menjadi dua atau lebih sel baru. – Sel adalah bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. – Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup perhubungan erat dengan proses pembelahan sel ini. • Pembelahan Sel merupakan cara sel untuk memperbanyak diri atau yang disebut dengan bahasa ilmiahnya proses reproduksi sel. • Sel yang membelah diri disebut sel induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Mitosis • Proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya. Tujuan • Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus, • Pertumbuhan (perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya bertambah). Membentuk jaringan karena produk pembelahan ini kromosom /sifat induk sama dengan sifat anakannya, artinya karena membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama. Karakteristik 1. Berlangsung pada sel somatik 2. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya. 3. Melakukan pembelahannya sekali. 4. Antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase (istirahat tidak membelah). 5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya sama dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan hasil miosis. 6. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda, dewasa, ataupun usia tua, yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda. 7. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi. – Mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatik), bersifat diploid (2n) dan pembelahan berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu: profase, metafase, anaphase, telofase, dan interfase. Interfase • Interfase disebut pula fase istirahat, tetapi sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. • Selama interfase, inti sel / nukleus dan anak inti sel (nukleolus) tampak terlihat jelas. • Sub fase tertentu dari interfase meliputi tahap gap pertama (G1), sintesis (S) dan fase gap kedua (G2). Fase G1 • Pada awal G1, sel mengalami masa pertumbuhan yang normal. • Selama sub fase ini, banyak protein dan berbagai organel yang dibuat, dan sel biasanya meningkat dalam ukuran. Sel mungkin tinggal di interfase untuk waktu yang sangat lama. • Sub fase G1 berakhir dengan pos pemeriksaan. Checkpoints digunakan dalam siklus sel untuk memastikan bahwa hanya sel-sel sehat tanpa mutasi yang diduplikasi selama proses pembagian. Fase S • Selama fase S, sel menduplikasi kromosom mereka. Kromosom membawa semua informasi genetik yang mengontrol proses kehidupan sel. • Dalam persiapan untuk divisi, kromosom perlu membuat salinan dari diri mereka sendiri. Salinan ini akan menempati sel baru yang dihasilkan setelah pembagian. • Setelah kromosom yang diduplikasi dengan benar, sel bergerak ke sub fase G2 • Terjadi sintesis DNA Fase G2 • Tahap akhir interfase ini meliputi produksi protein lebih banyak dan penciptaan organel. Semua persiapan untuk divisi harus diselesaikan selama G2. • Sebelum sel diperbolehkan untuk melanjutkan siklus sel ke dalam fase mitosis, enzim – seperti protein kinase – “mengoreksi” asam deoksiribonukleat sel (DNA) untuk memeriksa kesalahan. • Sel tidak lulus inspeksi ini akan masuk ke G0. Jika enzim tidak menemukan kesalahan, sel-sel kemudian dapat melanjutkan ke mitosis dan replikasi. • Setelah sitokinesis tahap mitosis, sel-sel yang baru dibagi akan kembali ke G1 dari interfase dan mulai siklus lagi. • Ini akan berlanjut sampai sel mengalami apoptosis, atau kematian sel terprogram.