Anda di halaman 1dari 30

CR

Ulkus Kornea Cum


Hipopion Oculi Dextra
Lili Puspadewi
J510195107
PENDAHULUAN
DEFIN
ISI
Ulkus kornea merupakan keadaan patologik yang ditandai adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea
bergaung, diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma.

kehilangan jaringan kornea  terbentuk jaringan parut  gangguan penglihatan dan kebutaan.

Etiologi  infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit) & non infeksi

Faktor predisposisi terbanyak (infeksius & noninfeksius)  trauma mata (co : benda asing)
Faktor-faktor lain
- Dakriosistitis kronik,
- Penggunaan tetes mata kortikosteroid lama
- Kelainan bulu mata
- mata kering
- degenerasi kornea
- penggunaan lensa kontak
- penderita diabetes mellitus
KLASIFI
KASI
• Ulcus mooren
Tipe Perifer • Ulcus marginal
• Akibat def vit A

• Pneumokokkus
Tipe •

Pseudomonas
Keratomikosis
Sentral •

Keratitis Herpes Simpleks
Keratitis Virus Varicella-Zooster
MANIFESTASI
KLINIS

Mata merah, berair, gangguan penglihatan


Sensasi mengganjal seperti ada benda asing
Terdapat sekret
Kelopak mata bengkak
Nyeri apabila melihat cahaya terang
Terdapat infiltrate
Gejala spesifik sesuai etiologi
GEJALA SPESIFIK
Streptococcus pneumoniae
Ulkus berwarna kelabu, batas tegas, menyebar menuju sentral, sering ditemukan hipopion.
Pseudomonas aeruginosa
Lesi berwarna abu kekuningan yang menyebar ke segala arah dan menyebar dengan cepat karena
enzim proteolitik pathogen, dapat mengakibatkan perforasi kornea dan infeksi intraocular yang berat,
eksudat berwarna hijau.
Staphylococcus sp. & Streptococcus α-hemoliticus
Sering ditemukan pada mata dengan terapi steroid topical, dan ulkus bersifat superficial.
Fungi
Ulkus indolen dengan infiltrate kelabu, berbatas ireguler, terdapat lesi satelit, ulserasi superfisial, dan
peradangan bulbi yang nyata.
Herpes simpleks
Sering terjadi unilateral, berawal dari iritasi, photopobia, mata berair. Ulkus membentuk lesi dendritik
hingga meluas menjadi lesi geografik.
Varicella zoster
Lesi amorfik pseudodedritik linear, opasitas stroma, dan infiltrasi sel. Penyakit stroma dapat
mengakibatkan nekrosis dan vaskularisasi
Acanthamoeba
Ulkus indolen, cincin stroma, infiltrate perineural.
GEJALA SPESIFIK

ulkus kornea akibat bakteri disertai hipopion Ulkus kornea akibat jamur

Ulkus kornea akibat pseudomonas.


Ulkus kornea akibat HSV
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisik Penunjang
• Pemeriksaan visus • Pemeriksaan Gram
• Pemeriksaan TIO • Pemeriksaan KOH
• Pemeriksaan slit 10%
Anamnesis lamp • Kultur specimen
• Pemeriksaan kerokan kornea
sensibilitas kornea
• Pemeriksaan
fluoresensi
• Pemeriksaan fistula
• Pemeriksaan
posterior mata
PENATALAKSANAA
N
Terapi sesuai etiologi :

Antibiotik lokal
Terapi empirik  fluorokuinolon 0,3%
Kokus gram positif  cefuroksim 0,3% atau vankomisin 5%
Batang gram negatif  gentamisin 1,5%, fluorokuinolon 0,3%, ceftazidim 5%
Kokus gram negative  fluorokuinolon 0,3%, ceftriakson 5%
Mycobacterium  amikacin 2%, klaritromisin 1%, trimetropim sulfametoksazol 1,6%
Antifungi lokal
Candida  amphotericin B 0,15%, natamycin 5%, fluconazole 2%
Kapang  natamycin 5%, amphotericin B 0,15%, miconazole 1%
Antiviral lokal
Herpes simpleks  salep acyclovir 3%
Varicella zoster  acyclovir oral 800mg/hari selama 7-10 hari
KOMPLIKASI

Sikatriks

Iridosiklitis

Descematokel

Perforasi

Glaukoma
PROGNOSIS

Prognosis penyakit ini tergantung pada tingkat keparahan dan cepat lambatnya
mendapat pertolongan, jenis organisme penyebab, dan ada tidaknya komplikasi yang
timbul.

Ulkus kornea yang luas memerlukan waktu penyembuhan yang lama, karena jaringan
kornea bersifat avaskuler
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Tn. S

Umur : 62 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Petani

Alamat : Boyolali

Tanggal periksa : 26 Januari 2021


ANAMNESIS
Keluhan utama
• Mata merah dan pandangan kabur

Riwayat penyakit sekarang


• Pasien datang dengan keluhan mata kanan merah disertai pandangan
kabur sejak 2 hari SMRS. Pasien mengaku 2 hari yang lalu mengalami
kelilipan saat bekerja di sawah dan pasien menggosok matanya.
Sebelumnya sudah diobati dengan obat tetes yang dibelinya sendiri
namun tidak membaik. Saat ini pasien mengeluhkan mata kanan yang
bertambah merah, pandangan tidak jelas, nyeri terutama di tempat
yang terang, sering berair, dan terdapat bercak putih. Pasien
menyangkal adanya keluhan demam, batuk, pilek, dan sesak napas.
Pasien mengaku tidak ada keluhan pada mata sebelah kiri.
ANAMNESIS
Riwayat
Riwayat
Riwayat penyakit dahulu penyakit
penggunaan obat
keluarga
• Hipertensi : diakui, tidak terkontrol • Riwayat hipertensi : • Penggunaan obat tetes
• Diabetes mellitus : disangkal disangkal mata : disangkal
• Alergi obat dan makanan : • Penggunaan obat
• Riwayat diabetes tertentu : disangkal
disangkal mellitus : disangkal
• Trauma mata : diakui
• Riwayat sakit serupa
• Riwayat kacamata : disangkal
: disangkal
PEMERIKSAAN
FISIK

Keadaan umum

• Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan


cukup
Tanda vital

• Tekanan darah : tidak diperiksa


• Denyut nadi : tidak diperiksa
• Pernapasan : tidak diperiksa
• Suhu : tidak diperiksa
• Berat badan : tidak diperiksa
• Tinggi badan : tidak diperiksa
PEMERIKSAAN
FISIK

  OD OS

Visus Sentralis

Visus sentralis jauh Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Pinhole Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Refraksi Tidak dilakukan 0,06

Visus sentralis dekat Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Visus Perifer 

Konfrontasi tes Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Proyeksi sinar Positif Tidak dilakukan

Persepsi warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan


PEMERIKSAAN
FISIK

Sekitar mata OD OS
a. Tanda radang Tidak ada Tidak ada
b. Luka Tidak ada Tidak ada
c. Parut Tidak ada Tidak ada
d. Kelainan warna Tidak ada Tidakada
e. Kelainan bentuk Tidak ada Tidak ada
Supercilia    
a. Warna Hitam Hitam
b. Tumbuhnya Normal Normal
c. Kulit Sawo matang Sawo matang
d. Gerakan Dalam batas normal Dalam batas normal
PEMERIKSAAN
FISIK

Pasangan bola mata dalam orbita  OD OS 


a. Heteroforia Tidak ada Tidak ada
b. Heteroforia Tidak ada Tidak ada
c. Pseudostrabismus Tidak ada Tidak ada
d. Exophtalmus Tidak ada Tidak ada
e. Enophtalmus Tidak ada Tidak ada
Ukuran bola mata    
a. Mikroftalmus Tidak ada Tidak ada
b. Makroftalmus Tidak ada Tidak ada
c. Ptisis bulbi Tidak ada Tidak ada
d. Atrofi bulbi Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN
FISIK
Kulit kelopak    
1.) Tanda radang Ada Tidak ada
2.) Warna Hiperemis Sawo matang
3.) Epiblepharon Tidak ada Tidak ada
4.) Blepharochalasis Tidak ada Tidak ada
Tepi kelopak mata    
1.) Enteropion Tidak ada Tidak ada
2.) Ekteropion Tidak ada Tidak ada
3.) Koloboma Tidak ada Tidak ada
4.) Bulu mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Sekitar glandula lakrimalis    
a. Tanda radang Tidak ada Tidak ada
b. Benjolan Tidak ada Tidak ada
c. Tulang margo tarsalis Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sekitar saccus lakrimalis    
a. Tanda radang Tidak ada Tidak ada
b. Benjolan Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN
FISIK

Tekanan intraocular OD OS 


a. Palpasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
b. Tonometri schiotz Tidak ada data Tidak ada data

c. Non contact tonometer Tidak dilakukan Tidak dilakukan


PEMERIKSAAN
FISIK
Konjungtiva palpebra superior dan inferior 

1.) Edema Tidak dapat diperiksa Tidak ada data


2.) Hiperemi Tidak dapat diperiksa Tidak ada data

3.) Sekret Tidak ada Tidak ada data

4.) Sikatrik Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Konjungtiva fornix 
1.) Edema Tidak ada Tidak ada
2.) Hiperemi ada Tidak diperiksa

3.) Sekret Tidak diperiksa Tidak diperiksa

4.) Benjolan Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Konjungtiva bulbi
1.) Edema Tidak ada Tidak ada
2) Penebalan konjungtiva Tidak ada Tidak ada
3.) Hiperemis Ada Tidak ada
4.) Sekret Ada Tidak ada
5.) Injeksi konjungtiva Ada Tidak ada
6.) Injeksi siliar Ada Tidak ada
Caruncula dan plika semilunaris

1. Edema Tidak ada Tidak ada


2. Hiperemis Ada Tidak ada
3. Sikatrik Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN
FISIK
Sclera    
a. Warna Hiperemis Putih
b. Tanda radang Ada Tidak ada
c. Penonjolan Tidak ada Tidak ada
Kornea    
a. Ukuran Tidak ada edema Normal
b. Limbus Batas jelas Jernih
c. Permukaan Rata, mengkilap Rata, mengkilap
d. Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
e. Keratoskop (placido) Tidak dilakukan Tidak dilakukan

f. Fluoresin test Tidak ada data Tidak dilakukan


g. Arcus senilis (-) (-)
Kamera okuli anterior    
a. Kejernihan Keruh, tampak hipopion Jernih
b. Kedalaman Cukup Cukup
Iris    
a. Warna Tidak dapat di evaluasi Cokelat
b. Bentuk Radier Radier
c. Sinekia anterior Tidak tampak Tidaktampak
d. Sinekia posterior Tidak tampak Tidaktampak
PEMERIKSAAN
FISIK
 Pupil    
a. Ukuran Tidak dapat dievaluasi Dbn
b. Bentuk Tidak dapat dievaluasi Bulat
c. Letak Sentral Sentral
d. Reaksi cahaya langsung Tidak dilakukan Tidak dilakukan
e. Tepi pupil Tidak dapat dievaluasi Tidak ada kelainan
Lensa    
a. Ada/tidak Ada Ada
b. Kejernihan Tidak dapat dievaluasi Dbn
c. Letak Tidak dapat dievaluasi Sentral
e. Shadow test Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Corpus vitreum    
a. Kejernihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
b. Reflek fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
KESIMPULAN
PEMERIKSAAN
  OD OS
Visus sentralis jauh LP (+) Visus 0,06
Pinhole - -
     
Visus perifer    
Konfrontasi tes Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Proyeksi sinar Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Persepsi warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sekitar mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Supercilium Dalam batas normal Dalam batas normal
Pasangan bola mata dalam orbita Dalam batas normal Dalam batas normal

Ukuran bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal


Gerakan bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Kelopak mata Dalam batas normal Dalam batas normal
KESIMPULAN
PEMERIKSAAN

Sekitar saccus lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal

Sekitar glandula lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal

Tekanan intarokular    
Palpasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tonometri schiotz Tinggi, tidak terukur 28 mmHg
Non contact tonometer Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Konjungtiva Injeksi konjungtiva Injeksi konjungtiva
Sklera Dalam batas normal Dalam batas normal
Kornea Edema Edema
Camera okuli anterior Cukup Cukup
Iris Bulat, warna coklat Bulat, warna coklat
Pupil Melebar Melebar

Lensa Jernih Jernih


PEMERIKSAAN MATA
PEMERIKSAAN MATA
Pemeriksaan Lain

• Tes fluorescein (+)

Diagnosis

•Ulkus kornea cum hipopion OD

Usulan Pemeriksaan Lanjutan

•Pemeriksaan apusan kornea  gram, kultur, & KOH 10%

Penatalaksanaan

•Non Medikamentosa
•Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya serta rencana pengobatan.
•Edukasi pasien untuk tidak menggosok-gosok matanya.
•Menjelaskan pasien cara pemberian obat tetes yang benar.
• Medikamentosa
•Levofloxacin (LFX) 1 tetes tiap 2 jam
• Sulfas atrophin 2 x 1 tetes
• Levofloxacin 1 x 500mg
• Ketokonazol 1x200mg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai