Awalnya, saat proses pengeboran baru mencapai kedalaman beberapa ratus meter, untuk membuang
serpihan-serpihan material dari dalam sumur, air atau air laut diinjeksikan dari atas rig melalui drilling
pipe dan disemburkan oleh nozzle di dalam drill bit. Semburan air ini akan mendorong naik serpihan-
serpihan dan keluar dari lubang sumur. Kenapa serpihan perlu dikeluarkan dari dalam sumur? Karena,
bila serpihan-serpihan ini tidak dikeluarkan maka akan membuat drill bit bekerja semakin berat karena
tumpukan serpihan di dasar sumur akan semakin banyak. Ini akan membuat suhu drill bit naik tajam
karena gesekan dengan serpihan tersebut, drill bit juga semakin cepat aus. Dan bukan tidak mungkin
drill bit akan stuck bila serpihan semakin banyak terakumulasi di dalam sumur.
1. Mud memiliki viskositas yang lebih besar daripada air. Artinya, mud jauh lebih mudah dan
mampu lebih banyak mengangkat serpihan sedimen keluar dari lubang pengeboran.
Perbandingan sea water dan drilling mud
2. Mud memiliki densitas lebih besar dari air sehingga mampu memberikan tekanan balik pada
dinding sumur. Ketika pengeboran semakin jauh ke dalam lapisan batuan, tekanan dari dinding-
dinding lubang bor akan semakin besar. Bila air (densitas rendah) yang disemprotkan ke dalam
lubang bor, maka lama kelamaan air tidak akan sanggup menahan tekanan dari dinding-dinding
sumur. Dinding sumur bisa runtuh dan drill bit akan tertahan.
Lumpur yang digunakan tentu saja bukan lumpur yang biasa kita temukan sehari-hari.
Namun lumpur khusus yang dibuat dengan adonan tertentu. Ada beberapa jenis lumpur
pengeboran yang biasa digunakan, antara lain:
Ada 2 (dua ) hal penting dalam menentukan komposisi lumpur pengeboran, yaitu:
1. Semakin encer dan ringan lumpur, maka laju penetrasi pengeboran akan semakin besar.
2. Semakin berat dan kental lumpur pengeboran, maka semakin mudah untuk mengontrol
kondisi di bawah permukaan.
B. Peralatan Persiapan
Tempat persiapan atau preparation area adalah tempat dimana segala sesuatu seperti bahan,
tempat pengadukan, tempat treatment untuk mengolah lumpur. Biasanya area ini berada dekat
pompa lumpur. Peralatan persiapan ini misalnya mud house, steel mud pits/tanks, mixing
hopper, chemical mixing barrel, water tanks, dan reserve pits.
1. Mud House
Disebut juga rumah lumpur yang berfungsi untuk menyimpan semua bahan-bahan peracik
lumpur.
Peralatan-peralatan utama yang digunakan dalam proses sirkulasi drilling fluid antara lain:
1. Mud Pump
Pompa lumpur dapat diibaratkan sebagai jantungnya sistem sirkulasi ini. Tugasnya adalah
untuk memindahkan lumpur pengeboran dengan volume dan tekanan yang besar. Ada dua jenis
pompa lumpur yaitu duplex dan triplex.
2. Suction Tank
Merupakan penampung lumpur yang akan disirkulasikan ke dalam sistem. Tangki ini biasanya
ditempatkan di depan pompa lumpur.
3. Suction Line
Pipa yang menghubungkan suction tank dengan pompa lumpur. Pipa ini menyalurkan lumpur
di dalam tangki menuju pompa dan pipa ini wajib dipasang dengan kelurusan yang baik.
4. Discharge Line
Pompa yang digunakan untuk menyalurkan lumpur keluar dari pompa.
5. Stand pipe
Pipa baja yang dipasang tegak di samping derrick (baca: INILAH PROSES PENGEBORAN
MINYAK DAN GAS BUMI!) atau mast untuk menghubungkan discharged line dengan rotary hose
dan goose neck disambung pada stand pipe ini.
6. Rotary Hose
Selang karet bertulang anyaman baja yang lemas dan sangat kuat, yang menghubungkan
stand pipe dengan swivel. Selang ini harus elastis untuk mengakomodasi gerakan swivel yang
naik-turun. Dan juga harus sangat kuat karena di dalamnya mengalir fluida dengan volume dan
tekanan yang besar (mencapai 5000 psi).
7. Chiksen Joint
Sambungan yang digunakan untuk menghubungkan stand pipe dengan rotary hose. Alat ini
sanggup menahan tekanan lebih dari 5000 psi dan tidak akan terlepas.
8. Return Line
Pipa yang digunakan untuk menyalurkan lumpur pengeboran yang keluar dari annulus. Pipa
ini terhubung ke mud treatment system.
Lumpur yang naik dari sumur bor akan membawa serpihan-serpihan sedimen batuan dan
bisa juga membawa campuran gas yang terikat dalam lumpur. Lumpur ini akan di-treatment
atau dikondisikan agar kembali ke karakterisktik semula sehingga dapat disirkulasikan lagi.
Dalam proses treatment ini, terdapat peralatan yang membantu seperti:
1. Shale Shaker
Berupa ayakan mekanis dan bekerja dengan digetarkan. Tugas alat ini adalah untuk
memisahkan padatan yang dibawa lumpur keluar dari sumur bor. Padatan dari serpih-serpih
sedimen tersebut akan dianalisa oleh para geologist untuk menentukan lapisan formasi yang
sudah ditembus.
2. Degasser
Sesuai dengan namanya, alat ini bertugas untuk memisahkan gas dari dalam lumpur yang
keluar dari sumur bor. Alat ini diletakkan di atas tangki lumpur dan terus dinyalaka bila
pengeboran sudah menembus zona yang mengandung banyak gas.
Vacuum Degasser
3. Desander
Dibentuk dari kata dasar "sand" yang berarti pasir, maka alat ini bertugas untuk memisahkan
material berukuran 30-60 mikron yang terbawa oleh lumpur pengeboran.
Desander
4. Desilter
Alat ini bertugas seperti desander namun yang dipisahkan adalah material berukuran 15-30
mikron yang ikut tersirkulasi bersama lumpur. Saat penambahan material barite, alat ini harus
dimatikan terlebih dahulu agar barite tidak ikut tersaring.
5. Mud Cleaner
Alat yang digunakan untuk memisahkan material dengan ukuran lebih besar dari 74 mikron
yang ikut terbawa lumpur.
Hanya secara singkat topik ini dijelaskan, mungkin ada yang terlewat, mungkin ada yang salah.
Semoga dari yang ada ini bisa memberi manfaat. :)
Related Article: