Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

FUNGSI PERWAKILAN DIPLOMATIK

Kelompok 3 XI MIA
SMAI Al-Azhar 10 Pontianak
 Iqbal Ramadhan
 M. Farhan Maulana
 Tabina Raessahani
Fungsi Perwakilan Diplomatik

A. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Hubungan diplomatik sebagai salah satu instrument luar negeri yang
merupakan kebutuhan bagi setiap negara. Perkembangan yang terjadi di
tingkat nasional dan di tingkat internasional dapat memberikan peluang dan
tantangan yang lebih besar bagi penyelenggaraan hubungan luar negeri
melalui pelaksanaan politik luar negeri. Hal ini di dasarkan pertimbangan
bahwa sejak dahulu sampai saat ini tidak ada satu pun Negara yang dapat
berdiri sendiri tanpa mengadakan hubungan internasional. Saat ini
perkembangan dunia yang ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan intensitas hubungan dan
interpedensi antar Negara. Sejalan dengan peningkatan hubungan tersebut,
maka makin meningkat pula kerjasama internasional. Hubungan diplomatik
memang di perlukan untuk memperkuat tali persahabatan dan kerja sama
antar bangsa.

Berdasarkan uraian diatas, maka dianggap penting untuk mengetahui fungsi


perwakilan diplomatik.

b. Rumus Masalah
1) Apa pengertian korp perwakilan diplomatik dan konsuler?
2) Apa fungsi perwakilan diplomatik dan konsuler?
3) Apa hak istimewa perwakilan diplomatic?
4) Apa perbedaan fungsi perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler?

c. Tujuan
1) Dapat menjelaskan pengertian korp perwakilan diplomatic dan konsuler.
2) Dapat menjelaskan fungsi perwakilan diplomatik dan konsuler.
3) Dapat menjelaskan hak istimewa perwakilan diplomatik.
4) Dapat menjelaskan perbedaan fungsi perwakilan diplomatik dan
perwakilan konsuler.

d. Manfaat
1) Mengetahui pengertian korp perwakilan diplomatic dan konsuler.
2) Mengetahui fungsi perwakilan diplomatik dan konsuler.
3) Mengetahui hak istimewa perwakilan diplomatic.
4) Mengetahui perbedaan fungsi perwakilan diplomatik dan perwakilan
konsuler.
5) Lebih mengetahui peran penting negara Indonesia di negara lain.

B. Pembahasan
a. Perwakilan Negara Republik Indonesia di Luar Negeri

Perwakilan Negara Republik Indonesia ini terdapat pada hukum, lebih


tepatnya Pasal 13 UUD 1945 yang menyatakan bahwa;

(1) Presiden mengangkat duta dan konsul.

(2) Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan


Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan


pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

Presiden sebagai Kepala Negara, mengangkat dan menerima duta dari


negara lain. Prosedur maupun teknis pelaksanaannya, diatur oleh Menteri
Luar Negeri.

Perwakilan negara Indonesia di luar negeri adalah petugas negeri yang


dikirim ke negara lain untuk penyelenggaraan hubungan resmi antarnegara
yang menjadikannya alat perlengkapan pertama dalam hubungan
internasional. Perwakilan ini dibagi menjadi 2, yaitu perwakilan diplomatik
yang mengurus hubungan antar negara dalam bidang politis dan perwakilan
konsuler adalah perwakilan yang mengurus hubungan antar negara nonpolitis.
Perbedaan perwakilan diplomatik dan konsuler adalah:

1. Perwakilan diplomatik:
1) Memelihara kepentingan antar negara dengan memelihara hubungan
dengan para penjabat pusat.
2) Mengadakan hubungan yang bersifat politis.
3) Mempunyai hak ekstrateritoal.
2. Perwakilan konsuler:
1) Memelihara kepentingan antar negara dengan memelihara hubungan
dengan para penjabat tingkat daerah.
2) Mengadakan hubungan yang bersifat nonpolitis.
3) Tidak mempunyai hak ekstrateritorial.

Adapun fungsi dari perwakilan diplomatik secara umum:

1. Mewakili negara pengirim di negara penerima.


2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara
penerima dalam batas yang diizinkan hukum internasional
3. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara
penerima dan mengebangkan hubungan ekonomi, kebudayaan, dan ilmu
pengetahuan
4. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.
5. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama
Warga Negara Indonesia di luar negeri.
6. Perbuatan hukum untuk dan atas nama negara dan pemerintah republik
Indonesia dengan negara penerima.
7. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum dan
fisik kepada Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, dalam
hal terjadi ancaman dan/atau masalah hukum di Negara Penerima, sesuai
dengan peraturan perundangundangan nasional, hukum internasional, dan
kebiasaan internasional.
8. Konsuler dan protokol.
9. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan
internal Perwakilan, komunikasi dan persandian.
10. Serta fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional.

Perwakilan diplomatik juga mendapatkan hak-hak istimewa dalam


menjalankan tugasnya, yakni:

1. Hak Immunitet, yaitu hak yang menyangkut dirinya sendiri serta gedung
perwakilan juga hak untuk tidak tunduk pada yuridiksi atau hukum di
negara tempat ia bertugas namun dapat di kembalikan ke negara aslinya
(Indonesia)
2. Hak Ekstrateritorial, yaitu hak kekebalan terhdap daerah perwakilan
negara asal (Indonesia) yang meliputi halaman, bangunan-bangunan,
lapangan bendera, dan tempat tugas di negara lain yang diberikan.
b. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam Arti Politis

Negara kita membuat sebuah korps perwakilan diplomatik, yaitu badan


kolektif diplomat asing yang diakreditasi untuk negara atau badan tertentu.
Atau dengan kata lain, sebuah organisasi yang terdiri dari semua misi politis
dan anggota setiap penduduk negara di satu negara. Tidak ada kualifikasi
khusus atau tugas di bawah hukum internasional. Adapun tingkatan dalam
perwakilan diplomatik yaitu:

1. Duta Besar (Ambassador), merupakan perwakilan tertinggi yang memiliki


kekuasaan penuh dan mengambil keputusan dalam persoalan yang
menyangkut hubungan negara Indonesia dan negara lain tanpa konsultasi
pada pemerintah di Indonesia
2. Duta (Gerzant), merupakan pangkat yang lebih rendah dari duta besar atau
bisa dibilang wakil duta besar yang sama tugasnya dengan duta besar,
tetapi perlu konsultasi dari pemerintah di Indonesia terlebih dahulu
sebelum mengambil keputusan.
3. Menteri Residen, yang hanya bertugas untuk mengurus urusan negara di
negara lain (sesuai yang ditugaskan) tapi tidak memiliki hak mengadakan
pertemuan dengam kepala negara di sana.
4. Kuasa Usaha (Charge de affair), merupakan kuasa usaha yang tidak
dibantu oleh kepala negara sehingga harus selalu konsultasi pada
pemerintah di Indonesia.
5. Atase, merupakan tenaga ahli sebagai kelengkapan kedutaan antara lain
atase pertahanan (memberi nasihat pada bidang militer), atase teknis
(bidang perdagangan, perindustrian, dan bidang lainnya).

Mulai berlakunya perwakilan diplomatik yaitu saat menyerahkan surat


kepercayaan (Letter De Credence) berdasarkan Pasal 13 konvensi WINA
1961. Berakhir perwakilannya ketika:

1. Sudah habis masa jabatan.


2. Ditarik pemerintah negaranya (Indonesia)/recalled.
3. Karena tak disenangi (dipersona non Grata).
4. Kalau negara penerima perang dengan negaranya (pasal 43 konvesi WINA
1961).
c. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam Arti Nonpolitis

Negara kita juga membuat korps konsuler adalah para perwakilan dari
Indonesia yang bertujuan membantu para negara lain dalam masalah di
berbagai bidang kecuali bidang politis. Perwakilan ini mempunyai wilayah
kerja tertentu dalam wilayah negara penerima dalam menjalankan tugasnya
pembagiaan konsuler mempunyai tingkatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya tingkatan perwakilan konsuler, yaitu:
1. Konsul Jenderal, yaitu yang membawahi beberapa konsul yang
ditempatkan di ibukota negara.
2. Konsul dan Perwakilan Konsul, yaitu yang mengepalai suatu kekonsulan
yang kadang-kadang diperbantukan kepada konsul Jenderal.
3. Agen Konsul, yaitu yang diangkat oleh konsul Jenderal untuk mengurus
hal-hal yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan.

Mulai berlakunya perwakilan konsuler yaitu saat ia harus memberitahukan


kepada halayak negara penerima atau kata lain saat ditugaskan. Berakhir
perwakilannya ketika:

1. Sudah habis masa jabatan.


2. Ditarik pemerintah negaranya (Indonesia)/recalled.
3. Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staff konsuler (pasal
23, 24, dan 25 konvensi WINA 1963).
C. Penutup
a. Kesimpulan
Perwakilan diplomatik adalah petugas negara yang dikirim ke negara lain
untuk menyelenggarakan hubungan resmi antar negara. Perwakilan
diplomatik merupakan alat perlengkapan utama dalam hubungan inter
nasional dan juga merupakan penyambung lidah dari negara yang
diwakilinya.

b. Saran
Demi untuk mengimbangi perkembangan yang terjadi dalam hubungan
diplomatik dibutuhkan para perwakilan diplomatik yang tanggap dengan
isuisu terkini yang terkait dengan hubungan diplomatik ini sehingga kita tidak
tertinggal dengan negara-negara lain.

D. Daftar Pusaka
a. Buku paket ‘’PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN’’ oleh Istiana Nen Arienti dan Nur Fitriyani,
kurikulum 2013, halaman 150 s.d 154
b. https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/09/090000369/perwakilan-
diplomatik-indonesia-fungsi-dan-tugasnya?page=all
c. https://youtu.be/77O-NWgPe5M

Anda mungkin juga menyukai