Anda di halaman 1dari 39

Arum Putri Mayasari, S.S.

Sebelum mengemukakan sesuatu,


baik lisan maupun tulis, seseorang
akan memilih kata-kata tertentu yang
sesuai dengan maksud atau tujuan,
situasi, dan lawan bicaranya. Untuk
itu, seseorang harus memahami
dengan baik kosakata yang akan
digunakan, terutama dalam ragam
tulis.
 Menurut KBBI, pengertian kata
adalah unsur bahasa yang diucapkan
atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat digunakan dalam
berbahasa.

 Pengertian lain dari kata adalah


satuan bahasa yang terdiri atas satu
atau beberapa suku kata.
Jika ditinjau dari segi bahasa,
pengertian kata adalah satuan
bahasa yang dapat berdiri sendiri
yang terdiri atas satu atau
beberapa morfem (satuan gramatik
terkecil dari bahasa yang tidak
mempunyai satuan lain sebagai
unsurnya) yang dapat diujarkan
sebagai bentuk yang bebas.
Agar dapat mengemukakan
gagasan, ide, atau pemikiran
dengan baik, kita harus dapat
memilih kata dengan tepat.
Untuk itu, kita harus
mengetahui makna kata itu
dengan baik.
Dalam bahasa Indonesia dikenal
adanya berbagai makna kata yang
berhubungan dengan kata-kata
lainnya. Diantaranya adalah:
o sinonim,
o antonim,
o homonim,
o hipernim dan hiponim,
o polisemi, dan
o denotasi dan konotasi.
Suatu kata yang memiliki
bentuk yang berbeda namun
memiliki arti atau pengertian
yang sama atau mirip.
binatang = fauna
pakaian = baju
bohong = dusta
Antonim adalah suatu kata
yang artinya berlawanan satu
sama lain. Biasa disebut
dengan lawan kata.
naik x turun
kaya x miskin
laki-laki x perempuan
Homonim adalah suatu kata
yang memiliki makna yang
berbeda tetapi lafal atau ejaan
sama.

Homograf => jika lafalnya sama.


Homofon => jika ejaannya
sama.
 Homograf
Bisa
+ Bu kadir bisa memainkan gitar dengan
kakinya. (bisa = mampu)
+ Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana
untuk diteliti. (bisa = racun)
 Homofon

Masa dengan Massa


+ Guci itu adalah peninggalan masa
Majapahit. (masa = waktu)
+ Kasus tabrakan yang menghebohkan itu
dimuat di media massa. (massa =
masyarakat umum)
Hipernim adalah kata-kata yang
mewakili banyak kata lain.
Umumnya kata-kata hipernim adalah
suatu kategori (kata umum).

Hiponim adalah kata-kata yang


terwakili artinya oleh kata hipernim.
Kata hiponim merupakan anggota
dari kata hipernim (kata khusus).
Hipernim : Ikan.
Hiponim : Lumba-lumba,
hiu, nila, gurame.

Hipernim : Bunga.
Hiponim : Mawar,
matahari, anggrek.
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki
makna atau arti lebih dari satu karena
adanya banyak komponen konsep dalam
pemaknaan suatu kata.
Contoh:
Kepala dapat diartikan bermacam-macam
walaupun arti utama kepala adalah bagian
tubuh manusia yang ada di atas leher.
• Guru bahasa Inggris itu sekarang menjadi
kepala sekolah.
• Tiap kepala harus membayar Rp25.000,00.
Makna denotasi adalah makna sebenarnya
yang terdapat pada kata tersebut. Makna
sebenarnya yang dimaksud adalah makna
dasar kata yang terdapat dalam kamus
(KBBI).

Makna konotasi adalah makna tidak


sebenarnya pada kata atau kelompok
kata. Makna konotasi sering disebut juga
dengan istilah makna kias.
 Denotasi
Alexander membeli kambing
hitam untuk persiapan hari
raya Idul Adha besok.
 Konotasi

Antasari menjadi kambing


hitam dalam kasus tersebut.
Menurut KBBI, diksi berarti pilihan kata
yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan).
Diksi berfungsi sebagai sarana mengaktifkan
kegiatan berbahasa (komunikasi) yang
dilakukan seseorang untuk menyampaikan
maksud serta gagasannya kepada orang lain.
Setiap penulis memiliki gaya yang
berbeda-beda dalam mengungkapkan ide
atau gagasannya. Pendayagunaan kata
untuk mengungkapkan sebuah gagasan
menjadi hal yang penting sebelum
menulis.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan


tentang diksi:
 Kesesuaian
 Kebakuan
 Keanekaan
Kata yang sesuai berarti nuansa makna kata
tersebut:
1) dapat mencapai suatu gagasan;
2) dapat membentukkelompok kata atau
ungkapan yang tepat;
3) selaras dengan kesempatan atau situasi
komunikasi tertentu dan situasi sosiokultural
masyarakat umum; dan
4) cocok dengan keadaan pembaca atau lawan
bicara.
Sejumlah hal yang perlu dicermati
Populer dan khas  sehari-hari, kita dapat dengan
mudah menjumpai kata-kata yang kerap dipakai
umum dan yang khas digunakan oleh kalangan
tertentu dan dalam suasana terbatas.
Jargon, kata percakapan, dan slang  jargon ialah
istilah teknis keilmuan; kata percakapan ialah kata
yang sering digunakan dalam komunikasi lisan
yang bersituasi informal; slang ialah kata-kata tak
baku yang dibentuk secara khas sebagai cetusan
keinginan/perasaan akan sesuatu yang baru
sehinggga bersifat sementara—kalau sudah dirasa
usang tidak akan dipakai lagi.
Perubahan makna  hati-hati dalam
memilih kata, kita perlu yakin makna
kata yang dibutuhkan tersebut saat ini
masih diwakili oleh kata tersebut atau
tidak.
Konteks makna  kata-kata tertentu
tepat dipilih sesuai konteks
maknanya masing-masing.
Keserasian Kata
... antara ... dan ...
... dengan ...
... bukan ..., melainkan ...
... tidak ..., tetapi ...
... berbicara tentang ...
... membicarakan ...
... terdiri atas ...
Kata-kata baku biasanya sudah
tercatat di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia atau kamus lain
yang digunakan dalam bidang
tersebut (misalnya Kamus Biologi,
Kamus Kedokteran, dll). Bila kata itu
masih diperdebatkan keberadaanya,
dapat dikatakan kata itu termasuk
dalam golongan kata tidak baku.
Hati-hati
Kata baru  kita sulit menentukan kata itu
telah cukup dikenal atau tidak dan telah
diterima sebagai kosa kata Bahasa Indonesia,
disiplin keilmuan, bidang kerja, dan profesi
kita atau belum.
Kata asing dan serapan  kita disebut
meminjam kata asing jika tidak melakukan
pengubahan apapun terhadap bentuk dan
makna kata tersebut (ditulis miring) dan
melakukan penyerapan jika memodifikasi
atau menyesuaikan atau mengubah bentuk
kata asing.
Pemilihan dan penggunaan kata
yang variatif di dalam satuan-
satuan kalimat, paragraf,
maupun wacana pastilah akan
dapat menghindari kebosanan
diri sendiri/penulis dan dapat
memikat perhatian pembaca.
Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menerapkan
penganekaan kata.
1. Bentuk/konstruksi morfologis  variasi
pemakaian bentuk-bentuk dasar, turunan,
tunggal, majemuk, dll.
2. Makna  variasikan kata dengan penerapan
sinonim (misal: tapi = tetapi, namun, akan
tetapi; misal = contoh, umpama; dll).
3. Kategori  variasikan kategori kata yang ada
dalam Bahasa Indonesia (verba/kerja,
ajektiva/sifat, nomina/benda,
numeralia/bilangan, dll).
 Nomina (kata benda); nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan, misalnya buku, kuda.
 Verba (kata kerja); kata yang menyatakan
suatu tindakan atau pengertian dinamis,
misalnya baca, lari.
 Verba transitif (membunuh),
 Verba kerja intransitif (meninggal),
 Pelengkap (berumah)
 Adjektiva (kata sifat); kata yang
menjelaskan kata benda, misalnya keras,
cepat.
 Adverbia (kata keterangan); kata yang
memberikan keterangan pada kata yang
bukan kata benda, misalnya sekarang,
agak.
 Numeralia (kata bilangan); kata yang
menyatakan jumlah benda atau hal atau
menunjukkan urutannya dalam suatu
deretan, misalnya satu, dua, kedua,
keduabelas.
 Pronomina (kata ganti); kata pengganti
kata benda, misalnya ia, itu.
 Orang pertama (kami),
 Orang kedua (engkau),
 Orang ketiga (mereka),
 Kata ganti kepunyaan (-nya),
 Kata ganti penunjuk (ini, itu).
 Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-
kata di atas yang berdasarkan
peranannya dapat dibagi menjadi lima
subkelompok:
 preposisi (kata depan) (contoh: dari),
 konjungsi (kata sambung) - Konjungsi
berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat
(karena),
 artikula (kata sandang) (contoh: sang, si)
 interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah), dan
 Partikel (contoh: lah, kah).
Memperluas perbendaharaan kata
Bagaimana cara kita memperluas
perbendaharaan kata? Tiada cara lain kecuali
rajin membaca-membaca apapun- yang
mengandung informasi yang kita butuhkan
(informasi umum maupun informasi khusus).
Akan tetapi, membaca yang dimaui di sini
adalah membaca secara analitis, yang akan
memupuk kepekaan bahasa kita.
Selain itu, kita harus rajin berlatih
mengidentifikasi atau mengenal kata
sehingga kita akan semakin mahir dalam
penggunaannya
Morfologi adalah proses pembentukan kata
dalam suatu bahasa dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya, menggunakan alat,
melalui suatu proses tertentu sehingga
menghasilkan arti kata baru.
• Bentuk dasar dapat berupa:

a. Kata  terjatuh  jatuh


b. Pokok kata  bertemu  temu
c. Frase  ketidakadilan  tidak – adil
d. Kata dan kata  rumah sakit rumah + sakit
e. Kata dan pokok kata  kolam renang 
kolam + renang
f. Pokok kata dan pokok kata  jual beli 
jual + beli
1. Afiksasi
Proses pembubuhan afiks sehingga
membentuk kata.
 Prefiks : afiks yang selalu melekat di depan
bentuk dasar (mahasiswa).
 Infiks : afiks yang selalu melekat di tengah
bentuk dasar (gerigi).
 Sufiks : afiks yang selalu melekat di
belakang bentuk dasar (seniman).
 Simulfiks : afiks yang melekat bersama-
sama pada suatu bentuk dasar dan
mendukung satu fungsi (bertangisan).
prefiks infiks sufiks simulfiks
meN- -el- -kan peN-an
ber- -er- -an pe-an
di- -em- -i per-an
ter- -nya ber-an
peN- -wan se-an
pe- -wati ke-an
se- -is
per- -man
pra- -da
ke- -wi
a-
maha-
para-
2. Reduplikasi
Pengulangan bentuk dasar, baik seluruhnya
maupun sebagian, yang sifatnya tidak
mengubah golongan kata/infleksional, dan
lazim.
Macam reduplikasi:
a. Pengulangan seluruh  pengulangan
seluruh bentuk dasar.
b. Pengulangan sebagian  pengulangan
sebagian dari bentuk dasar.
c. Pengulangan yang berkombinasi dengan
proses pembubuhan afiks  bentuk dasar
diulang seluruhnya dan berkombinasi
dengan proses pembubuhan afiks.
d. Pengulangan dengan perubahan fonem.

3. Pemajemukan
Pemajemukan/penggabungan dua unsur
kata yang menghilangkan identitas masing-
masing kata sehingga membentuk makna
baru.
Pengecualian
Kata yang mengalami reduplikasi tidak
berubah golongan katanya, kecuali
beberapa kata berikut.
Kata ulang Golongan Bentuk dasar Golongan
Setinggi-tingginya Kt. Keterangan Tinggi Kt. sifat

Seluas-luasnya Kt. keterangan Luas Kt. sifat

Secepat-cepatnya Kt. keterangan Cepat Kt. sifat

Sejelek-jeleknya Kt. keterangan Jelek Kt. sifat


SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai