Anda di halaman 1dari 50

Laporan Praktek Kerja Industri

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia


Minyak Dan Gas Bumi
2018

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang
sains terapan, Lembaga Pendidikan seperti Sekolah Universitas Dili, Perguruan
Tinggi dituntut untuk meningkatakan metode pengajaran. Salah satunya adalah
mengaplikasikan ilmu pengetahuan di Lapangan. Pengaplikasian ini memerlukan
kerja sama dan komunikasi yang baik antara Lembaga Sekolah, Industri, instansi
Pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, Universitas Dili Cibinong salah satu
sekolah yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi memberi
kesempatan bagi siswanya untuk mengembangkan diri agar dapat mengikuti
perkembangan yang ada. Salah satu bentuknya yang kongkritnya adalah dengan
memasukkan program kerja praktik dalam kurikulum yang wajib diikuti oleh
siswa.
Dalam kerja praktek ini siswa dituntut untuk belajar secara langsung
pekerjaan yang ada dilapangan, menggunakan ketrampilan yang dimiliki dan
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dengan menyesuaikan
diri dengan hal-hal praktis dilapangan, sehingga siswa mampu mengembangkan
kreativitas.
Indonesia mempunyai beberapa lembaga yang mengurusi sumber daya
minyak dan gas, diantaranya yaitu PT. PERTAMINA yang berada dibawah
naungan BUMN dan juga Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM)
Migas yang berada dibawah naungan Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM). Kedua lembaga ini saling bekerja sama dan mempunyai tugas
serta wewenang yang berbeda-beda. PPSDM (yang dahulu bernama Pusdiklat
Migas Cepu) menangani kegiatan-kegiatan operasional pengolahan minyak dan
gas serta melakukan pelatihan dan pendidikan tentang industri minyak dan gas.
Sedangkan PT. Pertamina mempunyai wewenang dalam kegitan penambangan,
pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas.

1
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

PPSDM Migas Cepu selain sebagai lembaga untuk pelatihan dan pendidikan
minyak dan gas Indonesia, yang memang dikhususkan untuk menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan mengenai sumber daya minyak dan gas yang bertujuan
untuk menyiapkan tenaga-tenaga profesional dalam bidang perminyakan, juga
memproduksi dan mengolah minyak dan gas menjadi bahan bakar seperti solar,
kerosin, pertasol dan juga lilin batik.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
a. Untuk membentuk profesionalitas calon tenaga kerja yang mencakup 3
(tiga) kompetensi, yaitu kompetensi professional, personal, dan social.
b. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrative, dan etos
kerja serta hubungan social
c. Menguasai dan mampu menerapkan berbagai keterampilan praktek
d. Menerapkan teori teori yang di dapat di bangku kuliah dengankenyatan
langsung di lapangan.
e. Menjadi sebuah lapangan pembelajaran dalam menigkatkan potensi
skill yang dimiliki.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan dan memperluas pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman di dunia kerja sesuai dengan bidang yang digeluti masing-
masing,
b. Memperkenalkan siswa-siswi kepada dunia kerja yang nyata,
c. Mensinkronkan antara teori diklat yang diperoleh di sekolah dengan
lapangan kerja,
d. Sebagai sarana adaptasi siswa-siswi dengan kondisi lapangan kerja
yang sesungguhnya,
e. Berlatih displin dan bertanggung jawab.

2
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat bagi Universitas Dili
1. Terbinanya suatu jaringan kerja sama dengan institusi tempat praktek
kerja dalam upaya menyingkatkan terkaitkan dan kesepadanan antara
substansi akademik dengan kegiatan management maupun operasional
instrusi tempat kerja praktek.
2. Menignkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan menimbulkan
tenaga terapi dari lapangan dalam kegiatan kerja praktek.
1.3.2. Manfaat bagi PPSDM Migas
1. Perusahan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa yang kerja praktek
dalam membantu dan menyelesaikan tugas-tugas untuk kebutuhan di
unit-unit kerja yang relevan.
2. Perusahan mendaptkan alternative calon kariawan pada espesialisasi
ysng ada pada perusahan tersebut.
3. Menciptakan kerja sama yang salin menguntungkan dan bermanfaat
antara perusahan tempat kerja praktek dengan mahasiswa teknik
perminyakaan Universitas Dili.
1.3.3. Manfaat bagi mahasiswa
1.) Dapat mengenal secara dekat dan nyata
2.) Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan
perusahan atau lembaga instansi lainnya.
3.) Mendaptkan pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya
4.) Menimbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak
sekolah dengan pihak perusahaan.
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dan tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah:
Waktu : 12 November s/d 14 dezember 2018
Tempat : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM),

3
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Jalan Sorogo No.1 Cepu, Kode Pos: 583151

4
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

1.5. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam kegiatan kerja praktek ini terdiri dari observasi,
diskusi, dan metode pustaka.
1.5.1. Observasi
Metode ini dipakai untuk mendapatkan data seputar dunia industri dan gas
bumiyang berkaitan dengan kebutuhan untuk penulisan Laporan Kerja Praktek
Lapangan.

1.5.2. Diskusi
Metode ini digunakan untuk menambah sumber data berdasarkan
pengalaman di lapangan ataupun informasi yang tidak di dapatkan melalui sumber
tertulis. Biasanya metode ini digunakan untuk mempelajari situasi dan kondisi
tertentu serta solusi masalah nya berdasarkan pengalaman narasumber di
lapangan.
Baik dengan pembimbing lapangan maupun dengan pihak lain yang ikut
terlibat dalam praktek tersebut.

1.5.3. Metode Pustaka


Sumber data tertulis merupakan sumber data paten yang tetap menjadi
bahan acuan secara umum dalam hampir seluruh kegiatan kerja praktek ini,
sumber-sumbernya bisa di dapatkan berupa buku, selebaran, pamflet, atau bagan-
bagan yang tersebar pada seluruh bagian dari PPSDM Migas ini.

1.6. Sistematika Laporan


Laporan kerja praktek ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagian
pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian pendahuluan berisi halaman judul, halaman pengesahan, prakata,
daftar isi, dan daftar gambar.

5
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Bagian isi terdiri darri 6 bab yaitu :


Bab I. Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang tujuan kerja praktek, manfaat praktek, waktu
dan tempat pelaksanaan praktek, metode pengumpulan data, serta sistematika
laporan praktek.
Bab II. Tinjauan Perusahaan
Menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, struktur
organisasi, kepegawaian, lokasi, unit kerja, dan hubungan kerja sama yang
dimiliki oleh PPSDM MIGAS.
Bab III. Orientasi Umum
Menjelaskan tentang tata tertib, humas, perpustakaan dan beberapa
laboraturium atau unit yang ada di PPSDM MIGAS, seperti unit kilang, unit
boiler, dll.
Bab IV. Teori Dasar
Berisi tentang peralatan 5 sistem pemboran di atas dan dibawah permukaan.
Bab V. Pembahasan
Berisi tentang peralatan system Sirkulasi pemboran di atas permukaan
pada Rig 600 di PPSDM Migas.
Bab VI. Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari apa yang telah dilakukan pada
waktu Praktek Kerja Industri di PPSDM MIGAS.

6
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PPSDM Migas

Lapangan minyak yang ada di Indonesia termasuk cukup banyak di berbagai


daerah dan salah satunya yang sudah lama adalah lapangan minyak di daerah
Cepu, pertama kali ditemukan oleh seorang Insinyur dari Belanda bernama
Andrian Stoop pada tahun 1886. Cepu merupakan suatu daerah yang terletak di
perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Perkembangan sejarah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas
Bumi, telah mengalami pergantian nama sejak ditemukan minyak di Cepu sampai
sekarang. Pada awal berdirinya sekitar abad XIX tempat ini diberi nama DPM
(Dordtsche Petroleum Maarschappij).
Seiring perkembangannya, tempat ini mengalami perubahan nama, hingga
pada tahun 2016 sampai sekarang berubah nama menjadi Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas). Selain
diterangkan di atas, sejarah mencatat bahwa perkembangan perminyakan di Cepu
dapat diuraikan dalam tiga periode, yaitu:

1. Periode Zaman Hindia Belanda ( Tahun 1886 - 1942 )


Zaman ini telah ditemukan rembesan minyak didaerah pulau Jawa yaitu
Kuwu, Merapen, Watudakon, Mojokerto serta penemuan minyak dan gas di
Sumatera. Eksplorasi minyak bumi di Indonesia di mulai pada tahun 1870 oleh
seorang Insinyur dari Belanda bernama P. Vandijk, di daerah Purwodadi
Semarang dengan mulai pengamatan rembesan-rembesan minyak di permukaan.

7
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Kecamatan Cepu Provinsi Jawa Tengah terdapat konsesi minyak, dalam


kota kecil di tepi Bengawan Solo, perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang
bernama Panolan, diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB.
Versteegh. Kemudian beliau mengontrakkannya ke perusahaan DPM (Dordtsche
Petroleum Maarschappij) di Surabaya dengan membayar ganti rugi sebesar
F. 10000 dan F. 0.1 untuk tiap peti (37,5 liter minyak tanah dari hasil
pengilangan). Penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok oleh Mr.
Adrian Stoop.
Januari 1893, ia menyusuri Bengawan Solo dengan rakit dari Ngawi
menuju Ngareng Cepu dan akhirnya memilih Ngareng sebagai tempat pabrik
penyulingan minyak dan sumurnya dibor pada Juli 1893. Daerah tersebut
kemudian dikenal dengan nama Kilang Cepu. Selanjutnya, berdasarkan akta No.
56 tanggal 17 Maret 1923 DPM diambil alih oleh BPM (Bataafsche Petroleum
Maarschappij) yaitu perusahaan minyak milik Belanda.

2. Periode Zaman Jepang ( Tahun 1942 - 1945 )


Periode zaman Jepang, dilukiskan tentang peristiwa penyerbuan tentara
Jepang ke Indonesia pada perang Asia Timur yaitu keinginan Jepang untuk
menguasai daerah-daerah yang kaya akan sumber minyak, untuk keperluan perang
dan kebutuhan minyak dalam negeri Jepang.
Terjadi perebutan kekuasaan Jepang terhadap Belanda, para pegawai
perusahaan minyak Belanda ditugaskan untuk menangani taktik bumi hangus
instalasi penting, terutama Kilang minyak yang ditujukan untuk menghambat laju
serangan Jepang. Namun akhirnya, Jepang menyadari bahwa pemboman atas
daerah minyak akan merugikan pemerintah Jepang sendiri.
Sumber-sumber minyak segera dibangun bersama oleh tenaga sipil
Jepang, tukang-tukang bor sumur tawanan perang dan tenaga rakyat Indonesia
yang berpengalaman dan ahli dalam bidang perminyakan, serta tenaga kasar
diambil dari penduduk Cepu dan daerah lainnya dalam jumlah besar.

8
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Lapangan minyak Cepu masih dapat beroperasi secara maksimal seperti


biasa dan pada saat itu Jepang pernah melakukan pengeboran baru di lapangan
minyak Kawengan, Ledok, Nglobo dan Semanggi.

3. Periode Zaman Kemerdekaan ( Tahun 1945 )


Zaman kemerdekaan, Kilang minyak di Cepu mengalami beberapa
perkembangan sebagai berikut:
a. Periode 1945 – 1950
Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Hal ini
menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan di Indonesia. Pada tanggal 17
Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan sehingga Kilang
minyak Cepu diambil alih oleh Indonesia. Pemerintah kemudian mendirikan
Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) berdasarkan Maklumat Menteri
Kemakmuran No. 05.
Desember 1949 dan menjelang 1950 setelah adanya penyerahan
kedaulatan, Kilang minyak Cepu dan lapangan Kawengan diserahkan dan
diusahakan kembali oleh BPM perusahaan milik Belanda.
b. Periode 1950 – 1951
Selepas kegiatn PTMN dibekukan pada akhir tahun 1949, pengelolaan
lapangan Ledok, Nglobo dan Semanggi yang pada saat itu dikenal sebagai Cepu
Barat berpindah tangan kepada ASM (Administrasi Sumber Minyak) yang
dikuasai oleh Komando Rayon Militer Blora.
c. Periode 1951 – 1957
Pada tahun 1951 perusahaan minyak lapangan Ledok, Nglobo, Semanggi
oleh ASM diserahkan kepada pemerintah sipil. Untuk kepentingan tersebut
dibentuk panitia kerja yaitu Badan Penyelenggaraan Perusahaan Negara di bulan
Januari 1951, yang kemudian melahirkan Perusahaan Tambang Minyak Republik
Indonesia (PTMRI).
d. Periode 1957 – 1961

9
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Pada tahun 1957, PTMRI diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo, CA.

e. Periode 1961 – 1966


Tahun 1961, Tambang Minyak Nglobo CA diganti PN PERMIGAN
(Perusahaan Minyak dan Gas Nasional) dan pemurnian minyak di lapangan
minyak Ledok dan Nglobo dihentikan. Pada tahun 1962, Kilang Cepu dan
lapangan minyak Kawengan dibeli oleh pemerintah RI dari Shell dan diserahkan
ke PN PERMIGAN.
f. Periode 1966 – 1978
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi No.
5/M/Migas/1966 tanggal 04 Januari 1966, yang menerangkan bahwa seluruh
fasilitas/instalasi PN Permigan Daerah Administrasi Cepu dialihkan menjadi Pusat
Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi
(PUSDIKLAP MIGAS). Yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Jakarta. Kemudian pada tanggal 07
Februari 1967 diresmikan Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) Cepu
Angkatan I (Pertama).
g. Periode 1978 – 1984
Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 646 tanggal 26
Desember 1977 PUSDIKLAP MIGAS yang merupakan bagian dari LEMIGAS
(Lembaga Minyak dan Gas Bumi) diubah menjadi Pusat Pengembangan
Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lembaga Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB
LEMIGAS) dan berdasarkan SK Presiden No. 15 tanggal 15 Maret 1984 pasal
107, LEMIGAS Cepu ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah dengan nama
Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS).
h. Periode 1984 – 2001

10
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 0177/1987 tanggal


05 Desember 1987, dimana wilayah PPT Migas yang dimanfaatkan Diklat
Operasional/Laboratorium Lapangan Produksi diserahkan ke PERTAMINA EP
ASSET 4 Cepu, sehingga Kilang Cepu mengoperasikan pengolahan crude oil
milik PERTAMINA.
Kedudukan PPT Migas dibawah Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi,
Departemen Pertambangan dan Energi yang merupakan pelaksana teknis migas di
bidang pengembangan tenaga perminyakan dan gas bumi.
Keberadaan PPT Migas ditetapkan berdasarkan Kepres No. 15/1984
tanggal 18 Maret 1984, dan struktur organisasinya ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1092 tanggal 05 November
1984.
i. Periode 2001 – 2016
Tahun 2001 PPT Migas Cepu diubah menjadi Pusdiklat Migas (Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi) Cepu sesuai SK Menteri ESDM
(Energi dan Sumber Daya Mineral) nomor 150 Tahun 2001 dan telah diubah
Peraturan Menteri ESDM nomor 0030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005.
Kemudian diperbarui Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2010 tanggal 22 November
2010.
j. Periode 2016 – Sekarang
Sesuai Peraturan Menteri No. 13 tahun 2016 tentang organisasi dan tata
kerja kementrian energi dan sumber daya mineral, Pusdiklat Migas Cepu berubah
nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas
Bumi (PPSDM) Migas.

2.1. Lokasi PPSDM Migas


Pusat Pengembangan Sumber Daya manusia Minyak dan Gas
Bumiberlokasi di Jalan Sorogo 1, Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu,
Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah dengan areal sarana dan prasarana

11
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

pendidikan dan pelatihan seluas 120 hektar. Di tinjau dari segi geografis dan
ekonomis, lokasi tersebut cukup strategis karena didukung oleh beberapa faktor,
yaitu :
1. Lokasi praktek
Lokasi PPSDM Migas berdekatan dengan lapangan minyak milik
Pertamina, Exxon Mobil Cepu Limited, Petrochina, tambang rakyat Wonocolo
serta singkapan-singkapan geologi, sehingga memudahkan peserta diklat untuk
melakukan field study.
2. Sarana transportasi
Kota Cepu dilewati oleh jalur kereta api yang Surabaya – Jakarta dan
jalan raya yang menghubungkan kota – kota besar di sekitarnya, sehingga : 2.1.
Peta Lokasi PPSDM Migas

2.2. Struktur Organisasi PPSDM Migas


Struktur organisasi yang ada di PPSDM Migas terdiri dari pimpinan
tertinggi sebagai kepala PPSDM. Pimpinan tertinggi membawahi kepala bagian
dan kepala bidang yang bertugas memimpin unit-unit di PPSDM Migas.
Kepala bagian dan kepala bidang membawahi sub. bagian dan sub. bidang
dari unit-unit yang terkait. Di setiap unit terdapat pengawas unit dan pengelola
unit yang dipimpin oleh sub bagian masing-masing unit. Selain itu, dalam
kegiatan operasional PPSDM Migas setiap unit memiliki masing-masing
karyawan atau bawahan yang handal dalam setiap masing-masing bidang yang
dijalankan.

12
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

STRUKTUR ORGANISASI
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL

PUSAT
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK
DAN GAS BUMI
(BPM) / 100

BAGIAN
TATA USAHA
(BPM U) / 200

Subbagian Subbagian
Kepegawaian dan Keuangan
Umum (BPM UK) /220
(BPM UP) /210

BIDANG
PENYELENGGARAAN
DAN SARANA
BIDANG BIDANG PRASARANA
PROGRAM DAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
STANDARISASI SUMBER DAYA
EVALUASI
PENGEMBANGAN MANUSIA
(BPM P) /300
SUMBER DAYA MANUSIA (BPM D)/500
(BPM S) /400 Ir. Henk Subekti,
Dipl.Eng
Subbidang
NIP 196206021993031001
Penyelenggaraan
NIP 196109261981031001
Subbidang Perencanaan Pengembangan
Subbidang Program KELOMPOK
Pengembangan Sumber Sumber Daya
(BPM PP) /310 JABATAN
Daya Manusia Manusia
FUNGSIONAL
(BPM SP) /410 (BPM DP) /510
Ir. Sutoyo
NIP
Subbidang Sarana
196010281994031001
Subbidang Evaluasi Prasana
(BPM PE ) /320 Pengembangan
Subbidang Sumber Daya
Standarisasi Manusia dan
Pengembangan Informasi (BPM DS)
Sumber Daya Manusia /
(BPM SS)
13
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar: 2.2. Struktur Organisasi PPSDM Migas

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi PPSDM Migas

berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016 PPSDM


Migas Cepu memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
2.3.1. Tugas Pokok :
“Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi”
Fungsi :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya
manusia  di bidang minyak dan gas bumi,
b. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta
pengelolaan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang
minyak dan gas bumi;
c. Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya
manusia di bidang minyak dan gas bumi;
d. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang minyak
dan gas bumi;
e. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan
sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;
f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pengembangan sumber daya manusia  Minyak dan Gas Bumi; dan
g. Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia 
Minyak dan Gas Bumi.
2.4. Akreditasi PPSDM Migas

14
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

1. Lembaga Diklat Migas – Sistem Manajemen Integrasi ISO 9001,


14001& OHSAS 18001; LAN.
2. Lembaga Sertifikasi Profesi (KAN/BSN) ISO 17024 .
3. Laboratorium Penguji - ISO 17025.
4. Laboratorium Kalibrasi - ISO 17025.
5. Lembaga Inspeksi Migas - ISO 17020.
6. IADC WellSharp USA.
7. IIW (International Institute of Welding)-IWS-ANB (Indonesian Welding
Society-Authorized National Body).
8. Menjadi member of International Well Control Forum (IWCF.)
9. Menjadi member of Offshore Petroleum Industry Training Organization
(OPITO).
10. SertifikasiKelayakanPenggunaanPeralatanuntuk Crude Oil Distilation
Unit (SKPP).
11. SertifikasiKelayakanPenggunaanInstalasiuntuk Crude Oil Distilation
Unit (SKPI).
2.5. Jejaring Kerjasama
Dalam rangka upaya mensukseskan berbagi program diklat, PPSDM Migas
menjalin hubungan kerjasama dengan berbagi instansi pemerintah maupun swasta,
perguruan tinggi dan juga kerjasama international. Tujuan kerjasama tersebut
adalah untuk saling memberikan bantuan dalam hal-hal tertentu yang dapat
menguntungkan kedua belah pihak.
2.5.1. Program Kerjasama Industri Migas
1. SKK Migas (BP Migas)
2. ConocoPhillips Indonesia
3. Total E&P Indonesie
4. ExxonMobil Cepu Ltd.
5. Star Energy
6. Chevron

15
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

7. Pertamina
8. Santos (Sampang) Pty Ltd.
9. Medco E&P
10. Petronas Carigali Indonesia
11. Energy Equity Epic (Sengkang)
12. PHE – ONWJ
13. Kangean Energy Indonesia
14. Vico Indonesia
15. BOB PT.Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu
16. Hess (Indonesia-Pangkah)
17. Citic Seram Energy Ltd.
18. CNOOC
19. Premier Oil
20. BP Berau
21. Salamander Energy
22. JOB Simenggaris
23. Eni Indonesia
2.5.2. Program Kerjasama International
1. Training for Petronas Employee (Negara Malaysia)
2. UMW Corporation SDN BHD Program-Malaysia
3. Introduction to Petroleum Operation-PAFYPS Timor Leste
4. Diklat Pemboran – Energy Quest Malaysia
2.5.3. Program Kerjasama TNI / Polri
1. Pelatihan dan Praktek BBM & BMP TNI-AU
2. Lattis Suspa BMP TNI-AU
2.5.4. Program Kerjasama Perguruan Tinggi
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
2. Universitas Trisakti Jakarta
3. UPN “Veteran” Yogyakarta

16
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

4. UNISBA Bandung
5. Universitas Islam Riau
6. ITS, ITATS, UGM, UNDIP, Univ.Airlangga, Univ.Brawijaya,
UNS,Univ. Hasanudin Makasar,Univ. Proklamasi Yogyakarta,
STEM Akamigas, Unpad, Unpatti Maluku, Universitas Dili,
dll.

BAB III
ORIENTASI UMUM
3.1. Tata Tertib PPSDM Migas
1. Peserta PKL/Penelitian harap hadir sesuai waktu yg ditentukan, misalnya
mengisi absen hadir,menjaga ketertiban.
2. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Cepu
(PPSDM Migas), tidak menyediakan Fasilitas, Akomodasi, Transportasi,
Makan, Kesehatan dan biaya lain.
3. Selama Praktek/Penelitian wajib mengenakan Almamater.
4. Peserta PKL wajib Bio Data dan menyerahkan pas foto uk 3X4 cm.
5. Pesera PKL/Penelitian diwajibkan sopan, dan mampu bergaul dengan
Dosen/Rekan/Instruktur/Pembimbing.
6. Peserta PKL/Penelitian wajib menjauhkan dari perbuatan tercela al.
Pencurian barang, mengancam dosen/pembimbing.
7. PKL/Penelitian dilarang membuat keributan/berkelehi dng siapapun
selama diruang lingkup PKL.
3.2. Humas PPSDM Migas
Keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk membangun dan
menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan stakeholder dan

17
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

masyarakat umum, dengan tujuan menyangkut tiga hal yaitu reputasi, citra dan
komunikasi mutual benefit relationship.
Untuk berkomunikasi dengan publik, Humas PPSDM Migas menyediakan
layanan informasi berupa Call Center yang diperuntukkan bagi stakeholder
ataupun masyarakat umum yang ingin menyampaikan keluhan dan pertanyaannya
di bidang layanan organisasi. Call Center PPSDM Migas dapat dihubungi melalui
nomor 081390107701 telpon (jam kerja), sms atau WA. Humas PPSDM Migas
juga menyediakan informasi mengenai perkembangan organisasi terkini melalui
Buletin Patra yang terbit setiap 3 bulan sekali.

3.3. Keamanan PPSDM Migas


Mengingat kompleksnya kegiatan yang terdapat di PPSDM Migas Cepu
baik proses industri, kegiatan pengajaran dan segala jenis kegiatan lainnya, unit
keamanan PPSDM Migas Cepu memiliki peran yang penting untuk menjaga
keamanan dan stabilitas kerja di PPSDM Cepu. Secara umum unit keamanan
memiliki 4 macam objek pengamanan yaitu pengamanan personil, pengamanan
material, pengamanan informasi danpengamanan operasional.
3.4. Fire Safety PPSDM Migas
Unit K3LL (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan)
dibentuk dengan tujuan untuk mencegah dan menanggulangi segala sesuatu yang
menyebabkan kecelakaan kerja yang mempengaruhi terhadap proses produksi,
sehingga sumber-sumber produksi dapat digunakan secara efisien dan produksi
dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti.Unit K3LL PPSDM
Migas Cepu mempunyai tugas yang meliputi :
1. Tugas rutin
a. Menyusun rencana pencegahan terhadap kecelakaan kerja.
b. Melakukan inspeksi secara berkala atau khusus.
c. Melakukan pemeriksaan alat - alat pemadam kebakaran.
d. Mengadakan safety trainning baik kepada personil pemadam api
maupun pegawai biasa.

18
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

2. Tugas Non Rutin


a. Melaksanakan pelayanan pemadam api dan keselamatan kerjadiluar
PPSDM Migas Cepu.
b. Melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan kerja yang sama.
c. Menanamkan kesadaran kepada semua pegawai akan pentingnya
pencegahan kebakaran dan keselamatan kerja.
d. Melakukan kampanye keselamatan kerja kepada para pegawai.

3. Tugas Darurat
a. Memberikan pertolongan dan penanggulangan terhadap terjadinya
kecelakaan kerja.
b. Memadamkan api jika terjadi kebakaran baik dilingkungan Pusdiklat
Migas Cepu maupun diluar.
3.5. Unit Kilang dan Laboratorium Kilang PPSDM Migas
Proses pengolahan minyak bumi di PPSDM Migas Cepu terdiri dari dua unit
utama yaitu Crude Destilation Unit(CDU) dan Wax Plant (tidak beroperasi lagi).
Proses Pengolahan di Unit Kilang antara lain :

a. Crude Distilation Unit (CDU)


Pengolahan Minyak Mentah (crude oil) di PPSDM Migas Cepu
dilaksanakan dengan sistem pemisahan yang terjadi pada CDU. Proses ini terjadi
di Distilasi Atmosferik. Unit distilasi atmosferik adalah suatu unit yang bertugas
melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan pemisahan minyak mentah (crude oil)
menjadi produk-produk minyak bumi berdasarkan trayek titik didihnya pada
tekanan satu atm.
1. Bahan Baku
Sumber bahan baku (yakni campuran minyak mentah) berasal dari
lapangan Kawengan dan Ledok yang diambil dari sumur milik PT. Pertamina EP

19
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Asset 4 Field Cepu. Adapun karakteristik minyak mentah dari sumur-sumur


minyak tersebut yaitu :
a. Lapangan Kawengan
Minyak Mentah dari lapangan Kawengan merupakan minyak HPPO (High
Pour Point Oil) bersifat parafinis, yaitu mengandung lilin, alkana rantai lurus dan
nilai oktan rendah.
b. Lapangan Ledok
Minyak Mentah bersifat aspaltis, yaitu mengandung Aspal, struktur rantai
tertutup, nilai oktan tinggi. Minyak mentah Ledok sering disebut minyak LPPO
(Light Pour Point Oil).
Seiring dengan Meningkatnya produksi sumur minyak maka untuk bahan
baku crude oil yang digunakan adalah merupakan crude oil campuran antara
Kawengan dan Ledok. Oleh karena itu untuk spesifikasi dari crude oil ini dapat
kita lakukan uji densitiy, pour point dan uji distilasiASTM D – 86, untuk
mengetahui sifat volatility dari crude oil.

2. Proses Pengolahan
Proses pengolahan minyak mentah yang dilakukan di unit CDU PPSDM
Migas Cepu meliputi 2 proses yaitu:

a) Proses Distilasi Atmosferik


Pengolahan minyak di PPSDM Migas Cepu menggunakan metode distilasi
atmosferik, antara lain:
1. Pemanasan Awal dalam HE (Heat Exchanger)
2. Pemanasan pada Furnace
3. Pemisahan atau Penguapan dalam Evaporator
4. Distilasi dalam Kolom Fraksinasi dan Stripper
5. Pengembunan dan Pendinginan pada Condensor dan Cooler

b) Proses Treating

20
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Pada umumnya minyak mentah dan produk masih mengandung kotoran-


kotoran atau impurities berupa hydrogen sulfide (H2S), Merchaptan (RSH),
MgCl2, NaCl dan lain-lain dalam jumlah tertentu. Proses treating adalah proses
yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan impurities yang terdapat
dalam produk.
Unit pengolahan di PPSDM Migas Cepu proses treating hanya dilakukan
pada produk Pertamina Solvent (Pertasol CA,CB dan CC) yaitu dengan cara
injeksi amoniak (NH3) pada puncak kolom dan dengan proses pencucian
menggunakan soda caustic (NaOH).

1. Produk yang Dihasilkan


Produk utama dari pengolahan minyak mentah di PPSDM Migas Cepu
saat ini adalah sebagai berikut:

a) Pertasol CA
Pertasol ini merupakan campuran hidrokarbon cair yang merupakan trayek
didih 30 – 200 0C. Pertasol atau gasoline merupakan produk yang terpenting
karena digunakan sebagai solvent/pelarut, pembersih dan lain-lain. Spesifikasi
pertasol CA yang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil rapat pada tanggal 06
Februari 2012 dapat dilihat pada tabel 3.1.
Kegunaan Pertasol CA yaitu:
1. Industri cat, lacquers dan varnish
2. Untuk tinta cetak sebagai pelarut dan diluen.
3. Industri cleaning dan degreasing

Tabel 3.1. Tabel Petrasol CA

Metode
Spek. Pertasol CA
No Parameter Uji Satuan ASTM
Lain Baru
Min Maks.

21
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

1 Density at 15o C Kg/m2 D-1298 720 735


Distilasi : D-86
O
2 IBP C 45
O
End Point C 150
3 Warna sybolt : D-156 +25
4 Korosi bilah Tembaga
D-130 No 1
2hrs/100 OC
5 Doctor Test D-4952 Negative
6 Aromatic content %
D-1319 20
volume
b) Pertasol CB
Spesifikasi pertasol CByang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil rapat
pada tanggal 06 Februari 2012 terdapat dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2. Tabel Petrasol CB

Metode
Spek. Pertasol CA
No Parameter Uji Satuan ASTM
Lain Baru
Min Maks.
o 2
1 Density at 15 C Kg/m D-1298 765 780
Distilasi : D-86
O
2 IBP C 100
O
End Point C 200
3 Warna sybolt D-156 +18
4 Korosi bilah Tembaga
D-130 No 1
2hrs/100 OC
5 Doctor Test D-4952 Negative
6 Aromatic content %
D-1319 25
volume

c) Pertasol CC
Produk pertasol CC, Kilang PPSDM Migas Cepu memproduksi dalam
waktu-waktu tertentu dalam arti hanya memproduksinya secara on demand.
Pertasol CC memiliki spesifikasi yang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil
rapat tanggal 06 Februri 2012 terdapat dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3. Tabel Petrasol CC

22
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Metode
Spek. Pertasol CA
No Parameter Uji Satuan ASTM
Lain Baru
Min Maks.
1 Density at 15o C Kg/m2 D-1298 782 796
Distilasi : D-86
O
2 IBP C 124
O
End Point C 250
3 Warna sybolt D-156 +16
4 Korosi bilah Tembaga
D-130 No 1
2hrs/100 OC
5 Doctor Test D-4952 Negative
6 Aromatic content %
D-1319 25
volume

d) Solar (Jenis minyak solar 48)


Solar mempunyai trayek didih 250 - 350 0C. BBM jenis solar 48 memiliki
spesifikasi berdasarkan ketentuan Dirjen Migas yang terdapat dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4. Tabel Bahan Bakar Minyak Jenis Solar

Batuan Metode
NO Karakteristik Saatuan Min Maks
ASTM
Bilangan Cetana : - - - -
1 Angka Cetana - 48 - D-613-95
Indeks Cetana - 45 - D-4737-96A
2 Berat Jenis (pada Suhu 15oC) Kg/m3 815 870 D-1298/4052
3 Viskositas (Pada Suhu 40 oC) mm2/s 2 - D-445-97
4 Kandungan Sulfur % m/m - 0,35 D-2622-98
Distilasi : - - - -
5 o
T95 c - 370 -
o
6 Titik nyala c 60 - D-93-99C
o
7 Titik Tuang c - 18 D-97
8 Residu %m/m - 0,1 D-4530-93
9 Kandungan Air mg/kg - 500 D-1744-92
10 Biologikal Growth - - Nihil -
11 Kandungan Fame % v/v - 10 -
12 Kandungan Metanol & Etanol % v/v Tak Terdeteksi D-4815
13 Korosi Bilah Tembaga Menit - Kelas 1 D-130-94
14 Kandungan Abu % m/m - 0,01 D-482-95
15 Kandungan Sedimen % m/m - 0,01 D-473

23
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

16 Bilangan Asam Kuat Mg KOH/g - 0 D-664


17 Bilangan Asam Total Mg KOH/g - 0,6 D-664
18 Partikulat Mg/1 - - D-2278-99
19 Penampilan Visual - Jernih & Terang -
20 Warna No.ASTM - 3 D-1500

e) Residu
Residu merupakan fraksi berat dari minyak bumi yang mempunyai titik
didih paling tinggi yaitu 350 0C dan merupakan hasil bawah dari residue stripper.
Residu biasanya digunakan sebagai bahan bakar dalam pabrik karena mempunyai
heating value yang tinggi.
Produk residu di Kilang PPSDM Migas Cepu dikenal dengan nama
Minyak Bakar Cepu (MBC). MBC memiliki spesifikasi yang telah diuji pada
tanggal 08 Mei 2015 dengan sampel dari T. 138 terdapat dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5. Tabel Minyak Bakar Cepu (Residu)

NO Parameter Uji Satuan Metode Hasil Uji


1 Nilai Kalori MJ/kg ASTM D 240 42,23
2 Densitas pada 15oC kg/m3 ASTM 1298 934,4
3 Viskositas Kinematic mm2/det ASTM D 445 129,58
4 Kandungan Sulfur % m/m ASTM D 1552/2622 0,124
o
5 Titik Tuang C ASTM D 97 45
o
6 Titik Nyala C ASTM D 93 130
7 Kandungan Air % vol ASTM D 95 0,15

3.6. Unit Boiler PPSDM Migas


Boiler merupakan peralatan yang sangat diperukan untuk menunjang proses
Kilang pada industry Migas. Boiler atau biasa di sebut ketel uap adalah suatu
bejana tertutup yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap atau dengan kata
lain mentransfer panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar (baik dalam
bentuk padat, cair atau gas) sehingga berubah wujud menjadi uap. Di dalam
boiler, energi kimia dari bahan bakar di ubah menjadi panas melalui proses

24
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

pembakaran dan panas yang dihasilkan sebagian besar diberikan kepada air yang
berada di dalam ketel, sehingga air berubah menjadi uap.
Boiler tersebut dibuat dari bahan baja dengan bentuk bejana tertutup yang di
dalamnya berisi air, sedangkan air tersebut dipanasi dari hasil pembakaran bahan
bakar residu. Untuk menyediakan kebutuhan uap atau steam di PPSDM Migas
Cepu maka boiler yang tersedia berjumlah 3 unit, yang terdiri dari:

1) 2 (dua) unit boiler tipe AL-LSB-6000 dengan masing-masing memiliki


kapasitas sebesar 6 ton/jam.
2) 1 (satu) unit boiler tipe Wanson yang memiliki kapasitas sebesar 6,6 ton/jam.
Dalam pengoperasiannya, boiler di PPSDM Migas Cepu hanya dioperasikan 1
unit saja karena kebutuhan steam untuk Kilang sudah tercukupi

3.7. Laboratorium Dasar


PPSDM Migas Cepu memiliki Laboratorium dasar atau yang biasa disebut
dengan laboratorium pengujian.Laboratorium yang tersedia adalah :

1. Laboratorium Kimia
2. Laboratorium Migas
3. Laboratorium Sipil
4. Laboratorium Geologi
5. Laboratorium Lindungan Lingkungan

