Inkom Fisiko Kimia
Inkom Fisiko Kimia
FARMASETIKA II
INKOMPATIBILITAS
• Bahan bahan pada resep harus di teliti apakah antar bahan2 tsb terjadi
interaksi atau tdk
• Interaksi antar bahan2 obat dinamakan inkompatibilitas, yaitu tidak
tercampurnya bahan obat
• Inkompatibilitas (inkom) disebut jg mekanisme interaksi
• Terjadi di luar tubuh
INKOMPATIBILITAS
• Example (ex) :
•
R/ A
B
C Mungkin saja terjadi inkom, sehingga perlu
m.f… dianalisa agar sediaannya sesuai dgn permintaan
R/ D dokter dan sesuai persyaratannya.
E Ex : syarat pulvis adalah homogen, halus, kering
F Jika terjadi inkom harus diatasi lebh dulu agar tdk
m.f…
merugikan pasien
INKOMPATIBILITAS
• Inkom :
1. Inkom Farmasetik
• jika tjd interaksi di luar tubuh antara obat dgn obat secara fisika dan kimia.
• Karena pengaruh kimia, contohnya adalah adanya endapan obat, timbulnya gas yg
mengganggu efek terapi
2. Inkom farmakologi/ terapetik
• Jika tjd interaksi di dalam tubuh sehingga mengakibatkan respon yg berbeda
INTERAKSI
• Ada 3 macam mekanisme interaksi :
1. Interaksi farmasetik
• Interaksi yg terjadi pd bagian farmasetik
• Inkom pd obat yg baru dibuat/ blm sampai ke pasien (di luar tubuh)
2. Interaksi farmakokinetik
• Interaksi yg terjadi pd fase farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
• Interaksi yg tjd pd fase farmakodinamik
INTERAKSI
1. Usia
2. Bobot badan
3. Suhu
4. Kondisi patologis
5. Kehamilan
6. Toleransi
7. Genetika
8. Obat dalam ASI
INKOM PADA SEDIAAN CAIR
• Inkom fisis :
• Terjadi karena 2 obat dicampur mrngahsilkan produk campuan yg tdk homogeny (inkompatibel
solution)
1. Insolubility
Antara padat dgn cair (tdk larut)
2. Immisibilty
Antara cair dgn cair
3. Liquifaction
Pelelehan, akibat penurunan titik lebur obat yg dicampur
4. Praecipitation
Obat dilarutkan dlm pelarutnya kemudia ditambah dgn pelarut lain yg tdk larut maka
pelarut ini akan mendesak sehingga terjadi pengendapan
Timbul endapan murni, obat benar2 tdk larut
5. Gelatinizaton
Terbentuk gel
INKOM PADA SEDIAAN CAIR
• Inkom kimia
• Terjadi karena hasil reaksi kimia bahan2 dlm suatu resep
1. Praecipitation
Karena hasil reaksi kimia
2. Reaksi redoks
Oksidasi (paling sering tjd)
Reduksi (jarang tjd)
6. Timbulnya gas
Gas yg terbentuk CO2, NH2
BEBERAPA KESALAHAN DALAM PELAYANAN
RESEP
1. Kesalahan membaca dan memahami resep
2. Kesalahan perhitungan
3. Kesalahan dlm memberikan etiket
4. Kesalahan pengambilan/ memasukkan obat
5. Kesalahan penyerahan obat
KOMBINASI OBAT
1. Sinergis
• Pemberian beberapa macam obat dlm waktu yg sama, walaupun cara pemberiannya beda tp
aksinya saling menguatkan
• Ex :
Codein, doveri, donin, morfin dsb (narkotik)
Luminal, veronal, dial dsb (hipnotik)
Atropin sulf., extr. Belladon., extr., ityosc dsb (anti pamolitik)
Parasetamol, asetosal (antipiretik)
KOMBINASI OBAT
2. Antagonis
• Kombinasi beberapa obat yg aksinya saling meniadakan
• Ex :
Coffein, strychnine (stmulansia) dgn gol. Barbiturat, narkotik (depresan)
Glukosa dgn insulin
PENGATASAN PADA INKOM FISIS
1. Modifikasi urutan pencampuran
2. Penambahan pelarut
3. Penggantian bentuk eksipien/ bahan aktif
4. Memperbesar volume, dikhawatirkan jika vol. tdk diperbesar (lar. Blm jenuh) akan
terbentuk Kristal
5. Emulsifikasi, 2 cairan yg tdk campur, sehingga perlu adanya emulgator
6. Pembuatan suspensi, cair-padat yg tdk campur shg perlu adanya suspending agent
7. Penambahan/ pengurangan bahan, berpengaruh pd dosis obat
8. Pemisahan obat utk mengatasi terjadinya kontak antara zat aktif A dan B, dibuat 2
sediaan dan diminum dlm waktu yg bersamaan
MODIFIKASI URUTAN PENCAMPURAN
R/ Ephedrin 1
Champor 1
Menthol 1
Aq. Qs. Ad. 100 Problem dan pengatasannya
mf. pot • Ephedrin dpt larut dalam air
• Champor & menthol tdk dpt larut dlm air
• Tdk boleh dilarutkan dlm spiritus karena
digunakan utk obat minum
• Jadi, champor dan menthol dicampur dulu
hingga meleleh baru setelah itu dicampur dgn air
MODIFIKASI URUTAN PENCAMPURAN
R/ Mg Carb 3
As. Sitrat 3
Bic. Natric 3
Aq. Bull. Ad. 100 Problem dan pengatasannya
m.f.pot. • Aq. Bull = aqua bullens = aqua mendidih
• Mg lain bias larut dlm air kecuali Mg Carb.
• Pembuatannya : bic. Natric + as. Sitrat dilarutkan dlm air panas
• Baru ditambah Mg Carb (bentuk powder) sedikit2 agar bereaksi
dgn as sitrat + CO2
• Saat reaksi timbul gelembung2, tunggu hingga gelembung hilang
baru di tambah Mg Carb lagi
• Hasilnya Mg sitrat 20% yg jernih
PENGGANTIAN BENTUK BAHAN AKTIF
R/ phenobarbital 2
Na salisilat 4
Aq. Menthol pip gtt 2
Problem dan pengatasan
• Pheno tdk larut dlm media, tdk boleh diganti dgn
bentuk garamnya, ex : phenobarbital Na
• Karena dlm bentuk sediaan cair tdk stabil
• Na salisilat diganti dgn as salisilat
• Aq menthol sebagai corigen saporis
• Bentuk sediaan menjadi suspensi, phenobarbital tdl
larut
PENAMBAHAN VOLUME
R/ Na salisilat 10
Na bicarb 10
Aqua cinamomi ad 60
Problem dan pengatasan
• Dosis bahan aktif terlalu besar sehingga volume
sediaan harus diperbesar
• Aq cinamomi tdk cukup utk melarutkan Na bicarb
hanya bisa utk Na salisilat
• Aq cinamomi ditambah menjadi 80 atau 100
EMULSIFIKASI
R/ Na bromida 2
Ol. Sesami 25
aqua qs. Ad 120
mf. pot.
R/ OBH
Syr. Thymi ad 50
sulfadiazine 8
mf. pot.
Bahan akitf (sulfadiazine) sukar larut
Penambahan suspending agent, ex : mucilago
INKOM FISIS DAN KEMIS PADA SEDIAN SEMI
PADAT
Apa saja inkom fisis dan khemis pada sediaansemi padat?
Seperti apa contohnya pada resep?