Anda di halaman 1dari 4

Gangguan sistem eleltrolit

Hiponatremia
Kadar Na+ plasma <135 mEq/L, berdasarkan awitan terjadinya dibagi menjadi Hiponatremia akut (berlangsung
<48 jam) dan hiponatremi kronis (>48 jam)
Antara penyebab terjadinya Hiponatremia adalah euvolemia (SIADH, polidipsi psikogenik), hipovolemia (disfungsi tubuli
ginjal, diare, muntah, third space losses, diuretika), hypervolemia (sirosis, nefrosis). Terapi untuk mengkoreksi
hiponatremia yang sudah berlangsung lama dilakukan secara perlahan-lahan, sedangkan untuk hiponatremia akut lebih
agresif
Diagnosis
-Anamnesis: Riwayat muntah, penggunaan diuretic atau mannitol, Riwayat penyakit pasien seperti gagal
jantung, sirosis hepatis
-Pemeriksaan fisik: nilai status volume cairan ekstrasel dan volume sirkulasi
-pemeriksaan penunjang: kadar Na+ serum dan kadar Na+ urin

Tatalaksana:
-hyponatremia asimtomatik: koreksi Na+ dengan kecepatan ≤0,5 mEq/L/jam dengan larutan Na isotonic IV (NaCl 0.9 %)

-hyponatremia akut: koreksi Na+ dilakukan secara cepat dengan pemberian larutan Na hipertonik IV (NaCl 3%). Kadar
Na plasma ditingkatkan sebanyak 5 mEq/L dari kadar awal dlam 1 jam. Setelah itu kadar Na+ plasma ditingkatkan
sebesar 1 mEq/L setiap 1 jam sampai mencapai 130 mEq/L

-hyponatremia kronik: koreksi perlahan, kecepatan koreksi 0.5-1 mEq/L. Biasanya total koreksi maksimal 10-12 mEq/24
jam untuk mneghindari sindrom demyelinasi osmotic

RUMUS KEBUTUHAN KOREKSI: 0.6 x BB x (target [Na+] – konsentrasi [Na+] awal )


Hipernatremia

Kadar Na+ plasma >145 mEq/L. Hipernatremi merupakan kondisi hiperosmolalitas plasma.

Manifestasi klinis:
Hipernatremia menyebabkan hipertonisitas plasma sehingga cairan akan keluar dari sel, termasuk sel saraf otak.
Oleh karena itu gejala biasanya berupa gangguan atau perubahan status mental, kelemahan, deficit neurologis
fokal, penuruna kesadaran, atau kejang.

Diagnosis
-anamnesis dan pemeriksaan fisis untuk mrngrtahui gejala dan penyebab yang mendasari
- penunjang: pengukuran volume dan osmolalitas urin. Apabila volume urin <500 ml/hari dan osmolalitas >800
mosmol/kg, diperkirakan kehilangan cairan diakibatkan etiologi ekstrarenal atau pemberian cairan hipertonik
Tatalaksana
Menghentikan hilangnya air sesuai dengan etiologi yang mendasari serta mengoreksi deficit air. Langkah
Langkah koreksi hypernatremia adalah:
1. Defisit air
a. Estiamasi jumlah cairan tubuh: 50-60% x KgBB
b. Hitung deficit air
c. Hasil deficit air diberikan 48-72 jam utuk menghindari terjadinya komplikasi neurologis

2. Ongoing Water Loss (OWL)

3. Insensible Water loss (IWL)


5-10 ml/kgBB/hari

4. Jumlah OWL dan IWL diberikan/ setiap harinya.

Rute pemberian cairan yang paling aman adalah peroral atau melalui NGT. Apabila tidak memungkinkan dapat
melalui intravena. Jenis cairan yang digunakan adlah salin hipotonik (NaCl 0,54% atau dekstrosa 5%)

Anda mungkin juga menyukai