga menjualnya secara
online.

Pemimpin organisasi bank sampah yang sekaligus warga Kampung Metes sekarang
sudah berhasil mengubah kebiasaan buruk para tetanggannya yang dulunya membuang
sampah di sungai, sampah hanya dibakar dan ada pula yang mengubur sampah di belakang
rumahnya. Sekarang warga masyarakat kampung metes sudah sadar akan sampah yang bisa
diolah dan bisa dijual kembali tentunya memiliki daya jual yang tidak kalah tinggi dengan
produk-produk lainnya.

Air sebagai kebutuhan pokok kehidupan adalah komponen vital bagi kualitas
kehidupan suatu kelompok masyarakat. Sebagai salah satu negara agraris, Indonesia memiliki
daya konsumsi air yang cukup besar pada bidang pertanian, terutama dalam hal irigasi.
Namun sayangnya pada kondisi geografis Indonesia, seringkali beberapa daerah merupakan
daerah berbukit-bukit dan pegunungan yang terkadang menjadi kendala untuk memenuhi
suplai air bagi pertanian di daerah hulu. Sesuai dengan hukum gravitasi, air selalu mengalir
dari tempat tinggi menuju yang lebih tempat rendah.

Sepertinya mustahil kalau harus menaikkan air dari sumber atau alirannya menuju
tempat yang lebih tinggi, tanpa bantuan energi listrik atau bahan bakar minyak . Melihat
kondisi tersebut dikembangkanlah suatu model teknologi sistem irigasi yang tepat guna dan
tentunya akrab dengan lingkungan. Sistem irigasi ini menggunakan pompa tanpa mesin yang
biasa disebut pompa Hidrolik Ram atau dikenal dengan pompa Hidram.

Salah satu kampung yang menerapkan pompa hidram ini adalah kampung Gubug
Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Di kampung tersebut pompa hidram sangatlah berguna
pada saat musim kemarau. Supplay air yang di pompa berasal dari sungai yang berada di
kampung tersebut. Air yang berhasil di pompa akan dialirkan ke bak penampung yang sudah
di bangun oleh warga sekitar. Lalu air yang sudah tertampung lalu dialirkan ke sawah-sawah.

Secara singkat, prinsip kerja pompa hidram ini adalah dengan memanfaatkan tenaga
aliran air yang mengalir dari ketinggian kemudian diubah dengan mekanisme penutupan
katup yang cepat sehingga timbul tenaga hentakan balik (water ham-mer). Hentakan air yang
mendadak tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai tenaga pendorong untuk bisa
mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi. Pompa ini bekerja seperti transformator hidrolik
dimana air yang masuk ke dalam pompa, yang mempunyai hydraulic head(tekanan)
dan debit tertentu, menghasilkan air dengan hydraulic head yang lebih tinggi namun dengan
debit yang lebih kecil.

Pompa ini memanfaatkan Water hammer effect untuk menghasilkan tekanan yang
memungkinkan sebagian dari air yang masuk memberi tenaga kepada pompa, diangkat ke
titik lebih tinggi dibandingkan head awal dari air tersebut. Pompa Hydram ini sangai sesuai
untuk digunakan di daerah terpencil, dimana terdapat sumber air yang mempunyai head
rendah, serta diperlukan memompa air kelokasi pemukiman yang mempunyai elevasi lebih
tinggi dari sumber air tersebut. Pada kondisi seperti inilah pompa hydram menjadi sangat
bermanfaat sekali, karena pompa ini tidak membutuhkan sumber daya lain selain energi
kinetik dari air yang mengalir itu sendiri.

Lalu cara kerja pompa tersebut sebagai berikut, air mengalir dari sumber air melalui
saringan dan drive pipe kedalam rumah pompa. Sebagian air terbuang keluar melalui waste
valve sampai air memenuhi rumah pompa . Ketika rumah pompa sudah penuh dengan air
dan air mampu mendorong waste valve hingga menutup, maka air masuk kedalam air
chamber melalui delivery valve. Ketika ketinggian air didalam air chamber lebih tinggi dari
kedudukan check valve, maka udara yang berada didalam air chamber tertekan sehingga
menimbulkan “Water hammer effect” dan menekan air kebawah sehingga delivery valve
tertutup dan air terdorong keluar melalui check valve dan delivery pipe.

Sementara itu didalam rumah pompa waste valve membuka kembali akibat berat dari
valve itu sendiri, sehingga sebagian air didalam rumah pompa terbuang keluar melalui waste
valve dan air mengalir kembali dari sumber air kedalam rumah pompa sampai akhirnya
mampu mendorong kembali waste valve sehingga tertutup lagi dan air masuk kedalam air
chamber. Demikian siklus tersebut terjadi berulang-ulang sehingga terjadi proses
pemompaan dari sumber air ke tempat yang lebih tinggi dari sumber air tersebut.

Proses itu terjadi berulang sehingga terbentuk semacam siklus dan pompa bisa
bekerja tanpa perlu tambahan tenaga dari luar. Air mengalir dari suatu sumber atau sebuah
tangki air melalui pipa pemasukan dan keluar melalui katup limbah. Aliran air yang melalui
katup limbah bergerak cukup cepat, maka tekanan dinamik yang merupakan gaya ke atas
mendorong katup limbah sehingga tertutup secara tiba-tiba sambil menghentikan aliran air
dalam pipa pemasukan. Aliran air yang terhenti mengakibatkan tekanan tinggi terjadi seketika
dalam ram.

Jika tekanan cukup besar akan mengatasi tekanan dalam ruang udara pada katup
pengantar dan dengan demikian membiarkan air mengalir ke dalam ruang udara dan
seterusnya ke tangki penampungan. Gelombang tekanan (hammer) dalam ram sebagian
dikurangi dengan lolosnya air ke dalam ruang udara dan denyut tekanan melompat kembali
ke pipa pemasukan yang mengakibatkan hisapan di badan ram. Hal ini menyebabkan katup
pengantar menutup kembali dan menghalangi mengalirnya air kembali ke dalam ram. Katup
limbah turun atau terbuka dan air dari sumber kembali mengalir melalui pipa pemasukan.
Kemudian siklus itu akan berulang lagi secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai