Anda di halaman 1dari 71

ASUHAN

KEPERAWATAN PS
DG PEMASANGAN
VENTILATOR

Oleh :
TITIN MULYATI

GENERAL INTENSIVE CARE UNIT


RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Pendahuluan

Ventilasi mekanik merupakan bagian integral dalam


keperawatan pasien kritis

80% pasien di ruang perawatan intensif


memerlukan ventilasi mekanik
(Sunder N & Martyn, (2004).

Ventilasi mekanik bertujuan sebagai supporting


dalam pertukaran gas, peningkatan volume paru-
paru dan menurunkan kerja pernafasan.
Pengertian

Ventilator adalah suatu alat/system


bantuan nafas secara mekanik yg di
desain utk menggantikan
/menunjang fungsi pernafasan.
TUJUAN PEMASANGAN VENTILATOR

1. Memberikan kekuatan mekanis pada


sistem paru untuk mempertahankan
ventilasi yang adekuat
2. Memanipulasi “air way pressure” dan pola
ventilasi untuk memperbaiki efektifitas
ventilasi dan oksigenasi
3. Mengurangi kerja miokard dengan jalan
mengurangi kerja nafas
Keuntungan lain untuk pasien:

- Sedasi
- Menurunkan kebutuhan O2,
- Memperingan kerja jantung
- Menurunkan tekanan intrakranial
- Mencegah atelektasis
Indikasi ventilasi mekanik :
• Gangguan Ventilasi:
– Gangguan fungsi otot2 pernafasan
– Penyakit2 neromuskuler
– Gangguan pusat pernafasan
– Peningkatan resistensi dari jalan nafas

• Gangguan Oxigenisasi :
– Hipoksemia yang refrakter
– Dibutuhkan PEEP
– Work Of Breathing yang berlebihan
Saat ini metode pemberian ventilasi mekanik
kita kenal dengan metode :
1. Non invasive mencahical ventilation
2. Invasive mencahical ventilation

Asuhan keperawatan pada pasien yang


menggunakan ventilasi mekanik dengan
bantuan secara partial atau total sama yaitu :
Secara totally tergantung pada perawat
NASAL CPAP
KOMPETENSI PERAWAT YG DIHARAPKAN PD KEP
PASIEN YG MENGGUNAKAN VENTILASI MEKANIK

- Observasi ttg status fisiologis pasien


- Kesadaran pentingnya support
- Fisiologis dan emotional pada pasien.
- Kapasitas kemampuan yang mana dapat
- Ditangani perawat dan dokter.
- Kemampuan berkomunikasi secara cepat
dan efektif dalam situasi yang membutuhkan
- Penanganan pasien segera.
Klasifikasi mode pada ventilasi mekanik :

• CMV (Controlled Mechanical Ventilation)


• ACV (Assist Control Ventilation)
• SIMV (Synchronized intermittent Mandatory
ventilation)
• PSV (Pressure Support Ventilation)
• PCV (Pressure Controlled Ventilation)
• CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
Pemilihan Mode
Ventilator ??????
CMV / PCV

6 DETIK 6 DETIK 6 DETIK 6 DETIK

Indikasi :
• Sering kali utk ps yg figthing thp ventilator
• Pasien tetanus/ kejang
• Pasien yg sama sekali tdk ada trigger napas

Parameter yang di setting
• Tidal Volume / Level Pressure
• Respirasi rate
• PEEP
• FiO2
• Peak Flow
• I:E Rasio
• Sensitivity/Triger
Komplikasi
• Pasien total dependent / sangat tergantung
dari ventilator
• Potensial apnue ( malas bernapas )
ACV
• Volume / pressure cycle : sdh ditentukan
ventilator memberikan jlh volume/pressure
sesuai yg diset

• Setiap ada usaha nafas dari ps akan terjadi


tekanan negative intratorakal dan akan
merangsang ventilator memberikan
bantuan nafas

• Work of breathing akan sangat berkurang


Assisted Volume Cycled

Assisted mode
Assisted Time Cycled

4 DETIK 3 DETIK 5 DETIK

Indikasi :
• Proses Weaning
Parameter yang di setting
• Tidal Volume / Level Pressure
• Respirasi rate
• PEEP
• FiO2
• Peak Flow
• I:E Rasio
• Sensitivity/Triger < 0
Komplikasi
• Hiperventilasi bisa menyebabkan alkalosis
• Pada cedera kepala sering menyebabkan
hiperventilasi
SIMV mode
P

Periode SIMV Periode spontan

Siklus SIMV
Parameter yang di setting :
• Tidal Volume
• SIMV Rate / siklus SIMV
• Peak flow
• PEEP
• FiO2
• Level PS / IPL/ASB
CPAP
• Memberikan PEEP pada napas Spontan

Parameter yang di setting :


• PEEP
• FiO2
CPAP mode

5
PEEP 5
0
• Pilih mode yg sesuai
• Prosedur
FiO2 untuk
awal ( 100%) seting
bertahap ventilator
diturunkan ( O2
tinggi berbahaya) target : SpO2 94 %, tergantung
kondisi pas
• Set TV 6 - 10 cc/kgBB hindari volu-trauma
• Tentukan rate, minute volume, target pH bukan
pCO2
• PEEP dpt digunakan utk mengurangi FiO2 yg
tinggi, bila akan memberikan PEEP > 10 cm H2O
harus dg dokter
• Tek max Inspirasi ( Peak Inspiratory Pressure )
max 35 cm H2O, Inspiratory plateau pressure
max 30 cm H2O, Bila angka melebihi ini
strateginya : turunkan flow rate, turunkan TV
• Hindari Auto PEEP : waktu expirasi harus cukup
• Pertahankan DO2 : Cardiac output, SpO2 dan Hb
• Gunakan sedasi agar pasien dpt megikuti
ventilator dan mengurangi kebutuhan O2
• Selalu konsultasikan dg dokter yg mengerti ttg
ventilator

PEEP penting utk recruitment paru


( mengembangkan alveolus yg kolaps)
Mode : Volume / Pressure
Volume Pressure
• Volume yg diberikan • Volume yg
ventilator  konstan diberikan bervariasi
• Tekanan terbentuk • Tekanan saat
saat inspirasi Inspirasi  konstan
bervariasi • Inspiratory flow 
• Inspiratory flow  bervariasi
konstan
Strategi
C? mana yg baik ? Pressure / Volume

• Target yg hrs dicapai pd ventilasi mekanik :


Vt hrs cukup, utk mencukupi keb O2 dan
mempertahankan kadar CO2 darah dg
menentukan Vt yg tetap : tek. yg dihasilkan
akan dipengaruhi oleh compliance paru &
dinding dada, resistensi jln nafas, aliran
udara dll.
• Pengaruh yg minimal thd sistim
kardiovaskuler
ARDS
Definitions

Acute Lung Injury


200 mmHg < PaO2/FIO2 < 300
mmHg

ARDS
PaO2/FIO2 < 200 mmHg
ARDS
Optimal PEEP

ARDS Network protocol

FIO2 - 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0

PEEP - 5 5-8 8-10 10 10-14 14 14-18


18-22

www.ardsnet.org ARDS Network, N Engl J Med 2000; 342:1301


Askep pasien dgn
ventilasi Mekanik

1. ETT, TC
- Posisi
- Sekret : suction close/open
- Cuff
- Fiksasi
- Tidak tergigit
- Kedalaman
2. Pasien
- Tidak terjadi penolakan
- Posisi tidur / mobilisasi
- Oral hygiene

3. Ventilator
- Sumber listrik
- Humidifier : humidified, filtered,
dan warming
4. Sirkuit
- Penampung uap air
- Tidak kingking
- Posisi lebih rendah dari ETT
- Diganti tiap 3 hari
- Tidak ada kesalahan pemasangan
antara sirkuit inspirasi dan
ekspirasi
Permasalahan pada penggunaan
ventilasi mekanik dan intervensinya

1. Ventilator tidak berfungsi


Intervensinya:
- Pastikan sistem alarm ventilator aktif
sepanjang waktu
- Siapkan resusitasi bag manual disamping
setiap pasien yang menggunakan ventilasi
mekanik
- Jika ventilator mal fungsi lakukan bagging
Permasalahan…
Air way tidak berfungsi
Etiologi : obstruksi oleh karena sekresi yg kental,
kink-kink pd tube, pasisi tube yg tepat.

Intervensi:
1. Pelihara ventilasi dg manual bag
2. Suction pasien sesuai kebutuhan
3. Kosongkan condentasation pd tubing secara
teratur.
4. Auskultasi bunyi nafas secara teratur
5. Catat volume cuff setiap diisi
2. Breathing

Pantau ventilatory meliputi:


- Peak airway pressure
- Mode, Fi O2, TV, RR,
PEEP,

Setting dan aktual


KOMPETENSI PERAWAT YG DIHARAPKAN

- Observasi ttg status fisiologis pasien


- Support fisiologis dan emotional pada pasien
- Kapasitas kemampuan yang mana dpt
ditangani perawat dan dokter.
- Kemampuan berkomunikasi secara cepat
dan efektif dalam situasi yg membutuhkan
penanganan pasien yg segera.
segera
Permasalahan………

Mal fungsi GI (komplikasi gastrointestinal)


dpt berupa GI bleeding, gastric distension dan
stress ulcer
Observasi :
• Distensi abdomen
• Penurunan Hb dan HT
• Darah pd drainage gastric atau pd feses.
• Pasang gastric tube utk dekompresi
• Berikan obat sesuai order dokter
• Auskultasi bising usus
Permasalahan………

Defisiensi nutrisional
Intervensi :
• Berikan nutrisi secara enteral atau
parenteral
• Lakukan pengecekan bising usus
• Monitor BB, intake dan output
• Lab : protein total, alb
Permasalahan………

Malfungsi renal
sering disebabkan imbalance cairan

Intervensi:
- Monitor intake output, BB setiap hari
- Periksa turgor dan cek adakah edema
- Observasi ttg : perubahan dlm AGD,
elektrolit, penurunan vital capacity,
- Auskultasi bunyi nafas : rales
Permasalahan………

Respiratory infection
Intervensi:
• Tehnik cuci tangan yg benar
• Berikan kelembaban yg cukup
• Lakukan pengecekan filter pd gas yg diisap.
• Auskultasi bunyi nafas
• Mobilisasi ps scr teratur
• Lakukan fisiotherapi dada dan suction
• Gunakan tehnik aseptik dan alat-alat steril ketika
melakukan pengisapan lendir
Permasalahan………

Atelektasis pulmonary
Intervensi:
• Mobilisasi pasien secara periodik
• Suction secara periodik
• Lakukan fisiotherapi dada
• Koordinasi dgn dokter untuk tindakan
lain (PEEP).
Permasalahan………

Trauma jaringan trachea


Intervensi :
• Lakukan mouth care secara teratur
• Rubah posisi oral tube setiap hari
• Lakukan perawatan cuff secara teratur
• Lakukan suction
Permasalahan………

Penurunan mobilitas
Intervensi:
• Lakukan perawatan kulit
• Rubah posisi secara teratur
• Lakukan latihan pasif
• Ambulasi sesuai kemampuan
• Perbolehkan ps untuk ADL sesuai toleransi
Permasalahan………

Trauma psikologi
Intervensi:
- Berikan obat utk mengurangi rasa sakit ssi
order
- Jelaskan semua prosedur pd ps
- Berikan kesempatan pd keluarga utk
memberikan dukungan
- Ciptakan lingkungan yg memberikan
stimulasi
- Lakukan penjadwalan utk memungkinkan
istirahat ps
Permasalahan………

Kegagalan lepas dari ventilator


Intervensi :

• Pastikan bahwa pasien dapat bernafas secara


spontan
• Berikan support psikologis
• Jelaskan semua prosedur pada pasien
• Berikan kesempatan pasien untuk beristirahat
• Weaning pada pagi hari
Permasalahan………

Kehilangan kekuatan moskolus


respiratory Intervensi:
- Gunakan mode kontrol
- Berikan dorongan pd ps utk latihan
batuk efektif
- Lakukan weaning sesegera mungkin
- Fisiotherapi aktif atau pasif
Permasalahan………
Barotrauma (pneumothorax, subcutaneous
emphysema, mediastinal emphysema)
Etiologi : disebabkan ketika volume atau tekanan di
setting terlalu tinggi atau pd penggunaan PEEP
Intervensi:
- Hindari setting dg tekanan tinggi utk ps yg high risk
- Obs ggn trakheal,
- Obs triger alarm tekanan tinggi
- Observasi perubahan bunyi nafas
- Observasi tachypnea dan tachycardia
- Lakukan perkusi apakah ada bunyi yg hiper resonan
- Kordinasi dg dokter dan siapkan utk pemasangan
chest tube
Permasalahan………
Gangguan hemodynamic
Terjadi ketika tek intrathorasic positif menyebabkan
penururan venous return ke jantung kanan dan menekan
sirkulasi darah pulmonal.
Intervensi:
- Obs apakah ada penurun BP, CVP, PAP
- Gelisah,
- Perubahan tingkat kesadaran,
- Penurunan jumlah urine
- Nadi perifer yg hilang
- Capillary refill yang lambat
- Pucat
- Kelelahan
- Chest pain
Permasalahan………

Toxicity oksigen
Etiologi : disebabkan konsentrasi pemberian oksigen
yg tinggi (lebih dari 60%) dlm waktu yg lama

Intervensi:
- Obs adakah rasa terbakar, dyspneu
- Batuk yang kering, penurunan Pa02
- Penurunan compliance
- Monitor gas darah secara teratur
- Pelihara kebersihan jalan nafas
- Turunkan konsentrasi O2 dan gunakan PEEP
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

• Sambungkan artifisial airway (ETT) dengan ventilator


• Kaji pasien, apakah cukup adekuat pengembangan paru
dan frekuensi pernafasan
• Set airway peressure alarm ; high dan low pressure
• Kaji secara teratur perubahan kondisi pernafasan:
• Frekuensi nafas secara spontan
• Penggunaan otot-otot pernafasan
• Warna kulit
• Monitor dan atasi trouble shoot yang terjadi dan berikan
ventilasi yang sesuai sepanjang waktu
• Mobilisasi
• Teknik pengembangan cuff
• Breathing sirkuit & valve inspirasi expirasi diganti/pasien
PEMANTAUAN :

1. Periksa analisa gas darah


2. Foto thorax
3. Obs. Hemodinamik
4. Auskultasi paru
5. Periksa keseimbangan cairan & elektrolit
6. Kesadaran
7. Air way pressure
8. Usahakan NGT tetap berfungsi
9. Kebutuhan nutrisi : enteral atau parenteral
10. Breathing sirkuit  ETT
11. Fiksasi ETT dengan baik  trakheostomy !
12. Perhatikan air di humidifier
KOMUNIKASI

Dilakukan dengan cara :


- Ekspresi wajah
- Gerakan
- Tulisan
ICU
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai