ISLAM SEBAGAI

WAY OF LIFE
M. Taberi Hasany

‫السالم ورحمة هللا وبركاته‬

PENGERTIAN
ETIMOLOGI : ISLAM BERASAL DARI KATA
ASLAMA-YUSLIMU-ISLAMAN, YANG BERAKAR
DARI KATA 1. SALIMA (DAMAI, SELAMAT DAN
SEJAHTERA) , 2. ASLAMA (PATUH, TUNDUK DAN
BERSERAH DIRI)
KATA ISLAM DISEBUTKAN DALAM AL-QUR’AN
SEBANYAK 18 (Ali Imran/3:19, 85, Al-Maidah/5:3, Al-
Anam/6: 125, At-Taubah/9:74, al-Zumar/ 39:22, al-
Shaf/ 61: 7, al- Hujurat/ 49: 17 dll.
ASLAMA BERARTI : KETAATAN DAN
KETUNDUKAN /KEPATUHAN KEPADA ALLAH. QS
ALI IMRAN /3;83
‫افغير دين هللا يبغون وله اسلم من في السموات واالرض طوعا وكرها و اليه‬
‫يرجغون‬
ISTASLAMA BERARTI: PENYERAHAN TOTAL
KEPADA ALLAH, QS An-NISA / 4:65. ً (wayusallimu
tasliimaa)
SILM : DAMAI ATAU KASIH SAYANG- TANPA
MEMBEDAKAN SARA DAN STATUS SOSIAL. (QS Al-
BAQARAH/2: 208).
‫يايهاالذين منوا دخلوا في السلم كافة وال تتبعوا خطوت الشيطن انه لكم عدو‬
‫مبين‬
SALIM DAN SALAM : SELAMAT DAN SEJAHTERA. –
PETUNJUK AGAR MEMPEROLEH KESELAMATAN.
QS Asy- SYURA/26: 89.
)‫اال من اتى هللا بقلب سليم (السورى‬
“ Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan
hati yang bersih”.
QS ALI IMRAN / 3 : 19.
)‫ان الدين عندهللا االسالم ( ال عمران‬
Islam > Agama Muhammad saw.
> Agama yang diajarjab kepada semua Nabi dan
Rasul lain
ISLAM ADALAH AGAMA PARA NABI DAN RASUL .
QS ALI IMRAN /3: 52, 67
 ‫فلما احس عيسى منهم الكفرين قال من انصاري الى هللا قال الحواريون نحن‬
‫انصاار هللا امنا باهلل واشهد بانا مسلمون‬
‫ماكان ابراهيم يهوديا وال نصرانيا ولكن كان حنيفا مسليما وما كان من المسركين‬
) ‫( ال عمران‬
Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka
(Bani Israil) di berkata: Siapa yang akan menjadi
penolong agama Allah? Para hawariyun
menjawab :Kami penolong agama Allah, Kami
berima kepada Allah, dan saksikanlah bahwa
kami adalh orang-orang mslim. (52)
QS YUNUS / 10: 84.
) ‫وقال موسى يقوم ان كنتم امنتم باهلل فعليه توكلواان كنتم مسلمين ( يونس‬
Pengertian Agama menurut Tarjih
Muhammadiyah
RUMUSAN MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH:
AGAMA YAKNI AGAMA ISLAM YANG DIBAWA
OLEH NABI MUHAMMAD SAW IALAH APA YANG
DITURUNKAN ALLAH DALAM AL -QUR’AN DAN
YANG TESEBUT DALAM SUNNAH YANG
SHAHIHAH , BERUPA PERINTAH-PERINTAH DAN
LARANGAN-LARANGAN SERTA PETUNJUK