3.8. Water Treatment PPSDM Migas


Unit pengolahan air bersih atau WTP (Water Treatment Plant) merupakan
unit pengolahan air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
untuk menunjang kebutuhan operasi dari pabrik.Untuk itu diperlukan air yang
bersih, jernih dan bebas dari kuman penyakit. Air mudah didapat dari permukaan
bumi, tetapi air yang mutunya sesuai dengan mutu penggunaannya masih sulit
untuk diperoleh.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka PPSDM Migas Cepu
mengambil air dari sungai Bengawan Solo yang kemudian diolah sehingga dapat

25
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

memenuhi berbagai kebutuhan antara lain: air minum, air pendingin, air umpan
ketel uap dan pemadam kebakaran. Unit water treatment memiliki kapasitas
sebesar 105.090 m3

3.9. Power Plant PPSDM Migas


Power plant adalah unit di PPSDM Migas Cepu yang menangani
penyediaan tenaga listrik menggunakan tenaga diesel. Bahkan bahan bakar
untuk ini menggunakan solar yang disediakan oleh PPSDM Migas Cepu
sendiri, dengan demikian tidak bergantung dengan PLN (Perusahaan Listrik
Nasional) disamping tenaga listrik yang dihasilkan oleh unit ini cukup besar.
PLTD (Perusahaan Listrik Tenaga Diesel) di PPSDM Migas Cepu mulai
didirikan pada tahun 1973.

3.10. Perpustakaan PPSDM Migas


Perpustakaan PPSDM Migas,mempunyai sistem pelayanan terbuka
(open access) yang meliputi:
a. Pelayanan reguler (Mahasiswa Akamigas, Pegawai dan Dosen)
b. Pelayanan non reguler (Peserta kursus, praktikan)
Koleksi perpustakaan antara lain: buku–buku diklat, majalah ilmiah,
laporan penelitian, skripsi, ebook, laporan kerja praktek dan bahan audio
visual.Sejarah berdirinya perpustakaan PPSDM Migas Cepu erat kaitannya
dengan berdirinya Akamigas yang pada awalnya terkenal dengan nama
AMGB (Akademi Minyak dan Gas Bumi). Akamigas yang berdirinya pada
tahun 1967 sebagai salah satu wadah untuk membina kader-kader
perminyakan nasional yang siap pakai. Adapun tugas–tugas perpustakaan
PPSDM Migas Cepu yaitu:
a. Melakukan perencanaan, pengembangan koleksi, yang mencakup buku,
majalah ilmiah, laporan penelitian, skripsi, laporan kerja praktek, diklat/
hand out serta bahan audio visual.

26
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

b. Melakukan pengolahan dan proses pengolahan bahan pustaka meliputi


refrigrasi/inventaris, katalogisasi, klasifikasi, shelfing dan filing.
c. Laporan penggunaaan laboratorium bahasa untuk mahasiswa Akamigas,
pegawai, dosen, instruksi, peserta khusus dan lain-lain.
d. Layanan audio visual pemutaran film dan kaset video ilmiah untuk
mahasiswa Akamigas, pegawai, dosen, instruksi, peserta khusus dan lain-
lain.
Layanan kerjasama antara perpustakaan dan jaringan informasi nasional.

BAB IV
DASAR TEORI

Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terpadu dengan


kegiatan-kegiatan lainnya dalam industri perminyakan.

Pada masa sekarang, operasi pemboran dapat dilaksanakan baik di darat


(on-shore) maupun di lepas pantai (off-shore). Peralatan yang digunakan untuk
operasi pada kedua tempat tersebut pada prinsipnya sama, perbedaannya adalah
tempat untuk menempatkan menara (rig) serta perlengkapannya.

27
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Dalam operasi pemboran, peralatan pemboran yang digunakan dapat


dikelompokkan menjadi 5 sistem, yaitu :
1. Sistem Pengangakatan (Hoisting System)
2. Sistem Pemutar (Rotating System)
3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
4. Sistem Pencegah Semburan Liar (BOP System)
5. Sistem Tenaga (Power System)

4.1.1. SISTEM PENCEGAHAN SEMBURAN LIAR(HOISTING/ BLOW

OUT PREVENTER (BOP)

1.3. SISTEM PENCEGAHAN SEMBURAN LIAR (BOP SYSTEM)


Fungsi utama dari blowout prevention system (BOP) adalah menutup
lubang bor ketika terjadi “kick”. Blowout merupakan suatu aliran fluida formasi
yang tak terkendalikan sampai ke permukaan.
Blowout merupakan suatu kejadiaan yang tidak dapat diperkirakan dengan
pasti khusunya pada saat dilakukan pemboran sumur-sumur eksplorasi, dan
blowout dapat berakibat membahayakan jiwa para pekerja bor, menghancurkan
rig dan merusak lingkungan. Karena bahaya yang terbesar yang menimpa rig
adalah semburan liar atau blowout yang tidak terkendali dengan baik.
Blowout biasanya diawali dengan adanya “kick” yang merupakan intrusi
fluida bertekanan tinggi kedalam lubang bor. Intrusi ini dapat berkembang
menjadi blow out bila tidak segera diatasi.
Blowout prevention system terdiri dari tiga sub komponen utama, yaitu :
1. BOP Stack
2. Accumulator
3. Supporting System

1. Bop Stack

28
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

BOP Stack merupakan peralatan dengan valve tekanan tinggi yang


didesain untuk menahan tekanan lubang bor bila terjadi “kick”. Ditempatkan pada
kepala casing atau kepala sumur langsung dibawah rotary table pada lantai bor.
BOP Stack meliputi peralatan berikut :
 Annular preventer
 Ram preventer
 Pipe rams
 Blind or Blank rams
 Shear rams
 Drilling Spool

1.3.1.
1.3.2. Deskripsi Peralatan BOP System
1. BOP Stack
Fungsi :
Menahan tekanan lubang bor bila terjadi kick.

Gambar 4.34. BOP Stack

2. Annular Preventer
Fungsi :
Menutup lubang annulus baik lubang dalam keadaan kosong ataupun ada.

29
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar 4.35. Annular Preventer

3. Rubber Packing
Fungsi :
Bagian (berbentuk karet) yang ada didalam annular preventer, yang dapat
menutup lubang bor saat terjadi kick.

Gambar 4.36. Rubber Packing


4. Pipe Ram
Fungsi :
Untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada dalam
lubang bor.

30
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar 4.37. Pipe Ram


5. Blind or Blank Ram
Fungsi :
Menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada dalam
lubang bor.

Gambar 4.38. Blind or Blank Ram


6. Shear Ram
Fungsi :
Bagian dari Ram BOP untuk menutup lubang bor.

Gambar 4.39. Shear Ram

31
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

7. Choke Manifold (Choke Line)


Fungsi :
Membantu menjaga back pressure dalam lubang bor u/ mencegah “Back
pressure”dalam lubang bor saat terjadi intrusi fluida formasi.

Gambar 4.40. Choke Manifold (Choke Line)

8. Kill Line
Fungsi :
Lumpur berat dapat dipompakan melalui Kill Line ke dalam lumpur bor
sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi tekanan formasi. 

