Anda di halaman 1dari 24

Percobaan 7

TINGKAH LAKU HEWAN


•TINGKAT INDIVIDU
•TINGKAT KELOMPOK
TINGKAT INDIVIDU

TUJUAN :
MENGETAHUI TINGKAH LAKU HEWAN
TINGKAT INDIVIDU YANG DITUNJUKKAN
OLEH CACING TANAH.
DATA

Tabel 1 : menggunakan larutan NaCl 5%


NO CACING KETERANGAN
TANDA RESPONS
1 CACING 1 + Cacing berhasil melewati tissue
2 CACING 2 + Cacing berhasil melewati tissue
3 CACING 3 + Cacing berhasil melewati tissue
4 CACING 4 - Cacing tidak dapat melewati
tissue
5 CACING 5 - Cacing tidak dapat melewati
tissue
Tabel 2 : menggunakan larutan NaCl 10%
No CACING KETERANGAN
TANDA RESPONS
1 CACING 1 - Cacing gagal melewati tissue
2 CACING 2 - Cacing gagal melewati tissue
3 CACING 3 - Cacing gagal melewati tissue
4 CACING 4 - Cacing gagal melewati tissue
5 CACING 5 + Cacing berhasil melewati tissue
ANALISIS DATA

Dilakukan percobaan sebanyak 2 kali, yaitu dengan


menvariasi konsentrasi dari larutan NaCl, yang
digunakan disini ialah larutan NaCl dengan
konsentrasi 5% dan 10%.
Saat digunakan larutan NaCl 5% sebagian besar
cacing mampu melewati bujur sangkar yang
terbuat dari tissue yang telah ditetesi larutan
NaCl 5%(sebagian besar cacing memberikan
respons positif).
Saat digunakan larutan NaCl 10% sebagian besar
cacing tidak mampu melewati bujur sangkar yang
terbuat dari tissue yang telah ditetesi larutan
NaCl 10%(sebagian besar cacing memberikan
respons negatif).
Persentase cacing yang dapat melewati tissue bisa
dihitung dengan rumus:

%cacing yang dapat melewati tissue


= cacing yang bisa lewat x 100%
jumlah cacing
1. Persentase cacing yang dapat melewati tissue
yang ditetesi larutan NaCl 5%
= 3/5 x 100% = 60%
2. Persentase cacing yang dapat melewati tissue
yang ditetesi larutan NaCl 10%
= 1/5 x 100% = 20%
PEMBAHASAN
Fungsi dari larutan NaCl 5% dan 10% ialah sebagai stimulus
yang diterima oleh organ sensorik cacing tanah melalui
reseptor epidermal yang terletak pada sisi ventral maupun sisi
lateral tubuh cacing. Reseptor epidermal tersebut merupakan
bagian dari sistem saraf tepi. Stimulus yang diterima oleh
reseptor epidermal pada cacing tanah akan diteruskan ke
seluruh bagian tubuh cacing. Jadi, jika ada stimulus yang
mengenai bagian tertentu dari cacing tanah. Maka respons
akan dilakukan oleh seluruh bagian tubuh cacing. Semakin
tinggi konsentrasi larutan NaCl, maka semakin kecil
kemungkinan cacing tanah memberikan respons positif.
TINGKAT KELOMPOK

TUJUAN : MENGETAHUI TINGKAH LAKU


HEWAN TINGKAT KELOMPOK YANG
DITUNJUKKAN OLEH IKAN.
DATA PENGAMATAN
 Tabel percobaan 1
No Schooling terkuat ke- Jenis ikan
1 1 Belang coklat hitam orange
2 2 Kuning
3 3 Hitam orange
4 4 Pipih polos
5 5 Coklat hitam putih

 Tabel perbobaan 2
keterangan :
A : Toples berisi ikan dengan schooling terkuat pertama
B : Toples berisi ikan dengan schooling terkuat kedua
Waktu Pindah 5.36.00 B

0.07.00 B 5.46.00 A

0.20.00 A 6.07.00 B

0.31.00 B 6.23.00 A

0.46.03 A 6.38.00 B

0.59.99 B 7.18.00 A

1.21.05 A 7.29.00 B

1.27.00 B 9.17.00 A
9.27.00 B
2.18.00 A
9.38.00 A
2.38.00 B
9.49.00 B
3.51.00 A
10.45.00 A
3.59.00 B
10.53.00 B
4.42.00 A
15.14.00 A
5.04.00 B
15.15.00 - B
5.31.00 A 20.00.00
 Tabel percobaan 3
Waktu Pindah 4.37.00 B
0.01.00 A 5.37.00 A
0.14.00 B 5.49.00 B
0.19.00 A 8.01.00 A
0.46.00 B 8.22.00 B
1.32.00 A
8.33.00 A
1.37.00 B
8.54.00 B
2.01.00 A
12.50.00 A
2.06.00 B
13.59.00 B
2.12.00 A
14.09.00 A
2.35.00 B
3.13.00 A 16.20.00 B

3.37.00 B 16.31.00 A
3.59.00 A 17.17.00 B
4.10.00 B 19.37.00 - A
20.00.00
4.32.00 A
Keterangan:
A : toples berisi ikan dari schooling terkuat pertama
B : toples berisi ikan dari schooling ikan terkuat kedua
 Tabel pengamatan 4
Waktu keterangan:
Pindah
0.03.00 B
A: toples berisi 8
1.14.00 A
1.28.00
ekor
B
Ikan dari schooling p
pertama
1.38.00 A
2.00.00 B:B toples berisi 2 ekor
2.34.00 ikan
A dari schooling pertama
pertama
2.42.00 B
3.49.00 A
3.55.00 B
11.22.00 A
11.31.00 - B
20.00.00
B. ANALISIS DATA