UNTUK KEBAIKAN MANUSIA DI DUNIA DAN
AKHIRAT.
AGAMA ADALAH APA YANG DISYARIATKAN
ALLAH DENGAN PERANTARAAN NABI-NABINYA ,
BERUPA PEINTAH DAN LARANGAN –LARANGAN
SERTA PETUNJUK-PETUNJUK UNTUK KEBAIKAN
MANUSIA DI DUNIA DAN AKHIRAT
(AD DIINU HUWA MAA SYARA’AHU ALLAHU
‘ALAA LISAANIANBIYAAIHI MINAL AWAAMIRI WA
AN NAWAHI WAL IRASYAYAADAATI LISHALAAHI
AL ‘IBAADI DUN YAAHUM WA UHRAAHUM.
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 ISLAM ADALAH AGAMA BASYIIRAA WA AN-
NADZIIRAA ”UNIVERSERSAL . QS SABA’ /34:28.
‘WAMAA ARSALNAAKA ILLA KAAFATAN
LINNAASI
 QS AL-ANBIYA’ /21:107 “ WAMAA IRSALNAAKA
ILLA RAHMATAN LIL’ALAMIIN”
 QS. AL- FURQAN /25: 1
TABAARAKA ALLADZII NAZZALA AL FURQAANA
‘ALA ‘ABDIHI LIYAKUUNA LIL’ALAMIINA
NADZHIRAA”
DR YUSUF QARDHAWI : 7 CIRI ISLAM
1. RABBANIYAH.
AJARAN ISLAM BERSUMBER DARI TUHAN, BUKAN
BUATAN MUHAMMAD. (QS. ALI IMRAN /3:79. , AL-
BAQARAH /2:147, AL-HIJR/ 15:9 , AL DZARIYAT /51:
56)
2. INSYANIYYAH ‘ALAMIYYAH ( KEMANUSIAAN
UNIVERSAL) BAHWA AJARAN ISLAM
DITURUNKAN SEBAGAI PETUNJUK UNTUK
SELURUH MANUSIA (QS. AS-SABA’ /34:28
3. KAMIL DAN SYAAMIL ( LENGKAP DAN
KOMPREHEN-SIF), AJARAN ISLAM MENCAKUP
SELURUH ASPEK KEHIDUPAN (QS AL-AN’AM /6:38)
 4. AL- BASATHAH (MUDAH)
AJARAN MUDAH DILAKSANAKAN TIDAK
KESULITAN DAN SESUATI DENGAN KEMAMPUAN
MANUSIA. (AL-HAJJ /22:78, AL-MAIDAH /5: 6, AL-
BAQARAH/2: 286)
5. AL- ADALAH ( KEADILAN)
MENEGAKKAN KEADILAN UNTUK MELINDUNGI
KEMASLAHATAN MANUSIA. ISLAM MEMELIHARA
AGAMA, JIWA, AKAL , KEHORMATAN DAN HARTA.
(QS. AL-MAIDAH /5:8, AL- AN’AM /6:252, AN –
NISAA’/4:235.
6. TAWAAZUN (KESEIMBANGAN ANTARA
KEPENTINGAN PRIBADI DAN KEPENTINGAN
UMUM. (QS. AL- QASHASH/28: 77.
7. PERPADUAN ANTARA TSABAT (TETAP) DAN
MURUNAH (MENERIMA PERUBAHAN)
TSABAT BERUPA POKOK-POKOK AJARAN ISLAM
DAN TUJUAN ISLAM DAN MURUNAH BERUPA
CABANG-CABANG , SARANA DAN CARA-
CARANYA.
RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM
A. AQIDAH.
ITIMOLOGIS : ‘AQADA-YA’QIDU-AQIDATAN “. “AQDAN :
SIMPUL, IKATAN, PERJANJIA YANG KOKOH. == AQIDAH :
“KEYAKINAN”
TERMINOLOGIS :
AQIDAH: PERKARA YANG WAJIB DIYAKINI
KEBENARANNYA OLEH HATI, MENDATANGKAN
KETENTRAMAN JIWA , MENJADI KEYAKINAN YANG TIDAK
BERCAMPUR KERAGUAN SEDIKITPUN”

 AQIDAH ISLAM MERUPAKAN DASAR BANGUNAN AJARAN

ISLAM .
 DALAM AQIDAH ISLAM TERKANDUNG AJARAN TAUHID.,
YANG INTINYA AQIDAHNYA “ ;LAA ILLAAHA ILLALLAAH”
B. IBADAH.
BERASAL DARI KATA “ABIDA YA’BUDU” :
MENYEMBAH, TAAT, PENURUT, ,MENGIKUTI,
MENGHAMBAKAN DIRI, TUNDUK”
QS AL-FAJR/89:29 ” FADKHULII FII ‘IBAADII”
MAKA MASUKKLAH KEDALAM JAM’AH HAMBA-
HAMBA KU”
QS. AL- DZARIYAT /51: 56.
C. SYARI’AH
ETIMOLOGI : TEMPAT MENGALIRNYA AIR , JALAN KE
TEMPAT SUMBER AIR. DENGAN DEMIKIAN SYARI’AH
ADALAH SESUATU JALAN YANG HARUS DILALUI.
PARA ULAMA MENDEFINISIKAN : SYARI’AH ADALAH
TITAH (KHITHAB) ALLAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PERBUATSAN MUKALLAF (MUSLIM, BALIGH
DAN BERAKAL SEHAT ) BAIK BERUPA TUNTUTAN
,PILIHAN ATAU PERANTARA (SEBAB, SYARAT ATAU
PENGHALANG (A. WAHAB KHALAB)
KATA SYARI’AH DAN DERIVATNYA DALAM AL-QUR’AN
DISEBUTKAN 5 KALI, DALAM AL- SURA/42 15,21, AL-
A’RAF/7:163, AL-MAIDAH/5: 48 DAN AL- JATSIYAH /45:18
(TSUMA JA’ALNAAKA ‘ALAA SYARI’ATIN MINAL AMRI)
 SECARA UMUM SYARI’AT ISLAM MENCAKUP
TIGA HAL :
1. PETUNJUK DAN BIMBINGAN UNTUK MENGENAL
ALLAH DAN SEGALA SESUATU YANG GAIB.
2. PETUNJUK UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI
KEBAIKAN YANG ADA PADA MANUSIA .
3. KETENTUAN- KETENTUAN YANG MENGATUR
TATA CARA BERIBADAH KEPADA ALLAH.

UNTUK KEBAIKAN DI DUNIA DAN KEBAIKAN DI

AKHERAT.
DALAM PRAKTEKNYA SERING AQIDAH
DISAMAKAN DENGAN FIQH , YANG SECARA
BAHASA ARTINYA FAHAM.
FIQH PENEKANANNYA PADA PENALARAN TETAPI
SUBYEK DAN SASARANNYA TERIKAT PADA WAHYU.
FIQH ADALAH HUKUM-HUKUM SYARA’ YANG
BERSIFAT PRAKTIS (ALAMIAH) YANG DIPEROLEH
DARI DALIL SYAR’I YANG RINCI.
SYARI’AH PEMBUATNYA ALLAH SEHINGGA
KEBENARANNYA MUTLAQ, SEDANGKAN FIQH
ADALAH FORMULASI PENALARAN MANUSIA
SEHINGGA KEBENARANNYA RELATIF , BERAGAM
DAN TIDAK MENGIKAT SERTA DAPAT BERUBAH-
UBAH.
D. AKHLAQ
AKHLAQ ( KHULUQ) TERSEBUT DALAM QS, AL-QALAM /68:
4 (WAINNAKA LA’ALAA KHULUQIN ‘ADHIIM : DAN
SESUNGGUHNYA KAMU BENAR-BENAR BERBUDI PEKERTI
YANG AGUNG).
KHULUQ MENGANDUNG ARTI : TABIAT,BUDI PEKERTI,
KEBIASAAN, KEPRAWIRAAN, KEEATRIAAN, KEJANTANAN
BAHKAN AGAMA (WARSON)
AKHLAQ ADALAH SIFAT YANG TERTANAM DALAM JIWA
YANG MENIMBULKAN PERBUATAN-PERBUATAN DENGAN
GAMPANG DAN MUDAH TANPA MEMERLUKAN PEMIKIRAN
DAN PERTIMBANGAN ( AL-GHAZALI)
AKHLAQ ADALAH SIFAT YANG TERTANAM DALAM JIWA,
YANG DENGANNYA LAHIRLAH BERMACAM-MACAM
PERBUATAN, BAIK DAN BURUK TANPA MEMBUTUHKAN
PEMIKIRAN DAN PERTIMBANGAN ( IBRAHIM ANIS)
BAHWA AKHLAQ ITU BERSIFAT KONSTAN,
SPONTAN, TIDAK TEMPORER DAN TIDAK
MEMERLUKAN PEMIKIRAN DAN PERTIMBANGAN
SERTA DOROANGAN DARI LUAR DIRINYA.
ISTILAH AKHLAQ , JUGA DIKENAL ISTILAH ETIKA
DAN MORAL . PERBEDAANNYA TERLETAK PADA
STANDART MASING-MASING . AKHLAQ
STANDARTNYA AL-QUR’AN DAN SUNNAH,
SEMENTARA ETIKA STANDARTNYA
PERTIMBANGAN AKAL PIKIRAN DAN MORAL
STANDARTNYA ADAT KEBIASAAN YANG BERLAKU
DIMASYARAKAT.
SUMBER AJARAN ISLAM
I. Al- Quran
 Sumber utama ajaran Islam.
 Isi mencakup isi kitab-kitab terdahulu (QS Ali Imran /3: 3).
 Sebagai mu’zizat Nabi Muhammad saw. Dan membacanya
ibadah.
Fungsi al-Qur’an :
 Sebagai pelajaran dan pemberi penerangan ( QS Yasin/36:
69)
 Pembenar kitab-kitab terdahulu (Fathir/35:31)
 Pembimbing ke jalan lurus (al- Kahfi/18:1-2)
 Sebg pedoaman , petunjuk dan rahmat (al-Jatsiyah/45:20
 Sbg bukti kebenaran risalah yang dibawa Muhammad saw.
II. Al- Hadits
Hadits secara istilah adalah perkataan, perbuatan dan
taqrir Nabi Mahammad saw.
Setiap muslim wajib mentaati Rasul (al-Ahzab/33:21)
Hadits sumber hukum kedua setelah al-Qur’an yang
memiliki fungsi :
1. Mempertegas hukum dalam al-Qur’an
2. Memperjelas dan memerinci yang diterangkan
secara global oleh al-Qur’an.
3. Menetapkan hukum yang belum ada dalam al-
Qur’an.
III. Hasil Ijtihad (al-Ra’yu)

Mayoritas ahli Ushul Fiqh berpendapat bahwa

ijtihad adalah : Pengerahan segenap kesanggupan
dari seorang ahli fiqh ( mujtahid) untuk
memperoleh pengertian tingkat dhan terhadap
sesuatu hukum syara;\’ ( hukum Islam)
Ijtihad sebagai dasar ajaran Islam dan hukum
Islam didasarkan pada hadits Rasulullah ketika
Beliau akan menguts Muadz bin Jabal sebagai
hakim di Yaman ( Hadtis Riwayat Ahmad , abu
Dawud dan at-Tirmidzi)
DALAM HAL APA IJTHAD ?
1. Hal (masalah) baru yang hukumnya belum
ditegaskan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah secara
jelas.
2. Masalah baru yang hukumnya belum diijma’i para
ulama.
3. Nash-nash dhanny dan dalil hukum diperselisihkan.
4. Hukum Islam yang kausalitas/ illatnya diketahui
mujtahid.
Catatan
Mujtahid adalah ahli hukum Islam ( ahli
fiqh),bukan sembarang orang bisa ijtihad dan
perbuatan nya disebut ijtihad.
Status hasil ijtihad adalah dhanny.
Tujuanya(capaian) adalah diperolehnya hukum
syar’i ( yang berhubungan dengan tingkah laku
dan perbuatan orang dewasa.
APA TUJUAN AJARA ISLAM ?

Menurut Yusuf Qardhawi :

1. Membentuk pribadi manusia yang sholeh.
2. Membentuk keluarga yan baik.
3. Membangun masyarakat yang beradab
4. Membangun umat yang baik.
5. Membentuk kekuasaan yang baik.
6. Menyeru pada kebaikan manusia.
CABANG-CABANG IMAN.
Rasulullah bersabda :
Al imaan bidl’un wa sab’uuna syu’batan faafdlaluhaa
qaulu laa ilaaha illa Allahu wa adnaahaa imaathatul
adzaa ‘anith thariqi wal hayaau syu’batun minal
imaanu (HR Muslim dari Abu Hurairah)
“Iman itu ada 77 cabang , yang paling utama adalah
ucapan: LAA ILAAHA ILLA ALLAHU dan yang paling
rendah menyingirkan benda yang dapat berbahaya bagi
lulu lintas di jalan, dan MALU adalah cabang dari
iman”
77 cabang iman, menurut Imam Abu Bakar Ahmad bin Husain Baihaqi adalah
1. Percaya kepada Allah swt.
2. Percaya kepada para utusan-Nya
3. Percaya kepada para Malaikat-Nya.
4. Percaya kepada Kitab-kitab- Nya.
5. Percaya kepada adanya ketentuan Nya
6. Percaya kepada hari Akhir.
7. Percaya kepada hari kebangkitan ( ba’aths)
8. Percaya kepada hari perkumpulan ( khasyr)
9. Percaya adanya surga dan neraka
10. Mahabbah (cinta kepada Allah)
11. Khaub ( takut kepada Allah)
12. Raja’ ( mengharap kepada Allah)
13. Tawakkal kepada Allah
14. Mahabbah kepada Rasulullah.
15. Ta’dhim (mengagungkan) Rasulullah.
16. Kuat dan tahan uji dlm mengabdikan diri kepada agama Islam /
17. Menuntut ilmu Pengetahuan.
18. Menyebar luaskan ilmu.
19. Mensucikan diri
20. Menghormati al-Qur.’an.
21. Menegakkan shalat 5 waktu.
22. Membayar zakat.
23. Berpuasa di Bulan Ramadhon.
24. I’tikaf
25. Melaksanakan ibadah haji.
26. Melaksanakan jihad mempertahankan Islam.
27. Berjaga –jaga menghadapi musuh
28. Menyerahkan seperlima harta rampasan perang kpd raja.
29. Tetap menghadapi musuh dalam pertepuran
30. Membebaskan budak sahaya
31. Melaksanakan kifarat
32. Memenuhi janji
33. Selalu mengingat akan banyaknya ni’mat Tuhan
34. Menjaga lisan
35. Menjaga “farji”
36. Menyampaikan amanat
37. Menjaga jangan sampai membunuh sesama orang
Islam
38. Menjaga dari perbuatan mengambil barang bukan
haknya
39. Tidak makan barang haram
40. Menjaga pakaian /berhias dg perhiasan yang haram
41. Tidak bermain-main melebihi batas agama
42. Jangan mubadzir
43. Jangan iri hati
44. Menjaga kehormatan orang lain
45. Ikhlas
46. Bergembira mengerjakan kebaikan dan bersusah
hati mengerjakan kejahatan
47. Taubat bila berbuat salah.
48. Berkurban
49. Taat kepada ulil amri.
50. Pegang teguh masalah-masalah yang telah
disepakati oleh para ulama
51. Menghukum orang berdasarkan keadilan
52. Tolong-menolong dalam kebajikan
53. Malu (berbuat salah), basa-basi
54. ta’at kepada orang tua
55. Menyambung Silaturrahmi
56. Berbud pekerti yang utama
57. Berbuat kebaikan kepada budak belian
58. Memenuhi hak-hak budak belian terhadap majikan
59. Memenuhi hak-hak anak dan isteri
60.Saling berkasih sayang sesama orang Islam
61. Menjawab salam
62. Menengok orang sakit.
63. Menshalatkan jenazah
64. Mendoakan orang bersin
65. Menjauhkan diri dari berteman intim dengan orang
kafir
66. Memuliakan tetangga
67. Memuliakan tamu
68. Menutup rahasia orang islam
69. Sabar , tahan uji, mengekang keinginan
70. Zuhud ( tidak terpukau milik orang lain)
71. Cemburu.
72. Meninggalkan hal-hal yang tidak berguna
73. Dermawan.
74. Kasih sayang terhadap anak.
75. Mendamaikan orang bertengkar
76. Sayang sesama manusia sebagaimana sayang
terhadap diri sendiri.
77. Amar ma’ruf nahi munkar.