Demokrasi di Dunia
1. ANTONIO ANDREAN (1)
2. AURELIA REGINA (2)
3. DAYLEN FEBRIO (7)
4. FEBBY (10)
5. KLYMENA HARDI (16)
6. Parmadi (21)
7. Vincentius Valentino (27)
8. VIOLA (28)
Perkembangan Demokrasi
Yunani
• Sejarah kuno Yunani
• - sampai 3000-an tahun Sebelum Masehi (jadi 5000 tahun yang lalu) – 1000
tahun Sebelum
Masehi, bangsa Kykladen.
• Tahun 2600 Sebelum Masehi – 1200 Sebelum Masehi, bangsa kretis atau
minois memasuki
• Kreta, yang berakhir karena gunung berapi (tahun 1500 - 14500 SM)
• Waktu geometri antara tahun 1200 sampai 800 SM - Waktu Arkhais 800 – 500
SM, waktu gelap Yunani
• Waktu perang dengan Persia 500 – 336 SM - Epos Hellenisme 336 – 145 SM
Eropa
• Sementara sistem demokrasi di Yunani telah berlangsung sejak lama, demokrasi di Eropa
baru dimulai sekitar abad ke-6 hingga ke-15. Pada masa itu di Eropa berlaku sistem Vassal
(budak) dan Lord (tuan). Kebebasan sangat dibatasi pada masa itu, semua aspek
kehidupan sosial dan spiritual dikuasi oleh Paus dan kaum gereja.
• Demokrasi tumbuh di Eropa bagian barat karena kebanyakan kaum budak dan rakyat jelata
ingin melepaskan diri dari kebiasaan adat. Kekuasaan otoritas gereja yang tidak selalu adil
dan menyejahterakan seluruh masyarakat membuat orang-orang kecil merasa tidak
dihargai. Mereka pun bangkit dengan mengubah sistem menjadi demokrasi.
• Beberapa negara di Eropa Barat telah mengaku menjadi negara demokratis, namun banyak
yang belum sepenuhnya menjalankan sistem demokrasi. Contoh negara besar yang nyata
beralih sistem ke demokrasi tercatat dalam sejarah keruntuhan Uni Soviet. Setelah negara
ini mengalami konflik sampai pecah menjadi beberapa negara kecil, negara pecahan ini
menerapkan sistem demokratis karena tidak ingin mengulang lagi sejarah kelam sosialis –
komunis.
• Pemkembangan demokrasi di Eropa juga turut dipengaruhi oleh kemunculan Magna
Charta (piagam besar) di Inggris pada 12 Juni 1215. Magna Charta muncul sebagai akibat
perselisihan antara Paus dan para kaum gereja dengan raja, yang waktu itu diperintah oleh
raja John. Perselisihan terjadi atas pemberberlakuan hak dan keinginan raja yang harus
didasarkan pada hukum yang legal.
• Keberadaan Magna Charta ini memang tak banyak dirasakan dampaknya oleh rakyat
jelata, mengingat hanya berlaku untuk kalangan bangsawan dan raja saja, namun
kemunculan piagam ini menjadi langkah awal berlakunya demokrasi di benua biru.
Perkembangan
Demokrasi Pada
Revolusi Amerika
Kolonis Amerika menyatakan "tolak pajak tanpa perwakilan rakyat", dimulai dengan Kongres
Undang-Undang Stempel pada 1765. Mereka menolak wewenang Parlemen Britania untuk
memungut pajak karena mereka tidak memiliki perwakilan dalam badan pemerintahan. Protes
terus bergejolak menjadi Pembantaian Boston pada 1770 dan pembakaran Gaspee di Rhode
Island pada tahun 1772, diikuti oleh Pesta Teh Boston pada Desember 1773. Britania
menanggapi dengan menutup Pelabuhan Boston dan memberlakukan serangkaian hukuman
tegas yang secara efektif menghapuskan hak pemerintahan mandiri Koloni Massachusetts
Bay. Koloni-koloni lain mengikuti setelah Massachusetts, dan sekelompok pemimpin Patriot
Amerika membentuk pemerintahan sendiri pada akhir 1774 di Kongres Kontinental untuk
mengoordinir perlawanan terhadap Britania Raya; kolonis lainnya memilih tetap setia pada
Kerajaan dan dikenal dengan Loyalis atau Tories.
Ketegangan meletus menjadi pertempuran antara milisi Patriot dan loyalis Britania ketika
utusan Raja George berupaya memusnahkan pasokan militer kolonial di Lexington dan
Concord pada 19 April 1775. Konflik kemudian berkembang menjadi perang, ketika para
Patriot (kemudian dibantu Prancis) melawan Britania Raya dan Loyalis dalam Perang Revolusi
Amerika (1775-1783). Masing-masing tiga belas koloni membentuk Kongres Provinsi yang
mengambil alih kekuasaan dari pemerintah kolonial sebelumnya, menekan Loyalisme, dan
merekrut Angkatan Darat Kontinental yang dipimpin Jenderal George Washington. Kongres
Kontinental menyatakan Raja George adalah tiran yang menginjak-injak hak kolonis sebagai
warga Inggris, dan mendeklarasikan koloni Amerika sebagai negara bebas dan merdeka pada
2 Juli 1776. Kepemimpinan Patriot mengadopsi filosofi
politik liberalisme dan republikanisme untuk menolak monarki dan aristokrasi, dan
menegaskan bahwa semua manusia memiliki hak yang sama.
Hasil revolusi Amerika yang penting di antaranya adalah lahirnya Konstitusi Amerika Serikat, pembentukan
pemerintahan nasional federal kuat yang terdiri dari eksekutif, yudikatif, dan Kongres bikameral yang
mewakili negara bagian di Senat dan perwakilan penduduk di Dewan Perwakilan Rakyat.[1][2] Revolusi
juga mengakibatkan migrasi sekitar 60.000 Loyalis ke wilayah jajahan Britania lainnya, terutama ke
Amerika Utara Britania (Kanada).
Perkembangan Demokrasi
Pada
Revolusi Prancis
Revolusi ini merupakan salah satu dari revolusi besar dunia
yang mampu mengubah tatanan kehidupan masyarakat.
Monarki absolut yang telah memerintah Prancis selama
berabad-abad runtuh dalam waktu tiga tahun. Rakyat Prancis
mengalami transformasi sosial politik yang epik; feodalisme,
aristokrasi, dan monarki mutlak diruntuhkan oleh kelompok
politik radikal sayap kiri, oleh massa di jalan-jalan, dan oleh
masyarakat petani di perdesaan.Ide-ide lama yang
berhubungan dengan tradisi dan hierarki monarki, aristokrat,
dan Gereja Katolik digulingkan secara tiba-tiba dan
digantikan oleh prinsip-prinsip baru; Liberté, égalité,
fraternité (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan).
Abad 20
Akibat dari keinginan menyelenggarakan hak-hak politik secara efektif timbullah
gagasan
bahwa cara yang terbaik untuk membatasi kekuasaan pemerintah adalah dengan
suatu konstitusi. Undang-undang menjamin hak-hak politik dan
menyelenggarakan pembagian kekusaan Negara dengan sedemikian rupa,
sehingga kekusaan eksekutif di imbangi dengan kekuasaan parlemen dan
lembaga hukum. Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme (constitutionalism),
sedangkan Negara yang menganut gagasan ini disebut constitutional state.
Sesudah perang Dunia II International Commission Of Jurists tahun 1965 sangat memperluas
konsep mengenai Rule Of Law, bahwa disamping hak-hak politik juga hak-hak social dan
ekonomi harus diakui dan dipelihara, dalam arti bahwa standar dasar social ekonomi.
International Commission Of Jurists dalam konfrensinya di Bangkok perumusan yang paling
umum mengenai sistem politik yang demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana
hak untuk membuat suatu keputusann-keputusan politik diselenggarakan oleh warga
Negara melalui wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada mereka
melalui suatu prose pemilihan yang bebas. Ini dinamakan "demokrasi berdasarkan
perwakilan".
Terima Kasih