CASE

STUDY
KELOMPOK
3KASUS 1
BOOK
REVIE
W
 Meningen
Tengkorak
Pearce, Evelyn C. (2008) otak dan sumsum
Tulang tengkorak menurut, Evelyn C
tulang belakang diselimuti meningia yang
Pearce (2008) merupakan struktur tulang
melindungi syruktur saraf yang halus itu,
yang menutupi dan melindungi otak, terdiri
membawa pembulu darah dan dengan
dari tulang kranium dan tulang muka.
sekresi sejenis cairan, yaitu: cairan
Tulang kranium terdiri dari 3 lapisan
serebrospinal yang memperkecil benturan
:lapisan luar, etmoid dan lapisan dalam.
atau goncangan

Otak
Serebrum atau otak besar terdiri dari 2
bagian, hemisperium serebri kanan dan
kira. Setiap henisper dibagi dalam 4 lobus
yang terdiri dari lobus frontal, oksipital,
temponal, dan pariental

Jens pp 22
Martensson
Apa itu cedera kepala?
Cedera kepala yaitu adanya deformasi berupa
penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis
pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan
(accelerasi-decelerasi) yang merupakan perubahan
bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan
pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan,
serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan
juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada
tindakan pencegahan (Musliha, 2010).

Jens pp 33
Martensson
ETIOLOGI kekerasan
CEDRA benda
tumpul
KEPALA

Kekerasan
Benda tumpul

Jens pp 44
Martensson
TANDA DAN GEJALA

Komosio Kontusio
Serebri (geger serebri
otak) (memar otak)

Hematoma
Fraktura basis
epidural

Jens pp 55
Martensson
PEMERIKSAAN FISIK

B1 B6
(BREATHING)
B2(BONE)
(BLOOD)
B5B3
B4 (BRAIN)
(BLADDER)
(BOWEL)

Jens pp 66
Martensson
 KOMPLIKASI

PERDARAH
INFEKSI EDEMA
AN

Jens pp 77
Martensson
1. Observasi 24 jam
2. Jika pasien masih muntah sementara
PENATALAKSANA
dipuasakan terlebih dahulu
3. Berikan terapi intravena bila ada
AN
indikasi
4. Pasien diistirahatkan atau tirah
CEDERA
baring
5. Profklasis diberikan bila ada indikasi
6. Pemberian obat-obat untuk
KEPALA
vaskulasisasi
7. Pemberian obat-obat analgetik
8. Pembedahan bila ada indikasi

Jens pp 88
Martensson
 Kriteria Hasil
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama ± 30 menit
klien mampu mempertahankan
perfusi jaringan dengan
kriteria :
1. Klien tidak gelisah lagi
2. Tidak ada tanda-tanda
peningkatan TIK
3. Kesadaran pasien membaik
4. Tanda-tanda vital dalam
batas normal:
BP : 110/70 mmHg
P : 100x/menit
R : 20x/menit
Intervensi Rasional
   
1. Monitor tingkat kesadaran klien. 1. penurunan atau peningkatan tanda vital
2. Monitor jalan nafas dengan paten. menunjukkan respon tubuh terhadap
3. Pasang Neckcolar gangguan
4. Monitor TTV 2. untuk mengetahui tingkat kesadaran klien
5. Persiapan kolaborasi Ct-scan dan membantu dalam penentuan intervensi
6. Pemasangan infus (sirkulasi) selanjutnya
7. Kolaborasi obat-obatan 3. mencegah terjadinya cedera
  4. Untuk mengetahui batas normal tanda-tanda
vital
5. Untuk mengetahui adanya letak perdarahan
di otak
6. Untuk menambah nutrsi cairan pada tubuh
7. Untuk mengurangi gejala-gejala yang akan
timbul.

