Anda di halaman 1dari 11

SISTEM

LOKOMOTORIUS

FARIZA LIANA
J1A1 17 039
Pengertian Sistem Lokomotorius

Sistem Lokomotorius merupakan sistem yang dapat menggerakkan


tubuh yang terdiri dari sistem skelet dan sistem otot. Sistem skelet terdiri
dari semua tulang termasuk tulang rawan. Bentuk tubuh manusia
dipertegas dengan adanya tulang, dengan adanya tulang, maka tubuh
bisa berdiri dengan kokoh, tegak dan mampu bergerak dengan dukungan
dari jaringan tubuh lainnya. Tanpa tulang manusia tidak bisa berjalan
dengan tegak dan bergerak dengan dinamis. Bisa dibayangkan,
bagaimana bentuk tubuh manusia tanpa tulang atau tubuh dengan tulang
yang keropos yang lebih dikenal dengan Osteoporosis. Tulang disebut
alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi tulang tetap
mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa
tulang.
Sistem Lokomotorius Tulang
Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tulang merupakan reservoir
terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari
jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate
dalam tubuh.

Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi tulang pipa


(seperti tulang hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang
rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulang-tulang
telapak tangan, pergelangan tangan).
Menurut letaknya tulang dibagi dua, yaitu: Tengkorak
(bagian kepala), dan rangka badan.
Struktur Tulang
Pada umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama.
Dari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisan-lapisan berikut ini:

a. Periosteum b. Tulang Kompak


( Compact Bone)
Periosteum merupakan selaput luar tulang
yang tipis. Periosteum mengandung Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat.
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan
jaringan ikat dan pembuluh darah. lebih banyak mengandung kapur (Calsium
Periosteum merupakan tempat melekatnya Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga
otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan tulang menjadi padat dan kuat.
berperan dalam memberikan nutrisi, Tulang kompak paling banyak ditemukan
pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. pada tulang kaki dan tulang tangan.

d. Sumsum Tulang c. Tulang Spongiosa


(Bone Marrow) (Spongy Bone)
Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang Tulang spongiosa memiliki banyak
kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh rongga. Rongga tersebut diisi oleh
tulang spongiosa seperti yang telah sumsum merah yang dapat
dijelaskan dibagian tulang spongiosa. memproduksi sel-sel darah. Tulang
Sumsum tulang berperan penting dalam spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis
tubuh kita karena berfungsi memproduksi tulang yang disebut trabekula.
sel-sel darah.
Susunan Makroskopis dan Histologi Tulang
Secara makroskopis tulang disusun menurut 2 cara:

a. Spongiosa b. Kompakta
Tulang Spongiosa atau tulang seperti spons Tulang yang membentuk masa yang
(L. cancello = membuat kisi-kisi) Tulang ini padat tanpa terlihat ruangan. Pars
terdiri atas batang yang halus atau selubung kompakta teksturnya halus dan sangat
yang halus yaitu trabekula (L. singkatan dari kuat. Tulang kompak memiliki sedikit
trabs = sebuah balok) yang bercabang dan rongga dan lebih banyak mengandung
saling memotong ke berbagai arah untuk kapur (Calsium Phosfat dan Calsium
membentuk jala-jala seperti spons dari Carbonat) sehingga tulang menjadi padat
spikula tulang, yang rongga-rongganya diisi dan kuat. Kandungan tulang manusia
oleh sumsum tulang. Pars spongiosa dewasa lebih banyak mengandung kapur
merupakan jaringan tulang yang berongga dibandingkan dengan anak-anak maupun
seperti spon (busa). Rongga tersebut diisi bayi. Tulang kompak paling banyak
oleh sumsum merah yang dapat ditemukan pada tulang kaki dan tulang
memproduksi sel-sel darah. tangan.
Fungsi 4 Macam Sel-Sel Tulang

Osteoblas
Dari Bahasa Yunani yang merujuk kepada "tulang" Osteosit
dan "janin" atau embrio . Sel ini bertanggung jawab Osteosit merupakan komponen sel utama
atas pembentukan matriks tulang, oleh karena itu dalam jaringan tulang. Mempunyai peranan
banyak ditemukan pada tulang yang sedang penting dalam pembentukan matriks tulang
tumbuh. Osteoblast yang mensintesis dan menjadi dengan cara membantu pemberian nutrisi
perantara mineralisasi osteoid. Osteoblast pada tulang.
ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan
jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau
silindris pendek yang saling berhubungan melalui
tonjolan-tonjolan pendek.

Sel osteoprogenitor Osteoklas


Sel Osteoprogenitor merupakan sel mesenchimal Osteoklas berpartisipasi pada pemeliharaan
primitive yang menghasilkan osteoblast selama homeostasis darah jangka panjang.Osteoklas
pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam merupakan sel fagosit yang mempunyai
jaringan tulang. Tulang membentuk formasi endoskeleton kemampuan mengikis tulang dan merupakan
yang kaku dan kuat dimana otot-otot skeletal menempel bagian yang penting. Mampu memperbaiki
sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang tulang bersama osteoblast. Osteoklas ini
juga berperan dalam penyimpanan dan homeostasis berasal dari deretan sel monosit makrofag.
kalsium.
Perkembangan dan Regenerasi
Tulang
Proses pertumbuhan tulang pada manusia:

Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama


pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada
jaringan ikat pembungkus tulang rawan.
Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk
sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers
yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.
Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks
tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat
tulang akan mengeras.
Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah
antara yang tidak mengalami pengerasan, disebut cakraepifisis

Bagian cakraepifisis terus mengalami penulangan. Penulangan


bagian ini menyebabkan tulang memanjang.

Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang


sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi
oleh sumsum tulang
Regenerasi Tulang

Proses regenerasi tulang adalah proses


penyembuhan pada tulang.
 
Adapun tahap – tahapnya adalah sebagai
03 Pembentukan kalus.
Pertumbuhan jaringan berlanjut dan
berikut :
lingkaran tulang rawan tumbuh
mencapai sisi lain sampai celah sudah
terhubungkan. Fragmen patahan
tulang digabungkan dengan jaringan
02 Proliferasi sel.
Hematoma akan mengalami organisasi.
fibrus, tulang rawan dan tulang serat
imatur.
Terbentuk benang-benang fibrin, membentuk
jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi
01 fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan
osteoblast (berkembang dari osteosit, sel
endostel, dan sel periosteum) akan
menghasilkan kolagen dan proteoglikan
Inflamasi. sebagai matriks kolagen pada patahan tulang.
Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cedera Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang
dan terjadi pembentukan hematoma pada tempat rawan (osteoid). Dari periosteum tampak
patah tulang. Ujung fragmen tulang mengalami pertumbuhan melingkar
devitalisasi karena terputusnya pasokan darah.
Tempat cedera kemudian akan diinvasi oleh
makrofag (sel darah putih besar) yang akan
membersihkan daerah tersebut. Terjadi inflamasi,
pembengkakan, dan nyeri.
Lanjutan. Regenerasi Tulang
04

Osifikasi ( penulangan kalus )


04  
Pembentukan kalus mulai
mengalami penulangan dalam 2-3
minggu setelah patah tulang melalui
proses penulangan endokondral.
Remodelling
05  
Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi
pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang
baru ke susunan struktural sebelumnya. Remodelling
memerlukan waktu berbulan-bulan samapai bertahun-
tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang
dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang
melibatkan tulang kompak dan kanselus , stress
fungsional pada tulang.
Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Tulang
Metabolisme tulang dipengaruhi oleh asupan mineral dan vitamin.
1. Mineral
Kalsium dan Fosfor dibutuhkan dlm jumlah besar utk pertumbuhan tulang. Mineral lain:
Fluoride, Mg, Fe, dan Mn. Mineral-mineral ini jg dibutuhkan dlm remodeling tulang
2. Vitamin
Vit. C dibutuhkan utk sintesis kolagen, protein utama tulang, dan proses diferensiasi
osteoblas menjadi osteosit Vit. K & Vit. B12 dibutuhkan utk sintesis protein Vit. A menstimulasi
aktivitas osteoblas Vit. D meningkatkan deposisi ion Ca2+ dari darah ke tulang
3. Hormon
IGFs (Insulinlike Growth Factors) mrpk hormon paling penting yg berperan dlm
pertumbuhan tulang di usia kanak2. Hormon ini dihasilkan oleh jaringan tulang dan hati.
IGFs menstimulasi osteoblas, memicu pembelahan sel pd bagian epifisis tulang dan
bagian periosteum, menngkatkan sintesis protein yg dibutuhkan utk pertumbuhan tulang.
Sekresi hGH (Human growth Hormon) di pituitari anterior menyebabkan sekresi IGFs pd hari
dan jaringan tulang.
Hormon Tiroid dr kelenjar tiroid memicu pertumbuhan tulang dengan menstimulasi
osteoblas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai