Anda di halaman 1dari 91

PAPARAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN


2019 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH

Disampaikan oleh:
Drs. Haryanto Kadi, MSc
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan
DASAR HUKUM
UU NO 23 THN 2014

Ketentuan lebih lanjut mengenai


penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan Daerah
diatur dengan peraturan pemerintah.
Penjelasan
Pasal 330 Penyusunan peraturan pemerintah
diselaraskan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
mengenai keuangan negara dan
perbendaharaan negara serta
ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait lainnya
POKOK-POKOK PERUBAHAN
antara Lain
Pasal 4
1 Penegasan Kepala Daerah Berkedudukan Sebagai Pemilik Modal Pada Perusahaan Umum
Daerah Atau Pemegang Saham Pada Perseroan Daerah.

Pasal 13
2 Pejabat Fungsional Umum dapat menjadi PPTK apabila tidak terdapat pejabat struktural.

3 Pasal 22
Merinci Tugas Tim Anggaran Pemerintah Daerah

Pasal
50
4
Pengaturan Daerah tidak memenuhi alokasi belanja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, menteri keuangan melakukan penundaan dan/atau pemotongan penyaluran Dana Transfer
Umum, setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan menteri teknis terkait
Pasal
5 58 58
Pasal
Pemerintah, Dalam
Pengaturan Pemberian
Pemberian haltambahan
belum penghasilan
tambahan adanya PP , Kepala
penghasilan kepada Daerah dapat
Pegawai
kepada memberikan
ASN
Pegawai daerah
ASN tambahan
berpedoman
daerah penghasilan
pada pada
berpedoman
Pegawai
bagi ASN setelah mendapat
Peraturan Pemerintah, Dalam persetujuan
hal Menteri
belum adanya PP , Kepala Daerah dapat memberikan tambahan
penghasilan bagi Pegawai ASN setelah mendapat persetujuan Menteri
Pasal 91
6 Penegasan Kepala Daerah menetapkan rancangan KUA dan rancangan PPAS menjadi KUA dan PPAS
berdasarkan RKPD, apabila KDH dan DPRD tidak bersepakat
LANJUTAN......
Pasal 111 &
7 112
Dalam hal hasil evaluasi APBD Daerah tidak ditindaklanjuti oleh gubernur dan DPRD, Menteri mengusulkan
kepada menteri yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang keuangan untuk melakukan
penundaan dan/atau pemotongan Dana Transfer Umum;
Pasal 112 ayat
8 (3)
Pengaturan dalam melakukan evaluasi Rancangan Perda kabupaten/kota tentang APBD, gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri dan selanjutnya Menteri berkoordinasi
dengan menteri keuangan
Pasal 117
9 Pengaturan dalam hal Pengelola Keuangan Daerah yang berhalangan sementara, pejabat
yang berwenang dapat menunjuk pejabat lain untuk melaksanakan tugas pengelola
Keuangan Daerah

Pasal 118
10 Pengaturan Penyusunan dan Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Bagi Daerah yang Belum Memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Pasal 188
Penegasan penggunaan bagan akun standar dalam mewujudkan statistik keuangan pemerintah
11 dan laporan keuangan yang terkonsolidasi, proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
anggaran dan laporan
BAB I
UMUM
hak Daerah untuk memungut pajak daerah
dan retribusi daerah serta melakukan
pinjaman;
kewajiban untuk
menyelenggaraka
Daerah Urusan Pemerintahan
d
naerah dan membayar tagihan pihak ketiga;

Penerimaan Daerah;

Pengeluaran Daerah;

kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau


oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,
piutang, barang, serta hak lain yang dapat
dinilai dengan uang, termasuk kekayaan
daerah yang dipisahkan;

kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh


Pemerintah Daerah rangka
tugas Pemerintahan
dalam penyelenggaraan
dan/atau kepentingan umum
Daerah

Pasal 2 PP 12 Tahun 2019


AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Taat pada peraturan perundang-undangan;

Efektif & Efisien;

Ekonomis;

Transparan; dan

Bertanggungjawab

Berkeadilan;
7 Kepatutan dan
manfaat untuk
masyarakat
BAB II
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pejabat-Pejabat terkait Keuangan
Daerah
• Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuda
• Koordinator Pengelolaan Keuda
• Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
• BUD
• Kuasa BUD
• Pengguna Anggaran
• Kuasa Pengguna Anggaran
• PPTK
• Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
• Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) UNIT
SKPD
• Bendahara Penerimaan & Bendahara Pengeluaran
• Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan wakil Pemerintah Daerah dalam
Keuangan Daerah kepemilikan kekayaanDaerahyang
1. Dalam melaksanakan kekuasaan, melimpahkan KEPALA dipisahkan
sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada Pejabat DAERAH
Perangkat Daerah;
2. Perangkat Daerah terdiri dari:
a. sekretaris daerah selaku koordinator
Pemilik Modal Pemegang
Pengelolaan Keuangan Daerah; Pada Saham Pada
b. kepala SKPKD selaku PPKD;
c. kepala SKPD selaku PA. Perusahaan Perseroan
3. didasarkan pada kewenangan Umum Daerah Daerah
pemisahan yang antara menguji, dan
memerintahkan,
menerima atau mengeluarkan uang;
4. Pelimpahan kekuasaan ditetapkan dengan keputusan
Kepala Daerah KEWENANGAN

1. menyusun rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD;
2. mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
3. menetapkan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
4. menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak terkait Pengelolaan Keuangan Daerah yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
6. menetapkan kebijakan pengelolaan APBD;
7. menetapkan KPA;
8. menetapkan Bendahara Penerimaan dan Bendahar Pengeluaran;
9. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah;
10. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan Utang dan Piutang Daerah;
11. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
12. menetapkan pejabat lainnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
13. melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 4-5 PP 12 Tahun 2019


SEKRETARIS
DAERAH

Koordinator Pengelolaan
Keuangan Daerah

Pasal 6 PP 12 Tahun 2019


Kepala SKPKD selaku PPKD
Pejabat Pengelola PPKD selaku BUD berwenang:
mempunyai tugas: 1. menyusun kebijakan dan
Keuangan Daerah pedoman pelaksanaan APBD;
1. menyusun dan
2. mengesahkan DPA SKPD;
melaksanakan kebijakan 3. melakukan
Pengelolaan Keuanga pengendalian pelaksanaan APBD;
Daerah; n 4. memberikan petunjuk teknis
pelaksanaan sistem
2. menyusun Perda
penerimaan dan pengeluaran
rancangan
tentang rancanga kas daerah melaksanakan
APBD, Perda n pemungutan pajak daerah;
tentang dan
APBD, perubahan
rancangan 5. menetapkan SPD;
Perda tentang 6. menyiapkan pelaksanaan pinjaman
pertanggungjawaban dan pemberian jaminan atas nama
pelaksanaan APBD; Pemerintah Daerah;
7. melaksanakan sistem akuntansi
3. melaksanakan pemungutan dan pelaporan Keuangan Daerah;
Pendapatan Daerah yang 8. menyajika informasi keuangan
telah diatur dalam Perda; n daerah;
9. melakukan pencatatan
4. melaksanakan fungsi BUD; pengesahan dalam hal penerimaan
dan
5. melaksanakan
sesuai tugas
ketentua dan Pengeluaran sesuai
lainnya
dengan n Daerah ketentuan
dengan tidak
peraturan perundang- PUU, dilakukan melalui
RKUD.
undangan
Pasal 7 PP 12 Tahun 2019
Melimpahkan sebagian KUASA
PENGGUNA kewenangan KEPALA Selaku
PENGGUNA
ANGGARA UNIT SKPD
N ANGGARAN
BERDASARKAN PERTIMBANGAN

BESARAN ANGGARAN LOKASI RENTANG KENDALI


KEGIATAN

PELIMPAHAN KEWENANGAN PA KEPADA KPA MELIPUTI:


1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban
anggaran belanja;
2. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang dipimpinnya;
3. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
4. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam
batas anggaran yang telah ditetapkan;
5. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
6. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya;
dan
7. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 11 PP 12 Tahun 2019


Pejabat Penatausahaan Keuangan Pejabat Penatausahaan Keuangan
(PPK) SKPD (PPK) Unit SKPD
Tugas Tugas

a. melakukan verifikasi SPP-UP, SPP- a. melakukan verifikasi SPP-TU dan SPP-


GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta LS beserta bukti kelengkapannya yang
bukti kelengkapannya yang diajukan oleh Bendahara
diajukan oleh Bendahara Pengeluaran pembantu;
Pengeluaran; b. menyiapkan SPM-TU dan SPM-LS,
b. menyiapkan SPM; berdasarkan SPP- TU dan SPP-LS yang
c. melakukan verifikasi diajukan oleh Bendahara
laporan pertanggungjawaban Pengeluaran pembantu; dan
Bendahara Penerimaan dan c. melakukan verifikasi laporan
Bendahara Pengeluaran; pertanggungjawaban Bendahara
d. melaksanakan fungsi akuntansi Penerimaan pembantu dan
pada SKPD; dan Bendahara Pengeluaran
e. menyusun laporan keuangan SKPD pembantu
PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai Dalam hal PA melimpahkan
pejabat yang bertugas melakukan sebagian kewenangannya kepada KPA
pemungutan penerimaan negara/daerah,
bendahara, dan/atau PPTK

Pasal 14 PP 12 Tahun 2019 Pasal 15 PP 12 Tahun 2019


Tugas Bendahara Penerimaan

MENERIMA MENYIMPAN

BENDAHARA
PENERIMAAN

Menatausahakan
dan
Mempertanggungjaw MENYETOR
abkan

Pasal 16 PP 12 Tahun 2019


Bendahara Penerimaan
Pembantu
Dalam hal PA sebagian
melimpahkan kewenangannya
kepada KPA

DITUNJUK

Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD untuk


melaksanakan tugas dan wewenang sesuai
dengan lingkup penugasan yang ditetapkan Kepala
Daerah

Pasal 17 PP 12 Tahun 2019


Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu

Tugas & Tugas &


Wewenan Wewenan
g g

a. mengajukan permintaan a. mengajukan permintaan


pembayaran menggunakan SPP UP, SPP pembayaran menggunakan SPP TU
GU, SPP TU, dan SPP LS; dan SPP LS;
b. menerima dan menyimpan UP, GU, dan TU; b. menerima dan menyimpan pelimpahan
c. melaksanakan pembayaran dari UP, GU, UP dari Bendahara Pengeluaran;
dan TU yang dikelolanya; c. menerima dan menyimpan TU dari BUD;
d. menolak perintah bayar dari PA d. melaksanakan pembayaran atas pelimpahan UP
yang tidak sesuai dengan ketentuan dan TU yang dikelolanya;
peraturan perundang-undangan; e. menolak perintah bayar dari KPA yang tidak sesuai
e. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran; dengan ketentuan peraturan perundang-
f. membuat laporan undangan;
pertanggungjawaban
secara administratif kepada dan f. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran;
PA laporan pertanggungjawaban secar g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai
fungsional kepada BUD secara periodik;adan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. memungut dan menyetorkan pajak dan
sesuai dengan ketentuan peraturan h. membuat laporan pertanggungjawaban
perundang- undangan secara administratif kepada KPA dan laporan
pertanggungjawaban secara fungsional kepada
Bendahara
Dalam halPengeluaran secara periodik
PA melimpahkan
sebagian kewenangannya kepada
KPA
Pasal 19 PP 12 Tahun 2019
BENDAHARA PENERIMAAN/PENGELUARAN PEMBANTU

DILARANG

MENYIMPAN UANG
BERTINDAK
MELAKUKAN PADA SUATU BANK
SEBAGAI PENJAMIN
KEGIATAN ATAU LEMBAGA
ATAS KEGIATAN,
PERDAGANGAN, KEUANGAN LAINNYA
PEKERJAAN,
PEKERJAAN ATAS NAMA PRIBADI
DAN/ATAU
PEMBORONGAN, BAIK SECARA
PENJUALAN JASA;
DAN PENJUALAN LANGSUNG
DAN
JASA; MAUPUN TIDAK
LANGSUNG

Pasal 21 PP 12 Tahun 2019


a. membahas kebijakan Pengelolaan
TIM ANGGARAN
Keuangan Daerah;
PEMERINTAH
DAERAH (TAPD) TUGAS b. menyusun dan membahas
rancangan KUA dan rancangan perubahan
KUA;
c. menyusun dan membahas
rancangan PPASdan rancangan perubahan
PPAS;
e. membahas rancangan APBD, rancangan
d. melakukan verifikasi RKA SKPD;
perubahan APBD, dan rancangan
pertanggungjawaban APBD;
f. membahas hasil evaluasi APBD,
perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban
APBD;
g. melakukan verifikasi rancangan DPA
SKPD dan rancangan perubahan DPA SKPD;

DIPIMPIN OLEH SEKDA h. menyiapkan surat edaran Kepala


Daerah tentang pedoman penyusunan RKA;
dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undanganPasal 22 PP 12 Tahun 2019
BAB III
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELA.NJA DAERAH
Anggaran Pendapatan Rencana Keuangan
dan Belanja Daerah Tahunan Daerah Yang
(APBD) Ditetapkan Dengan Perda

Penerimaan Daerah: ASAS UMUM APBD


Rencana Penerimaan Daerah 1. Disusun sesuai kebutuhan
Yang Terukur Secara Rasional Yang penyelenggaraan Urusan
Dapat Dicapai Untuk Setiap Pemerintahan daerah yang
Sumber Penerimaan Daerah Dan menjadi kewenangan Daerah
Berdasarkan Pada Ketentuan PUU dan kemampuan
Pengeluaran Daerah: Pendapatan Daerah
 Rencan Pengeluara Daera 2. Mempedomani KUA PPAS
a Sesuai n Dengan h yang didasarkan pada RKPD
Tersedianya Dana Atas Kepastia
3. Mempunyai fungsi Otorisasi,
Penerimaan Daerah Dalam
n Jumlah
perencanaan, pengawasan,
Yang Cukup;
 Memiliki Dasar Hukum alokasi, distribusi, dan
Yang
Melandasinya stabilisasi
Pasal 24 PP 12 Tahun 2019 Pasal 23 PP 12 Tahun 2019
STRUKTUR APBD APBD

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

PAD Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan

 Pajak Daerah  B. Pegawai  SiLPA


 Retribusi Daerah  Pencairan d. cadangan
 B. Barang & Jasa
 Hsl Pengelolaan  Penj yang dipisahkan
 B. Bunga
Kekayaan Daerah yg  Penerimaan pinjaman
Dipisahkan  B. Subsidi  Penerimaan kembali
 Lain –lain PAD yg Sah  B. Hibah pemberian pinjaman
Pendapatan Transfer  Penerimaan Pembiayaan
 B. Bantuan Sosial lainnya Sesuai PUU
 Transfer Pemerintah
Belanja Modal Pengeluaran Pembiayaan
Pusat
 Transfer Antar Daerah Belanja Tidak Terduga  pembayaran cicilan pokok Utang

Belanja Transfer  Penyertaan modal


LAIN 2 PD YG SAH
 Pembentukan dana
 Hibah  B. Bagi Hasil cadangan
 Dana Darurat  B. Bantuan Keuangan  Pemberian pinjaman
 Lain-Lain Pendapatan  pengeluaran
Sesuai PUU Pembiayaan lainnya
sesuai PUU
PENDAPATAN ASLI DAERAH
PAJAK meliputi pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan
DAERAH perundang- undangan yang mengatur mengenai pajak daerah
RETRIBUSI DAERAH dan retribusi daerah

HASIL
merupakan Penerimaan Daerah atas hasil penyertaan modal daerah
PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
Terdiri antara lain:
a.Hasil Penjualan BMD;
b.Hasil Pemanfaatan
BMD; c.hasil kerja sama
daerah; d.jasa giro;
e.hasil pengelolaan dana
bergulir;
f.pendapatan bunga;
LAIN-LAIN g.penerimaan atas tuntutan ganti kerugian Keuangan
PAD YANG Daerah; h.penerimaan komisi, potongan, atau bentuk lain;
SAH i. penerimaan untung dari selisih nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing;
j. pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan; k.pendapatan denda pajak daerah;
l. pendapatan denda retribusi daerah;
m.pendapatan hasil eksekusi atas
jaminan; n.pendapatan dari
pengembalian; o.pendapatan dari BLUD;
dan
p.pendapatan lainnya sesuai dengan Pasal 31 PP 12 Tahun 2019
ketentuan PUU
PEMERINTAH
DAERAH
DILARANG Kepala Daerah yang
dikena sanksi Hasil
MELAKUKAN
ATAU YANG DISEBUT
iadministrati tidak pungutan
PUNGUTAN
LAINNYA
NAMA YAN melarang f dibayarkan hak-hak wajib
DIPERSAMAKA G keuangannya yang disetorkan
PUNGUTAN DI LUAR
N DENGA dalam
diatur ketentua seluruhny
DIATUR
YANG UNDANG-
N a ke kas
DALAM
peraturan n negara
UNDANG undangan selama
perundang-6
(enam) bulan

MELAKUKA PUNGUTA
N YANG N
EKONOMI BIAY TINGGI,
MENYEBABKA Kepala Daerah
MENGHAMBA AN MOBILITA
PENDUDUK,
T LALUS
melarang dikenai
yang sanks
BARANG DANLINTAS
JASA administrati i
DAERAH,
ANTAR KEGIATA
EKSPOR/IMPO
f ketentuan peraturan
sesuai
DAN N
R MERUPAKAN YAN perundang-undangan
STRATEGIS G
NASIONAL PROGRA
M
Pasal 32 PP 12 Tahun 2019 Pasal 33 PP 12 Tahun 2019
PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat
Transfer
Antar-
daerah
Dana Dana Dana Dana
Perim Insentif Otonomi Keistim
Dana Pendapatan
Bagi Hasil;
Bantuan
Keuanga
banga Daerah Khusus; e waan; Desa Dan
n
n ;

Dana
• Dana Bagi Hasil
Transfe • Dana Alokasi Umum Bantuan Keuangan
Dari Daerah
r
Provinsi
Umum
Dana Bantuan
• DAK Fisik Keuangan Dari
Transfe • DAK Non Fisik Daerah
r Kabupaten/Kota
Khusus Pasal 34 - 45 PP 12 Tahun
2019
LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH HIBAH:
BANTUAN BERUPA UANG,
BARANG, DAN/ATAU JASA
YANG BERASAL DARI PEMERINTAH
PUSAT, PEMERINTAH DAERAH
LAIN, MASYARAKAT, DAN
BADAN USAHA
DALAM NEGERI
NEGERI ATAU LUAR YANG
UNTUK TIDAK MENGIKAT
MENUNJANG
PENINGKATAN PENYELENGGARAAN
URUSAN PEMERINTAHAN YANG
HIBAH MENJADI KEWENANGAN DAERAH
SESUAI DENGAN KETENTUAN PUU
DANA
DARURAT: Pasal 47 PP 12 Tahun 2019
Dana Yang Berasal Dari
APBN Yang Diberikan Kepada
Daerah Pada Tahap Pasca
Bencana Untuk Mendanai
Mendesak Yang DANA
Keperluan Oleh Bencana
Diakibatkan DARURA
Yang Tidak Mampu T
Ditanggulangi Oleh Daerah
Dengan Menggunakan Sumber LAIN-LAIN
APBD Sesuai Dengan PENDAPATA
Ketentuan
Peraturan Perundang- SESU N AI
undangan
Pasal 48 PP 12 Tahun 2019 PUU

Pasal 46 PP 12 Tahun 2019


Pasal 49 PP 12 Tahun 2019
Belanja Mendanai Wajib
Daerah Urusa Pelayanan
pelaksanaan n
Pemerintahan yang menjadi Dasar
kewenangan daerah Urusan Wajib
Wajib Non
Belanja Daerah Pelayanan
Dasar
Potensi Yang
Urusan Pilihan
Dimiliki Daerah

Dalam Hal Daerah Tidak Memenuhi Alokasi Belanja Untuk


Mendanai Urusan Pemerintahan Daerah Yang Besarannya
Telah Ditetapkan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang- Undangan

Menteri Yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang


Di
Keuangan Melakukan Penundaan dan/atau
Pemotongan Penyaluran Dana Transfer Umum, Setelah
Berkoordinasi Dengan Menteri Dan Menteri Teknis Terkait

Ketentuan lebih lanjut mengenai penundaan


dan/atau pemotongan penyaluran Dana Transfer Umum dalam
peraturan menteri yang melaksanakan urusan pemerintahan
di bidang keuangan

Pasal 50 PP 12 Tahun 2019


Standar harga
satuan regional
ditetapkan dengan
Peraturan Presiden

Analisis standar
belanja dan standar digunakan sebagai
teknis ditetapkan pedoman dalam
dengan Perkada menyusun standar harga
satuan pada masing-
masing Daerah

BELANJA
DAERAH
Pasal 51 PP 12 Tahun 2019
BELANJA DAERAH

Belanja Tidak Belanja Transfer


Belanja Operasi Belanja Modal
Terduga
Belanja Belanja Belanja Tidak
Belanja Bagi Hasil
Pegawa Modal Terduga
i
Belanja Bantuan
Belanja Keuangan
Barang Dan
JasaBunga
Belanja

Belanja Subsidi

Belanja Hibah

Belanja
Bantuan
Sosial

Pasal 56 PP 12 Tahun 2019


BELANJA BARANG DAN JASA
digunakan

untuk menganggarkan pengadaan barang / Yang nilai


jasa
manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, termasuk
Barang / jasa yang akan diserahkan atau dijual kepada
masyarakat/pihak ketiga.
Pasal 59 PP 12 Tahun 2019

BELANJA BUNGA
digunakan

untuk menganggarkan pembayaran bunga Utang


dihitung atas kewajiban pokok Utang berdasarkan
yang
perjanjian pinjaman.

Pasal 60 PP 12 Tahun 2019


BELANJA SUBSIDI
harga jual terlebih dahulu tata cara pemberian
BUMN, menghasil dan
dari hasil dilakukan audit
BUMD k an keuangan oleh pertanggungjawaban
produksi subsidi diatur dalam
dan/atau produk kantor akuntan
dan jasa publik sesuai Perkada sesuai
badan atau jasa dengan ketentuan
terjangkau dengan
usaha milik pelayanan ketentuan peraturan
oleh
swasta Dasar peraturan perundang-
masyarakat undangan
masyarakat
Pasal 61 PP 12 Tahun 2019
HIBAH BANTUAN SOSIAL
1. Diberikan
kepada : 1. pemberian bantuan berupa uang dan/atau barang
 pemerintah pusat
untuk Diberikan kepada :
 pemerintah daerah lainnya
 BUMN/BUMD  Individu
 badan dan lembaga, serta organisasi  Keluarga
kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia  keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
2. secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat
tidak w ajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus 2. sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif
menerus setiap tahun anggaran, kecuali ditentukan lain PUU; yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan
3. ditujukan untuk menunjang pencapaian Sasaran Program terjadinya resiko sosial, kecuali dalam keadaan
Kegiatan
dan Pemda sesuai kepentingan Daerah dalam tertentu dapat berkelanjutan;
mendukung terselenggaranya fungsi 3. Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja
pembangunan,
pemerintahan, dan kemasyarakatan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan
Urusan
dengan memperhatikan asas keadilan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan
Pilihan,
dan manfaat
kepatutan, untuk masyarakat;
rasionalitas, peraturan perundang-undangan
4. Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan,
kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Pasal 62 PP 12 Tahun 2019 Pasal 63 PP 12 Tahun 2019


BELANJA Tidak Terduga

1. Merupakan Pengeluaran Anggaran Atas Beban APBD Untuk Keadaan Darurat


Termasuk Keperluan Mendesak Serta Pengembalian Atas Kelebihan Pembayaran Atas
Penerimaan Daerah Tahun-tahun Sebelumnya;
2. Kriteria Keadaan Darurat Dan Keperluan Mendesak Ditetapkan Dalam Perda Tentang APBD
Tahun Berkenaan.
Kriteria

Keadaan Darurat Keperluan Mendesak


bencana alam, bencana non-alam, kebutuhan daerah dalam rangka Pelayanan
bencana sosial dan/atau kejadian Dasar masyarakat yang anggarannya belum
luar biasa; tersedia dalam TA berjalan;

pelaksanaan operasi pencarian Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan


dan pertolongan; belanja yang bersifat wajib;

Pengeluaran Daerah yang berada diluar


kerusakan sarana/prasarana yang
kendali Pemda dan tidak dapat diprediksikan
dapat mengganggu kegiatan pelayanan sebelumnya, serta amanat PUU;
publik
Pengeluaran Daerah
Pengeluaran Daerah lainnya yang apabila
lainnya yang apabila ditunda
ditunda
akan menimbulkan kerugian yang lebih besarlebih
akan menimbulkan kerugian yang bagi
besar Daerah
Pemerintah bagi Pemerintah Daerah dan/atau
dan/atau masyarakat
masyarakat

Pasal 69 PP 12 Tahun 2019


PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Silpa;
Pembiayaan
Daerah Pencairan Dana Cadangan;

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan; Penerimaan Pinjaman Daerah;

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah;

Penerimaan Pembiayaan Lainnya Sesuai Dengan Ketentuan


Pengeluaran PUU Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang Jatuh Tempo;
Pembiayaan
Daerah Penyertaan Modal Daerah;

Pembentukan Dana Cadangan;

Pemberian Pinjaman Daerah;

Dan/Atau

Pengeluaran
Pembiayaan
Lainnya
Sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
BAB IV
PENYUSUNAN RANCANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELA.NJA DAERAH
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD
No URAIAN WAKTU LAMA
1. Minggu II bulan Juli 4 minggu
Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan
PPAS oleh Kepala Daerah kepada DPRD
2. Minggu II Bulan Agustus
Kesepakatan antara Kepala Daerah dan DPRD
atas Rancangan KUA dan Rancangan PPAS
3. Minggu II Bulan Agustus
Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah perihal
Pedoman Penyusunan RKA SKPD dan RKA-
PPKD
4.
Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD
5.
Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Paling lambat 60 hari kerja Paling lambat Minggu I Bulan
tentang APBD kepada DPRD sebelum Pengambilan September bagi daerah
persetujuan bersama DPRD yang menerapkan 5 (lima)
dan Kepala Daerah hari kerja per minggu dan
6. Persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Paling lambat Minggu III
Paling lambat 1 bulan
sebelum dimulainya tahun Bulan September bagi daerah
anggaran berkenaan yang menerapkan 6 (enam)
hari kerja per minggu

41
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD

No URAIAN WAKTU LAMA


7. Menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang 3 hari kerja setelah
APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah persetujuan bersama
tentang Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam
Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
8. Hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Paling lama 15 hari kerja setelah
APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Rancangan Peraturan Daerah
tentang Penjabaran APBD tentang APBD dan Rancangan
Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD diterima oleh
Menteri Dalam Negeri /Gubernur
9. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah Paling lambat 7 hari kerja (sejak
tentang APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan diterima keputusan hasil
dengan keputusan pimpinan DPRD tentang evaluasi)
penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD
10. Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan Paling lambat akhir Desember
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran (31 Desember)
APBD sesuai dengan hasil evaluasi

42
Proses Penyampaian Rancangan KUA & Rancangan PPAS

PEDOMAN
PENYUSUNAN KDH DPRD
APBD YG
DIKELUARKAN Disampaikan
OLEH ke DPRD

MENDAGRI
Kebijakan paling lambat
Penyusuna Dasar Minggu Kedua
Menyusun
n APBD Rancangan bulan Juli
 Teknis KUA
Menyusun
Penyusuna & Rancangan
Rancangan
n APBD PPAS
KUA
 Hal & Rancangan
Khusus PPAS
Lainnya

dibahas bersama
RKA
Paling
lambat
pedoman KUA & Nota Kesepakatan Minggu ke-2
perangkat daerah
bagi Agustus
PPAS
dalam menyusun RKA SKPD
Pasal 89 - 90 PP 12 Tahun
2019
KEBIJAKAN UMUM APBD PRIORITAS DAN PLAFON
(KUA) ANGGARAN SEMENTARA (PPAS)
Pasal 1 Angka 22 Pasal 1 Angka 23
Dokumen Yan Memuat Kebijakan Program prioritas dan batas maksimal
Bidang Pendapatan,
g Belanja, Dan anggaran yang diberikan kepada
Pembiayaan Serta Asumsi Yan perangkat Daerah untuk setiap Program
Mendasarinya Untuk g dan Kegiatan sebagai acuan dalam
Tahun Periode 1 penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
(Satu) Satuan Kerja Perangkat Daerah

memuat memuat

1. menentukan skala prioritas


1. kondisi ekonomi makro pembangunan daerah;
daerah; 2. menentukan prioritas Program dan
2. asumsi penyusunan APBD; Kegiatan untuk masing-masing urusan
3. kebijakan Pendapatan Daerah; yang disinkronkan dengan prioritas dan
program nasional yang tercantum
4. kebijakan Belanja Daerah; dalam rencana kerja Pemerintah Pusat
5. kebijakan Pembiayaan Daerah; setiap tahun; dan
6. strategi pencapaian 3. menyusun capaian Kinerja,
Sasaran, dan plafon anggaran
sementara untuk masing-masing
Program dan Kegiatan
Dalam hal Kepala Daerahdan DPRD tidak menyepakati
bersama rancangan KUA dan rancangan PPAS, paling lama 6
(enam) minggu sejak rancangan KUA dan rancangan PPAS
disampaikan kepada DPRD, Kepala Daerah menyampaikan
Rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD berdasarkan
RKPD, rancangan KUA, dan rancangan PPAS yang disusun Kepala
Daerah, untuk dibahas dan disetujui bersama antara Kepala
Daerah dengan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Pasal 91 PP 12 Tahun 2019


KEGIATAN TAHUN JAMAK
(Pasal 92)

KEGIATAN TAHUN JAMAK PERSETUJUAN BERSAMA


MENGIKAT DANA ANGGARAN KEPALA DAERAH DAN DPRD
LEBIH DARI 1 (SATU) TAHUN
KRITERIA ANGGARAN
KEGIATAN TAHUN NOTA KESEPAKATAN
JAMAK : Minimal Memuat:
– Pekerjaan Konstruksi Atas 1. Nama kegiatan
2. Jangka waktu pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan Yang
kegiatan
Secara Teknis Merupakan Satu 3. Jumlah anggaran
Kesatuan Untuk Menghasilkan 4. Alokasi anggaran per tahun
1 (Satu) Keluaran
Yang Memerlukan Waktu ( KDH )
Penyelesaian Lebih Dari 12 (Dua ( DPRD )

– Belas) Bulan; Atas  Ditandatangani bersamaan dengan


Pekerjaa Yang Menurut penandatanganan nota kesepakatan KUA dan PPAS
Pelaksanaan pada tahun pertama rencana pelaksanaan kegiatan
n Berlangsung Pada
Sifatnya
Harus Tetap tahun jamak
Kegiatan
Pergantian Tahun  Jangka waktu penganggaran kegiatan tahun
jamak tidak melampaui akhir tahun masa jabatan
Anggaran. kepala daerah berakhir kecuali Kegiatan Tahun
Jamak dimaksud merupakan prioritas nasional
dan/atau kepentingan strategis nasional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
PENYUSUNAN RKA-SKPD
BERPEDOMAN

Dasar KEPALA Menyusun


KUA SKPD
RKA SKPD
PPAS TERJADI PENAMBAHAN KEBUTUHAN

keadaan darurat termasuk belanja untuk keperluan


mendesak
1.
RKAKerangka
DisusunPengeluaran Jangka Menengah dengan menyusun prakiraan maju
Dengan Menggunakan Pendekatan:
dengan menyusun Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk Program dan direncanakan dalam
Kegiatanyang tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan
2. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting)
dilakukan dengan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan SKPD
memadukan menghasilkan untuk
dokumen RKA
3. Anggaran Berbasis Kinerja / Prestasi Kerja
dilakukan dengan memperhatikan:
a. keterkaitan antara pendanaan dengan
Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan;
b. Hasil dan manfaat yang diharapkan; dan
c. efisiensi dalam pencapaian Hasil dan
Keluaran
Berpedoman Pada:
a. Indikator Kinerja, b. Tolak Ukur&
Sasaran Kinerja, c. Standar Satuan
Harga, d. Rencana Kebutuhan BMD, E.
SPM
Penyiapan Rancangan PERDA Tentang APBD

 Kesesuaian dengn KUA


& PPAS
• Prakiraan maju yg telah
Program disetujui TA
sebelumnya
/ • Dokumen
Kegiatan perencanaan lainnya
• Capaian kinerja
& indikator
RKA-SKPD A Tidak kinerja
Setuj • Kelompok
sasaran kegiatan
u
RKA-SKPD B • Standar Satuan
Harga (SSH), ASB &
SPM

RKA-SKPD C PPKD Dibahas • Sinkronisasi program


dan kegiatan antar
oleh SKPD
TAPD
RKA-SKPD D
KDH DPRD
Setuju
RKA-SKPD ….
dst….
RAPERDA tentang
APBD (dan Lampirannya)

Pasal 101-103 PP 12 Tahun


2019
BAB V
PENETAPAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH
PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI DAN
PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD

Membuat
RANPERGU Bupati/Walikot
RAPERDA B Pengesahan
a menetapkan
APBD Tidak Setuju Sebesar MDN
(30 Hari) PER-GUB
Pagu
APBD
Tahun Lalu
(15 hari)
Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
Gubernur
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PER-GUB
Melewati
Setuju Batas Tdk Sesuai
waktu Dgn UU
Evaluasi Tdk
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERGUB
RAPERDA
PENJABARAN Hasil
APBD MDN
APBD Evaluas MDN Usul Ke MENKEU Untuk
& (15 hari)
i Penundaan Dan/Atau
RANPERGUB
PENJABARAN Pemotongan Dana Transfer
APBD Umum
(3 hari) Sesuai
dgn UU

= Substansi Baru
Pasal 111 PP 12 Tahun 2019
PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT DAN
PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD
Membuat
RANPERBUP/WA Bupati/Walikot
RAPERDA L Pengesahan
a menetapkan
APBD Tidak Setuju Sebesar Gubernur
(30 Hari) PERWAL/BUP
Pagu
APBD
Tahun Lalu
(15 hari)
Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
Walikota/Bup
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PERWAL/BU
Melewati P
Setuju Batas Tdk Sesuai
waktu Dgn UU
Evaluasi Tdk
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERBUP/WAL
RAPERDA APBD
PENJABARAN & RANPERWAL/BUP Hasil
APBD GUB MDN Usul Ke MENKEU Untuk
PENJABARAN Evaluas
APBD (15 hari) Penundaan Dan/Atau
i
(3 hari) Pemotongan Dana Transfer
Umum
Sesuai
dgn UU
Koordinasi Konsultasi
Kemenkeu MDN Laporan
= Substansi Baru kpd
MDN
Pasal 112 PP 12 Tahun 2019
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD BAGI DAERAH YANG
BELUM MEMILIKI DPRD

Konsultasi MDN bagi Provinsi/ Hasil Pedoman


Gubernur bagi Kab/Kota Konsultasi penyusunan RKA
SKPD

Rancangan Perkada tentang APBD


Disampaikan paling lambat
KEPALA KUA & 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
DAERA rancangan KUA dan
PPAS rancangan PPAS dikonsultasikan
H

Pengesahan
MDN bagi Provinsi/
Gubernur bagi Kab/Kota
(30 Hari)

Kepala
Daerah
menetapkan
PERKADA tentang
APBD

Pasal 118 PP 12 Tahun 2019


BAB VI
PENETAPAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELA.NJA DAERAH
Penatausahaan Kas
1.
Umum
PPKD selaku BUD membuka Rekening Kas Umum
Daerah pada bank umum yang sehat;
2. Bank umum ditetapkan oleh Kepala Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan dimuat dalam perjanjian antara
BUD dengan bank umum yang bersangkutan;
3. Kepala Daerah dapat memberi izin kepada
kepala SKPD untuk membuka rekening penerimaan
melalui BUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
pada bank umum.
4. Kepala Daerah dapat memberikan izin
kepada kepala SKPD untuk membuka rekening
pengeluaran melalui BUD yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah pada bank umum untuk
menampung UP
Pasal 126-127 PP 12 Tahun
PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN
PENDAPATAN DAERAH

Pasal 137
1. Bendahara Penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke Rekening Kas Umum Daerah
paling lambat dalam waktu 1 (satu) hari.
2. Dalam hal kondisi geografis Daerah sulit dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan
keterbatasan pelayanan jasa keuangan, serta kondisi objektif lainnya, penyetoran penerimaan dapat
melebihi 1 (satu) hari yang diatur dalam Perkada.
3. Setiap penerimaan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah atas setoran.
4. Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat meliputi dokumen elektronik.
5. Penyetoran penerimaan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan surat tanda
setoran.

Pasal 138
6. Penyetoran penerimaan pendapatan dilakukan secara tunai dan/atau nontunai.
7. Penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap sah setelah
Kuasa BUD menerima nota kredit atau dokumen lain yang dipersamakan.
8. Bendahara Penerimaan dilarang menyimpan uang, cek, atau surat
berharga yang dalam penguasaannya:
a. lebih dari 1 (satu) hari, kecuali terdapat kondisi geografis Daerah sulit
dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan keterbatasan pelayanan
jasa keuangan, serta kondisi objektif lainnya; dan/atau
b. atas nama pribadi.
Mekanisme Pembayaran
Belanja MEKANISME - LS

Pertanggungjawaba
Pelaksanaa
n Kegiatan Pembayaran
n Kegiatan
(SPP-SPM-SP2D)
Kegiatan
MEKANISME –
UP/GU
Pertanggungjawaba
Pelaksanaa Pembayara
n Belanja UP
n Belanja n Non
(SPP-SPM-SP2D)
Tunai

MEKANISME – TU

Permintaan TU Pertanggungjawaba Pembayara


(SPP-SPM-SP2D) n Belanja n Non
Tunai
PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN
PEMBIAYAAN
Daerah
Keadaan yang menyebabkan SiLPA DANA CADANGAN

a. menutupi defisit anggaran; (1) Pemindahbukuan dari rekening


DanaCadangan ke Rekening Kas Umum
b. mendanai kewajiban Pemerintah Daerah yang belum dilakukan berdasarkan rencana
Daerah
penggunaan Dana Cadangan sesuai
tersedia anggarannya; peruntukannya.
(2) Pemindahbukuan dari rekening
c. membayar bunga dan pokok Utang dan/atau obligasi Daerah DanaCadangan ke Rekening Kas Umum
sebagaimana
Daerah dimaksud pada ayat (1)
yang melampaui anggaran yang tersedia mendahului dilakukan setelah jumlah Dana
perubahan APBD; Cadangan yang ditetapkan berdasarkan
Perda tentang pembentukan Dana
d. melunasi kewajiban bunga dan pokok Utang; Cadangan yang bersangkutan mencukupi
e. mendanai kenaikan gaji dan tunjangan Pegawai ASN (3) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) paling tinggi sejumlah
akibat adanya kebijakan Pemerintah; Dana Cadangan yang akan digunakan
pagu
sesuai peruntukannya pada tahun
f. mendanai Program dan Kegiatan yang belum tersedia anggaran berkenaan sesuai dengan yang
anggarannya; dan/atau ditetapkan dengan Perda tentang
pembentukan Dana Cadangan.
g. mendanai Kegiatan yang capaian Sasaran Kinerjanya (4) Pemindahbukuan dari rekening
ditingkatkan dari yang telah ditetapkan dalam DPA SKPD DanaCadangan ke Rekening Kas Umum
sebagaimana
Daerah dimaksud pada ayat (1)
tahun anggaran berjalan, yang dapat diselesaikan sampai dilakukan dengan surat
dengan batas akhir penyelesaian pembayaran dalam perintah pemindahbukuan oleh Kuasa
tahun anggaran berjalan. BUD atas persetujuan PPKD.
Pengelolaan Barang Milik Daerah

Pasal 159
(1)Pengelolaan BMD adalah keseluruhan Kegiatan
yang meliputi perencanaan kebutuhan dan
penganggaran, pengadaan, penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,
penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan,
penghapusan, penatausahaan dan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian.
(2)Pengelolaan BMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB VII
LAPORAN BEALISASI S E M E S T ER PERTAMA ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA. DAERAH DAN PERUBAHAN
ANGGAR.AN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Laporan
Realisasi Semester Pertama
APBD

Pemerintah Daerah menyusun laporan


realisasi semester pertama APBD dan
prognosis untuk
6 (enam) bulan berikutnya, disampaikan
kepada DPRD paling lambat pada akhir
bulan Juli tahun anggaran berkenaan
DASAR

Perubahan APBD

Pasal 160 PP 12 Tahun 2019


1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan
asumsi KUA.

P 2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan


T pergeseran anggaran antar unit organisasi,
E antar kegiatan, dan antar jenis belanja.
J
R
A I
J
K 3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran
P A
A
lebih tahun sebelumnya harus digunakan
D
B I
dalam tahun berjalan.
D 4. Keadaan darurat.

5. Keadaan luar biasa.

Pasal 161PP 12 Tahun 2019


PERKEMBANGAN YANG TIDAK SESUAI
I DENGAN ASUMSI KUA

Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA, seperti :


 pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi Pendapatan Daerah;
 pelampauan atau tidak terealisasinya alokasi Belanja Daerah; dan/atau\
 perubahan sumber dan penggunaan Pembiayaan daerah.

Formulasi

dalam rancangan perubahan KUA serta perubahan PPAS berdasarkan perubahan RKPD

Rancangan Perubahan PPAS, disertai penjelasan:


 Program dan Kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam perubahan
APBD dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD tahun anggaran
berjalan
 Pencapaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus dikurangi dalam
perubahan APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai.
 Pencapaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus ditingkatkan
dalam perubahan APBD apabila melampaui asumsi KUA

Pasal 162 PP 12 Tahun 2019


PERGESERAN ANGGARAN
II
 Pergeseran anggaran antar unit orgganisasis, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja serta pergeseran antar
obyek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian
obyek belanja diformulasikan dalam Perubahan DPA-SKPD.
 Pergeseran antar unit organisasis, antar
anggaran jenis belanja dilakukan melalui
kegiatan, Perda
perubahan dan tentang APBD.
antar
 Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek
belanja berkenaan, dilakukan melalui perubahan Perkada
tentang Penjabaran APBD.

Pasal 164 PP 12 Tahun 2019


III
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Sebelumnya Dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah

Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya untuk pendanaan


pengeluara diformulasikan terlebih dahulu dalam Perubahan
n SKPD dan/atau RKA
DPA
SKPD

Pasal 161 PP 12 Tahun 2019


PENDANAAN KEADAAN DARURAT
IV

Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak,


Pemda dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia
anggarannya, yang selanjutnya ditampung dalam rancangan
perubahan APBD.

Dalam hal pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat termasuk


keperluan mendesak dilakukan setelah perubahan APBD atau
dalam hal Pemerintah Daerah tidak melakukan perubahan APBD
maka pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi
anggaran.

Pasal 166 PP 12 Tahun 2019


V PENDANAAN KEADAAN LUAR BIASA
• Keadaan luar biasa merupakan keadaan yang
menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran
mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari 50%.

Estimasi penerimaan mengalami kenaikan lebih dari 50% untuk :


menambah kegiatan baru dituangkan dalam RKA-SKPD
menjadwalkan ulang/meningkatkan capaian target kinerja program
dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan dituangkan dalam
DPPA-SKPD

Estimasi penerimaan mengalami penurunan lebih dari 50% dilakukan :


penjadwalan ulang/pengurangan capaian target kinerja program dan
kegiatan dalam tahun anggaran berjalan DPPA-SKPD

Pasal 167 PP 12 Tahun 2019


Jadwal Perubahan APBD

NO URAIAN WAKTU KETERANGAN


1. Penyampaian Rancangan Perubahan KUA Minggu pertama bulan Agustus
dan Rancangan PPAS kepada DPRD
2. Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS Minggu kedua bulan Agustus 7 hari
antara Kepala Daerah dan DPRD
3. Pedoman Penyusunan RKA-SKPD
Perubahan APBD
4. Penyampaian Raperda Perubahan Minggu kedua bulan September
APBD berserta lampiran kepada DPRD
5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda 3 bulan sebelum tahun anggaran Akhir bulan
Perubahan APBD berakhir September
6. Penyampaian kepada Menteri Dalam 3 hari kerja
Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri/Gubernur 15 hari kerja
tentang hasil evaluasi
8. Penyempurnaan perda sesuai hasil evaluasi 7 hari kerja
apabila dianggap bertentangan dgn
kepentingan umum dan peraturan yang lebih
tinggi
BAB VIII
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan
Daerah

DILAKSANAKAN OLEH ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN

Pasal 185 PP 12 Tahun 2019


Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah (SAPD)
• SAPD sebagaimana memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi
dalam melakukan identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal,
posting kedalam buku besar, penyusunan neraca saldo, dan
penyajian laporan keuangan.
• Penyajian laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) paling sedikit meliputi:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Neraca;
4. Laporan Operasional;
5. Laporan Arus Kas;
6. Laporan Perubahan Ekuitas; dan
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
• Meliputi sistem akuntansi SKPKD dan sistem akuntansi SKPD.

Pasal 187 PP 12 Tahun 2019


Bagan Akun Standar (BAS)
• Sebuah Pedoman bagi Pemerintah Daerah
dalam melakukan kodefikasi akun yang
menggambarkan struktur APBD dan laporan
keuangan secara lengkap, yang diselaraskan dengan
BAS Pemerintah Pusat.

• Untuk mewujudkan statistik keuangan dan


laporan keuangan secara nasional yang
selaras dan terkonsolidasi antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah, yang meliputi
penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan
keuangan. Pasal 188 PP 12 Tahun 2019
BAB IX
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
ALUR PELAPORAN KEUANGAN PEMDA

APIP
PALING LAMBAT Reviu
PALING LAMBAT
2 BULAN
3 BULAN
SETELAH LAPORAN SETELAH
TA KEUANGAN
LAPORAN BERAKHIR
TA
PEMERINTAH BERAKHIR KEPALA DAERAH
KEUANGAN SKPD
DAERAH
PEMDA
TANGGAPAN/
REKOMENDAS
KEPALA DAERAH I BPK
PALING LAMBAT 2
BULAN SETELAH LK
DITERIMA

Pasal 189 – 193 PP 12 Tahun


2019
PROSES EVALUASI PERDA PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD PROVINSI DAN PERATURAN GUBERNUR TTG
PENJABARAN PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD

RAPERDA Bupati/Walikot
Membuat Pengesahan
Pelak&PertJB a menetapkan
Tidak Setuju RANPERGU MDN
APBDD B PER-GUB
(15 Hari)
(7 hari)

Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
paling lama 1 bulan
Gubernur
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PER-GUB
Melewati
Setuju Batas Tdk Sesuai
waktu Dgn UU
Evaluasi Tdk
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERGUB
RAPERDA
PENJABARAN Hasil
APBD MDN
APBD Evaluas MDN Usul Ke MENKEU Untuk
& (15 hari)
i Penundaan Dan/Atau
RANPERGUB
PENJABARAN Pemotongan Dana Transfer
APBD Umum
(3 hari) Sesuai
dgn UU

= Substansi Baru
Pasal 195 PP 12 Tahun 2019
PROSES EVALUASI PERDA PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD KAB/KOTA DAN PERATURAN
WALIKOTA/BUPATI TTG PENJABARAN PENJABARAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD KAB/KOTA

Membuat Bupati/Walikot
RAPERDA Tidak Setuju RANPERGU Pengesahan
a menetapkan
APBD B MDN
(15 Hari) PER-GUB
Sebesar
7 hari
Dibahas bersama
DPRD & Pemda
DPRD paling lama 1 bulan
Gubernur
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PER-GUB
Melewati
Setuju Batas Tdk Sesuai
waktu Dgn UU
Evaluasi Tdk
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERGUB
RAPERDA
PENJABARAN Hasil
APBD MDN
APBD Evaluas MDN Usul Ke MENKEU Untuk
& (15 hari)
i Penundaan Dan/Atau
RANPERGUB
PENJABARAN Pemotongan Dana Transfer
APBD Umum
(3 hari) Sesuai
dgn UU

= Substansi Baru
Pasal 196 PP 12 Tahun 2019
BAB X
KEKAYAAN DAERAH DAN UTANG DAERAH
Pengelolaan Piutang Daerah

1. Setiap pejabat yang diberi kuasa untuk mengelola pendapatan, belanja, dan kekayaan
daerah wajib mengusahakan agar setiap Piutang Daerah diselesaikan seluruhnya dengan
tepat waktu.
2. Pemerintah Daerah mempunyai hak mendahului atas piutang jenis tertentu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Piutang Daerah yang tidak dapat diselesaikan seluruhnya dan tepat waktu, diselesaikan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Penyelesaian Piutang Daerah yang mengakibatkan masalah perdata dapat dilakukan
melalui perdamaian, kecuali mengenai Piutang Daerah yang cara penyelesaiannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 198 PP 12 Tahun 2019

Piutang Daerah dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari


pembukuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai penghapusan piutang negara dan Daerah, kecuali mengenai
Piutang Daerah yang cara penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 199 PP 12 Tahun 2019
Pengelolaan Investasi Daerah

1. Pemerintah Daerah dapat melakukan investasi dalam rangka memperoleh manfaat


ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai investasi Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan
Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang
Keuangan. Pasal 201-202 PP 12 Tahun
2019

Pengelolaan Barang Milik Daerah

Pengelolaan BMD meliputi rangkaian Kegiatan pengelolaan BMD sesuai dengan


peraturan perundang- undangan.
ketentuan Pasal 203 PP 12 Tahun
2019
Pengelolaan Utang Daerah dan Pinjaman Daerah

1. Kepala Daerah dapat melakukan pengelolaan Utang dan melakukan pinjaman


daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Biaya yang timbul akibat pengelolaan Utang dan Pinjaman Daerah dibebankan
APBD.
pada Pasal 203 PP 12 Tahun
2019
BAB XI
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
BAB XII
PENYELESAIAN KERUGIAN KEUANGAN DAERAH
PENYELESAIAN KERUGIAN KEUANGAN DAERAH

SETIAP BENDAHARA,
SETIAP KERUGIAN
PEGAWAI ASN BUKAN
KEUANGAN DAERAH YANG
DISEBABKAN OLEH BENDAHARA, ATAU
TINDAKAN PEJABAT LAIN YANG TATA CARA
MELANGGAR HUKUM KARENA PERBUATANNYA PENGGANTIAN
ATAU KELALAIAN MELANGGAR HUKUM KERUGIAN
SESEORANG ATAU MELALAIKAN DAERAH SESUAI
WAJIB SEGERA KEWAJIBANNYA, BAIK DENGAN
DISELESAIKAN SESUAI LANGSUNG ATAU TIDAK
KETENTUAN
DENGAN KETENTUAN PUU LANGSUNG MERUGIKAN
DAERAH WAJIB PERATURAN
MENGGANTI KERUGIAN PERUNDANG-
DIMAKSUD UNDANGAN

Pasal 212-213 PP 12 Tahun


2019
BAB XIII
INFORMASI KEUANGAN DAERAH
BAB XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
DBH, DAU, DAN DAK
BINWAS DILAKUKAN DENGAN SUPERVISI,
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

DBH DAK DAU

URUSAN PEM. URUSAN PEM.


URUSAN PEM. KEGIATAN KHSUS
TERUTAMA
PRIORITAS PRIORITAS
PELAYANAN
DAERAH NASIONAL
PUBLIK
SPBE DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
• Pemerintah Daerah wajib menerapkan sistem pemerintahan berbasis
elektronik di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah secara
terintegrasi paling sedikit meliputi:
1 Penyusunan Program dan Kegiatan dari rencana kerja Pemerintah Daerah;
2 Penyusunan rencana kerja SKPD;
3 Penyusunan anggaran;
4 Pengelolaan Pendapatan Daerah;
5 Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah;
6 Akuntansi dan pelaporan; dan
7 Pengadaan barang dan jasa.
• Penerapan SPBE dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan
kondisi dan/atau kapasitas Pemerintah Daerah paling lambat 3
(tiga) tahun setelah dikeluarkannya peraturan ini
Pasal 223 PP 12 Tahun
2019
Pada saat pemerintah ini mulai berlaku, Peratura
peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaann
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku

Pasal 224 PP 12 Tahun 2019

1. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun


2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah ini.
2. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah ini harus
ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan
Pemerintah ini diundangkan
Terima
Kasih Drs. Haryanto Kadi, MSc
Email: haryantokadi@gmail.com

0811 87 39 35
0812 82 300 600

Copyright © 2021 – Kementerian Keuangan


91 RI

Anda mungkin juga menyukai