Jens pp 99
Martensson
 CASE
STUDY
KASUS 2

BOOK
REVIE
W
Jens pp 10
10
Martensson
Dada merupakan rongga bertulang yang terbentuk dari 12 pasang
tulang rusuk yang berhubungan dengan tulang belakang di
posterior dan tulang dada di anterior. Saraf dan pembuluh darah
intercostal berjalan sepanjang permukaan inferior pada setiap
tulang rusuk
Permukaan dalam rongga dada dan paru dilapisi selaput tipis,
disebut pleura. Pleura adalah suatu membran serosa yang halus
membentuk suatu kantong tempat paru - paru berada yang
jumlahnya ada dua buah dan masing - masing tidak berhubungan.
Pleura mempunyai dua lapisan, yaitu : perietalis dan viseralis
yang fungsinya sebagai pelicin gesekan antara permukaan kedua
pleura pada waktu pernapasan. Fungsi pleura yaitu : sebagai
kantong tempat paru - paru berada, menukar oksigen dari udara
dengan karbondioksida yang ada di darah, fungsi mekanis pleura
adalah meneruskan tekanan negatif thoraks ke dalam paru–paru.

Jens pp 11
11
Martensson
APA ITU PNEUMOTHORAX ?
Pneumotoraks adalah kondisi masuknya
udara ke dalam rongga pleura. Secara
normal, di dalam rongga pleura tidak
terdapat udara, tetapi terdapat cairan pleura
yang bertekanan negatif. Ketika terjadi
trauma pada pleura, tekanan negatif akan
terganggu, sehingga udara msuk ke dalam
rongga tersebut yang dapat menyebabkan
paru-paru menjadi kolaps sebagian atau
total dan mengakibatkan tidak dapat
mengembang dengan sempurna (Ikdha
Ulya, 2017).
Pneumotoraks terjadi bila udara
masuk ke dalam ronngga pleura.
Akibatnya, jaringan paru terdesak seperti
rongga pleura kemasukan cairan. Lebih
tepat kalau dikatakan paru kolaps (jarinagn
paru elastis).
Jens pp 12
12
Martensson
 ETIOLOGI

Infeksi
saluran
napas

Penyakit Adanya
inflamasi rupture
paru akut ‘bleb’
dan kronis pleura

Traumatik
Acute lung misalnya
injury pada luka
tusuk Jens pp 13
13
Martensson
 HIPOKSIA

TAND Pernapasan

A DAN
Hiperesonansi berat, dispnea,
pada perkusi takipnea

GEJAL
A
Ekspansi dada
Bunyi napas
berkurang atau
asimetri tidak ada pada
sisi cidera

Jens pp 14
14
Martensson
PNEUMOTHORAX

Pastikan
Berikan
jalanoksigen
napas terbuka
Tutup lubang
Pasang
pada dinding
monitor dada
jantung,
dengan
bila material
ada yang tersedia
Terapi
Monitor
tergantung
saturasiberat
oksigen
ringannya
denganpneumotoraks
pulse oximeter

Jens pp 15
15
Martensson
 Kriteria Hasil Intervensi Rasional
     
1. Memperlihatkan frekuensi Observasi fungsi pernapasan, frekuensi Distress pernapasan dan perubahan pada
nafas yang efektif pernapasan, dispnea atau perubahan tanda vital dapat terjadi sebagai akibat
2. Mengalami perbaikan tanda-tanda vital stress fisiologi dan nyeri atau dapat
pertukaran gas pada paru-paru   menunjukkan terjadinya syock
 
3. Adaptif mengatasi faktor-faktor sehubungan dengan hipoksia
penyebab    
Tutup luka terbuka pada dada dengan Untuk meminimalisirkan udara masuk
kasa ke rongga pleura
   
Kolaborasi dengan dokter pemasangan Untuk mengeluarkan udara yang
WSD terjebak dalam rongga pleura
   
Kolaborasi dengan tim radiologi Untuk mengetahui WSD terpasang tepat
pemeriksaan X-Ray thorax atau tidak dan untuk mengetahui paru-
paru mengembang dengan maksimal
atau tidak      

Jens pp 16
16
Martensson