PENDAHULUAN
globalisasi di masa yang akan datang. Seiring dengan tuntutan dunia kerja yang
semakin kompetitif, maka siswa siswi sebagai subjek dan objek pembangunan
Sejalan dengan usaha untuk mengembangkan sektor industri yang kokoh maka
perlu diciptakan suatu keseimbangan antara dunia pendidikan dan industri untuk
Salah satu langkah untuk menunjang hal tersebut maka Sekolah Menengah
1
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
dan Petrokimia dalam bidang industri dan dapat menerapkan segala ilmu yang
PPSDM Migas hadir sebagai lembaga pembangunan sumber daya manusia dan
gas bumi serta memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang berfungsi untuk
memberi sertifikasi kepada pegawai yang bekerja di lingkungan minyak dan gas.
Sertifikasi ini merupakan tanda pengakuan oleh pemerintah atas tingkat keahlian
Bagaimana Heat Balance pada Heat Exchanger. Plan Crude destilasi unit PPSDM
November 2022.
Agar lebih tertitik dan memiliki batas maka, Batasan Masalah dalam Praktek
di PPSDM Migas
2
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
khusus dari pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) ini adalah untuk
mengevaluasi cara kerja Heat Exchanger yang terdapat di unit kilang PPSDM
Migas Cepu.
3
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja
PPSDM MIGAS dibantu oleh Bagian Tata Usaha. Sebagai Kepala TU adalah Sri
Wahjoe Handajani, SE. Kepala TU dibantu oleh Sub Bagian Kepegawaian dan
4
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Kapus PPSDM MIGAS, secara langsung membawahi tiga (3) Bidang dan
Sebagai Kepala Bidang Program dan Evaluasi adalah Bambang Priyatna Wijaya,
ST MT. Bidang Program dan Evaluasi membawahi Sub Bidang Program yang
dikepalai oleh Asyik Kurniawan, ST dan Sub Bidang Evaluasi yang dikepalai oleh
adalah R Suhardi, ST. Terdapat dua Sub Bidang di bawah Bidang Perencanaan
5
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
dikepalai oleh Ir. Henk Subekti, Dipl Eng. Bidang Penyelenggaraan dan Sarana
Pengembangan SDM dengan kepala Ir Sutoyo serta Sub Bidang Sarana dan
6
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Abad 19
Bermula dari Dordtche Petroleum Maatschappij (DPM) pada awal abad 19
1886 – 1942
Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM)
1942 – 1945
BPM di bawah kolonialisme Jepang
1948
Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) tahun 1948
1950
Administrasi Sumber Minyak (ASM)
1957
Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI) tahun 1957.
1957
Tambang Minyak Nglobo, CA
7
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1961
PN Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Permigan)
1966 – 1978
Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas
(Pusdiklap Migas) yang merupakan bagian dari Lemigas tahun 1966 – 1978.
1978 – 1984
Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB
LEMIGAS) tahun 1978 – 1984
1984 – 2001
Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS)
tahun 1984 – 2001
2001 – 2016
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas)
tahun 2001 – 2016
2016 – Sekarang
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
(PPSDM Migas)
8
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
9
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia di subsektor minyak dan gas
Pelaksanaan Kegiatan
Misi:
Dalam usaha mewujudkan visi tersebut disusun misi yang harus dilaksanakan,
yaitu:
1. Menyiapkan sumber daya manusia di subsektor minyak dan gas bumi yang
pelatihan.
A. Metodologi Penelitian
Ada beberapa jenis data yang diolah pada proses perhitungan kali ini, antara lain:
1. Lapangan
10
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2. Data literatur
Data lain dapat diperoleh dengan mencarinya di literatur yang tersedia pada buku
4) Densitas solar
11
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Alat:
Bahan Baku :
Dalam Unit Kilang terdapat bahan baku yang mendukung proses produksi,
Crude oil atau dalam Bahasa Indonesia disebut minyak mentah atau minyak bumi
merupakan cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Penyusun
utama crude oil adalah komponen hidrokarbon. Di samping ada juga unsur
12
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
dan juga logam dalam bentuk senyawa garam. Unsur selain hidrokarbon tersebut
disebut sebagai impurities. Impurities pada crude oil akan dihilangkan dengan
proses treating.
Pada bidang refining, diketahui ada empat jenis hidrokarbon, yaitu parafin,
naften, olefin, dan aromat. Dari keempat jenis hidrokarbon tersebut, hanya
parafin, naften, dan aromat yang terdapat pada crude oil. Senyawa hidrokarbon
minyak bumi (refining). Karena sifatnya yang tidak stabil, senyawa ini cenderung
relatif dan mudah berpolimerisası dan membentuk gum. Oleh karenanya senyawa
olefin tidak terdapat pada crude oil karena pada dasarnya, apa yang terbentuk di
Bahan baku yang digunakan berupa crude oil yang merupakan berbagai
mengandung O2, S, N2, logam-logam dan air dalam jumlah sedikit. Bahan baku
Crude oil yang mengandung hidrokarbon jenis parafin dan mengandung sedikit
hidrokarbon nafta. Dimana juga dapat disebut dengan jenis parafin yang
mempunyai sifat:
13
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
petroleum
Kinematic Viscosity (100 °F) :5,64 (5,17) Karakteristik Faktor 5,64 (5,17)
Karakteristik Faktor
Kuop :11,8
Crude oil yang mengandung hidrokarbon jenis naftane dan sedikit yang
mengandung hidrokarbon parafin. Dimana dapat disebut juga jenis naftane yang
14
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Bahan baku pembantu diperlukan dalam proses treating yang berfungsi untuk
mutu produksi dan dapat merusak peralatan pada proses pengolahan. Bahan
a. Amoniak (NH3)
mengikat gas H2S dalam minyak dan menetralkan senyawa- senyawa asam yang
15
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
alat dengan cara mencuci hasil pemisahan crude oil dan dapat juga digunakan
untuk proses treating yang bertujuan untuk memisahkan hydrogen dan sulfur
sebagai berikut:
a. Pertasol CA
Pertasol ini merupakan campuran hidrokarbon cair yang merupakan trayek didih
4) Sebagai komponen dalam pembuatan bahan karet pada pabrik ban, vulkanisir,
dan
Spesifikasi pertasol CA yang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil rapat pada
16
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2 Densitas: D-86
IBP 0°C 45
Tembaga
6 Aromatic % D-1319 20
Content Volume
b. Pertasol CB
Spesifikasi Pertasol CB yang ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil rapat pada
17
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2 Densitas: D-86
Tembaga
2 hrs./100°C
6 Aromatic % D-1319 25
Content Volume
c. Pertasol CC
ditetapkan oleh Pertamina dalam hasil rapat pada tanggal 6 Februari 2012 yang
18
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2 Densitas: D-86
Tembaga
6 Aromatic % D-1319 25
Content Volume
d. Residu
19
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Residu merupakan fraksi berat dari minyak bumi yang mempunyai titik didih
paling tinggi yaitu 350°C dan merupakan hasil bawah dari residu stripper. Residu
biasanya digunakan sebagai bahan bakar dalam pabrik karena mempunyai heating
value yang tinggi. Produk residu di Kilang PPSDM Migas dikenal dengan nama
Minyak Bakar Cepu (MBC). MBC memiliki spesifikasi yang telah ditetapkan
olen Direktur Jendral Minyak dan Bumi pada tanggal 15 Agustus 2011 dapat
ASTM/lain
20
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Solar atau Gas Oil mempunyai trayek didih 250-350°C. BBM jenis solar 48
memiliki spesifikasi berdasarkan ketentuan dirjen migas yang dapat dilihat pada
uji
ASTM
atau indeks
setana
D-1298
(40°C)
0.25
0.05
21
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
90% vol.
Penguapan
FAME D-7371
tembaga
Sedimen
kuat KOH/g
total KOH/g
22
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Oksidasi
Prosedur
1. Crude Oil dari tangki feed dipompakan oleh pompa feed melewati HE,
(residu). Residu mengalir dari bottom evaporator ke residu stripper C-5 HE 4 dan
2. Dari top evaporator campuran minyak dari fraksi-fraksi pertasol dan solar
masuk ke kolom fraksi C-I untuk dipisahkan sesuai fraksi-frakSI atau sesuai
trayek didihnya. Pada kolom fraksinasi teriadi kontak uap dan cairan, sehingga
uap yahng titik embunnya sama dengan cairan yang dilewati, maka akan
mengembun pada tray tersebut. Uap yang tidak mengembun akan Keluar melalui
puncak kolom C-1 sebagai uap produk pertasol sebagai umpan kolom C-2 untuk
dipisahkan sebagai produk pertasol CA, pertasol CB, dan Naptha. Uap yang tidak
bisa mengembun pada kolom C-2 akan keluar melalui puncak kolom C-2 sebagai
23
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4. Dari side stream paling atas yaitu side stream no.8 kolom C-1 diambil
produk pertasol CC, kemudian ke cooler, separator lalu ke tangki pertasol CC.
5. Dari side stream bagian bawah kolom C-1 diambil produk solar. Kemudian
masuk ke solar stripper. Dari bottom solar stripper masuk ke HE-1, cooler
separator kemudian ke tangki penampungan solar T106, T111, T120 T1O4 T125,
1 Heat Exchanger
adalah jenis Shell and Tube Heat Exchanger, Crude oil dilewatkan pada
Shell dan produk panas pada tube. Jumlah HE yang dioperasikan ada lima
Sehingga temperatur crude oil naik dari kurang lebih 33°C menjadi kurang
24
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Cara kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari dua fluida
permukaan kontak langsung berarti tidak ada dinding antara kedua fluida.
Contoh: aliran steam pada kontak langsung yaitu 2 zat cair yang
fluida.
25
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Bubble Cap Tray adalah tray yang menggunakan bubble cap untuk
mencapai tahap keseimbangan. Mana uap dapat masuk dari bagian bawah
tray dan terdispersi pada permukaan bawah cairan melalui celah atau slot.
Massa uap-cairan membentuk froth dengan luas antar muka yang besar
26
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
TABEL 3.6 Perbandingan pola segitiga, persegi dan diamond pada susunan
tube
banyak. menggunakan
bahan kimia
secara mekanik
menangani fluida
27
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1. Koefisien 1. Pressure
dibandingkan serendah
namun pitch
segitiga film
2. Mudah relative
dibersihkan rendah
secara
mekanik
3. Baik untuk
fluida
fouling
3. Dapur Pemanas/Furnace
Berfungsi untuk memanaskan crude oil dari kurang lebih 120°C menjadi
kurang lebih 330°C. Pada temperatur tersebut sebagaian besar fraksi-fraksi pada
crude oil pada tekanan sedikit diatas 1 atm telah menguap kecuali residu.
28
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Proses pemanasan pada furnace diawali dengan burner atau bahan bakarnya.
Setelah suhu turun cukup rendah, tungku akan menyala. Hal ini yang dapat
menyebabkan pertukaran energi gas dan panas. Pertukaran energi tersebut akan
memasukkan udara dan mengubah gas menjadi energi panas yang akhirnya
4. Cooler
Berfungsi untuk mendinginkan fluida panas menjadi fluida dingin sesuai suhu
yang dikehendaki. Ada 14 cooler tipe Shell and Tube dan 6 box cooler.
29
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dalam Air Cooler, maka udara panas akan disedot masuk lewat bagian belakang
unit dengan memakai kipas. Kemudian udara panas tersebut langsung bersentuhan
dengan air di media pendingin. Sehingga udara panas pun akan menyerap tiap-tiap
partikel air.
5. STABILIZER
Alat yang berfungsi sebagai pembagi aliran crude oil yang menuju ke
GAMBAR.II.9 Stabilizer
30
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Cara kerja stabilizer sendiri menggunakan cara membandingkan arus input dari
tegangan PLN dengan arus output yang keluar ke rumah tangga. Saat terjadi
6. KOLOM FRAKSINASI
31
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
7. STEAM ACCUMULATOR
32
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
8. KOLOM STRIPPER
suatu produk/memurnikan.
33
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Pada dasarnya prinsip kerja stripper adalah proses penguapan biasa, pada
temperatur tertentu fraksi ringan yang titik didihnya lebih rendah dari temperatur
34
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
10. POMPA
penggerak uap air (steam) dan pompa centrifugal dengan penggerak motor
listrik.
35
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Shell
Dalam
Buffle
e)Jumlah Passes N 1
Tube
36
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
b) Panjang Tube L Ft 10
d)BWG 14
g)Jumlah Passes n 1
B. Data Lapangan
(°C)
(°C)
37
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Heat Exchanger 4
Heat Exchanger 4
38
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Heat Exchanger 4
Heat Exchanger 4
39
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
perpindahan panas yang terjadi pada solar ke crude oil sebesar 67235 8994
sebesar 3.98. Pressure drop pada shell (solar) sebesar 0,1848 Psi dan
40
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
ditube maupun di shell. Impurities inı berasal dari kerak-kerak api yang
berasal dari aliran solar atau berkarat nya alat yang memiliki kadar yang
fouling factor pada alat heat exchanger tersebut. Nilai factor pengotor
impurities yang dapat membuat kerak pada dinding-dinding pipa. Hal ini
menunjukkan bahwa temperature dan laju alır fluida dan impurities sangat
berpengaruh pada nilai fouling factor (Rd). Semakin tinggi suhu maka
semakin besar pula factor pengotor dikarenakan suhu yang tınggi dapat
perpindahan panas (Ud) yang diperngaruhi oleh adanya fouling factor (Rd)
karena semakin banyak kotoran yang menempel pada tube maka ilai
tinggi pressure drop maka semakin tinggi pula fouling factornya. Hal ini
menyebabkan friksi pada tube dan shell akan semakin banyak dan
perpindahan panas yang terjadi akan terganggu. Nilai pressure drop yang
41
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
diperbolehkan.
(Ud) sebesar 3,98. Hal ini menunjukan bahwa hantaran perpindahan panas
dalam keadaan ini sangatlah kotor sehingga (fouling factor atau Rd)
kotoran yang menempel pada bagian permukaan dinding shell dan tube
hantaran panas jika sudah ada endapan atau sudah beroperasi yaitu sebesar
Terlihat bahwa hasil dirt factor hasil perhitungan lebih besar dari dirt
akan menghambat laju perpindahan panas antara hot fluid dan cold tluid.
Terlihat bahwa pressure drop hasil perhitungan jauh lebih kecil dari pada
42
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1.Temperatur dan laju alir fluida dan impurities sangat berpengaruh pada nilai
Fouling factor (Rd). Semakin tinggi nilai suhu maka semakin besar pula factor
pengotor karena suhu yang tinggi. Dari hasil pengamatan di Heat Exchanger
diperoleh nilai Rd sebesar 0,1953 jam.ft. F/Btu darn Ra desain sebesar 0,005 jam
ft. F/Btu. Serta nilai dari heat efficiency sebesar 87,646 o. Berdasarkan parameter
2.Dari data dilapangan hasil yang di dapat, dilakukan pengamatan panas yang
Diterima oleh crude oil sebesar 544267,9281 BTU/jam sedangkan panas yang
melebihi pressure drop yang diizinkan. Nilai pressure drop yang diizinkan sebesar
10 PPsi
V.2 Saran
43
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Kern, D.Q. 2010. Process Heat Transfer. Int ed. McGraw Hill Book Company
Inc.
, N.Y.
Sigit, dkk. 2020. Buku Panduan Proses Kilang PPSDM Migas. Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi: Cepu, Jawa
Tengah.
Suyono, dkk. 2020. Buku Panduan Laboratorium Uii Produk PPSDM Migas.
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi Cepu, Jawa
Tengah.
44