PENDAHULUAN
Ketentuan magang telah diatur dalam Undang – Undang No.13 Tahun 2003
tentang ketenaga kerjaan khususnya pada pasal 21 – 30, lebih spesifiknya diatur
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.22/Men/IX/2009
tentang penyelenggaraan magang di dalam negeri. Dalam peraturan tersebut, magang
dapat diartikan sebagai : “Bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan
secara terpadu antara pelatih di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung
dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih
berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam
rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.”
1
a) GBHN
Meningkatkan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintahan dan masyarakat serta Badan Usaha yang memakai tenaga
kerja.
b) UU SPN No. 2 Tahun 1989 Ban W Pasal (1)
Penyelenggaraan pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur pendidikan
sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
c) PP No.39 Bab III Pasal 4 Butir (3)
Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Nasional dapat
berbentuk pemberian kesempatan magang dan/atau latihan kerja.
d) Kep.Mendikbud No.4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6)
Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan
kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia usaha yang diusahakan
dengan azas saling menguntungkan. Kerjasama SMK dengan dunia usaha
antara lain meliputi Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan magang.
Prakerin ini dilaksanakan pada tanggal 02 januari s/d 31 januari 2019 di Lapangan
Produksi Field Prabumulih dimana lapangan tersebut merupakan salah satu area produksi
yang termasuk dalam ruang lingkup PT. Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field yang dibagi
menjadi 3 Distrik Pengawasan yaitu :
2
1.3 Tujuan Prakerin
Laporan ini dibuat bertujuan untuk salah satu syarat praktek kerja lapangan yang di minta
oleh sekolah sebagai bukti bahwa saya memahami tentang materi apa saja yang telah di
dapat selama melaksanakan praktik. Laporan ini disusun secara sistematis berdasarkan
kurikulum berbasis kompetensi yang di awali pengumpulan data yang dapat mendukung
serta pembuatan rancangan laporan ini hingga terciptanya hasil akhir dan setelah saya
melaksanakan PRAKERIN di PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PRABUMULIH
FIELD, saya mendapatkan banyak pengalaman serta kesempatan untuk mengetahui
bagaimana serta mempraktekkan teori-teori yang telah di ajarkan di sekolah sehingga
kami dapat mengetahui perbedaan antara mempelajari teori-teori tersebut dengan
pelaksanaan yang secara nyata.
3
BAB II
TINJAUAN PT PERTAMINA EP
4
Paku Gajah Development Project di Sumatera Selatan,
Jawa Gas Development Project di Jawa Tengah,
Matindok Gas Development Project di Sulawesi Tengah.
1. CLEAN (BERSIH)
2. COMPETITIVE (KOMPETITIF)
5. COMMERCIAL (KOMERSIAL)
6. CAPABLE (BERKEMAMPUAN)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta dan penguasaan
teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.
5
4.5 VISI DAN MISI PT PERTAMINA ASSET 2 FIELD PRABUMULIH
A. Visi ( 2014 – 2025 ) : Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas
bumi kelas dunia.
B. Misi ( 2014 – 2025 ) : Melaksanakan pengusahaan sector hulu minyak dan gas
dengan penekanan pada aspek komersial dan operasi yang baik serta tumbuh dan
berkembang bersama lingkungan hidup.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Migas (minyak dan gas bumi) pertama kali ditemukan oleh bangsa Cina pada tahun
347 SM. Hanya bermodalkan bambu, mereka mampu mengebor hingga kedalaman lebih dari
800 kaki dan mendapatkan migas untuk pertama kali. “Bukan Amerika, bukan Eropa. Tapi
Cina, mereka memang bangsa yang pintar,” ujar pria yang akrab di sapa mike ini.
Pada tahun 1594, bangsa Persia berhasil menemukan MIGAS pada kedalaman lebih
dari 35 meter hanya dengan menggali menggunakan kekuatan otot tangan manusia saja. Hal
serupa juga dilakukan di California pada tahun 1850. MIGAS yang didapat disuling lalu
digunakan untuk menjadi bahan bakar penerangan.
Pada rentang tahun 1809 - 1859, Eropa dan Amerika Utara mengembangkan
pengeboran dengan menggunakan teknik percussion, dimana terdapat aksi penumbukan pada
batuan.
Pada tahun 1910, musibah pada bidang ini pertama kali terjadi. Yaitu pada salah satu
pengeboran MIGAS di Lakeview Gusher mengalami Blow Out. “Blow Out artinya tidak
mampunya manusia dalam mengontrol aliran MIGAS yang keluar dari bawah tanah,” jelas
mike. Akibatnya, jutaan barrel minyak keluar tak terkendali. Peristiwa tersebut dinobatkan
sebagai kecelakaan terbesar dalam sejarah panjang pengeboran MIGAS dunia.
Namun, pada tahun 1920 - 1940 perkembangan dunia MIGAS mengalami percepatan.
Hal tersebut ditunjukkan dengan dimulainya pengeboran off-shore dan perhatian khusus
terhadap penanggulangan bencana-bencana yang mungkin terjadi dalam eksplorasi.
Selanjutnya pada tahun 1981, pertama kalinya sumur MIGAS off-shore dibor dengan
bentuk horizontal. “Pengeboran MIGAS tak harus secara vertical. Namun, juga
dimungkinkan secara horizontal,” ujar Mike.
7
Saat ini, dunia MIGAS terus beranjak naik. Teknologinya pun terus berkembang demi
menjawab tantangan-tantangan dalam dunia MIGAS. “control yang digunakan pada saat ini
menggunakan automasi semua,” punkas Mike
Minyak Bumi telah dikenal rakyat Indonesia sejak abad pertengahan, misalnya saja
pemakaianya oleh orang Aceh untuk memerangi armada Portugis. Industri minyak bumi
modern dimulai pada tahun 1971, yaitu sewaktu untuk pertama kali diadakan usaha
pemboran pencarian minyak bumi di Desa Maja, Majalengka, Jawa Barat, oleh seorang
pengusaha Belanda bernama Jan Reerink. Tetapi pemboran yang dilakukan didekat suatu
rembasan akhirnya mengalami rembasan akhirnya mengalami kegagalan.
Penemuan sumber minyak yang pertama di Indonesia ialah pada tahun 1883, yaitu
dengan ditemukannya lapangan minyak Telaga Tiga dan Telaga Said di dekat Pangkalan
Brandan di Sumatera Utara oleh seorang Belanda bernama A.G. Zeijlker . Penemuan itu
kemudian disusul oleh penemuan lain, yaitu lapangan minyak di Pangkalan Brandan dan
Telaga Tunggal. Pada waktu yang bersamaan juga ditemukan lapangan minyak Ledok di
Cepu, Jawa Tengah, minyak hitam didekat Muara Enim di Sumatera Selatan, dan Riam Kiwa
didaerah Sanga - sanga, Kalimantan.
Penumuan sumber minyak Telaga Said oleh Zeijlker merupakan modal pertama bagi
berdirinya suatu perusahaan yang dewasa ini dikenal sebagai She11. Menjelang akhir abad ke
19 terdapat 18 perusahaan minya asing yang beroperasi di Indonesia.
Pada tahun 1902 didirikan suatu perusahaan terbatas yang diberi nama Koninklijke
Petroleum Maatschappij yang dimodali dengan penemuan Zeijlker di Aceh tersebut.
Perusahaan ini kemudian bersatu dengan Shell Transport Trading Company dan dilebur
menjadi suatu perusahaan yang dinamakan The Asiatic Petroleum Company atau Shell
Petroleum Company. Pada tahun 1907 didirikan Shell Group yang terdiri dari B.P.M., yaitu
Bataafsche Petroleum Maatschappij, dan Anglo Saxon. Pada waktu itu di Jawa Timur masih
terdapat suatu perusahaan yang namanya: Dordtsche Petroleum Maatschappij, tetapi
perusahaan ini pun kemudian diambil alih oleh B.P.M. Pada tahun 1912 perusahaan Amerika
mulai masuk di Indonesia dengan membentuk perusahaan N.V.Standard Vacuum Petroleum
Maatschappij atau disingkat ‘SVPM’ yang mempunyai cabang di Sumatera Selatan nama
8
N.V.: N.K.P.M ( Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij ) yang sesudah perang
kemerdekaan menjelma menjadi P.T. Stanvac Indonesia. Perusahaan minyak ini menemukan
lapangan minyak Pendopo pada tahun 1921 di Sumatera Selatan yang sebelum perang
merupakan lapangan minyak terbesar di seluruh Indonesia.
Untuk mengimbangi perusahaan Amerika yang masuk pada waktu itu, pemerintah
Belanda mendirikan perusahaan gabungan pemerintah dengan B.P.M. yaitu: Nederlandsch
Indische Aardolie Maatschappij (50% B.P.M., 50% Pemerintah), yang sesudah perang dunia
kedua menjadi P.T. Permindo dan kemudian pada tahun 1961 menjadi P.N. Pertamina.
Pada tahun 1920 masuk dua perusahaan Amerika yang baru yaitu Standard Oil Of
California dan Texaco, yang pada 1930 membentuk N.V.N.P.P.M. (Nederlandsche Pacific
Petroleum Mij) dan sekarang menjelma menjadi P.T. Caltex Pacific Indonesia. Perusahaan ini
mengadakan explorasi secara besar-besaran pada tahun 1935 di Sumatera Tengah dan
menemukan lapangan minyak Sebangga (1940) dan pada tahun 1941 lapangan minyak Duri.
Didaerah konsensi perusahaan ini, pada tahun 1944 tentara Jepang menemukan lapangan
raksasa Minas yang kemudian dibor kembali oleh Caltex pada tahun 1950.
Pada tahun 1935 untuk eksplorasi minyak bumi di Irian Jaya dibentuk suatu
perusahaan gabungan antara B.P.M. (331/3%), N.P.P.M. (331/3%) suatu anak perusahaan yang
diberi nama N.N.G.P.M. (Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Mij) dengan hak
mengadakan explorasi minyak bumi di Irian selama 25 tahun (sampai tahun 1960). Pada
tahun 1938 lapangan minyak Klamono ditemukan dan disusul dengan lapangan minyak yang
berarti, dan pada tahun 1960 diserah - terimakan kepada perusahaan SPCo dan kemudian
diambil alih oleh Permina pada tahun 1965. Ini adalah sejarah perkembangan industri minyak
sebelum perang kemerdekaan.
Minyak Bumi (bahasa inggris: petroleum, dari bahasa latin petrus - karang dan oleum
- minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, bewarna coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area dikerak bumi.
Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri
alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi
diambil dari sumur minyak di pertambangan - pertambangan minyak. Lokasi sumur - sumur
9
minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisi sedimen, karakter dan
struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan diproses
di tempat pengilangan minyak dan dipisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga
menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai
aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastic dan obat - obatan.
Minyak bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang
dibutuhkan manusia.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa - senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa - sisa tumbuhan dan
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun
dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut,
bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi
senyawa - senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga
untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak
bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan
kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang terbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud
gas menjadi gas alam.Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini
dapat bertahan lama didalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik -
bintik,warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintik-bintik itu akan tersimpan di dalam
lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan
dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan
mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintik -
bintik di dalam mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan
terkubur di perut bumi,minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan
lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat
suhu nya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
10
Sementara itu, saat lemepeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai
tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori - pori batu
pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar
dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas.
Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan
tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak
bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa latin, petrus artinya batu dan
oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpul nya minyak bumi
disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar
atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas
alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan dari pada massa
jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan
secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran.
Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan - pertambangan minyak.
Lokasi-lokasi sumur - sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis
sedimen karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gambar ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.
11
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati,maka akan terendapkan di dasar cekungan
sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batauan
yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil
pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan
Hidrokarbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik.Itulah sebabnya
tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi.Jika karbon
ini teroksidasi maka akan mengandung minyak atau gas bumi.Jika karbon ini
teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin
dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan
yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan
sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan
terdapat ruang berpori-berpori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus
ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon
ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya
akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius.
Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapai 100
derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun
12
dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbunan, maka suhu tinggi ini akan
memasak karbon yang ada menjadi gas.
13
14
BAB IV
TUGAS KHUSUS
4. 1 Pengertian Gaslift
Sumur-sumur minyak yang laju produksinya rendah atau bahkan sudah tidak
mampu mengalirkan minyak ke permukaan dapat ditingkatkan/dihidupkan kembali
dengan menggunakan pompa atau gaslift. Pemakaian pompa dan gaslift pada suatu
lapangan perlu memperhatikan:
- Karakteristik fluida yang akan diproduksi
- Kemiringan sumur
- Rata produksi yang diinginkan
- Kekompakkan formasi
- Dan lain-lain
Khususnya yang akan dibicarakan di bawah ini adalah cara produksi dengan
gaslift. Gaslift merupakan salah satu metode pengangkatan buatan disamping metode
pemompaan, setelah cara sembur alam tidak dapat dilakukan.
Pada gaslift ini diperlukan tekanan injeksi yang tinggi, sehingga diperlukan
juga kompresor yang mempunyai horse power yang tinggi pula, oleh karenanya
dibuat agar horse power kompresor kecil tetapi tekanannya tinggi, yaitu dengan
menggunakan valve.
a) Tersedianya gas yang mamadai untuk injeksi, baik dari reservoir itu sendiri
maupun dari tempat lain.
b) Fluida level masih tinggi
15
Pada proses gaslift, pengangkatan fluida didasarkan pada salah satu cara
sebagai berikut :
a) Pengurangan gradient fluida
b) Pengembangan dari pada gas yang diinjeksikan
c) Pendorongan fluida oleh gas.
Cairan yang ada pada annulus ditekan oleh gas injeksi, akibatnya
permukaan cairan sekarang berada di bawah valve, pada saat ini valve yang
pertama membuka sehingga gas akan masuk pada tubing, sehingga density
minyak turun akibatnya gradient tekanan kecil dan minyak dapat diangkat ke
atas.
Gambar 1
Skema Gaslift
1. Continuous Gaslift
16
Secara relative, yaitu dibandingkan dengan kedalaman sumur
continuous gaslift digunakan apabila tekanan dasar sumur dan productivity
index sumur tinggi.
2. Intermittent gaslift
Siklus Intermittent
1. Biaya peralatan awal biasanya lebih tinggi Karena harus pakai kompresor.
17
2. Pasir yang ikut terproduksi tidak merusak kebanyakan instalasi gaslift.
Sifat pasir abrasive.
Maksud dari pada intermittent dan continuous gaslift adalah identik untuk
menghasilkan tekanan aliran dasar sumur (FBHP) agar dapat berproduksi
pada rate yang diinginkan.
18
4.3 INSTALASI GASLIFT
Yang dimaksud dengan instalasi disini adalah peralatan di dalam sumur atau
cara penyempurnaan (completion) sumur pada waktu sumur dibuat. Sebaiknya pada
awal pemasangan tubing perlu direncanakan metode produksi apa yang akan
diterapkan suatu waktu nanti.
Untuk penerapan gaslift yang penting diketahui adalah instalasi dan kondisi
sumur yang bersangkutan. Intermittent atau continuous gaslift yang akan bisa
diterapkan pada sumur itu.
Macam-macam instalasi gaslift :
1. Open installation
2. Semi closed Installation
3. Closed Installation
4. Chamber Installation
5. Macaroni Installation
6. Dual Installation
19
Ad.3. Closed Installation
Disamping packer juga dipakai standing valve yang dipasang di bagian bawah
dari tubing di bawah valve paling bawah. Standing valve dimaksudkan untuk menjaga
tekanan gas ketika gas diinjeksikan masuk ke dalam tubing melalui valve-valve.
Digunakan pada intermittent apabila :
- SBHP rendah dan PI tinggi, atau
- SBHP rendah dan PI rendah
Untuk installation tertutup pada intermittent gaslift karena pembentukan slug tidak
dipengaruhi oleh tekanan injeksi. Disini tekanan injeksi sama sekali tidak beraksi
kepada formasi karena dihalangi oleh adanya stading valve.
21
2. Untuk intermittent flow, valve harus mampu terbuka (selebar ukuran port) selebar
mungkin segera setelah mulai terbuka (tringgered too open). Harus tetap terbuka lebar
sampai waktu penutupan.
Ukurann port sekitar ¼ - 1 inchi, yang tergantung dari ukuran tubingnya.
Intermittent valve bisa terbuka dengan beberapa cara :
a. hanya dengan kenaikan tekanan di casing
b. hanya oleh beban fluida di dalam tubing
c. oleh kombinasi kenaikan tekanan di casing dan tubing
Di dalam banyak hal, kenaikan tekanan buka valve akibat temperatur dalam
sumur diimbangi oleh berat kolom gas di casing dan tekanan kolom fluida di dalam
tubing. Dengan demikian mengapa valve dirancang (set-up) pada kondisi permukaan
akan bekerja baik pada kondisi dalam sumur. Namun demikian sedikit banyak
kenaikan temperatur akan mempengaruhi tekanan buka valve.
22
Secara umum valve gaslift dibagi berdasarkan :
1. Pada penggunaannya
2. Pada elemen yang mengatur kerja valve
Jadi elemen utama dari pada valve adalah bellow, spring, piston, kombinasi bellow
dan spring, rubber/ Flexible sleeve dan diaphragma.
Berdasarkan gaya-gaya yang bekerja menutup dan membuka valve untuk mengontrol
aliran gas, maka jenis valve dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu :
1) Unbalanced Valve, terdiri dari :
a. Pressure operated unbalanced valve
b. Fluid operated unbalanced valve
2) Balanced valve, terdiri dari :
a. Pressure operated balanced valve
b. Fluid operated balanced valve
23
1. Pressure Charged Valve
Atau dikenal juga sebagai bellow valve. Bellow valve mempunyai bellow
berisi gas (nitrogen) dengan tekanan tertentu. Jenis valve ini paling disukai dewasa
ini. Sebagian valve ini dikombinasikan pula dengan spring untuk membantu kerja
bellow. Valve ini mudah dikontrol dan tahan lama serta dapat digunakan untuk
intermittent dan continuous gas lift.
25
G fb = gradient tekanan aliran rata-rata dibawah titik injeksi.
Dengan demikian tujuan dari pada perencanaan gaslift ini adalah menentukan
P wf yang diperlukan supaya sumur dapat berproduksi dengan rate produksi yang
diinginkan yaitu dengan cara menginjeksikan gas pada suatu kedalaman tertentu ke
dalam tubing, sehingga P wf pada dicapai.
Faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan di dalam perencanaan
continous gas lift :
1. Keperluan valve-valve continous flow.
2. Tekanan separator dan tekanan aliran well-head.
3. Tekanan dan volume injeksi gas.
4. Gradient unloading dan spasi valve.
5. Lokasi valve teratas
6. Ukuran tubing dan rate produksi.
7. Setting dan tekanan valve.
8. Type instalasi yang digunakan.
Secara garis besar prosedur perencanaan continous gaslift dapat dibagi menjadi
3 bagian :
1. Penentuan titik injeksi
2. Penentuan spasi valve
3. Pemilihan valve dan pengaturan tekanan operasi valve sebelumvalve
dipasang.
Data-data yang perlu untuk perencanaan antara lain :
1. Kedalaman sumur
2. Ukuran casing dan tubing
3. Kondisi produksi seperti sand problem, paraffin
4. Ukuran dan panjang flow line dipermukaan.
5. Back pressure dari separator
6. Tekanan aliran di tubing (P t) yang diperlukan
7. Rate produksi yang diperlukan
8. Water cut
9. Specific gravity gas injeksi
10. Volume dari tekanan gas injeksi yang tersisa
11. Productivity Index
26
12. Temperatur dasar sumur
13. Temperatur aliran dipermukaan
14. OAPI minyak
15. Specific gravity air
16. SBHP (staic bottom hole pressure)
17. Spacific gravity dan jumlah das yang terlarut pada berbagai tekanan.
18. BO pada berbagai tekanan
19. Viskositas minyak, tegangan permukaan dan sebagainya.
27
9. Dari Pko – 50 dan Pso – 100 buat garis gradient tekanan gas dengan
memperhitungkan berat kolom gas (dengan menggunakan grafik). Perpanjang grafik
tersebut sampai memotong garis gradient aliran yang diperoleh dari langkah 7.
10.Titik perpotongan ini merupakan titik keseimbangan antara tekanan gas dalam
annulus dengan tekanan dalam tubing. Untuk instalasi gas lift terbuka, titik ini
merupakan tinggi kolom fluida dalam sumur saat operasi.
11.Tekanan pada titik dari langkah 10 dikurangi 100 psi, kemudian perpanjang garis
gradient aliran dimulai dari titik akhir tersebut dengan panjang yang ekivalen dengan
100 psi. titik yang terakhir ini merupakan titik injeksi gas.
Pengurangan 100 psi tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa :
- gas dapat masuk ke dalam tubing
- proses unloading dapat dilaksanakan sampai titik injeksi.
12. Plot P wh diabsis dipermukaan.
13.Hubungkan P wh dipermukaan dengan titik injeksi dengan menggunakan pressure
treverse curve (dapat dipilih dari salah satu grafik Gilbert), grafik tersebut
menunjukkan GLR total yang diperlukan untuk memproduksi sumur.
Dengan demikian gas yang diperlukan untuk injeksi dapat ditentukan dari :
GLR total – GLR formasi
Apabila pressure treverse curve tidak tersedia maka antara injeksi dan
P whdapat ditarik garis lurus. Hal ini dilakukan hanya untuk perhitungan spasi valve,
sedangkan untuk perencanaan jumlah gas yang diinjeksikan harus digunakan pressure
treverse curve.
28
2. Apakah fluida yang akan diproduksikan akan dialirkan ketempat bertekanan
atmosdfir atau tidak. Bisaanya ini hanya untuk proses unloading saja.
Jika proses unloading dilakukan ke tangki pengumpul dengan tekanan sama dengan
tekanan atmosfer dan berlangsung sampai injeksi gas mencapai dasar maka letak
masing-masing valve bisa diperdalam.
4. Apakah gas yang tersedia tidak terbatas untuk proses unloading yang akan
dilakukan. Ini akan mempengaruhi spacing (letak dan jarak antara valve), yaitu dalam
menentukan gradient unloading minimum didalam tubing.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa penentuan letak dan jarak antar valve
dapat dilakukan dengan methode grafis dan methode analitis. Kedua methode tersebut
akan kita bicarakan dan untuk mempersingkat uraian maka prosedur kerja akan
dibicarakan sekaligus diberikan dengan menggunakan contoh.
Didalam perencanaan penentuan letak velve, perlulah kita menentukan lebih
dahulu jumlah gas yang perlu untuk pelaksanaan gaslift ini. Kita perhatikan lagi soal
lalu. Titik injeksi ada pada kedalaman 3620 ft dengan tekanan 775 psi, dari data ini
dan dengan menggunakan grafik gradient tekanan untuk aliran vertical, dalam hal ini
grafik C 198, akan disa diperoleh Gas Liquid Ratio (GLR) hasil pengangkatan buatan
ini, sekaligus garis gradient aliran diatas titik injeksi juga bisa dibuat.
30
d. Perpanjang garis tersebut (dari langkah g) sampai memotong garis Pko-50,
titik p2otong ini merupakan letak valve ke satu.
e. Dari titik potong tersebut ( i ) buat garis horizontal kekiri sampai memotong
garis gradient unloading.
f. Dari titik potong ( j ) buat garis sejajar dengan garis gradient fluida yang
mematikan sumur ( h ) sampai memotong garis Pko – 50, titik ini merupakan
letak valve ke 2
g. Buat garis (Pko – 75), (Pko – 100) dan seterusnya dan Pso – 25, Pso – 50 dan
seterusnya, yang masing-masing sejajar dengan (Pko – 50) dan Pso.
h. Lanjutkan prosedur I, j, dan k antara garis gradient – unloading dengan
masing-masing garis pada langkah l sampai dasar sumur tercapai.
31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah yang telah kami buat sebagai berikut :
1. Minyak bumi dibentuk oleh sisa-sisa jasad renik yang telah mati yang tertimbun
didasar laut. Proses pembentukkan minyak bumi serta gas alam tidak bisa cepat, sebab
proses terbentuknya minyak bumi memerlukan waktu yang relative lama serta minyak
bumi dan gas alam terbentuk secara alamiah.
2. Bahan penyusun minyak bumi sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon dan
sisanya senyawa lain.
3. Syarat utama dari sistem gaslift adalah ketersediaan gas bertekanan tinggi yang
digunakan untuk proses aerasi fluida dalam lubang sumur.
4. Dibandingkan dengan sistem pengangkatan buatan lainnya, gaslift memiliki tingkat
fleksibilitas yang lebih tinggi.
5. Performa sebuah sumur gaslift sangat dipengaruhi oleh dua parameter penting yaitu
kedalaman titik injeksi (injection depth) dan laju aliran gas yang diinjeksikan
(injection rate).
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan bermacam – macam teori
kejuruan, maka ketika prajerin teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan
suatu kegiatan (Praktek). Pada intinya, kegiatan Prakerin sangat berguna untuk
mengembangkan apa yang di ajarkan di sekolah. Prakerin bisa disebut sebagai pelengkap dan
proses pematangan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimpungan dalam dunia kerja.
5.1 Saran
Saran dari kami siswa prakerin dari SMK TEKNOLOGI NASIONAL PALEMBANG yaitu :
1. Agar mempermudah proses siswa/mahasiswa yang akan melakukan praktek di PT
PERTAMINA EP ASSET 2 PRABUMULIH FIELD yang bertujuan agar kami dapat
menjadi tenaga ahli professional yang mungkin dapat dibutuhkan di masa depan.
32
2. Guru pembimbing di lapangan sekiranya dapat memberikan ilmu atau arahan yang
lebih agar dapat menjadi pengalaman yang baik dan berguna buat kami.
3. Dan kami berharap agar PT PERTAMINA EP ASSET 2 PRABUMULIH FIELD dan
SMK TEKNOLOGI NASIONAL PALEMBANG dapat terus melakukan kerja sama
dengan baik kedepannya.
LAMPIRAN
4. Separator
HP Group 1 unit - 32 in
HP Test 1 unit - 32 in
MP Group 1 unit 4046 bbls 45 in
33
LP Group 1 1 unit 3000 bbls 1117 mm x 3048 mm
LP Group 2 1 unit 3000 bbls 36 in
LP Test
34