 Tingkah laku hewan tingkat individu yang


ditunjukkan oleh ikan.
 Percobaan 1
Pada percobaan ini digunakan 5 jenis ikan, yaitu
ikan Sumatra, ikan Lemon, ikan Golden black,
ikan Black tetra dan ikan Molly balon. Kelima
jenis ikan tersebut dimasukkan dalam satu
akuarium selama 20 menit kemudian dinding
akuarium diketuk dan ikan memberikan respon
dengan membentuk schooling. Berikut ini adalah
urutan dari schooling kelima jenis ikan:
1. Schooling terkuat pertama adalah ikan Sumatra
(Puntinius tetrazona)
2. Schooling terkuat kedua adalah ikan Lemon
(Lamprologus leleupi).
3. Schooling terkuat ketiga adalah ikan Golden
black
4. Schooling terkuat keempat adlah ikan Black tetra
(Gymnocorymbus ternetzi).
5. Schooling terkuat kelima adalah ikan Molly
balon (Poelicia lapinna sailfin mollly).
 Percobaan 2

Toples A : 8 ekor ikan Sumatra


Toples B : 8 ekor ikan Lemon
1 ekor ikan Sumatra di luar toples
setelah 2 menit terlihat ikan pada toples A lebih bergerombol.
Dan ikan di luar toples cenderung mendekati ikan atau daerah
toples A dengan total waktu 709 s. Sedangkan total waktu
ikan Sumatra mendekati ikan Lemon adalah 552 s.
 Percobaan 3
Toples A = 8 ekor ikan Sumatra
Toples B = 8 ekor ikan Lemon

1 ekor ikan Lemon di luar toples


setelah diamati selama 20 menit terlihat bahwa ikan Lemon
yang di luar toples cenderung mendekati ikan atau daerah
toles B dengan total waktu 696 s. Sedangkan total waktu ikan
Lemon mendekati ikan atau daerah toples A adalah 496 s.
 Percobaan 4
Toples A = 8 ekor ikan Sumatra

Toples B = 2 ekor ikan Sumatra


1 ekor ikan Sumatra di luar toples
Setelah diamati selama 20 menit terlihat bahwa ikan Sumatra
di luar toples cenderung mendekati ikan atau daerah toples A
dengan total waktu 1011 s. Sedangkan total waktu ikan
Sumatra mendekati ikan atau daerah toples B adalah 185 s.
C. PEMBAHASAN

Tingkah laku ikan diartikan sebagai perubahan-perubahan ikan dalam


kdudukan, tempat, arah maupun sifat lahiriah suatu makhluk hidup yang
mengakibatkan suatu perubahan dalam hubungan antara makhluk tersebut
dan lingkungannya yang pada gilirannya juga berpengaruh kembali pada
makhluk itu sendiri (Syandri, 2004).

Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa pada percobaan 1 ikan


setelah diberikan stimulus berupa ketukan pada dinding akuarium akan
memberikan respon berupa schooling, yaitu ikan yang memiiki ukuran yang
hampir sama, dalam satu spesies, tidak memiliki pemimpin serta semua
individu melakukan aktivitas yang sama akan berenang bersama-sama
secara bergerombol.
Pada percobaan 2 ikan Sumatra (schooling terkuat pertama)
yang berada di luar toples cenderung mendekati ikan Sumatra
pada toples A daripada mendekati ikan Lemon pada toples B.
Hal ini menujukkan bahwa ikan akan cenderung berada di
dekat daerah ikan yang sejenis yang dikarenakan adanya daya
tarik. Daya tarik yang dihasilkan oleh ikan sejenis lebih kuat
daripada daya tarik ikan yang berbeda jenis.
Pada percobaan 3 ikan Lemon (schooling terkuat kedua) yang
berada di luar toples cenderung mendekati ikan lemon pada
toples B daripada mendekati ikan Sumatra pada toples A. Hal
ini menujukkan bahwa ikan akan cenderung berada di dekat
daerah ikan yang sejenis yang dikarenakan adanya daya tarik.
Selain daya tarik, menurut (Patridge, 1983) terjadi suatu
komunikasi intraspesies pada ikan. Komunikasi tersebut
dapat berupa gelombang bunyi maupun pola gerakan tertentu.
Pada percobaan 4 ikan Sumatra (schooling terkuat pertama) yang berada
di luar toples cenderung mendekati ikan Sumatra pada toples A yang
berisi ikan ikang Sumatra sebanyak 8 ekor daripada mendekati ikan pada
toples B yang berisi ikan Sumatra sebanyak ekor. Selain mendekati
daerah ikan yang sejenis ikan juga cenderung mendekati ikan yang
berjumlah besar. Hal ini berkaitan dengan keamanan. Ikan akan merasa
aman kalau berada disekitar ikan yang dalam jumlah besar. Karena dalam
jumlah berkaitan dengan pertahanan terhadap predator. Apabila jumlah
individu dalam suatu kelompok banyak, maka akan menimbulkan suatu
kesan kelompok ikan yang sangat besar dalam wilayah luas sehingga
membingungkan predator untuk menangkap sasaran (prentice, 2000).

Anda mungkin juga menyukai