BAHASA INONESIA
(PUEBI)
1. Sejarah Ejaan yang berlaku untuk
BahasaIndonesia
Perhatikan!
jeruk bali
kacang bogor
gula jawa
Lanjutan...
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
kata dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi,atau dokumen kecuali kata tugas, seperti di,
ke, dari, dan, yang, untuk.
Contoh:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawratan Rakyat Republik Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Lanjutan...
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata di
dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama
majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan,
yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh:
R.A. Kartini
Ny. Meneer
Catatan:
1. Nama diri seperti nama orang, lembaga, atau organisasi dalam bahasa asing
atau bahasa daerah tidk ditulis dengan huruf miring
2. Dalam naskah tulisan tangan atau mesik tik (bukan komputer), bagian yang
akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.
3. Kalimt atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara
lagsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.
7.PEMAKAIAN HURUF TEBAL
Huruf tebal dipakai untuk menegaskan tulisan yang
sudah dicetak miring.
Contoh:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat
dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
2. Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi; satuan waktu;
3. Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar
pada alamat
4. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
Bab I Pendahuluan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
Lanjutan...
5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf secara umum dipisahkan antar tiap
bagian. Awalan per- (untuk pecahan) digunakan menyatu dengan bagian yang
langsung mengikutinya.
257 (dua ratus lima puluh tujuh)
2/3 (dua pertiga)
6. Lambang bilangan tingkat dituliskan dengan tiga cara: angka Romawi, tanda
hubung antara "ke-" dan angka, atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan
kata.
7. Lambang bilangan yang mendapat akhiran "-an" ditulis dengan tanda hubung
antara angka dan "-an" atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.
8. Jika ditulis dengan angka Arab, bilangan ditulis dengan diawali ke-. Jika ditulis
dengan angka Romawi, bilangan ditulis sendirian.
Contoh:
Benar: abad kesebelas, abad ke-11, abad XI
Salah: abad ke sebelas, abad ke 11, abad ke-XI, abad 11
9. Penulisan tahun
Benar: 1960-an
Salah: 1960an
Lanjutan...
10. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika
perlu, susunan kalimat diubah.
Contoh: Lima puluh orang tewas dalam kecelakaan itu, atau
Dalam kecelakaan itu tewas 50 orang.
bukan
50 orang tewas dalam kecelakaan itu.
11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus,
kecuali dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Jika
dituliskan sekaligus, penulisan harus tepat.
Lanjutan...
Angka/ Huruf dalam pemerincian:
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
2. Tujuan
a. Praktis
b. Akademis
1) Menambah kepustakaan
2) Syarat kelulusan
a) .................
b) ...................
(1) .......................
(2) ........................
C. Ruang Lingkup
LATIHAN 1
Anda diminta membetulkan ejaan yang salah!
1. PENULISAN KATA
*Pebruari
* Nopember
* ijin
* jaman
* efektivitas
* disyahkan
* dilegalisir
* nasehat
* analisa
* hipotesa
* jadual
2. PEMENGGALAN KATA
* mem-pe-la-ja-ri
* ki-log-ram
* ins-tan-si
* a-pril
* pe-ma-ka-man
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL
*disamping itu
*Jangankan dua kali, sekalipun ia belum pernah datang.
*diantaranya
*satu persatu
*digaris bawahi
*bertanggungjawab
LATIHAN 2