Perwakilan Diplomatik
Perwakilan Diplomatik atau perutusan diplomatik adalah petugas negara yang dikirim ke negara lain
untuk menyelenggarakan hubungan resmi antar negara.
Secara umum, diplomat merupakan sebutan untuk orang yang mewakili sebuah negara
untuk melakukan diplomasi. Mereka bertugas menjadi perwakilan dari negaranya dan
melakukan diplomasi dengan berbagai negara lain.
Tugas seorang diplomat adalah untuk membangun hubungan bilateral dengan negara lain,
mempromosikan kepentingan nasional, serta mengikuti berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan kepentingan negara di tingkat global.
Dalam kinerjanya, seorang diplomat akan bertugas di beberapa tempat. Misalnya di
kedutaan besar, Kementerian Luar Negeri atau bahkan dipindahkan ke berbagai posisi dan
negara tergantung kebutuhan.
Sebagai wakil dari sebuah negara, mereka berkewajiban untuk mematuhi dimanapun
posisinya akan ditempatkan. Kebijakan pemerintah serta dinamika hubungan internasional
juga mempengaruhi terhadap penempatan seorang diplomat.
2. Duta
Duta atau Gerzant adalah kepangkatan yang satu tingkat lebih rendah daripada Duta Besar.
Setiap persoalan yang menyangkut kedua negara harus dikonsultasikan dengan pemerintah
negaranya.
3. Menteri Presiden
Menteri presiden atau minister president adalah pihak yang tidak dianggap sebagai wakil
kepala negara, melainkan hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan negaranya.
4. Kuasa Usaha
Kuasa usaha atau charge d’affair tidak diperbantukan kepada kepala negara, tetapi kepada
menteri luar negeri. Kuasa usaha itu sendiri dibedakan menjadi dua, yakni kuasa usaha tetap
dan kuasa usaha sementara.
Keberadaan tingkatan dalam perwakilan diplomatik tidak berarti bahwa tingkatan bawah
memiliki peran tidak penting sebab keempat tingkatan tersebut mempunyai peran yang
penting. Hal yang membedakan adalah fungsi, tugas, dan ranahnya
5.Atase
Dibagi menjadi Atase Tehnis dan Militer
Atase tehnis
3. Memelihara serta melindungi kepentingan negara dan warga negaranya di negara penerima.
B. Fungsi
1. Melindungi segala kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima dalam
batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional.
3. Memberikan keterangan tentang kondisi serta perkembangan negara penerima dengan cara yang
diizinkan oleh undang-undang dan melaporkannya kepada pemerintah negara pengirim.
4. Memelihara hubungan persahabatan antara negara pengirim dan negara penerima serta
mengembangkan hubungan ekonomi, kebudayaan, dan juga ilmu pengetahuan.
PERWAKILAN KONSULER
Pada pasal 6 Kepres Nomor 108 Tahun 2003 dijelaskan bahwa tugas pokok perwakilan
konsuler yakni mewakili dan memperjuangkan kepentingan nangsa, negara, dan pemerintah
Republik Indonesia.
Perwakilan konsuler juga melindungi kepentingan WNI dan badan hukum Indonesia melalui
pelaksanaan hubungan kekonsuleran dengan negara penerima.
Kepentingan yang dimaksud meliputi peningkatan hubungan ekonomi, sosial dan budaya sesuai
dengan kebijakan politik dan hubungan luar negeri pemerintah Republik Indonesia, peraturan
perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan Internasional.
Sementara itu untuk fungsi Perwakilan Konsuler diatur dalam pasal 7 Kepres Nomor 108
Tahun 2003.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Perwakilan
Konsuler menyelenggarakan fungsi:
Perlindungan terhadap kepentingan WNI dan badan hukum Indonesia di wilayah kerja
dalam wilayah negara penerima;
Pemberian bimbingan dan pengayoman terhadap WNI dan badan hukum Indonesia di
wilayah negara penerima;
Sebagai konsuler dan protokol;
Peningkatan hubungan perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan, dan
ilmu pengetahuan;
Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai kondisi dan perkembangan di
wilayah kerja dalam wilayah negara penerima;
Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal
Perwakilan, komunikasi dan persandian;
Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktik internasional.