PENDAHULUAN
Dalam kerja praktek ini siswa di tuntut untuk belajar secara langsung
mengenai pekerjaan yang ada di lapangan, menggunakan keterampilan yang
dimiliki dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah di pelajari dengan
menyesuaikan diri dengan hal-hal yang praktis di lapangan, sehingga siswa
mampu mengembangkan kreativitasnya.
Seperti yang telah di jelaskan di atas, maka kerja praktek yang dilakukan
di PPSDM MIGAS, CEPU lebih ke bagian pemboran.
Pemboran sendiri adalah merupakan kegiatan yang dijalankan dalam industri
migas untuk mengakses sumur guna mengambil fluida reservoir seekonomis
mungkin. Sebelum pemboran dilakukan terlebih dahulu dilakukan persiapan
tempat pemboran dimana kegiatan ini meliputi; persiapan tempat sendiri,
membangun infrastrukturr menuju lokasi pemboran, penujukkan pekerja serta
proses mendirikan rig (rigging up) dan proses pengecekan semua sistem itu
sendiri.
Dalam dunia migas berhasilanya suatu pemboran ditentukan oleh 5 sistem
tersebut antara lain yaitu:
Sistem Bop, sistem angkat (Hosting System) Sistem Sirkulasi, Sistem Putar
dan Sistem Tenaga. Kelima (5) system tersebut saling menunjang untuk
mencapai keberhasilan proses pemboran, apabila salah satu dari sistem itu
1
tidak berjalan maka akan berdampak terhadap sistem lainnya dan
mengakibatkan kerugian.
2
1.5.1. Observasi
Metologi pemgumpulan data yang penulis lansung melakukan pengamatan
dan observasi di lapangan khususnya PPSDMMigas Cepu, mengenai tentang
peralatan sistem Bop sendiri.
BAB III TEORI DASAR, Dalam bab ini lebih dibahas tentang teori dasar dari
Sistem BOP dan sub-komponennya serta mekanisme kerja dan
pengaplikasiannya.
BAB IV PEMBAHASAN, Dalam bab ini dibahas detail tentang mekanisme kerja
BOP System serta spesifikasinya peralatan di PPSDM Migas Cepu .
3
BAB V, Berisi tentang kesimpulan yang diambil dari pembahasan bab-bab
sebelumya dan saran.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM LAPANGAN
5
F.10000 dan F. 0.1 untuk tiap peti (37,5 liter minyak tanah dari hasil
pengilangan). Penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok oleh Mr.
Adrian Stoop. Januari 1893, ia menyusuri Bengawan Solo dengan rakit dari
Ngawi menuju Ngareng Cepu dan akhirnya memilih Ngareng sebagai tempat
pabrik penyulingan minyak dan sumurnya dibor pada Juli 1893. Daerah tersebut
kemudian dikenal dengan nama Kilang Cepu. Selanjutnya, berdasarkan akta No.
56 tanggal 17 Maret 1923 DPM diambil alih oleh BPM (Bataafsche Petroleum
Maarschappij) yaitu perusahaan minyak milik Belanda.
6
2.1.3. Periode Zaman Kemerdekaan (Tahun 1945)
Zaman kemerdekaan, Kilang minyak di Cepu mengalami beberapa perkembangan
sebagai berikut:
7
Tahun 1961, Tambang Minyak Nglobo CA diganti PN PERMIGAN (Perusahaan
Minyak dan Gas Nasional) dan pemurnian minyak di lapangan minyak Ledok dan
Nglobo dihentikan.Pada tahun 1962, Kilang Cepu dan lapangan minyak
Kawengan dibeli oleh pemerintah RI dari Shell dan diserahkan ke PN
PERMIGAN.
8
h. Periode 1984 – 2001
Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 0177/1987 tanggal 05
Desember 1987, dimana wilayah PPT Migas yang dimanfaatkan Diklat
Operasional/Laboratorium Lapangan Produksi diserahkan ke PERTAMINA EP
ASSET 4 Cepu, sehingga Kilang Cepu mengoperasikan pengolahan crude oil
milik PERTAMINA. Kedudukan PPT Migas dibawah Direktorat Jendral Minyak
dan Gas Bumi, Departemen Pertambangan dan Energi yang merupakan pelaksana
teknis migas di bidang pengembangan tenaga perminyakan dan gas bumi.
Keberadaan PPT Migas ditetapkan berdasarkan Kepres No. 15/1984 tanggal 18
Maret 1984, dan struktur organisasinya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi No.1092 tanggal 05 November 1984.
9
2.2. Visi dan Misi PPSDM Migas, Cepu
2.2.1. Visi PPSDM Migas, Cepu
Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi yang unggul
dengan mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih, baik, transparan dan
terbuka.
10
PUSAT
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK
DAN GAS BUMI
(BPM) / 100
Sub bidang
Program
(BPM PP) /310
Sub bagian
Sub bidang Evaluasi
Keuangan
(BPM PE ) /320 (BPM UK) /220
PUSAT BIDANG
PENGEMBANGAN SUMBER PERENCANAAN DAN STANDARISASI BAGIAN
DAYA MANUSIA MINYAK PENGEMBANGAN TATA USAHA
DAN GAS BUMI SUMBER DAYA MANUSIA
(BPM) / 100 (BPM S) /400 (BPM U) / 200
KELOMPOK
Sub bidang Sub bidang
Perencanaan Sub bagian JABATAN
Program
Pengembangan Sumber Kepegawaian dan FUNGSIONAL
(BPM PP) /310
Daya Manusia Umum
(BPM SP) /410 (BPM UP) /210
BIDANG
PROGRAM DAN Sub bidang
EVALUASI
Standarisasi
(BPM P) /300 Pengembangan
Sumber Daya Manusia Sub bagian
(BPM SS) /420 Keuangan
(BPM UK) /220
Tabel : 2.1. Struktur Organisasi PPSDM Migas (PPSDM MIGAS CEPU 2019)
11
Gambar: 2.1. Peta Lokasi Lapangan, Cepu (PPSDM MIGAS CEPU 2019)
Gambar: 2.2. Peta Top Struktur Lapangan, Cepu (Harsono pringgoprawiro, 1983)
12
2.4.2. Stratigrafi, Cepu
Formasi tertua di lapangan Cepu adalah formasi Wonocolo bagian atas yang
terdapat di daerah puncak antiklin Kawengan.Litologinya terdiri atas napal
pasiran dengan sisipan batugamping pasiran. Diatas formasi Wonocolo
berkembang formasi Ledok yang disusun oleh batugamping pasiran selang seling
dengan batupasir gampingan, dijumpai struktur sediment perlapisan silang siur
dan bioturbasi. Glaukonit ditemukan pula di formasi ini yang makin ke atas
jumlahnya makin banyak. Diatas formasi Ledok berkembang batunapal massif
dari formasi mundu yang merupakan formasi termuda. Formasi Wonocolo bagian
tengah tidak tersingkap dimana litologinya terdiri atas napal berselingan dengan
batugamping dan disisipi oleh batu pasir. Tebal formasi Wonocolo bagian tengah
130 – 140 meter.
13
a. SKK Migas (BP Migas).
b. ConocoPhillips Indonesia.
c. Total E&P Indonesia.
d. ExxonMobil Cepu Ltd.
e. Star Energy.
f. Chevron.
g. Pertamina.
h. Santos (Sampang) Pty Ltd.
i. Medco E&P.
j. Petronas Carigali Indonesia.
k. Energy Equity Epic (Sengkang).
l. PHE – ONWJ.
m. Kangean Energy Indonesia.
n. Vico Indonesia.
o. BOB PT.Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu.
p. Hess (Indonesia-Pangkah).
q. Citic Seram Energy Ltd.
r. CNOOC.
s. Premier Oil.
t. BP Berau.
u. Salamander Energy.
v. JOB Simenggaris.
w. Eni Indonesia.
14
2.4.3.2. Program Kerjasama Perguruan Tinggi
a. Institut Teknologi Bandung (ITB).
b. Universitas Trisakti Jakarta.
c. UPN “Veteran” Yogyakarta.
d. UNISBA Bandung.
e. Universitas Islam Riau.
f. Universitas Dili (UNDIL).
g. ITS, ITATS, UGM, UNDIP, Univ.Airlangga, Univ. Brawijaya,
UNS,Univ. Hasanudin Makasar,Univ. Proklamasi Yogyakarta, STEM
Akamigas, Unpad, Unpatti Maluku, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya ,
dan lain- lain’.
15
BAB III
DASAR TEORI
16
d. Blind or Blank rams
e. Shear rams
f. Drilling Spool
17
Gambar: 3.2. Annular Preventer (Charley, 1903)
Pipe Ram lubang bor kosong, biasanya terdapat pada pemboran lepas pantai
18
Gambar: 3.3. Ram preventer
(Weateherford Company 2019
)
a. Pipe Ram
Untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada dalam lubang
bor. Ram ini dapat menutup disekeliling drillpipe, tubing, drill colar, kelly atau
9casing tergantung dari ukuran ram yang dipilih.
Pipe Ram
Shear Ram
Gambar: 3.4. Pipe Ram dan Shear Ram (Weateherford Company 2001)
b. Blind Ram
Menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada dalam lubang
bor. Blind ram hampir mirip dengan pipe ram, kecuali packer diganti dengan
packer tanpa cutouts (lengkungan pipa). Ram ini didesain untuk menutup dan
mengisolasi lubang bor pada saat drill string atau casing tidak berada dalam
lubang pemboran.
19
c. Shear Ram
Bagian dari Ram BOP untuk menutup lubang bor. Memotong drill pipe dan seal
sehingga
20
Gambar: 3.6. Casing head
(Charley 1903)
3.2. Accumulator
Saat awal mulai terjadi well kick adalah merupakan saat kritis yang
memerlukan tindakan yang cepat, untuk menghindari membesarnya kick dan
membesarnya semburan agar tidak terjadi semburan liar maka diperlukan suatu
unit pengendali (control system) yang dapat menyediakan tenaga hidrolik yang
terus menerus (otomatis) dengan cepat, mudah, aman dan praktis untuk menutup
pencegah semburan liar.
Unit peralatan ini di industri pemboran disebut accumulator unit atau closing
unit, disebut accumulator unit karena cairan hidrolik dikumpulkan (accumulates)
atau ditimbun di dalam lubang baja di bawah tekanan tinggi dan siap untuk
dipakai. Disebut closing unit karena sistem mempunyai fungsi utama untuk
menutup (closed) PSL pada saat kick.
Biasanya ditempatkan pada jarak sekitar 100 meter dari rig. accumulator
bekerja pada BOP Stack dengan “high pressure hydraulis” (saluran hidrolik
bertekanan tinggi). Pada saat terjadi “kick” Crew dapat dengan cepat menutup
blowout preventer dengan menghidupkan kontrol pada accumulator atau pada
remote panel yang terletak pada lantai bor.
21
Accumulator dihidupkan pada keadaan darurat yaitu untuk menutup Bop
Stack. Unit ini dapat dihidupkan dari remote panel yang terletak pada lantai bor
atau dari accumulator panel pada unit ini terdiri dalam keadaan crew harus
meninggalkan lantai bor. Untuk lebih detail tentang accumulator, seperti;
22
g. Remote control, merupakan unit panel yang digunakan untuk mematikan
dan menghidupkan accumulator.
23
Gambar: 3.8. Choke Manifold (Choke Line), (Charley, 1903)
Mekanisme kerja dar kill line bekerja pada Bop stack biasanya berlawanan dengan
choke manifold (Choke line).
Lumpur berat dipompakan melalui kill line sampai tekanan hidrostatik lumpur
dapat mengimbangi tekanan formasi.
24
3.2. Supporting Equiment
3.2.1. Well Head
Well head terletak tepat di atas sumur dan merupakan alat tambahan pada
bagian atas casing, juga berfungsi sebagai fondasi Bop Stack.
25
Gamabar: 3.11. Mud pump (Charley, 1903)
26
3.2.4. Rubber Packing
Berfungsi sebagai bagian (berbentuk karet) yang ada di dalam annular
preventer, yang dapat menutup lubang bor saat terjadi kick.
Mekanisme kerja menutup lubang pada annular preventer jika terjadi tekanan
yang tingi dari dalam lubang sumur.
27
Gambar 3.14. Mud Gas Separator (Charley, 1903)
3.2.6. Flare
Flare merupakan bagian terpenting dan membakar gas yang beracum.
Berfungsi untuk membakar gas yang tidak terpakai.
Mekanisme kerja pada gas yang pada saat terjadi kick yang dipisahkan mud gas
separator di bakar melalui flare,
28
keatas melalui pipa bor. Untuk mencegah terjadinya semburan dan dalam pipa ini
maka dipasanglah peralatan pencegah semburan liar dan dalam pipa.
Difnisi dari Bop dalam: untuk sistem yang dapat dipasang atau diletakan pada
rangkaian pipa,
Prisip kerja float valve ini untuk menutup kembali valve yang fluida
pemborang melewati.
b. Katup Drop In
Berfungsi untuk mengalir fluida hanya arah saja yang dipasang berapa meter
dibawah Bop stack.
Mekanisme kerja pada katup yang menutup setelah setelah aliran dari satu arah
lewati.
29
Gamabar: 3.17. Katup Drop “In” (Company, Tulsa oklahoma 1986)
30
Memasang dengan caradi ulir, Full opning Valve dalam keadaan terbuka
dan tertutup abila tersebut sudah kuat terpasang dengan cara memutar
bola di dalam valve dengan mengunakan valve ini.
Gambar: 3.19. Full opening Safety Valve (Company, Tulsa oklahoma 1986)
31
lubang ditengah akan menyempit dan menutup menyesuaikan bentuk
pipa yang ditutup serta memberi kerapatan yang baik.
32
Gambar: 3.21. Ram Preventer (Company, Tulsa Oklahoma 1986)
3.3.2.3. Diverter
Diverter biasa digunakan pada awal-awal trayek pemboran. Diverter
tidak didesain untuk menghentikan aliran akan tetapi sebagai jalur
bagi aliran dan dalam sumur untuk mengalir menjauhi rig. Alat ini
digunakan untuk melindungi kru dan alat-alat pemboran dengan jalan
mengarahkan aliran dan dalam sumur.
Berfungsi Alat ini digunakan untuk melindungi kru dan alat-alat
pemboran dengan jalan mengarahkan aliran dan dalam sumur ke jalur
yang aman.
33
BAB IV
PEMBAHASAN
34
Meknisme Kerja: terdapat pada kepala sumur dibawah rotri table dan terdiri
dari sejumlah valve (preventers) yang dapat menutup lubang bor.
35
2. Blind Ram
3. Shear Ram
36
Tabel 4.2. spesifikasi Ram Preventer
Model ZFZ 18/21
Size 7×1/16
Rate Working Presure 3000 psi
Temperature Raring T20
Product Description Code 201001
Lisence No XK 14-001-00025
Operation Presure 1200-1500 psi
Dimention 885,8-29,9×40 inch
Weight 6086 lbs
Serial number 1002013
Date of manufacture 2010,02
a. Fungsi Pipe Ram: untuk menutup lubang bor pada waktu Rangkaian pipa
bor berada lubang bor.
b. Fungsi Dari Shear Ram: adalah menutup lubang pada waktu pipa bor
tida berada lubang bor.
37
Gambar: 4.4. Shear Ram (Weatherford Company, 2001)
7 ×1/16 inch
Size
Woworking presure 3000 psi
C. Shear Ram: menutup lubang bor dan sekaligus memotong rangkaian pipa
bor berada lubang bor.
38
4.1.2. Drilling spool
Drilling spools adalah terletak diantara preventer.sebagai tempat
pemasangan choke line (yang mensirkulasikan “kick” keluar dari
lubang bor) dan kill line (yang memompakan lumpur berat). Ram
preventer pada sisa-sisanya mempunyai “cutlets” yang digunakan
untuk maksud yang sama.
Berfungsi sebagai tempat pemasangan kill line dan choke line.
Mekanisme kerja tempata diantara preventeruntuk pemasangan
choke line (yang mencirkulasikan kick keluar dari lubang bor) dan
kill line memompakan lumpur berat.
39
Mekanisme kerja: bekerja pada Bop stack dengan high presure line
apabila dihidupkan choke manifold membantu back presure di dalam
lubang bor.
Model JG 52/ 35
Working Presure 5000 psi
Size 21/16
Made in China yancheng sanyi
petrochemical machinery
COL.LTD. China
40
melalui killline dalam lumpur sampai tekanan hidrostatik lumpur
dapat mengimbangi tekanan formasi.
41
4.2.1.1. Komponent Utama Dari Accumulator Unit
a. Botol-botol accumulator, berisi cairan hidrolik yang disimpan dalam
keadaan bertekanan tinggi bersama gas nitrogen terkompresi sehingga
cairan hidrolik dapat cepat mengalir untuk dipergunakan.
b. Pompa bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan hydraulic pressure
switch otomatis, sehingga pompa dapat mengisi accumulator setiap
saat apabila hidrolik di accumulator turun dan dikembalikan sampai
sebesar tekanan kerja accumulator.
c. Control manifold yang terdiri dari valve-valve, pressure regulator
mengatur tekanan dan aliran dari cairan hidrolik ke masing-masing
PSL.
d. Bejana penampung cairan hidrolik dengan tekanan sama dengan udara
luar.
e. Cairan hidrolik yang dipergunakan harus mempunyai kekentalan
rendah, tidak mudah terbakar, tidak dapat menyebabkan karat dan
memiliki sifat melumasi yang baik dan khusus untuk di laut tidak
boleh menyebabkan matinya makhluk laut.
f. Pipa Line 1”, berupa pipa tahan bertekanan tinggi untuk mengalirkan
cairan tenaga hidrolik ke PSL dan aliran kembalinya cairan dari PSL
ke bak penampung.
g. Remote control, merupakan alat system pengendali accumulator unit
dari jarak jauh.
42
Gambar: 4.9 Accmulator (Weatherford Company, 2001)
Model FQK-480
Quantity of Presure Operated 5 psi
Total volume Accumulator 12×40 liter
Effetive reservoir capacity 1100 galon
Motor power 18,5 kw
Shipment date 2013-12
System working presure 21 mpa
Air presure 0,65-0,8 mpa
43
44
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
45
5.2 Saran
46
DAFTAR PUSTAKA
8. Rig Train, well control for the drilling team. Down Hole Technology
Limited, Weateherford company, 2001
47
LAMPIRAN
48
49