Anda di halaman 1dari 26

KESELAMATAN

PASIEN
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien (patient safety)

Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih


aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden,
tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan
resiko.
KESELAMATAN PASIEN
(PMK NO 11 TH 2017)

Keselamatan Pasien Sistem

Identifikasi & Pelaporan & Belajar dari Implementasi


Asesmen Risiko
Pengelolaan Risiko Analisa Insiden Insiden Solusi

Akibat tidak
Akibat Melakukan Melakukan suatu
suatu tindakan Mencegah Cidera tindakan

4
Pengaruh faktor
lingkungan dan manusia
dalam keselamatan
FAKTOR LINGKUNGAN DALAM KESELAMATAN

 Lingkungan fisik : penerangan, suhu udara, kelembaban, vibrasi mekanis,


radiasi, tekanan udara
 Kimia : gas, uap, debu, kabut, asap, cairan dan benda padat

 Biologi : tumbuhan dan hewan

 Fisiologis : konstruksi mesin, sikap dan cara kerja.

 Mental - psikologis : suasana kerja, hubungan kerja

 Status akreditasi
FAKTOR MANUSIA

 Pengetahuan : kemampuan kognitif

 Motivasi : jasa, reward, gaji, pengembangan karir

 Supervisi : audit,OPPE, penilaian kinerja

 Organisasi : SPO, program,efisiensi, target

 Beban kerja : tinggi, rendah, kelelahan, stress.


BUDAYA
KESELAMATAN PASIEN
DALAM KEPERAWATAN
BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

Produk dari nilai, sikap, kompetensi, dan


pola perilaku individu dan kelompok yang
menentukan komitmen, style dan
kemampuan suatu organisasi pelayanan
kesehatan terhadap program patient
safety.
PERGESERAN PARADIGMA DALAM PATIENT SAFETY

Paradigma lama Paradigma baru


 Siapa yang melakukannya?  Mengapa bisa terjadi?
 Berfokus pada bad events  Berfokus pada near miss
 Top down  Bottom up
 Yang salah dihukum  Memperbaiki sistem
supaya tidak terulang
MANFAAT BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

 Organisasi mengetahui kesalahan sedini mungkin  pembelajaran.

 Belajar dari insiden  minimalisasi keparahan akibat insiden

 Fokus pada pencegahan insiden  pelaporan insiden

 Meningkatkan kepercayaan diri staf

 Mengurangi LOS dan turn over pasien

 Mengurangi biaya  efisiensi

 Mengurangi biaya komplain  efisiensi


KOMPONEN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

 Informed culture  sistem terkini  evidence base practice

 Reporting culture  budaya melaporkan  belajar dari pengalaman

 Just culture  atmosfer terbuka, saling mempercayai, no blamming culture

 Learning culture  belajar dari pengetahuan dan pengalaman / data 


continous improvement.
SURVEY BUDAYA KESELAMATAN

Menilai budaya keselamatan pasien RS  persepsi all staf

1. Kerjasama tim

2. Iklim keselamatan

3. Kepuasan kerja

4. Kondisi stress

5. Persepsi manajemen

6. Kondisi kerja
STRATEGI PENERAPAN BUDAYA PATIENT SAFETY

Edukasi
Lakukan ‘save practice”
Kenali dampak akibat Akuntabilitas
Sistem yang memudahkan
kelelahan dan kinerja
melakukan yang benar Laporkan kejadian
Pendidikan dan pelatihan
Kurangi “ingatan” Minta maaf
patient safety
Buat protokol dan ceklist RCA
Latih kerjasama tim
Sederhanakan tahapan- Perbaiki sistem
Minuimalkan variasi
tahapan
pedoman
KESELAMATAN PASIEN DALAM LINGKUP KEPERAWATAN

Kompetensi Skill
SDM Knowlegde
Attitude SPK,
RKK
Pelayanan Asuhan
keperawatan keperawatan

Sistem yang
Pengkajian
berlaku Lingkungan
Perencanaan
Prosedur /standar
Pelaksanaa
Birokrasi
Evaluasi
Jumlah
PROSES ASUHAN PASIEN
IPSG MOI/mki PFR/hpk SQE/kps
Asesmen awal PFE ASC Asesmen
Lab, Rad ulang
Skrinning AOP/ap Discharge Planning
Gizi
Nyeri Fungsional

ACC/apk
PELAYANAN BERKESINAMBUNGAN

Unit Khusus Resume Pasien pulang


Registrasi Transfer

Rencana Code Blue /TRC


asuhan Akhir Hayat
MPO
COP/pp
QPS/
QPS
pmkp FMS/mfk GLD/tkp PCI/ppi
16
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
DALAM KEPERAWATAN
LATAR BELAKANG

 Jumlah terbesar  di RS
 Kontak paling lama  24 jam.
 Paling banyak melakukan tindakan berisiko.
 Hasil penelitian : tertusuk jarum,tertular penyakit,
virus, salah posisi, LBP,dll.
 Perlu upaya pencegahan dan pengendalian terhadap
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
 K3 bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan dan kesejahteraan manusia yang
bekerja di sebuah institusi atau lokasi.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Indonesia  data PT. Jamsostek (Persero) dalam periode 2002-


2005 terjadi lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5000 kematian,
500 cacat tetap dan kompensasi lebih dari Rp. 550 milyar.
Suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi
bahaya dari risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin
terjadi.( Rijanto, 2010 ).
TUJUAN
ETIKA
 Mewujudkan lingkungan kerja yang
aman, nyaman dan selamat  Otonomi
 Mewujudkan tenaga yang sehat dan  Benevicence (berbuat baik)
produktif
 Justice ( keadilan)

 Non maleficene (tidak merugikan)


MANFAAT
 Veracity ( kejujuran)
 Pekerja merasa aman dan diuntungkan
 Fidelity ( menepati janji)
bekerja di lokasi tersebut
 Hemat waktu  hanya melakukan  Confidencially ( kerahasiaan)
sesuai spo/prosedur yang ditetapkan  akuntability
K3RS  PERMENKES NO . 66 TAHUN 2016
 Bab I: ketentuan umum:pasal 1- 3

 Bab II : Sistem manajemen.

 Bab III : standar K3RS

 babIV : pendidikan dan pelatihan

 Bab V : Pencatatan dan Pelaporan

 Bab VI: Organisasi

 Bab VII: unit pelayanan Kesehatan.

 Bab VIII: penilaian K3RS

 Bab IX: pembinaan dan pengawasan

 Bab X: ketentuan peralihan

 Bab XI : penutup
STANDAR KERJA K3RS

a. manajemen risiko K3RS;


b. keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;
c. pelayanan Kesehatan Kerja;
d. pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
e. pencegahan dan pengendalian kebakaran;
f. pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja;
g. pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan
h. kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat dan bencana
RUANG LINGKUP K3 DALAM KEPERAWATAN

 K3 diterapkan disemua tempat/pekerjaan

 K3 diterapkan pada semua manusia yang terlibat


dalam pekerjaan
 K3 diterapkan pada semua bidang yang berisiko
tejadinya bahaya akibat kerja
 K3 diterapkan pada semua usaha yang dilakukan
KEBIJAKAN K3

Relevansi kebijakan K3 nasional dengan tugas perawat


 Sebagai pemberi asuhan

 Sebagai konselor/penyuluh

 Pengelola pelayanan

 Peneliti

 Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang

 Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu


Ada pertanyaan????

Anda mungkin juga menyukai