Anda di halaman 1dari 22

LOGISTIK 3

Sasaran Perkuliahan
• Mahasiwa memahami fungsi Transportasi pada
Logistik
• Mahasiswa memahami Manajemen Distribusi
Transportasi dalam Logistik
• Pengoperasian transportasi yang baik akan menentukan
efisiensi dari pergerakan produk. Berkat Kemajuan
dalam ilmu teknik dan manajemen yang dapat
meningkatkan jumlah barang yang ditransportasikan,
kecepatan pengiriman, kualitas pelayanan, biaya
operasional, dan penghematan energi.
• Transportasi merupakan bagian yang penting dalam
Operasi Logistik (40% dari biaya logistic adalah biaya
transportasi).
• Oleh karena itu, transportasi adalah basis efisiensi dan
ekonomis dalam logistik bisnis dan membantu pada
fungsi sistem lainnya.
Jenis Pergerakan dalam Logistik
1. Inbound Transportation
Biasanya adalah pengiriman material dan/atau
bahan baku untuk proses produksi ke fasilitas
2. Outbound Transportation
Biasanya adalah pengiriman barang jadi dari
fasilitas produksi ke pusat distribusi / gudang /
pelanggan
3. Reverse Logistic
• Return Pelanggan
• Repair and remanufacture process support
• Recycling (increasing importance!)
Jenis Jarak dalam Transportasi
Aktifitas Transportasi dalam Logistik
1. Penentuan Moda Transportasi yang
digunakan
• Highway (truck)

• Water

• Rail

• Air

• Pipeline
Highway (Trucking)
Strengths Weaknesses
• Flexibility to pick up and • Not the fastest
deliver where and when • Not the cheapest
needed
• Often the best balance
between cost/flexibility and
delivery reliability/speed
• Can deliver straight to the
customer (increasing)
• Can be available 24/7
Water
Strengths Weaknesses
• Highly cost effective • Limited locations
for bulky items • Relatively poor
• Works best for high delivery
weight-to-value reliability/speed
items • Often limited
• Most effective operating hours at
when linked into docks
multimodal system
Rail (Kereta)
Strengths Weaknesses
• Highly cost effective for • Limited locations, but
bulky items better than for water.
• Can be most effective • Better delivery
when linked into reliability/speed than
multimodal system water
Air
Strengths Weaknesses
• Quickest delivery • Often the most
over longer expensive,
distances particularly on a per
• Can be very flexible pound basis
when linked to
highway mode
• Works best for low
weight-to-value
items
Aktifitas Transportasi dalam Logistik
2. Penentuan Format Transportasi yang
digunakan

Control VS Flexibility
Aktifitas Transportasi dalam Logistik
3. Penentuan Rute dan Jadwal Transportasi
• Individual System
• Milk Run System
Tarif Transportasi
Tarif Transportasi ditentukan oleh berbagai macam
factor, yakni:
1. Sifat Barang yang ditransportasikan
2. Jarak yang ditempuh
3. Jumlah Barang yang dikirim
4. Waktu Transit
5. Biaya handling selama perjalanan
6. Hubungan dengan pihak ke-3
7. Kondisi Eksternal (seperti harga BBM, keamanan)
Manajemen Distribusi
Definisi:
1. Rangkaian Aktifitas yang dilakukan berbagai entitas rantai
pasok yang berhubungan dengan pergerakan barang jadi
dari produsen ke konsumen
2. Distribusi mencakup fungsi outbound dan inbound logistic
3. Distribusi juga mencakup jaringan struktur komunikasi
yang menjaga saluran pemasok agar waspada terhadap
adanya gangguan, ketersediaan inventory, dan status
pengiriman ke konsumen
4. Biasanya Distribusi melibatkan penggunaan field
warehouse yang membuat saluran manajemen inventory
dan proses pengiriman ke konsumen menjadi lebih efisien
Sistem Distribusi
• Sistem Distribusi Dorong (Push)
Inisiatif penggerak aktifitas distribusi
dari produsen. Penentuannya
berdasarkan pada Peramalan dan Riset
Pasar
• Sistem Distribusi Tarik (Pull)
Konsumen menjadi penggerak kegiatan
produksi dan distribusi.
Bentuk Dasar Sistem Distribusi

Direct Echelon
• Langsung dari Produsen ke • Barang dari produsen ke
Konsumen konsumen melalui saluran
• Keuntungan : distribusi berjenjang yang terdiri
– Kontrol yang lebih baik atas dari berbagai level baik milik
brand dan harga perusahaan atau independent
– Pelanggan mudah • Keuntungan:
menghubungi pelanggan – Produk selalu available
– Dapat mengetahui kondisi – Kepuasan pelanggan terjaga
pasar dengan cepat – Meminimalisir jumlah delivery
• Kerugian : • Kerugian:
– Tingginya biaya distribusi – Biaya pemeliharaan saluran distribusi
– Leadtime yang lama relatif tinggi
– Agak sulit melakukan control terhadap
– Kepuasan pelanggan kurang
brand dan harga
Bentuk Dasar Sistem Distribusi
Sistem Distribusi Echelon (Indirect)
1. Produsen->Agents->Customer (One Level Channel)
Contoh: Broker Asuransi/Agen Perumahan
2. Produsen->Retailers->Customer (Two Level Channel)
Contoh: Supermarket, Department Store
3. Produsen->Wholesalers->Retailers->Customer (Two
Level Channel)
Salah satu bentuk umum saluran distribusi, biasanya
cocok untuk consumer goods.
4. Produsen->Agent->Wholesalers->Retailers->
Customers (Three Level Channel)
Contohnya di tekstil
Jenis Distribusi (Intensitasnya)
1. Distribusi Intensive (Mass Distribution)
Contoh: Consumer Good (FMCG), Obat2an
2. Distribusi Selective (Hanya Outlet2 tertentu)
Contoh: Barang-barang branded
3. Distribusi Exclusive
Contoh: Biasanya outlet dimiliki sendiri oleh
produsennya
Kegiatan Manajemen Distribusi
1. Melakukan segmentasi pasar
2. Menentukan Moda Transportasi
3. Konsolidasi system informasi dan pelaksanaan
pengiriman
4. Menjadwalkan rute pengiriman
5. Mengelola persediaan barang jadi
6. Menangani pengembalian barang
7. Menentukan target tingkat pelayanan
Indikator Keberhasilan Distribusi
• Kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan menyangkut
quality, quantity dan delivery time
• Ketepatan waktu (On Time)
• Ketersediaan produk saat dibutuhkan
pelanggan
• Kecepatan dan akurasi informasi
• Respon terhadap perbaikan, kerusakan,
dan klaim atas kerusakan barang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai