Anda di halaman 1dari 22

5

4
3
2
1
WELCOME

LOADING DATA
Tugas Kelompok
Nama Anggota:
1. Hafidhotul Mufidah
2. Rista Azkiyah A.L.

Materi
Implementasi Prinsip-prinsip Perjanjian
Islam Dalam Produk Perbankan Syariah
Pembimbing:
Nurul Istifadhoh, M.E.
Konsep

Hukum Perjanjian Islam

Implementasi Prinsip-prinsip
Perjanjian Islam dalam
Produk Perbankan Syariah
Pengertian HUKUM PERJANJIAN ISLAM

Secara etimologis perjanjian dalam Bahasa Arab diistilahkan dengan


Mu’ahadah Ittifa’ atau akad. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan kontrak,
perjanjian atau persetujuan yang artinya adalah suatu perbuatan di mana seseorang
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap seseorang lain atau lebih.

Sementara itu definisi akad sendiri adalah perjanjian yang menimbulkan


kewajiban berprestasi pada salah satu pihak dan hak bagi pihak lain atas prestasi
tersebut secara timbal balik.
Keabsahan hukum perjanjian islam

Rukun Akad
Rukun akad yang utama adalah ijab dan qabul. Namun ada beberapa unsur-
unsur lain yang termasuk rukun akad. Unsur-unsur tersebut antara lain:
a. Sighat al-aqad (pernyataan untuk mengikatkan diri)
b. Al-Ma’qud alaih/mahal al-’aqad (objek akad)
c. Al-Muta’aqidain/al-’aqidain (pihak-pihak yang berakad)
d. Maudhu’ al-’aqad (tujuan akad)
Keabsahan hukum perjanjian islam

Syarat-syarat Akad

Syarat akad ada yang menyangkut objeknya dan ada pula yang menyangkut
subjeknya.
1. Syarat objek akad
a. Telah ada pada waktu akad diadakan
b. Dapat menerima hukum akad
c. Dapat ditentukan dan diketahui
d. Dapat diserahkan pada waktu akad terjadi
2. Syarat subjek akad
a) Tidak menyalahi hukum syariah yang disepakati adanya
b) Harus sama ridha dan ada pilihan
c) Harus jelas dan gamblang
ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN ISLAM

Al- Al-
Hurriyah Kitabah
Al-
Ash-
Musawa
Shidq
h
Al-‘Adal
ah Al-Ridha
KLASIFIKASI HUKUM PERJANJIAN ISLAM

Akad dilihat Akad dilihat


dari dari sifat yang Akad dilihat Akad dalam
keabsahannya mengikatnya dari bentuknya sektor ekonomi

Akad yang
Akad Akad tidak Akad
mengikat
shahih tertulis Tabarru’
secara pasti

Akad yang Akad


Akad tidak Akad
mengikat Mu’awadah
shahih tertulis
secara tidak /Akad
pasti Tijarah
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Berakhirnya
masa berlaku
perjanjian/akad

Salah satu pihak Dibatalkan


yang berakad oleh pihak-
meninggal dunia pihak yang
berakad
IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP PERJANJIAN ISLAM DALAM
PEMBUATAN PERJANJIAN (Contract drafting)

Dalam perjanjian menurut hukum Islam harus memperhatikan hal-hal sebagai


berikut:
a) Dari segi subjek atau pihak-pihak yang akan mengadakan akad perjanjian.
b) Dari segi tujuan dan objek akad/perjanjian.
c) Perlu adanya kesepakatan dalam hal yang berkaitan dengan waktu perjanjian,
jumlah biaya, mekanisme kerja, jaminan, penyelesaian sengketa, dan objek
yang diperjanjikan dan cara-cara pelaksanaannya.
d) Perlu adanya persamaan, kesetaraan, kesederajatan, dan keadilan diantara
para pihak dalam menentukan hak dan kewajiban diantaranya, serta dalam hal
penyelesaian permasalahan terkait dengan adanya wanprestasi dari salah satu
pihak.
e) Pemilihan hukum dan forum dalam penyelesaian sengketa (Choice of Law
and Choice of Forum), harus dicantumkan dalam perjanjian.
Produk Bank Syariah yang
didasarkan pada Akad Jual Beli

Salam
Istishna’
Murabahah

Produk Bank Syariah yang


didasarkan pada Akad Bagi Hasil
Produk-produk perbankan syariah SECARA UMUM

Musyarakah
Mudharabah
Produk-produk perbankan syariah SECARA UMUM

Produk Bank Syariah


Produk Bank Syariah didasarkan pada Akad
didasarkan pada Pelengkap yang Bersifat
Akad Sewa- Sosial (Akad Tabarru’)
Menyewa
Hiwala
Qardh
h
Ijarah wa
Iqtina/Ijar
Ijarah/Sew ah
a Murni Muntahiya Wakala
bi Tamlik Kafalah Wadiah
h
(IMBT)
Produk PEMBIAYAAN syariah

Menurut Hasanudin Rahman, secara garis besar produk pembiayaan syariah


terbagi dalam 3 (tiga) kategori, yang dibedakan berdasarkan tujuan
penggunaannya, yaitu sebagai berikut:
1. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan
dengan prinsip jual beli.
2. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang
dilakukan dengan prinsip sewa-menyewa, serta
3. Transaksi pembiayaan untuk usaha kerja sama yang ditujukan untuk
mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.
Produk perbankan syariah SECARA terperinci

Produk Pengerahan Dana

Tabungan
Giro Wadi’ah
Mudharabah

Deposito Tabungan
Investasi Haji
Mudharabah Mudharabah

Tabungan
Qurban
Produk perbankan syariah SECARA terperinci

Produk Penyaluran Dana

Al-Qardul
Mudharabah Musyarakah
Hasan

Produk
Salam Murabahah pemberian
jasa lainnya,
seperti: jasa
penerbitan
Ijarah wa Letter of
Istishna’
Iqtina’ Credit, dll.
kesimpulan

Dari pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa sebelum kita melakukan
suatu akad maka kita harus lebih dahulu mengetahui hukum-hukum yang berlaku
sehingga kita tidak mengalami kesalahan dalam melakukan suatu akad.
Kita dapat mengetahui berbagai produk perbankan syariah yang berlaku dan
dapat dimaanfaatkan oleh masyarakat dalam menjalankan suatu akad/perjanjian.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai