PERKEMBANGAN
KECAKAPAN HIDUP
KELOMPOK III
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
PROGRAM PERKEMBANGA
N KECAKAPAN HIDUP
01.
ASESSMEN KECAKAPAN
HIDUP
Pengertian Asesmen Menurut Para Ahli
Pada dasarnya tindakan asesmen merupakan tindak lanjut dari kegiatan deteksi.
Pada kegiatan deteksi semata-mata hanya berusaha menemukan atau
menelusuri keadaan perkembangan anak yang sehingga akhirnya dapat diduga
bahwa anak tersebut diklasifikasikan sebagai anak berkebutuhan khusus.
Dengan demikian dalam kegiatan deteksi tidak dibicarakan mengenai tindak
lanjut atau bagaimana pelaksanaan pembelajarannya.
Keperluan pengklasifikasian,
penempatan, dan
Menyaring A.
B. penemuan program
kemampuan ABK
pendidikan ABK
PERSEPSI
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
1 Membedakan benda yang besar dan kecil
2 Membedakan benda yang panjang dan pendek
3 Membedakan teman laki-laki dan perempuan
4 Membedakan warna (merah, kuning, dan hijau)
5 Mengelompokkan benda sesuai dengan ukuran
besar atau kecil
ASESMEN ASPEK SENSORI
Penglihatan
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
1 Mengikuti gerak benda
2 Menyebutkan benda yang diletakkan dengan jarak 1 meter
Taktil
8 Membedakan permukaan halus dan kasar
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
1 Mengenal nama-nama temannya
2 Membalas senyuman orang lain
3 Meminjamkan mainan kepada temanya
4 Mengenal anggota keluarganya selain bapak dan ibu
TAHAP
1 TAHAP
2
Memperoleh pemahaman diri. Dalam Memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja Peran
penelitian ini, peneliti melihat aspek peneliti sebagai konselor adalah membantu siswa untuk
pemahaman diri siswa dari aspek mengumpulkan informasi pekerjaan. dalam
mengumpulkan informasi tidak perlu tergantung kepada
prestasi. prestasi dapat dibagi ke dalam pengetahuan karir seorang konselor, tetapi menggunakan
tiga tipe, yaitu: banyak sumber untuk menambah pengetahuan ini.
Pertama, prestasi akademik, biasanya informasi pekerjaan dapat dieksplorasi dari berbagai
diukur dengan angka, bukan dengan sumber yang berbeda, contohnya melalui brosur yang
skor tes khusus. dibuat oleh asosiasi pekerjaan profesional, pamflet yang
Kedua, prestasi dalam kerja, seperti bisa didapatkan melalui penerbit khusus yang menangani
kesempumaan tugas-tugas. tentang informasi pekerjaan. tipe informasi yang paling
penting untuk konselor adalah mengetahui uraian tentang
berbagai jenis pekerjaan.
Tahapan Bimbingan Karir
TAHAP 3
Mengintegrasikan informasi
tentang diri dan dunia kerja
Langkah ketiga adalah
mengintegrasikan informasi
tentang diri dan dunia kerja.
Informasi pekerjaan diindikasikan
dengan bahan-bahan, penerimaan,
ketertarikan atau minat, nilai, dan
karakter pribadi yang dibutuhkan
setiap pekerjaan.
MASALAH DAN
PENENGANAN
PROGRAM
PENGEMBANGAN
KECAKAPAN
HIDUP BAGI ABK
Masalah Penghambat Program
Hambatan adalah halangan atau rintangan,hambatan memiliki arti yang
sangat penting dalam setiap melaksanakan tugas atau pekerjaan.
Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan peleaksanaan
pekerjaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik.
Masalah yang menghambat dalam pelaksanaan program pengembangan
kecakapan hidup bimbingan karir antara lain:
01
Ketidaksiapan guru dalam mengajar dan
mendampingi anak berkebutuhan khusus
Selain itu, kendala yang di rasakan guru adalah guru kelas atau
guru mata pelajaran yang belum bisa menerima akan adanya
anak berkebutuhan khusus.
Jadi itu adalah kendala dari guru pendamping khusus ketika
mendampingi anak inklusi, akan tetapi mereka (guru
pendamping) menerima dan memahami akan hal itu. Karena
tidak banyak dari para dewan guru yang mengikuti sosialisasi
tentang keberadaan anak berkebutuhan. Mungkin para dewan
guru kurang beradabtasi dengan anak inklusi hanya butuh waktu
untuk bisa memahaminya.
Masalah Penghambat Program
02 Dalam satu kelas terdapat berbagai
macam keterbatasan dan gangguan pada
anak
Dengan mendampingi beberapa keterbatasan yang berbeda dari
anak berkebutuhan khusus menjadi kendala atau penghambat
dalam mendampingi ketika produktif atau ketika praktek dalam
pembelajaran, hambatan dalam mendampingi anak inklusi ialah
ketika memberi arahan atau intruksi, karena ketika di berikan
intruksi anak inklusi tidak langsung paham akan intruksi itu,
mereka perlu mencerna dan harus di damping lebih mendalam.