Kill Line

Gambar 4.41. Kill Line

9. Acumulator
Fungsi :

32
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Dihidupkan dalam keadaan darurat yaitu untuk menutup BOP Stack


 Di hidupkan dari accumulator panel pad unit itu sendiri dimana
crew harus meninggalkan lantai bor.
 Accumulator bekerja dengan “ Pressure Hydraulis” (saluran
hidraulis bertekanan tinggi)

Gambar 4.42. Acumulator

33
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

BAB V
PEMBAHASAN

Blow Out Preventer adalah alat yang dipasan di casing head untuk
menutup sumur sehingga tekanan yang ada di dalam sumur terkurung di dalam
lubang sumur. BOP merupakan salah satu alat pengeboran yang berfungsi untuk
mencegah semburan liar pada saat terjadi kick. Kick adalah masuknya aliran
fluida formasi yang ke dalam luban sumur. Kick terjadi ketika tekanan formasi
lebih besar dibangkan tekanan hidrostatik. BOP memonitor dan mengontrol
aliran dan tekanan miyak dan gas yang fluktuatif selama pengeboran.
Blowout merupakan suatu kejadiaan yang tidak dapat diperkirakan dengan
pasti khusunya pada saat dilakukan pemboran sumur-sumur eksplorasi, dan
blowout dapat berakibat membahayakan jiwa para pekerja bor, menghancurkan
rig dan merusak lingkungan. Karena bahaya yang terbesar yang menimpa rig
adalah semburan liar atau blowout yang tidak terkendali dengan baik.
Untuk keperluan penutupan sumur diperlukan suatu perlengkapan khusus
yang disebut peralatan pencegah semburan liar (blowout preventer equipments).
Peralatan ini harus memiliki dan memenuhi persyaratan serta dapat melakukan
beberapa funsi penting sebagai berikut :
 Dapat melakukan penutupan lubang sumur dalam keadaan lubang kosong,
atau ada pipa didalamnya dan dapat untuk melakukan stripping
 Dapat menahan tekanan sumur tertinggi yang akan timbul

 Dapat dipergunakan untuk mengendalikan tekanan saat sirkulasi
mematikan kick.

34
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

 Dapat untuk menggantung drill pipe (hangging off), memotong driil pipe
pada keadaan darurat, dan dapat dengan mudah melepas riser dari subsea
BOP stack.

 Memiliki sistem peralatan cadangan (redundancy) apabila salah satu rusak,


khusus untuk pengeboran lepas pantai dengan subsea BOP stack.

Gambar: 5.1. BOP system

5.1. Peralatan-peralatan Blowout terdiri dari:


5.1.1. BOP pada luar Pipa
Annular Type BOP
Annular preventer merupakan alat penutup lubang yang paling fleksibel
karena dapat dipergunakan untuk menutup lubang pada segala keadaan baik
ada pipa dengan berbagai ukuran dan bentuk, maupun untuk lubang pada
keadaan tidak ada pipa.

35
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar: 5.2. Annular Type BOP


1.1. Rubber Packing
Fungsi : Bagian (berbentuk karet) yang ada didalam annular preventer, yang
dapat menutup lubang bor saat terjadi kick.

Gambar: 5.3. Rubber Packing

1. Ram Type BOP


Ram preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa
tertentu, atau pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang. Pipe rams :
digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor barada
dalam lubang. Ram type BOP meliputi :
1. Pipe ram
2. Blind Ram

36
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

3. Shear Ram

Gambar 5.4. Ram Type BOP

a. Pipe Ram
Untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada dalam
lubang bor. Pipe ram didesain untuk menutu annulus disekeliling peralatan-
peralatan yang berupa drillpipe, tubing atau casing. Ram ini dapat menutup
disekeliling drillpipe, tubing, drill colar, kelly atau casing tergantung dari ukuran
ram yang dipilih.

b. Blind Ram
Menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada dalam
lubang bor. Blind ram hampir mirip dengan pipe ram, kecuali packer diganti
dengan packer tanpa cutouts (lengkungan pipa). Ram ini didesain untuk menutup
dan mengisolasi lubang bor pada saat drill string atau casing tidak berada dalam
lubang pemboran.

37
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Pipe ram

Blind ram

Gambar: 5.5. Pipe ram dan Blind Ram

c. Shear Ram
Bagian dari Ram BOP untuk menutup lubang bor. Memotong drill pipe
dan seal sehingga lubang bor kosong, biasanya terdapat pada pemboran lepas
pantai.

5.2.2. BOP di dalam Pipa


Ketika terjadi kick saat sedang trip dan sumur telah ditutup dengan
menggunakan wmular atau ram BOP ada kemungkinan aliran dari dalam lubang
bor mengalir keatas melalui pipa bor. Untuk mencegah terjadinya semburan
dan  dalam pipa ini maka dipasanglah peralatan pencegah semburan liar dan
dalam pipa, yang termasuk dalam kelompok peralatan ini dan dipasang ditempat
tertentu adalah: upper dan lower kelly cock safety valve (full opening safely
valve), inside BOP, drop in check valve dan drill pipe float valve.

a. Upper Kelly cock

38
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Biasa disebut juga dengan upper kelly valve atau kelly cock, dipasang


diantara kelly joint dan swivel & memiliki ulir kiri. Upper kelly cock merupakan
peralatan BOP yang penting karena bisa jadi alat pengaman terakhir terhadap
blowout yang melewati drill pipe,terutama pada saat kelly berada didalam rotary
table. Alat ini berfungsi untuk mengisolasi lumpur dari drill strem dengan swivel,
rotary hose dan stand pipe bila terjadi kebocoran dan untuk mencegah pecahnya
peralatan tersebut karena tekanan dari sumur yang tinggi.

Gambar 5.6. Upper Kelly cock

b. Lower Kelly cock


Alat ini termasuk jenis ball valve dan biasa disebut juga kelly valve atau
mud saver valve, dipasang diantara bagian bawah kelly dengan top
joint dan drill pipe dan adakalanya dipakai untuk mencegah lumpur dan kelly
berjatuhan saat melepasnya. Lower kelly cock ini bisa dioperasikan saat kelly
diatas rig floor.

39
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar: 5.7. lower Kelly cock

c. Safety valve
Safety valve termasuk jenis ball valve, alat ini harus selalu siap di lantai
bor di tempat yang mudah dijangkau oleh kru dalam keadaan valve posisi terbuka
dan memiliki connection atau sambungan yang sesuai dengan yang dipergunakan
di drill strem untuk itu perlu juga disiapkan crossover yang sesuai. Safety
valve atau juga biasa disebut stabbing valve haruslah ringan sehingga mudah
diangkat oleh kru, selain itu kunci penutupnya harus siap ditempat yang mudah
dijangkau didekat safely valve.

40
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar: 5.8 Safety valve

d. Inside BOP
Inside BOP merupakan tipe float, dimana ia memiliki mekanisme check
valve (valve insert), sehingga tetap memiliki hambatan untuk mengalirnya
semburan meskipun dalam posisi terbuka, oleh karena itu inside BOP lebih susah
dipasang pada string yang sudah menyembur. Inside BOP atau disebut juga Gray
valve dapat dilalui fluida untuk mensirkulasi sumur akan tetapi dapat mencegah
tekanan atau aliran dari dalam lubang yang mengalir keluar melalui string. Untuk
memudahkan pemasangan inside BOP pada kondisi ada semburan maka perlu
dipasang safety valve terlebih dahulu.

Gambar 5.9. Inside BOP

e. Drop in check valve


Drop in check valve atau pump down check valve berfungsi untuk
mencegah aliran balik dalam pipa. Drop in check valve ini memerlukan sub
khusus yaitu landing sub yang dipasang di cross over drill colar. Pemasangan
check valve dapat dilakukan dengan menjatuhkan check valve ke dalam string
setelah kelly dilepas. Setelah kelly disambung kembali check valve dipompakan
ke landing sub.

41
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar 5.10. Drop in Check Valve

f. Drill pipe float valve


Drill pipe float valve sering disebut juga bit float valve  terletak di ujung
drill stem diatas pahat. Alat ini berfungsi. Untuk mencegah aliran balik lumpur
selama operasi pemboran dan mencegah kick akibat swab effect saat mencabut
rangkaian. Bit float valve ini dapat aus akibat aliran lumpur selama sirkulasi
sehingga tidak dapat berfungsi sempurna. Oleh karena itu meskipun telah
terpasang bit float valve masih diperlukan alat BOP dan dalam string yang lain
untuk pencegahan.

Gambar 5.11. Drill Pipe float Valve

42
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

5.2.3. Saluran Pengendali


a. Drilling Spools
Drilling spools adalah terletak diantara preventer. Drilling spools
berfungsi sebagai tempat pemasangan choke line (yang mensirkulasikan “kick”
keluar dari lubang bor) dan kill line (yang memompakan lumpur berat). Ram
preventer pada sisa-sisanya mempunyai “cutlets” yang digunakan untuk maksud
yang sama.

Gambar 5.12. Drilling Spools


b. Kill Line
Kill Line bekerja pada BOP Stack biasanya berlawanan berlangsung
dengan choke manifold (dan choke line). Lumpur berat dipompakan melalui kill
line kedalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi
tekanan formasi.

Kill Line

43
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar 5.13. Kill Line

b. Choke flow line


Choke flow line atau choke line berfungsi untuk mengalirkan fluida
bertekanan dan sumur ke choke manifold. Choke line ini terdiri dari sebuah
manual operated valve disebut master valve yang dipasang sedekat mungkin
dengan BOP dan sebuah hidraulic power operated valve dipakai sebagai valve
primer (utama) dipasang dibagian luar dan master valve. Choke line ini
disambung sampai ke choke manifold dan diusahakan dipasang selurus mungkin.

Choke
Flow Line

Gambar 5.14. Choke Flow Line

c. Choke manifold (Back Pressure man (BPM)


Choke man atau BPM ini berfungsi untuk menerima aliran dan sumur
untuk dapat dialirkan ke ground pit/flare dan separator. Konstruksi dan choke man
ini terdiri dari kerangan-kerangan, manometer dan choke. Pada choke manifold ini
dipasang hydraulic adjustable choke yang dapat dioperasikan dan jarakjauh,
dimana umumnya kontrol panelnya ditempatkan diatas rig floor.

44
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar: 5.15. Choke Manifold

5.2.4. Sistem Kontrol


a. Accumulator Unit
Biasanya ditempatkan pada jarak sekitar 100 meter dari rig. Accumulator
bekerja pada BOP stack dengan “high pressure hydraulis” (saluran hidrolik
bertekanan tinggi). Pada saat terjadi “kick” Crew dapat dengan cepat menutup
blowout preventer dengan menghidupkan kontrol pada accumulator atau pada
remote panel yang terletak pada lantai bor.
Unit accumulator dihidupkan pada keadaan darurat yaitu untuk menutup
BOP Stack. Unit ini dapat dihidupkan dari remote panel yang terletak pada lantai
bor atau dari accumulator panel pada unit ini terdiri dalam keadaan crew harus
meninggalkan lantai bor.

45
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

Gambar 5.16. Accumulator

46
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di PPSDM
Migas Penulis menyimpulkan bahwa :
1. Dalam Operasi Pemboran diperlukan Lima system, terdiri dari :
a. Hoisting System
b. Rotating System
c. Circulating System
d. BOP System
e. Power System
2. Hoisting System : adalah system yang mempunyai kapasitas untuk
menurunkan dan menaikan Drill String.
3. Rotating System : Untuk memutar rangkaian pipa bor
4. Circulating System : Untuk mensirkulasikan Lumpur ke dalam
Lubang bot.
5. BOP System : Untuk mencegah, menahan dan mengontrol
tekanan dari dasar sumur.
6. Power System : Untuk memberikan Tenaga Otomatis pada system
lainnya tapi tidak termasuk BOP System.
7. BOP adalah alat yang digunakan untuk menutup/menahan
semburan liar atau mengalirnya fluida formasi ke dalam lubang bor
secara tak terkendali (Menghentikan laju kick dan mencegah
terjadinya Blow Out)
8. Annular Type BOP berisi Rubber Packing Element yang dapat
menutup lubang annulus baik lubang dalam keadaan kosong
ataupun rangkaian pipa bor.
9. Ram type BOP hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran
pipa tertentu atau pada keadaan tidak ada pipa dalam lubang.

47
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

10. Pipe ram digunakan untuk mrenutup lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor berada dalam lubang bor.
11. Blind ram digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor tidak berada di dalam lubang bor.
12. Shear ram digunakan untuk memotong pipa sehingga lubang bor
kosong.
13. Accumulator adalah botol tekanan atau pressure Bottle yang
berfungsi menutup Blow Out Preventer dengan menghidupkan
control pada remote control panel.
14. Choke Line berfungsi membuang lumpur atau gas pada sumur
pemboran ke flare dan biasanya berukuran lebig besar ketimbang
kill line.

48
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

6.2. Saran
Dengan melihat kondisi yang ada di Rig R-600 selama praktek maka
penulis dapat menyarankan bahwa:
1. Untuk Universitas Dili (Undil) :
 Membuat lapangan simulasi drilling dan produksi agar bisa
meningkatkan kemampuan mahasiswa/i Universitas Dili di bidang
perminyakan.
 Menjaga kedisiplinaan dan efisiensi kerja yang selama ini telah
dilaksanakan antara Universitas Dili(Undil) dengan PPSDM Migas
Cepu Indonesia.
2. Untuk PPSDM Migas Cepu Indonesia:
 Sebaiknya peralatan yang mulai rusak segera di perbaiki atau di
ganti untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah.

49
Laporan Praktek Kerja Industri
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak Dan Gas Bumi
2018

DAFTAR PUSTAKA

1. Applied drilling Engineering, Adam T. Bourgoyne Jr. Keith


K. Millhein, Martin E. Chenevert, F.S Young Jr. First Printing
Society of Petroleum Engineers, Richardson, TX, 1986
2. Chevron Drilling Reference Series, volume Eleven, well control
.and Blowout Prevention
3. Drilling Engineering Note Book, Shell International petroleum
Masatschappij B.V, Training Divition Drilling Engineering.
4. Drilling Engineering; Dipl.-Ing. Wolfgang F. Prassl; Curtin
University Technology
5. Drilling Engineering a well completion Palning Approach, Neal J. Adams,
Tommie Charrier, Research Associate, Penn Well Books, Penn
Well Publishing Companya, TulsaL, Oklahoma, copy Right@1985
6. Rig Induction, Schlumberger, April 2004
7. Oil &Gas well drilling & Servicing eTool, U.S.Departament of Labour,
Occupational Safety & Health Administration.
8. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-angkat-hoisting-
system.html
9. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-putar-rotating-
system.html
10. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-sirkulasi-
circulating-system.html
11. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-pencegah-
semburan-liar-blow-out.html
12. http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-tenaga-power-
system.html
13. https://ngelmumigas.wordpress.com/2013/08/13/5-sistem-pengendalian-
semburan-liar-bop-system/

50

Anda mungkin juga menyukai